KONSEP DASAR
A. Pengertian
badan bayi diatas 500 gram, melalui sayatan dinding uterus yang masih utuh
(Saifuddin, 2001).
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multi para kurang
indikasi Ketuban pecah dini adalah suatu masa nifas setelah menjalani
yang dikarenakan air ketuban yang keluar sebelum ada tanda-tanda persalinan.
8
perpindahan blastosis, dan sebagai tempat implantasi; dapat dikatakan
a. Struktur Eksterna
2006).
1) Mons Pubis
(Pearce, 2006).
9
2) Labia Mayora
3) Labia Minora
fisik.(Pearce, 2006).
4) Klitoris
10
sensitif daripada badannya. Saat wanita secara seksual
(Pearce, 2006).
5) Prepusium Klitoris
6) Vestibulum
busa sabun), panas, rabas dan friksi (celana jins yang ketat).
(Pearce, 2006).
11
7) Fourchette
8) Perineum
b. Struktur Internal
12
1) Ovarium
normal.
13
oksitoksin yang dilepaskan oleh kelenjar pituteri. Hormone ini juga
telur yang dibuahi menjadi benda asing dalam tubuh ibu (Yahya,
2003).
dapat terhalang di titik manapun dan jika ovum tadi di buahi maka
3) Uterus
14
Uterus terdiri dari:
fundus uteri.
servikalis.
15
4) Vagina
atas vagina, panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 7,5 cm,
siklus menstruasi dan selama masa hamil. Sel-sel yang diambil dari
steroid.
2004).
16
2. Anatomi Dan Fisiologi Abdomen
a. Kulit
1) Lapisan Epidermis
17
berkesinambungan dibentuk oleh lapisan germinal dalam epitel
2) Lapisan Dermis
3) Lapisan subkutan
dinding uterus.
18
b. Fasia
Gambar 5
lemak yang dangkal, Camper's fasia, dan yang lebih dalam lapisan
fasia profunda paha. Susunan ini antara Scarpa's fasia dan perut
dalam fasia membentang dari bagian atas paha bagian atas perut. Di
19
peritoneum parietalis oleh variabel lapisan lemak. Fascias adalah
tubuh.
c. Otot perut
Gambar 6
2010).
20
dinding abdomen pada bagian samping dan depan. Serat
iliaca.(Gibson, J. 2002).
C. Etiologi
a. Infeksi genetalia.
21
c. Gemili.
d. Hidramnion.
e. Kehamilan pretem.
f. Disproporsi sefalopelvik.
Partus lama.
22
2) Gawat Janin
Kontra indikasi
(b) Janin lahir ibu mengalami infeksi yang luas dan fasilitas
D. Patofisiologi
juga adanya molekul perusak jaringan lunak yang disebut Reactive Oxigen
23
Produksi relaxine yang berlebihan juga akan meningkatkan aktivitas
enzime kolagenase yang akan merusak jaringan kolagen dari selaput ketuban.
E. Penatalaksanaan
Ketuban pecah dini pada kehamilan aterm atau preterm dengan atau
tanpa komplikasi harus di rujuk di Rumah Sakit. Bila janin hidup dan terdapat
polap tali pusat pasien di rujuk dengan posisi panggul lebih tinggi dari
badanya, bila mungkin dengan posisi bersujud. Kalau perlu posisi kepala janin
di dorong keatas dengan 2 jari agar tidak tertekan kepala janin. Tali pusat di
Bila ada demam atau dikhawatirkan terjadi infeksi saat rujukan atau
ketuban pecah lebih dari 6 jam, berikan antibiotik seperti penisilin prokain 1,2
juta IU intra muskuler tiap 12 jam dan ampisilin 1 gr per oral. Bila pasien
posisi berbaring miring, berikan antibiotik pinisilin prokain 1,2 juta IU intra
muskuler tiap 12 jam dan ampicilin 1 gr peroral dengan di ikuti 500 mg tiap 6
konservatif yaitu tirah baring, diberi sedatif berupa fenobarbital 3x30 mg.
24
Diberikan antibiotik selama 5 hari dan glukoortikosteroid, contoh
dexametason 3x5 mg selama 2 hari. Berikan pula tokolisis bila terjadi infeksi,
akhiri kehamilan
Sedangkan pada kehamilan lebih dari 2 minggu, bila ada his, mimpin
meneran dan lakukan akselerasi bila ada inersia uteri. Bila tidak ada his
lakukan induksi persalinan bila ketuban pecah kurang dari 6 jam dan skor
pelvik kurang dari 5 atau ketuban pecah lebih dari 6 jam dengan skor pelvik
lebih dari 5, sectio cesaria bila ketuban pecah kurang dari 5 jam dan skor
penatalaksanaan Post Seksio Sesaria antara lain periksa dan catat tanda
tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 4 jam
Mobilisasi karena pada hari pertama setelah operasi penderita harus turun
dari tempat tidur dengan dibantu paling sedikit 2 kali. Pada hari kedua
penderita sudah dapat berjalan ke kamar mandi dengan bantuan. Dan pada
25
F. Manifestasi klinik
Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau, atau
kecoklatan sedikit- sedikit atau sekaligus banyak. Dapat disertai demam bila
sudah ada infeksi. Janin mudah diraba. Pada pemeriksa dalam selaput ketuban
tidak ada, air ketuban sudah kering. Inspekulo: tampak air ketuban mengalir
atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering (Mansjoer, 2001).
Kelebihan :
Kekurangan :
spontan
26
b. Sectio Caesarea ismika (profunda)
Kelebihan :
4) Perdarahan kurang
Kekurangan :
H. Macam-macam anastesi
1. Pengertian
disertai hilangnya rasa sakit yang sifatnya sementara. Anestesi pada setiap
27
keadaan membawa problema-problema tersendiri sesuai dengan kondisi
3. Teknik anestesi
a. Anestesi Umum
Kontra indikasi :
28
halotan. Kelainan hepar hindarkan obat yang dimetabolisme di
aspirasi.
29
kejang otot dalam kotak suara, atau laring ( laryngospasm ), atau
jantung , atau stroke . Kematian atau sakit parah atau luka akibat
untuk sementara.
30
Syaraf-syaraf motorik, karena penampang yang lebih kecil dan
regional adalah :
peridural.
sedikit. Tetapi dalam dosis tinggi anestesi lokal dapat memiliki efek
31
mempengaruhi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, dan
lokal.
semua orang yang telah anestesi spinal dan lebih umum pada orang
32
(Roharjo, 2008).
a. Fase Inflamasi.
b. Fase Proliferatif.
c. Fase Maturasi.
dalam posisi yang lebih padat. Hal ini, sejalan dengan dehidrasi,
33
dalam 10 atau 12 minggu, tetapi tidak pernah mencapai kekuatan asalnya
endotel / mesotel
perupaan kembali
1. Involusio
a. Involusio Uterus
hingga 12 jam pertama TFU 1 - 2 jari dibawah pusat. Pada hari ke-6
34
TFU normalnya berada di pertengahan simphisis pubis dan pusat.
2. Lochea
Yaitu kotoran yang keluar dari liang senggama yang berasal dari rahim.
Menurut pembagiannya :
a. Lochea rubra
Berwarna merah, terdiri dari lendir dan darah, terdapat pada hari
b. Lochea sanguinolenta
c. Lochea serosa
selaput lendir, leucocyt dan jaringan yang telah mati, pada hari ke-7
- 10.
35
d. Lochea alba
dan bakteri atau kuman yang telah mati pada hari ke-1 - 2 minggu
setelah melahirkan.
3. Adaptasi Fisik
a. Tanda-tanda vital
suhu lebih dari 38C dan selama 2 hari dalam 10 hari pertama post
tidak selalu.
b. Adaptasi kardiovaskuler
perdarahan.
hari.
36
c. Adaptasi sistem gastro intestinal
kendor.
g. Perinuem
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju, pada post
37
natal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar
melahirkan (nuliparia).
h. Laktasi
sehingga air susu dapat keluar. Umumnya produksi air susu baru
dan ibu adalah figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya.
Menjadi orang tua merupakan suatu proses yang terdiri dari dua
bayi.
a. Ketrampilan Kognitif-Motorik
38
menggendong, mengenakan pakaian, dan membersihkan bayi,
pada saat bayi lahir. Kemampuan orang tua dalam hal ini
orang tua harus belajar untuk melakukan tugas ini dan proses
anak.
b. Ketrampilan Kognitf-Afektif
tua di masa kecil saat mengalami dan menerima kasih sayang dari
39
diterimanya. Suatu hubungan orangtua-anak yang poisitif ialah
5. Adaptasi psikologis
a. Fase Taking in
ketidaknyamanan.
40
3) Ibu mulai terbuka untukmenerima pendidikan kesehatan bagi diri
dan bayinya.
c. Fase letting go
meningkat.
K. Komplikasi
antara lain:
41
2. Perdarahan
Rata-rata darah hilang akibat sectio caesaria 2 kali lebih banyak dari
pada yang hilang dengan kelahiran melalui vagina. Kira-kira 800 - 1000
3. Emboli pulmonal
4. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
L. Pemeriksaan penunjang
4. Laboratorium darah
42
M. Pengkajian fokus
Tinjauan ulang catatan pre natal dan intra operatif dan adanya indikasi
2. Sirkulasi
4. Integritas ego
baru.
6. Eliminasi
8. Makanan / Cairan
10. Neurosensori
epidural.
43
13. Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dan berbagai sumber misalnya
14. Pernafasan
16. Keamanan
17. Balutan abdomen dapat tampak sedikit noda/kering dan utuh. jalur
parenteral bila digunakan, paten dan insisi bebas eritema, bengkak dan
nyeri tekan
18. Seksualitas
19. Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus aliran lochea sedang
21. Jumlah darah lengkap Hb/Ht, mengkaji perubahan dan pra operasi dan
44
HAMIL
Tindakan SC
Taking In Taking Hold Leting Go Posisi Kepala Lebih Penurunan saraf Kontinuitas Pembuluh Darah Kontraksi uterus Endokrin
Rendah Autonom jaringan terputus Terbuka
45
1
O. Diagnosa keperawatan
(Carpenito, 2006).
46
9. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik (Doenges,
2001).
(Doenges, 2001)
(Doenges, 2001)
Kriteria Hasil :
Intervensi :
meningkat.
47
c. Anjurkan penggunaan teknik pernafasan dan relaksasi dan distraksi
nyeri.
nyeri
Intervensi :
aktifitas.
b. Catat tipe anestesi yang diberikan pada saat intra partus pada waktu
klien sadar
48
Rasional : Pengaruh anestesi dapat mempengaruhi aktifitas klien.
Kriteria Hasil :
a. Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor dan fungsio
laesa)
Intervensi :
infeksi (color)
49
b. Kaji luka pada abdomen dan balutan
pus.
infeksius.
dapat diminimalkan
Intervensi :
menunjang intervensi.
50
b. Berikan bantuan pengukuran berkemih sesuai kebutuhan, misal:
privasi, posisi duduk, air yang mengalir dalam bak, mengalirkan air
upaya pengosongan.
besar resiko untuk mual. Mual yang lebih dari 3 hari Post Op
lain.
hemoragi.
2001)
51
Intervensi :
b. Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan berat badan
saat penerimaan
badan
penyembuhan
52
6. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisaahan dengan bayi
( carpenito,2000)
Kreteria Hasil: klien dapat membuat suatu keputusan dan klien dapat
Intervensi
yang tepat.
pertumbuhan optimal
bagi bayi.
53
7. Perningkatan suhu tubuh berhubungan dengan intake yang kurang
(Carpenito, 2001 ).
Intervensi :
suhu
Rasional : untuk melatih keluarga agar tau hal- hal yang di lakukan
54
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi
normal.
Intervensi :
makanan serat.
ambulasi dini.
55
9. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik (Doenges,
2001).
tidak terjadi.
Kriteria Hasil :
perawatan diri.
tersedia.
Intervensi :
flebitis.
56
Rasional : Memperbaiki harga diri, meningkatkan perasaan
kesejahteraan.
ambulasi)
57
Intervensi :
yang normal.
baru.
58