Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etnobotani terdiri dari dua suku kata, yaitu etno (etnis), dan botani
(tumbuhan). Kata etno berarti masyarakat adat atau kelompok sosial dalam
sistesm sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu
karena keturunan, adat,agama, daan lain sebagainya. Sedangkan botani adalah
ilmu yag mempelajari tentang tumbuhan. Etnobotani adalah interaksi masyarakat
setempat dengan lingkungan hidupnya, khususnya tumbuh-tumbuhan serta suatu
pengkajian terhadap openggunaan tumbuh-tumbuhan asli dalam kebudayaan dan
agama bagi suatu kaum seperti cara penggunaan tumbuhan sebagai makanan,
perlindungan, obat, pakaian, dan sebagainya. Suatu ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik secara menyeluruh antar masyarakat lokal dan
lingkungannya meliputi sistem ilmu pengetahuan.
Morfologi tumbuhan secara umum tidak hanya menguraikan bentuk dan
susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah
fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya
juga berusahamengetahui darimana asal bentuk dan susunan tubuh yang demikian
tadi. Selain itu morfologi harus pula dapat memberikan jawaban atas pertanyaan
mengapa bagian-bagian tubuh tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang
beraneka ragam itu.
Tuhan menciptkan tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam, antara lain
tumbhan berkayu, tumbuhan obat, semak, tumbuhan pangan, dan lain sebagainya.
Setiap tumbuhan tersebut memiliki manfaatnya masing-masing terhadap
kehidupan disekitarnya. Dibalik keanekaragaman tersebut terdapat hikma dan
tujuan tersendiri bagi setiap tumbuhan.
Diantara banyaknya manfaat dari tumbuhan, tidak sedikit pula tumbuhan yang
membawa kerugian bagi kehidupan disekitarnya, seperti tanaman Rafflesia
arnoldi dimana tumbuhan ini apabila sedang mekar, maka baunya sangat busuk
dan menyengat.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktiukum ini adalah untuk mengetahui klasifikasi dari
berbagaimacam tumbuhan yang ada disekitar kita dan mengetahui morfologi dari
setiap tumbuhan tersebut, mulai dari morfologi akar, batang, daun, bunga, dan
buah.
Kegunaan dari praktikum ini agar kita dapat mengetahui bagaimana cara
penangan, cara budidaya, dan pengelompokan dari setiap tumbuhan melalui
morfologinya dan juga klasifikasinya.
BAB II
TIJNJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Tanaman
2.1.1 Pisang ( Musa Paradisiaca)
Klasifikasi Pisang secara umum menurut suyanti dan supriadi (2008) adalah
Kindom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradiciacal L
2.1.2 Pepaya ( Carica papaya L)
Menurut Yuniarti (200 8) Pepaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Cistales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Cararica papaya L
2.1.3 Lamtoro ( Leucaena leucocephala L )
Menurut (Riefqi, 2014) lamtoro dapat diklasifikasikan sebagai barikut:
Kindom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Leucana
Spesies : Leucalena leucocephala L
2.1.4 Tanaman Jati ( Tectona grandis L. F. )
Klasifikasi tanaman Jati menurut Sumarna (2011) sebagai berikut
Kindom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Verbenaceae
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Spesies : Tectona grandis L. f.
2.1.5 Ubi Kayu ( Mahinot Esculenta Cratnz )
Klasifikasi tanaman ubi kayu (Mahinot esculenta Crantz) menurut plats
database (2007:1) adalah sebagai berikut:
Kindom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta Crantz
2.2 Morfologi Tanaman
2.2.1 Akar
A. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca)
Sistem perakaran tanaman pisang berupa akar adventive yang lunak. Akar
primer memiliki ketebalan 5-8 mm serta berwarna putih saat masih muda dan
sehat. Rhizome yang sehat akan selalu menghasilkan akar primer sebanyak 200
sampai dengan 500 akar. Panjang akar yang muncul dari umbi berkisar dari 50
sampai dengan 100 cm (UNCST, 2007).
B. Tanaman Pepaya (Carica papaya L)
Sistem perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar cabang yang
tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar
sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman (Syukri, 2008).
C. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala L)
Tanaman lamtoro memiliki morfologi akar yang sangat kokoh, karena akar
tunggangnya menembus kuat ke dalam tanah sehingga pohon tidak mudah
tumbang oleh tiupan angin (Riefqi, 2014).
D. Tanaman Jati (Tectona Grandis L. f.)
Jati memiliki 2 jenis akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Pada batang
paling bawah, terlihat seperti bekas potongan yang mengeluarkan akar. Pada ruas
pertama terlihat lebih besar dan lebih kokoh serta cenderung lebih gelap dari luas
selanjutnya, karena ketika pertumbuhan pucuk, terjadi penguatan batang untuk
bertumbuhan akar (Mulyana dan Asmarahman, 2010).
E. Tanaman Ubi kayu
Akar ubi kayu bukan akar umbi, tetapi akar sejati yang tidak bisa digunakan
untuk perbanyakan vegetatif. Akar penyimpanan pada ubi kayu memiliki tiga
jaringan berbeda yaitu perinderm, koreteks, dan parenkim. Ukuran dan bentuknya
tergantung kondisi genotipe dan lingkungan (Alves 2008: 68)
2.2.2 Batang
A. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca)
Tinggi batang mencapai 2 sampai 8 meter tergantung pada variasi dan
kondisi, dan memiliki bonggol yang pendek. Bonggol memiliki mata tunas dan
menghasilkan rhizome pendek dan akar (anakan) dekat pohon induk. Batangnya
merupakan batang semu yang ternyata berupa lembaran daun yang saling
tumpang tindih dengan daun baru dan akhirnya bunga muncul (Mudita, 2012).
Diameter batang sekitar 48 cm. Ketebalan dapat mencapai 20-50 cm. Batang sejati
akan muncul pada saat bunga terbentuk. Batang sejati ini tumbuh di dalam batang
semu hingga muncul dan mendukung tandan (UNCST;2007)
B. Tanaman Pepaya (Carica papaya L)
Batang tanaman berbentuk bulat lurus, di bagian tengahnya berongga, dan tidak
berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang panjang,
berbentuk bulat, dan berlubang. Pohon ini biasanya tidak bercabang, batang bulat
berongga, dan tidak berkayu (Syukri : 2008)
C. Tanaman Lamtoro (Leucaena Leucocephala L)
Pohon lamtoro mempunyai tinggi yang bisa mencapai 20 meter, meski
kebanyakan hanya tumbuh pada kisaran 2-10 meter. Percabangan lamtoro rendah
dengan pepagangan warna berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil
dan berlentisel. Ranting-ranting lamtoro berbentuk bulat torak dengan bagian
ujung yang berambut rapat (Riefqi, 2014).
D. Tanaman Jati (Tectona gramdis L. f.)
Batang pohon jati dapat mencapai ukuran yang sangat besar dengantinggi
45 meter dengan diameter 2 meter. Bentuk batang silinder bwerwarna coklat datau
keabu-abuan dengan alur yang memanjang dan sedikit menengelupas.
E. Tanaman Ubi kayu (Mahinot esculenta Crantz)
Batang tanaman singkong berkayu, beruas ruas, dengan ketinggian
mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi, ketika masih muda umumnya
berwarna hijau dan setelah tua menjadi keputih putihan, kelabu, atau hijau
kelabu. Batang berlubang, berisi empulur berwarna putih, lunak, dengan struktur
seperti gabus (Purwono, 2009)
2.2.3 Daun
A. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca)
Daun dewasa terdiri atas upih daun (leaf sheath), tangkai daun (petiole),dan
helai daun (leaf blade).Upih daun membentuk batang palsu,
kemudianberkontraksi menjadi tangkai daun, dan selanjutnya di antara bagian
kanan dankiri helai daun menjadi tulang utama daun (midrib). Helai daun di
bagian kanandan kiri tulang daun disebut lembar daun (lamina). Daun
berkembang dari bagiantengah batang palsu dalam bentuk silindris (Mudita,
2012). Perkembangan daunyang sempurna biasanya terletak pada helai daun ke
tiga. Jumlah daun padabatang berkisar antara 10-20 helai daun. Setiap tanaman
menghasilkan 35 sampai 50 daun dalam siklus pertumbuhannya, dan rata-rata 40
helai daun yang di produksi (UNCST, 2007).
B. Tanaman Pepaya (Carica papaya L)
Daun pepaya bertulang menjari dengan warna permukaan atas hijau-tua,
sedangkan warna permukaan bagian bawah hijau-muda dan daun terkumpul di
ujung batang. Tulang daun berwana kemerahan (Syukri : 2008)
C. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala L)
Daun lamtoro adalah daun majemuk dan berbentuk menyirip rangkap.
Dengan siripnya yang berjumlah 3-10 pasang. Daun penumpuh lamtaro kecil dan
berbentuk segitiga. Anak daun setiap sirip berjumlah 5-20 pasang, letaknya
berhadapan, bentuk garis memanjang dengan bagian ujung runcing dan pangkal
miring. Permukaan daun berambut halus dan tepinya berjumbai. (Afza , 2008)
D. Tanaman Jati (Tectona gramdis L. f.)
Daun jati letaknya bersilangan dan berbentuk elips atau bulat telur dengan
panjang 13-75 cm dan lebar 10-40 cm. Bentuk tajuknya rimbun dengan bagian
ujung daun tumpul atau agak runcing (Mulyana dan Asmarahman, 2010).
E. Tanaman Ubi kayu
Ubi kayu termasuk berdaun tunggal karena hanya terdapat satu helaidaun
pada setiap tangkai daun. Ujung daun meruncing, susunan tulang daunmenjari
dengan cangkap 59 helai. Daun ubi kayu dibedakan menjadi:
(1).Daun sempit memanjang dengan 23 sudut tajam pada setiap sisi daun,
(2).Daun sempit memanjang dengan 23 sudut tumpul (bergelombang),
(3).Daun sempit memanjang dengan tepi rata,
(4). Daun lebar memanjang,
(5).Daun lebar lonjong, dan
(6). daun lebar membulat pada bagian ujung.
Warna helai daun bagian atas dibedakan menjadi (a). hijau gelap, (b). hijau
muda, (c). ungu kehijauan, dan (d). kuning belang-belang. Warna tulang daun
bervariasi mulai dari hijau hingga ungu. Tangkai daun berwarna merah, ungu,
hijau, kuning dan kombinasi dari empat warna tersebut, panjang 1020 cm. Warna
terdapat pada seluruh tangkai, ataupun pada ujung dan pangkal. Warna tangkai
daun dipengaruhi oleh lingkungan.
2.2.4 Bunga
A. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca)
Bunga pada tanaman pisang merupakan bunga yang muncul berbentuk
kerucu. Bunga terdiri dari gabungan bunga betina dan jantan yang tersusun dalam
kelompok, bunga tertutupi oleh bractea.Braktea dan bunga tersusun secara spiral
sesuai dengan putaran sumbu, sehingga membentuk bunga yang berukuran besar.
Bunga pisang memiliki rasa sedikit menyerupai tepung dan pahit, dan biasanya
dimakan sebagai pelengkap masakan. Bunga-bunga betina memiliki indung telur
yang berkembang dan menjadi buah tanpa penyerbukan (parthenocarpic) untuk
membentuk daging yang merupakan bagian yang dapat dimakan dari tanaman dan
Bunga jantan panjangnya antara 6 cm. Benangsarinya ada lima helai dan jarang
yang bisa menghasilkan tepung sari (UNCST, 2007).
B. Tanaman Pepaya (Carica papaya L)
Bunga pertama yang terdapat pada pangkal tangkai adalah bunga jantan.
Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik atau bakal buah yang tidak berkepala
karenanya tidak dapat menjadi buah, sedangkan benang sari susunannya
sempurna. Bunga betina yang bakal buahnya sempurna dan tidak berbenang sari,
untuk dapat menjadi buah harus diserbuki bunga jantan dari luar. Pepaya betina
berbunga sepanjang tahun, buah bulat bertangkai pendek (Syukri : 2008)
C. Tanaman Lamtoro (leucaena keucocaphala L)
Bunga lamtoro adalah bunga majemuk yang berupa bongkol bertangkai
panjang yang terkumpul berisis 2-6 bongkol. Masing-masing bongkol tersusun
dari 100-180 kuntum bunga, membentukn bola yang berwarna putih atau
kekuning-kuningan dengan diameter 12-21 mm (Riefqi, 2014).
D. Tanaman Jati (Tectona grandis L. f.)
Bunga jati adalah bunga biseksual dan berwarna putih atau krem. Ukuran
bunga kecil dengan diameter 6-8 mm, berwarna keputih-putihan dan berkelamin
ganda dari benang sari dan putik yang terangkai dalam tandan besar (Mulyana dan
Asmarahman, 2010).
E. Tanaman Ubi kayu (Mahinot esculenta Cratnz)
Ubi kayu menghasilkan bunga jantan (Stamen) dan betina (Pistil) dalam
satu pohon. Bunga ubi kayu tidak memiliki struktur calyx atau corella tetapi ada
struktur yang disebut perianth atau pergonium. Ukuran bunga jantan setengah dari
ukuran bunga betina. Pedicelus bunga jantan tipis, lurus, dan pendek, sedangkan
pedicelus pada bunga betina tebal, melengkung, dan panjang (Alves 2008).
2.2.5 Buah
A. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca)
Bentuk buah beranekaragam sesuai dengan jenisnya, ada yang bentuknya
membengkok, sedikit lurus dan lurus. Warna buah hijau,kuning, coklat dan
merah. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari beberapa buah. Buah pisang
biasanya langsung dikonsumsi, akan tetapi ada buah yang haris diolah dulu
contohnya pisang Kepok dan sawak.
B. Tanaman Pepaya (Carica Papaya L)
Buah berbentuk bulat dengan sedikit memanjang (tergantung jenisnya),
buah muda berwarna hijau sedangkan buah tua berwarna kekuningan hingga
jingga, berongga besar di tengahnya dan tangkai buah pendek. Biji berwarna
hitam dan diselimuti lapisan tipis (Muhlisa:2007)
C. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala L)
Buah lamtoro berbentuk polong dalam tandan. Dalam tiap-tiap tandan buah
dapat mencapai 20-30 buah polong, sedangkan dalam satu polongnya dapat
mencapai 15-30 biji. Batang tandan berbentuk besar dan agak pendek. Bijinya
berbentuk lonjong dan pipih, jika sudah tua biji tersebut berwarna coklat
kehitaman (Riefqi, 2014).
D. Tanaman Jati (Tectona grandis L. f.)
Buah Jati keras, terbungkus kulit berdaging dan lunak tidak merata, serta
ukuran buah antara 5-20 mm. Struktur buah terdiri darinkulit luar tipis yang
berbentuk kelopak, lapisan tengah yang tebal, lapisan dalam yang keras dan
terbagi menjadi 4 ruang biji.
E. Tanaman Ubi kayu (Mahinot esculenta Crantz)
Umbi ubi kayu berbeda dengan umbi tanaman umbi-umbian lain. Umbi
secara anatomis sama dengan akar, tidak mempunyai mata tunas sehingga tidak
dapat digunakan sebagai alat perbanyakan vegetatif. Secara morfologis, bagian
umbi dibedakan menjadi tangkai, umbi, dan bagian ekor pada bagian ujung umbi.
Tangkai ujung bervariasi dari sangat pendek (kurang dari 1 cm) hingga panjang
(lebih dari 6 cm). Ekor umbi ada yang pendek dan ada yang panjang. Bentuk umbi
beragam mulai agak gemuk membulat, lonjong, pendek hingga memanjang.
Warna kulit umbi putih, abu-abu, coklat cerah hingga coklat tua.
Warna kulit bagian dalam umbi terdiri atas putih, kuning, krem, jingga, dan
kemerahan hingga ungu. Warna daging umbi pada umumnya putih, namun
ada yang berwarna kekuningan.
2.3 Manfaat
A. Tanaman Pisang (Musa Paradisiaca)
Pisang memiliki banyak kandungan yang berguna bagi tubuh dan memiliki
banyak manfaat. Dalam buah pisang mulai dari rhizoma yang dimilikinya sampai
kulit pisang dapat kita ambil manfaatnya. Daging buahya sebagai makanan, kulit
pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka pisang dengan proses fermentasi,
bonggol pisang dapat dijadikan soda sebagai bahan baku sabun dan pupuk kalium.
Batangnya dapat digunakan sebagai penghasil serat bahan baku kain dan makanan
ternak, daun pisang yang digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional
Indonesia, kemudian air umbi batang pisang yang dapat digunakan sebagai obat
disentri dan pendarahan usus besar dan air batang pisang yang digunakan sebagai
obat sakit kencing dan penawar racun. Pisang dapat memberikan tambahan energi
langsung yang cukup banyak.
B. Tanaman Pepaya (Carica papaya L)
Disamping gizinya yang tinggi, pepaya adalah buah yang memiliki
kandungan tinggi antioksidan. Ini termasuk vitamin C, flavonoid, folat, vitamin A,
mineral, magnesium, vitamin E, kalium, serat dan vitamin B. Antioksidan
memerangi radikal bebas dalam tubuh dan menjaga kesehatan sistem
kardiovaskular dan menjaga kekebalan tubuh (Superkunam,2010).
C. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocaphala L)
Daun Lamtoro memiliki banyak khasiat, khasiat teresebut antara lain,
mencegah diabetes, pereda nyeri, anti-radikal bebas, mencegah kanker, mengatasi
radang ginjal, obat disentri, mengobati cacingan, melancarkan haid, mencegah
insomnia, dan melancarkan peredaran darah. Dan lamtoro juga dapat digunakan
sebagai pupuk organik cair (Munir , 2013)
D. Tanaman Jati (Tectona grandis L. f.)
Manfaat tanaman jati pada umumnya terletak pada bagian batang,
manfaatnya ialah sebagai bahan pembuatan kapal, pembangunan rumah,
pembuatan furniture, dan hiasan rumah (Mulyana dan Asmarahman, 2010).
E. Tanaman Ubi kayu (Mahinot esculenta Cratnz)
Singkong atau ubi kayu (Mahinot esculenta C) merupakan salah satu
sumber karbohidrat likal indonesia yang menduduki urutan ketiga terbesar setelah
padi danjagung. Tanaman ini merupakan bahan baku yang paling potensial untul
diolah menjadi tepung. Ubi kayu atau singkong ini sangat baik dijadikan bahan
pokok makanan seperti kripik berbumbu.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktikum ini dilaksanakan Pada tanggal 19 September 2017, Hari
Selasa, pada pukul 16.30 17.30 WITA. Bertempat di Exfarm, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Smartphone, kertas HVS,
dan alat tulis kantor.
Bahan yang digunakan antara lain; tanaman Pisang, tanaman Pepaya,
tanaman Lamtoro, tanaman Jati, dan tanaman Ubi Kayu.
3.3 Pengamatan
1. Mencari lima (5) jenis tumbuhan yang akan di jadikan bahan praktikum,
2. Memngambil gambar dari kelima tumbuhan yang telah dipilih,
3. Mencari nama tanaman dan menentukan klasifikasi setiap tumbuhan yang
telah dipilih,
4. Mencari dan menjelaskan morfologi dari setiap tumbuhan yang telah dipilih.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Gambar Tanaman yang Telah Diamati
4.1.1 Tanaman Pisang

Daun Pohon Pisang Batang Pohon Pisang


4.1.2 Tanaman Pepaya

Daun Pohon Pepaya Buah Pepaya


4.1.3 Tumbuhan Lamtoro

Daun Tanaman Lamtoro Batang Tanaman Lamtoro


4.1.4 Tanaman Jati

Daun Tanaman Jati Batang Tanaman Jati


4.1.5 Tanaman Ubi Kayu

Daun Ubi Kayu Batang Ubi Kayu


4.2 Pembahasan Tentang Tanaman yang Telah diamati
Pisang merupakan tanaman yang memiliki akar serabut, memiliki 2 jenis
batang yaitu batang yaitu batang bongo dan batang semu, pisang mempunyai
bunga majemuk, dan buahnya terdapat didalam tandang. Syarat tumbuh dari
tanaman cukup sederhana, iklim tropis basah, lembab dan panas, angin dengan
kecepatan tinngi seperti angn kumbang, dengan curah hujan optimal 1.520-3.800
mm pertahunnya. Mediatanam nya di sarankan di tanah humus, mengandung
kapur atau tanah berat, tersedia air tetapi tidak boleh tergenang. Pendapat ini di
perkuat oleh Puslittan (2008).
Pepaya memiliki akar tunggang, batang tumbuh tegak lurus, daunnya
merupakan daun tunggal berukuran besar, tergolong sebagai bunga majemuk, dan
buahnya merupakan buah sejati. Syarat tumbuh dari pepaya yaitu daerah dengan
iklim tropis, angin yang tidak terlalu kencang, suhu udara 22-26 derajat C dengan
kelembaban udara sekitar 40%. Tanah yang diperlukan untuk menanam adalah
tanah yang subur dan banyak mengandung humus, dan derajat kesamaan tabah
(pH) netral. Pendapat ini diperkuat oleh Sobir (2009).
Tanaman Lamtoro memiliki akar tunggang, daun majemuk, bunga majemuk
yang merupakan bengkol bertangkai, dan buahnya merupakan buah polong yang
berbenyuk seperti pita lurus. Syarat tumbuh dari lamtoro anatara lain daerahnya
memiliki iklim tropis dengan suhu harian 25-30 derajat C, kadar air yang tidak
terlalu tinggi, dan dapat di tanam dengan kondisi tanah apa saja. Pendapat ini
diperkuat oleh Benih (2011).
Tanaman Jati memiliki dua jenis akar, yaitu akar tunggang daan akar serabut,
batang phon jati dapat tumbuh hingga kisaran 5-10 meter, daunnya terletak
bersilangan dan berbentuk elips, bunga tanaman jati merupakan bunga biseksual,
dan buahnya merupakan buah keras yang di bungkus dengan kulit berdaging yang
lunak. Syarat tumbuh dari tanaman jati yaitu daerah dengan curah hujan 1.500-
2.500 mm/tahun, pH tanah 4-8, dengan intensitas cahaya 75-100%, jenis tanah
berpasir. Pendapat ini di perkuat oleh Listyanto (2008)
Ubi kayu memliki akar tunggang, dengan batang yang berbentuk bulat
panjang dan berkayu, daunnya termasuk daun tunggal, bunga ubi kayu merupakan
bunga berumah satu dengan penyerbukan silang, dan buah ubi kayu merupakan
akarnya yang berupa umbi. Syarat tanam ubi kayu adalah daerah dengan curah
hujan sekitar 1.000-2.500 mm/tahun, kelebaban udara 60-65%, dengan sinar
matahari yang cukup. Media tanamnya adalah tanah subur yang kaya akan bahan
organik, berstruktur gembur, dengan tingkat keasaman 4,5-8. Pendapat ini
diperkuat oleh Balai Penelitian Kacang dan Ubi (2013).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi, yang dapat kita simpulkan dari hasil praktikum ini ialah;
1. Sistem Klasifikasi dangat membantu dalam upaya untuk mengelompokkan
jenis-jenis tanaman yang ada disekitar kita.
2. Morfologi dari setiap tumbuhan berbeda-beda, mulai dari bentuk, sifat,
dan kegunaanya. Hal tersebut sangat di pengaruhi oleh varietas dari
tanaman itu sendiri
5.2 Saran
Agar pelaksanaan praktikum dapat berjalan lebih baik, perlu penyediaan
buku panduan kepada praktikan agar tujuan dan cara kerja dari praktikum dapat
lebih mudah untuk dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Afza, N., M.A. Kalhoro.,R. Ali Khan and M.A. Ijaz Anwar. 2007. Physico
chemical and toxicological studies of different parts of Leucaena
leucocephala. Pakista J. Of Pharm. Vol 24. No 2:13-16.

Alves, A.A.C. 2008. Cassava Botany and Physiology. In R.J. Hillock, J.M.
Thresh, and A.C. Bellotti (eds.), Cassava: Biology, Production, dan
Utilization. CAB Internasional. Bahia, hal. 67 69.
Anonim. 2007. The biology of banana and plantains. Uganda National Council
for Science and technology (UNCST) in collaboration with Program for
Biosafety Systems (PBS).
Barus, A. dan Syukri. 2008. Agroteknologi Tanaman Buah-buahan. USU Press,
Medan.

Mudita, I. W. 2012. Mengenal Morfologi Tanaman dan Sistem Pembarian Skor


SimmonsShepperd untuk Menetukan Berbagai Kultivar Pisang
Turunan Musa acuminata dan Musa balbisiana.

Mulyana, D., Asmarahman, C. dan Fahmi, I. 2010. Bertanam Jabon. AgroMedia


Pustaka. Jakarta.

Munir, Misbach; dan M. Aniar Hari Swasono. 2013. Potensi Pupuk Hijau
Organik (Daun Trembesi, Daun Paitan, Daun Lamtoro) sebagai Unsur
Kestabilan Kesuburan Tanah. Pasuruan : Universitas Yudharta
Pasuruan.

Nirwanto, Wahyu. 2012. Karakterisasi Morfologi dan Pola Pita Isozim pada Ubi
Kayu (Mahinot esculante Cratnz) Tinggi Beta Karoten.Depok :
Universitas Indonesia.

Prabawati, Sulusi. 2011. Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan


dan Diversifikasi Pangan. Bogor : Balai Besar Penelitian dan
Penegmbangan Pascapanen Pertanian.

Purwono. 2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya.

Saleh, Taufiq, Yudi Widodo, dan Titik Sundari. 2016. Pedoman Budidaya Ubi
Kayu di Indonesia. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Satuhu, dan Ir. Ahmad Supriyadi, 2008. Budidaya Pisang Pengolahan dan
prospek Pasar. Jakarta : Penebar Swadaya.

Sobir.2009.Suskses Bertanam Pepaya Unggul Berkualitas Supermarket. Jakarta:


Agromedia pustaka.
Sumarna, D. 2011. Kayu Jati Panduan Budidaya dan Prospek Bisnis. Depok:
Penebar Swadaya hal. 1821.
Superkunam. 2010. Manfaat Konsumsi Buah
Pepaya.http://www.squidoo.com/manfaat-konsumsi-buah-pepaya. Diakses
pada tanggal 27 September 2017 Pukul 05:30 WITA
Suryadarma, 2008. Etnobotani. Diktat Kuliah Jurusan Pendidikan Biologi MIPA :
Universitas Negeri Yogyakarta.
Rossidy, I. 2008. Fenomena Flora dan Fauna dalam Perspektif Al-Quran.
Malang :UIN Malang Press.

Yuniarti. 2008. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Jakarta : Medpress


LAMPIRAN
Laporan Praktikum

ETNO BOTANI

NAMA : MUHAMMAD SYACHRUL RAMADHAN

NIM : G011171342

KELAS : BOTANI I

KELOMPOK : 39

ASISTEN : 1. ANDI JUNILA AULIA

2. ANDI ARMIN ASYWAL PRAWIRA M

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Anda mungkin juga menyukai