Aplikasi Berbagai Bahan ZPT Alami PDF
Aplikasi Berbagai Bahan ZPT Alami PDF
1, 2017
Korespondensi : fitri.kurniati61@gmail.com
ABSTRAK
Kemiri Sunan merupakan tanaman alternatif penyediaan bahan bakar nabati dan bahan
baku berbagai produk industri. Kulit benih kemiri yang keras menjadi penghalang dalam
perkecambahan. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT)
eksogen alami seperti umbi bawang merah sumber auksin, rebung bambu sumber giberelin,
bonggol pisang dan air kelapa sebagai sumber sitokinin. Tujuan penelitian adalah mengetahui
kemampuan berbagai bahan ZPT alami atau kombinasinya untuk menstimulasi
perkecambahan dan pertumbuhan bibit kemiri sunan asal biji. Penelitian dilakukan pada bulan
Juni sampai Oktober 2016, rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Kelompok yang
diulang tiga kali, dengan perlakuan: a0 : kontrol (tanpa ZPT); a1 : ekstrak umbi bawang merah
(BM); a2 : ekstrak rebung bambu (RB); a3: ekstrak bonggol pisang (BP); a4 : air kelapa (AK);
a5: BM + RB; a6 : BM + BP; a7 : BM + AK; a8 : RB+ BP; a9 : RB+ AK; a10 : BP+ AK; a11 : BM +
RB + BP + AK. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap daya kecambah,
tinggi bibit umur 30 hari setelah tanam (HST), 37 HST, 44 HST, dan 51 HST, juga jumlah daun
pada 51 HST. Aplikasi zpt BP + AK menghasilkan daya kecambah paling baik (97,78 %), namun
tidak berbeda dengan aplikasi RB + BP; BM+ RB+ BP+ AK; BM + AK. Aplikasi zpt asal BP + AK
menghasilkan tinggi bibit tertinggi (13,57 cm). Jumlah daun terbanyak dihasilkan pada aplikasi
BP + AK (1,45 helai). Secara umum zpt bonggol pisang + air kelapa memberikan hasil paling
baik, namun umbi bawang merah maupun rebung bambu mempunyai harapan untuk
dikembangkan.
Kata kunci : air kelapa, bawang merah, bonggol pisang, kemiri sunan, rebung bambu
ABSTRACT
Candlenut cv. Sunan is alternative biofuels plant also as raw of many industrial products. Its
hard pulp seed becomes barrier of germination. This condition can be overcome by giving
natural plant growth regulators (PGRs), i,e shallot as auxin source, bamboo shoot as gibberellin
source, banana bulb and coconut water as sources of cytokinin. The research aim was knowing
effect of various PGRs and their combinations to promote germination and growth of seedling
candlenut cv Sunan. The research was done from June to October 2016, in experimental design
40
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
of Randomized Block Design (RBD), consisted of : a0 : control (without PGRs); a1 : shallot (BM);
a2 : bamboo shoot (RB); a3: banana bulb (BP); a4 : coconut water (AK); a5 : BM+ RB; a6 : BM +
BP; a7 : BM + AK; a8 : RB+ BP; a9 : RB + AK; a10 : BP + AK; a11 : BM + RB + BP + AK, all
repeated three times. The result showed that application of natural PGRs had significant effect
on germination percentage, plant height on 30 days after planting (dap), 37 dap, 44 dap, and
51 dap, number of leaves 51 dap. Application of BP + AK gave the best effect on germination
(97.78%), but no significant different with RB + BP; BM + RB + BP + AK. Application of BP + AK
generated highest plant (13.57 cm). The best of the number of leaves was RB + AK (1.45
leaves). Overall application of natural PGRs from banana bulb + coconut water gave the best
effect, besides bamboo shoot and shallot have opportunity to be developed.
Key words : banana bulb, bamboo shoot, candlenut cv sunan, coconut water, shallot
41
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
giberelin, dan sitokinin berinteraksi dalam bawang merah konsentrasi 30% selama 15
menstimulasi pertumbuhan dan per- menit. Dikemukakan Ichsanudin (2014),
kembangan tanaman, termasuk per- bahwa perlakuan konsentrasi ekstrak umbi
kecambahan biji. bawang merah terhadap bibit pepaya
Auksin berfungsi dalam pengembangan (Carica papaya L), menunjukkan bahwa
sel, pertumbuhan akar, fototropisme, konsentrasi ekstrak umbi bawang merah 15
geotropisme, partenokarpi, apikal dominan, ml L-1 memberikan hasil tertinggi dibanding-
pembentukan kalus, respirasi (Abidin, kan konsentrasi 5 ml L-1, 10 ml L-1 dan 20 ml
1993). Menurut Rismunandar (1999), L-1 pada parameter kecepatan ber-
pembentukan akar pada stek merupakan kecambah, daya kecambah, panjang akar,
akibat kegiatan rizokalin, sedangkan diameter batang, tinggi bibit, luas daun,
rizokalin termasuk dalam kelompok auksin. berat segar dan berat kering bibit. Menurut
ZPT eksogen pada kelompok auksin adalah Marfirani et al. (2014), pada bawang merah
IPA (Indole Propionic Acid) dan IBA (Indole terdapat senyawa yang disebut allin yang
Butiric Acid). Mekanisme kerja auksin yaitu kemudian akan berubah menjadi senyawa
mempengaruhi pelenturan dinding sel, thiosulfinat seperti allicin. Allicin dengan
sehingga air masuk secara osmosis dan thiamin (vitamin B) membentuk allithiamin
memacu pemanjangan sel. Selanjutnya ada yang memperlancar metabolisme pada
kerja sama antara auksin dan giberelin yang jaringan tumbuhan.
memacu perkembangan jaringan pembuluh Giberelin merupakan salah satu ZPT
dan mendorong pembelahan sel sehingga yang berpengaruh terhadap pembesaran
mendorong pembesaran batang (Rusmin, tanaman, sehingga dikatakan bahwa
2011). Kerja sama auksin dan sitokonin kemampuan giberelin untuk meningkatkan
dengan konsentrasi 2,5 ppm dan 2,75 ppm pertumbuhan tanaman lebih kuat di-
dibuktikan oleh penelitian Tjokrowardojo bandingkan dengan auksin apabila diberikan
et al. (2009) yang menunjukkan pening- secara tunggal. Peran lain dari giberelin
katan persentase perkecambahan pada adalah dalam perkecambahan, terutama
bibit Kamandrah (Croton tiglium L.) yaitu dalam pemecahan dormansi. Mekanisme-
tanaman yang memiliki daya racun nya yaitu setelah air diimbibisi, terjadi
terhadap larva Aedes Aegypti. pelepasan giberelin dari embrio yang
Salah satu bahan tanaman yang dapat kerjanya mengaktifkan enzim-enzim yang
digunakan dalam pembibitan adalah filtrat berperan dalam memecah cadangan
bawang merah. Menurut Kusdijanto (1998), makanan dalam biji seperti amilase,
filtrat bawang merah mengandung ZPT yang protease, lipase. Bahan tersebut akan
mempunyai peranan mirip IAA (Asam Indole memberikan energi bagi perkembangan
Asetat). Hasil penelitian Sudaryono dan embrio diantaranya radikula yang akan
Soleh (1994), menunjukkan bahwa bawang mendobrak endosperm, kulit biji atau kulit
merah dapat digunakan untuk mem- buah yang menjadi faktor pembatas
percepat pertumbuhan akar pada proses perkecambahan. Ini merupakan isyarat
pencangkokan tanaman salak. Sedangkan bahwa dormansi biji segera pecah dan biji
penelitian Purwitasari (2004), menghasilkan segera berkecambah (Wareing dan Phillips,
pertumbuhan akar stek pucuk berbagai 1981).
varietas krisan dengan pemberian perasan
42
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
43
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
hasilkan panjang tunas, jumlah daun, bambu, a3: ekstrak bonggol pisang; a4 : air
panjang akar, dan bobot basah akar lebih kelapa, a5 : ekstrak umbi bawang merah +
tinggi pada buah tin. ekstrak rebung bambu, a6 : ekstrak umbi
Pemberian beberapa jenis ekstrak bawang merah + ekstrak bonggol pisang, a7
tanaman (bonggol pisang, rebung dan : ekstrak umbi bawang merah + air kelapa,
campuran) sebagai zat pengatur tumbuh a8 : ekstrak rebung bambu + ekstrak
dan rasio amelioran terhadap pertumbuhan bonggol pisang, a9 : ekstrak rebung bambu
dan produksi padi varietas Inpari 12 di + air kelapa, a10 : ekstrak bonggol pisang+
Lahan Gambut (Septari et al., 2013), air kelapa, a11 : ekstrak umbi bawang
hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak merah + ekstrak rebung bambu + ekstrak
bonggol pisang menghasilkan tanaman yang bonggol pisang + air kelapa.
lebih tinggi daripada rebung dan Keduabelas perlakuan diulang 3 kali
campurannya. sehingga terdapat 36 petak percobaan,
Tujuan penelitian adalah mengetahui masing-masing 20 benih. Untuk mengetahui
kemampuan berbagai bahan zat pengatur perbedaan pengaruh perlakuan maka
tumbuh alami dan kombinasinya untuk dilakukan pengujian dengan uji Fisher pada
menstimulasi perkecambahan dan per- taraf kesalahan 5%. Selanjutnya untuk
tumbuhan bibit kemiri sunan. Diduga mengetahui perlakuan terbaik, maka
bahwa zat pengatur tumbuh alami dan dilakukan uji Scott-Knott.
kombinasinya dapat menstimulasi per- Bahan-bahan zat pengatur tumbuh
kecambahan dan pertumbuhan bibit kemiri difermentasikan dengan dekomposer MBIO
sunan. selama 14 hari sebelum digunakan sampai
Hasil penelitian diharapkan dapat terbentuk ekstrak. Kemudian pada pelak-
menjadi sumber informasi dalam pe- sanaannya digunakan konsentrasi 40 ml L-1.
ngembangan ilmu tanaman khususnya Selanjutnya adalah merendam biji bernas
ekofisiologi tanaman, dan sebagai bahan kemiri sunan dalam ekstrak bahan ZPT
ajar untuk mahasiswa. Secara praktis dapat alami selama 24 jam. Kemudian menebar
dijadikan pedoman dalam memanfaatkan biji pada bak persemaian dan dilakukan
bahan zat pengatur tumbuh alami dalam pengamatan perkecambahan dan pertum-
proses perkecambahan dan pertumbuhan buhan pembibitan.
bibit kemiri Sunan.
44
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
basah kecambah jumlah daun umur 44 HST terendah sama dengan a2 dan a5. Pada
(Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3). Tabel 3 nampak bahwa aplikasi ekstrak
Perlakuan a10 menunjukkan daya bahan zat pengatur tumbuh alami
kecambah paling baik, namun tidak berbeda berpengaruh terhadap jumlah daun bibit
dengan perlakuan a8, a11 dan a7. kemiri sunan umur 51 HST, tapi tidak
Sedangkan pada variabel tinggi tanaman berpengaruh terhadap jumlah daun umur
umur 30 HST, 37 HST, 44 HST dan 51 HST, 44 HST.
perlakuan kontrol menunjukkan bibit
Tabel 1. Pengaruh aplikasi zat pengatur tumbuh alami terhadap daya kecambah, bobot basah
kecambah (g), dan bobot kering kecambah (g) kemiri sunan
Perlakuan Daya Bobot Basah Bobot Kering
Ekstrak Tanaman Sebagai Sumber ZPT Kecambah Kecambah Kecambah
--%-- --g--
a0 : kontrol (tanpa bahan zpt) 37,78 a 5,79 a 1,41 a
a1 : umbi bawang merah 57,78 a 7,00 a 1,80 a
a2 : rebung bambu 42,22 a 4,81 a 1,01 a
a3 : bonggol pisang 55,56 a 8,67 a 2,24 a
a4 : air kelapa 73,33 b 8,43 a 1,97 a
a5 : umbi bawang merah + rebung bambu 53,33 a 9,13 a 2,20 a
a6 : umbi bawang merah + bonggol pisang 55,56 a 6,91 a 1,78 a
a7 : umbi bawang merah + air kelapa 68,89 b 7,24 a 1,85 a
a8 : rebung bambu + bonggol pisang 75,56 b 9,24 a 2,59 a
a9: rebung bambu + air kelapa 62,22 a 10,08 a 2,75 a
a10: bonggol pisang+ air kelapa 97,78 b 10,60 a 2,94 a
a11 : umbi bawang merah + rebung 73,33 b 9,88 a 2,51 a
bambu + bonggol pisang + air kelapa
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Scott
Knott
Tabel 2. Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Tinggi Bibit Kemiri Sunan
Perlakuan Tinggi bibit
(Ekstrak tanaman sebagai sumber ZPT) 30 HST 37 HST 44 HST 51 HST
-1
--ml L -- --cm--
a0 : kontrol (tanpa zpt) 3,72 a 7,49 a 8,70 a 10,92 a
a1 : umbi bawang merah 4,84 b 9,06 b 9,96 b 12,70 b
a2 : rebung bambu 4,36 a 8,20 a 9,51 a 11,63 a
a3 : bonggol pisang 4,76 b 9,02 b 9,99 b 12,28 b
a4 : air kelapa 5,07 b 9,17 b 10,31 b 12,54 b
a5 : umbi bawang merah + rebung bambu 4,42 a 8,20 a 9,78 b 11,51 a
a6 : umbi bawang merah + bonggol pisang 4,61 b 8,95 b 10,29 b 12,08 b
a7 : umbi bawang merah + air kelapa 5,02 b 9,24 b 10,10 b 12,82 b
a8 : rebung bambu + bonggol pisang 5,05 b 9,19 b 10,12 b 12,41 b
a9 : rebung bambu + air kelapa 5,00 b 8,90 b 9,97 b 12,14 b
a10 : bonggol pisang+ air kelapa 5,23 b 10,04 b 11,04 b 13,57 b
a11 : umbi bawang merah + rebung 4,95 b 9,68 b 10,08 b 12,49 b
bambu + bonggol pisang + air kelapa
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Scott Knott
45
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
Pengaruh yang ada pada berbagai berupa zeatin 3,122 ppm dan kinetin 4,557
variabel pengamatan disebabkan kan- ppm. Sementara itu per 100 ml ekstrak
dungan ZPT yang terdapat pada bahan yang rebung bambu mengandung giberelin 8,116
digunakan. Hasil pengujian di Laboratorium ppm dan per 100 ml ekstrak bawang merah
Environmental Biotechnology Laboratory, mengandung auksin sebanyak 10,355 ppm
Indonesian Center for Biodiversity and yang berupa IAA. Penelitian Suparjo et al.
Biotechnology (ICBB), 2016 menunjukkan (2016), menunjukkan pengaruh IAA
bahwa per 100 ml ekstrak bonggol pisang terhadap tinggi tunas dan jumlah daun
mengandung sitokinin berupa zeatin 2,411 Binahong dengan melalui perbanyakan
ppm dan kinetin 3,620 ppm. Demikian juga mikro.
air kelapa per 100 ml mengandung sitokinin
Tabel 3. Pengaruh Aplikasi ZPT Alami terhadap Jumlah Daun Bibit Kemiri Sunan
Perlakuan Jumlah Daun
(Ekstrak tanaman sebagai sumber ZPT) 44 HST 51 HST
--ml L-1-- --helai--
a0 : kontrol (tanpa zpt) 0,42 a 1,00 a
a1 : umbi bawang merah 0,62 a 1,22 a
a2 : rebung bambu 0,51 a 1,09 a
a3 : bonggol pisang 0,60 a 1,20 a
a4 : air kelapa 0,82 a 1,38 b
a5 : umbi bawang merah + rebung bambu 0,64 a 1,22 a
a6 : umbi bawang merah + bonggol pisang 0,75 a 1,24 a
a7 : umbi bawang merah + air kelapa 0,75 a 1,33 b
a8 : rebung bambu + bonggol pisang 0,78 a 1,33 b
a9 : rebung bambu + air kelapa 0,51 a 1,20 a
a10 : bonggol pisang+ air kelapa 0,91 a 1,45 b
a11 : umbi bawang merah + rebung bambu + 0,67 a 1,26 a
bonggol pisang + air kelapa
Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Scott-
Knott
Penggabungan dua atau lebih zat dengan giberelin dalam peristiwa pe-
pengatur tumbuh akan memberikan efek mecahan dormansi.
yang saling menguatkan. Seperti dikatakan Pengaruh air kelapa juga dibuktikan
Hartman (2002), bahwa permulaan ter- melalui penelitian Ratnawati et al. (2013),
bentuknya akar tidak hanya dipengaruhi yang menunjukkan bahwa perendaman
oleh zat pengatur tumbuh auksin, tetapi bahan setek kakao dalam air kelapa selama
juga dipengaruhi oleh sitokinin dan 18 jam memberikan hasil setek yang tinggi.
giberelin dan sejumlah kofaktor pembentuk Sementara itu penelitian Septari, et al.
akar lainnya. Sementara itu menurut Abidin (2013) menunjukkan bahwa pemberian
(1993), apabila perbandingan konsentrasi ekstrak bonggol pisang berpengaruh lebih
sitoknin lebih besar daripada auksin, maka baik daripada rebung dan campurannya
akan memperlihatkan pertumbuhan tunas terhadap tinggi tanaman padi varietas
dan daun. Sitokinin juga bekerja sama Inpari 12 di Lahan Gambut.
46
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
Rebung bambu memberikan pengaruh berwarna dan di dalam sel hidup zat ini ikut
baik terhadap tinggi tanaman dan jumlah serta dalam proses reduksi, sehingga
daun umur 51 HST, Ini membuktikan bahwa menghasilkan warna jelas pada sel hidup,
giberelin mempunyai peran dalam per- sedangkan pada sel mati tetap berwarna
kecambahan. Rebung bambu dikaitkan putih. Menurut Dina et al. (2007), uji
dengan kandungan giberelin yang relatif tetrazolium dapat mendeteksi kerusakan
tinggi. Seperti hasil penelitian Mardaleni paling dini pada embrio dan menunjukkan
dan Sutriana (2014), bahwa pemberian deteriorasi benih yang merupakan indikator
ekstrak rebung bambu 4,5 ml L-1 air vigor, sehingga seharusnya berkorelasi
memberikan pengaruh baik terhadap tinggi, dengan pertumbuhan tanaman.
dan bobot polong kacang hijau. Berdasarkan hasil uji tetrazolium pada
setiap perlakuan, maka dapat dilihat bahwa
Pengamatan Penunjang benih yang berwarna merah tua (jaringan
Berdasarkan pengamatan pendahuluan, rusak) dengan persentase tertinggi terdapat
nampak bahwa mutu benih kemiri sunan pada perlakuan a0 (kontrol) yaitu 8,86%,
seringkali belum menjadi perhatian pe- sementara pada perlakuan lainnya hanya
ngumpul. Penjual benih lebih banyak terdapat pada a2 (rebung bambu) dan a6
mengumpulkan biji-biji kemiri dari berbagai (bawang merah + bonggol pisang) dengan
sumber. Pengumpulan benih dari sumber nilai masing-masing 2,22%.
tanaman liar juga akan mengabaikan Kemunduran benih tanaman disebabkan
kematangan benih. Padahal masak fisiologi oleh banyak faktor. Dikatakan oleh Ilyas
merupakan stadia pertumbuhan penting (2012), bahwa kemunduruan benih
bagi tanaman, karena akan berhubungan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
dengan akumulasi maksimum berat kering diantaranya komposisi bahan kering biji,
benih. Walaupun benih yang belum masak cara mengumpulkan, dan penyimpanan.
dapat berkecambah, namun vigornya Tuntutan terhadap mutu benih yang
rendah. Setelah mencapai maksimum, mutu kompleks nampaknya belum dapat
benih akan mengalami penurunan sejalan terpenuhi semua oleh pengumpul dengan
dengan waktu, disebut kemunduruan benih berbagai keterbatasan, sehingga akhirnya
(seed ageing) (Tjokrowardojo et al., 2009). benih yang ditanam tidak dapat
Pengamatan penunjang dilakukan ter- berkecambah. Faktor lain adalah tingginya
hadap daya kecambah secara cepat yaitu kadar etanol pada biji kemiri sunan.
dengan Uji Tetrazolium. Pada umumnya uji Menurut Ilyas (2012), kandungan etanol
ini digunakan terhadap tanaman keras dalam benih jagung menurunkan viabilitas
dengan biji yang keras pula karena pada biji benih secara nyata. Kemunduran viabilitas
tersebut kebanyakan tidak bersertifikat, oleh keracunan etanol menurunkan
sehingga diragukan perkecambahannya, aktivitas enzim -amilase, dehidrogenase
termasuk juga kemiri sunan. Benih yang dan peroksidase. Sementara itu kemiri
direndam pada larutan tetrazolium akan sunan mengandung etanol dengan kadar
menunjukkan perubahan warna sesuai tinggi sehingga benih tidak mampu
dengan kondisi benih, ada yang merah, berkecambah.
merah jambu, atau tetap putih. Garam
tetrazolium merupakan bahan tidak
47
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
48
Jurnal Agro Vol. IV, No. 1, 2017
Rato Ebu. Universitas Negeri Surabaya. Produksi Padi Varietas Inpari 12 di Lahan
Lentera Bio Volume 3 (1). Gambut. Jurnal Dinamika Pertanian.
Universitas Riau.
Marlina, L. R dan Angraini, N. 2002. Respon
Setek Lada (Piper nigrum L.) terhadap Siahaan. 2004. Pengaruh Konsentrasi Air
Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami Kelapa Muda terhadap Pertumbuhan
Nabati. Majalah Sriwijaya Volume 35 (3) Produksi Cabai Merah (Capsicum annum
Desember. L). Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Marpaung, A.E. dan Hutabarat, R.C. 2015. Sudaryono, T. dan Soleh, M. 1994. Induksi
Respons jenis Perangsang Tumbuh Akar pada Perbanyakan Salak Secara
Berbahan ALami dan Asal Stek Batang Vegetatif. Jurnal Penelitian Hortikultura,
terhadap Pertumbuhan Bibit Tin (Ficus Vol 6 No. 2 hal 1-12
carica L). Jurnal Hortikultura. 25(1) : 37 -
43. Suparjo, Juwartina, I.R., Syofi, R., Teuku, T.,
dan Ahmad, R. 2016. Pengaruh Auksin
Nurlaeni, Y. dan Surya, M. I. 2015. Respon dan Sitokinin terhadap Perbanyakan
Stek Pucuk Camelia japonica terhadap Mikro Tanaman Binahong (Anredera
Pemberian Zat Pengatur Tumbuh cordifolia (Tenore) Steenis). Jurnal
Organik. Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi dan Biosains Indonesia,
Masyarakat Biodiversifikasi Indonesia. Volume 3 (2).
Volume 1 Nomor 5 Agustus 2015.
Halaman 1211-1215. Tjokrowardojo, A.S., Rosman, R., dan
Pradono, D.I. 2009. Pengaruh Zat
Purwitasari, W. 2004. Pengaruh Perasan Pengatur Tumbuh terhadap Per-
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) kecambahan Benih dan Pertumbuhan
terhadap Pertumbuhan akar Stek Pucuk Bibit Kamarandah (Croto tiglium L.).
Krisan (Chrysanthemum sp.) Jurnal Agrotropika 14(2): 55-60.
http/eprint.undip.ac.id./29654/ Diunduh
7 Maret 2015. Wareing, P.F. dan I.D.J. Phillips. 1981. The
Control of Growth and Differentiation in
Ratnawati, Sukemi, I.S., dan Sri. Y. 2013. Plants. Pergamon Press. New York.
Waktu Perendaman Benih Dengan Air
Kelapa Muda terhadap Pertumbuhan
Bibit Kakao (Theobroma cacao L.).
Universitas Riau. http://download.portal
garuda.org/article.ptip%
49