Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah
sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan
aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau
makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Semakin
bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula
buangan atau limbah yang dihasilkan. Seiring peningkatan populasi penduduk dan
pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan sampah sebagian besar kota masih menimbulkan
permasalahan yang sulit dikendalikan. Limbah atau buangan yang ditimbulkan dari
aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah.
Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis dari aktivitas
manusia dan industrialisasi yang kemudian berdampak pada permasalahan lingkungan
perkotaan seperti keindahan kota, kesehatan masyarakat, dan lebih jauh lagi terjadinya
bencana (ledakan gas metan, tanah longsor, pencemaran udara akibat pembakaran terbuka
dan lain-lain). Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas
maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.
Di sisi lain, pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh dinas terkait hanya
berfokuspada pengumpulan dan pengangkutan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tanpa
melalui pengolahan tertentu. Kebanyakan TPA bermasalah terhadap lingkungan hidup,
misalnya TPA tidak dilapisi oleh lapisan kedap air seperti geotextile, tidak ada
pengolahan air lindi, dan masih diizinkannya praktik open dumping dan open burning.
Sehingga menyebabkan banyak permasalahan seperti pencemaran air lindi ke air tanah, bau
busuk dan pencemaran udara.
Pengolahan sampah adalah perlakuan terhadap sampah yang bertujuan
memperkecil atau menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan.
Dalam ilmu kesehatan lingkungan, suatu pengolahan sampah dianggap baik jika sampah
yang diolah tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit serta tidak menjadi

1
perantarapenyebarluasan suatu penyakit. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah tidak
mencemari udara, air, atau tanah, tidak menimbulkan bau, dan tidak menimbulkan
kebakaran (Azwar,1990).
Kegiatan pengolahan sampah ini dapat menimbulkan multiplier effect melalui
pemanfaatan teknologi tepat guna. Masyarakat mulai terangsang untuk menciptakan
berbagai teknologi pendukung pengelolaan sampah, mulai dari teknologi tempat-tempat
penampungan sampah di rumah tangga untuk dijadikan pupuk kompos, teknologi
pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis dan pemasaran hasil
pengolahan sampah. Ke semua teknologi pendukung yang dihasilkan tersebut sangat
berpeluang untuk dilakukan di rumah tangga sebagai peluang bisnis.
Sampah memang menjadi masalah di kota-kota besar di seluruh dunia, belum lagi
konflik antara pemerintah dengan warga masyarakat yang lokasinya menjadi tempat
pembuangan akhir (TPA). Salah satu tempat pembuangan sampah akhir di kota
Pekanbaru provinsi Riau yaitu TPA Muara Fajar yang menampung sampah-sampah yang
berasal dari seluruh kota Pekanbaru, baik limbah domestik maupun limbah pasar.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum, makalah ini bertujuan ntuk mengetahui sistem pengelolaan dan
pengolahan sampah di TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru

1.2.2 Tujuan Khusus.


a. Mengetahui pengelolaan sampah di TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru.
b. Mengetahui pemanfaatan hasil pengelolaan dan pengolahan sampah di TPA
Muara Fajar Kota Pekanbaru.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca maupun penulis
mengerti bagaiana sistem pengelolaan dan pengolahan sampah di TPA Muara Fajar Kota
Pekanbaru.

1.5 Metode Penelitian


Metode yang dilakukan untuk penelitian tentang TPA berikut ialah metode
lapangan dan metode pustaka. Metode lapangan ialah metode yang dilakukan dengan cara
langsung meninjau tempat penelitian dengan mendatangi TPA tersebut, TPA yang dituju

2
yakni TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru. Sedangkan, untuk metode pustaka ialah metode
yang dilakukan dengan cara mencari bahan isi makalah ini dari berbagai sumber,
misalnya buku, jurnal dan internet.

Anda mungkin juga menyukai