SKRIPSI
Oleh:
xxxxxxxxxxxxx
NIM. xxxxxxxxxxxxxxxx
Departemen Kimia
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian : Sintesis dan Karakterisasi Lempung Terpilar Titania dengan
doping Ni2+ dan Co2+ untuk Degradasi Fotokalitik Zat Warna Rhodamin
Nama Lengkap : xxxxxxxxxxxxxxxx
NIM : xxxxxxxxxxxxxxxx
Telah diuji dan dinyatakan lulus pada ujian sarjana tanggal
Semarang, November 2016
Pembimbing I
xxxxxxxxxxxxxxx
NIP xxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxx
NIP xxxxxxxxxxxxxxxxx
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul
Sintesis dan Karakterisasi Lempung Terpilar Titana dengan doping Ni2+ dan Co2+
untuk Degradasi Fotokalitik Zat Warna Rhodamin
Banyak tantangan, hambatan dan kesulitan yang setiap saat dihadapi penulis baik
dalam persiapan, pelaksanaan, penyusunan maupun penulisan skripsi ini. Berkat
bantuan dan bimbingan serta motivasi yang tulus dari berbagai pihak akhirnya
penulisan skripsi terselesaikan dengan baik.
Berkenaan dengan seluruh kegiatan tersebut di atas penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, arahan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Bapak, ibu, adik, dan seluruh keluarga atas doa dan motivasi yang telah diberikan.
Bapak dan Ibu Dosen serta staff Departemen Kimia Fakultas Sains dan Matematika
Undip yang telah membekali penulis dengan ilmu yang bermanfaat.
Seluruh sahabat Laboratorium Kimia
Serta seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan laporan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak, untuk kemajuan di masa yang akan datang. Semoga
laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
RINGKASAN
Limbah tekstil yang dihasilkan industri pencelupan sangat berpotensi mencemari
lingkungan salah satu jenis limbahya yaitu Rhodamin. Upaya yang dilakukan untuk
degradasi zat warna Rhodamin adalah dikembangkannya metode fotodegradasi dengan
bahan fotokatalis dan radiasi sinar ultraviolet pada permukaan TiO2. Untuk
memaksimalkan kinerja dari proses fotokatalitik, maka diimpregnasikan pada
pengemban lempung alam dan dilakukan penyisipan (doping) logam transisi berupa
nikel dan kobalt.
Langkah pembuatan lempung terpilar titania, lempung terpilar titania di-doping
nikel dan lempung terpilar titania di-doping kobalt dilakukan dengan
menginterkalasikan TiO2 ke dalam daerah antar lapis lempung alam dengan ditambahkan
doping nikel dan kobalt. Agen pemilar TiO2 disintesis dengan mereaksikan larutan
TiCl4 dengan etanol selanjutnya dikalsinasi pada suhu 300C selama 2 jam. Sedangkan
larutan pemilar di-doping nikel dan kobalt disintesis dengan mereaksikan larutan
TiCl4 dengan etanol lalu ditambahkan dengan larutan Ni(NO3)2 dan Co(NO3)2
selanjutnya dikalsinaksi pada suhu 300C selama 2 jam. Lempung terpilar titania di-
doping nikel dan kobalt yang dihasilkan dikarakterisasi dengan FTIR untuk
mengetahui gugus fungsi yang terkandung dalam sampel, Surface Area Analyzer (SAA)
bertujuan untuk mengetahui karakter permukaan seperti luas permukaan, volume pori,
dan rata-rata diameter pori, Thermogravimetric Analyzer (TGA) digunakan untuk
mengetahui stabilitas termal lempung terpilar. . Lempung alam dan lempung pilar
titania di-doping nikel dan kobalt digunakan sebagai fotokatalis untuk degradasi
rhodamin dengan variasi waktu kontak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lempung terpilar titania di-doping dengan nikel
dan kobalt berhasil dilakukan. Berdasarkan analisis gugus fungsi , pembentukan
pilar pada antarlapis tidak menghasilkan perbedaan struktur yang signifikan. Dari
hasil TGA diperoleh bahwa lempung terpilar titania di-doping nikel dan kobalt
stabil pada suhu 650C. Dari hasil SAA diperoleh bahwa keberadaan agen pemilar TiO2
kurang memberikan pengaruh terhadap lempung alam. Namun setelah adanya doping logam
nikel dan kobalt dapat memberikan pengaruh terhadap lempung terpilar titania berupa
peningkatan volume pori yang cukup signifikan. Sedangkan berdasarkan analisis UV-
Vis, lempung terpilar titania di-doping nikel dan kobalt memliki waktu optimum
dalam aktivitas fotokatalitik pada menit ke-40 dan adanya sinar UV memiliki
kemampuan aktivitas fotokatalitik yang lebih baik dari pada tanpa menggunakan sinar
UV
Kata kunci: rhodamin, lempung terpilar, doping nikel dan kobalt
SUMMARY
The result of textile waste dyeing industry has the potential to pollute the
environment. One of waste dyeing is Rhodamine. The effort to degrade the Rhodamine
dye is develop the methodologies of photodegradation with photCatalyst materials
and ultraviolet radiation on the surface of TiO2. To maximize the performance of
the photCatalytic prCess, be impregnated on a natural clay and doped with
transition metals such as nickel and cobalt.
The step to synthesis of titania pillared clay, titania pillared clays doped by
nickel and titania pillared clay doped by cobalt is intercalating the TiO2 into the
interlayer of natural clay with added by nickel and cobalt. Pillared agent of TiO2
is synthesized by reacting TiCl4 solution with ethanol, then be calcined at a
temperature of 300C for 2 hours. While the pillared solution with doped by nickel
and cobalt is synthesized by reacting TiCl4 solution with the ethanol and then
added with a solution of Ni(NO3)2 and C (NO3)2 then calcined at a temperature of
300C for 2 hours. The result of titania pillared clay doped by nickel and cobalt,
be characterized by FTIR to determine the functional groups that contained in the
sample, Surface Area Analyzer (SAA) to determine the character of the surface such
as surface area, pore volume, and average pore diameter, Thermogravimetric Analyzer
(TGA) to determine the thermal stability of the pillared clay. Natural clay and
titania pillared clay doped by nickel and cobalt is used as a photCatalyst for the
degradation of rhodamine with a variation of contact time.
The results of synthesist titania pillared clay doped by nickel and cobalt is
successful. Based on the analysis of functional groups, the formation of the
interlayer pillar does not produce significant structural differences. From the TGA
show that titania pillared clay doped by nickel and cobalt is stable at temperature
of 650 C. From the SAA show that the presence of the pillared agent of TiO2 not
influence on natural clay. However, after doped by nickel and cobalt can increasw
the pore volume significantly. While based on the analysis of UV-Vis, titania
pillared clay dopied by nickel and cobalt have optimum time in the photCatalytic
activity at 40 minutes and the use of UV rays have the ability photCatalytic
activity better than without use of UV rays.
Keywords: rhodamine, pillared clay, nickel and cobalt doping
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Limbah tekstil yang dihasilkan industri pencelupan sangat berpotensi mencemari
lingkungan. Hal ini disebabkan karena air limbah tekstil tersebut mengandung bahan-
bahan pencemar yang sangat kompleks dan intensitas warnanya tinggi. Nilai
biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) untuk limbah
tekstil berkisar antara 80-6.000 mg/L dan 150-12.000 mg/L. Nilai tersebut memlebihi
ambang batas baku mutu limbah cair industri tekstil jika ditinjau dari KepMen LH
No.51/MENLH/10/1995. Keberadaan limbah tekstil dalam perairan dapat mengganggu
penetrasi sinar matahari, akibatnya kehidupan organisme dalam perairan akan
terganggu dan sekaligus dapat mengancam kelestarian ekosistem akuatik (Azbar dkk.,
2004)
Dalam industri tekstil, Rhodamin B termasuk salah satu zat warna yang sering
digunakan. Hal ini dikarenakan harga Rhodamin B yang ekonomis dan mudah diperoleh.
Zat warna Rhodamin B merupakan zat warna dasar yang penting dalam proses pewarnaan
pada industri tekstil dan kertas. Namun Rhodamin B menjadi perhatian tersendiri
karena struktur aromatik pada zat warna rhodamin sulit terdegradasi. Dampak akibat
paparan yang terjadi dapat berupa iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi
saluran pencernaan dan bahaya kanker hati (Fiolida, 2016).
Upaya yang pernah dilakukan untuk degradasi zat warna Rhodamin adalah
dikembangkannya metode fotodegradasi dengan bahan fotokatalis dan radiasi sinar
ultraviolet pada permukaan TiO2. Kelebihan dari senyawa TiO2 yaitu memiliki
aktivitas fotokatalis yang tinggi, stabil dan tidak beracun. Secara komersial
serbuk TiO2 juga mudah didapat dan diproduksi dalam jumlah besar (Slamet dkk.,
2006).
Penggunaan serbuk TiO2 yang disebar secara langsung ke dalam air limbah masih
memiliki kekurangan. Hal ini disebabkan karena ketika proses pembersihan polutan
organik telah selesai dilakukan, air menjadi tercemar oleh serbuk TiO2 dan sukar
untuk dipisahkan (Zainal dkk., 2009). Kekurangan yang ada dapat diselesaikan dengan
mengimpregnasikannya pada pengemban lempung alam. Keuntungan yang diharapkan dari
pengembanan TiO2 pada lempung alam antara lain adalah potensi lempung yang melimpah
di Indonesia, serta stabilitasnya yang tinggi pada kondisi asam (Chong dkk., 2009).
Pemilaran TiO2 pada lempung alam juga memiliki keuntungan lain. Struktur antar
lapis yang tidak stabil pada lempung alam dan hilangnya porositas karena pemanasan
pada suhu tinggi dapat dapat diatasi dengan melakukan proses penyisipan ion atau
molekul ke dalam interlayer yang dikenal dengan proses interkalasi. Pemanasan
interkalat akan menghasilkan pilar, sehingga proses ini lebih dikenal dengan
sebutan proses pilarisasi. Dengan membuat lempung terpilar, daerah antar lapis akan
menjadi lebih stabil karena adanya logam oksida yang menjadi pilar pada daerah
antar lapis (Cool dan Vansant, 1998)
Namun demikian, penggunaan TiO2 sebagai fotokatalis memiliki kelemahan lain yaitu
energi celah pitanya yang lebar sebesar 3, 23 eV. Sehingga diperlukan adanya
pemikiran baru untuk mengurangi kelemahan tersebut. Beberapa pemikiran mengenai
pengembangan fotokatalis TiO2 dilakukan dengan mempersempit Eg atau energi celah
pita (Segne dkk., 2011)
Salah satu cara untuk mempersempit energi celah pita dari TiO2 adalah melalui
penyisipan (doping) logam maupun nonlogam. Sejauh ini modifikasi TiO2 dilakukan
dengan doping menggunkan logam transisi. Beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa doping menggunakan logam transisi seperti Fe, Co, Ni, Au, Ag dapat menurunkan
nilai Eg dan meningkatkan aktivitas fotokatalitik. Dopan logam transisi ke TiO2
dapat bertindak sebagai electron trapper yang dapat meningkatkan pemisahan pasangan
elektron-hole sehingga meningkatkan efisiensi fotokatalitik TO2 (Nainani dkk.,
2012).
Di antara beberapa logam transisi, nikel dan kobalt merupakan salah satu logam
transisi yang dapat digunkan sebagai dopan ke TiO2. Logam nikel dan kobalt memiliki
energi celah pita yang lebih kecil dari TiO2 yaitu sebesar 2,4 eV dan 3 eV. Dengan
adanya doping ion logam nikel dan kobalt, diharapkan dapat memperpanjang fotorespon
TiO2 ke daerah visibel sehingga dapat digunakan untuk degradasi kontaminan organik
berwarna dan polutan organik lainnya (Linsebigler dkk., 1995).
Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini disintesis lempung terpilar TiO2
dan dikaji pengaruh penambahan dopan Ni dan Co untuk aplikasi degradasi
fotokalatilitik zat warna Rhodamin.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah:
Mensintesis lempung terpilar titania yang di-doping nikel dan kobalt dari lempung
alam
Merumuskan hubungan variabel sintesis terhadap karakter lempung terpilar titania
dan lempung terpilar titania yang diembankan Ni2+ dan Co2+
Merumuskan hubungan antara variabel sintesis terhadap kinerja degradasi
fotokatalitik zat warna Rhodamin
Mengkaji peran penyinaran terhadap kemampuan degradasi zat warna Rhodamin
Menentukan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas degradasi fotokatalitik
zat warna Rhodamin
Gambar II.3. Skema fotoeksitasi yang diikuti oleh deeksitasi pada permukaan
semikonduktor (Wisnugroho, 2015)
II.4. Titanium Dioksida
Titanium dioksida merupakan padatan berwarna putih, dengan berat molekul 79,90
g/mol dengan titik lebur 1885 C dan mengalami dekomposisi pada suhu 1640 C
sebelum meleleh. Senyawa ini tidak larut dalam air, asam klorida, dan asam nitrat
tetapi larut dalam sulfat pekat. Titanium dioksida mempunyai tiga bentuk polimorfik
yang sering ditemukan yaitu: anatase, rutil dan brokit akan tetapi hanya anatase
dan rutil saja yang mempunyai peran penting dalam aktivitas fotokatalitik (Wang
dkk., 2006)
Gambar IV.2 Grafik TGA pada lempung terpilar titania di-doping Ni2+ dan Co2+
Berdasarkan Gambar IV.2. dapat diketahui bahwa terjadi reaksi penguraian yang
terdapat pada pengujian TGA ini, yang dijelaskan melalui 3 tahap yaitu pada suhu
(a) 50C-150C, (b) 150C-650C (c) 650C hingga 1000C
Rentang pertama yaitu pada suhu 50C-150C terjadi pengurangan massa baik pada LA,
LA/etanol, LA/Ti, LA/Ti-Ni maupun LA/Ti-Co yang ditandai dengan penurunan massa
relatif. Sampel LA/etanol memiliki presentase kehilangan berat lebih besar dari
pada sampel LA. Hal ini karena pada sampel LA/etanol, senyawa yang menguap berupa
air dan etanol sedangkan pada sampel LA senyawa yang menguap hanyalah air. Sampel
LA/Ti memiliki presentase kehilangan massa yang lebih besar dari pada LA/etanol dan
LA. Hal ini karena pada sanpel LA/Ti senyawa yang menguap adalah air, etanol, dan
ion Cl- di mana ion Cl- berasal dari senyawa TiCl4. Sampel LA/Ti-Co memiliki
presentase kehilangan massa yang paling besar. Hal ini karena selain menguapnya
air, etanol dan ion Cl- juga terjadi proses dekomposisi air dari Co(NO3)2.6H2O
menjadi Co(NO3)2.3H2O. Namun demikian, penurunan pada LA/Ti-Ni tidak sebesar LA/Ti-
Co karena Ni(NO3)2.6H2O tidak mengalami dekomposisi. Persentase kehilangan massa
pada LA/Ti-Co adalah yang terbesar yaitu sekitar 7,01%, selanjutnya 2,28% pada
LA/Ti-Ni, 1,67% pada LA/Ti, 1,51% untuk LA/etanol dan 1,43% untuk LA.
Rentang kedua yaitu suhu 150C - 650C. Pada rentang kedua terlihat bahwa 4 sampel
tidak mengalami penurunan massa yang tajam karena hanya terjadi proses dehidrasi
atau hilangnya air. Proses hilangnya air ini membutuhkkan suhu di atas 100 C
karena air berada di daerah antar lapis lempung (Ahmad dkk., 2013). Presentase
kehilangan massa pada LA/Ti-Co sebesar 6,21 %, pada LA/Ti-Ni sebesar 0,84 %, pada
LA/Ti sebesar 0.04%, pada LA/etanol sebesar 0,17% dan pada LA sebesar 0,26%.
Penurunan yang tajam pada sampel LA/Ti-Co dikarenakan terjadinya dekomposisi
nitrat. Nitrat ini berasal dari sampel Co(NO3)2 di mana gugus nitrat ini tidak ikut
beraeaksi pada proses pen-doping-an sehingga akan terdekomposisi saat proses
kalsinasi (Kumar dkk., 2016). Namun demikian proses dekomposisi nitrat pada
Ni(NO3)2 tidak sebesar dekomposisi nitrat pada Co(NO3)2. Hal ini disebabkan karena
ikatan nitrat pada nikel lebih kuat dari pada ada kobalt.
Rentang ketiga yaitu temperatur di atas 650C. Pada tahap ini terjadi kenaikan
berat pada semua sampel yang ditandai dengan bertambahnya massa relatif. Kenaikan
massa ini mungkin disebabkan adanya reaksi antara sampel dengan gas oksigen yang
terkandung dalam sweeping gas selama proses analisis TGA berlangsung. Sampel yang
bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan oksida senyawa yang secara stoikiometrik
memberikan hasil yang lebih berat. Reaksi dengan oksigen ini terjadi karena
penggunaan udara sebagai sweeping gas (Hermintoyo dkk., 2010).
Analisis TGA ini didukung dengan data DSC yang terlihat pada gambar IV.3.
Gambar IV.4 Grafik DSC pada lempung terpilar titania di-doping nikel dan kobalt
Gambar IV.4 menunjukkan grafik hubungan antara temperatur dengan aliran panas. Sama
halnya dengan grafik TGA, pada grafik DSC ini juga menjelaskan terjadinya perubahan
reaksi yang di jelaskan dalam 4 tahap yaitu pada suhu (a) 30C-150C, (b) 150C
-500C (c) 500C-700C d) 700C-800C
Pada tahap pertama yaitu suhu 30C-150C terjadi reaksi endotermik atau proses
penyerapan kalor pada semua sampel. Hal ini dapat dilihar dari grafik yang semakin
menurun. Reaksi endotermik ini terjadi karena adanya proses penguapan air dan
etanol yang terkandung di dalam lempung (Bahranowski dkk., 2015). Besarnya nilai
penyerapan panas yaitu 164,72 J/g, 200,13 J/g, 158,44 J/g, 112,27 J/g dan 118,19
J/g berturut-turut untuk sampel LA, LA/etanol, LA/Ti, LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co.
Pada tahap kedua yaitu suhu 150C -500C terjadi reaksi eksotermik atau proses
pelepasan kalor pada semua sampel yang ditandai dengan naiknya grafik. Reaksi
eksotermik ini terjadi karena lempung mengalami penyusutan atau shringkage.
Besarnya nilai pelepasan panas yaitu 1339, 95 J/g, 259,12 J/g, 93,28 J/g, 122,77
J/g, 60,09 J/g berturut-turut untuk LA, LA/etanol, LA/Ti, LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co.
Pada tahap ketiga yaitu 500C - 700C terjadi reaksi endotermik yang terjadi pada
LA, LA/etanol, LA/Ti, LA/TI-Ni, LA/Ti-Co. Reaksi ini terjadi karena terjadi proses
peyusutan lebih lanjut dari lempung. Penyusutan (shringkage) terjadi karena
pembakaran dengan yang suhu tinggi (Sukamto dan Murwani, 2016). Pada sampel LA
terjadi penyerapan panas sebesar 189,07 J/g, sedangkan pada sampel LA/etanol
terjadi penyerapan panas sebesar 153,22 J/g, pada LA/Ti sebesar 245,05 J/g, pada
LA/Ti-Ni sebesar 127,11 J/g dan pada LA/Ti-Co sebesar 80,57 J/g.
Pada temperatur antara 700-800 C terlihat jelas antara sampel LA sebelum dan
setelah dipilar dengan TiO2. Pada sampel LA dan LA/etanol terdapat cekungan. Namun
setelah adanya pemilaran dengan logam TiO2 cekungan tersebut hilang. Hal ini sesuai
dengan pernyataan (Bahranowski dkk., 2015) bahwa dalam kurva DSC akan muncul puncak
pada temperature 800 C yang menandakan adanya logam Ti. Sehingga dapat diasumsikan
bahwa hilangnya cekungan menandakan adanya logam Ti.
Dari data TGA-DSC ini dapat diketahui bahwa lempung terpilar titania stabil pada
650C. Karena suhu kalsinasi di atas suhu 650C akan menyebabkan lempung menjadi
kolaps. Namun suhu kalsinasi di bawah 650C akan membuat sifat lempung kurang baik
karena masih adanya pengotor organik yang mengganggu.
IV.4 Karakter Permukaan
Analisis isotermis digunakan untuk menentukan volume pori, luas permukaan pori dan
distribusi pori dalam skala mikro atau meso. Dalam penelitian ini, karakter
permukaan dari sampel diukur menggunakan metode perhitungan BJH dari hasil kurva
isotherm. Hasil analisis ditunjukkan pada gambar IV.5.
Dari tabel IV.1, dapat diketahui bahwa lempung alam memiliki luas permukaan sebesar
23,58 m2/g, volume pori 0,01 mL/g dan diameter pori 34, 54 . Hasil ini berbeda
dengan penelitian yang dilkakukan oleh (Li dkk., 2014) bahwa lempung alam memiliki
luas permukaan, volume pori dan diameter pori berturut-turut sebesar 41,22 m2/g,
0,08 mL/g dan 78,54 . Sedangkan menurut (Auta dan Hameed, 2013), lempung alam
memiliki luas permukaan, volume pori dan diameter pori berturut-turut sebesar 19,32
m2/g, 0,01 mL/g dan 22 . Perbedaan hasil ini kemungkinan karena perbedaan cara
preparasi lempung dan komposisi unsur yang berbeda.
Dari grafik di atas juga dapat diketahui bahwa luas area dari LA/etanol, LA/Ti,
LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co lebih kecil dari LA. Hal ini menunjukkan bahwa pemilaran TiO2
dan pen-doping-an dengan nikel atau kobalt tidak meningkatkan porositas dari
permukaan lempung alam secara signifikan. Berkurangnya luas permukaan dan volume
pori pada lempung terpilar TiO2 disebabkan karena masih tersisanya zat organik yang
belum sepenuhnya hilang saat proses kalsinasi (Chen dkk., 2012). Selain itu
berkurangnya luas permukaan dari LA/Ti-Co karena ion kobalt atau CoO menghambat
mengalirnya gas N2 (Hernndez-Huesca dkk., 2002)
Namun demikian, dengan adanya doping nikel dan kobalt dapat meningkatkan volume
pori dari 0,1 mL/g (LA) menjadi 0,46 mL/g (lempung/Ti-Ni) dan dari 0,1 mL/g (LA)
menjadi 0,28 mL/g (lempung/Ti-Co). Sehingga keberadaan dopan nikel dan kobalt dapat
memperluas volume pori dari lempung alam terpilar TiO2.
Adapun untuk distribusi pori dari semua sampel dapat dilihat dari gambar berikut:
Gambar IV.7 Kurva Fotodegradasi Rhodamin oleh sampel yang disinari lampu UV
Gambar IV.8 Kurva Fotodegradasi Rhodamin oleh sampel yang tidak disinari lampu UV
Gambar IV. 7 dan Gambar IV.8 menunjukkan semakin bertambahnya waktu degradasi
fotokatalitik, maka konsentrasi Rhodamin akan semakin kecil. Waktu optimum
degradasi fotokatalitik Rhodamin terjadi pada menit ke 40 karena semakin
bertambahnya waktu di atas 40 menit hasil perbedaannya tidak begitu signifikan.
Proses degradasi fotokatalitik Rhodamin terjadi signifikan pada menit ke 15. Hal
ini terlihat pada saat menit ke 15, konsentrasi Rhodamin dengan lempung terpilar
titania lebih kecil dibandingkan konsentrasi Rhodamin dengan lempung alam dan
lempung dengan penambahan etanol.
Gambar IV. 7 dan Gambar IV. 8 juga memperlihatkan kurva fotodegradasi dari larutan
Rhodamin menggunakan sampel LA, LA/etanol, LA/Ti, LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co. Dari kurva
tersebut menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi dari larutan Rhodamin yang
menggunakan LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co yang disinari oleh lampu lampu UV lebih besar
dibandingkan dengan LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co yang tanpa disinari oleh lampu UV. Hal
ini mengindikasikan bahwa LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co dapat berperan sebagai fotokatalis.
Namun pada LA/Ti-Ni dan LA/Ti-Co yang tidak disinari lampu UV terjadi penurunan
konsentrasi pada Rhodamin. Hal ini diduga lebih disebabkan karena adanya kemampuan
absorpsi lempung alam. Perbedaan yang kecil penurunan konsentrasi Rhodamin dengan
penggunaan lampu UV dan non-UV disebabkan karena masih banyak sisi sorpsi yang
masih belum ditempati oleh TiO, NiO dan CoO. Sementara jumlah TiO, NiO dan CoO yang
ada dalam lempung relatif sedikit sehingga secara keseluruhan penurunan konsentrasi
larutan Rhodamin lebih didominasi oleh daya absorpsi.
Dalam gambar IV. 8 menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi Rhodamin dengan LA/Ti-Ni
dan LA/Ti-Co lebih besar dari pada penurunan konsentrasi Rhodamin dengan lempung
terpilar titania tanpa di-doping nikel dan kobalt. Hal ini dikarena dengan adanya
doping nikel atau kobalt, energi celah pita pada fotokatalis semakin kecil. Semakin
kecil energi celah pita, kemampuan untuk mentransfer energi dari pita valensi ke
pita konduksi menjadi lebih mudah. Hal ini akan membuat absorbsi cahaya dari sampel
yang telah di-doping akan menjadi besar.
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Telah berhasil disintesis lempung terpilar titania dan diembankan dengan nikel
dan kobalt.
2. Berdasarkan analisis gugus fungsi, pembentukan pilar pada antarlapis tidak
menghasilkan perbedaan struktur yang signifakan. Berdasarkan analisis kestabilan
termal, sampel lempung terpilar titania di-doping nikel dan kobalt stabil pada suhu
650C. Berdasarkan analisis karakter permukaan, lempung terpilar titania kurang
memberikan pengaruh terhadap lempung alam, namun setelah di-doping dengan dapat
memberikan pengaruh terhadap lempung terpilar titania berupa peningkatan volume
pori yang cukup signifikan.
3. Pemilaran dengan TiO2 pada lempung alam dapat meningkatkan aktivitas degradasi
fotokatalitik, sedangkan pen-doping-an dengan nikel dan kobalt lebih meningkatkan
aktivitas degradasi fotokatalitik dari pada lempung terpilar TiO2
4. Lempung terpilar titania di-doping nikel dan kobalt dengan menggunakan sinar UV
memiliki kemampuan aktivitas fotokatalitik yang lebih baik dari pada lempung
terpilar titania di-doping nikel dan kobalt tanpa menggunakan sinar UV
5. Lempung terpilar titania di-doping nikel dan kobalt memliki waktu optimum dalam
aktivitas fotokatalitik pada menit ke-4
Saran
Diperlukan proses aktivasi sebelum pemilaran dan pen-doping-an agar agen pemilar
dan dopan dapat lebih mudah masuk dalam interlayer lempung alam
Digunakan alat ruang penyinaran sinar UV yang terbebas dari cahaya tampak agar
tidak ada pengaruh cahaya tampak
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N., Hussain, S. T., Muhammad, B., Ali, N., Abbas, S. M. dan Ali, Z., 2013,
Zr-Pillared Montmorillonite Supported Cobalt Nanoparticles for FischerTropsch
Synthesis. Progress in Natural Science: Materials International 23(4): 374-381.
Ardiani, P., 2010, Efektivitas Katalis Tio 2 Dengan Pengemban Mg (Oh) 2. 5h 2 O
Pada Fotodegradasi Zat Warna Rhodamine B, Universitas Sebelas Maret.
Arutanti, O., Nandiyanto, A. B. D., Ogi, T., Iskandar, F., Kim, T. O. dan Okuyama,
K., 2014, Synthesis of Composite Wo 3/Tio 2 Nanoparticles by Flame-Assisted Spray
Pyrolysis and Their PhotCatalytic Activity. Journal of Alloys and Compounds 591:
121-126.
Auta, M. dan Hameed, B., 2013, Acid Modified LCal Clay Beads as Effective Low-Cost
Adsorbent for Dynamic Adsorption of Methylene Blue. Journal of Industrial and
Engineering Chemistry 19(4): 1153-1161.
Azbar, N., Yonar, T. dan Kestioglu, K., 2004, Comparison of Various Advanced
Oxidation PrCesses and Chemical Treatment Methods for Cod and Color Removal from a
Polyester and Acetate Fiber Dyeing Effluent. Chemosphere 55(1): 35-43.
Bahranowski, K., W?odarczyk, W., Wis?a-Walsh, E., Gawe?, A., Matusik, J., Klimek,
A., Gil, B., Michalik-Zym, A., Dula, R. dan SCha, R., 2015, [Ti, Zr]-Pillared
Montmorillonitea New Quality with Respect to Ti-and Zr-Pillared Clays. Microporous
and mesoporous materials 202: 155-164.
Barka, N., Qourzal, S., Assabbane, A., Nounah, A. dan Ait-Ichou, Y., 2008, Factors
Influencing the PhotCatalytic Degradation of Rhodamine B by Tio 2-Coated Non-Woven
Paper. Journal of PhotChemistry and Photobiology A: Chemistry 195(2): 346-351.
Boudali, L. K., Ghorbel, A., Grange, P. dan Figueras, F., 2005, Selective Catalytic
Reduction of No with Ammonia over V 2 O 5 Supported Sulfated Titanium-Pillared Clay
Catalysts: Influence of V 2 O 5 Content. Applied Catalysis B: Environmental 59(1):
105-111.
Chen, D., Zhu, Q., Zhou, F., Deng, X. dan Li, F., 2012, Synthesis and
PhotCatalytic Performances of the Tio2 Pillared Montmorillonite. Journal of
hazardous materials 235236: 186-193.
Chong, M. N., Vimonses, V., Lei, S., Jin, B., Chow, C. dan Saint, C., 2009,
Synthesis and Characterisation of Novel Titania Impregnated Kaolinite Nano-
PhotCatalyst. Microporous and mesoporous materials 117(1): 233-242.
Cool, P. dan Vansant, E., 1998, Pillared Clays: Preparation, Characterization and
Applications. Synthesis, Springer: 265-288.
Djomgoue, P. dan Njopwouo, D., 2013, Ft-Ir Spectroscopy Applied for Surface Clays
Characterization. Journal of Surface Engineered Materials and Advanced Technology
3(04): 275.
Fatimah, I., Alawiyah, T. dan Sumarlan, I., 2014, Preparasi Fe3+/Tio2-
Montmorillonit Sebagai Katalis Pada Degradasi Zat Warna Azo. REAKTOR 14(4): 255-
260.
Figueras, F., 1988, Pillared Clays as Catalysts. Catalysis Reviews Science and
Engineering 30(3): 457-499.
Fiolida, I. A. S., 2016, Preparasi Dan Karakterisasi Komposit Cuo-Zeolit Alam Untuk
Fotodegradasi Zat Warna Rhodamin B Dengan Sinar Ultraviolet, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY.
Gunawan, B. dan Azhari, C. D., 2010, Karakterisasi Spektrofotometri Ir Dan Scanning
Electron Microscopy (Sem) Sensor Gas Dari Bahan Polimer Poly Ethelyn Glycol (Peg).
Jurnal Sains dan Teknologi 3(2).
Hermintoyo, S., Fatimah, S. S. dan Kusrijadi, A., 2010, Sintesis Dan Uji
Konduktifitas Material Konduktor Ionik Berbasis Magnesium Melalui Reaksi Padat
Padat. stk 159.
Hernndez-Huesca, R., Braos-Garc?a, P., Mrida-Robles, J., Maireles-Torres, P.,
Rodr??guez-Castelln, E. dan Jimnez-Lpez, A., 2002, Cobalt-Based Alumina Pillared
Zirconium Phosphate Catalysts for the Selective Catalytic Reduction of No by
Propane. Chemosphere 48(4): 467-474.
Kumar, J., Mariappan, C. R., Kumar, V., Murugavel, S. dan Prakash, G. V., 2016,
Study of Spinel-Type Znnixco2?Xo4 Nano-Particles, Synthesised by Thermal
Decomposition of Ternary Metal Nitrate Solutions. Materials Research Bulletin 83:
632-639.
Larbot, A., Alary, J., Guizard, C., Cot, L. dan Gillot, J., 1987, New Inorganic
Ultrafiltration Membranes: Preparation and Characterisation. International journal
of high technology ceramics 3(2): 143-151.
Li, Y., Zeng, L., Zhou, Y., Wang, T. dan Zhang, Y., 2014, Preparation and
Characterization of Montmorillonite Intercalation Compounds with Quaternary
Ammonium Surfactant: Adsorption Effect of Zearalenone. Journal of Nanomaterials
2014: 1.
Linsebigler, A. L., Lu, G. dan Yates Jr, J. T., 1995, PhotCatalysis on Tio2
Surfaces: Principles, Mechanisms, and Selected Results. Chemical reviews 95(3):
735-758.
Lubis, S., 2007, Preparasi Bentonit Terpilar Alumina Dari Bentonit Alam Dan
Pemanfaatannya Sebagai Katalis Pada Reaksi Dehidrasi Etanol, 1-Propanol Serta 2-
Propanol. Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan 6(2): 77-81.
Nainani, R., Thakur, P. dan Chaskar, M., 2012, Synthesis of Silver Doped Tio2
Nanoparticles for the Improved PhotCatalytic Degradation of Methyl Orange. Journal
of Materials Science and Engineering B 2(1): 52-58.
Ohtsuka, K., 1997, Preparation and Properties of Two-Dimensional Microporous
Pillared Interlayered Solids. Chemistry of materials 9(10): 2039-2050.
Purnamasari, D. S. dan Saebani, S., 2013, Pengaruh Rhodamine B Peroral Dosis
Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histomorfometri Limpa: Studi Pada
Diameter Folikel Pulpa Putih, Diameter Centrumgerminativum Dan Jarak Zona
Marginalis Limpa Tikus Wistar, Diponegoro University.
Richardson, W., Machida, S. dan Yamamoto, Y., 1991, Squeezed Photon-Number Noise
and Sub-Poissonian Electrical Partition Noise in a Semiconductor Laser. Physical
review letters 66(22): 2867.
Riyas, S., Krishnan, G. dan Mohan Das, P., 2008, Liquid Phase Photooxidation of
Toluene in the Presence of Transition Metal Oxide Doped Titania. Journal of the
Brazilian Chemical SCiety 19(5): 1023-1032.
Rokici?ska, A., Natka?ski, P., Dudek, B., Drozdek, M., Lity?ska-Dobrzy?ska, L. dan
Ku?trowski, P., 2016, Co3o4-Pillared Montmorillonite Catalysts Synthesized by
Hydrogel-Assisted Route for Total Oxidation of Toluene. Applied Catalysis B:
Environmental 195: 59-68.
Segne, T. A., Tirukkovalluri, S. R. dan Challapalli, S., 2011, Studies on
Characterization and PhotCatalytic Activities of Visible Light Sensitive Tio2 Nano
Catalysts Co-Doped with Magnesium and Copper. International Research Journal of
Pure and Applied Chemistry 1(3): 84.
Slamet, S. B., Rita, A. dan Zulaina, S., 2006, Penyisihan Fenol Dengan Kombinasi
Proses Absorpsi Dan Fotokatalisis Menggunakan Karbon Aktif Dan Tio2. Jurnal
Teknologi: 303-313.
Stamires, D., Brady, M. F., Jones, W. dan Kooli, F., 2001, PrCess for Producing an
Anionic Clay-Containing Composition, Google Patents.
Sukamto, M. dan Murwani, I. K., 2016, Kajian Penggunaan Lempung Nagara Dalam Sistem
Badan Keramik Sesuai Sni. Quantum 2(2).
Sumerta, I. K., Wijaya, K. dan Tahir, I., 2002, Fotodegradasi Metilen Biru
Menggunakan Katalis Tio2-Montmorilonit Dan Sinar Uv. Makalah pada Seminar Nasional
Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia FMIPA.
Supeno, M., Sembiring, S. B., Basuki, W. dan Brahmana, H., 2007, Pengetsaan Sio2
Bentonit Alam Terpilar Sebagai Katalis Gas Hidrogen Dari Air, J. Sains Kimia 11(1):
31-36.
Theng, B. K. G., 2012, Formation and Properties of Clay-Polymer Complexes,
Elsevier.
Vercellone, S. Z., Sham, E. dan Torres, E. M. F., 2015, Measure of Zeta Potential
of Titanium Pillared Clays. PrCedia Materials Science 8: 599-607.
Wang, G., Tsai, D.-S., Huang, Y.-S., Korotcov, A., Yeh, W.-C. dan Susanti, D.,
2006, Selective Growth of Iro2 Nanorods Using Metalorganic Chemical Vapor
Deposition. J. Mater. Chem. 16(8): 780-786.
Wang, X., Catt, S., Pangestu, M. dan Temple-Smith, P., 2011, Successful in Vitro
Culture of Pre-Antral Follicles Derived from Vitrified Murine Ovarian Tissue:
OCyte Maturation, Fertilization, and Live Births. Reproduction 141(2): 183-191.
Wang, Z. L., 2004, Zinc Oxide Nanostructures: Growth, Properties and Applications.
Journal of Physics: Condensed Matter 16(25): R829.
Wisnugroho, A., 2015, Pengaruh Potensial Dan Laju Alir Terhadap Degradasi Zat Warna
Remazol Yellow Fg Menggunakan Komposit Tio2-Nio Dalam Foto Elektrodegradasi Dengan
Metode Alir (Flow), FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.
Xu, N., Shi, Z., Fan, Y., Dong, J., Shi, J. dan Hu, M. Z.-C., 1999, Effects of
Particle Size of Tio2 on PhotCatalytic Degradation of Methylene Blue in Aqueous
Suspensions. Industrial & Engineering Chemistry Research 38(2): 373-379.
Yang, S.-y., CHEN, Y.-y., ZHENG, J.-g. dan CUI, Y.-j., 2007, Enhanced
PhotCatalytic Activity of Tio 2 by Surface Fluorination in Degradation of Organic
Cationic Compound. Journal of Environmental Sciences 19(1): 86-89.
Zainal, Z., Hui, L. K., Hussein, M. Z. dan Abdullah, A. H., 2009, Characterization
of Tio 2Chitosan/Glass PhotCatalyst for the Removal of a Monoazo Dye Via
PhotodegradationAdsorption PrCess. Journal of hazardous materials 164(1): 138-
145.
Zuo, S., Ding, M., Tong, J., Feng, L. dan Qi, C., 2015, Study on the Preparation
and Characterization of a Titanium-Pillared Clay-Supported Crce Catalyst and Its
Application to the Degradation of a Low Concentration of Chlorobenzene. Applied
Clay Science 105: 118-123.