Anda di halaman 1dari 5

Menurut Charles D, Spielberger (dalam Ilandoyo, 2001:63) menyebutkan bahwa stres adalah

tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam


lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa
diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal
dari luar diri seseorang.

Jenis-Jenis Stres

Jenis stres dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan
konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga
organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan
tingkat performance yang tinggi.

2) Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan
destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi
seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang
diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

Gejala-Gejala, Penyebab dan Dampak Stres

2.4.1 Gejala-Gejala Stres

Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa kasus stres
pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu:

1) Gejala psikologis

Berikut ini adalah gejala-gejala psikologis yang sering ditemui pada hasil penelitian
mengenai stres pekerjaan :

1. Kecemasan, ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung

2. Perasaan frustrasi, rasa marah, dan dendam (kebencian)

3. Sensitif dan hyperreactivity

4. Memendam perasaan, penarikan diri, dan depresi

5. Komunikasi yang tidak efektif

6. Perasaan terkucil dan terasing

7. Kebosanan dan ketidakpuasan kerja

8. Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi

9. Kehilangan spontanitas dan kreativitas


10. Menurunnya rasa percaya diri

2) Gejala fisiologis

Gejala-gejala fisiologis yang utama dari stres kerja adalah:

v Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit


kardiovaskular

v Meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan noradrenalin)

v Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung)

v Meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan

v Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis
(chronic fatigue syndrome)

v Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada

v Gangguan pada kulit

v Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot

v Gangguan tidur

v Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi kemungkinan terkena kanker

3) Gejala perilaku

Gejala-gejala perilaku yang utama dari stres kerja adalah:

v Menunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari pekerjaan

v Menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas

v Meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan

v Perilaku sabotase dalam pekerjaan

v Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan) sebagai pelampiasan, mengarah ke


obesitas

v Perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan
kehilangan berat badan secara tiba-tiba, kemungkinan berkombinasi dengan tanda-tanda
depresi

v Meningkatnya kecenderungan berperilaku beresiko tinggi, seperti menyetir dengan tidak


hati-hati dan berjudi

v Meningkatnya agresivitas, vandalisme, dan kriminalitas


v Menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman

v Kecenderungan untuk melakukan bunuh diri

Adapun gejala-gejala stres di tempat kerja yang sering terjadi, yaitu meliputi:

1. Kepuasan kerja rendah

2. Kinerja yang menurun

3. Semangat dan energi menjadi hilang

4. Komunikasi tidak lancar

5. Pengambilan keputusan jelek

6. Kreatifitas dan inovasi kurang

7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.

Semua yang disebutkan di atas perlu dilihat dalam hubungannya dengan kualitas kerja dan
interaksi normal individu sebelumnya.

Penyebab Stres

Setiap orang mempunyai reaksi dan cara yang berbeda dalam menghadapi suatu situasi
yang sama. Berikut ini akan dijelaskan beberapa penyebab umum stres:

1. penyebab fisik

a. kebisingan. Kebisingan yang terus-menerus dapat menjadi sumber stres bagi banyak
orang. Namun perlu diketahui bahwa terlalu tenang juga dapat menyebabkan hal yang sama.

b. Kelelahan. Masalah kelelahan ini dapat menyebabkan stres karena kemampuan untuk
bekerja menurun. Kemampuan bekerja menurun menyebabkan prestasi menurun dan tanpa
disadari menimbulkan stres.

c. Penggeseran kerja. Mengubah pola kerja yang terus-menerus dapat menimbulkan stress.
Hal ini disebabkan karena seorang karyawan sudah terbiasa dengan pola kerja yang lama dan
sudah terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan lama.

d. Jet-lag. Jet-lag adalah jenis kelelahan khusus yang disebabkan oleh perubahan waktu
sehingga mempengaruhi irama tubuh seseorang.

e. Suhu dan kelembaban. Bekerja dalam ruangan yang suhunya terlalu tinggi dapat
mempengaruhi tingkat prestasi karyawan. Suhu yang tinggi harus dapat ditoleransi dengan
kelembaban yang rendah.

2. beban kerja
beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang
sehingga menimbulkan stres. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut
terlalu tinggi, kecepatan kerja mungkin terlalu tinggi, volume kerja mungkin terlalu banyak
dan sebagainya.

3. sifat pekerjaan

situasi baru dan asing. Menghadapi situasi baru dan asing dalam pekerjaan atau organisasi,
seseorang akan merasa sangat tertekan sehingga dapat menimbulkan stres.

Ancaman pribadi. Suatu tingkat kontrol (pengawasan) yang terlalu ketat dari atasan
menyebabkan seseorang merasa terancam kebebasannya.

Percepatan. Stres bisa terjadi apabila ketidakmampuan seseorang untuk memacu pekerjaan.

Ambiguitas. Kurangnya kejelasan terhadap apa yang harus dikerjakan (dwi arti), akan
menimbulkan kebingungan dan keraguan bagi seseorang untuk melaksanakan suatu
pekerjaan.

Umpan balik. Standar kerja yang tidak jelas dapat membuat karyawan tidak puas karena
mereka tidak pernah tahu prestasi mereka. Disamping itu, standar kerja tidak jelas juga dapat
dipergunakan untuk menekan karyawan.

4. Kesulitan

Kesulitan-kesulitan yang dialami dirumah, seperti ketidakcocokan suami-istri, masalah


keuangan, perceraian dapat mempengaruhi prestasi seseorang dan merupakan sumber stres
bagi seseorang.

Penanganan Stres :

Mengeluarkan semua unek-unek.

Memendam perasaan, terutama perasaan yang di benci dan mengganggu, bisa


membuat stres. Lebih baik utarakan semuanya agar bisa melepas beban. Utarakan semua
yang ada di benak kepada orang yang bersangkutan, orang terdekat, atau psikolog.
Percayalah, setelah mengeluarkan semua unek-unek itu, perasaan pasti jauh lebih baik.

Olahraga.

Selain membuat tubuh sehat, olahraga juga bisa meredakan stres. Satu cara yang sederhana
dapat berupa berjalan-jalan tau bersepeda mengitari komplek rumah sendiri. juga bisa
mencoba olahraga seperti yoga yang juga mengajarkan cara bermeditasi. Meditasi bisa
membantu menenangkan pikiran.

Lakukan hal yang berkaitan dengan hobi.

Coba pikirkan apa saja kegiatan yang disukai? Apakah belanja, jalan-jalan di mal, karaoke,
nonton film, berkebun, memasak, atau pergi ke taman bermain? bisa melakukan apa saja
yang bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks, namun kegiatan itu harus positif.

Jalani hidup pada masa sekarang.

tidak perlu berkutat pada kehidupan masa lalu, terutama jika hal itu membuat sedih. Hiduplah
di masa sekarang. Lupakan pula ekspektasi negatif mengenai kehidupan di masa depan.
Biarlah hidup mengalir apa adanya. Percayalah, jika menjalani masa sekarang dengan
bahagia dan positif, maka itu akan berdampak pula kepada kehidupan masa depan.

Jaga diri.

Tidur yang cukup dan senantiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Hindari
merokok, minuman keras, dan obat-obatan terlarang.

Anda mungkin juga menyukai