Pembimbing Akademik:
Ns. M. Muin, M.Kep, Sp.Kom
Megah Andriany, S.Kp.,M.kep, Sp.Kom
Oleh :
PENGKAJIAN KELUARGA
- Hari : Jumat
- Tanggal : 29 September 2017
- Tempat : Rumah Tn. M
- Pukul : 17.10 WIB
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. M
2. Usia : 56 tahun
3. Alamat : RT 05/ RW XV Pudak Payung
4. No. Hp :-
5. Pekerjaan : Pensiunan
6. Pendidikan : SMA
7. Komposisi keluarga
No Nama Hubungan Umur Jenis Pendidikan Pekerjaan
dengan KK Kelamin
1. Tn. M Ayah (KK) 56 th L SMA Pensiunan
2. Ny. P Ibu 54 th P SMP Wiraswasta
8. Genogram
Ny. Ny.
Tn.Z Tn.Y
Ny. Ny. S K
Tn. M Tn.A 71th 75th
I M 66t 77t
54th 70th
66t 55th
Tn.R Ny.
58 th D
63 Tn.A Tn.Y
60th Ny.. Tn.B Tn.H
Ny. 64th
Tn.M J 74th 56th
S 57
72 th 67t
th
Tn.R Ny.
67th T
69t
Tn. M
56 th Ny.
HT, P 54
stroke th
Keluarga Tn. M adalah keluarga inti yang terdiri dari Tn. M dan
Ny. P. Dalam rumah tersebut hanya terdapat satu KK, karena
anak-anak dari Tn. M sudah menikah dan hidup terpisah sendiri.
Tn. M berkata Kalau saya sama ibu asli dari Magelang berarti
ya Jawa. Awalnya saya tinggal di Magelang, terus setelah
menikah saya dapat tugas kerja disini mbak, jadi saya tinggal
disini sudah lama .
c. Dukungan ekonomi
A : Kamar utama
C B
A B : Kamar mandi
C : Dapur
F
D : Teras
D E
E : Warung
c. Keadaan Rumah
Kondisi lantai bersih, dinding bangunan sudah permanen
lantai dalam rumah berubin. Atap rumah terbuat dari
genteng, rumah dalam kategori permanen dan kamar mandi
berada di dalam rumah. Karena terdapat warung dan bahan
makanan maka disekitar rumah klien banyak terdapat lalat.
d. Kebiasaan keluarga dalam perawatan rumah
Tn. M berkata, Wes apa-apa pokoknya istri saya mbak,
saya ya bantu sebisanya lah wong jalan aja susah.
Ny. P berkata, Saya ya wes bangun dari pagi jam 2an,
belanja buat warung, masak, bersih-bersih rumah, nyuci baju
sambil jaga warung mbak. Kalau siang baru bisa istirahat
bentar nanti sore ngapain lagi wes ga diem pokoke.
e. Sistem Pembuangan Sampah
Tn. Mberkata, Kalau sampah rumah nanti ada yang
ngambilin mbak, iuran setiap bulannya untuk kelolaan
sampah.
f. Sistem drainage air
Keluarga Tn. M memiliki selokan kecil di depan rumah untuk
aliran airnya .
Tn. Mberkata, Disini gak ada genangan air mbak,
selokannya ada dua di depan rumah pas sama diseberang
jalan sana, nyamuk sih gak terlalu banyak.
g. Penggunaan jamban
Keluarga Tn. M memiliki kamar mandi dengan jenis kloset
duduk.
Tn. M berkata, kalau kamar mandi jadi satu sama WC, kalau
klosetnya dulu pakai kloset jongkok tapi karena kena stroke
kemarin diganti anak saya jadi kloset duduk.
h. Kondisi Air
Tn. M berkata, kalau airnya bersih kok mas, gak ada bau tak
sedapnya, warnanya juga gak keruh dan aman buat diminum
juga untuk masak juga pake air.
i. Pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang
berkaitan dengan lingkungan.
Tn. M berkata, Setahu saya ya jangan ada banyak air-air di
sekitar rumah nanti dibuat sarang nyamuk banyak jentik bisa
jadi DB. Terus makanan jangan sampai dilalerin mbak nanti
ndak sakit perut makanya belanjaan Ny. Selalu ditutu
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a. Adat dan istiadat komunitas sekitar
Tn. M berkata, Kalau di RW XV khususnya RT 5 ini mas,
ibu-ibunya setiap bulan Rutin arisan PKK, terus kalau bapak-
bapaknya setiap bulan juga rutin pengajian manakib, sama
setiap ada peringatan seperti malam syuro, muludan gitu
terus kadang ada dzikir bersama juga.
b. Pola pergaulan keluarga
Tn. M berkata, Disini semua saling guyub rukun, ada yang
susah ya saling bantu, walaupun kelihatannya rumah tutup
terus tapi sebenere tetangga juga baik-baik.
c. Persepsi keluarga terhadap komunitas
Tn. M berkata, Disini enak-enak aja kok, soalnya gak ada
yang mayoritas dan juga gak ada yang minoritas, dari segi
penghasilanpun beraneka ragam kok begitu juga
pendidikannya.
d. Pengetahuan keluarga mengenai masalah kesehatan
dengan komunitas
Tn. M berkata, Kalau yang sudah tua-tua mungkin
banyaknya darah tinggi sebelah rumah kemarin juga habis
dirawat sakit jantung, belakang rumah juga.
e. Mobilitas geografis keluarga
Tn. M berkata Awalnya kita tinggal di Magelang terus dapet
tugas di Semarang, tahun 93an dipindah ke sini terus
menetap disini.
f. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. M berkata Biasanya keluarga kumpul kalau pas ada
libur pada maen kesini anak-anak sama cucu. Kalau
perkumpulan di masyarakat ibuknya yang ikut seperti arisan,
ibu-ibu PKK, saya kalau dulu sebelum kena stroke ketika ada
pertemuan warga saya juga ikut, tapi setelah kena stroke
banyak dirumah malu mbak gak bisa apa-apa.
Ny. P juga berkata Hubungan keluarga dengan tetangga
baik mbak. Tetangga disini juga baik semua, udah seperti
saudara sendiri. keluarga sering ikut kalau ada acara apa
gitu di RT kadang saya juga ikut bantuin entah bantuin
masak atau apa tapi ya gak bisa lama-lama bapak kan gak
bisa ditinggal sendirian kelamaan.
g. Sistem pendukung keluarga
1) Informal
Tn. M berkata Biasanya juga suka tanya-tanya ke
tetangga mbak, katanya kemarin itu ada akupuntur saya
pakai itu tapi juga gak ada hasilnya.
2) Formal
Ny. P berkata Kalau ada keluarga yang sakit kita
langsung ke dokter keluarga periksa saya sudah
langganan disana kok mbak. Setiap satu bulan sekali
disini ada posyandu lansia mbak dari puskemas, saya
sering datang buat tensi terus kalau pas mungkin lagi
pusing gitu ya minta obat nanti dikasih.
3. Mobilitas geografis keluarga
a. Alat transportasi di daerah
Ny. P berkata, Alat transportasi umum disini kayanya uda
gak ada, kayaknya sekarang yang adak ojek online itu yah.
b. Alat Transportasi yang biasa digunakan oleh keluarga
Tn. M berkata, Kalau saya sama keluarga berhubung gak
punya mobil ya naiknya motor wae. Kadang kalau periksa
dianter anak, biasanya anak bawa mobil pas pulang
soalnya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. M berkata, Kalau kumpul warga ya itu tadi mas, yasinan
ada, PKK ada dan keluarga sini ya sebisa mungkin ikut diwakili
ibunya kalo yang bisa diwakili. Kalau yang senam memang gak
pernah ikut og.
5. Sistem pendukung keluarga
Tn. M berkata, Kalau hanya hal-hal kecil ya dalam keluarga
sendiri aja, kecuali kalau uda perlu masa ya baru tetangga ikut
kami libatkan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang terjalin dalam keluarga Tn. M adalah sifatnya
terbuka karena setiap anggota keluarga bisa membicarakan
masalah secara langsung dan dua arah. Komunikasi dua arah
ini dilakukan kepada Tn. M dan keluarganya dengan selalu
berkomunikasi dengan keluarganya meskipun dalam keadaan
jauh karena pekerjaan. Tn. M mengatakan Komunikasi itu
penting ya mbak, setiap hari ya tinggal berdua jadi ya
bercandaan berdua saling mengingatkan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan keluarga Tn. M, Tn. M sebagai authority.
Pengambilan keputusan oleh Tn. M namun Tn. M selalu
mengkomunikasikan segala keputusan dengan keluarganya
dengan meminta saran dari anggota keluarga. Tn. M berkata,
Check point selalu ada pada saya, tapi kita musyawarah
bersama untuk menyelesaikan masalah. Biasanya kita
membicarakan bersama untuk mencari solusinya.
Ny. P berkata, Saya suka musyawarah sama bapaknya tapi
terkadang itu bapak suka marah-marah galak mbak, saya jadi
kadang sok berantem-berantem kecil apalagi kalo masalah
kesehatan masih suka berantem.
3. Struktur peran
a. Peran formal
Peran dan hubungan pernikahan Tn. M adalah paralel
dimana, masing-masing pasangan dapat berperan sesuai
dengan kompetensi dan tuntutan situasi. Tn. M sudah tidak
bisa menjalankan kewajibannya sebagai pencari nafkah
namun masih sebagai kepala keluarga sebagai pemberi
nasihat di keluarga. Sementara itu Ny. I menjalankan
kewajibannya sebagai ibu yang mengurus rumah tangga dan
juga membantu perekonomian keluarga. Tn. M berkata,
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ya ada pendapatan
dari gaji saya sebagai pensiunan tetapi juga dibantu istri saya
dari jualan ini. Sekarang saya gak bisa mencari nafkah hanya
bergantung dari pensiunan tapi ya insya Allah cukup mbak
untuk berdua.
Ny.D juga berkata,ya kaya gini mbak hampir saya semua ,
bersihin rumah, masakin suami,nyuci baju, belanja, jaga
warung banyak lagi lah mbak .
b. Peran informal
Tn. M berkata, Ya pokoknya saling ngertiin aja mbak, kalau
ada apa-apa di omongin entah itu masalah istri atau anak,
biar enak dan antara keluarga saling menjaga.
Ny. P berkata Kalauanak-anak ada apa-apa cerita ke bapak
atau saya terus kalau saya mau cerita apa yah cerita ke
bapak begitu sebaliknya.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga adalah saling
menghormati, jujur dan sabar. Tn. M berkata Saya selalu
menerapkan kepada keluarga saya saling menghormati
terhadap keputusan orang lain, serta selalu jujur dan sabar
dalam menghadapi apapun.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Tn. M berkata Keluarga saya masih harmonis mbak, walaupun
2 anak sudah tinggal terpisah karena dua-duanya udah nikah
dan tinggal terpisah tapi kita sebulan sekali kumpul. Saat
kontrol juga dianter anak-anak.
Tn. M juga berkata Kami sebagai orang tua berusaha
mengajarkan kebersamaan dengan keluarga, saling
menghormati dan menyayangi dengan keluarganya. Kami juga
mengajarkan, kan ini anaknya perempuan semua ya mbak,
supaya ga suka berantem saling menjaga dan selalu
menghormati suami.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. M berkata, Hubungan keluarga baik-baik saja, anak-anak
sangat terbuka kepada kita ya mbak, jadi kita ya tenang. Kita
memang mengajarkan antara keluarga itu saling menghargai,
cerita gitu kalau ada apa-apa. Hubungan keluarga Ny. P
dengan masyarakat atau tetangga juga tampak baik dan rukun,
sehingga tercipta suasana yang harmonis. Ny. P berkata
Sama tetangga memang harus rukun ya mbak, kalau ada apa-
apa kan yang deket juga tetangga. Proses pembentukan
perilaku dengan cara membiarkan anaknya melihat orangtua
sebagai contoh, memberikan pendidikan moral secara informal
dan membiasakan anggota keluarga untuk berinteraksi
langsung dengan tetangga dan masyarakat atau teman-
temannya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Masalah Stroke pada Tn. M
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. M berkata Saya kena stroke sekitar 4 bulan yang
lalu, ya kena stroke karena tensinya sering tinggi terus
ada sumbatan jadinya kena stroke. Penyebabnya kalo
kata dokter ya dari makanan seperti daging, gorengan,
makanan santan, asin, kopi, duren, makanan yang enak-
enak itu.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan
Tn. M berkata, Saya minum obat dari dokter itu ada
amlodipine, ada candesartan saya minum sesuai waktu
yang tertera, tapi suka tidak teratur minumnya. Sekarang
juga saya sedang berobat herbal itu ada pijat syaraf
supaya bagian yang lemes bisa digerakkan mbak, dari
pijat syaraf juga dapet obat kapsulan itu saya minum
juga kok tensinya normal rasanya. Kalau pagi saya juga
suka berjemur biar kena vitamin terus badannya gak
kaku-kaku.
3) Kemampuan untuk merawat
Tn. M berkata, Saya pengen sembuh mbak, makanya
saya berobat. Saya minum obat tapi kadang suka lupa
obatnya yang mana saja soalnya obatnya kebanyakan.
Kalau makan saya sudah jaga, cuman kalo asin ato
santan belum bisa mbak soalnya ibu juga suka masak
asin kalo gak asin juga gak enak, gak selera. Olahraga
juga saya gak pernah, mentok yah berjemur itu sambil
jalan-jalan di sekitar rumah. Saya ndak pernah ke
fisioterapi cuman dulu aja pas dirumah sakit pas nginep
itu tapi selanjutnya dak pernah, ya biar bisa buat gerak
saya pijitin syaraf itu.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Tn. M berkata Rumahnya biar ndak ada kucing masuk,
saya tutupin pake papan itu mbak terus kalo kamar
mandi yang dari WC jongkok di ganti ke WC duduk ini
mbak.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Tn. M berkata Kalo kontrol di dokter keluarga mbak,
Saya gak pernah dateng ke posyandu lansia mbak
karena saya susah jalan malu mbak, tensinya ya kalo
pas ke dokter. Saya juga gak pernah periksa ke
Puskesmas langsung ke dokter saya mbak.
b. Masalah Hipertensi pada Tn. M
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. M berkata, Darah tinggi ya kalau tensinya diatas 140
mbak, terus biasanya nanti pusing sama sakit di tengkuk,
tapi saya kok engga ya mbak, saya pusing justru pas
tensi saya turun yang biasanya 200 pusingnya pas
tensinya 140 itu terus kena stroke itu. Kalau
penyebabnya ya makan asin, pikiran, jarang olahraga
juga bisa mungkin ya mbak?.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan
Tn M berkata, Dulu karena sudah sering tinggi tidak
saya minumi obat, lebih suka secara tradisional mbak,
apa yang dari orang lain katakan kita coba dari yang
rebus daun salam 10 lembar dengan 3 gelas terus
disisain 1 gelas, minum obat herbal kapsulan setiap pagi
sebelum makan sudah saya coba, yang ini sepertinya sih
agak cocok. Saya paling gak suka disuruh minum obat.
Paling kalo tensinya tinggi saya istirahat.
3) Kemampuan untuk merawat
Tn. M berkata, Saya dari dokter diberikan obat penurun
tensi sebelum saya kena stroke tapi obatnya tidak saya
minum, kalo mengontrol makan asin juga belum bisa
mbak.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Tn. M berkata, Kalau lagi sakit saya tidak suka
bertengkar dengan istri walaupun hanya masalah kecil,
kalau lagi kumat ya saya di kamar tiduran minta supaya
ibu tidak berisik dulu agar tenang.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Tn. M berkata, Setiap bulannya ada cek tensi saat
posyandu tapi saya tidak pernah ikut. Kalau sakit saya
sudah parah sudah gak kuat, baru langsung ke dokter.
c. Masalah DM pada Ny. P
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny. P berkata, Kalau DM saya kurang begitu tau, tapi
memang dulu kata dokter saya punya penyakit gula.
Setahu saya penyakit gula ya dari makanan manis.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan
Ny. P berkata, Saya dapet obat gula setiap bulannya,
tapi saya gak rutin minum obatnya kalau lagi kerasa
tinggi aja, taunya tinggi dikira-kira aja soalnya sok
ngerasa drop gitu mbak jadi ndak saya minum saya juga
sok lupa saking banyaknya obat harus dimnum kapan,
kalo pas ada posyandu saya suka datang buat cek tensi
terus nanti dikasih obat kalau minta.
3) Kemampuan untuk merawat
Ny. P berkata Saya ke dokter kalau udah ga kuat, saya
gak pernah ke Puskesmas gak ada yang nganterin
soalnya. Saya makan gak banyak kok mbak, wajar. Tapi
tdi dapet hajatan ada daging kambing saya makan
mungkin itu yang bikin pusing terus minum kopi juga tadi
pagi, kopi susu. Dulu saya pernah nyobain rebusan daun
sirsak tapi ndak mau lagi mbak saya ndak cocok. Saya
lebih milih minum obat dari dokter kalo merasa udah gak
enak. Kalau ada senam saya gak pernah ikut senam
mbak, olahragane ke pasar.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ny. P berkata Ya depan sendiri buat teras ada warung
kecil juga, ruang tamu disini ada beberapa kursi, di ruang
TV ada kasur kecil buat tiduran mbak sambil nunggu
warung, paling seneng ya pada kumpul di ruang TV,
sambil makan dan nonton TV.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Ny. D berkata Kalau periksa kesehatan kita ke dokter
mbak, sekalian kontrol dan memang sudah langganan
kalau saya setiap ada posyandu selalu ikut tensi, naik
turun tensinya.
d. Masalah Ulkus Dekubitus Ny. P
1) Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Ny. P berkata, Saya tidak tahu mbak ini kenapa
darimana asalnya tiba-tiba ya luka seperti ini, gak tahu
sejak kapan terus saya biarkan saja tidak diobati,
lukanya kering kok nanti juga sembuh. Dulu juga pernah
kayak gini tapi awale kena kesandung terus luka ga
sembuh-sembuh terus dioperasi terus sembuh, kata
dokternya dulu kena infeksi selain itu juga gara-gara
gulanya tinggi, dulu bapaknya yang nemenin pas
mondok malah.
2) Kemampuan keluarga megambil keputusan untuk
mengatasi maasalah kesehatan
Ny P berkata, Pas tahu luka ini ya saya cuman bersihin
pas mandi, lukanya engga sakit dan kering jadi saya
biarkan pikir saya nanti pasti juga sembuh. Takut saya
ke dokter, takut disuruh nginep.
3) Kemampuan untuk merawat
Ny P berkata, Ini sebaiknya lukanya ditutup ndak ya
mbak? Saya biarkan begini aja, saya punya salep dulu
saya pakai buat nyalepin luka yang habis operasi itu,
boleh saya pakai lagi ndak mbak?
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Ny. P berkata, Cukup bersihin rumah sih mbak terus
jagain biar lantainya ga licin biar ga terpleset bapak.
Saya juga kalau keluar rumah selalu pakai sandal, kalau
ke pasar saya kadang pakein kaos kaki kukunnya.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Ny. P berkata, Dulu sya dioperasi di bagian kaki deket
sini juga di dokter Deni spesialis Bedah, tapi untuk yang
sekarang baru minggu depan mau periksa ke dokter.
Tapi saya gak mau ke dokter Deni lagi nanti disuruh
mondok saya ndak mau.
4. Fungsi reproduksi
Tn. M berkata Sesuai pemerintah mbak dua anak cukup, saya KB
mbak dulu suntik. Kalau masalah kumpul sudah tidaak mbak bagi
saya ngobrol berdua, bercengkerama saling cerita sudah cukup.
5. Fungsi ekonomi
Tn. M berkata Ya pokoknya dicukupin aja mbak, untuk kebutuhan
yang penting cukup.
F. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stress jangka pendek dan panjang
a. Jangka pendek
Tn. M berkata, Saya malu mbak sama keadaan saya sekarang, gak
bisa ngapa-ngapain, gak bisa bantu ibu belanja cari tambahan uang,
susah jalan tapi ya mau gimana lagi.
Ny. P berkata, Duh mbak namanya mikir ya tetep mikir banyak, ya
mikir bapaknya gak sembuh-sembuh, mikir badan saya sendiri, wes
lah mbak macem-macem belum masalah ekonomi.
b. Jangka panjang
Tn. M berkata, Penginnya sembuh bisa jalan lagi, bisa nganterin
ibunya kemana-mana gak nyusahin anak, saya malu gak bisa apa-
apa saya juga malu sama tetangga takut diolok-olok karena gak bisa
ngapa-ngapain. Kalau ekonomi dikatakan cukup ya cukup.
c. Kekuatan keluarga
Tn. M berkata, Dengan keadaan saya saat ini ya masih ada
anak-anak dan istri saya yang menemani, kalau masalah malu
dengan orang lain saya malu. Pinginnya saya cepet sembuh
bisa aktivitas normal.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Tn. M berkata, Ya kalau untuk masalah keuangan ya sebisa
mungkin untuk hemat dan menggunakan sesuai kebutuhan ya
juga disamping itu juga untuk tetep bisa menghibur keluarga ya
sesekali digunakan buat jalan-jalan bareng keluarga biar fresh.
3. Strategi koping
Tn. M berkata, Kalau ada masalah ya itu tadi di rundingkan, kalau lagi
jenuh ya keluar jalan-jalan walaupun cuma diluar rumah, kalau enggak
ya dibuat nonton tv atau tidur aja nanti juga lupa.
Ny. P berkata, Pinginnya juga gak dipikir mbak, tapi namanya
manusia ya tetep kepikiran padahal saya sendiri sudah banyak
aktivitas. Inget lagi itu kalo lagi susahnya harus belanja sendiri, apa-
apa sendiri.
4. Strategi adaptasi
Tn. M berkata, Masalah itu pasti ada penyelesaianya, ya gak
usah terlalu dipikir, dijalani aja sama ngadu ke Tuhan sambil
usaha.
G. Pemeriksaan Fisik
c. Eliminasi
Frekuensi BAK: 3-4x sehari, tidak ada keluhan BAK
Frekuensi BAB: 1x sehari, tidak ada keluhan BAB
d. Aktifitas Latihan/Mobilisasi
Tn. M beraktivitas ringan dirumah. Tn. M berkata,
kegiatan setiap harinya ya kalau pagi berjemur nanti
terus sarapan, nonton tv, nemenin ibu jaga warung
kayak gitu.
N Aktivitas dan Mandiri Dibantu Dibantu
o Latihan sebagian total
1 Mandi
2 Berjalan
3 Berdiri
4 Makan
5 Toileting
6 Berpakaian
d. Aktifitas Latihan/Mobilisasi
No Aktivitas dan Mandiri Dibantu Dibantu
Latihan sebagian total
1 Mandi
2 Berjalan
3 Berdiri
4 Makan
5 Toileting
6 Berpakaian
POHON MASALAH I
Effect
Serangan Stroke Ulang
Core Problem
Perilaku kesehatan cenderung
beresiko
Caussa: Caussa:
Kurang pemahaman dalam Anak yang mulai sibuk dengan
pengobatan keluarga masing-masing
POHON MASALAH II
Effect
Komplikasi DM
Core Problem
Ketidakefektifan manajemen
kesehatan diri
Caussa:
Gaya hidup, tidak berolahraga
Caussa: Caussa:
Kurang pengetahuan tentang DM Tempat tinggal anak yang
dan komplikasinya terpisah dan sudah memiliki
keluarga
Effect
Resiko infeksi
Core Problem
Kerusakan integritas jaringan
Caussa:
Gula darah yang tinggi, luka
ulkus decubitus
Caussa:
Gaya hidup, ketidakteraturan
konsumsi obat
POHON MASALAH IV
Effect:
Penyebab TD naik, GDS naik
Core problem
Koping individu tidak efektif
Caussa: Caussa:
Masalah ekonomi keluarga Masalah kesehatan suami dan diri
sendiri
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS : Perilaku kurang
- Tn. M berkata, Saya kesehatan dukungan
minum obat dari dokter
itu ada amlodipine, ada cenderung sosial, kurang
candesartan saya berisiko pada Tn. pemahaman
minum sesuai waktu
yang tertera, tapi suka M : stroke, HT tentang
tidak teratur minumnya. (00188) pengobatan
- Tn. M berkata, Kalau
makan saya sudah jaga,
cuman kalo asin ato
santan belum bisa mbak
soalnya ibu juga suka
masak asin kalo gak
asin juga gak enak, gak
selera.
- Tn. M berkata,
Olahraga juga saya gak
pernah, mentok yah
berjemur itu sambil
jalan-jalan di sekitar
rumah.
- Tn. M berkata Kalo
kontrol di dokter
keluarga mbak, Saya
gak pernah dateng ke
posyandu lansia mbak
karena saya susah jalan
malu mbak, tensinya ya
kalo pas ke dokter.
- Tn. M berkata, Setiap
bulannya ada cek tensi
saat posyandu tapi saya
tidak pernah ikut. Kalau
sakit saya sudah parah
sudah gak kuat, baru
langsung ke dokter.
- Tn. M berkata, Saya
ndak pernah ke
fisioterapi cuman dulu
aja pas dirumah sakit
pas nginep itu tapi
selanjutnya dak
pernah, ya biar bisa
buat gerak saya pijitin
syaraf itu.
DO :
- TTV Tn. M
TD: 140/100 mmHg
- Skala kekuatan otot
1111 5555
2222 5555
- Klien tampak berbicara
pelo
2 DS : Ketidakefektifan koping tidak
- Ny. P berkata, Kalau DM manajemen efektif, kurang
saya kurang begitu tau,
tapi memang dulu kata kesehatan diri dukungan
dokter saya punya pada Ny. P : sosial, konflik
penyakit gula. Setahu
saya penyakit gula ya Diabetus Mellitus putusan
dari makanan manis. (00078)
- Ny. P berkata, Saya
dapet obat gula setiap
bulannya, tapi saya gak
rutin minum obatnya
kalau lagi kerasa tinggi
aja, taunya tinggi dikira-
kira aja soalnya sok
ngerasa drop gitu mbak
jadi ndak saya minum
saya juga sok lupa
saking banyaknya obat
harus diminum kapan.
- Ny. P berkata Saya ke
dokter kalau udah ga
kuat, saya gak pernah
ke Puskesmas gak ada
yang nganterin soalnya.
Saya makan gak banyak
kok mbak, wajar. Tapi tdi
dapet hajatan ada
daging kambing saya
makan mungkin itu yang
bikin pusing.
- Ny. P berkata, Terus
minum kopi juga tadi
pagi, kopi susu.
- Ny. P berkata, Duh
mbak namanya mikir ya
tetep mikir banyak, ya
mikir bapaknya gak
sembuh-sembuh, mikir
badan saya sendiri, wes
lah mbak macem-
macem belum masalah
ekonomi.
- Ny. P berkata, Kok
kakinya sering merasa
kesemutan terutama
pada bagian kiri ya
mbak.
- Ny. P berkata, Kalau
ada senam saya gak
pernah ikut senam
mbak, olahragane ke
pasar.
DO :
- GDS 29/09/2019 380
g/dL
- Tampak terdapat luka di
jari kaki kiri 2 cm
warna putih, pus (-)
- Kaki kien tampak
terdapat titik-titik hitam
khas penyakit DM
3 DS : Kerusakan perubahan
- Ny. P berkata, Saya integritas sirkulasi, defisit
tidak tahu mbak ini
kenapa darimana jaringan pada pengetahuan
asalnya tiba-tiba ya luka Ny. P : Ulkus
seperti ini, gak tahu
sejak kapan terus saya dekubitus
biarkan saja tidak (00044)
diobati, lukanya kering
kok nanti juga sembuh.
Dulu juga pernah kayak
gini tapi awale kena
kesandung terus luka ga
sembuh-sembuh terus
dioperasi terus sembuh,
kata dokternya dulu
kena infeksi selain itu
juga gara-gara gulanya
tinggi, dulu bapaknya
yang nemenin pas
mondok malah.
- Ny P berkata, Pas tahu
luka ini ya saya cuman
bersihin pas mandi,
lukanya engga sakit dan
kering jadi saya biarkan
pikir saya nanti pasti
juga sembuh. Takut
saya ke dokter, takut
disuruh nginep.
- Ny. P berkata, Dulu
sya dioperasi di bagian
kaki deket sini juga di
dokter Deni spesialis
Bedah, tapi untuk yang
sekarang baru minggu
depan mau periksa ke
dokter. Tapi saya gak
mau ke dokter Deni lagi
nanti disuruh mondok
saya ndak mau.
- Ny. P berkata, Saya
dapet obat gula setiap
bulannya, tapi saya gak
rutin minum obatnya
kalau lagi kerasa tinggi
aja, taunya tinggi dikira-
kira aja soalnya sok
ngerasa drop gitu mbak
jadi ndak saya minum
saya juga sok lupa
saking banyaknya obat
harus diminum kapan.
DO :
- Tampak terdapat luka di
jari kaki kiri 2 cm
warna putih, pus (-)
- GDS 29/09/2019 380
g/dL
4 DS : Koping individu strategi
- Tn. M berkata, Saya malu tidak efektif pada melepaskan
mbak sama keadaan saya
sekarang, gak bisa ngapa- Ny. P : masalah ketegangan
ngapain, gak bisa bantu ekonomi dan yang tidak
ibu belanja cari tambahan
uang, susah jalan tapi ya kesehatan efektif
mau gimana lagi. (00069)
- Ny. P berkata, Duh mbak
namanya mikir ya tetep
mikir banyak, ya mikir
bapaknya gak sembuh-
sembuh, mikir badan saya
sendiri, wes lah mbak
macem-macem belum
masalah ekonomi.
- Ny. P berkata,
Pinginnya juga gak
dipikir mbak, tapi
namanya manusia ya
tetep kepikiran padahal
saya sendiri sudah
banyak aktivitas. Inget
lagi itu kalo lagi
susahnya harus belanja
sendiri, apa-apa
sendiri.
DO :
- Terdapat kantung mata
di mata klien
- Wajah klien tampak
layu tidak segar
DIANOSA KEPERAWATAN
4. Koping individu Setelah dilakukan 1. Klien mampu 1. Ajarkan klien teknik SEFT untuk mengurangi
tidak efektif asuhan mengekspresikan kecemasan
pada Ny. P : keperawatan perasaan dan 2. Klien mampu mengidentifikasi strategi positif
masalah selama 1 minggu, kebebasan untuk mengatasi keterbatasan dan mengelola
ekonomi dan klien dan keluarga emosional gaya hidup dan perubahan peran
kesehatan dapat memiliki 2. Klien mampu 3. Klien mampu beradaptasi dan mengantisispasi
(00069) koping yang efektif melakukan klien
dalam menghadapi manajemen koping 4. Anjurkan keluarga untuk memberikan
stressor yang efektif dalam dukungan yang efektif bagi klien
menghadapi
masalah
3. Klien mampu
melibatkan
keluarga dalam
mengambil
keputusan
4. Kantung mata klien
mengecil dan
wajah klien tampak
segaar