Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Lastina Fahrurnisa
I. IDENTITAS
A. Identitas Klien
Nama : Ny. U
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Ds. Krajan Rt 01/01 Bancak, Jlumpang,
Bancak Kab. Semarang
Status Marital : Janda
Tanggal Masuk RS : 22 Febuari 2017
Tanggal Pengkajian : 22 Febuari 2017
No.RM : 00072878
Diagnosa Medis : Schizophrenia Tak Terinci (F20.3)
B. Penanggungjawab
Nama : Ny. M
Hubungan dengan klien : Kakak kandung
Alamat : Dk Repaking RT 02/03 Repaking, Boyolali
II. ALASAN MASUK
Kakak klien mengatakan jika selama 2 hari terakhir klien marah
memecahkan gelas, menendang ibunya, mondar-mandir dan menangis tanpa
sebab.
III. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
A. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Iya. Klien mengatakan ini kali ke empat klien dirawat di RSJ.
2. Pengobatan sebelumnya
Klien sudah pernah berobat ke banyak tempat, dari pengobatan secara
medis maupun pengobatan alternatif. Pertama kali klien sakit adalah
ketika klien pergi bekerja merantau di Jakarta. Saat itu klien berobat
ke rumah sakit di Bogor pada tahun 2010 karena klien mendengar
suara. Penyakit klien bertambah parah, klien sering tertawa dan bicara
sendiri, menangis karena takut dengan suara yang didengar, marah-
marah dan selalu mengeluh kepanasan. Kemudian klien diantarkan
pulang kembali ke Semarang dan akhirnya keluarga memutuskan
untuk berobat ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dan
menjalani rawat inap selama sebulan. Pada tahun 2013 penyakit klien
kambuh dan kembali dirawat, kekambuhan ketiga terjadi pada tahun
2015. Klien mengatakan jika klien kontrol setiap bulannya di RSUD
Ambarawa.
3. Trauma
Klien mengatakan bahwa tidak ada trauma yang dalam hidupnya.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Ibu klien mengatakan jika di keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit seperti yang diderita oleh anaknya.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan jika pengalaman yang tidak menyenangkan adalah
bercerai dengan suaminya semenjak dua tahun yang lalu, dan
semenjak itu klien sulit untuk bertemu dengan anaknya karena
dilarang oleh suaminya.
6. Hasil pengkajian pada klien:
Klien mengatakan bahwa klien lebih senang di dalam rumah dan
menonton tv, klien mengatakan bahwa jika sedang kambuh maka
klien dilarang untuk keluar rumah oleh ibunya.
IV. FISIK
A. Kesadaran
Komposmentis
B. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Respiratory Rate : 20 kali permenit
Heart Rate : 86 kali permenit
Suhu : 36,8 oC
C. Keluhan Fisik
Klien mengatakan bahwa klien merasa pusing setelah perjalanan dari
rumah dan matanya terasa perih sakit.
V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Tn. W 67 th Ny. S 65 th
Ny. U 36 th
= Perempuan
= Laki-laki
= Laki-laku dengan gangguan jiwa
= Garis keturunan
= Garis perkawinan
= Tinggal serumah
= Klien
// = Cerai
Klien mengatakan jika klien diasuh oleh ibu dan ayahnya dengan pola
asuh demokratis. Segala sesuatunya dimusyawarahkan secara bersama.
Pengambilan keputusan dominan lebih sering dilakukan oleh kakak
klien Ny. M sebagai anak tertua. Komunikasi dalam keluarga klien
dilakukan secara dua arah, akan tetapi klien mengatakan jika saudara
klien berada di luar kota, adik klien yang tinggal serumah bekerja
sehingga jarang dirumah begitu pula bapak dan ibunya sehingga klien
lebih sering sendiri dirumah dan merasa kesepian.
B. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian dalam tubuhnya, klien
tidak merasa minder atau malu dengan kondisi tubuhnya. Klien lebih
merasa malu karena sakit jiwa.
b. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dia adalah perempuan usia 36 tahun tamat
SMA dan dulu pernah bekerja di pabrik sepatu dan garment tetapi
setelah klien sakit klien berhenti bekerja. Klien mengatakan bahwa
klien puas dengan kehidupannya sekarang.
c. Peran
Klien mengatakan saat ini berperan sebagai seorang ibu dari satu
orang anak akan tetapi ia tidak bisa merawat anaknya karena
kondisinya yang sedang sakit. Klien juga seorang anak yang
harusnya dapat membantu ekonomi keluarga tetapi klien tidak dapat
melakukannya karena ia sedang sakit dan tidak mampu bekerja.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin membina hubungan rumah tangga lagi
sehingga memiliki teman ketika dirumah dan ada seseorang yang
memperhatikan dan memberi dukungan untuknya.
e. Harga diri
Klien mengatakan bahwa dirinya masih bisa melakukan aktivitas
sehari-hari seperti memasak, berbelanja dan ketika kondisi klien
baik, klien pergi berjalan-jalan ke Salatiga untuk membeli baju,
kontrol atau sekedar membeli es campur kesukaannya.
C. Hubungan sosial
a. Orang dekat (di rumah dan RS)
Klien mengatakan tidak terlalu dekat dengan ibunya maupun
bapaknya karena mereka lebih sering berada di luar rumah untuk
bekerja. Aku senenge ngomong karo anake budheku mbak, soale
dia dirumah dadi iso sering dijak ngomong. Klien mengatakan
ketika klien kambuh, klien dilarang oleh ibunya untuk keluar rumah.
Di RSJ, klien mengatakan belum terlalu mengenal banyak orang
karena baru 2 hari tinggal. Klien belum mampu menghafal nama-
nama yang ada di ruangannya. Ketika pagi hari klien lebih suka
untuk melihat tv dibanding mengobrol dengan temannya.
b. Peran serta dalam kegiatan masyarakat di rumah dan di RS
Klien mengatakan seringnya berada dirumah menonton tv, sesekali
klien mengikuti pengajian di desanya, jika ada tetangga yang punya
hajat klien datang. Hasil observasi klien berbincang dengan teman
yang sedang menonton tv, tapi klien sulit untuk menghafal nama
temannya dan lebih suka tidak diganggu.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan lebih suka diam daripada berbicara dengan
banyak orang, tidak suka berisik. Klien menolak berkenalan dengan
orang yang baru ia lihat (menolak berjabat tangan). Klien mudah
marah ketika klien merasa terganggu.
D. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Menurut klien, orang dengan gangguan jiwa lebih baik sholat agar
tidak diganggu suara dan lebih tenang. Akan tetapi, klien
mengatakan kerika dirumah sakit tidak sholat dengan alasan lupa.
Klien mengatakan bahwa dulu klien pernah berobat ke kyai dan kyai
mengatakan jika klien di tempeli oleh mahluk halus.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selama di rumah klien sholat namun bolong-
bolong (tidak 5 waktu sholat). Klien juga setiap sebulan sekali
mengikuti pengajian ibu-ibu di lingkungan desanya.
VI. STATUS MENTAL
A. Penampilan
Klien berpakaian sesuai dengan seragam rumah sakit, klien mengatakan
selalu mandi di pagi dan sore hari, klien gosok gigi setiap mandi. Klien
tampak bersih dan rapi, kuku pendek dan rambut pendek tersisir.
B. Pembicaraan
Klien dapat berbicara secara baik. Klien dapat menjawab jika ditanya.
Kontak mata klien mudah teralih pada sesuatu dan sering melihat ke luar.
Klien lebih sering menceritakan tentang kesenangan klien terhadap
warna merah, acara televisi dan membeli es campur.
C. Aktifitas motorik
Klien tampak kompulsif, mengeucek mata dan mengedipkan mata secara
berulang-ulang.
D. Alam perasaan
Klien mengatakan perasaannya biasa saja, tidak sedih tidak juga bahagia.
Klien mengatakan ingin pergi jalan-jalan ke mall atau tempat wisata,
bosan di Semarang hanya di rumah sakit saja.
E. Afek
Afek tidak sesuai. Klien mengungkapkan bahwa klien sedih karena sakit
tetapi ekspresi klien tertawa.
F. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara, klien kooperatif, yaitu dapat menjawab pertanyaan
dengan koheren, kontak mata saat wawancara terkadang beralih, tidak
tampak adanya curiga dan defensif. Ketika disinggung masalah hubungan
dengan lawan jenis atau suaminya klien lebih memilih banyak diam.
G. Persepsi
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan maupun melihat sesuatu
hal yang aneh yang membuatnya merasa bingung dan takut. Suara-suara
tersebut keluar ketika klien sendirian dan sering kali muncul pada malam
hari. Suara yang didengar klien terdengar seperti raungan yang
menyeramkan dan sudah 2 hari terakhir suaranya sangat mengganggu
sehingga membuat klien marah-marah. Klien juga mengatakan bahwa
kepalanya sering terasa pusing.
H. Proses fikir
Blocking. Terkadang klien menghentikan pembicaraan, lalu melamun
atau melihat suasana luar ruangan dan kemudian dapat melanjutkan
pembicaraan kembali.
I. Isi fikir
Hipokondria. Klien selalu berpikir bahwa tubuh klien panas dan
kepalanya pusing.
J. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien composmentis. Klien mengetahui bahwa klien sekarang
sedang berada di rumah sakit jiwa untuk menjalankan pengobatan. Klien
juga menyadari bahwa klien sedang dirawat karena gangguan jiwa. Klien
dapat mengerti ruangan dimana ia dirawat dan waktu makan pagi, siang
dan sore.
K. Memori
1. Memori jangka panjang (1 tahun)
Klien mampu mengingat kejadian kejadian yang terjadi setahun
terakhir, klien mengetahui berapa lama dia menderita sakit.
2. Memori jangka pendek (1 minggu)
Memori baik, klien ingat kegiatan yang dilakukan dan kejadian 1
minggu terakhir. Klien ingat perawat yang ditemuinya di IGD.
3. Memori saat ini
Kliem mampu mengingat aktifitas apa saja yang dilakukan oleh klien
saat itu. Klien mengatakan jika klien dari rumah dan ke semarang
bersma keluarganya.
L. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Ketika klien diajak untuk mengobrol, tingkat konsentrasi klien mudah
teralihkan dari satu objek ke ojek lainnya. Klien mampu menghitung
tahun lahir klien.
M. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana. Misalnya ketika
diberi pilihan untuk melakukan gosok gigi atau makan dahulu, klien
dapat memilih dengan melakukan gosok gigi dahulu.
N. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya saat ini berada di rumah sakit jiwa. Klien
mengatakan bahwa klien sedang sakit jiwa, namun klien belum
mengetahui bahwa suara suara yang didengar merupakan palsu dan
bagian dari penyakitnya.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)
A. Makan
Klien makan dan minum dengan mandiri. Klien mampu menggunakan
alat makan dengan benar, menghabiskan setiap porsi makanan yang
diberikan. Klien makan sesuai jadwal dari rumah sakit yaitu 3x sehari.
Klien dapat membantu membereskan alat-alat makan miliknya. Klien
mengatakan bahwa dirinya sangat suka makan puding.
B. BAB/BAK
Klien BAB/BAK dengan mandiri. Klien mengatakan bahwa BAB/BAK
nya lancar tidak ada gangguan.
C. Mandi
Klien mandi dengan mandiri. Klien mengatakan dirinya mandi 2 kali
dalam sehari menggunakan sabun. Gosok gigi teratur dan keramas sesuai
jadwal ruangan. Kuku klien tampak pendek.
D. Berpakaian
Klien memakai pakaiannya sendiri. Klien mampu berpakaian rapi sesuai
dengan seragam di ruang rawat inap RSJ. Baju yang digunakan bersih
dan tidak berbau. Sesekali klien juga mengaca untuk melihat apakah ia
rapi atau tidak. Klien tidak memakai alas kaki. Klien mengganti pakaian
setiap selesai mandi, klien tidak suka mengenakan bra.
E. Istirahat dan tidur
No Kondisi Saat Dikaji
1. Kebisaan Sebelum Tidur Klien tidak mempunyai kebiasaan
sebelum tidur. Klien hanya
berbaring dan menutup mata. Saat
suara suara datang klien tidur
sambil menutup telinga. Klien
mengatakan sulit tidur saat
dirumah ketika mulai mendengar
suara-suara aneh itu.
2. Waktu Tidur Siang : 14:00 16:00 WIB (2 jam
perhari )
Malam : 20:00 05:30 WIB (9,5
jam perhari)
Total = 11,5 jam perhari
3. Kualitas Tidur Klien mengatakan kualitas tidur
klien baik, klien merasa ketika
bangun tidur klien merasakan
perasaan segar.
4. Kebiasaan Setelah Tidur Kebiasaan klien setelah tidur
adalah mandi
F. Penggunaan obat
Clozapine : Antipsikotik
Dosis 2x 25 mg
Rute per oral
Waktu 08.00 dan 19.00
Indikasi Terapi schizoprenia resisten yang tidak memberikan respon atau
intoleran terhadap neuroleptik klasik
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap clozapine, penderita/riwayat
granulositopeni, kegagalan fungsi sum-sum tulang, epilepsi tidak
terkontrol, serta intoksikasi obat,gagal fungsi jantung, hati, dan
ginjal yang berat
Efek samping Granulositopeni, lelah, mengantuk, sedasi, pusing, sakit kepala,
mulut kering, takikardi, postiral hipotensi, mual, muntah dan
konstipasi.
Hexymer
Dosis 2x 2 mg
Rute per oral
Waktu 08.00 dan 19.00
Indikasi Sindrom parkinson dan gangguan ektrapiramidal yang disebabkan
oleh SSP
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap triheksifenidil, glukoma sudut sempit,
takiaritmia, psikosis berat, psikoneuorosis, hipertrofiprostat dan
obstruksi saluran cerna
Efek samping Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah, bingung,
agitasi, konstipasi, takikardi, dilatasi ginjal, retensi urin.