Anda di halaman 1dari 3

Siomay Ini Dibikin Dari

Kulit Buah Naga


Selasa, 12 Mei 2015 15:21 WIB

Sajian Sedap
Siomay gulung sayur

TRIBUNNEWS.COM - Membuat produk dari limbah memanglah sudah biasa.


Seperti membuat pakaian dan selimut dari kain perca, hingga membuat tas
selendang dari bekas bungkus kopi.
Kreatifitas dan inovasi bisa muncul darimana saja. Bisa dari keinginan untuk
mengurangi tumpukan kain perca, dan bisa juga dari keterpaksaan.
Pernahkah anda terpikir membuat produk makanan dari limbah? Limbah yang
digunakan pun tentu tidak sembarang limbah melainkan limbah makanan.
Berawal dari sebuah mata kuliah bernama Pengembangan Produk,
mahasiswa Jurusan Teknik Industri Pangan, Fakultas Teknik Ilmu Pertanian
Universitas Padjadjaran (FTIP Unpad) angkatan 2011 diharuskan membuat
produk baru sesuai tema yang ditentukan. Dan kebetulan kali ini tema yang
ditawarkan adalah produk olahan limbah.
Berkumpulah enam orang anak muda yaitu Siti Aisah Ratu, Deandra
Pravitiarini, Kosmas Hieronimus, Esti Sekar Aghnia, Fildzah Mega dan Retty
Putri dengan inovasi cemerlang yaitu membuat produk pangan yang terbuat
dari kulit buah naga dan menamakan diri Draico.
Siti Aisah Ratu (21) menjelaskan alasan mereka memilih kulit buah naga
sebagai bahan baku.
Kita milih kulit buah naga karena kulitnya itu masih kaya antioksidan, ungkap
mahasiswi yang akrab disapa Ai ini. Dalam perencanaannya, berseliweran ide
pengolahan kulit buah naga ini. Mulai dari siomay, ekkado, dimsum, hingga
silky puding. Namun sayangnya kelompok lain sudah ada yang membuat
dimsum dan akhirnya diputuskanlah kulit buah naga diolah menjadi siomay
dan ekkado (bentuknya seperti siomay namun kulitnya diikat dan kemudian
digoreng hingga kering).

Antioksidan gak tahan suhu tinggi jadi kita aplikasiin ke somay. Tadinya mau
silky puding juga tapi terlalu banyak variabel bahan yang beda jadi akan
ngaruh ke perhitungan BEPnya, ceritanya. Bahannya pun sederhana, yang
membedakan dari siomay lainnya hanyalah penggunaan daging ayam dan
puree kulit buah naga. Bahannya antara lain kulit buah naga, daging ayam,
sedikit tepung, garam, gula, putih telur dan merica. Walaupun diimbangi oleh
daging ayam, presentase kulit buah naganya tetap lebih banyak yaitu sekitar
70:30.
Bahan baku kulit buah naga sendiri mereka dapatkan dari penjual jus yang
terkenal di kawasan Jatinangor yaitu Wiscar. Tadinya beli buah naga tapi
modalnya jadi gede banget. Akhirnya minta deh ke Wiscar dan dikasih,
kisahnya.
Walaupun memang daging buah naga terasa manis dan terkadang sedikit
asam, ternyata kulit buah naga tidak ada rasanya sama sekali. Sehingga
ketika dicampurkan dengan bahan siomay, tidak mempengaruhi rasa namun
hanya memberikan efek warna menjadi merah muda keunguan. Rasanya pun
tetap gurih layaknya siomay yang sering kita beli. Rasa penasaran
pengunjung Wasteploration tempat hasil produksi mahasiswa dijajakan pun
terbayar dengan sedapnya rasa siomay dan ekkado produksi Draico. Stannya
pun laris manis diserbu pembeli. Untungnya gede lumayan, modal juga
balik, tambah Ai.
Berbicara tentang kelanjutan produksi, Ai mengaku belum terpikir hingga
kesana walaupun memang saat Wasteploration 23 keuntungan yang mereka
dapatkan cukup besar. Banyak yang nanya juga sebenernya, malah temen
aku ada yg mau modalin gitu tapi gatau sih dia serius apa engga, jelas Ai.
Tapi Ai juga menambahkan mungkin akan ada kemungkinan untuk diteruskan
ketika ada waktu luang.
Nah, ternyata tidak semua limbah harus dibuang. Buktinya, kulit buah naga
yang kita pikir tidak bermanfaat pun bisa dipadukan menjadi santapan lezat
dan menyehatkan karena kadar antioksidannya yang tinggi. Bahannya pun
tidak terlalu sulit. Bagaimana, berminat untuk mencoba di rumah? (tj2)

Anda mungkin juga menyukai