PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ditandai adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin,
(Asdie, 2000).
menjadi dua kali lipat pada tahun 2025. Peningkatan jumlah penderita DM
pertumbuhan populasi, usia, diet yang tidak sehat, dan kegemukan. WHO
kenaikan jumlah penyandang DM di dunia dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi
12,0 juta pada tahun 2030 (Perkeni, 2011). Estimasi hasil Sensus Penduduk tahun
2010, sesuai dengan data Badan Pusat Satistik Daerah Istimewa Yogyakarta
1
2
menunjukan penduduk DIY sebanyak 3.514.762 jiwa pada tahun 2012, dari
keempat penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat DIY setelah Diare,
Hipertensi, dan Pneumonia, dengan Jumlah 8.864 jiwa atau sekitar 0,25%
(Dinkes, 2013).
Komplikasi DM dapat terjadi pada seluruh sistem tubuh, seperti pada jantung,
pembuluh darah, saraf, mata, dan ginjal. Komplikasi pada jantung mengakibatkan
penyakit jantung koroner dan stroke. Pada saraf mengakibatkan penyakit saraf
Kaki diabetes yang memerlukan amputasi dan sangat menurunkan kualitas hidup
kejadian ulkus kaki diabetes (Nanda dan Djauhar, 2010). Beberapa penelitian di
diabetes melitus berkisar 17-32%, sedangkan angka laju amputas berkisar antara
responden melakukan perawatan kaki dengan tidak baik, olahraga dengan tidak
3
baik, dan mengalami peningkatan kadar glukosa darah melebihi batas normal
dan komplikasi kronisnya, sehingga datang ke rumah sakit dengan kadar gula
darah yang tinggi disertai dengan berbagai komplikasi terutama kaki diabetes
(Perkeni, 2011).
edukasi, nutrisi, aktivitas fisik, dan medikasi (Perkeni, 2011). Menurut Nicolucci
kesehatan memiliki resiko empat kali lebih tinggi terkena komplikasi dibanding
tersebut dapat terlaksana dengan baik melalui dukungan tim edukator yang terdiri
dari dokter, ahli diet, perawat dan tenaga kesehatan lain (Perkeni, 2011).
dengar (audio visual aids) seperti film dan video, sebab film dan video
4
Menurut teori Edgar Hale, media film atau video memiliki efektifitas lebih baik
bila dibanding rekaman atau radio, tulisan dan kata-kata (Maulana, 2007).
Pendidikan kesehatan lebih efektif dan efisien bila yang digunakan tidak
hanya satu peraga tapi gabungan beberapa media (Maulana, 2007). Kekuatan
media leaflet adalah dapat disimpan lama, sasaran dapat menyesuaikan dan
belajar mandiri, pengguna dapat menggunakan isinya dengan santai, dan dapat
membantu media lain (Suiroaka dan Supariasa, 2012). Berdasarkan hal tersebut
maka dipilih media audio visual perawatan kaki dan media pendukung leaflet
B. Perumusan Masalah
pada penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh media audio visual dan media
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
pasien DM.
5
2. Tujuan khusus :
leaflet.
D. Manfaat Penelitian
pendidikan kesehatan DM .
kaki diabetes.
E. Keaslian Penelitian
1. Fujiwara et al., 2011, Beneficial effects of foot care nursing for people with
Wilcoxons signed rank sum test untuk menilai perubahan pada tinea pedis
dan derajat callus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program
memperbaiki derajat callus dan tidak ada pasien dari kelompok riwayat
mencegah kaki diabetes pada pasien diabetes. Perbedaan penelitian ini dan
selama dua pekan kemudian dilakukan post test. Hasil dari penelitian ini
rancangan Non randomized pre test and post test control group design.
penelitian yang akan dilakukan adalah pada media, metode dan tempat
penelitian .
rancangan two group pre test dan post test. Responden terdiri dari 53 orang
kelompok kontrol yang diberi leaflet standar. Hasil dari penelitian ini
dengan penelitian ini adalah pada metode dan alat serta variabel yang
rancangan two group pre test dan post test. Subjek dalam penelitian