1
Made Bella Martina, 1Desak Made Werastuti, 2Edy Sujana
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti secara empiris mengenai
pengaruh budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman dan profesionalisme
terhadap sensitivitas etika kegiatan audit yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten
Buleleng. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh jumlah pegawai pada bagian audit
yang ada di kantor Inspektorat Kabupaten Buleleng sekaligus juga digunakan sebagai
sampel yang disebut sebagai sampel jenuh. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan kuesioner berisi pertanyaan formal secara konsisten, terangkai, dan tertulis
yang ditujukan untuk memperoleh informasi dari responden berkaitan dengan variabel
yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu analisis
regresi berganda dengan dengan program SPSS for windows versi 19.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) budaya etis organisasi berpengaruh
signifikan terhadap sensitivitas etika, (2) orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap
sensitivitas etika, (3) pengalaman berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika, (4)
profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika.
Kata Kunci : Budaya etis organisasi, orientasi etika, pengalaman, profesionalisme,
sensitivitas etika
Abstract
This study was aimed at finding evidence empirically about the effect of
organization ethic culture, ethic orientation, experience, and professionalism on ethic
sensitivity of audit activity done by the Inspectorate of Buleleng regency. The population
consisted of all of the employees in the audit section in the office of the Inspectorate of
Buleleng regency who were at the same time used as the sample called saturated
sample. The method of data collection was questionnaire that contains formal questions
that are consistent, framed, and written that were aimed at obtaining information from the
respondents in relation to the variables under investigation. The data analysis technique
used to test the hypothesis was multiple regression analysis using SPSS for windows of
version 19.0 program.
The results showed (1) the ethic culture of the organization has a significant
effect on ethic sensitivity, (2) ethic orientation has a significant effect on ethic sensitivity,
(3) experience has a significant effect on ethic sensitivity and (4) professionalism has a
significant effect on ethic sensitivity.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Pemerintah Kabupaten Buleleng, dan organisasi, tugas pokok dan fungsi serta
model dikembangkan untuk menjelaskan aktivitas organisasi. Sumber data dalam
faktor personal dan lingkungan, yang penelitian ini yaitu data primer yang
mempengaruhi sensitivitas Aparatur diperoleh secara langsung dari sumber asli
Inspektorat Pemerintah Kabupaten dan data dikumpulkan secara khusus untuk
Buleleng pada situasi etika. menjawab pertanyaan penelitian yang
Berdasarkan uraian diatas, maka sesuai dengan keinginan peneliti. Data
penulis tertarik untuk melakukan penelitian primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
dengan judul Pengaruh Budaya Etis pembagian atau penyebaran daftar
Organisasi, Orientasi Etika, pertanyaan yang diberikan kepada pegawai
Profesionalisme, dan Pengalaman terhadap Inspektorat Pemerintah Kabupaten
Sensitivitas Etika Kegiatan Audit yang Buleleng.
Dilaksanakan Inspektorat Pemerintah
Kabupaten Buleleng Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
METODE kuesioner dengan menggunakan skala
Penelitian ini dilakukan untuk likert. Skala likert yaitu skala yang
memperoleh gambaran mengenai pengaruh digunakan untuk mengukur, sikap,
budaya etis organisasi, orientasi etika, pendapat, dan persepsi seseorang atau
pengalaman, dan profesionalisme terhadap sekelompok orang tentang fenomena sosial
sensitivitas etika kegiatan audit yang (Sugiyono, 2013). Setiap pernyataan
dilaksanakan inspektorat pemerintah disediakan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu:
kabupaten Buleleng. Peneliti menggunakan (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) cukup
seluruh jumlah pegawai pada bagian audit setuju, (2) tidak setuju, dan (1) sangat tidak
yang ada di kantor Inspektorat Kabupaten setuju.
Buleleng sebagai populasi sekaligus Analisis data yang digunakan dalam
sebagai sampel penelitian karena besarnya penelitian ini adalah (1) uji kualitas data
jumlah populasi yang masih dalam yang terdiri dari uji validitas dan uji
kemampuan peneliti sehingga sampel reliabilitas, (2) Uji hipotesis menggunakan
dalam penelitian ini disebut sampel jenuh, uji regresi regresi linier berganda dengan uji
Hal tersebut sejalan dengan teori yang asumsi klasik yang terdiri dari uji
dikemukakan oleh Wijaya (2013:27) bahwa normalitas, uji multikolinearitas, uji
studi penelitian yang mencakup seluruh heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
elemen dalam populasi atau menggunakan
populasi sebagai subjek penelitian disebut HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel jenuh. Penggunaan populasi HASIL
sebagai subjek penelitian disebabkan Kuesioner budaya etis organisasi
terjangkaunya jumlah populasi. Variabel terdiri dari 4 butir dengan indeks validitas
pada penelitian ini terdiri dari variabel butir bergerak dari 0,892 s.d 0,936 dan
terikat/dependen dan variabel-variabel indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar
bebas/independen. Definisi operasional 0,845 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner
variabel pada penelitian ini yaitu budaya orientasi etika terdiri dari 18 butir dengan
etis organisasi, orientasi etika, pengalaman indeks validitas butir bergerak dari 0,813
yang menunjuk kepada pengetahuan s.d 0,907 dan indeks reliabilitas Alpha
prosedural, dan profesionalisme yang Cronbach sebesar 0,772 dengan klasifikasi
merupakan perpaduan antara kompetensi tinggi. Kuesioner pengalaman terdiri dari 2
dan karakter yang menunjukkan adanya butir dengan indeks validitas butir bergerak
tanggung jawab moral. dari 0,899 s.d 0,917 dan indeks reliabilitas
Jenis data dalam penelitian ini adalah Alpha Cronbach sebesar 0,897 dengan
data kuantitatif dan data kualitatif. Data klasifikasi tinggi. Kuesioner profesionalisme
kuantitatif dalam penelitian ini adalah terdiri dari 5 butir dengan indeks validitas
jumlah pegawai audit serta jawaban butir bergerak dari 0,766 s.d 0,859 dan
kuesioner dari responden, sedangkan data indeks reliabilitas Alpha Cronbach sebesar
kualitatif dalam penelitian ini yaitu struktur 0,806 dengan klasifikasi tinggi. Kuesioner
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
sensitivitas etika terdiri dari 4 butir dengan (2-tailed) lebih besar dari 0,05 untuk
indeks validitas butir bergerak dari 0,902 statistik Kolmogorov-Smirnov Z.
s.d 0,903 dan indeks reliabilitas Alpha Berdasarkan kriteria uji normalitas, data
Cronbach sebesar 0,842 dengan klasifikasi terdistribusi normal jika angka signifikansi
tinggi. lebih besar dari 0,05. Berdasarkan Tabel 1,
ditunjukkan bahwa angka Asymp. Sig. (2-
Hasil pengujian normalitas data tailed) sebesar 0,963 yang disajikan pada
menggunakan statistik angka Asymp. Sig. Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Hal ini menunjukkan bahwa sebaran variabel budaya etis organisasi, 2,078 untuk
data budaya etis organisasi, orientasi etika, orientasi etika, 0,779 untuk variabel
pengalaman, profesionalisme, dan pengalaman, dan 1,129 untuk variabel
sensitivitas etika berdistribusi normal. Pada profesionalisme. Serta dilihat dari nilai
Tabel 2 hasil pengujian multikolinieritas tolerance yang masing-masing lebih besar
menggunakan Variance Inflation Factor dari 0,1 yaitu: 0,496 untuk variabel budaya
(VIF) menunjukkan nilai VIF dari masing- etis organisasi, 0,481 untuk variabel
masing variabel bebas lebih besar dari 0,1 orientasi etika, 0,779 untuk variabel
dan lebih kecil dari 10 yaitu: 2,017 untuk pengalaman, dan 0,885 untuk variabel
profesionalisme.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
Budaya Etis Organisasi 0,496 2,017 Non Multikolinearitas
Orientasi Etika 0,481 2,078 Non Multikolinearitas
Pengalaman 0,779 1,284 Non Multikolinearitas
Profesionalisme 0,885 1,129 Non Multikolinearitas
Sumber: data penelitian diolah, 2015
Berdasarkan nilai VIF dan tolerance, pengamatan ke pengamatan yang lain yaitu
korelasi di antara variabel bebas dapat dengan menggunakan uji Glejser
dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara
Dengan demikian, dapat disimpulkan variabel bebas dengan absolut residual
bahwa di antara variabel bebas tidak ada lebih besar dari 0,05 yaitu 0,663 untuk
korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas variabel budaya etis organisasi, 0,796 untuk
pada model regresi linier. Hasil pengujian variabel orientasi etika, 0,095 untuk variabel
heteroskedastisitas yang bertujuan untuk pengalaman, dan 0,878 untuk variabel
menguji apakah dalam model regresi terjadi profesionalisme yang ditunjukkan pada
ketidaksamaan varian dari residual satu Tabel 3. Dengan demikian, dapat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,955 1,227 1,593 0,135
X1 0,025 0,055 0,155 0,446 0,663
X2 -0,004 0,013 -0,093 -0,264 0,796
X3 -0,172 0,096 -0,498 -1,800 0,095
X4 0,010 0,064 0,041 0,157 0,878
Sumber: data penelitian diolah, 2015
Pada penelitian ini diajukan 4 ini menunjukkan bahwa sensitivitas etika
hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan dipengaruhi oleh budaya etis organisasi,
analisis regresi linier berganda. Hasil orientasi etika, pengalaman, dan
analisis uji koefesien determinasi disajikan profesionalisme sebesar 90,1%. Sisanya
pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4, 9,9 % sensitivitas etika dipengaruhi oleh
ditunjukkan bahwa hasil uji koefesien faktor lain di luar model regresi linier dalam
determinasi dengan nilai Adjusted R penelitian ini.
Square yang diperoleh sebesar 0,901. Hal
Tabel 4. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Adjusted R
Model R R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 0,961 0,924 0,901 1,23812
Sumber: data penelitian diolah, 2015
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -8,573 2,522 -3,399 0,005
X1 0,597 0,113 0,571 5,262 0,000
X2 0,068 0,028 0,270 2,447 0,029
X3 0,505 0,197 0,223 2,571 0,023
X4 0,327 0,131 0,202 2,491 0,027
Sumber: data penelitian diolah, 2015
yang tinggi. Apabila seorang auditor tidak menggunakan juga metode pengumpulan
memiliki atau mematuhi etika profesinya data dengan wawancara sehingga
maka ia tidak akan dapat menghasilkan informasi yang didapat lebih akurat dan
kinerja yang memuaskan bagi dirinya lengkap.
sendiri maupun kliennya.
Berdasarkan konsep-konsep tersebut,
tampak bahwa profesionalisme dan DAFTAR PUSTAKA
sensitivitas etika berbanding lurus, jika Arifuddin dan Sri Anik. 2002. Analisis
semakin tinggi profesionalisme, maka Pengaruh Komitmen Organisasi dan
semakin tinggi pula sensitivitas etika. Keterlibatan Kerja Terhadap
Secara empiris, hasil penelitian ini didukung HUbungan Antara Etika Kerja Islam
dengan hasil penelitian terdahulu yang dengan Sikap Perubahan Organisasi.
dilakukan oleh Asana (2013), yang Simposium Nasional Akuntansi V. 5-6
menunjukkan bahwa profesionalisme September 2002. Semarang.
berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas
etika Asana, Gde Herry Sugiarto. 2013.
Pengaruh Pengalaman, Komitmen,
SIMPULAN DAN SARAN dan Orientasi Etika pada Sensitivitas
Berdasarkan analisis data yang Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di
telah dilakukan, peneliti menyimpulkan
beberapa hasil terkait rumusan Bali. Tesis. Program Pasca Sarjana.
permasalahan pada penelitian ini: (1) Universitas Udayana.
terdapat pengaruh yang signifikan antara
budaya etis organisasi terhadap sensitivitas Aziza dan Salim. 2008. Pengaruh Orientasi
etika, (2) terdapat pengaruh yang signifikan Etika Pada Komitmen Dan Sensitivitas
antara orientasi etika terhadap sensitivitas Etika Auditor. Simposium Nasional
etika, (3) terdapat pengaruh yang signifikan Akuntansi XI. 21-23 Juli 2011.
antara pengalaman terhadap sensitivitas Pontianak.
etika, (4) terdapat pengaruh yang signifikan
antara profesionalisme terhadap sensitivitas Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor
etika. Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:
Berdasarkan simpulan di atas,
Erlangga.
penelitian ini memiliki beberapa saran yang
dapat diajukan yaitu bagi para auditor
Falah, Syaikhul. 2006. Pengaruh Budaya
sebaiknya perlu ditingkatkannya
pengalaman kerja dan tingkat pendidikan Organisasi Dan Orientasi Etika
formal agar bisa meningkatkan sensitivitas Terhadap Sensitivitas Etika.
etika. Untuk meningkatkan kualitas kinerja Simposium Nasional Akuntansi X. 26-
auditor perlu ditingkatkan sensitivitas etika 28 Juli 2007. Universitas Hasanudin.
(ethical sensitivity) seorang auditor karena Makasar.
di dalamnya terkandung nilai-nilai tingkah
laku atau aturan-aturan tingkah laku yang Gusnardi. 2003. Analisis Perbandingan
diterima dan digunakan oleh organisasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
profesi akuntan yang meliputi kepribadian,
Judgment Penetapan Resiko Audit
kecakapan profesional, tanggung jawab,
dan pelaksanaan kode etik. Sedangkan oleh Auditor yang Berpengalaman dan
bagi peneliti selanjutnya direkomendasikan Auditor yang Belum Berpengalaman.
untuk dapat mengembangkan penelitian ini (Tidak Dipublikasikan) Tesis.
dengan menambah variabel lain atau dapat Universitas Padjadjaran. Bandung.
meneliti faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi sensitivitas etika seperti
motivasi, ambiguitas, serta independensi
serta selain menggunakan kuesioner,
peneliti selanjutnya hendaknya
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Knoers dan Haditono. 1999. Psikologi Wijaya, Tony. 2013. Metodelogi Penelitian,
Perkembangan: Pengantar dalam Ekonomi dan Bisnis (Teori dan
Berbagai Bagian. Cetakan ke-12. Praktik). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yogyakarta: Gajah Mada university
Press.