PENDAHULUAN
1
8. Sebutkan jenis-jenis monopoli yang tidak dilarang?
9. Berikan contoh perusahaan pelaku monopolis dan dinamikanya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pasar monopoli.
2. Untuk mengetahui konsep pasar monopoli.
3. Untuk mengetahui ciri dan sifat pasar monopoli.
4. Untuk mengetahui harga dan output pasar monopoli.
5. Untuk mengetahui Entriy barriers dalam pasar monopoli.
6. Untuk mengetahui undang-undang tentang monopoli.
7. Untuk mengetahui jenis-jenis monopoli.
8. Untuk mengetahui jenis-jenis monopoli yang tidak dilarang.
9. Untuk mengetahui contoh perusahaan pelaku monopolis dan dinamikanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia
dapat memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya
produksi berada di atas harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva
permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-
rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi
perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga,
karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
4
Struktur pasar monopoli merupakan salah satu bentuk struktur pasar
persaingan tidak sempurna. Struktur ini telah dikenal sejak zaman klasik. Struktur
Pasar monopoli merupakan bentuk pasar yang paling ekstrim, lawan dari pasar
persaingan murni. Monopoli (monopoly) diartikan sebagai bentuk organisasi pasar
di mana di dalam pasar hanya terdapat satu penjual yang menjual komoditi yang
tidak mempunyai subsitusi sempurna. Ciri penting lainnya dari pasar monopoli
adalah tidak ada barang subsitusi untuk barang tersebut dan adanya hambatan
yang kuat bagi perusahaan lain untuk masuk pasar.
Dalam dunia nyata sulit sekali untuk mendapatkan contoh dari suatu
perusahaan monopoli murni, di mana tidak ada sama sekali unsur persaingan dari
perusahaan lain. Kemungkinan persaingan tetap ada walaupun tidak secara
langsung, atau dikatakan barang subsitusinya tidak sempurna. Contohnya adalah
perusahaan kereta api (PT KA), secara struktur PT KA adalah monopoli dalam
perkeretaapian karena tidak ada perusahaan lain selain perusahaan tersebut, tetapi
dalam bidang angkutan, PT KA mendapat saingan dari perusahaan angkutan lain
seperti bus dan pesawat terbang. Jadi dalam dunia nyata adalah sangat sulit
mendapatkan contoh suatu perusahaan yang betul betul mempunyai struktur pasar
monopoli murni.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa perusahaan monopoli
timbul, diantaranya adalah :
1. Penguasaan bahan mentah, penguasaan bahan mentah tertentu oleh satu
perusahaan untuk memproduksi barang tertentu akan mengakibat
perusahaan lain tidak dapat menghasilkan jenis barang yang sama
2. Hak patent, merupakan hak yang diberikan kepada suatu perusahaan
tertentu sehingga perusahaaan lain tidak dapat memproduksi barang yang
sama
3. Terbatasnya pasar, terbatasnya pasar yang memungkinkan hanya
memberikan ruang lingkup bagi satu perusahaan saja, di mana satu
perusahaan tersebut telah mampu mencukupi permintaan pasar. Masuknya
perusahaan lain akan menemui kesulitan dalam menjual barangnya.
5
4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah, yaitu pemerintah
memperkenankan perusahaan tertentu pada satu pasar
Meskipun monopoli merupakan fenomena yang jarang dijumpai, akan
tetapi ada beberapa industri yang mendekati struktur monopoli, misalnya
perusahaan yang menguasai 70 - 90 parsen pangsa pasar dapat berpotensi
berperilaku seperti monopoli. Disamping itu, mempelajari bentuk pasar monopoli
dapat lebih memahami keadaan pasar yang lebih realistis yang dijumpai dalam
dunia nyata.
Kata monopoli sering kali diperdebatkan sebagai pasar yang tidak sehat.
Alasan yang paling tepat ialah kajian dari para ekonom islam yang menganggap
bahwa pasar monopoli merupakan praktik pasar yang menguntungkan sepihak.
Terdapat begitu banyak literatur dalam Islam yang berkaitan dengan monopoli,
dan hampir seluruhnya setuju bahwa praktek monopoli adalah sangat dilarang.
Hal sama berlaku untuk segala bentuk persaingan yang dimainkan secara
monopoli (harga, barang, dan lain-lain).
Semua narasumber menyatakan bahwa monopoli dalam segala jenis
kebutuhan masyarakat dilarang. Alasan pelarangan tersebut, pihak yang
memegang monopoli akan mempunyai kekuasaan yang sangat besar untuk
menaikkan harga dan mengendalikan suplai barang sesuka hatinya, dan pada
akhirnya, akan menyengsarakan masyarakat.
Pengertian berdasar Al-quran, monopoli (ihtikar) berasal dari kata hakr,
yang berarti mengumpulkan dan menguasai barang kebutuhan. Ihtikar digunakan
oleh para ahli Fiqh Islam untuk menyatakan hak istimewa untuk mengumpulkan
dan menguasai barang kebutuhan dalam upaya mengantisipasi kenaikan harga.
Dengan kata lain,ihtikar berarti proses memonopoli produk agar mengakibatkan
terjadinya kenaikan harga. Al Quran tidak menyebut tentang ihtikar. Al Quran
hanya menunjukkan mengenai penimbunan emas dan perak. Namun, dalam hadist
Rasulullah SAW banyak sekali disebutkan bahwa muhtakir (monopolis) adalah
orang yang berbuat dosa
6
2.4 Harga dan Output Pasar Monopoli
Dalam struktur pasar monopoli, tidak ada barang yang menjadi subsitusi
sempurna untuk barang yang dihasilkan perusahaan monopoli. Jadi, suatu
perusahaan monopoli adalah sekaligus merupakan industri untuk barang tersebut
dan menghadapi kurva permintaan yang mempunyai kemiringan negatif untuk
komoditi tersebut. Akibatnya, jika monopolis (sebutan untuk perusahaan
monopoli) akan menjual lebih banyak barang maka ia harus menurunkan
harganya. Dengan demikian dalam struktur pasar monopoli MR < P dan kurva
MR (penerimaan marginal atau marginal revenue) terletak dibawah kurva D
(permintaan, demand).
Hubungan antara kurva permintaan dan kurva MR dapat dijelaskan dengan
bantuan Gambar 1 dibawah ini:
7
3. Apabila elastisitas permintaan sama dengan satu atau unitary (e = 1) maka
MR adalah nol.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hubungan kedua kurva ini ini adalah:
(a) apabila kurva permintaan elastis maka penurunan harga akan mengakibatkan
TR (penerimaan total atau Total Revenue) akan naik; (b) apabila elastisitas kurva
permintaan unitary maka turunnya harga tidak akan menyebabkan perubahan TR;
dan (c) apabila elastisitas kurva permintaan inelastis maka turunnya harga akan
akan mengakibatkan turunnya TR. Secara lebih jelas hubungan antara elastisitas,
harga dan TR dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 1. Hubungan antara Elastisitas, Harga dan Penerimaan
Elastisitas (e) Harga (P) Penerimaan Total (TR)
e<1 naik turun
turun naik
e=1 naik tetap
turun tetap
e<1 naik naik
turun turun
8
regulatedmonopolies. dalam monopoli ini pemerintah sengaja menciptakan
monopoli demi melayani kepentingan publik. Sebagai contoh, pemerintah
memberikan hak mengelolah air kepada PAM, listrik kepada PLN dll.
3. Biaya-biaya produksi akan lebih efisien jika hanya satu produsen tunggal yang
membuat produk dari pada banyak perusahaan. Inilah yang dikatakan natural
monopoly . contohnya adalah distribusi air bersih, pipa gas dan listrik. untuk dapat
melayani kebutuhan produk, sebuah perusahaan harus membuat jaringan.
bayangkan, jika banyak perusahaan yang yang membangun jaringan. betapa tidak
efisiennyabiaya produksi.
9
2.7 Jenis-Jenis Monopoli
1. Monopoli Alamiah
Yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam tertentu ataupun
yang disebabkan oleh adanya bakat khusus melebihi orang lain.
2. Monopoli Undang-Undang
Yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui peraturan
undang-undang baik kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau
dimiliki oleh negara dengan ketetapan undang-undang.
Contoh monopoli undang-undang kepada swasta :
Adanya pemberian hak paten, hak cipta, hak konsesi, hak merek
dagang dan sebagainya.
Contoh monopoli yang dipegang oleh negara dengan ketetapan
undang-undang:
Bank Indonesia, PT. PLN(persero), PT. Postel, Perum Kereta Api dan sebagainya.
10
Akibat yang ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan monopoli
terhadap perekonomian, dapat melihat dari segi :
a. Segi Positif :
1) Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan
tujuan biaya per unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat
ditingakatkan
2) Meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan
produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat
dipertahankan.
3) Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik.
4) Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan
perusahaan lebih diperhatikan.
b. Segi Negatif :
1) Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan diatas
keuntungan normal.
2) Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan
keuntungan yang ingin diperolehnya.
3) Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output
kompetitif (yang sesuai dengan permintaan konsumen).
4) Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
5) Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan
konsumen.
Pemecahan Masalah :
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi anti monopoli adalah :
1) Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur tangan
pemerintah dalam produksi dan harga.
2) Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya
tidak dapat dihindari lagi
3) Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau
penyalahgunaan antikompetitif
4) Pengenaan Pajak
11
2.8 Jenis-Jenis Monopoli yang tidak Dilarang
1. Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
2. Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung
iklim dan lingkungan tertentu.
3. Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
12
menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada
tahun 1991 perumtel berubah menjadi Prusahaan Perseroan (persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 1991.. Pada tanggal 14 Novemer 1995 dilakukan Penawaran Umum
Perdana saham Telkom. Sejak saat itu saham Telkom tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES),
Bursa saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE).
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu
perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau
penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Dan juga
telah ada larangan monopoli pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan dan persaingan
usaha yang tidak sehat serta merugikan orang banyak.
Selepas dari larangan dari monopoli ada juga monopoli yang tidak dilarang yaitu,
Monopoli by Law & Monopoli by License, meskipun begitu nyatanya ini juga
kurang efektif dan bertentangan dengan teori ekonomi klasik dan hukum syariat
islam.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini semoga bermanfaat bagi teman-teman yang
mau mempelajarinya dan dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat
kesalahan maupun kekurangnya mohon kritik dan saran dari pembaca untuk
kemudian hari lebih membangun lagi dalam membuat makalah.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://intanchiechielita.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pasar-monopoli.html
(Diakses pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2016 pukul 16.10 WIB)
http://jeffylouis.blogspot.comhttp://rangga92.blogspot.comhttp://lppcommunity.w
ordpress.com (Diakses pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2016 pukul 16.00
WIB)
15
KATA PENGANTAR
Penyusun,
16
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR.. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.... 1
1.2 Rumusan Masalah... 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Monopoli .... 3
2.2 Konsep Pasar Monopoli . 3
2.3 Ciri dan Sifat Pasar Monopoli ............................ 4
2.4 Harga dan Output Pasar Monopoli.. 7
2.5 Entriy barriers.. 8
2.6 Undang-Undang Tentang Monopoli 9
2.7 Jenis-Jenis Monopoli 10
2.8 Jenis-Jenis Monopoli yang tidak Dilarang... 12
2.9 Contoh Perusahaan Pelaku Monopolis dan
Dinamikanya 12
DAFTAR PUSTAKA.. 15
17
MAKALAH
PASAR MONOPOLI
Disusun oleh :
Ernawati
Dosen Pengampu: Triyanto, SE.
18
19