Anda di halaman 1dari 1

Indikasi kecurangan Pemilwa FISHUM 2016

1. Ruangan pemilihan tertutup, hanya panitia tertentu yang boleh masuk (dari kalangan organisasi
pergerakan PMII) dan surat suara dibagi didalam ruangan(tertutup) sehingga tidak diketahui orang
banyak bahkan sekalipun saksi dari perwakilan calon. Padahal seharusnya yang tertutup itu bukan
ruangan pemilihan tetapi cukup bilik suara untuk memilih sehingga proses pemilihan transparan.
Pembagian surat suara juga seharusnya diketahui orang banyak minimal saksi karena agar tidak terjadi
penggelembungan suara yang dilakukan oleh oknum tertentu yang bekerjasama dengan panitia
pemilihan yang tidak netral.

2. Adanya penyortiran KTM dari pihak panitia untuk menentukan siapa yang lebih dahulu masuk ke
ruangan pemilihan. Awalnya calon pemilih diinstruksikan oleh panitia untuk berbaris rapi, tetapi setelah
itu panitia memetintahkan untuk mengumpulkan KTM pemilih agar panitialah yang memanggil sesuai
dengan nama di KTM. Beberapa rekan dari Prodi Sosiologi (bisa menghubungi Agus Salim/ Aisyah selaku
rekan dari teman2 yang sudah mengumpulkan KTM dari pagi tetapi tidak dipanggil hingga surat suara
habis) yang telah mengumpulkan KTM sejak pagi hari hingga sore tidak dapat ikut serta memilih karena
keterbatasan surat suara. Berbeda dengan pemilih dari pihak tertentu yang lebih di dahulukan dari
panitia karena ada instruksi dari senior yang mengintervensi panitia pemilwa yang masih satu bendera
organisasi. Selain itu penyortiran ini juga terlihat ketika beberapa senior yang sengaja dipanggil oleh
pihak panitia secara bersamaan untuk masuk ke dalam ruangan pemilihan yang tertutup. Sehingga ada
indikasi penggelembungan suara pada saat tersebut dari pihak panitia yang membagikan surat suara
didalam ruangan tertutup kepada pemilih yang juga masih satu bendera organisasi.

3. Adanya teror kepada salah satu mahasiswa prodi ilmu komunikasi (Vian) dari senior salah satu
organisasi pergerakan tertentu (Ahmad Riyadi) karena protes yang dilakukan oleh vian selaku bakal calon
yang tidak lolos verifikasi pencalonan ketua HMP Ilmu Komunikasi. Protes vian berkaitan dengan ketidak
sepakatannya dengan pencalonan tunggal calon ketua HMP yang juga didukung oleh angkatan 2014
yang menurut mereka sosialisasi pendaftaran bakal calon HMP Ikom kurang transparan. Teror tersebut
terjadi melalui telepon dari Ahmad Riyadi (sosiologi 2011), selain Vian beberapa teman2 2014 yang
memprotes calon tunggal di HMP Ilmu komunikasi juga diancam oleh pihak Ahmad Riyadi dkk.

Anda mungkin juga menyukai