Anda di halaman 1dari 4

NO RM : ____________________

NAMA :____________________
TANGGAL LAHIR :____________________
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM KOTA BANJAR RUANG /KELAS :____________________
Jl. Rumah Sakit No. 5 Telp.(0265) 741032 Fax(0265) 744730
Kota Banjar

Untuk tindakan operasi tertentu pasien harus dilakukan pembiusan, pembiusan bisa dilakukan dengan
cara anestesi umum / total atau anestesi regional ( spinal atau epidural).

a. Untuk operasi terencana pasien harus puasa. Puasa ini penting ditaati oleh pasien Karena lambung
pasien harus kosong untuk menghindari keluarnya isi lambung ke rongga mulut pada waktu
dibius da nisi lambung ini bisa masuk ke dalam jalan nafas dan menyebabkan sumbatan jalan
nafas yang fatal.
Umur Puasa makan/ susu(jam) Puasa minum (jam )
< 6 bulan 4 2
6-36 bulan 6 3
>36 bulan 8 3
Dewasa 8 3
b. Pemeriksaan laboratorium tertentu sesuai dengan indikasi dan keperluan
c. Pemeriksaan oleh dokter anestesi sebelum operasi
d. Semua make up (lipstick, pewarna kuku dsb) harus dibersihkan agar bisa dilihat warna kulit
untuk dimonitor selama pembiusan.
e. Pasien menandatangani lembaran persetujuan tindakan pembiusan

ANESTESI UMUM ( AU )

Tindakan anestesi umum adalah teknik pembiusan dimana pasien tidak sadar, tidak dapat dirangsang dan tidak
merasa sakit. Obat bius untuk Anestesi Umum berupa obat yang disuntikan ke dalam pembuluh darah atau zat
anestesi yang dapat di hirup / di hisap, terutama pada bayi / anak. Lama kerja obat disesuaikan dengan lama
operasi. Sesuai dengan kebutuhan operasi dan kondisi pasien, teknik ini akan mempengaruhi kemampuan untuk
memepengaruhi patensi jalan nafas, terjadi depresi fungsi pernafasan spontan atau depresi fungsi otot. Sehingga
pasien memerlukan pemasangan alat pernafasan untuk mempertahankan patensi jalan nafas dan pemberian nafas
bantu.

KELEBIHAN TEKNIK Anestesi Umum :

Dari awal pembiusan pasien sudah tidak sadar, tidak merasakan nyeri.
Lama pembiusan bisa disesuiakan dengan lama operasi

KEKURANGAN TEKNIK AU :

Pasca bedah pasien harus sadar penuh sebelum bisa diberi minum
Obat bius yag diberikan dapat memiliki efek ke seluruh tubuh termasuk ke aliran pembuluh jantung dan
kandungan.

KOMPLIKASI /EFEK SAMPING:

Efek samping pasca bedah berupa mual muntah, menggigil, pusing, mengantuk , sakit tenggorokan yang
bisa diatasi dengan obat obatan.
Berisiko pada pasien yang tidak puasa bisa terjadi aspirasi yaitu masuknya isi lambung ke dalam jalan
nafas / paru
Kesulitan pemasangan alat / pipa pernafasan yang tidak terduga sebelumnnya.
Alergi / hipersensitif terhadap obat ( sangat jarang ) mulai derajat ringan sampai berat.

ANESTESIA SPINAL / EPIDURAL

Anestesia spinal / epidural adalah pembiusan yang hanya meliputi daerah perut ke bawah perut sampai ujung kaki
dengan pasien tetap sadar tanpa merasakan nyeri. Bila pasien menginginkan untuk tidur maka dokter dapat
memberi obat tidur / penenang melalui suntikan. Untuk spinal anestesi obat bius yang dipakai adalah obat bius
local ( Anestesi local ) dan bisa ditambah dengan obat lain yang bisa menambah reaksi obat maupun menambah
lama kerja obat bius,. Untuk anestesi spinal obat bius lokal tersebut di suntikan dengan jarum yang sangat kecil di
daerah punggung bawah.

Untuk epidural , tempat suntikan sama dengan spinal tapi memakai jarum yang lebih besar. Penusukan di
didahului oleh pemberian anestesi lokal di tempat penusukan agar tidak terasa sakit. kemudian melalui jarum
epidural tersebut obat dimasukan. Penyuntikan dilakukan pada pasien dengan posisi duduk membungkuk atau
miring ke salah satu sisi dengan kedua tungkai dilipat ke arah perut dan kepala menunduk .

Pada waktu penyuntikan obat akan terasan hangat di punggung setelah obat masuk ke tulang belakang pada
sebagian tungkai akan merasakan kesemutan akhirnya kedua tungkai tidak akan bisa digerakan seolah olah tungkai
hilang.pada awalnya pasien masih bisa merasakan sentuhan, gosokan dan tarikan, tapi lama kelamaan tidak
merasakan apa apa lagi. Hilang rasa ini bisa berlangsung 2 sampai 3 jam sesuai jenis obat anestesi yang
digunakan.

KELEBIHAN TEKNIK ANESTESI SPINAL / EPIDURAL

Jumlah obat yang diberikan sedikit sekali ( untuk epidural jumlah obat lebih banyak).
Obat bius tidak masuk ke dalam sirkulasi sehingga baik untuk operasi besar
Bisa ditambahkan obat penghilang sakit.
Bila tidak mual / muntah pasca bedah bisa langsung minum tanpa harus menunggu flatus.

KELEMAHAN ANESTESI SPINAL / EPIDURAL

Pasca bedah terus terbaring tidak boleh didudukan selama 6 jam

KOMPLIKASI / EFEK SAMPING


Efek samping pasca bedah yang sering adalah muntah / mual , gatal gatal terutama di daerah wajah semua
bisa diatasi dengan obat obatan.
Efek samping yang jarang adalah sakit kepala dibagian depan dan belakang kepala pada hari ke 2
terutama pada waktu mengangkat kepala dan menghilang 5 7 hari bila tidak menghilang dapat diberikan
obat obatan maka akan dilakukan tindakan khusus berupa pemberian darah pasien pada tempat suntikan
semula.
Alergi / hipersensitif terhadap obat sangat jarang , mula mula dari derajat ringan hingga berat/ fatal
Gangguan pernafasan mulai dari ringan (terasa pernafasan agak berat) sampai berat / henti nafas,
kelumpuhan atau kesemutan / rasa baal di tungkai yang memanjang bersifat sementara dan bisa sembuh
kembali.
Dapat terjadi kejang bila obat masuk dalam pembuluh darah ( jarang terjadi ) dan dapat ditangani sesuai
prosedur tanpa gejala sisa.

BLOK PERIFER

Blok Perifer adalah pembiusan yang hanya melibatkan sebagian tubuh saja misalnya lengan atas atau
bawah, tungkai kaki dan sebagainya. Teknik ini dilakukan dengan menyuntikan obat bius local di daerah
sekitar syaraf yang mensyarafi bagian tubuh yang akan dioperasi . pada saat mencari lokasi syaraf yang akan
disuntik mungkin akan merasakan sedikit nyeri. Kadang jika syaraf sudah terkena kadang akan terasa seperti
kesetrum di bagian tubuh yang akan dioperas idemikian juga pada saat penyuntikan obat bius lokal akan terasa
nyeri , tapi lama kelamaan bagian tubuh yang dioperasi akan terasa kesemutan dan akhirnya terasa berat
sampai tidak bisa digerakan efek bius berlangsung selama 2 jam. Tergantung jenis obat yang dipakai.

KOMPLIKASI / EFEK SAMPING

Rasa kesemutan dan atau gangguan motorik yang berkepanjangan tetapi bersifat sementara
Perdarahan di bawah kulit
Pembiusan yang tidak komplit ( sebagian tubuh terbius )
Reaksi alergi atau hipersensitif ringan hingga berat
Kejang bila obat masuk ke dalam pembuluh darah yang dapat ditangani sesuai prosedur tanpa adanya
gejala sisa.

SEDASI

Sedasi Ringan
Teknik pembiusan dengan menyuntikan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk tetapi masih
memberi respon terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan patensi jalan nafas
sedangkan fungsi pernafasan dan kerja jantung serta keja pembuluh darah tidak terpengruh.
Sedasi Sedang
Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat yang daptat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih
memiliki respon trhadap rangsangan verbal dapat diikuti atau tidak diikuti oleh rangsang tekan yang ringan
dan pasien masih dapat menjaga patensi jalan nafas sendiri. Pada sedasi moderat terjadi perubahan ringan
dari respon pernafasn namun fungsi kerja jantung serta pembuluh darah masih tetap dipertahankan
dalam keadaan normal. Pada sedasi moderat dapat diikuti gangguan orientasi lingkungan serta gangguan
fungsi motorik ringan sampai sedang.
Sedasi Dalam
Teknik pembiusan dengan penyuntikan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk , tidur serta
dapat mudah dibangunkan tetapi masih memberikan respon terhadap rangsangan berulang atau
rangsangan nyeri. Respon pernfasan sudah mulai terganggu dimana nafas spontan sudah mulai tidak
adekuat dan pasien tidak dapat mempertahankan patensi jalan nafasnya mengakibatkan hilangnya sebagian
atau seluruh pembuluh darah terutama pada pasien sakit berat. Sehingga tindakan sedasi dalam
membutuhkan alat monitoring yang lebih lengkap dari sedasi ringan. Maupun sedasi moderat.

KELEBIHAN SEDASI

Obat diberikan secara bertahap


Selama tindakan pasien dalam keadaan ngantuk atau tidur
Obat yang diberikn dapt memiliki efek amnesia

KELEMAHAN TEKNIK SEDASI

Pasca sedasi pasien harus sadar penuh sebelum bisa diberi minum
Sampai 24 jam pasca sedasi pasien tidak diperbolehkan mengendarai mobil, motor, mengoperasikan
mesin dan mendatangi dokumen penting yang bersifat legal.

KOMPLIKASI SEDASI

Oleh Karena tindakan sedasi merupakan rangkaian proses dinamik dan dapat berubah, maka sedasi
ringan atau mederat bisa bergeser menjadi sedasi dalam.
Efek samping pasca sedasi dapat berupa mual muntah menggigil pusing mengantuk yang bisa diatasi
dengan obat obatan.
Alergi / hipersensitif terhadap obat sangat jarang , mula mula dari derajat ringan hingga berat/ fatal.
Berisiko pada pasien yang tidak puasa bisa terjadi aspirasi yaitu masuknya isi lambung ke jalan nafas /
paru.
Pada sedasi dalam terdapat kemungkinan pemasangan alat atau pipa pernafasan.

ANESTESI TOPICAL
Adalah teknik pembiusan yang hanya melibatkan bgian tubuh tertentu saja misalnya mata, gusi dll.
Teknik pembiusan dilakukan dengan memberikan obat bius tetes / spray / jelly pada bagian tubuh yang
akan di bius efek bius berlangsung kir kira 15 30 menit tergantung jenis obat yang dipakai.

KOMPLIKASI

Hampir tidak pernah ditemukan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca atau dibacakannya keterangan dia atas dan telah
dijelaskan terkait dengan prosedur anestesi dan sedasi yang akan dilakukan terhadap diri saya sendiri / istri
/ suami /anak / ayah /ibu.
Nama :_________________________________________________
Umur jenis kelamin :_________________________________________________
Alamat :_________________________________________________
No tlpn :_________________________________________________
No RM :_________________________________________________
Diagnosa :_________________________________________________
Rencana tindakan :_________________________________________________
Jenis anestesi :_________________________________________________

Banjar , / / 201
Jam :
Dokter yang menjelaskan Pihak yang dijelaskan

____________________ ______________________

Anda mungkin juga menyukai