Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI KONSEP FISIKA DASAR 2

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

SPEKTROSKOPI SERAPAN INFRAMERAH

MATA KULIAH FISIKA DASAR 2

Dosen: Isom Mudzakir, S.Si., M.Si

Kelompok 8

Andre Fahriz Perdana Harahap


Teknologi Bioproses 2014 (NPM. 1406605843)

Haris Abdul Aziz


Teknologi Bioproses 2014 (NPM. 1406605755)

Osel Sakadewa
Teknik Kimia 2014 (NPM. 1406604600)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan kami kemampuan, kekompakan, semangat, dan kesabaran dalam menyusun
makalah ilmiah ini yang berjudul Spektroskopi Serapan Inframerah sebagai salah satu tugas
akhir mata kuliah Fisika Dasar 2 tahun pelajaran 2015/2016 di Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.

Mata kuliah Fisika Dasar 2 secara umum membahas dua konsep utama dalam ilmu
fisika, yakni gejala kelistrikan dan gelombang. Salah satu subtopik yang menjadi fokus kajian
kelompok kami adalah gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang
dulunya hanya dikaji secara teoritis, pada masa sekarang kajiannya sudah sangat berkembang
hingga bidang penerapannya. Salah satu penerapan konsep gelombang elektromagnetik
adalah dalam metode analisis spektroskopi serapan inframerah. Spektroskopi serapan infra
merah merupakan salah satu metode analisis kimia kualitatif dan kuantitatif yang sangat
bermanfaat dalam bidang ilmu teknik kimia. Makalah ini secara umum akan membahas
spektroskopi serapan infra merah secara komprehensif dan sistematis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa yang ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Fisika Dasar 2, Bapak Isom Mudzakir, yang
telah berjasa dalam mengajarkan kami mata kuliah Fisika Dasar 2 selama satu semester ini
serta membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ilmiah ini.

Akhir kata, kami menyadari makalah ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan
penulisan kedepannya. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Depok, November 2015

Kelompok 8
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL........................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................
ABSTRAK........................................................................................................................

PENDAHULUAN............................................................................................................
Latar Belakang..................................................................................................................
Tujuan dan Manfaat...........................................................................................................

PEMBAHASAN...............................................................................................................
Teori Gelombang Elektromagnetik...................................................................................
Prinsip Kerja Spektroskopi Inframerah.............................................................................
Instrumentasi Spektroskopi Inframerah.............................................................................
Spektrum dalam Spektroskopi Inframerah........................................................................
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif.....................................................................................
Kelebihan dan Kekurangan Spektroskopi Inframerah.......................................................
Aplikasi Spektroskopi Inframerah.....................................................................................

PENUTUP........................................................................................................................
Kesimpulan.......................................................................................................................
Kritik dan Saran................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
ABSTRAK

Aplikasi gelombang elektromagnetik salah satunya adalah dalam hal spektroskopi.


Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan interaksinya
dengan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap, atau dipantulkan oleh materi
tersebut. Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik
serapan (absorbtion), teknik emisi (emission), dan teknik fluoresensi (fluorescence).
Spektroskopi lebih diperuntukkan untuk menentukan adanya gugus-gugus fungsional utama
dalam sampel yang diperoleh berdasarkan bilangan gelombang yang dibutuhkan untuk
vibrasi. Spektroskopi inframerah digunakan secara luas untuk analisis secara kualitatif dan
kuantitatif. Penggunaan yang paling penting dari spektroskopi inframerah adalah untuk
identifikasi senyawa organik, karena spektrumnya sangat kompleks yang terdiri dari banyak
puncak-puncak serapan. Spektrum inframerah dari senyawa organik mempunyai sifat-sifat
fisik yang karakteristik, artinya kemungkinan bahwa dua senyawa mempunyai spektrum yang
sama adalah sangat kecil. Prinsip kerja spektroskopi inframerah adalah bahwa setiap jenis
ikatan pada gugus fungsi yang berbeda akan menyerap spektrum inframerah pada bilangan
gelombang yang berbeda untuk vibrasi, sehingga plot data bilangan gelombang dengan
transmitansi spektrum dapat memberikan informasi penting gugus fungsi suatu molekul.
Kata Kunci: Spektroskopi inframerah, bilangan gelombang, transmitansi, interpretasi data,
vibrasi, gugus fungsi, dan molekul.
BAB I
PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak
ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti diilustrasikan pada
gambar 1. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa parameter
yang dapat diukur seperti panjang gelombang, frekuensi, amplitudo, dan kecepatan.
Amplitudo adalah tinggi gelombangnya, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara
dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan
waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan
energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi
berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan
semakin pendek suatu panjang gelombang semakin tinggi frekuensinya.

Gambar 1. Perambatan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari medan listrik E dan
medan magnet B (Sumber: www.repository.usu.ac.id)

Spektrum gelombang elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik


yang mungkin. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, spektrum elektromagnetik dapat
dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum gelombang
elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma
gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio
dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan
tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode
deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam
elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah ( > 0,5 mm). Istilah spektrum
optik juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun
sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 700 nm).

Gambar 2. Sifat-sifat spektrum gelombang elektromagnetik (Sumber: www.wikipedia.org)

Berdasarkan spektrum gelombang elektromagnetik pada gambar 2, salah satu jenis


spektrumnya, yaitu spektrum inframerah, sudah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai
bidang, salah satunya dalam bidang analisis kimia menggunakan teknik spektroskopi.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara
atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi
juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi.
Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak"
digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam
masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang
dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari
radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio,
elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat
untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif
dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar
mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik
lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi
berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah
spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan
radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 - 1.000 m atau
pada bilangan gelombang 13.000 - 10 cm-1.
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari
cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah
merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak
dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan
memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak
sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan
penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan
gambar matahari dalam tata surya teleskop
Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0,75 1.000 m atau pada Bilangan Gelombang 13.000 10 cm-1.
Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang
menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya
mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah
rambatan.

I. 2. Tujuan dan Manfaat


Penulisan ini bertujuan untuk:
Menjelaskan aplikasi dan pemanfaatan konsep gelombang elektromagnetik melalui teknik
analisis menggunakan spektroskopi inframerah.
Menjelaskan prinsip kerja, cara kerja, dan instrumen kerja dalam spektroskopi inframerah.
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan teknik analisis dengan spektroskopi inframerah.
Menjelaskan interpretasi analisis kualitatif dan kuantitatif dengan spektroskopi inframerah.
Penulisan ini bermanfaat untuk:
Menambah wawasan mahasiswa dalam mengaplikasikan konsep listrik dan gelombang
dalam kehidupan sehari-hari terkait disiplin ilmu teknik.
Menawarkan suatu metode analisis yang mampu memberikan data akurat, kemudahan
dalam penggunaan instrumennya, dan perolehan hasil dalam waktu yang singkat.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP

III. 1. Kesimpulan

Dari makalah yang kami buat dapat diambil kesimpulan bahwa spektroskopi inframerah
merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik
yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 1.000 m. Spektroskopi inframerah
sebuah metode analisis instrumentasi pada senyawa kimia yang menggunakan radiasi sinar
infra merah. Spektroskopi inframerah berguna untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat
pada senyawa organik. Bila suatu senyawa diradiasi menggunakan sinar infra merah, maka
sebagian sinar akan diserap oleh senyawa, sedangkan yang lainnya akan diteruskan. Serapan
ini diakibatkan karena molekul senyawa organik mempunyai ikatan yang dapat bervibrasi.
Vibrasi molekul dapat dialami oleh semua senyawa organik, namun ada beberapa yang
tidak terdeteksi oleh spektrometri IR.Sinar Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari
panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi
gelombang radio. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang
gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Sinar inframerah dihasilkan oleh elektron dalam
molekul -molekul yang bergetar karena benda dipanaskan.
Jadi, setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Sesungguhnya setiap
benda yang bersuhu di atas nol Kelvin pasti memancarkan radiasai inframerah. Jumlah sinar
inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran inframerah dari
tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram yang digunakan untuk mendeteksi masalah
sirkulasi darah, radang sendi, dan kanker. Sinar inframerah dihasilkan oleh getaran atom-atom
dalam suatu molekul.Getaran atom dalam suatu molekul akan memancarkan gelombang
elektomagnetik pada frekuensi-frekuensi yang khas dalam daerah inframerah. Oleh karena itu,
spektroskopi inframerah dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mempelajari struktur
molekul.
III. 2. Kritik dan Saran

Alat spektroskopi inframerah sebaiknya selalu diberi perawatan secara berkala mengingat
harga satu unit alat analisis ini terbilang sangat mahal.
Alat spektroskopi inframerah sebaiknya senantiasa dikalibrasi jika sudah melebihi batas
penggunaannya maupun sudah digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, agar
hasil analisis yang diperoleh tetap akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis kualitatif gugus fungsi suatu senyawa dalam suatu sampel sebaiknya dapat
menggunakan spektroskopi inframerah karena memiliki daerah fingerprint yang spesifik
untuk masing-masing gugus fungsi.
Analisis menggunakan spektroskopi inframerah membutuhkan keahlian untuk membaca/
menginterpretasi data hasil analisis yang diperoleh karena hasil analisis tidak langsung
mengambarkan kuantitas gugus fungsi yang diidentifikasi.
Teknik pengambilan data hasil analisis yang hendak digunakan seperti teknik adisi
standar, teknik kurva standar, atau teknik standar tunggal, sebaiknya mengacu kepada
kondisi sampel dan ketersediaan alat dan bahan.
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, Resnick, dan Walker. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Atkins, P., Paula, De J. 2006. Atkins Physical Chemistry Eight Edition. New York: W. H.
Freeman and Company
Skoog, D, A., West, D, M., Holler, F, J., Crouch, S, R. 2013. Fundamentals of Analytical
Chemistry 9E. Belmont: Brooks/Cole
Kenkel, John. 2003. Analytical Chemistry for Technicians: Third Edition. Florida: CRC Press
LLC
Garry D. Christian. 1971. Analytical Chemistry 2nd Edition. New York: John Wiley & Sons
Larry G Hargis. 1988. Analytical Chemistry: Principles and Techniques. New Jersey:
Prentince Hall Inc
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press
Pecsok and Shield. 1968. Modern Methods of Chemical Analysis. New York: John Wiley &
Sons

Anda mungkin juga menyukai