TEMUAN AUDIT
(Audit Internal)
Disusun oleh :
Ridah Alawiah Rahman
A31114315
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
1| P a g e
RMK BAB VIII
Temuan Audit
Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan
diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan
secara analitis menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Temuan audit merupakan bagian dari suatu proses audit kinerja dimana bagian ini
memuat pesan pokok yang ingin disampaikan auditor ke pembaca laporan, dan merupakan
alasan utama dibuatnya laporan tersebut. Temuan audit adalah kesimpulan akhir dari
kegiatan pemeriksaan, yaitu auditor melakukan pemeriksaan dengan mengumpulkan
bahan bukti audit (audit evidence collection) kemudian melakukan analisis/evaluasi
terhadap bahan bukti audit (audit evidence evaluation).
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai definisi temuan audit, sifat temuan audit, standar
audit, saran-saran perbaikan, temuan audit yang dapat dilaporkan, pendekatan untuk
mengonstruksi temuan, dan lain-lain.
2| P a g e
- Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragan
untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi
dalam jumlah dan signifikansinya.
- Eksposur-eskposur risiko yang harus dipertimbangkan.
Temuan audit sering disebut kekurangan (deficiencies).
Istilah temuancenderung terlalu negatif, sedang kondisi relatif lebih tepat dan
dianggap lebih nyaman, tidak memberi ancaman, dan tidak menimbulkan tanggapan
defensif bagi auditee.
Temuan audit menjelaskan bahwa sesuatu yang baik saat sekarang (current) atau masa
lalu ( histories ) serta yang mungkin terjadi dimasa yang akan dating (future) terdapat
kesalahan.
C. Standar
Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) dalam Standar
2310 menyatakan:
Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, andal, relevan, dan
untuk mencapai tujuan penugasan.
4| P a g e
Komunikasi konstruktif adalah komunikasi yang isi dan nadanya
membantu klien dan organisasi menuju perbaikan jika diperlukan.
Komunikasi tepat waktu adalah komunikasi yang dikeluarkan tanpa
penundaan dan memungkinkan efektif segera.
Saran-saran Perbaikan
Auditor juga menghadapi transaksi atau kondisi yang mungkin secara intrinsik
tidak salah, tetapi bisa ditingkatkan.Misalnya membayar produk yang tidak pernah
diterima jelas adalah kesalahan. Jika cukup uang banyak uang yang terlibat, maka jelas
hal ini merupakan temuan audit yang dapat dilaporkan.
Manajer operasi akan merasa sulit untuk menentang pendapat auditor bahwa
pembayaran atas barang diterima merupakan temuan audit yang valid. Namun akan
tidak adil untuk menerapkan label yang sama ke saran-saran untuk menyederhanakan
memo penerimaan yang tidak menyebabkan kesalahan. Perbaikan-perbaikan untuk
hal-hal seperti ini harus dipisahkan.
5| P a g e
kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.
Mengembangkan fakta-fakta dan rincian menjadi temuan audit yang signifikan dan
dapat dilaporkan membutuhkan keahlian. Hal ini membutuhkan perbedaan berdasarkan
pengalaman. Apa yang dianggap kelemahan serius bagi orang awam bisa jadi merupakan
hal sepele bagi seorang auditor internal yang professional.
Auditor internal harus realistis dan adil dalam pertimbangan dan kesimpulan
mereka. Mereka harus memiliki naluri bisnis yang baik untuk mengembangkan temuan-
temuan mereka. Karena mereka membuat dan melaporkan temuan audit, auditor internal
harus mempertimbangkan faktor-faktor ini :
Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan realistis. Auditor internal
harus rnempertimbangkan keadaan-keadaan yang ada pada saat kelemahan terjadi.
Keputusan nanajemen didasarkan pada fakta-fakta yang tersedia saat ini. Auditor internal
seharusnya tidak mengkritik suatu kebijakan hanya karena mereka tidak setuju atau
karena mereka memilik informasi baru yang tidak tersedia bagi pengambil keputusan.
Auditor internal seharusnya tidak mengganti pertimbangan audit dengan pertimbangan
manajemen.
6| P a g e
Auditor, bukan klien, harus bertanggung jawab untuk memberikan bukti. Jika sebuah
temuan audit belum dibuktikan secara mendalam untuk memuaskan seseorang yang
objektif dan wajar maka temuan ini tidak bisa dilaporkan.
Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja tersebut tidak
mutlak harus dikritik hanya karena kurang dari 100 persen.
Auditor internal harus meninjau temuan-temuan audit. Mereka harus memeriksa
dengan teliti untuk menemukan alasan-alasan yang mengandung kesalahan. Auditor
internal, seperti halnya pendukung pernyataan lainnya, akan tergoda untuk
merasionalkan interpretasi untuk mendukung temuan mereka. Setelah menghabiskan
banyak waktu dan tenaga, auditor cenderung melindungi & dan mempertahankan
temuan mereka menghadapi pertanyaan-pertanyaan sempurna yang logis. Akan tetapi,
temuan-temuan tersebut mungkin tidak dapat dipertahankan dengan berjalannya waktu
atau bila dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang lengkap.
Tidak ada dua temuan yang benar-benar sama. Setiap temuan mencerminkan
tingkat kerugin risiko aktual atau potensialnya masing-masing. Jadi auditor harus
mempertimbangkan tingkat kerusakan yang bisa atau telah disebabkan oleh suatu
kelemahan sebelum mengomunikasikannya dengan manajemen. Untuk kebanyakan tujuan,
temuan-temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi temuan tidak signifikan, temuan kecil,
dan temuan besar.
7| P a g e
Masalah-masalah yang tidak signifikan seharusnya tidak disembunyikan atau
dilewatkan. Tindakan yang dapat dilakukan adalah :
o Mendiskusikan masalah tersebut dengan orang yang bertaanggung jawab.
o Melihat apakah situasi tersebut telah diperbaiki.
o Mencatat hal tersebut dalam kertas kerja.
o Tidak memasukkan penyimpangan kecil tersebut ke dalam laporan audit internal
resmi. Tidak diambilnya beberapa diskon pembelian acak oleh pegawai utang
usaha dapat dianggap kesalat tidak signifikan.
2. Temuan-temuan Kecil
Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan karena bukan semata-
mata kesalahan manusiawi yang bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan berlanjut,
sehingga merugikan, dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi organisasi, namun
cukup signifikan untuk diperhatikan oleh manajemen.
Seorang pegawai yang telah mencampuradukan kas kecil pribadi dengan milik
organisasi melanggar aturan organisasi dan pihak praktik bisnis yang baik. Tentu hal ini
harus dilaporkan dan diperbaiki, kalau tidak, maka akan terus berlanjut atau menyebar.
3. Temuan-temuan Besar
Temuan-temuan besar (mayor findings) adalah temuan yang akan menghalangi
pencapain tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. Misalnya salah
satu tujuan utama departemen utang usaha adalah hanya membayar utang-utang yang
benar-benar syah.
Sistem control yang lemah mengakibatkan kesalahan pembayaran sebesar $
500.000 mencerminkan kelemahan yang bisa menghalangi departemen mencapai tujuan
utama. Oleh karena itu, hal ini merupakan temuan audit yang besar dan harus dilaporkan.
8| P a g e
Latar belakang (background): Identifikasi orang-orang yang berperan, hubungan
organisasi, dan memperhatikan tujuan serta sasaran.
Kriteria (criteria) : tujuan & sasaran serta kualitas pencapaian.
Kondisi (condition) : merupakan jantungnya temuan.
Penyebab (cause) : memerlukan latihan pemecahan masalah (problem solving).
Dampak (effect):
Kesimpulan dapat menekankan pemahaman auditor atas usaha organisasi dan hubungan
fungsi yang diaudit terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Kesimpulan dapat dan seharusnya menyajikan tindakan potensial dan menunjukkan
bahwa manfaat memperbaiki kesalahan akan melebihi biayanya. Besarnya kerugian
yang ditunjukkan pada bagian dampak merupakan dasar dibutuhkannya tindakan
perbaikan. Misalnya:
Temuan menuntun auditor untuk menyimpulkan bahwa prosedur-prosedur harus
diperbaiki. Meteran di atas usia tertentu harus diawasi, dan yang tidak memenuhi standar
harus diganti. Instruksi dan pengawasan harus diberikan kepada pengawas sehingga
kinerja mereka bisa ditingkatkan.
9| P a g e
G. Pencatatan Temuan Audit
Aktivitas Pencatatan Temuan Audit Internal (Internal Audit Activity Record of Audit
Findings) ditunjukkan pada form catatan audit internal sebagai suatu contoh laporan
tersebut. Laporan tersebut dengan tujuan yang telah dijelaskan dan memberi ruang untuk:
Laporan tersebut juga berfungsi sebagai untuk mengingatkan auditor semua yang
diperlukan untuk memperoleh informasi untuk tern dibuat secara mendalam. RAF juga harus
10| P a g e
diselesaikan di lapangan sehingga setiap elemen ya atau tidak lengkap bisa diperbaiki tanpa
membutuhkan kunjungan ulang ke tempat yang diaudit.
Record of Audit Findings-RAF, dan abstraksi telah digunakan lebih dari sekadar
sebagai pencatatan temuan atau klien. Laporan tersebut telah diakumulasikan berurutan
secara logis berdasarkan pengelompokan menurut subjek, lokasi, atau unit yang diaudit
dan kemudian diserahkan manajemen melalui ringkasan eksekutif satu halaman.
Ringkasan ini menjelaskan lingkup audit, menyajikan opini audit secara keseluruhan, dan
menyajikan penilaian auditor atas operasi yang diaudit.
Format pelaporan ini menekankan pada kelemahan-kelemahan. Pelaporan ini
menawarkan dari pelaporan segera setelah pekerjaan lapangan diselesaikan, tetapi apa yang
diperoleh clan yang cepat bisa jadi sia-sia bila hubungan auditor-klien tidak menguntungkan.
Auditor bisa posisi memberikan kritik atau celaan, bukan sebagai pengamat objektif yang
memerha maupun sisi buruk. Dampak yang tidak menguntungkan ini dapat diseimbangkan
oleh tanggapan yang objektif pada ringkasan eksekutif. Hal tersebut juga dapat
dinetralkan pembahasan interim mengenai RAF dengan klien.
11| P a g e