3.3.

1 Hasil

Pada lokasi Jatimulyo, dilakukan survey pada 2 lahan, yaitu lahan basah
dan lahan kering dan kedua lahan tersebut dimiliki oleh bapak Buhati. Untuk
lahan basah ditanami tanaman padi dengan luasan lahan 1.300 m2 , dengan jarak
tanam 20 cm x 20 cm. Varietas padi yang ditanam adalah IR 64 , untuk hasil dari
tanman padi adalah sebesar 5 kwintal, dan dijadikan konsumsi sendiri oleh petani.
Pada lahan ini juga diberikan pupuk urea, ZA, dan ponska. Adapun hama yang
menyerang lahan tersebut adalah tikus, belalang, dan ulat grayak. Untuk lahan
kering sendiri ditanami dengan tanaman jagung, kacang tanah dan kacang
panjang. Luasan lahan kering tersebut adalah 600 m 2 , jarak tanam jagung yang
digunakan adalah 20 cm x 20 cm, jarak tanam kacang panjang 70cm x20cm dan
jarak tanam kacang panjang adalah 50 cm x 50 cm. Varietas dari tanaman jagung
nya adalah pertiwi 3. Untuk pupuk dari tanaman jagung dan kacang panjang
adalah urea, ZA, dan ponska. Pada lahan jatimulyo juga didapatkan data bahwa
sulitnya sumber air irigasi, sehingga petani sering memompa air dr sungai yang
berada lebih rendah lahan pertanian.

Pada lokasi kedua , yaitu Dau kecamatan Karangploso, survey juga

dilakukan pada dua lahan yaitu lahan basah dan lahan kering. Pada lahan basah
yang ditanami padi adalah milik . luasan dari lahan tersebut adalah 2500 m 2 ,
dengan jarak 25 cm x 25 cm. Varietas padi yang ditanam adalah IR 64, untuk
hasil dari tanaman padi tersebut adalah 1,5 ton, hasil tersebut di konsumsi sendiri
oleh petani , ketika berlebih akan dijual dipasar. Pada lahan padi ini juga
diberikan pupuk antara lain urea, SP36, KCL, dan ZA. Hama pada lahan tersebut
adalah ulat grayak dan wereng coklat, untuk penanganan hama tersebut petani
menggunakan pestisida. Pada lahan kering dimiliki oleh bapak willy dan ditanami
dengan jagung, luasan lahan jagung tersebut adalah 900 m2, dengan jarak tanam
25cmx 50cm. Pupuk yang digunakan adalah urea, KCL dan SP36. Hasil dari
jagung akan dijual oleh petani ke pasar.