TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Masa Nifas
a. Pengertian
Masa nifas adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi
meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara
dimuai sejak sesaat setelah keluarnya plasenta dan selaput janin serta
1) Involusi Uterus
Tabel 2.1.
Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi
6
7
2) Lochea
darah, dan keluar pada hari ke 7-14. Lochea Alba yang berwarna
3) Payudara
(Manuaba, 2007).
4) Saluran Perkemihan
5) Sistem Hematologi
(Cunningham, 2010)
8
1) Ambulasi awal
2012).
2) Gizi
tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet berimbang untuk
3) Kebersihan Diri
sabun dan air dari sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
selesai buang air kecil atau besar serta mencuci tangan setiap
4) Istirahat
inap selama 2 hari atau lebih (Baston, 2011). Jika ada penyulit, pasien
Nifas rawat inap untuk Primipara 3 hari atau lebih untuk Multipara 2
a. Pengertian
oksigen akibat penurunan produksi sel darah merah dan atau penurunan
2009).
ibu nifas normal adalah 11 gr% (Manuaba, 2010). Ibu nifas yang
2011).
b. Etiologi
c. Derajat Anemia
d. Klasifikasi Anemia
digolongkan menjadi:
pembentukan)
12
e. Patofisiologi
terlihat pucat dan letih selama satu atau beberapa hari setelah
perdarahan
f. Diagnosis
13
1) Gejala Subyektif
pucat, cepat lelah dan nafsu makan kurang (Manuaba, 2007 dan
Saifuddin, 2009).
2) Pemeriksaan Fisik
3) Pemeriksaan Penunjang
2011).
g. Prognosis
2009).
dari 9,0 gr%, maka transfusi darah dengan pack cell dapat
a) Identitas
suami dan alamat tempat tinggal. Pada kasus ibu nifas dengan
(1) Umur
(2) Pekerjaan
defisiensi besi.
b) Keluhan Utama
c) Riwayat menstruasi
d) Riwayat perkawinan
Wanita yang menikah dan hamil pada usia muda dari segi
(Asrina, 2014).
16
f) Riwayat Penyakit
2007).
2010).
(Proverawati, 2011).
g) Data Psikososial
(Robson, 2011).
17
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan Umum
(a) Mata
(b) Mulut
(Handayani, 2008)
(c) Payudara
b) Pemeriksaan Khusus
1) Abdomen
2) Pengeluaran lochea
19
3) Perineum
c) Pemeriksaan Penunjang
1) Diagnosis Kebidanan
2) Masalah
20
3) Kebutuhan
2011).
Antisipasi Penanganannya
Bila terjadi anemia ringan yang tidak ditangani secara tepat bisa
secara tepat maka dapat berlanjut menjadi anemia berat sampai dengan
Dalam kasus ini antisipasi penanganan yang bisa dilakukan oleh bidan
Fraser, 2009).
21
3) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu 8 jam pada malam
terhadap infkesi, selalu segar, bersih, siap untuk minum dan hemat
biaya (Marmi,2012)
ibu seperti memeras ASI sehingga bayi dapat diberi susu oleh
keluar pada sekitar puting susu setiap kali akan menyusui dan
perdarahan pada jalan lahir yang banyak dan terus menerus, bau
10) Anjurkan ibu untuk memenuhi asupan zat besi yang cukup dengan
12) Lakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi zat
kasus ibu nifas dengan anemia ini adalah kembali normalnya kadar Hb
a. S (Subjective)
perutnya terasa mulas (Saifuddin, 2009). Pada kasus ibu nifas dengan
anemia ini data subjektif diperoleh dari keluhan ibu seperti lemah,
cepat lelah dan nafsu makan kurang (Manuaba, 2007 dan Saifuddin,
2009).
b. O (Objective)
kembali normal antara 36,5 37,5 derajat celcius, denyut nadi 80-
Pada kasus ibu nifas dengan anemia, data objektif didapat dari hasil
uterus dan posisi uterus serta mengetahui warna, jumlah, bau, dan
Bothamley, 2011)
c. A (Assessment)
Varney yaitu Ny. D umur 22 tahun P2A0 nifas dengan anemia sedang
hari ke X
d. P (Plan)
payudara supaya ASI nya lancar (Baston, 2011 dan Meyering, 2014).
Pada kasus ibu nifas dengan anemia beberapa hal yang perlu
2011).