Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah Indonesia yang berada di sekitar daerah ekuator merupakan
daerah pertemuan sirkulasi Hadley, Walker, dan lokal. Kondisi ini ditengarai
memiliki potensi angin yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energy
terbarukan sebagai alternatif pembangkit listrik yang selama ini lebih banyak
menggunakan bahan bakar minyak bumi. Wilayah Sulawesi dan Maluku terletak
di kawasan Indonesia Timur yang terdiri dari ratusan pulau kecil yang sebagian
besar berpenduduk. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan listrik di daerah
tersebut semakin meningkat, untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut di
bangun pembangkit listrik tenaga diesel yang sangat bergantung pada bahan bakar
fosil dan berpotensi menimbulkan polusi terhadap lingkungan. padahal di daerah
pesisir Jawa termasuk lokasi penelitian mempunyai banyak potensi energi angin
pada saat musim kemarau dengan kecepatan angin antara 2,5 sampai 7 m/dt dan
bertiup sepanjang hari dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.

Penelitian dan analisa yg dilakukan menunjukan bahwa pompa air


memperoleh debit tertinggi ketika sumber air pada kedalaman 1 meter, dengan
keluaran air sebanyak 21 liter per menit. debit air terendah adalah ketika sumber
air terletak pada kedalaman 3 meter, dengan keluaran air sebanyak 19 liter. Pompa
air bekerja paling lama yaitu ketika Kecepatan angin rata-rata 2,5 m/dt, 22 rpm,
pompa menghasilkan debit air 4 liter/menit, sedangkan pada kecepatan angin
diatas 4 m/dt, 40 rpm mampu menghasilkan debit air 8 liter/menit. Hal ini
disebabkan karena intensitas angin akan turut membantu menyumplai beterai atau
accu.

Mengingat sumber energi fosil, khususnya minyak bumi yang tergolong


sumber energi yang tidak dapat terbarukan (non renewable resources),dan
tentunya ketersediaannya akan terus berkurang, maka perlu dimanfaatkannya
sumber energi alternatif yang ketersediaannya di alam selalu terjamin dan ramah
lingkungan. Untuk itu perlu untuk diadakan kajian lebih mendalam untuk
menentukan daerah-daerah yang memiliki potensi sumber energi angin di wilayah
Indonesia khususnya bagian Timur yang mengalami kesulitan dalam sistem
jaringan listrik.
Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk
menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu pekerjaan. Motor listrik
merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan misalnya untuk, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri.

Di suatu perumahan motor pompa air untuk menghasilkan ketersediaan air.


Hampir setiap hari kebutuahan akan air bersih selalu dibutuhkan, akan tetapi
untuk memasok ketersediaan air yang memadai dibutuhkan kerja motor secara
terus menerus. Apabila dalam prakteknya sumur tempat pompa air menghasilkan
listrik mengalami kekeringan yang sering terjadi pada musim kemarau, maka
mengakibatkan panas berlebih pada mesin pompa air yang dapat menyebabkan
terbakarnya mesin pompa air. Selain itu, seringnya lupa mematikan pompa air
apabila tower sudah penuh turut menjadi faktor lain dalam menyebabkan
terbakarnya mesin pompa air.

Dari permasalahan diatas diperlukan adanya sebuah peralatan yang


berfungsi sebagai pengaman terhadap panas yang ditimbulkan dan mengontrol
penggunaan motor secara terus menerus sehingga motor dalam kondisi yang baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pompa air dengan


menggunakan tenaga angin, dan pengamatan yang dilakukan adalah terkait
dengan kedalaman sumber air, intensitas yang dihasilkan kincir angin, dan debit
air yang dihasilkan pompa air dengan menggunakan sensor suhu agar pemakaian
pompa menjadi awet. Dan juga mampu memberdayakan masyarakat Petani di
daerah tadah hujan pada saat musim kemarau khususnya di daerah pesisir
sehingga mendukung program ketahanan pangan dan konservasi energi karena
tidak hanya bergantung pada energi fosil yang semakin langka

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana menganalisa kinerja pompa air DC menggunakan tenaga
angin.

2. Bagaimana mnggabungkan sensor suhu dengan pompa air


1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah yang penulis lakukan yaitu :

1. Menganalisa kinerja pompa air DC dengan kedalaman 1 meter, 2 meter,


3 meter.

2. Alat hanya membaca suhu pada body motor yang diperbolehkan

3. Perancangan dan pembuatan alat ini menggunakan sumber tenaga 1


kincir angin.

3. Batas atas suhu yang sudah ditentukan

1.4. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui kinerja pompa air DC menggunakan tenaga angin

2. Merawat motor dari kerusakan akibat panas berlebih yang bisa


menyebabkan kerusakan pada isolasi lilitan stator motor

1.5. Manfaat Hasil Penelitian


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, diantaranya
sebagai berikut:

1. Mampu memberi informasi kepada masyarakat tentang sumber energi


listrik terbarukan, dalam hal ini adalah pembangkit listrik tenaga angin.

2. Menambah referensi dan informasi terkait dengan ilmu teknik elektro


khususnya dalam bidang pembangkit listrik dan energi terbarukan.

3. Merawat usia pompa air

4. Menghemat pemakaian listrik ketika pompa tidak digunakan

1.6. Metodologi Penelitian


Penelitian diawali dari merancang desain instalasi kincir angin,
pemasangan diawali dengan pemilihan tempat untuk peletakan kincir angin
yang diharapkan kincir angin dapat bergerak cepat oleh angin mulai dari
pagi hari sampai malam hari atau 24 jam supaya kincir angin dapat bekerja
secara optimal. Kincir angin terdiri dari 1 dinamo masing-masing dengan
kapasitas 12volt , 15 volt tergantung jenis dinamonya. Kincir angin
kemudian dihubungkan ke baterai, sebelum ke baterai terdapat alat solar
charge controller agar arus listrik dapat dialirkan ke battery. Sollar charge
controller dipasang setelah pemasangan kincir angin sekaligus dilakukan
pemasangan battery. Port 1 untuk kincir angin, port 2 untuk battery, port 3
untuk beban. Setelah Kincir angin dan battery ke solar charge controller,
pada port beban di solar charge controller disambunkan langsung dengan
beban karena pompa menggunakan pompa DC dan juga pemasangan sensor
suhu yang di sambungkan ke body motor pompa . Setelah itu merancang
desain pompa air ini, pompa DC selanjutnya ketinggian air serta mengecek
kondisi pompa air dalam keadaan normal atau tidak. Setelah itu merancang
desain pompa air, membuat ketinggian air dan pengecekan pompa air.
Sistem kerja dari rangkaian ini yaitu pagi, siang dan malam atau 24 jam,
PV akan mengisi battery. Apabila pada setiap waktu ada beban yang
digunakan solar charge controller dengan otomatis akan membagi daya dari
kincir angin untuk battery dan beban. Pada saat malam hari (matahari sudah
terbenam), semua beban akan disuplai oleh battery karena kincir angin
sudah tidak lagi bergerak atau mendapatkan angin.
Pengujian sendiri dilakukkan dengan mengukur tegangan (volt) dan
nilai arus (ampere). Kemudian berapa lama pompa air bekerja dari segi
variasi ketinggian air tersebut. Setelah semua data terkumpul dan dirasa
cukup, peneliti mulai menyusun laporan peneliti. Penelitian akan diakhiri
saat penyusunan laporan telah selesai dan melaporkan hasil penelitian
kepada beberapa dosen yang ditentukan.

Tabel Hasil Pengujian Pompa Air Berdasarkan Variasi Kedalaman


Dinamo Aki Beban

Ketanan Aki
(Celcius) Suhu Per Menit Debit Air
(Menit)

Arus (A)
Arus (A)
Arus (A)

Tegangan (V)
Tegangan (V)
Tegangan (V)
1
2
3

1
2
3
Aki Beban

Ketanan Hari/Tanggal,
Kecepatan
Aki Per Menit Debit Air Pukul m/d
Angin
(Menit) Percobaan

Arus (A)
Arus (A)

Tegangan (V)
Tegangan (V)
Senin

Selasa
Dinamo
Tegangan (V)

Arus (A)

1
2
3

1
2
3
Suhu (Celcius)
Kecepatan
Angin
m/d
Hari/Tanggal,

Percobaan

Rabu

Kamis
Pukul

DAFTAR PUSTAKA

[1] Febrinanda Dhimas Prakoso (2009). Kinerja Pompa Air Portable


Berdasarkan Intensitas Tenaga Surya.

[2] Septayuda, Arie, WarsitoAgung, Dan Karnoto.(2010). Perencanaan Inventer


jenis Push-Pull Dan Off Baterry Charger.

[3] Panel Surya Indonesia (2015). Sollar Charger Controller.

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ah
UKEwiO3ebI--LWAhXHn5QKHZ5mBxMQFgiqATAA&url=http%3A%2F
%2Fpanelsuryaindonesia.com%2Fperalatan-panel-surya%2F35-solar-
charge-controller&usg=AOvVaw1BQ66XmccWAj1PN1wqpkRd.

Diunduh tanggal 4 Oktober 2017 pukul 13.00.

[4] https://publikasi.polije.ac.id/index.php/jii/article/viewFile/28/17

Diunduh tanggal 5 Oktober 2017 pukul 20.15

[5] F. Saputra (2015). Kinerja Pompa Air DC Intensitas Tenaga Surya. Skripsi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=rja&uact=8&ved=0ahU
KEwjAp_C_8-LWAhWLpI8KHfmLBpcQFghXMAo&url=http%3A%2F
%2Feprints.ums.ac.id%2F36159%2F27%2F2.%2520NASKAH
%2520PUBLIKASI.pdf&usg=AOvVaw0M.mJcwMwE5ltf6703BU6Im.

Diunduh tanggal 3 Oktober 2017 pukul 16.30.

[6] http://www.matadunia.id/2016/01/sumber-daya-energi-angin.html

Diunduh tanggal 5 Oktober 2017 pukul 19.30

Anda mungkin juga menyukai