Anda di halaman 1dari 45

SEL ELEKTROKIMIA ELEKTRODA

Duareaksiberikut:
Zn | Zn2+(aq) Cu2+(aq) |Cu
Dan
Hg | Hg2Cl2 | Cl-(aq) || Zn2+ |Zn
Dimana:
| :batasfasa
:hubunganantaracairandapatbercampur
|| :jembatangaram
Proses oksidasi:padasetengahselsebelahkiri
(elektroda = katoda)

POTENSIAL SEL dari SEL ELEKTROKIMIA


Dapatdihitungdaripotensialselelektroda.
( potensialreduksi) (kesepakatan)
darimasing-masing reaksi
Aun+ n e-
Au0
Au paling besarpotensialreduksinya, sehinggacenderungstabil di alam
Perjanjian

E sel = E kanan E kiri

reduksi oksidasi

Didapatdari
Persamaan NERSNT
TERMODINAMIKA
PERSAMAAN NERSNT
Menghubungkanaktivitasspesidenganpotensialelektrodadarisetengahseldanpotensialelektrodasta
ndar (E ), E0 :harga relative potensialterhadapelektroda hydrogen bilaaktivitassenyawaspesi : 1
0

Untuk reaksi:
ViOi+ ne- ViRi

reduksi

Zn2+ + 2e- Zn
n :jumlah e-dalam transfer muatan
Persamaan NERSNT:

: 0 ln

a :aktifitasspesidalamlarutan
Vi : + untukproduk
- Untukreaktan
Sehingga:
.
: 0 + ln
.
Contoh:
MnO2 + 4H+ + 2e- Mn2+ + H2O

.
0
: + ln
.
Atau

.
: 0 ln
.
Maka: MnO2 = Mn4+

E = Eo + RT/nF ln aMn02 . a4H+


aMn2+ . a2H2O

Konstan

Diabaikan Mendekati konstan tapi tidak dapat diabaikan, bila campuran dengan
pelarut air atau larutan yang sangart padat.
Potensial Sel Kerja maksimum (energi maksimum) yang selnya dapat mensuplai.

Nilainya :

G = nF. Esel

Perhitungan:

Zn / Zn2+(aq) : Cu2+ (aq) / Cu

Reaksi Selnya:

Zn+ Cu Zn2+ + Cu

Deret Volta :

Zn H Cu

Oksidasi Reduksi

Setengah reaksinya :

Kanan : Cu2+ + 2e- Cu Eo = +0.34 V

se
Kiri : Zn Zn2+ + 2e- Eo = -0.76 V

Eosel = 0.34 (-0.76) = 1.10 Volt

( a Spesi = 2 )

Go = -n F. Eosel

=-2. (96.5 kj/mol.v) . ( 1.10 v )

= -2.20 F = -212 kj mol-1


G = - spontan

(reaksi spontan)
Untuk seluruh sel (dari persamaan NERST)
2+
= 0 + 2 ln 2+

Bila perbandingan :
2+
( 2+ ) Type equation here.<<-> E sel = -

KASUS II

Hg|Hg2Cl2|Cl-(aq)||Zn2+(aq)|Zn

Reaksi sel :

2Hg +Cl- + Hg2Cl2 + Zn

Setengah reaksinya :

Kanan : Zn2+ + 2 e- Zn Esel = -0,76v

Esel = -0,76v

Kiri : Hg2Cl2 + 2e- 2 Hg + 2 Cl- E0 = 0,27 v

Untuk a = 1

E0sel = -0,76 v 0,27 v

Dan

G0 = - nF E0sel

= +199 joule.Mol-1 (tidak spontan)

Jadi : E0sel =- pada a = 1, reaksi sel spontan

G0 =+ dalam arah berlawanan seperti diatas

Sehinnga :

Hg2Cl + Zn 2 Hg + Zn 2+ + 2 Cl-

Setengah sel sebelah kiri :


Contoh elektroda pembanding (referensi) Hg2Cl2 garam dapat larut (sedikit) aktivitas Hg dan
Hg2Cl2 = 1

Potensial ditentukan oleh aktivitas ion Cl-


Esel : E0sel - In a Cl-

Elektroda Kalomel

Hitung emf (elektron move foree, GGL) dengan menggunakan persamaan Nernst dari sel Danil pada t=
250C yang mengandung 1,0 x 10-3M CuSO4 dan 3,0 x 10-3 M ZnSO4 (E0 = 1,10 V)

( pada 250) = 2,57 . mv

Penyelesaian:

2+
E0sel = E0sel + In [ 2+]

2,57 1,0 103


= 1,10 + V In [ 3,0 103 ]
2

= + 1.09 Volt

C = - nF Esel

= -2 ( 95,6 kj / mol .v )

= 1,09 Volt

Perhitungan dari potensial sel : aktivitas atau konsentrasi.

Sehingga Persamaan NERNST :

[]
E = E +
[]

E = Pontensial formal yang berkaitan dengan pontensial elektroda standar E


EI = E +

Secara experiment diukur potensial formal relatif terhadap elektroda referensi. E diperoleh
dengan pengukuran pada konsentrasi yang berbeda dan diekstrapolasi ke konsentrasi nol.

Ekifalen

(C)

Faktor lain yang dapat masuk ke dalam adalah gangguan yang di sebabkan oleh reaksi lain, biasanya
kompleksasi .

= . m

= koefisien aktif untuk konsentrasi molaritas (mol/kg)

= . c

= koefisien aktif untuk konsentrasi molaritas (mol/kg)

Contoh :

Perbedaan dan yakni nilai yang di dapat dalam titrasi potensiometrik

(advantageable tanpa perubahan warna )

Fe2+ dengan Ce4+ dalam 0,5 M H2SO4 nilainya relatif terhadap elektroda hidrogen normal ( NHE )

potensial elektroda standar ( EO/v ) potensial formal ( EO1/v ) Fe3+/Fe2+ + 0,77 + 0,68 Ce4+/Ce3+ +
1,61 + 1,44 perhitungan : potensial sel

POTENSIAL ELEKTROKIMIA

Esel ( sudah dibahas ) cukup memuaskan, tapi tidak terlalu teliti maka:ada konsep potensial
elektrokimia, definisi untuk komponen I dalam fasa adalah:

= + . .

=phi

= i + ln + . .
Yang merupakan penambahan /jumlah potensial kimia dan sumbangan dari spesi bermuatan yang
digambarkan dengan potensial elektrostatik dalam fasa .karena

(), ,
=

maka

= ()T,P,nji

nj = jumlahmol j

= energibebaselektrokimia

= analog, tapiberbeda

=mengandungefeklistrikdarilingkungan

Bilaspesitanpamuatan ,makapotensialelektrokimia :

Beberapakesimpulan :

1). Untukfasamurni yang = 1

= 0, potensialstandaruntukfase

2). Untuklogamefekaktivitasdapatdiabaikan.

adalahenergielektrolikdaritingkat yang di tempati paling tinggi (tingkat Fermi)

= 0, F

3). Untukspesi i dalamkesetimbanganantara 2 fasa dan

Contoh :

Agcl dapat larut sebagian setimbang dengan ionnya.


Agcl(s) Ag+ (aq) + Cl-(aq)

Potensial standar :

= + +

()
= + +

Dimana: AgCl = netral dan a=1. Energi bebas standar G untuk pelarutan


G= - + + +


G= -RT In ( + + )

Sehingga :

G= -RT In ( + . )

G= -RT In ksp

SEL GALVANIK DAN ELEKTROLITIK

S.G = transformasi energi

E kimia E listrik

S.E = transformasi energi

E listrik E kimia

Selalu Anoda proses oksidasi

Selalu Katoda proses reduksi

S.G : KPAN

S.E : KNAP

AKKUMULATOR ( AKI )

Anoda : Pb + SO42- PbSO4 + 2e-

Katoda : PbO2 + 4H+ + SO42- 2H2O + PbSO4


Esel = 2,05 volt

KLASIFIKASI ELEKTRODA

( berdasarkan kontak dengan larutan )

1.Elektroda berkontak dengan larutan ionnya yang dibagi-bagi :

a)Larutan yang berkontak dengan kationnya

Contohnya : Cu/Cu2+

E = E0 + In aMn+
F

Mn2+ + ne- MO

b) Non logam berkontak dengan ionnya

contohnya : H2/H+ atau Cl2/Cl-

pada permukaan konduktor inert (Pt)

Untuk H2/H+
P1
RT 2
O 2
E=E + In
F aH+

2. Elektroda lgam yang berkontak dengan larutan yang mengandung anion yang membentuk garam
sedikit.

Contoh: Hg | Hg2Cl2 | Cl (
elektroda kalomel ) a
garam = 1
Potensial adalah tergantung anion. Untuk elektroda kalomel :

E Elektroda referensi
E = E - ln a Cl

Teoritis. Elektroda yang bagus l.H (E = 0 ) tapi sulit membuatnya kalomel diminati ?
1). Hasil
kali kelarutannya rendah ( << ) 2). Potensialnya stabil
Contoh yang lain : Ag | AgCl
| Cl Hg | HgO |
OH

3 Jenis Elektroda donor ( sumber ) e

Dimana elektroda akseptor ( penerima ) e

Elektrodanya tidak ikut bereaksi.

Elektroda redoks / inert

Donor / akseptor tidak bereaksi

Ideal masih ada sedikit interaksi.

Contoh : - Glassy carbon (karbon seperti gelas / kaca ) - Au


dan Pt

4. Elektroda yang dimodifikasi

Mis dilapisi.

ELEKTRODA REFERENSI ( PENUNJUK ) -

Yang baik : Potensial stabil terhadap waktu dan temperatur serta terhadap sistem.

ELEKTRODA REFERENSI ( PENUNJUK )


Yang baik : potensial stabil terhadap waktu dan temperatur serta kecil terhadap kerja sistim.

misal : Arus listrik ( i )

misalnya :

1. Elektroda hidogen
2. Elektroda kalomel
3. Elektroda kaca

Elektroda Hidrogen

H2
Larutan aH =

E =0

Pt yang dilapisi

1. Inert
2. Katalis ( bisa menyerap H2 )

Elektroda Kalomel

Hg2Cl + 2e 2Hg + 2Cl E = 0.268 v

Mis : E = 0.68 V SCE ( Satuan Colonel Elektroda )

E = 0.70 V NHE ( Normal Hydrogen Elektroda )

Dalam Polarografi

1 2 3

Ada 3 elektroda

1. Elektroda referensi
2.
3. Elektroda kerja
PERGERAKAN ION DALAM LARUTAN

(Difusi, Migrasi, dan Konneksi )

ion
Air

Ion tersolvasi ( larutan )

Ion hidrogen tidak mungkin dalam air tapi tersolvasi (terbungkus) oleh air H3O+.
O = H2O.

H3O+.
H+

Ion tersolvasi bergerak ( aturan antivasi antara anoda dan katoda) dengan keepatan yang ereda sesuai dengan
ukuran dan muatan.

a. Migrasi yaitu akibat pengaruh potensial


b. Difusi yaitu akibat pengaruh konsentrasi
c. Konveksi yaitu akibat pengaruh termal

Migrasi dapat berlangsung bila spesi bermuatan.


Misalnya: elektroforesis

HUKUM FICKS PERTAMA ( DIFUSI)


Ji =

Ji = flcks spesi i dari konsentrasi Ci dalam arah


ci = perubahan (perbedaan) konsentrasi

Di= koefisien difusi

Tanda negatif (-) = ficks spesi cenderung meniadakan perbedaan konsentrasi.

Ci () Ci (+)
J Ci () J Ci (+)

kJ sebanding dengan Ci ()

DALAM ADANYA MEDAN LISTRIK

Yang kuatnya :

Ci F
Ji = Di Zi Ci E
x RT
Keterangan :

F = Faraday

E = Kuat medan

F
Zi Ci E = Migrasi (perlu ada muatan )
RT

Untuk melawan gaya

Listrik, terdapat 3 gaya penghambat

1. Gaya Friksional (Gesekan)


Yang tergantung pada ukuran ion tersolasi
2. Efek asimetris ( Efek Relaksasi)

Tanpa medan ada medan magnet


(tidak simetris)
Relaksasi adalah suatu yang kita rubah lalu kembali ke awal. ( waktu berubah , kembali ke
awal)
3. Efek Elektroforelik

KONDUKTIVITAS DAYA HANTAR

adalah Pergerakan ion


Reaksi besar efek 1,2,3 Konduktivitas makin kecil (<<)

MOBILITAS DAN KODUKTIVITAS.

Konduktivitas adalah akibat pergerakan ion atau semua ion dalam larutan karena pengaruh medan
listrik (E) .

Ion Terisolasi

Gaya yang disebabkan oleh medan listrik.

F= Ze. E

yang di imbangi oleh gaya Viskos (kekentalan) yang dirumuskan oleh persamaan Stokes:

F=

Dimana: : viskositas

r : jari-jari

v: vektor kecepatan

kalau diabaikan efek penghambat lain, maka laju maksimum:

.
= = .

Dimana: : mobilitas ion (koefisien perbandingan antara laju dan kuat medan).

Fluk Muatan, j adalah

= . . .
Dimana : Ze : muatan masing-masing ion

V : laju

NA: density ion

Dengan memiliki:

eNA = F (satu mol elektron)

Dengan menstubtitusikan :

= . . .
= . . . .
........................(i)Dimana, = .

Arus I yang melewati antara 2 elektroda paralel dengan luas A berkaitan dengan fluks muatan
dan dengan perbedaan potensial antaraanya, dengan :

A
= . = . = . .

...(ii)

Keterangan : = konduktifitas dasar


= jarak antara elektroda dengan kekutan medan =

Gabungkan (i) dan (ii) untuk masing-masing ion

= . . .

Untuk larutan yang mengandung beberapa ion, konduktifitasnya :

= | | .

Konduktifitas molar dari ion i , adalah :


= = . .

Konduktifitas molar elektrolit,


= =

Dengan membandingkan hokum pertama Ficks (difusi)


Ji = -Di


Di =
(PERSAMAAN EINSTEIN)

Hubungan konduktivitas dan koefisien Difusi

i = Zi F

Di =

Sehingga :

2 2
=
(NERNST-EINSTEIN)

Hubungan antara Koefien Difusi dan Viskositas

V=E

V = 6


E = 6


= 6

Dengan mensubtitusi hubungan Einstein



Di =

Maka ;


Di = 6 (PERSAMAAN STOKES-EINSTEIN)

Dengan membandingkan dengan hukum Ficks pertama (difusi)

.
= persamaan Einstein
.

Hubungan konduktivitas dan koefisien difusi

= . .

.
=
.

Sehingga:
2 2
= (NERNST-EINSTEIN)

Hubungan antara koefisien difusi dan viskositas

= .

.
=
6

.
=
6


=
6

Dengan mensubstitusikan hubungan Einstein


.
=
.

Maka:
.
= 6 persamaan Stokes-Einstein

Ze
Untuk ion tunggal avogadro (1 ion)
6rN

Ze
Untuk 1 mol (6,02 X 1023 ion)
6r

Terkait dengan MAKROMOLEKU (POLIMER)

Dalam penentuan BM POLIMER

Contoh :

1. Bila mobilitas ion perak (Ag+(aq)) dalam larutan berair pada 298K adalah : 6,40 X 10-8 m2 s-1 V-1.
Ditanya :

a) Koefisien difusi perak

b) Konduktifitas molar ion

c) Radius (jari-jari) efektif

Diketahui : Vikositas pada 298 K = 8,94 X10-4 Kg m-1 s-1

Penyelesaian :

RT
a) D Z=1
ZF

RT 1

F 38,95
Maka D = (6,40 X 10-8) = 1,64 X 10-9 m2 s-1

b) = Z2F2D = (38,95)(96500)(1,64 X 10-9)

RT

= 0,616 X 10-2 -1 m2 mol-1

RT
c) D 0,149m
6DN

Dibandingkan

Kristalofrafi

Analisis kristalografi atom murni

Sedangkan dalam difusi ion tersolvasi, maka wajar besar :


2. MOBILITAS ION KLORIDA adalah ( 298 kj ) 7,9 . 10-8 m2 s-1 v-1

Hitung D dan

Penyelesaian :

TRANSPORT NUMBER ( Bil / Angka transfer )

Metoda Hittorf :

Potensial hubungan cairan ( Liquid junction potensial ) ?

Mobilitas kation dan anion berbeda pada pengaruh medan kristal

Potensial itu timbul pada antarmuka antara dua larutan yang berbeda yang dipisahkan oleh pemisah
berpori membran

DOUBLE LAYER (LAPISAN RANGKAP)


Interface : antar muka

Reaksi pada elektroda tergantung pada stuktur daerah lapisan rangkap. Daerah antar muka dalam larutan
daerah dimana harga elektrostatis berbeda dalam larutan

Konstanta proporsionalitas antar potensial yang digunakan dan muatan akibat penyusunan spesi dalam daerah
antarmuka larutan adalah lapisan lapis rangkap

Ada beberapa metode untuk menentukan kapasitas lapis rangkap:

1. Metoda impedensi
Misalnya : Dengan adanya inhibitor pada L mempengaruhi lapisan LR (untuk padat /cair)
2. Metoda pengukuran elektrokapiler
Untuk Hg atau cairan . Adanya hubungan dengan permukaan dikembangkan oleh
LIPMANN

Cukup teliti
Prinsip : Teknik titik nol mengimbangi permukaan

P ada kondisi ini :

. 2 . cos = . .

= tegangan permukaan

= garis-garis kapiler

= density

= sudut kontak

Pengaturan kurva elektrokapiler


E

Ez

Z = zero

Suatu variasi untuk metoda ini menggunakan elektroda Hg tetes (DME= Dropping Mercury
Electrode)

Fluks massa, m1 adalah :

2 . .
1 =

= waktu tetes

Penggabungan rumus

2 = 1 . .

Pengaliran (plot) vs E

Untuk kurva sama seprti

Pengkonversian ke kapasitas dilakukan dengan differensiasi (differensial) dua kali dalm hubungan
terhadap perbedaan potensial elektrostatis antara nilainya dalam logam, m dan dalam larutan s.
Turunan pertama, muatan pada natar muka, dan persamaan Lippmann :

= =

+ = 0
Ket :

= muatan pada logam

= larutan
= potensial yang dihubungkan dengan suatu refernsi

=

Jadi, persamaan LIPPMANN = persamaan-persamaan elektrokapiler yang memperlihatkan bahwa


= 0 bila slope kurva elektrokapiler = potensial dimana terjadinya in disebut titik muatan mol.

terjadi pada kurva maksimum

Differensiasi kedua kurva elektrokapiler kapasitas antar muka.


Terdapat 2 defenisi :

1. Kapasitas diferensial , Cd
Turunan dari kurva m, Vs, E minimum terjadi pada E=

Cd = Cd

2. Kapasitas integral ( Ci)


Pengukuran m untuk 2 potensial yang berbeda , nilai kapasitas adalah nilai rata rata dalam daerah
tersebut yang mengendaikan Cd bervariasi dengan E.

Ci =




Ci =

E
b) densitas muatan pada elektroda ( Tm Vs E)

c) kapasitas diferensial (cd vs E)

Dengan kata lain :

Grafik (b) adalah diferensial dari c

Grafik (c) adalah diferensial dari

MODEL LAPISAN RANGKAP

(1) MODEL HELMHOLTZ

Metode plat kondensional ( -) akan dinetral (+) membentuk sesuatu yang rigid (kaku) pada kedua sisi
Xh = Jarak paling dekat dari muatan yang bias disebut =jari-jari ionik

Cd = Er dan Eo

Cd

Nilai Er biasanya : 6-7, sehingga Cd H = 10F cm-2 .

Kelemahan :
1.Mengabaikan antaraksi antara elektroda dengn spesi terserap selanjutnya
2. Mengabaikan konsentrasi elektrolit

2. Model GOUY-CHADMAN (1910-1913)

Terpisah melakukan penelitian (model L.R). potensi yang digunakan dalam konsentrasi elektrolit akan
mempengaruhi kapasitas lapisan rangkap.

Jadi, lapisan rangkap tidak banyak seperti model Helmholtz, tapi dengan ketebalan yang berbeda (ion
bebas bergerak).

3 > 2 > 1

= 3

= 2

= 1
3
Cd

E
Ez

Penurunanrumus :

1
0 2
. = ( )
2 0 2 2

0 = konstanta ionic standar (jumlah ion ) dalam larutan

kB = KonstantaBolizmann
1
2 = 228. 2 . (19,5. ,0 )1 . 2

LebihbaikdariHekinHolt, tapihanyapadadekat , sedangkan dalam kenyataannya jauh 2

C2 untukpendekatanpertama

3. MODEL STERN (1924)

Penggabungan (1) dan (2) untuk nilai yang dekat dengan Ez


Menuurut Slern : Lapisan rangkap terbentuk oleh lapisan tampak dari ion selanjutnya ke elektroda
yang diikuti pengembangan lapisn difusi.

Sifat fisika dari pengukuran yang genap dari Ez.

elektroda berinteraksi dengan kuat dengan ion sehingga terikat dengan rigid pada
permukaanpenurunan potensial terbatas dalam jarak yang sesuai dengan laju pertama dari ion
(lapisan kompak).

Dekat Ez terdapat distribusi difusi ion (lapisan difusi).


1 1
CGC = + Kapasitansi Seri

Keterangan : CH = Helmholtz

CGC = Govy-Chapmas.

1 1
= +
0 (20 2 20 )12 (. cos ( 0
)
2

Dekat Ez ; >> CGC dan Cd CGC


Jauh Ez ; CH dan Cd CH
4. MODEL GRAHAM (1947)

4. Model Graham (1947)

Model :
Keterangan : IHP = Inner Helmholzt Plane (Bidang helmholzt bagian dalam)

OHP = Outer Helmholzt Plane (Bidang helmholzt bagian luar)

5. MODEL BOCKRIS, DEVANATHAN, DAN MULLER (1963)

Model : sifat fisika pada daerah antarmuka. Dalam pelarut air (polar) terdapat interaksi antara
elektroda dan dipole. Pelarut banyak terkonsentrasi pada permukaan elektroda. Pelarut dianggap dekat
dengan permukaan elektroda.
Elektroda dianggap ion raksasa.pelarut membentuk lapisan solvasi pertama. Grafik atau kurva
antara (potensial versus x sama dengan graham)

6. MODEL KIMIA

Model 1-5 tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Mempertimbangkan distribusi eleltronik atom
dala elektroda. Dikembangkan oleh Damaskin, Frankin, Trisatti

Ada perbedaan antara elektroda logam sp dan transisi

Logam transisi

eV

logam sp

E
Adsorpsi spesifik terjadi bila lost solvation (tidak solvasi lagi) derajat adsorpsi spesifik bervariasi
dengan konsentrasi elektrolit hanya bila ada perubahan dalam muatan titik nol, karena muatan adsorpsi
spesifik ini disebut efek esin markov :

1 ( ) ( )
= ( ) =( )

= koefisien

voltase = skala besar

potensial = skala kecil

FENOMENA ELEKTROKINETIK

Fasa Mobil Fasa Diam Fenomena Gaya diperlukan Sifat terukur


Padat Cair Elektroforesis Medan listrik Mobilitas elektroforesa
Padat Cair Sedimentasi Gaya gravitasi Perbedaan potensial
Cairan Padat Elektro osmosis Gaya medan Laju pergerakan cairan
listrik tekanan
Cairan Padat Potensial Tekanan Perbedaan potensial
streaming

Elektroforesa : partikel (padat yang bermuatan) koloid, bergerak, karena pergerakan medan listrik

Elektro osmosis: cairan bergerak lewat padatan yang bermuatan (membran) karena pengaruh medan
listrik

TEKNIK PENGUKURAN/PENELITIAN DALAM ELEKTROKIMIA

A. ELEKTROANALISIS

Teknik / Metoda untuk mendapatkan informasi tentang kinetik dan mekanisme reaksi.

1. E.A
1.1. Metode tanpa aliran arus listrik
- Potensiometri , Ph metri : titrasi
titik ekivalen
pH

E
ml penelitian
- Potensiometri selektif ion
(CN- ,NH3 , Cl- ).

1.2. Metode dengan aliran arus ,dan mengabaikan reaksi kimia


- Konduktometri

hant
aran

ml

- Voltametri (v diseanning )
- Polarografi
- Amperometri ( i diseanning)

i E khas

Polanografi

Stepping V = Pretieatiment ( Prekonsentrasi)

1.3. Metoda dengan aliran arus ,dan dengan reaksi kimia :


- Elekrtografimetri
- Coulomtri

II.

2.1 Proses Spesifik permukaan

Teknik ini yaitu : insitu

Elektrokapilaritas
Voltametri *linear sweep voltametri
Satu arah : (+) (-)
(-) (+)

- E+

*Eyelic voltametri

2 arah
i

- E+

Scanning TunnelingMicroscopy

KONDUKTOR Komputer tiga dimensi

Runcing skala atomik

Atomik Force Microscopy


Learn : gaya antar atom-atom
Dapat learn permukaan non-konduktor skala atomik
Spektroskopi IR
Raman Spektroskopi
CSER = surfaces enhanced Raman Soattering
Alkipsometri
Spektr. Sinar X
Teknik AC : impedansi spekt

- UV-Visible Spektroelektrokimia
- Electrochemical quartz microbalance
- FTIR dan teknik terkait
- Mikroskop akustik

3 dimensi

Permukaan laut/elektroda

Material Elektroda

1. Logam : Pt, Au, Ag, dsb


(inert)
Pt= katalitik

Keuntungannya:

- Konduktivitas tinggi
- Sensitivitas w reproduksi dapat ditingkatkan dengan koneksi
- Permukaanya dapat dimodifikasi dengan elektro deposisi atau kimia
- Mudah di buat dan dipoles
2. Karbon : glassy carbon, carbon fibe, carbon bleuek, dsb
3. Material padat lainnya.
- Semikonduktor (TiO2, ZnO)
4. Air Raksa polarografi
- Dropping mercury electrode
- Hanging mercury drop
- Static mercury drop
Keuntungan :
- Potensial lebih tinggi (sangat negatif untuk evolusi hidrogen)

Evolusi hidrogen

-2,0 V is SCE

Evolusi oksigen

+ 2,0 V is SCE

Pemurnian elektroda Hg

- Penghilangan oksida dan kotoran pada permukaan Hg dengan menyaring

- Destilasi untuk menghilangkan logam mulia

- Pencucian dengan air, pengeringan, penyaringan logam, dan destilasi 2x.

Cara menghilangkan oksigen dalam larutan :

1. Penambahan hidrazin

N2H4 + O2 N2 + H2O

2. Meniupkan N2 atau Ar kedalam larutan

3. Peredoksian dengan potensial tertentu

(0,05 Volt 0,9 Volt is SCE)

Dalam larutan asam :

O2 + 2H+ + 2e- H2O2

H2O2+ 2H+ + 2e- 2H2O

Dalam larutan alkali :

O2 + 2H2O+ 2e- 2OH- + H2O2

H2O2+ 2e-2OH-
Voltametri

-Linear Sweep Voltametry (LSV)

Cyclic Voltametry (CV)

Pertama dilaporkan pada 1983 dan secara teori oleh Randles dan Sevcik pada 1984.

Pada LSV, potensial antara Elektroda kerja (WE) dan referensi divariasikan dengan linear hanya 1
arah.

Pada CV, titik E dan t segitiga

Pada titik 1-5: Pot +, ke (terjadi reduksi Mn+n + ne- M)

CH Beda LSV dan CV

LSV dari 1 5
CV dari 1 5 lalu 5 6.7

Pada titik 1 : hanya dalam larutan yang dianggap hanya ada M+n ( sehingga spesi elektroality), sehingga
i faraday
Pada titik 2 : elektroda mengalami perubahan yang cukup .......... , sehingga M+n , dengan ....... direduksi
menjadi Mo

Pada titik 3 : arus katodik maksimal karena potensial elektroda kerja telah cukup negatif

Pada titik 4 : konsentrasi M+n pada elektroda = 0

Dengan cara yang sama, untuk 5 1 : proses kebalikan (anodik)

Persamaan puncak

Arus Batas

Laju seaming tinggi puneak

V = 10 mV/s

V = 50 mV/s

V = 100 V/s

Arus Batas : dimana arus tak me....... Mn2+ luas

Pada electroplating
Daerah katodik yang penting (Reduksi)

Pada Corosi
Daerah anodik (Oksidasi)

Sistem Amerika
Sistem Eropah / Jerman

96500 = 1F
muatan diperlukan untuk mereduksi 1 mol zat.

RAMAN SPECTROSCOPY
Efek Raman = interaksi foton dengan vibrasi ikatan kimia.

Panjang gelombang Raman dalam daerah IR, tapi sumber eksitasinya seringkali dalam daerah tampak.

Efek Reyle = frekuensi cahaya yangdatang tidak berbeda dengan proses.


Scattering = elastis

EFEK RAMAN:
1. Tidak sama
2. Tidak elastis
3. Norman raman

=.E

= Momen dipole
= Polarisibilitas
= ukuran peubahan momen dipole molekul yang diinduksi E
E = medan listrik

Es
Vs

R S AS RR3

Es V=0

ES = Excited elekstonstated
Vs = Virtual elc. State
R = Rayleigh scattring
S = Transisi stokes line
As = Transisi anti stokes lines
RRS = Transisi raman resonansi

R = Kedua abs dan decay


V = 0 ( tingkat vibrasi)
S = V =0 emisi V = 1 ( V = 1 )
AS = V = 0 ( V = 1 )
Spektrum NR : lemah

Hampir semua spektro raman dari spesi terserap berdasarkan enhancemet effect (efek penguatan)

SERS = Surface Enhanced Raman Spectroscopy (Spektro Raman yang diperkuat dipermukaan)

(Hanya untuk logam tertentu) oleh : Fleischmann at.al :1974, oleh :piridin pada perak

Untuk melakukan SERS : elektroda harus diaktifkan

Pengaktifam secara kimia

1. Elektroda dioksidasi dan direduksi kembali


Cu Cu2+ + 2e-
Cu2+ + 2e- Cu

TioUrea

NH2

S=C Inhibitor Zat aditif elekroplating

NH2

Teradsorpsi pada Cu

Data :

731 706 Vibrasi C-S

Beda

Kesimpulan

H2N H2N

Kesimpulan

SERS dapat menentukan orientasi / adsorpsi suatu molekul dimana terjadi pergeseran panjang
gelombang ( angka gelombang)

ELEKTROPLATING

Pelapisan dengan arus listrik

Tujuan :

Keindahan (dekorasi)
Tahan korosi / aus
Agar konduktor
Bahan pelapis :

Logam (Au,Ag,Ni,Cr,dsb)
Paduan logam (Cu-Ni, Ni-Zn, dsb)
Kemposit : Al2O3 , SiC, dsb

Kecendrungan elektroplating :

Substrat yang relatif murah


Ekonomis
Ekologis

Coating tips :

Logam yang mahal

Prinsip / dasar elektroplating :

Mnn+ + ne- M

ne- : arus dari luar

(DC) : baterai atau aki atau listrik + adaptor

Katoda (reduksi)

anoda

.
=
.

= ( )efisienaruskatodauntukdeposisilogam

Jika = 1 berarti 100%


Seluuh electron (arus) digunakanuntkmereduksi :

+ + n

Namun :iniadalah ideal

Elektroplatingpadadensitasaruskonstanselama t terukur (t = waktu)

laju rata-rata massalogamterdeposisi / satuanluas :

.
=
. .

A= luas

I = densitasarus = i/A

I = I.A

Faktor: M/nF = ekivalenelektrokimia

..
=
. .

= densitas arus pada efisien tertentu

Laju rata-rata diposisi yang diperkirakan dari ketebalan

.. ..
= =
... ..

= ( 1) efisiensi arus katoda untuk deposisi logam


Jika = 1 , berarti 100% seluruh electron (arus) digunakan untuk mereduksi:
Mn+ + ne- M
Namun : ini adalah ideal
Electroplating pada densitas arus konstan selama t terukur ( t = waktu )
Laju rata-rata massa logam terdeposisi / satuan luas
.
=

A = luas

I = densitas arus =

= .

Faktor : = ekivalen elektrokimia

.
=

= densitas arus pada efisiensi tertentu.


Laju rata-rata deposisi yang diperkirakan dari ketebalan :
. .
= =
. . . . .

Contoh:
Carilah (a) berat logam yang didapat dan (b) total dari deposit dalam larutan plating perak,dimana luas
yang diplating 3,5 feet2 , dan situs arus= 20 A/ft2, waktu= 1 jam, densitas perak = 10,5 ( dianggap
=1).
Penyelesaian :
Arus total =I A
= 203,5=70 A
t = 1 jam = 3.600 detik
703.600
(a) = 108 = 282
96.500

(b) =
282
( 3 ) = = 26,9
10,5
26,9
Dalam ichi = 10,516,4 = 1,64 3

Luas yang diplating = 3,5 ft2, dan dengan 1,64 3 menjadi feet2 akan dihasilkan : =144
13,5 = 504 2
1,64
Total = = 0,0325
504

Untuk menentukan kemampuan larutan plating menghasilkan dipolar yang ada =Hidrasing-blesing sell

100()
% Hidrasing power =
+2

Daya hantar (arus terpakai dengan diposisi)

katoda katoda

X2 X1

K= B=

Nilai 100=paling baik

Nilai -100=paling buruk

X1 dan x2 lebih dari katoda1 dan katoda2

Faktor penentu theory power

1. Konduktivitas eletrolit

2. Tabel slope

3. Reaksi eletroda kompetisi


4. Jika konduktivitas >>,laju >>>

2. tabel slope

VOLTAMETRI

; tidak pernah 100%, sebab disamping untuk Mn+ + ne- Mn , juga dipakai untuk membebaskan
H2 (reduksi dari H2O) 2H2O 2OH- + H2 + 2e-

Elektroplating : bila air, atau, elektroplating bubuk/leburan.

Anda mungkin juga menyukai