Anda di halaman 1dari 2

NAMA: FAJLIA RADJULANI

KELAS: XII IPA 1

Nama saya Fajlia Radjulani. Saya biasa dipanggil Lala oleh keluarga dan teman-teman saya.
Lahir di Kabupaten Gorontalo pada tanggal 30 januari 2000. Saya adalah anak ke dua dari
dua bersaudara.

Ayah saya bernama Arifin Radjulani ibu bernama Nurhayati Koniyo dan kakak saya bernama
Laila Radjulani. Alhamdulillah keluarga kami bahagia walau hanya hidup sederhana.

Saya memulai jenjang pendidikan di TK manunggal 2 kabupaten gorontalo. Cukup banyak


hal istimewa dan hal lucu yang terjadi selama saya di TK.

Tahun 2007 saya berumur 7 tahun dan mulai memasuki sekolah dasar tepatnya di SDN 2
isimu selatan. Saat itu saya sekelas dengan sepupu saya, Lela namanya yang merupakan
saingan saya dikelas. Saat itu pula posisi juara 1 dan 2 hanya diperebutkan oleh kami berdua.
Dan ketika kelas 6 kami melaksanakan ujian nasional di SDN 1 balahu. Saya lupa kenapa
kami melaksanakan UN di sekolah tersebut, bukan di sekolah kami.

Setelah lulus sekolah dasar pada tahun 2012. Saya melanjutkan sekolah di SMP negeri 1
tibawa. Dan saat pembagian kelas saya tidak lagi sekelas dengan sepupu saya, melainkan
dengan teman-teman baru. Tapi alhamdulillah saya bisa mempertahankan juara kelas meski
hanya termasuk dalam 3 besar. Saat naik ke kelas 8 saya mengikuti lompa paduan suara antar
sekolah. Pertama di tingkat kecamatan mendapatkan juara 1. Lanjut ketingkat kabupaten
alhamdulillah mendapatkan lagi juara 1. Karena sekolah kami lolos ke provinsi latihan kami
di perketat dari pagi sampai sore, Lanjut malam, paginya latihan lagi sampai sore lagi,
sehingga suara saya dan teman-teman lainnya menjadi serak atau orang gorontalo biasa
menyebutnya soba paro karena pada saat itu saya termasuk di suara sopran. Tetapi berbagai
cara yang dilakukan guru pengajar vokal kami yaitu pak Toni Tenggor agar suara kami
kembali pulih yaitu dengan membagikan permen tolakangin rasa jahe dan air lemon untuk
kami konsumsi setiap hari sebelum tidur dan sebelum latihan, alhamdulillah suara kami
kembali pulih seperti semula.

Pada saat hari perlombaan tiba kami berusaha menampilkan yang terbaik, tapi mungkin itu
belum rezeki kami. Karena kami hanya mendapatkan juara 2. Tetapi tidak masalah
setidaknya kami sudah berusaha.

Tahun 2014 saya naik ke kelas 9. Di mana saya tidak dapat mengikuti lomba paduan suara
lagi, karena sudah kelas ujian. Hari berlalu begitu cepat sampai tiba waktunya untuk
mengikuti ujian nasional. Meskipun hasilnya paspasan alhamdulillah saya lulus, dan bisa
melanjutkan sekolah menengah atas.

Tahun 2015 saya mendaftar di SMAN 1 Tibawa sekolah sahabat bumi. Alhamdulillah lulus
berkas dan diterima menjadi siswa di sekolah tersebut. Saat itu saya duduk di kelas X mia 4.
Teman-teman baru yang sekelas dengan sayapun orangnya baik-baik, dan bersahabat. Banyak
sekali moment indah yang saya lalui bersama mereka. Saya juga termasuk dalam anggota
osis, di mana yang setiap pulang sekolah belum langsung pulang ke rumah melainkan masih
mengikuti rapat osis yang selalu dan selalu saja membahas tentang kebersihan sekolah! Yang
membuat saya merasa bosan dan sesekali melarikan diri jika ada rapat. Meski akan diberikan
hukuman bagi yang tidak mengikuti rapat tapi apalah daya.

Pada tahun 2016 saya pindah rumah dan otomatis juga pindah sekolah yaitu di SMAN 1
kabila saat itu saya sudah naik ke kelas XI. Jujur saya takut menjadi murid pindahan karena
tak ada satu pun orang yang saya kenal di sekolah tersebut. Dan untuk kesekian kalinya harus
beradaptasi lagi dengan orang-orang baru dengan lingkungan baru dan pergaulan yang sangat
berbeda dengan tempat saya tinggal sebelumnya.

Saya duduk di kelas XI ipa 1 alhamdulillah teman-temannya sangat baik walaupun yang
lainnya hanya di depan saja. Tetapi setidaknya saya sudah bersikap baik kepada mereka. Saya
sangat menyayangi mereka karena banyak hal baru yang saya dapatkan dari mereka.

Dan sekarang tahun 2017 saya sudah duduk di kelas XII tepatnya di XII ipa 1 yang in syaa
allah akan melaksanakan UNBK pada tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai