Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa apabila sebuah
negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di
negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset
jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,20%, maka tidaklah mengherankan
apabila saat ini kondisi perekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negara tetangga yaitu
Singapura yang memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi
jika harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13%
penduduknya menjadi wirausahawan. Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya
pengetahuan seputar kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia
khususnya generasi muda atau mahasiswa untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan
berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat
nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan
perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningkatkan
kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kreatif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya
saing tinggi. Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan
meningkatkan daya saing negara tersebut?, jawabanya yang pertama, sebuah negara yang
memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan penghasilan yang besar dari sektor
pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka lakukan. Coba bayangkan apabila suatu negara
terlalu banyak pegawai negeri sipil yang kurang atau bahkan tidak produktif, maka mereka
setiap bulan memakan anggaran negara untuk menggaji mereka, namun sumbangsih mereka
pada perekonomian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat konsumsi.
Dengan semakin banyak penduduk menjadi wirausaha, maka ekonomi mereka akan mandiri

1
bahkan kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk menaikkan harkat martabat
suatu bangsa dikancah internasional.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer.Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negaraseperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas
yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980- an, hampir
500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan- pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka
mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian,
hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat kewirausahaan?
2. Apa pengertian dan ruang lingkup kewirausahaan?
3. Bagaimana peranan kewirausahaan dalam perspektif pembangunan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan hakekat kewirausahaan
2. Untuk menjelaskan pengertian dan ruang lingkup kewirausahaan
3. Untuk Menjelaskan peranan kewirausahaan dalam perspektif pembangunan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan
baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan
utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut
atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara
epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir
kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat
berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya
ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola
pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang
baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan
dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik
dengan watak atau ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh
seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik
karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity)
dan perbaikan (preparation) hidup. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila
seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses
kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan
perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha.1

1
Suryana, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2001) hlm 40

3
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.Menurut
Zimmerer, nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services)
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and
services with fewer resources)
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di
luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan

B. Pengertian Dan Ruang Lingkup Kewirausahaan


a. Pengertian
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan
dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah
penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru

4
(Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian
(Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Richard Cantillon, Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-
employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
Jean Baptista Say, Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-
alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight, Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan
pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan
Joseph Schumpeter, Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi
baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau
dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang
baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru,
atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan
wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta
mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose, Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Harvey Leibenstein, Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
Israel Kirzner) Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai proses
mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut

5
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko
atau ketidakpastian.
Peter F. Drucker Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari
yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya.
Zimmerer Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha). Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah
bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluangpeluang
yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan
dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan
menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang
kreatif dan innovatif.
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan
faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang
melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan
menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi
yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin
menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya
menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi
kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional. Kesimpulan lain dari
kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan
sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih
sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang

6
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif.2
Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang
yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang
tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau
meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang
memiliki jiwa Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-
18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah agent who
buys means of production at certain prices in order to combine them. Adapun makna secara
etimologis wirausaha atau wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku
kata: wira, swa, dan sta. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur,
berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar atau pejuang kemajuan, memiliki
keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri.
Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang
dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan
istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin
proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter,
yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan
baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau
pun yang telah ada.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat
adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan
tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.

2
Rukka. Buku Ajar Kewirusahaan. (Makassar: Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan
Universitas Hasanuddin, 2005) hlm 21

7
Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki
substansi yang agak berbeda.
Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia
(INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan
Membudaya-kan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru
dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap
mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugastugas
yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau
dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru
dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya,
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
b. Ruang Lingkup Kewirausahaan
1. Lapangan agraris
Ruang lingkup yang pertama ini mencakup berbagai kegiatan kewirausahaan yang
ada pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan. Misalnya yaitu para petani yang
menanam padi sehingga padi tersebut dapat diperjualbelikan. Atau juga, para pengusaha

8
perkebunan yang menanam berbagai tanaman yang dapat dipanen dan kemudian dapat
diperjualbelikan seperti teh, kopi dan kelapa sawit.
2. Lapangan perikanan
Dalam ruang lingkup perikanan, semua kegiatan kewirausahaan tentu saja
berhubungan dengan ikan. Ada usaha pemeliharaan ikan dan penetasan ikan, contohnya
budidaya lele atau ikan hias. Ada pula usaha makanan ikan yaitu pembuatan pakan ikan
seperti pelet. Kemudian, usaha pengangkutan ikan pun tercakup dalam ruang lingkup ini.
3. Lapangan peternakan
Seperti namanya, ruang lingkup kewirausahaan ini mencakup semua usaha dalam
sektor peternakan. Misalnya saja usaha pengembangbiakkan burung atau unggas, dan ada
juga usaha peternakan bangsa binatang menyusui seperti kambing dan sapi.
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan
Dalam ruang lingkup yang satu ini, ada empat kategori berbeda yang bisa
disebutkan. Pertama yaitu industri besar, dan kedua ada industri menengah yang diikuti
oleh industri kecil. Kemudian, untuk kategori terakhir, pengrajin, dibagi menjadi
beberapa usaha yaitu pengolahan hasil pertanian seperti beras, perkebunan seperti teh,
perikanan seperti ikan, peternakan seperti ayam dan kehutanan seperti pembuatan mebel.
5. Lapangan pertambangan dan energy
Pada ruang lingkup ini, semua kegiatan kewirausahaan dilakukan dalam sektor
pertambangan dan energi. Sebagai contohnya yaitu pengusaha yang beroperasi dalam
tambang batu bara, minyak bumi, dan masih banyak contoh yang lainnya.
6. Lapangan perdagangan
Dalam kewirausahaan, lapangan perdagangan dibagi menjadi tiga kategori yaitu
sebagai pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan sebagai pedagang kecil seperti
pengusaha toko kelontong atau lainnya.
7. Lapangan pemberi jasa
Dalam ruang lingkup yang terakhir ini, ada beberapa kategori yang tercakup. Ada
pedagang perantara, koperasi, pengusaha angkutan, pemberi kredit atau perbankan,
pengusaha biro jasa travel pariwisata, pengusaha hotel dan restoran, pengusaha asuransi,
perbengkelan, tata busana, pergudangan, dan lain sebagainya.

9
C. Peran Kewirausahaan Dalam Pembangunan
Aktor yang berperan sebagai agen pembangunan adalah wirausaha atau biasa disebut
entrepreneur. Berbagai literature pun banyak yang menulis peranan wirausaha dalam
pembangunan suatu bangsa, misalnya di Amerika Serikat, para enterprenuer disebut pula
sebagai captain of industry atau business tycoon atau wealthy and powerfull businessmen
or industrialists mereka antara lain seperti Andrew Carnegiie (steel), James B Duke (tobacco),
John D. Rockefeller (oil) danlain sbagainya.
Sedangkan literature Indonesia yang berpendapat sama ialah Wirakusumo. Penulisannya
mengenai peran penting wirausaha dalam menentukan perkembangan ekonomi suatu Negara.
Menurutnya wirausaha adalah the backbone of economy syaraf pusat perekonomian atau
pengendali perekonomian suatu bangsa.
Tidak hanya Wirakusumo yang menitik beratkan akan pentingnya wirausaha. Peneliti lain
juga ada yang seperti dirinya. Salah satunya adalah Alma, menurutnya, semakin maju suatu
Negara maka akan semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih
berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karna
kemampuan pemerintah sangatlah terbatas. Menurut Wirakusumo wirausahawan unggul dalam
kualitas. Kehadiran mereka membuat perekonomian Negara akan semakin sejahtera dan kuat.
Bilamana disimpulkan secara generalnya penulisan mengenai peran wirausaha sebagai pencipta
kesempatan kerja baru, penghasilan baru, inovasi baru, pembayar-pembayar pajak baru dan
secara keseluruhan disebut sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
Penjelasan diatas sekiranya dapat memberikan gambaran betapa pentingnya peran
wirausaha dalam membangun ekonomi suatu bangsa. David McClelland pun pernah
memperbandingkan jumlah wirausaha dibeberapa Negara dengan hasil, AS tahun 2007
memiliki 11,5% wirausahawan, kemudian Negara tetangga, singapura 7,2%, sementara
Indonesia diperkirakan hanya mencapai 400.000 orang atau hanya 0,18% dari yang seharusnya
4,4 juta wirausahawan atau sebesar 2% dari total jumlah penduduk. Untuk itu dibutuhkan suatu
strategi pembangunan kewirausahaan untuk kedepannya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu: Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat,
kiat, proses dan hasil bisnis. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai
sebuah usaha dan mengembangkan usaha. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam
memberikan nilai lebih. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Wirausahawan unggul dalam kualitas. Kehadiran mereka membuat perekonomian
Negara akan semakin sejahtera dan kuat. Bilamana disimpulkan secara generalnya penulisan
mengenai peran wirausaha sebagai pencipta kesempatan kerja baru, penghasilan baru, inovasi
baru, pembayar-pembayar pajak baru dan secara keseluruhan disebut sebagai sumber
pertumbuhan ekonomi.

11
DAFTAR RUJUKAN

Meredith, G.G. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.

Rukka, Muhammad Rusli. 2011. Buku Ajar Kewirusahaan. Makassar: Lembaga Kajian dan
Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin.

Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Winardi. 2000. Asas-asas Manajemen. Bandung: Mandar Maju.

Winamo, Budi. Pertarungan Negara VS pasar. Media presindo. Yogyakarta. 2009.

12

Anda mungkin juga menyukai