TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan lain sebagainya). Pengetahuan atau
2. Tingkatan Pengetahuan
kognitif, yaitu:
a. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
2
3
b. Memahami (comprehension)
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau
f. Evaluasi (evaluation)
lain :
a. Pendidikan
seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
b. Media / informasi
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
kepercayan orang. Media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
5
d. Lingkungan
e. Pengalaman
lalu.
f. Usia
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
(Notoatmodjo, 2005).
4. Pengukuran Pengetahuan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
survei atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita
2003).
B. Sikap (Attitude)
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
6
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2005).
sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan
(Notoatmodjo, 2005).
7
terhadap objek. Sikap senantiasa terarah pada suatu hal atau suatu objek. Tidak
ada sikap tanpa adanya objek (Azwar, 2012). Selain itu menurut Suyono (2008)
sikap suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu
tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorebel) pada suatu objek tersebut.
memihak, suka atau tidak suka sehingga menimbulkan pengaruh tertentu terhadap
perilaku seseorang dan pada akhirnya seseorang tersebut merasa sejahtera secara
yaitu
a. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dimasa lalu yang sangat berkesan dan melibatkan faktor
kesehatan. Terutama jika orang tersebut sangat berpengruh bagi kita. Pada
umumnya seseorang cenderung memiliki sikap yang searah dengan orang yang
dianggap penting. Hal tersebut dilakukan agar dapat menghindari konflk dengan
c. Pengaruh kebudayaan
kelompok. Maka sikap mereka terhadap kesehatan akan cenderung mengikuti apa
yang dianut dalam kelompoknya, sehingga dapat dikatakan bahwa orang tersebut
lebih mementingkan sikap yang ada pada kelompoknya dari pada mengambil
d. Media masa
berbagai hal, adanya iklan dalam televisi atau pun dalam media masa yang lain
akan memberikan dasar afektif yang cukup kuat dalam menilai informasi sehingga
e. Lembaga pendidikan
terhadap kesehatan. Pemahaman akan hal yang baik dan buruk, sesuatu yang
boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan yang berhubungan dengan kesehatan
9
biasanya didapat dari lembaga pendidikan, baik itu pendidikan formal misalnya
merupakan pernyataan yang disadari oleh emosi dan dapat pula merupakan sikap
C. Perilaku
1. Pengertian perilaku
yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Sunaryo, 2004).
atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena
perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan
kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skiner ini disebut teori S-
atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku dan
sosial ekonomi
mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas. Sarana dan fasilitas ini
terhadap timbulnya sikap dan niat untuk melakukan sesuatu atau berperilaku.
Suatu pujian, sanjungan dan penilaian yang baik akan memotivasi, sebaliknya
terbentuknya perilaku.
Kebersihan gigi adalah suatu keadaan dimana gigi geligi yang berada
dalam rongga mulut dalam keadaan bersih bebas dari plak dan kotoran lain yang
berada dalam mulut dan keadaan bersih bebas dari plak dan kotoran lain yang
berada diatas permukaan gigi seperti debris, karang gigi dan sisa makanan.
11
a. Jenis makanan
seperti permen dan coklat. Hal ini yang mengakibatkan gangguan. Makanan
mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akal
berakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket tersebut akan bereaksi di
membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi.. Tindakan menyikat
gigi atau kontrol plak merupakan kunci keberhasilan untuk mempunyai rongga
mulut yang sehat dalam upaya pencegahan dan pemeliharaan mulut yang
optimal. Cara menggosok gigi yang dianjurkan dengan cara gerakan gerakan
yang pendek, yakni menggosok gigi berulang- ulang pada satu tempat dahulu,
angka karies dan penyakit penyangga gigi. Frekuensi melakukan gosok gigi setiap
yang baik adalah empat kali sehari yaitu setiap sesudah makan dan waktu
12
hendak mau tidur karena setengah jam setelah selesai makan, maka sisa
makanan akan segera diubah oleh kuman menjadi asam yang dapat
melunakkan email gigi. Sedangkan jika menjelang tidur pada sela waktu antara
makan malam dan mau tidur mungkin saja masih makan makanan kecil.
sekali. Pada saat berkunjung, dokter bisa menemukan keadaan yang perlu
kerusakan dalam rongga mulut. Atau sebelum keadaan menjadi parah sehingga
1. Metode Horizontal
penyikatan gigi. Pada anak sekolah dasar belum didapatkan teknik menyikat gigi
yang efektif terhadap penurunan plak. pada metode ini permukaan oklusal, bukal
dan lingual digosok dengan sikat yang digerakana maju mundur atau kedepan
Metode ini juga disebut metode menggosok. Metode horizontal dianjurkan karena
adanya resiko besar keusan yang berlebih pada permukaan bukal gigi-gigi.
metode vertical dan roll metode menyikat gigi horizontal lebih efektif
13
menurunkan plak dibandingkan dengan metode yang lain teknik terbaik untuk
menghilangkan plak dan mudah ditiru atau dipelajari oleh anak.3 Menurut
2. Metode Vertikal
Dilakukan untuk menyikat bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu
gigi disikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi
belakang, gerakan yang dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka.
Sedangkan pada metode horizontal semua permukaan gigi disikat dengan gerakan
ke kiri dan ke kanan. Kedua metode tersebut cukup sederhana, tetapi tidak begitu
baik untuk dipergunakan karena dapat mengakibatkan resesi gingiva dan abrasi
gigi. metode roll dan horizontal terhadap penyingkiran plak pada anak
menunjukkan penurunan indeks plak pada metode roll lebih besar dari teknik
horizontal.11 Metode vertical dan roll tidak dapat menurunkan indeks plak lebih
faktor yaitu kemampuan untuk melakukan teknik menyikat gigi secara baik dan
benar sesuai. Metode ini sederhana dan dapat membersihkan plak, tetapi tidak
sempurna sehingga apabila penyikatan tidak benar maka pembersih plak tidak
3. Metode Roll
Cara menyikat gigi metode dengan ujung bulu sikat diletakkan dengan
posisi mengarah ke akar gigi dan arah bulu sikat pada margin gingiva, sehingga
sebagian bulu sikat menekan gusi. Ujung bulu sikat digerakkan perlahan-lahan
gigi. Permukaan atas mahkota juga disikat. Gerakan ini diulangi 8-12 kali Apada
setiap daerah dengan sistematis. Cara pemijatan ini terutama bertujuan untuk
membersihkan plak dengan baik dan dapat menjaga kesehatan gusi dengan baik
(Rifki, 2010).
Indeks adalah suatu angka yang menunjukkan kadaan klinis yang didapat pada
waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi
dan mulut menggunakan indeks yang dikenal dengan Simplified Oral Hygiene
15
Index (OHI-S). Untuk nmengukur kebersihan gigi dan mulut, Green dan
Vermillion memilih enam permukaan gigi indeks tertentu yang cukup dapat
mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh pemeriksaan gigi yang ada
pertama kiri dan kanan serta permukaan labial gigi incivius pertama
kanan.
gigi molar pertama kanan dan kiri serta permukaan labial gigi incivius
pertama kiri.
dari dari bagian incisal atau oklusal, apabila bagian ini tidak ada
4. Pemeriksaan Debris
enzym bakteri dan dibersihkan lima menit atau tiga puluh menit
food debris ini lebih mudah dibersihkan, food debris harus dibedakan
16
b.) Nilai 1 : ada debris pada bagian atau kurang dari bagian,
c.) Nilai 2 : bila ada debris lebih dari bagian tetapi kurang bagiangigi,
d.) Nilai 3 : bila terdapat debris melebihi bagian gigi atau menutupi
sebagai berikut :
diperhatikan.
tetap yaitu : M1 atas kanan dan kiri, gigi insisif pertama atas kanan
7. Bila kasus dimana satu gigi indeks tidak ada, maka penilaian
I1 kiri atas
e) Kalau I1 kanan dan kiri tidak ada, maka tidak ada penilaian ( - )
I1 kanan bawah
f) Kalau I1 kanan dan kiri bawah tidak ada, maka tidak ada
penilaian ( - )
index dan OHIS masih dapat dilakukan, tetapi paling sedikit ada