Kiat Sukses Menyusun Proposal PKM
Kiat Sukses Menyusun Proposal PKM
2
(e). PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) merupakan program penulisan artikel ilmiah
yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam pendidikan, penelitian
atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (studi
kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain).
(f). PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) merupakan program penulisan artikel
ilmiah yang bersumber dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa.
Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu aktual yang dapat ditemukan
di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan
realistik.
Program program PKM-P, PKM-T, PKM-M, PKM-K dan PKM-GT yang telah
lolos seleksi, dievaluasi pelaksanaannya dan dinyatakan layak akan diundang ke
Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) untuk dievaluasi lebih lanjut. Khusus untuk PKM-AI
artikel yang dinyatakan lolos seleksi akan diberikan penghargaan dalam bentuk
insentif sebesar Rp 3 juta dan akan diterbitkan di Jurnal Kreativitas Mahasiswa.
3
Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa dapat dirangkum dalam tabel 1.
4
Apa itu kreativitas?
Dalam penulisan proposal PKM, kata kunci terpenting adalah
KREATIVITAS yang merupakan ciri khas program ini. Oleh sebab itu, penulisan
PKM yang tidak mengandung unsur kreativitas sangatlah sulit untuk dapat lolos dan
dibiayai. Perlu ditekankan bahwa PKM ini tidak sama dengan proposal yang
disusun oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya yang pada umumnya
bersifat sangat ilmiah.
Kata kreatif yang menjadi kunci keberhasilan penyusunan proposal PKM ini
menurut Encyclopedia Britanica (2002) adalah The ability to make or otherwise
bring into existence something new, whether a new solution to a problem, a new
method or device, or a new artistic object or form. Sedangkan definisi menurut
Rogets II Thesaurus, kreatif itu adalah characterized by or productive of new things
or new idea : innovative, inventive Jadi mahasiswa yang kreatitif itu memiliki tiga
ciri, yaitu adalah promoting construction or creation, having ability of power to
create dan having the power or productive of new things or new ideas. Ide baru
yang dimaksud disini tidak selalu harus seluruhnya baru (original) ataupun harus
canggih, akan tetapi dapat berarti sesuatu ide yang dibuat dengan cara
memodifikasi ide yang sudah ada sehingga berubah menjadi ide lain yang lebih
kreatif.
Contoh lain dari judul PKM yang cukup kreatif adalah Pemanfaatan limbah
whey keju dalam pembuatan nata ada dua unsur kreatif yang terkandung pada judul
5
ini, yaitu limbah whey dan nata yang dibuat dari whey. Dalam pembuatan keju,
sering whey menjadi limbah, karena nilai ekonomisnya sangat rendah. Apabila
limbah ini dibiarkan, maka limbah ini dapat mencemari lingkungan dan
membahayakan kesehatan masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah ini dan
mengubahnya menjadi produk lain, yaitu menjadi nata, maka diharapkan kelompok
mahasiswa ini dapat membantu memecahkan masalah lingkungan.
Contoh ketiga judul PKM yang dinilai cukup kreatif adalah Ekstrak daun sirih
sebagai obat mastitis pada sapi perah. Kelompok mahasiswa ini berusaha untuk
memecahkan masalah utama dalam industri sapi perah, yaitu penyakit mastitis.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan susu menjadi rusak dan
tidak layak untuk dikonsumsi. Disamping itu, susu yang dihasilkan oleh sapi yang
terkena mastitis akan ditolak oleh industri pengolahan susu yang tentunya
mengakibatkan kerugian yang besar bagi peternak. Dalam pengobatan mastisis ini,
biasanya digunakan antibiotik yang harganya mahal dan tidak terjangkau oleh
peternak rakyat. Dengan memanfaatkan pengetahuan tradisional masyarakat
tentang khasiat daun sirih sebagai antiseptik dan mungkin juga antibiotik, kelompok
mahasiswa ini mencoba mencari alternatif pengobatan lain selain menggunakan
antibiotik. Dengan berbagai teknik ekstraksi dan cara aplikasinya, kelompok ini telah
berhasil mengurangi kejadian mastitis pada sapi perah melalui pengobatan yang
yang ramah lingkungan.
Jadi dengan mengamati contoh di atas, jelas tergambar bahwa program PKM
yang diajukan tersebut bukan merupakan sesuatu yang baru, akan tetapi merupakan
modifikasi ide yang telah ada dengan cara lebih kreatif.
6
dalam evaluasi proposal, pelaksanaan kegiatan dan presentasi di PIMNAS adalah
unsur KREATIVITAS nya.
Bidang-bidang PKM
Secara garis besar proposal dan karya tulis PKM dikelompokkan ke dalam 7
(tujuh) bidang ilmu yaitu:
1. Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran,
Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi.
2. Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan,
Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
3. Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia,
Matematika.
4. Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi: Informatika, Teknik, Teknologi
Pertanian.
5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi : Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
6. Bidang Humaniora, yang meliputi : Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum,
Sastra, Seni.
7. Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah
Fakultas Kependidikan.
8
Struktur usulan PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM
Struktur usulan PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM terdiri dari komponen berikut :
A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
F. KEGUNAAN
G. TINJAUAN PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T), GAMBARAN UMUM
RENCANA USAHA (ulasan mengenai hasil survai pasar atau survai kelayakan
usaha untuk kegiatan kewirausahaan yang direncanakan dalam PKM-K),
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN (untuk PKM-M)
H. METODE PELAKSANAAN
I. JADWAL KEGIATAN
J. RANCANGAN BIAYA
K. DAFTAR PUSTAKA (untuk PKM-P dan PKM-T)
L. LAMPIRAN
1) BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK
2) BIODATA DOSEN PENDAMPING
3) LAIN-LAIN
Penjelasan singkat
JUDUL
Judul kegiatan PKM hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi
gambaran mengenai kegiatan PKM yang diusulkan
9
PKMT
- Kemukakan pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah
melakukan pembahasan topik terkait
- Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang
akan dilibatkan dalam kegiatan
- Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi
maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan
PKMK
- Uraikan proses dalam mengidentifikasi peluang usaha
- Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang
akan dilibatkan dalam kegiatan
- Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi
maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan
PKMM
- Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang
akan dilibatkan dalam kegiatan
- Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi
maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan
PERUMUSAN MASALAH
- Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau diselesaikan.
- Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti,
hipotesis yang akan diuji, dugaan yang akan dibuktikan, masalah yang akan
dicari penyelesaiannya, atau peluang usaha yang akan diraih.
- Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup
yang menjadi batasan kegiatan PKM.
- Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan
TUJUAN
- Kegiatan PKMP dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan,
menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau
dugaan, atau membuat suatu model.
- Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi
baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan PKM-T, PKM-K maupun
PKM-M selesai.
- Rumusan tujuan hendaknya jelas dan dapat diukur
KEGUNAAN
Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi
maupun Ipteks, pada saat atau setelah kegiatan PKM selesai
10
TINJAUAN PUSTAKA (PKMP dan PKMT)
- Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah.
- Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan
mendasari kegiatan PKM yang akan dilakukan.
- Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari pustaka acuan serta menjadi landasan usulan kegiatan PKM.
- Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.
- Tinjauan Pustaka bukan kumpulan teori, namun merupakan rangkaian teori
yang mempunyai sebuah atau beberapa alur pikir tentang terjadinya suatu
peristiwa ilmiah (mechanism of action) dari suatu topik ilmiah yang dikaji.
11
- Usahakan tidak menggunakan nama bulan secara eksplisit dalam
penjadwalan rencana kegiatan. Sebagai contoh, untuk menggambarkan
urutan waktu pelaksanaan, gunakan kata bulan ke-1, bulan ke-2, dan
seterusnya, bukan bulan Maret, bulan April, dan seterusnya.
- Lama pelaksanaan PKM maksimal 5 bulan
RANCANGAN BIAYA
- Berikan rincian biaya PKM baik yang didanai Depdiknas, maksimum Rp 10
(sepuluh) juta, maupun pihak lain yang bersedia berkontribusi. Usulan yang
melampaui pagu biaya tersebut, tidak akan dinilai.
- Rekapitulasi biaya terdiri atas:
Bahan habis pakai
Peralatan penunjang PKM
Perjalanan
Lain-lain
- Rincian biaya harus lengkap, wajar dan jelas peruntukannya.
- Honorarium (tim pelaksana, dosen pendamping ataupun tenaga
pembantu lainnya) tidak diperkenankan bagi pihak manapun (tim
pelaksana, dosen pendamping ataupun tenaga pembantu lainnya).
DAFTAR PUSTAKA
- Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka, begitu juga sebaliknya, setiap pustaka yang muncul dalam daftar
pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.
- Penulisan pustaka pada PKMP dan PKMT mengacu HARVARD STYLE.,
sedangkan untuk PKM AI mengacu pada VANCOUVER STYLE.
- Dalam usulan PKMK dan PKMM tidak perlu ada daftar pustaka.
LAMPIRAN
1. Daftar Biodata singkat Ketua dan Anggota Kelompok serta Dosen Pembimbing
(harus ditandatangani)
2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan (untuk PKMT, PKMK, PKMM)
3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Pengusaha Mikro/Kecil (untuk
PKMT), Koperasi atau Kelompok Tani (PKMM)
4. Denah detil Lokasi Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja (untuk PKMT, PKMM)
5. Hal-hal lain yang dianggap perlu
12
Format halaman kulit muka proposal PKMP, PKMT, PKMK dan PKMM
BIDANG KEGIATAN:*
PKM ..
Diusulkan oleh:
Nama ketua kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010
13
Format lembar pengesahan usulan PKMP, PKMT, PKMK atau PKMM
1 Judul Kegiatan :
2 Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK
( ) PKMT ( ) PKMM
3 Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Universitas :
e. Alamat Rumah dan No Telp/HP
f. Alamat email :
5 Anggota Pelaksana Kegiatan : orang
6 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat rumah dan No Telp/HP
7 Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp
b. Sumber lain (sebutkan) : Rp
8 Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan (maksimum)
(..) ()
NIP NIM
(..) ()
NIP NIP
14
FORMAT DAN STRUKTUR PKM KARYA TULIS PKM-AI
Persyaratan administratif
- Peserta PKM-AI adalah kelompok mahasiswa yang aktif dan terdaftar mengikuti
program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari
berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama,
tergantung pada bidang kegiatan yang telah selesai dilaksanakan, namun masih
dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa disarankan
berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda.
- Seorang mahasiswa diperkenankan sebanyak-banyaknya masuk ke dalam 2
kelompok pengusul PKM-AI yang berbeda, satu sebagai ketua, satu sebagai
anggota kelompok, atau kedua-duanya sebagai anggota kelompok.
- Seorang dosen pembimbing diperkenankan membimbing maksimum 5 (lima)
kelompok PKM-AI.
- Naskah diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera ready) serta soft
copy dalam CD dengan format Microsoft Word (doc) dan Adobe Acrobat Reader
(pdf). Foto dan gambar kalau perlu disimpan dalam direktori terpisah (sebagai
cadangan) dalam CD. Format gambar yang disarankan adalah JPG, untuk foto
bisa berasal dari kamera digital atau hasil digitasi menggunakan scanner.
Persyaratan penulisan
15
- Setiap artikel wajib menyertakan Surat Pernyataan Sumber Penulisan yang diacu
dan ditandatangani oleh Ketua Kelompok (tanpa meterai) dan Ketua Program
Studi.
- Naskah belum pernah diterbitkan/dipublikasikan sebelumnya (naskah yang pernah
diterbitkan di suatu jurnal dan naskah yang pernah memenangkan suatu lomba
penulisan ilmiah tidak berhak lagi diajukan sebagai artikel PKM-AI).
- Naskah ditulis menggunakan aplikasi pengolah kata Microsoft Word. Untuk
penyerahan akhir disertai juga dengan format Adobe Acrobat.
- Naskah ditulis minimal 8 (delapan) dan maksimal 10 (sepuluh) halaman
termasuk abstrak, daftar pustaka, dan lampiran. Usulan PKM-AI dengan jumlah
halaman yang tidak sesuai dengan ketentuan tersebut dinyatakan gugur.
- Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan
yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang
mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti tdk, tsb, yg, dgn,
sbb, dll.
Petunjuk Penulisan/Pengetikan
1. Naskah diketik 1 (satu) spasi pada kertas berukuran A4 dengan font 12, roman
time style, jarak pengetikan 4 cm dari samping kiri, 3 cm dari samping kanan, 3
cm dari batas atas, dan 3 cm dari batas bawah.
2. Cara penulisan Bab dan Subbab tidak menggunakan sistem numeral, artinya tidak
ada penomoran Bab dan Sub-bab. Penulisan bab baru mengikuti bab sebelumnya
dengan jarak 3 spasi antara judul bab dengan baris terakhir bab sebelumnya
(tidak berganti halaman baru).
3. Judul artikel diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold
(cetak tebal) dengan posisi di tengah tanpa digarisbawahi.
4. Judul Bab diketik menggunakan huruf besar (kapital) dengan font style bold (cetak
tebal) dimulai dari sebelah kiri tanpa digaris-bawahi.
5. Judul Subbab ditulis dengan font style bold (cetak tebal), dimulai dari sebelah kiri,
huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali kata-kata
tugas, seperti preposisi (di, ke, dari, yang, antara, pada, untuk,
tentang, dengan); kata sambung (dan, atau, sejak, setelah, karena).
6. Judul Anak Subbab ditulis dengan font style italic (cetak miring) dimulai dari
sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), kecuali
kata-kata tugas, seperti preposisi (di, ke, dari, yang, antara, pada,
untuk, tentang, dengan); kata sambung (dan, atau, sejak, setelah,
karena).
7. Jarak pengetikan antara Bab dan Subbab 2,5 spasi, antara Subbab dan kalimat
dibawahnya 2 spasi.
8. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (diberi indentation) sebanyak 7-8 karakter
(sekitar 1,25 cm).
16
9. Abstrak dan Daftar Pustaka diketik 1 spasi. Khusus abstrak ditulis menggunakan
font style italic (cetak miring). Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan
Inggris.
10. Nama-nama penulis beserta alamat institusinya diketik tepat di bawah judul
artikel dengan jarak 1,5 spasi.
11. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar
anggota kelompok, halaman pengesahan serta kata pengantar apabila ada,
diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah
kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).
12. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab
yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.
13. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan
kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor
tabel menggunakan angka arab.
14. Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran
gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul gambar
ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka arab.
15. Hindari penggunaan warna dalam gambar, gunakan teknik grey-scale untuk
mengemulasi warna dalam foto atau diagram, dan gunakan pattern/pola untuk
menggantikan warna dalam grafik garis ataupun diagram.
17
Format halaman kulit muka karya tulis PKM-AI dan PKM-GT
BIDANG KEGIATAN:*
PKM ..
Diusulkan oleh:
Nama ketua kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
Nama anggota kelompok, NIM, angkatan
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010
18
Format halaman pengesahan karya tulis PKM-AI dan PKM-GT
1 Judul Kegiatan :
2 Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Universitas :
e. Alamat Rumah dan No Telp/HP
f. Alamat email :
4 Anggota Pelaksana Kegiatan : orang
5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIP :
c. Alamat rumah dan No Telp/HP
Menyetujui
Wakil Dekan I/ Pembina UKM Penalaran** Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas
(..) ()
NIP NIM
(..) ()
NIP NIP
19
PKMGT
Persyaratan Administratif
a) Peserta PKM-GT adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar
mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat
berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi
yang sama, tergantung pada bidang kegiatan yang telah selesai dilaksanakan,
namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa
disarankan berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda.
b) Seorang mahasiswa hanya dibenarkan mengirimkan sebanyak-banyaknya 2
(dua) artikel PKMGT, satu sebagai ketua, satu sebagai anggota, atau kedua-
duanya sebagai anggota kelompok.
c) Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimal 5 (lima) kelompok
pengusul PKMGT.
d) Naskah diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera ready) serta soft
copy dalam CD dengan format Microsoft Word (doc) dan Adobe Acrobat Reader
(pdf). Foto dan gambar kalau perlu disimpan dalam direktori terpisah (sebagai
cadangan) dalam CD. Format gambar yang disarankan adalah JPG, untuk foto
bisa berasal dari kamera digital atau hasil digitasi menggunakan scanner.
Petunjuk Penulisan/Pengetikan
Petunjuk penulisan/pengetikan PKM-GT dan tata bahasa yang digunakan mengikuti
ketentuan yang ditetapkan untuk artikel PKM-AI. Jumlah halaman artikel PKM-GT
ditetapkan sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) termasuk daftar pustaka.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hendaknya berisi rancangan yang teratur sebagai berikut
1. Bagian Awal
a. Halaman Judul
1) Judul diketik dengan huruf besar, hendaknya ekspresif, sesuai dan tepat dengan
masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang untuk penafsiran ganda.
2) Nama penulis dan nomor induk mahasiswa ditulis dengan jelas
3) Perguruan tinggi asal ditulis dengan jelas.
4) Tahun penulisan
5) Kulit Muka luar menggunakan plastik transparan berwarna biru muda
20
b. Lembar Pengesahan
1) Lembar pengesahan memuat judul, nama penulis, dan nomor induk.
2) Lembar pengesahan ditandatangani Dosen Pembimbing, dan Pembantu Rektor/
Ketua/ Direktur Bidang Kemahasiswaan lengkap dengan stempel perguruan
tinggi.
3) Lembar pengesahan diberi tanggal sesuai dengan tanggal pengesahan.
2. Bagian Inti
a. Pendahuluan
Bagian Pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut:
1) latar belakang yang berisi uraian tentang alasan mengangkat gagasan menjadi
karya tulis (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung),
2) tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.
b. Gagasan
Uraikan tentang:
1) Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara,
observasi, imajinasi yang relevan),
2) Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki
keadaan pencetus gagasan,
3) Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui
gagasan yang diajukan,
4) Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan
gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masingnya,
5) Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan
gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai,
c. Kesimpulan
1) Gagasan yang diajukan,
2) Teknik implementasi yang akan dilakukan,
3) Prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan)
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan
mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar pustaka mengikuti
ketentuan seperti dalam uraian artikel PKM-AI.
21
b. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta mencakup:
nama lengkap,
tempat dan tanggal lahir,
karya-karya ilmiah yang pernah dibuat,
penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.
c. Lampiran jika diperlukan, seperti: foto/dukumentasi, data dan informasi lainnya
yang mendukung isi tulisan.
Pilihlah judul dan topik yang menarik. Biasanya hal yang paling pertama dilihat
oleh evaluator pada proposal PKM adalah judul dan topik PKM yang diajukan. Oleh
sebab itu, usahakan judul yang diajukan dibuat semenarik mungkin. Jika
dibandingkan antara dua judul berikut Pembuatan bahan dasar kosmetik dari
mentimun dan bengkuang dan Pembuatan bahan dasar kosmetik dari feces dan
urine sapi, tentunya judul kedua lebih aneh dan menarik. Tentu saja judul yang
menarik saja tidak menjamin proposal tersebut pasti lolos. Penyusun proposal harus
dapat menyakinkan evaluator bahwa dengan berbekal pengetahuan yang sudah ada
(tercermin dari tinjauan pustaka), metode pelaksanaannya (tercermin pada materi
dan metode), serta keberhasilan pelaksanaannya (tercermin pada penjadwalan dan
pembiayaanya), ide yang tercantum pada judul proposal tersebut dapat
terealisasikan dengan baik. Sering juga evaluator menghadapi suatu kenyataan
bahwa banyak proposal yang judulnya sangat menarik, akan tetapi ternyata setelah
dibaca isi proposalnya tidak mencerminkan dan mendukung judul tersebut,
akibatnya evaluator tidak meloloskan proposal tersebut. Sebagai contoh pernah ada
proposal yang diajukan dengan judul Sistem pengangkatan air tanah tanpa energi
listrik di daerah papua. Judul ini sangat menarik bagi evaluator sebab jika PKM ini
berhasil dengan baik, tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Setelah proposal tersebut dibaca seluruhnya ternyata kelompok mahasiswa ini
merencanakan membuat sumur gali sebanyak 5 buah dengan kedalaman masing-
masing 20 meter. Selanjutnya untuk mengangkat air tanah digunakan timba yang
dikerek dan air tersebut dialirkan pada saluran yang dibuat ke rumah penduduk.
Jadi jelas bagi evaluator bahwa ide yang diusulkan tersebut sudah merupakan teknik
yang telah diterapkan masyarakat luas di daerah lain.
22
haruf yang sama besarnya. Kebiasaaan seperti ini tanpa kita sadari telah menjadi
belenggu kreativitas kita. Selama komposisi huruf dan warna menarik, tulis saja
sesuai dengan imajinasi anda. Tentu saja kita harus melanggar kebiasaan, yaitu
dengan cara menulis kalimat dengan berbagai kombinasi huruf dan warna, termasuk
warna merah di dalamnya. Jadi jika kita ingin berpikir kreatif, cara berpikir kita harus
melewati batas-batas kebiasaan, tradisi atau norma yang ada.
Selanjutnya setelah kita telah terbebas dari belengggu ini akan mengalir
berbagai ide liar yang terpikir sesaat. Ide-ide liar yang mengalir ini harus segera
ditulis segera sebelum kita lupa. Dalam menciptakan ide-ide ini kita tidak perlu takut
membuat kesalahan, sebab nantinya setelah dicatat, kita harus kembali membaca
dan merenungkan serta merangking ide-ide tersebut berdasarkan prioritas, realisasi
ide dan peluangnya untuk berhasil didanai. Dengan cara ini dalam satu hari saja
tidak menutup kemungkinan akan banyak sekali ide yang muncul dan diharapkan
tidak ada lagi mahasiswa yang tidak mengikuti kompetisi PKM, dengan alasan tidak
memiliki ide.
23
memiliki kesulitan untuk berkonsultasi dengan pakar (pembimbing), sebab
pembimbing tersebut sudah terbiasa dan memiliki kemampuan yang memadai untuk
meningkatkan motivasi, menajamkan serta membungkus ide dari mahasiswa untuk
menjadi proporsal yang menarik.
Hal lain yang penting untuk diingat bahwa para pakar tersebut tentunya tidak
hanya terdapat di laboratorium dan jurusan (departemen) dimana mahasiswa
tersebut berada. Mahasiswa harus secara aktif berkonsultasi dan mencari pakar
yang diharapkan dapat membantu menuangkan idenya ke dalam proposal di luar
bagian/laboratorium, di luar jurusan/depertemen, bahkan di luar fakultasnya. Melalui
cara ini diharapkan mahasiswa dapat memperluas wawasannya dan mempertajam
idenya.
Dalam rangka kaderisasi, susunlah anggota tim yang terdiri dari berbagai
tingkat sehingga diharapkan ada unsur pembinaan yang berkelanjutan. Hindari
penyusunan seluruh anggota kelompok yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir
semuanya. Perlu kita ingat bahwa rentang waktu dari pemberitahuan, pelaksanaan
sampai ke PIMNAS sering kali memakan waktu 1 tahun. Oleh sebab itu, jika
komposisi anggota tim semuanya terdiri dari mahasiswa tingkat akhir, maka
dikhawatirkan, pelaksanaan PKM tidak berjalan dengan baik sebab secara
bersamaan mahasiswa tersebut disibukkan dengan tugas akhir. Disamping itu
sering kali judul PKM yang diundang ke PIMNAS tidak dapat dihadiri oleh anggota
timnya, karena semua anggotanya telah lulus. Kaderisasi merupakan kunci
24
keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam mempertahankan reputasi ilmiah
mahasiswanya dalam ajang PKM. Oleh sebab itu, perguruan tinggi diharapkan
dapat menyusun strategi pembinaan ilmiah mahasiswanya agar prestasi ilmiahnya
dapat menonjol dan konsisten.
Disamping dua hal di atas, perlu juga diperhatikan keserasian dan kecocokan
anggota tim. Diharapkan bahwa semua angota tim memiliki penjabaran tugas yang
jelas dan berbeda dengan anggota tim lainnya agar efisiensi dapat tercapai. Oleh
sebab itu, di dalam pedoman penyusun proposal PKM diharuskan untuk
mencantumkan Riwayat Hidup lengkap bagi ketua dan anggota kelompok, serta
pembimbing. Dalam hal ini, evaluator akan menilai kesesuaian bidang mahasiswa
dan pembimbing dengan topik yang diajukan. Hal ini penting untuk dinilai agar ada
suatu jaminan bahwa kelompok tersebut dengan bimbingan pembimbing dapat
melaksanakan dengan baik apa yang tertulis di proposal.
25
g. Tidak sesuai dengan format inti pedoman. Kriteria penolakan ini
berhubungan dengan penjadwalan kegiatan yang tertulis di proposal.
h. Ruang lingkup tidak sesuai dengan bidang kegiatan yang dipilih dan
pembiayaan yang lebih tinggi dari pedoman. Kriteria penolakan berhubungan
dengan komponen penyusunan anggaran biaya yang tertulis dalam proposal
i. Alasan diluar a sampai h yang akan ditulis oleh evaluator secara spesifik.
26
4. Dikti selanjutnya akan mengundang para evaluator ini untuk memberikan
kesempatan pada pakar yang menilai proposal yang sama untuk menentukan
proposal mana yang lolos dan proposal mana yang ditolak, setelah dibuat
nilai rata-rata evaluator untuk masing-masing proposal. Kedua evaluator
selanjutnya membuat kesepakatan untuk menentukan berapa dana yang
seharusnya dialokasikan untuk proposal yang diterima sesuai dengan ruang
lingkup dan volume kegiatannya
5. Hasil ini selanjutnya akan dievaluasi oleh tim kecil untuk dilihat distribusi
perguruan tinggi pengusul dan keseuaian dengan anggaran yang akan
dialokasikan.
6. Hasil evaluasi ini selanjutnya diumumkan secara serentak ke seluruh
perguruan tinggi pengusul. Bagi proposal yang diterima dicantumkan
besarnya biaya yang dialokasikan, sedangkan bagi proposal yang ditolak
dicantumkan alasan penolakannya.
7. Selanjutnya kelompok mahasiswa yang diterima proposalnya akan menerima
dana pelaksanaan kegiatan PKM dan melaksanakan PKM selama 4 bulan.
Dana yang dialokasikan diberikan dalam dua tahapan, yaitu tahapan
pelaksanaan sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% akan diberikan apabila
telah menyerahkan laporan akhir kegiatan PKM (catatan proporsi ini dapat
berubah dari tahun ke tahun sesuai dengan Panduan yang dikeluarkan oleh
DP2M DIKTI).
8. Menjelang akhir pelaksanaan kegiatan, DIKTI akan mengirimkan evaluator
untuk menilai sampai sejauh mana kegiatan telah dilaksanakan dan dinilai
hasil pelaksanaannya. Berdasarkan hasil pemantauan ini evaluator akan
mengusulkan kelompok mana yang akan diundang menghadiri PIMNAS
untuk menyampaikan hasil penelitiannya.
9. Selanjutnya dengan menggabungkan nilai proposal, hasil evaluasi di
lapangan dan hasil yang disampaikan lewat Laporan Akhir, ditentukan
kelompok mana yang akan diundang ke PIMNAS. (catatan : Baca dengan
cermat bobot penilaian dari masing masing unsur ini di Pedoman PKM yang
dikeluarkan oleh DP2M DIKTI)
10. Di PIMNAS para finalis diberi kesempatan untuk menyajikan hasil kegiatan
PKM nya dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk poster dan dalam bentuk
presentasi oral. Hasil ini selanjutnya akan dinilai oleh dewan juri untuk
ditentukan kelompok mana yang akan mendapatkan penghargaan secara
nasional.
Penutup
Mengingat kegiatan PKM ini memiliki unsur khas yang berupa kreativitas,
diharapkan kelompok pengusul harus mempelajari tujuan pelaksanaan PKM dan
hal-hal lain yang telah diuraikan di atas. Setelah mempelajari semuanya pengusul
diharapkan dapat membuka belenggu kreativitas agar ide-ide dapat mengalir
27
dengan deras. Pengusul proposal juga diingatkan agar dapat menjadwalkan
kegiatannya secara menyeluruh dan mentargetkan PKM nya sampai ke PIMNAS.
Melalui cara ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan motivasinya mengikuti
kegiatan PKM.
Banyak sekali manfaat bagi mahasiswa dan institusi dengan mengikuti PKM
ini. Kegiatan PKM disamping dapat dikaitkan dengan penyelesaian tugas akhir,
kegiatan ini sangat berguna untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa yang tidak
semuanya dapat diberikan dalam bentuk perkuliahan. Disamping itu kegiatan PKM
ini diharapkan dapat melatih mahasiswa dalam kerja berkelompok. Adalah
merupakan suatu kebanggaan bagi mahasiswa dan institusi apabila dapat
memenangkan penghargaan di PIMNAS yang merupakan ajang adu kualitas ilmiah
di tingkat nasional yang paling bergengsi.
Pustaka
Ronny Rachman Noor , 2009, Kiat-kiat sukses menulis proposal Program Kreativitas
Mahasiswa, IPB
28
LAMPIRAN
29
KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PKMT
30
KRITERIA PENILAIAN PROPOSAL PKMM
Keterangan:
Skor bernilai 1,2,3,5,6,7
31
Contoh penulisan daftar pustaka dan pencuplikan pustaka sistem Harvard
(author-date-style)
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. New
England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into rench
rural communities. J Rural Studies 10(2):197210.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale
Univ Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi
antara 15% sampai 25 % (Smith, 1949, Bond et al., 1955, Jones dan Green, 1963).
(1) Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus.
N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ
Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology.
Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis
[serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from: URL: http://www/
cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.
32
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan
kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
(7) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap
sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya:
Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.
Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis
dalam publikasi yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara
luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut,
terutama Lane (2,3) dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber
menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung
dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan
kematian mendadak (3,6).
33