Anda di halaman 1dari 27

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

A. Pengertian Sistem Integumen


Sistem integumen merupakan sistem organ yang terdiri dari kulit
beserta organ-organ derivatnya. Kulit merupakan organ tubuh paling
besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan
organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata 2
m2 dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika
tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang.
Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan telapak kaki
dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

B. Fungsi Kulit Manusia


Kulit mempunyai berbagai fungsi, yaitu pelindung, penerima
rangsang, pengatur panas (termoregulasi), pengeluaran (eksresi),
penyimpanan, penyerapan terbatas, penunjang penampilan dan
komunikasi nonverbal.
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan
jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh
pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari
kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima Rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan
getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf
sensasi.
3. Pengatur Panas (Termoregulasi)

28
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh


kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom.
Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 F atau sekitar
36,5 C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar
keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya
masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai
organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan
penguapan keringat.
4. Pengeluaran (Ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-
kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan
membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan
melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui
penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak
disadari.
5. Penyimpanan
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan Terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut
dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada
krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit
pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara
kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebacea),
merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah
kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang Penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang
tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan.
8. Komunikasi Nonverbal.

29
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi


seseorang kepada orang lain. Contoh: dengan memperhatikan wajah
seseorang, kita dapat mengetahui apa yang dirasakan atau apa yang
ingin disampaikannya kepada orang lain. Perhatikan Gambar 18!

Gambar 18. Ekspresi Wajah yang Dapat Ditunjukkan oleh


a) Monyet dan b) Manusia
(Salladin, 2012: 183)

C. Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya


Berdasarkan Gambar 19, kulit memiliki tiga lapisan, yaitu:
1. Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan
epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki,
dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak
mata, pipi, dahi dan perut. Epidermis melekat erat pada dermis karena
secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan
antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler
dermis ke dalam epidermis.

30
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Gambar 19. Struktur Kulit


(Salladin, 2012: 182)
Epidermis terdiri dari lima jenis sel, yaitu stem cell, keratinosit,
melanosit, sel tactile (Merkel), dan sel dendritik (Langerhans).
a. Stem cell.
Stem cell adalah sel yang dapat membelah dan membentuk keratinosit.
Stem cell hanya ditemukan di lapisan terdalam epidermis yang disebut
stratum basale.
b. Keratinosit
Keratinosit adalah sel-sel yang menyusun sebagian besar lapisan
epidermis. Sel ini berperan dalam sintesis keratin. Dalam spesimen
histologis biasa, sel-sel epidermis yang terlihat hampir semuanya
adalah keratinosit.
Keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis.
Pergantian ini dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal.
Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan), keratinosit
berdiferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma.

31
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

c. Melanosit
Melanosit juga terdapat pada stratum basale, di tengah stem cell dan
keratinosit yang terdalam. Sel ini berperan dalam proses sintesis pigmen
melanin yang berwarna coklat sampai berwarna hitam. Pigmen ini
berfungsi melindungi DNA dari radiasi ultraviolet.
d. Sel Tactile (Merkel)
Sel ini memiliki jumlah yang relatif sedikit. Sel ini memiliki reseptor
untuk sentuhan. Sel ini juga ditemukan di lapisan basal epidermis dan
berkaitan dengan serabut saraf kulit. Sel taktil dan serabut saraf yang
berkumpul secara kolektif disebut discus tactile (discus Merkel).
e. Sel dendritik (Langerhans)
Sel ini ditemukan pada dua lapisan epidermis, yaitu stratum spinosum
dan stratum granulosum. Sel Langerhans adalah sel-sel imun yang
berasal dari sumsum tulang namun bermigrasi ke epidermis dan epitel
dari rongga mulut, kerongkongan, dan vagina. Lapisan epidermis
memiliki 800 sel dendritik per mm2. Sel ini berfungsi untuk menjaga
kulit dari zat-zat racun, mikroba, dan patogen lainnya yang menembus
ke dalam kulit. Ketika mereka mendeteksi benda tersebut, sel ini akan
merangsang sistem kekebalan tubuh agar tubuh dapat mempertahankan
diri. Perhatikan Gambar 20 untuk melihat bentuk sel-sel penyusun
epidermis.

32
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Gambar 20. Sel Penyusun Epidermis


(Tortora & Derrickson, 2009: 149)
Epidermis memiliki lima lapisan kulit, yaitu lapisan tanduk
(stratum corneum), lapisan bening (stratum lucidum), lapisan berbutir
(stratum granulosum), lapisan bertaju (stratum spinosum), dan lapisan
benih (stratum germinativum).
a. Lapisan Tanduk (Stratum Corneum)
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan
menutupi semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk
terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami
proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih
banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.

33
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis
protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-
bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari
milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang
baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari.
Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai
muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang
hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau
kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan
proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar
60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45-50
hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih
kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat
bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat
digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan
ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah
terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih dalam sehingga
mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk
memiliki daya serap air yang cukup besar.
b. Lapisan Bening (Stratum Lucidum)
Lapisan bening disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah
lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk
dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel
jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat
dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada
telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan
bening.
c. Lapisan Berbutir (Stratum Granulosum)

34
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Lapisan ini tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan


yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar
dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak
tangan dan telapak kaki.
d. Lapisan Bertaju (Stratum Spinosum)
Lapisan ini disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang
saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan
protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan,
maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil
yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal,
tersusun menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak ( polygonal), dan
makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel
taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan
jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di
bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah
satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan
kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju
mengandung kolesterol dan asam amino.
e. Lapisan Benih (Stratum Germinativum atau Stratum Basale)
Lapisan ini merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh
satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap
permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan
lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang
membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup
besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-
fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah
banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih
atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula

35
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen


melanin kulit.
Perhatikan Gambar 21!

Gambar 21. Lapisan dan Sel-sel yang Menyusun Lapisan Epidermis


(Salladin, 2012: 183)

2. Dermis
Dermis berada di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini memiliki
ketebalan berkisar 0,2 pada kelopak mata sampai 4 mm pada telapak
tangan dan kaki. Lapisan ini mengandung serabut kolagen, elastis dan
retikular, fibroblas dan jenis sel lainnya yang menyusun serabut jaringan
ikat. Lapisan ini telah ditunjang oleh pembuluh darah, kelenjar kutaneus,
dan serabut saraf. Folikel rambut dan kuku berada di lapisan ini. Pada
wajah, otot lurik melekat pada serabut kolagen dermis dan mampu
memberikan berbagai ekspresi wajah seperti senyum, mengerutkan dahi,
dan mengangkat alis mata.

36
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Perhatikan kembali Gambar 21! Batas antara epidermis dan


dermis secara histologi jelas dan biasanya bergelombang. Bagian
gelombang atas yang merupakan perpanjangan dari lapisan dermis
disebut dengan papila dermal, sedangkan bagian bawah yang
merupakan perpanjangan lapisan epidermis disebut bukit (ridges)
epidermal. Perhatikan Gambar 22!

Gambar 22. Pori Keringat dan Bukit (Ridges) Epidermis yang Membentuk
Sidik Jari
(Tortora & Derrickson, 2009: 149)

Dermis memiliki dua lapisan, yaitu lapisan papila dan lapisan


retikular. Lapisan papila memiliki jaringan areolar yang tipis di dalam
dan dekat papila dermal. Lapisan ini mengatur jaringan agar mobilitas
leukosit dan lainnya mampu bertahan melawan benda asing yang
merusak epidermis. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh kapiler.
Lapisan retikular letaknya lebih ke dalam dan lebih tebal. Lapisan ini
mengandung jaringan ikat khusus. Serabut kolagen membentuk berkas-
berkas yang tebal dan celah sempit dan ditutupi oleh adiposit. Batas
antara kedua lapisan ini tidak terlalu jelas. Perhatikan Gambar 23!

37
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Gambar 23. a) Lapisan Dermis yang


Diamati dengan Mikroskop memiliki dua
lapisan, yaitu b) Lapisan Papilla dan c)
Lapisan Reticular
(Salladin, 2012: 186)
Peregangan pada kulit pada kondisi obesitas dan kehamilan
mampu merusak serabut kolagen dan menghasilkan striae atau stretch
marks. Hal ini terjadi khususnya pada daerah yang lebih renggang
akbiat kenaikan berat seperti paha, bokong, perut dan dada.
3 Hipodermis
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.

38
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang


kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di
kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi
banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur
serta makin kehilangan kontur.

Kulit Tipis dan Kulit Tebal


Kulit tipis menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan
planta pedis yang merupakan kulit tebal. Epidermisnya tipis sedangkan
ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh. Perhatikan Gambar
23!

Gambar 23. Perbedaan Kulit Tipis dengan Kulit Tebal


(Sumber: http://www.femaletomale.org)

39
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal, hanya
terdapat beberapa perbedaan:
a. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.
b. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.
c. Tidak terdapat stratum lucidium.
d. Stratum corneum sangat tipis.
e. Papila corii tidak teratur susunannya.
f. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.
g. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.

D. Derivat Kulit
Derivat (turunan) kulit terdiri dari rambut, kelenjar sebaseus,
kelenjar sudorifera dan kuku.
1. Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal
dari invaginasi epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh
kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan
labia minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti
kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon
kelamin-terutama androgen, tetapi juga oleh hormon adrenal dan
hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi
epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya
mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar
bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung
jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.
Perhatikan Gambar 24!

40
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Gambar 24. Struktur Rambut


a) Rambut dan Struktur di Sekitarnya b) Penampang Rambut yang Dilihat
dengan SEM; c) Penampang Depan Akar Rambut; d) Penampang Melintang
Akar Rambut
(Tortora & Derrickson, 2009: 156)

41
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

a. Lapisan Rambut
Sebuah rambut dibagi menjadi tiga daerah, yaitu:
1) bola (bulbus), merupakan bagian yang mengalami pembengkakan di dasar
di mana rambut berasal dari lapisan dermis atau hipodermis;
2) akar, yang merupakan sisa dari rambut yang berada di dalam folikel; dan
3) poros, yang merupakan bagian di atas permukaan kulit. Sel-sel hanya
hidup dari rambut yang berada di dalam dan di dekat bulbus. Bulbus ini
tumbuh di sekitar tunas dari jaringan ikat vaskular yang disebut papilla
dermal. Papila dermal ini memberi nutrisi bagi rambut. Tepat di atas
papilla merupakan wilayah sel yang aktif membelah, yaitu matriks
rambut. Matriks rambut merupakan pusat pertumbuhan rambut. Semua
sel yang lebih tinggi atau yang lebih tua akan mati.

Pada penampang, rambut mengungkapkan hingga tiga lapis. Dari


dalam ke luar, ini adalah medulla, korteks, dan kutikula.
1) Medula adalah inti sel longgar diatur dan ruang udara. Hal ini paling
menonjol di rambut tebal seperti orang-orang dari alis, tetapi sempit di
rambut ketebalan menengah dan absen dari rambut tipis pada kulit
kepala dan di tempat lain.
2) Korteks merupakan sebagian dari sebagian besar rambut. Ini terdiri dari
beberapa lapisan sel keratin memanjang yang muncul cuboidal untuk
diratakan di bagian lintas.
3) Kutikula terdiri dari beberapa lapisan sangat tipis, sel bersisik yang saling
tumpang tindih dengan ujung yang mengarah ke atas. Sel yang melapisi
folikel menghadap ke arah yang berlawanan.

Folikel adalah suatu saluran diagonal yang menembus ke dalam


dermis dan kadang-kadang meluas sampai ke lapisan hipodermis. Folikel

42
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

ini memiliki dua lapisan utama, yaitu selubung akar epitel dan selubung
akar jaringan ikat. Selubung akar epitel, yang merupakan perluasan dari
epidermis, terletak berbatasan langsung dengan akar rambut. Pada akhir
bagian di dalam folikel, selubung ini melebar dan membentuk tonjolan,
yang merupakan sumber stem cell untuk pertumbuhan folikel. Selubung
akar jaringan ikat berasal dari lapisan dermis yang mengelilingi selubung
epitel dan agak lebih padat bentuknya daripada jaringan ikat kulit yang
berdekatan.
Terkait dengan folikel saraf dan serabut otot. Serabut saraf yang
disebut reseptor rambut membelitkan setiap folikel dan mampu
menanggapi gerakan rambut. Setiap rambut memiliki otot
piloerector/otot pilomotor (arrector pili), yaitu sel otot polos yang
memanjang dari serabut kolagen kulit ke selubung akar jaringan ikat
folikel. Saat menanggapi dingin, takut, sentuhan, atau rangsangan lainnya,
sistem saraf simpatik merangsang piloerector untuk berkontraksi,
membuat rambut berdiri di ujung dan kerutan kulit di daerah seperti
skrotum dan areola. Pada manusia, piloereksi ini akan menarik folikel ke
posisi vertikal dan menyebabkan "merinding" tapi tidak memiliki tujuan
yang terlalu bermanfaat.

b. Tekstur dan Warna Rambut


Tekstur rambut berkaitan dengan perbedaan dalam bentuk
penampang. Rambut lurus berbentuk bulat, rambut bergelombang
berbentuk oval, dan rambut keriting berbentuk relatif datar. Warna
rambut dapat muncul disebabkan oleh butiran pigmen yang berada di
dalam sel korteks. Rambut coklat dan hitam banyak mengandung
eumelanin. Rambut merah memiliki jumlah sedikit eumelanin tetapi
memiliki pheomelanin yang lebih banyak. Rambut pirang memiliki jumlah
pheomelanin yang tidak banyak dan sangat sedikit eumelanin. Warna
rambut abu-abu dan putih merupakan rambut yang terjadi akibat tidak

43
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

adanya melanin di dalam korteks dan adanya rongga udara di bagian


medula. Perhatikan Gambar 25!

Gambar 25. Tekstur dan Dasar Warna Rambut


c. Pertumbuhan Rambut
Setiap folikel rambut melalui siklus pertumbuhan, yang terdiri
dari tahap pertumbuhan, tahap regresi, dan tahap istirahat.
1) Tahap Pertumbuhan (Anagen)
Selama tahap pertumbuhan (anagen), sel-sel di dalam matriks rambut
akan terbagi. Sel-sel baru yang berasal dari matriks rambut akan
ditambahkan ke dasar akar rambut, dan sel-sel yang sudah ada dari akar
rambut di dorong ke atas dan rambut menjadi lebih panjang. Sedangkan
sel-sel rambut yang telah di dorong ke atas, akan mengeras dan mati.

44
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

2) Tahap Regresi (Catagen)


Setelah tahap pertumbuhan adalah tahap regresi (catagen). Ketika sel-
sel dari matriks rambut berhenti membelah, folikel rambut akan
menyusut, dan rambut berhenti tumbuh memanjang.
3) Tahap Istirahat (Telogen)
Setelah tahap regresi, folikel rambut memasuki tahap istirahat (telogen).
Setelah tahap beristirahat, siklus pertumbuhan baru dimulai. Akar
rambut tua rontok dan di dorong keluar dari folikel rambut, dan rambut
baru mulai tumbuh di tempatnya. Perhatikan Gambar 26!

Kulit kepala rambut dalam tahap pertumbuhan terjadi selama 2


sampai 6 tahun, tahap regresi terjadi 2-3 minggu, dan tahap istirahat
terjadi sekitar 3 bulan. Setiap saat, sekitar 85% dari rambut kulit kepala
berada pada tahap pertumbuhan. Rambut terlihat mati namun sampai
rambut di dorong keluar dari folikel oleh rambut baru, bagian akarnya di
dalam kulit kepala masih hidup.

Gambar 26. Proses Pertumbuhan Rambut


(Salladin, 2012: 193)

45
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

2. Kuku
Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin.
Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng
kuku (LK) berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung ke arah
lateral dan dorsal, transparan, terletak di dorsalo paling distal. LK
terbentuk dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu
yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1
mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2 kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku
tangan bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0
mm. LK terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:
1) Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal
(1/3 bagian).
2) Lapisan intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3
bagian).
3) Lapisan ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan
hiponikium yang mengandung keratin lunak.
Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal LK. Lunula
merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula disebabkan
epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya
epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang
dipancarkan. Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan
lipat kuku merupakan batas dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal
merupakan perluasan epidermis, bersama kuku yang melindungi matriks
kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada matriks kuku terdapat sel
melanosit
Perhatikan Gambar 27! Bagian-bagian kuku terdiri dari:
1) Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2) Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.

46
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

3) Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4) Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar
kuku.
5) Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
6) Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
7) Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8) Eponychium: merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9) Hiponychium (nail bed): merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah
kuku yang bebas (free edge) menebal.

47
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Gambar 27. Anatomi Kuku

3. Kelenjar Keringat (Sudorifera)


Ada tiga hingga empat juta kelenjar keringat, atau kelenjar
sudorifera. Sel-sel dari kelenjar ini melepaskan keringat, atau perspirasi,
ke folikel rambut atau ke permukaan kulit melalui pori-pori. Kelenjar
keringat dibagi menjadi dua jenis utama, ekrin dan apokrin, berdasarkan
struktur mereka, lokasi, dan jenis sekresi.
Kelenjar keringat ekrin, juga dikenal sebagai kelenjar keringat
merocrine, bentuknya sederhana, berbentuk tabung melingkar yang jauh

48
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

lebih jelas daripada kelenjar keringat apokrin. Kelenjar ekrin tersebar di


seluruh bagian kulit pada sebagian besar wilayah tubuh, terutama pada
kulit dahi, telapak tangan, dan telapak kaki. Kelenjar keringat ekrin tidak
ada pada bagian bibir, kuku jari tangan dan kaki, glans penis, glans
klitoris, labia minora, dan gendang telinga. Bagian yang keluar dari
kelenjar keringat ekrin terletak terutama di dermis (kadang-kadang
dalam lapisan subkutan atas). Saluran ekskresinya melewati dermis dan
epidermis dan berakhir sebagai pori pada permukaan epidermis.
Keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat ekrin (sekitar 600
mL per hari) terdiri dari air, ion (kebanyakan Na+ dan Cl-), urea, asam
urat, amonia, asam amino, glukosa, dan asam laktat. Fungsi utama dari
kelenjar keringat ekrin adalah untuk membantu mengatur suhu tubuh
melalui penguapan. Saat keringat menguap, sejumlah besar energi panas
keluar dari permukaan tubuh. Pengaturan homeostasis dari suhu tubuh
dikenal sebagai termoregulasi. Disinilah peran kelenjar keringat ekrin
dalam membantu tubuh untuk mencapai termoregulasi yang dikenal
sebagai termoregulasi keringat. Selama termoregulasi keringat, keringat
yang terbentuk pertama kali pada dahi dan kulit kepala dan kemudian
meluas ke seluruh tubuh, dan terakhir di telapak tangan dan telapak
kaki.
Keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat ekrin juga memiliki
sedikit peran dalam menghilangkan limbah seperti urea, asam urat, dan
amonia dari tubuh. Kelenjar keringat ekrin juga melepaskan keringat
dalam menanggapi stres emosional seperti rasa takut atau malu. Jenis
keringat yang disebut keringat emosional atau keringat dingin. Berbeda
dengan termoregulasi keringat biasa, keringat emosional pertama terjadi
pada telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak dan kemudian menyebar
ke area lain dari tubuh. Kelenjar keringat apokrin juga aktif selama
keringat emosional.

49
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

Kelenjar keringat apokrin juga sederhana, kelenjar berbentuk


tabung melingkar. Kelenjar ini ditemukan terutama pada kulit ketiak
(ketiak), pangkal paha, areola (daerah yang berpigmen di sekitar puting)
dari payudara, dan daerah wajah yang berjenggot pada laki-laki dewasa.
Kelenjar ini dulu diduga melepaskan sekresinya dalam apokrin dengan
cara menjepit sebagian sel. Bagian yang keluar dari kelenjar keringat ini
terletak sebagian besar di lapisan subkutan, dan saluran ekskretoris
terbuka ke folikel rambut.
Dibandingkan dengan keringat ekrin, keringat apokrin sedikit
kental dan berwarna kekuningan. Keringat apokrin mengandung
komponen yang sama seperti keringat ekrin ditambah lipid dan protein.
Keringat yang disekresikan dari kelenjar keringat apokrin tidak berbau.
Namun, ketika keringat apokrin berinteraksi dengan bakteri pada
permukaan kulit, bakteri memetabolisme komponennya, menyebabkan
keringat apokrin memiliki bau yang sering disebut sebagai bau badan.
Kelenjar keringat ekrin mulai berfungsi segera setelah lahir, tapi kelenjar
keringat apokrin belum mulai berfungsi sampai pubertas.
Kelenjar keringat apokrin, bersama dengan kelenjar keringat ekrin,
adalah aktif selama keringat emosional. Selain itu, kelenjar keringat
apokrin mengeluarkan keringat selama aktivitas seksual. Berbeda
dengan kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat apokrin tidak aktif
selama termoregulasi keringat dan tidak berperan dalam termoregulasi.

4. Kelenjar Minyak (Sebaceous)


Kelenjar sebaceous atau kelenjar minyak bentuknya sederhana dan
bercabang. Kelenjar ini terhubung ke bagian folikel rambut. Sebagian
hasil sekresi dari kelenjar sebaceous terletak pada dermis dan biasanya
terbuka ke bagian leher folikel rambut. Di beberapa lokasi seperti bibir,
glans penis, labia minora, dan kelenjar tarsal kelopak mata, kelenjar ini

50
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

terbuka langsung ke permukaan kulit. Tidak ada pada bagian telapak


tangan dan kaki, kelenjar sebaceous berukuran kecil di sebagian besar
wilayah anggota gerak, tetapi berukuran besar pada kulit payudara,
wajah, leher, dan otot superior dada. Kelenjar sebaceous mengeluarkan
zat berminyak yang disebut sebum, yaitu suatu campuran trigliserida,
kolesterol, protein, dan garam anorganik. Sebum menyelubungi
permukaan rambut dan membantu menjaganya dari pengeringan dan
menjadi rapuh. Sebum juga mencegah penguapan air yang berlebihan
dari kulit, membuat kulit lembut dan lentur, dan menghambat
pertumbuhan beberapa bakteri (tetapi tidak semua).
Perhatikan Gambar 28!

Gambar 28. Kelenjar pada Kulit, a) Kelenjar


Apokrin dan b) Kelenjar Merokrin merupakan
Kelenjar keringat serta c) Kelenjar Minyak
(Salladin, 2012: 195)

51
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

E. Kelainan dan Gangguan yang Dapat Terjadi pada Sistem Integumen


a. Kanker Kulit
Penyebab kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak
terkontrol di dalam jaringan kulit. Jika tidak diobati, sel-sel kanker ini
akan menyebar ke organ lain. Kanker kulit adalah jenis kanker yang
paling dominan di dunia.
b. Lupus
Penyebab Lupus adalah penyakit autoimun atau kekebalan tubuh
yang terganggu. Normalnya sistem kekebalan tubuh akan menjaga
tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan bentuk lain yang
berbahaya. Dalam hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah
mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya menyerang sel tubuh yang
sehat.
c. Campak (rubeola)
Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang
berkembang di dalam sel di daerah tenggorokan dan paru paru.
Rubeola sangat menular dan cepat menyebab melalui media udara
ketika penderita rubeola batuk atau bersin. Orang yang menderita
rubeola akan merasakan demam, batuk, hidung berair, dan ruam-ruam
pada kulit sebagai puncak dari penyakit rubeola.
d. Psoriasis
Penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang
ditandai dengan bercak merah terkadang menyerupai sisik pada kulit.
Kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh respon autoimun

52
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 2 (Sistem Integumen)

DAFTAR PUSTAKA
Salladin, K. 2012. Anatomy & Physiology, Unity of Form and Function 6th
Edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Tortora, Gerard. J & Derrickson, Bryan. 2009. Principles of Anatomy and
Physiology 12th Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.

53
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai