Anda di halaman 1dari 15

GEOSTRATEGI

DI SUSUN OLEH :

NURUL HASANAH
2014110003

FAKULTAS PERTANIAN
PRODI TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
UNIVERSITS DR.SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2014-2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.

Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini, dijelaskan beberapa bab mengenai geostrategi,
definisi, dan sedikit mengenai geopolitik. Dan masih banyak lagi. Semua akan terangkum
dalam makalah ini walaupun yang saya uraikan masih belum sempurna.

Karena saya akui masih banyak kekurangan, sebab pengalaman yang saya miliki masih
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan pada para pembaca sekalian untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Terima kasih

Surabaya, Juli 2016

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

BAB 1...........................................................................................................................................

GEOSTRATEGI........................................................................................................................

SEJARAH....................................................................................................................................
PERJUANGAN TERHADAP PENJAJAH.................................................................................

PERIODE PENJAJAHAN JEPANG..........................................................................................

SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN.......................................................................

KETAHANAN NASIONAL......................................................................................................

KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL.................................................................................

FUNGSI KETAHANAN NASIONAL.......................................................................................

SIFAT KETAHANAN NASIONAL..........................................................................................

KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL (TRIGATRA)...........................................................

KONSEPSI KETAHANAN PANCAGATRA............................................................................

KETAHANAN ASPEK IDEOLOGI...........................................................................................

KETAHANAN POLITIK..........................................................................................................

KETAHANAN ASPEK EKONOMI...........................................................................................

KETAHANAN ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN..................................................

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
GEOSTRATEGI, merupakan turunan dari geopolitik, adalah sejenis kebijakan luar negeri

yang dipandu oleh faktor geografi. Faktor-faktor ini melengkapi, menghambat, atau

mempengaruhi perencanaan politik dan militer.

Layaknya semua strategi, geostrategi berusaha menyamakan cara dengan hasil dalam hal ini

sumber daya negara. Dengan tujuan geopolitiknya (lokal, regional atau global). Strategi

berkaitan dengan geografi berkaitan dengan kebangsaan.

Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu

memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia

diterjemahkan dalam konsep Wasantara, sedangkan geostrategi bangsa Indonesia dirumuskan

dalam konsepsi Ketahanan Nasional.

Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan

untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.


BAB 1

SEJARAH

o 350 th lebih menderita dalam penjajahan

1. kemiskinan dan penderitaan lahir bathin.


2. Upaya perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia al:
3. Iskandar muda di aceh (1636)
4. Sisingamangaraja di daerah Batak (1900)
5. Imam Bonjol di daerah Minangkabau (1822-1837)
6. P. Diponegoro di daerah Yogya (1825-1830)
7. Badaruddin di daerah Palembang (1817)

8. Sultan Tirtayasa dari Banten (1650)

9. Sultan Agung dari Mataram (1613)

10. Untung Suropati dari Jatim (1670)

11. Jalantik dari Bali (1850)

12. Anak Agung Made dari Lombok (1895)

13. Pangeran Antasari dari Kalsel (1860)

14. Hasanudin dari makasar (1660)

15. Pattimura dari Maluku (1817)

Perjuangan tsb belum berhasil karena kurangnya persatuan, dan penjajah menggunakan
politik pecah belah dan kuasai (sissos dan sistek). Akan tetapi perjuangan selanjutnya dirintis
oleh kelompok lain antara lain :

- Budi utomo pada tahun (1908)


- Angkatan sumpah pemuda (1928)

Cara perjuangan thd penjajah diubah dengan :


- Pendidikan untuk memajukan bangsa
- Membangkitkan semangat nasional
- Hasil perjuangan yang menonjol muncul: Jiwa persatuan bangsa Indonesia).

Pada periode penjajahan Jepang (1942-1945):

merupakan babak penjajahan baru yang tetap menimbulkan kemiskinan dan penderitaan
lahir dan bathin = timbul berbagai pemberontakan melawan jepang :

- Di Tasikmalaya oleh gol Agama dan di Blitar oleh anggota Peta.

Setelah Proklamasi kemerdekaan 17-8-1945 :

- Bangsa Indonesia menghadapi berbagai kesulitan dan ancaman di seluruh bidang


kehidupan bangsa:

- Ancaman thd kemerdekaan bangsa dan kedaulatan negara RI dalam bentuk agresi
belanda I dan II- di seluruh bidang:

- Di Bidang Idiologi: dalam bentuk upaya meniadakan/mengganti Pancasila yang


dilakukan oleh PKI, DI/TII.

Di bidang Politik:

- negara kesatuan diganti dengan negara federal


- UUD 45 diganti dengan konstitusi RIS-UUDS 50
- dikembangkan demokrasi liberal
- dikembangkan demokrasi terpimpin

Dibidang ekonomi:

- berbagai kesulitan ekonomi telah dialami dipaksakan sistem ekonomi terpimpin .

Di bidang Politik:

- negara kesatuan diganti dengan negara federal


- UUD 45 diganti dengan konstitusi RIS-UUDS 50
- dikembangkan demokrasi liberal
- dikembangkan demokrasi terpimpin

Dibidang ekonomi:
- berbagai kesulitan ekonomi telah dialami dipaksakan sistem ekonomi terpimpin

Dibidang SosBud:

- selalu dirongrong subversi di bidang kebudayaan


- pengaruh asing yang dapat merusak kepribadian bangsa.

Di bidang Hankam:

berbagai pemberontakan yang dilakukan ekstrim kiri dan ekstrim kanan.


BAB II

KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional : merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan
perjuangan nasional .

Pada hakekatnya Tannas adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.

KETAHANAN NASIONAL juga merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang :

- Meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi

- Berisi keuletan dan ketangguhan

- Yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional

- Dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta


gangguan

- Yang datang dari luar maupun dari dalam

- Yang tidak langsung membahayakan :

- Integritas

- Identitas

- Kelangsungan hidup bangsa dan negara serta

- Perjuangan mengejar tujuan nasional

KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL :


- Menggunakan kerangka pikir (teori) Pancasila yang wataknya komprehensif dan
integralistik:

- Segala yang dipersoalkan dipandang sebagai keseluruhan

- Segala sesuatu (gejala) eksistensinya dalam keadaan serba terhubung, kedalam wujud/
isinya, keluar wadah/lingkungan dimana ia berada (sumber daya)

- Tata laku adalah hasil interaksi isi dengan wadah.

- Ketahanan nasional merupakan resultante dari ketahanan masing-masing aspek


kehidupan (Ipoleksosbud Hankam)
- Konsepsi ketahanan nasional = konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan keamanan
dan kesejahteraan dalam kehidupan nasional
- Konsepsi Ketahanan Nasional meliputi masa damai maupun perang
- prinsip perang/paham Indonesia tentang perang dan damai menjadi satu bagian
integral dengan sifat-sifat tannas seperti :
- cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan
- tidak kenal menyerah
- rela berkorban untuk tanah air.

FUNGSI KETAHANAN NASIONAL

- Sebagai doktrin nasional (doktrin perjuangan). Pada hakekatnya adalah suatu ajaran
(konsensus) bangsa Indonesia dalam mengimplementasikan falsafah Pancasila, UUD
45, Wasantara, guna menjamin pola berfikir, bertindak dan cara kerja guna
mempersatu padukan usaha bersama bangsa yang bersifat intersektoral dan multi
disipliner.

- Sebagai pola dasar pembangunan nasional,

- pada hakekatnya adalah arah pedoman dari setiap Repelita.

- Sebagai sistem nasional Indonesia,

- Pada hakekatnya adalah pola masyarakat Indonesia dalam mana Fals Pancasila dan
UUD 45 diterapkan didalamnya.
- Sebagai metoda, menggunakan metoda komprehensif integral (utuh menyeluruh)
berdasarkan asta gatra.

SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL

- Manunggal: integrasi yg serasi antara trigatra dan pancagatra, yang bersifat organik
dan dinamik demi keutuhan bagsa.

- Mawas kedalam: diarahkan pada bangsa dengan mawas diri bertujuan mewujudkan
hakikat dan sifat kenasionalannya.

- Kewibawaan: kemanunggalan menghasilkan kewibawaan nasional yang harus


diperhitungkan oleh fihak lain serta punya daya tangkal.

KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL (TRIGATRA)

Posisi dan lokasi geografi negara

- Geografis suatu negara sangat berpengaruh thd bangsa yg mendiaminya Negara


merupakan wadah, ruang lingkup suatu bangsa baik bentuknya kedalam maupun
keluar akan menentukan juga wujud bangsa yang mendiaminya; sebaliknya
bangsa tsb akan mempengaruhi alam lingkungan.

Bentuk negara menurut lokasi dibedakan menjadi :

- negara berada di daratan.


- negara berada di lautan
- negara di daratan dan di lautan.

- Kebanyakan negara di dunia merupakan negara di daratan dan dilautan.

Negara yang dikelilingi daratan disebut dengan negara daratan, menunjukkan ciri serba
daratan atau serba benua (swiss, Tibet, Laos, Afganistan)

Negara yang dikelilingi lautan disebut dengan negara lautan, yang dibedakan sebagai negara
kepulauan dan negara pulau.

Pengaruh letak geografis terhadap politik melahirkan geopolitik serta geostrategi. Bangsa
Indonesia berpendapat sesuai dengan sifat geografis negara Indonesia: pemanfaatan tanah, air
dan udara yang diintegrasikan dengan unsur-unsur sosial secara simultan dalam kerangka dan
tata susunan yang serasi, seimbang, dan dinamik dapat menunjang penyelenggaraan dan
peningkatan ketahanan nasional.

Keadaan dan Kekayaan Alam

Manusia mempunyai naluri untuk berkembang biak serta mempertahankan diri dengan
memanfaatkan alam dan kekayaannya. Selama ada keseimbangan tidak akan timbul masalah.
Jika kesimbangan tsb terganggu (pertamb penduduk) maka akan timbul berbagai masalah.
Oleh karena itu pemanfaatan sumber alam seharusnya berkembang sesuai dengan
perkembangan penduduk.

Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi dan di laut
serta diudara yang berada di wil kekuasaan suatu negara. Kekayaan ini dapat berupa hewani,
nabati dan mineral. Ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak. Kekayaan yg sudah
diolah disebut kekayaan efektif, sedangkan yang belum disebut kekayaan potensial.

Pengelolaan dan pemanfaatan sumber alam harus dilaksanakan berdasarkan asas maksimal,
lestari dan daya saing.

Asas maksimal: berarti sumber alam harus dapat memberikan manfaat yg optimal untuk
pembangunan dan menjaga keseimbngan antar daerah.

Keadaan dan kemampuan penduduk.

Penduduk yg dimaksud adalah manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.

Faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah jumlah penduduk,


komposisi penduduk dan distribusi penduduk.

Jumlah penduduk: keseluruhan jumlah manusia yg mendiami seluruh wilayah, besarnya


diperkirakan dengan sensus yang diadakan pada waktu

KETAHANAN NASIONAL PANCAGATRA


Aspek sosial pancagatra pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan sesama dan alam sekitarnya, maupun hubungan manusia dengan
diri sendiri dalam bentuk kebutuhannya.

KETAHANAN ASPEK IDEOLOGI

Suatu bangsa selalu mempunyai dan memerlukan filsafat hidup, sebagai pedoman dan
pegangan dalam melaksanakan perjuang an untuk mempertahankan kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.

Idiologi selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar filsafatnya yg
merupakan kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya.

Idiologi Pancasila: sekumpulan nilai-nilai luhur yang diyakini kebenarannya, yang berarti
juga memenuhi unsur keyakinan, dan sebagai hasil kesepakatan diagungkan sebagi dasar
negara, serta dilaksanakan dalam kehidupan.

Idiologi Individualis/liberal: menyatakan bahwa negara adalah masyarakat hukum yang


disusun atas kontrak seluruh individu dalam masyarakat.

Idiologi komunis/teori kelas: Yang menyatakan bahwa negara ialah alat suatu golongan
yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan lain yang
kedudukan ekonominya lemah. Golongan borjuis menindas golongan proletar.

Idiologi Keagamaan: bersumber pada keyakinan suatu agama yang dapat membina
kehidupan manusia bahagia Negara bersifat spiritual religius dalam arti negara melaksanakan
hukum agama dalam kehidupannya. Negara mewajibkan pelaksanaan syariat agama sebagai
hukum negara.

KETAHANAN ASPEK POLITIK

Politik selalu dihubungkan dengan masalah negara, karena kekuasaan di dalam suatu negara
berpusat pada pemerintahan negara tsb.

Kekuasaan pada suatu negara berpusat pada pemerintahan, maka perjuangan untuk
memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan menguasai pemerintahan.

Politik erat hubungannya dengan idiologi, idiologi bersifat asasi, politik adalah suatu
kebijaksanaan yang selaras dengan ruang dan waktu.
Kehidupan politik dapat dibagi menjadi dua yaitu: sektor masyarakat dan unsur pemerintah.

KETAHANAN ASPEK EKONOMI

Ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyarakat di dalam pengelolaan


faktor produksi, yaitu: bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, tehnologi dan manajemen
dlm produksi serta distribusi barang dan jasa, demi kesejahteraan rakyat baik fisik material
maupun mental spiritual.

Faktor-faktor yg mempengaruhi tannas aspek ekonomi adalah:

- Bumi dan Sumber alam

- Tenaga kerja

- Faktor modal

- Faktor tehnologi

- Hubungan Luar negeri

- Prasarana

- Faktor manajemen

KETAHANAN ASPEK PERTAHANAN NASIONAL

Hankam adalah suatu upaya rakyat semesta dengan TNI dan Polri sebagai intinya
dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa
dan negara serta keamanan hasil perjuangannya

Faktor yang berpengaruh:

- doktrin

- wawasan nasional

- wawasan Nasional
- Sistem Hankam

Kondisi geografi negara

- Manusia

- Integrasi TNI dan Polri serta Rakyat.

- Pendidikan Kewarganegaraan

- material

- Ilmu dan Teknologi

- managemen

- pengaruh luar negeri

- Kepemimpinan.

Kesimpulan :

Konsepsi Tannas lahir sebagai respons thd tantangan sejarah perjuangan Nas sebagai suatu
alternatif terbaik dan yang diyakini kebenarannya mampu menjamin survival bangsa dan
pertumbuhannya mengejar tujuan nasional.

Anda mungkin juga menyukai