Budiman, laki-laki umur 40 tahun datang berobat ke UGD / RS dengan pendarahan saluran
cerna atas yang massif. Penderita selama ini berobat dengan penyakit sirosis hati dekompensata, tanda
chronic liver stigmata, dijumpai dengan pasien TD 60 mmHg, POLS 100 x/ menit, demam (-), RR 20
x/ menit, eksremitas dingin, lemas. Serologi HbsAg (+).
1. Klarifikasi Istilah
1. Sirosis hati dekompensata
Penyakit hati kronis yang gejala atau tanda dari chronic liver stigmanata sudah
tampak jelas
3. Analisa Masalah
1. PSCA masif: perdarahan terus menerus
- Penggunaan NSAID
- Alkohol
- Varises esofagus
- Ulkus peptikum
2. Sirosis hari kompensata
- Laten sirosis hati, gejala dan tanda tidak jelas, dapat di temui pada screening
- Active sirosis hati tanda dan gejala dari chronic liver stigmata sudah terlihat
3. Merupakan tanda dari syok akibat PSCA masif
4. Riwayat hepatitis b positif
iii
4. Kerangka Konsep
Laki-laki 40 tahun
HbSAg +
TD: 60mmhg
Pols: 100x/menit
Eks dingin dan lemas Chronic Liver Stigmata
PSCA
Syok Hipovolemik
obati etiologi
5. Learning Objective
1. Sirosis hati dekompensata
2. Chronic liver stigmata
3. Hubungan sirosis dan psca
4. Diagnosa
5. Tindakan yang dilakukan
6. Bila stabil pemeriksaan apa yang di anjurkan
7. Definisi syok dan etiologinya
8. Definisi MOF dan MOD
9. SIRS, Septik sayok severe syok
10. Pengertian anafilaktik, anafilaksis, anafilaktoid
11. Kriteria dari gagal jantung, nafas, ginjal saraf, atau sistem saraf pusat.
iii
6. Pembahasan Learning Objective
1. Sirosis hati dekompensata
Sirosis hari kompensata: Laten sirosis hati, gejala dan tanda tidak jelas, dapat di temui pada
screening
Sirosis hari dekompensata: Active sirosis hati tanda dan gejala dari chronic liver stigmata
sudah terlihat
Eritema palmer
Splenomegali
spidernevi
vena kolateral
asites
melena/ hematemesis
inverted albumin globulin (5 dari 7 gejala untuk menegakkan dx)
Sirosis Hepatis
Pengerasan hati
Hipertensi porta
Pecah
PSCA
iii
4. Diagnosa
Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan
metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang
adekuat ke organ-organ vital tubuh
SYOK HIPOVOLEMIK
Pengertian
Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan penurunan
volume intravascular. Cairan tubuh terkandung dalam kompartemen intraseluler dan
ekstraseluler. Cairan intraseluler menempati hamper 2/3 dari air tubuh total sedangkan cairan
tubuh ekstraseluler ditemukan dalam salah satu kompartemen intavaskular dan interstitial.
Volume cairan interstitial adalah kira-kira 3-4x dari cairan intravascular. Syok hipovolemik
terjadi jika penurunan volume intavaskuler 15% sampai 25%. Hal ini akan menggambarkan
kehilangan 750 ml sampai 1300 ml pada pria dgn berat badan 70 kg.
Etiologi
iii
Kondisi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok hipovolemik adalah (1)
kehilangan cairan eksternal seperti : trauma, pembedahan, muntah-muntah, diare, diuresis, (2)
perpindahan cairan internal seperti : hemoragi internal, luka baker, asites dan peritonitis
SYOK KARDIOGENIK
Pengertian
Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan
curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali.
Etiologi
Penyebab syok kardiogenik mempunyai etiologi koroner dan non koroner. Koroner,
disebabkan oleh infark miokardium, Sedangkan Non-koroner disebabkan oleh kardiomiopati,
kerusakan katup, tamponade jantung, dan disritmia.
SYOK DISTRIBUTIF
Pengertian
Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah secara abnormal berpindah tempat
dalam vaskulatur seperti ketika darah berkumpul dalam pembuluh darah perifer.
Etiologi
Syok distributif dapat disebabkan baik oleh kehilangan tonus simpatis atau oleh pelepasan
mediator kimia ke dari sel-sel. Kondosi-kondisi yang menempatkan pasien pada resiko syok
distributif yaitu (1) syok neurogenik seperti cedera medulla spinalis, anastesi spinal, (2) syok
anafilaktik seperti sensitivitas terhadap penisilin, reaksi transfusi, alergi sengatan lebah (3)
syok septik seperti imunosupresif, usia yang ekstrim yaitu > 1 thn dan > 65 tahun, malnutrisi
Berbagai mekanisme yang mengarah pada vasodiltasi awal dalam syok distributif lebih jauh
membagi klasifikasi syok ini kedalam 3 tipe :
1. Syok Neorugenik
Pada syok neurogenik, vasodilatasi terjadi sebagai akibat kehilangan tonus simpatis. Kondisi
ini dapat disebabkan oleh cedera medula spinalis, anastesi spinal, dan kerusakan sistem saraf.
Syok ini juga dapat terjadi sebagai akibat kerja obat-obat depresan atau kekurangan glukosa
(misalnya : reaksi insulin atau syok). Syok neurogenik spinal ditandai dengan kulit kering,
hangat dan bukan dingin, lembab seperti terjadi pada syok hipovolemik. Tanda lainnya adalah
bradikardi.
iii
2. Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien yang sebelumnya sudah
membentuk anti bodi terhadap benda asing (anti gen) mengalami reaksi anti gen- anti bodi
sistemik.
3. Syok Septik
Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh infeksi yang
menyebar luas. Insiden syok septik dapat dikurangi dengan melakukan praktik pengendalian
infeksi, melakukan teknijk aseptik yang cermat, melakukan debriden luka ntuk membuang
jarinan nekrotik, pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci tangan
secara menyeluruh.
Sepsis adalah keadaan SIRS dan ditemukan pula kriteria infeksi secara bersamaan
Severe Sepsis adalah keadaan Sepsis disertai MOD dan hipotensi
Septik Syok adalah keadaan Severe sepsis dengan hipotensi meskipun sudah di beri terapi
syok
iii
10. Apa itu anafilaktik, anafilaktoid, anafilaksis
Anafilaktik adalah syndrom klinis syok yang terjadi akibat reaksi hipersensitvitas tipe 1
(IgE)
Anafilaktoid adalah terjadi akibat degranulasi non spesifik sel mast oleh obat-obatan, bahan
kimia, atau pemicu lain dan tidak melibatkan sensitivitas dengan dasar IgE
Anafilaksis adalah suatu keadaan yang berat, mengancam jiwa dan merupakan reaksi
hipersensitivitas sistemik lebih sering pada usia muda
11. Kriteria dari gagal jantung, nafas, ginjal saraf, atau sistem saraf pusat.
Gagal jantung :
- HR 54x/menit
- MAP ( mean arterial pressure) 49mmHg
- VT ( ventriculer tachycardia ) dan atau VF ( ventriculer fibrilation )
- PH serum 7.24 dengan PCO2 40 mmHg
Gagal nafas :
- RR 5x/menit atau 49x/menit
- PaCO2 50 mmHg
- P(A-a) O2 350mmHg
- Ventilasi mekanik atau CPAP pada hari ke-4
Gagal ginjal :
- Diuresis 479ml/24 jam atau 159ml/8 jam
- BUN ( blood urea nitrogen ) 100mg/dl
- Kreatinin serum 3.5mg/dl
Gagal saraf pusat :
- skor glasgow comascale 6 ( tanpa pemberian sedatif )
Kesimpulan
Dari tanda dan gejala OS laki laki 40 thn mengalami syok hipovolemik disebabkan oleh
PSCA masif, PSCA ini di duga berkaitan dengan sirosis ahati yang di alami pasien
untuk itu sebagai dr umum lakukam resusitasi ABC untuk menstabilkan Keadaan umum
dan hemodinamik pasien kemudian setelah stabil rujuk untuk endoskopi
iii
Daftar Pustaka
Djumhana A. Perdarahan akut saluran cerna bagian atas [Internet]. [cited 2016 November 1].
Availablefrom:http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/
uploads/2011/03/pendarahan_akut_saluran_cerna_ bagian_atas.pdf
Robinson M, Syam FA, Abdulah M. Mortality risk factors in acute upper gastrointestinal bleeding.
Indones J Gastroenterol Hepatol Dig Endosc. 2012; 13:1-37
Djojoningrat D. Perdarahan saluran cerna bagian atas (hematemesis melena). Dalam: Rani AA, K MS,
Syam AF, editor. Buku ajar gastroenterology. Edisi ke-1. Jakarta: Pusat penerbit Ilmu Penyakit
Dalam FK UI; 2011: 33-44
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Marcellus SK, Setiati S. 2007. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
iii