Anda di halaman 1dari 217

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH


TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III
SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh
Rismadiani Kurnia
1401409143

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-

benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian

atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi

ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, 2013

Rismadiani Kurnia

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian

Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang.

Di : Tegal

Tanggal : 10 Juli 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Yuli Witanto, M.Pd. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.


19640717 198803 1 002 19611018 198803 1 002

Mengetahui,

Koordinator PGSD UPP Tegal

Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.


19630923 198703 1 001

iii
PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A


Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar
Siswa Kelas III SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal oleh Rismadiani Kurnia
1401409143, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP
UNNES pada tanggal 22 Juli 2013.

PANITIA UJIAN

Ketua Sekretaris

Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.


19510801 197903 1 007 19630923 198703 1 001

Penguji Utama

Dra. Noening Andrijati, M.Pd


19680610 199303 2 002

Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2

Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd. Drs. Yuli Witanto, M.Pd.


19611018 198803 1 002 19640717 198803 1 002

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?.

(Q.S. Ar-Rahman: 13)

Dont make mistake of thinking you know me.

(Dastan-Prince of Persia)

Orang-orang bisa tidak adil, tapi Tuhan pasti adil.

(Hyun Gi Jun-Lie to Me)

Persembahan

Untuk Bapak, Ibu, dan adikku yang telah

menyayangi dan selalu mendoakan yang terbaik

bagi peneliti.

v
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Hasil

Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar Siswa Kelas III SD Negeri

Randugunting 3 Kota Tegal. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan

penyusunan skripsi, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, pengarahan,

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menuntut ilmu di UNNES.

2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menuntut ilmu di

UNNES.

3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian.

4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah

memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

5. Drs. Yuli Witanto, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti yang bermanfaat

kepada peneliti dalam penyusunan skripsi.

6. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan

skripsi.

7. Maesari, S.Pd, Kepala SD Negeri Randugunting 3 yang telah memberikan ijin

kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

vi
8. Abu Suud, S.Pd, Kepala SD Negeri Randugunting 1 yang telah memberikan

ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

9. Tri Wiyanti, S. Pd, guru pengampu kelas III SD Negeri Randugunting 3 yang

telah memberikan waktu dan bimbingannya kepada peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

10. Siti Arifah, S.Pd, guru pengampu kelas III SD Negeri Randugunting 1 yang

telah memberikan waktu dan bimbingannya kepada peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

11. Staf guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Negeri Randugunting 1 dan 3 yang

telah bersedia bekerjasama dalam penelitian ini.

12. Bapak dan Ibu yang telah memberikan segalanya kepada peneliti sehingga

penelitian ini dapat terselesaikan.

13. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungannya.

14. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2009.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan

pembaca, sehingga dapat dijadikan referensi bagi guru atau insan-insan yang

mempunyai perhatian di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

anak bangsa.

Tegal, 10 Juli 2013

Peneliti

vii
ABSTRAK

Kurnia, Rismadiani. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A


Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun
Datar Siswa Kelas III SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal. Skripsi,
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Yuli Witanto, M.Pd, II. Drs. Teguh
Supriyanto, M.Pd.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar.

Matematika merupakan mata pelajaran yang objeknya abstrak, sehingga


dalam pembelajarannya diperlukan suatu model pembelajaran yang membuat siswa
paham akan konsep yang sedang diajarkan dan lebih berpartisipasi aktif di dalam
proses pembelajarannya. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa
kelas III SD pada materi Bangun Datar antara yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang menerapkan konvensional?.
Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada
pembelajaran Matematika.
Populasi dalam penelitian sebanyak 75 siswa kelas III SD Negeri
Randugunting 1 dan 3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
propotionate stratified random sampling, dan diperoleh anggota sampel yang
representatif sebanyak 63 siswa yang terdiri dari 33 SD Negeri Randugunting 3 yang
dijadikan sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa SD Negeri Randugunting 1 sebagai
kelas kontrol. Data awal penelitian menggunakan nilai UTS siswa kelas III semester
2 dan diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu sebesar 80,61, sedangkan kelas
kontrol sebesar 82,36. Setelah kelompok eksperimen diberikan model kooperatif tipe
make a match dan kelompok kontrol diberi model pembelajaran konvensional, kedua
kelompok diberikan tes akhir pada materi Bangun Datar dan diperoleh rata-rata nilai
hasil belajar kelas eksperimen sebesar 81,27, sedangkan kelas kontrol hanya 73,73.
Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent samples t test
melalui program SPSS versi 20, menunjukkan bahwa model kooperatif tipe make a
match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap peningkatan hasil belajar
ditandai dengan nilai hasil thitung > ttabel (2,153 > 2,000) dan 0,035 < 0,05.
Dari hasil penelitian, diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Bagi siswa,
sebaiknya lebih menggali pengetahuan dan aktif berkomunikasi dengan temannya.
Bagi sekolah, perlu mengambil kebijakan yang mendukung pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menyediakan fasilitas berupa
buku-buku sebagai referensi dan berbagai media pembelajaran yang mendukung
pembelajaran.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
Judul ................................................................................................................... i
Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii
Pengesahan ......................................................................................................... iv
Motto dan Persembahan ..................................................................................... v
Prakata ................................................................................................................ vi
Abstrak ...............................................................................................................viii
Daftar Isi ............................................................................................................ ix
Daftar Tabel .......................................................................................................xiii
Daftar Lampiran ..................................................................................................xiv

Bab
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
1.4 Perumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 6
1.5.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
1.6.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 7
1.6.2 Manfaat Praktis ......................................................................................... 7
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 8
2.1.1 Hakikat Belajar ......................................................................................... 8
2.1.2 Hakikat Pembelajaran ............................................................................... 9
2.1.3 Hasil Belajar .............................................................................................. 10

ix
2.1.4 Hakikat Matematika Sekolah Dasar .......................................................... 11
2.1.5 Teori Belajar Matematika ......................................................................... 12
2.1.5.1 Teori Belajar Bruner .............................................................................. 12
2.1.5.2 Teori Belajar Dienes .............................................................................. 14
2.1.5.3 Teori Belajar Van Hiele ......................................................................... 16
2.1.6 Materi Geometri di Kelas III Sekolah Dasar ............................................. 19
2.1.6.1 Jenis dan Besar Sudut ............................................................................ 19
2.1.6.2 Sudut sebagai Jarak Putar ....................................................................... 20
2.1.6.3 Sifat-sifat Bangun Datar ......................................................................... 20
2.1.6.3.1 Segitiga ................................................................................................ 20
2.1.6.3.2 Persegi ................................................................................................. 21
2.1.6.3.3 Persegi Panjang ................................................................................... 22
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ........................................................... 22
2.1.8 Model Pembelajaran .................................................................................. 23
2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 24
2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match ............................ 27
2.1.11 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match 29
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 30
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 32
2.4 Hipotesis ....................................................................................................... 34
2.4.1 Hipotesis Operasional ............................................................................... 34
2.4.2 Hipotesis Statistik ..................................................................................... 34
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .................................................................................... 35
3.1.1 Populasi ..................................................................................................... 35
3.1.2 Sampel ....................................................................................................... 35
3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 36
3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 37
3.3.1 Variabel Bebas .......................................................................................... 38
3.3.2 Variabel Terikat ........................................................................................ 38
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 38

x
3.4.1 Dokumentasi ............................................................................................. 38
3.4.2 Tes .............................................................................................................. 38
3.4.3 Observasi ................................................................................................... 39
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 39
3.5.1 Lembar Observasi ..................................................................................... 40
3.5.2 Dokumentasi ............................................................................................. 40
3.5.3 RPP ............................................................................................................ 40
3.5.4 Soal-soal Tes ............................................................................................. 41
3.5.4.1 Validitas ................................................................................................. 41
3.5.4.2 Reliabilitas ............................................................................................. 42
3.5.4.3 Indeks Kesukaran Soal ........................................................................... 42
3.5.4.4 Daya Pembeda Butir Soal ...................................................................... 43
3.6 Deskripsi Data .............................................................................................. 45
3.7 Metode Analisis Data ................................................................................... 45
3.7.1 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................ 45
3.7.2 Uji Hipotesis Akhir ................................................................................... 47
3.8 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 48
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data .............................................................................................. 50
4.2 Uji Prasyarat Instrumen ................................................................................ 51
4.2.1 Uji Validitas .............................................................................................. 51
4.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 52
4.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran ...................................................................... 53
4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal .................................................................... 54
4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................................ 55
4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................ 57
4.4 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 57
4.4.1 Uji Normalitas Data .................................................................................. 58
4.4.2 Uji Homogenitas Data ............................................................................... 59
4.4.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) ........................................................................ 60
4.5 Pembahasan .................................................................................................. 61

xi
5. PENUTUP
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 66
5.2 Saran ............................................................................................................. 67
Daftar Lampiran .................................................................................................. 69
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 196

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif .................................. 27
3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ........................................................... 43
3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ................................................................. 44
3.3 Prosedur Penelitian Eksperimen ............................................................... 49
4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa .......................................................... 50
4.2 Hasil Uji Reliabilitas Bentuk Soal Uraian ............................................... 53
4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda ......................... 54
4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ..................................... 54
4.5 Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda .............................................. 54
4.6 Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian .......................................................... 55
4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen .................................. 56
4.8 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol ......................................... 56
4.9 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata .................................................................. 57
4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .......... 58
4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ................. 58
4.12 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen .......................................... 59
4.13 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ................................................. 59
4.14 Hasil Uji Homogenitas Data ..................................................................... 59
4.15 Hasil Uji t .................................................................................................. 60

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Populasi Siswa Kelas Eksperimen ...................................................... 69


2. Daftar Populasi Siswa Kelas Kontrol ............................................................. 70
3. Daftar Sampel Siswa Kelas Eksperimen ........................................................ 71
4. Daftar Sampel Siswa Kelas Kontrol .............................................................. 72
5. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Kelas Eksperimen ............................ 73
6. Silabus Matematika Kelas III SD ................................................................... 76
7. Silabus Pengembangan Matematika .............................................................. 77
8. Kisi-kisi Soal Uji Coba Matematika .............................................................. 79
9. Proses Validasi .............................................................................................. 82
10. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas Eksperimen ................................................. 100
11. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas Kontrol ........................................................ 101
12. Input Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ...................... 102
13. Out Put Validitas Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ........... 103
14. Out Put Reliabilitas Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ... 107
15. Input Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian ................................. 108
16. Out Put Validitas Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian .............. 109
17. Out Put Reliabilitas Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian .......... 110
18. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda ............................ 111
19. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ........................................ 112
20. Analisis Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda .................................. 113
21. Analisis Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian .............................................. 114
22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 ..................................... 115
23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 ..................................... 127
24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3 ..................................... 140
25. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 1 ............................................ 152
26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 2 ............................................ 161
27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 3 ............................................ 171
28. Soal Tes Akhir ............................................................................................. 181

xiv
29. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ................................................... 188
30. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol .......................................................... 189
31. Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 190
32. Hasil Uji Homogenitas dan Uji t .................................................................. 191
33. Hasil Penghitungan Manual Uji T Nilai Tes Akhir dengan Pihak Kanan ... 192
34. Dokumentasi ................................................................................................ 194

xv

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan naskah lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor

22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 mengenai standar isi, disebutkan bahwa

pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut,

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana

tercantum dalam di dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Permendiknas 2006: 1).

Sistem Pendidikan Nasional merupakan integrasi dari komponen-komponen

pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang mengatur proses pelaksanaan

pendidikan di Indonesia. Hakikat pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Ketentuan Umum

Pasal 1 yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

1
2

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual


keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
negara.

Usaha-usaha tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk jalur pendidikan.

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur

pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan

yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Kegiatan pendidikan jalur formal terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Berdasarkan Bab IV Pasal 6 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,

setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib

mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang

melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar

(SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta sekolah

menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang

sederajat. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat 10 mata

pelajaran yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya,

Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan, dan Muatan Lokal.

Di dalam naskah lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2006:

416) ditegaskan bahwa mata pelajaran Matematika merupakan ilmu universal yang

mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan
3

menciptakan teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan matematika yang kuat

sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai

dari Sekolah Dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi

tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,

dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu

berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Pada proses pembelajarannya, siswa masih kurang bisa menyesuaikan diri

pada kondisi pembelajaran yang cenderung bersifat kaku dan didominasi oleh guru.

Oleh karena itu, seorang guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam membelajarkan

Matematika kepada siswa, misalnya dalam menggunakan permainan atau games dan

media pembejaran. Permainan merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan

dunia anak-anak. Mereka memiliki ketertarikan yang tinggi akan hal tersebut.

Melalui permainan, siswa akan terbawa dalam suasana yang menyenangkan sambil

mempelajari suatu materi. Siswa tidak akan merasa terbebani dalam belajar ketika

pembelajaran yang dirancang guru disesuaikan dengan karakteristik perkembangan

mereka.

Namun pada kenyataannya, pembelajaran di SD pada umumnya masih

menerapkan model pembelajaran konvensional. Bernero (2000) dalam Hillen dan

Leigh (2006: 4) mengungkapkan pendapat mengenai pembelajaran konvensional

melalui pernyataan berikut ini Traditional teaching in math classrooms has focused

on teacher talksstudents listen. Learning in this manner tends to be very passive

and memory-based, making low cognition demands on learners. Pendapat Bernero

tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran Matematika yang menggunakan model


4

konvensional terfokus pada guru yang berbicara dan siswa yang mendengarkan.

Pembelajaran seperti ini cenderung sangat pasif dan bersifat hafalan, serta membuat

rendahnya perkembangan kognisi siswa. Akibatnya, Matematika dianggap sebagai

salah satu mata pelajaran di SD yang sulit, minat siswa rendah, dan capaian hasil

belajar siswa kurang maksimal, termasuk hasil belajar siswa pada materi Bangun

Datar.

Berdasarkan Permendiknas (2006: 417), ruang lingkup mata pelajaran

Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1)

Bilangan; (2) Geometri dan pengukuran; dan (3) Pengolahan data. Pembelajaran

Geometri di kelas III SD bertujuan untuk menanamkan konsep Bangun Datar. Untuk

membantu siswa memahami konsep tersebut, guru membutuhkan media dan model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan mereka.

Pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas III SD

Negeri Randugunting 3, pada 8 Januari 2013, dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran Geometri, guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional. Hal ini menyebabkan ada beberapa siswa yang nilainya belum

melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan untuk mata

pelajaran Matematika yaitu 68. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi serta karakteristik perkembangan

siswa, sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan dan

berpartsipasi aktif dalam proses pembelajarannya.

Masalah di atas dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang

lebih tepat. Penggunaan model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi dan

karakteristik siswa. Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka

yang senang bermain salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe make a match juga sesuai
5

untuk semua tipe gaya belajar siswa, yaitu tipe belajar visual, auditorial, dan

kinestetik.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match dikembangkan oleh Lorna

Curran (1994). Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat

pasangan) memiliki keunggulan, yaitu melalui model ini siswa dapat mencari

pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan (Rusman 2011: 223).

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran

Matematika materi Bangun Datar, dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada

Materi Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Randugunting 3 Kota

Tegal.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dia atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

(1) Pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang berperan

aktif dalam pembelajaran.

(2) Model pembelajaran Matematika di SD masih menggunakan model

pembelajaran konvensional, sehingga menyebabkan siswa bosan.

(3) Penggunaan model pembelajaran konvensional yang tidak dikombinasikan

dengan metode lain yang lebih inovatif, menyebabkan nilai Matematika

siswa tidak maksimal.


6

(4) Guru kurang kreatif dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik perkembangan siswa dan materi Bangun Datar,

sehingga siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran dan hal ini juga

berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa.

(5) Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match pada pembelajaran matematika materi Bangun Datar.

1.3 Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitimembatasipermasalahan

sebagai berikut:

(1) Variabel yang akan diteliti yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make

a match dan hasil belajar siswa pada materi Bangun Datar.

(2) Peneliti memfokuskan penelitian pada keefektifan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa SD kelas III

pada materi Bangun Datar.

1.4 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dapat

diambil yaitu:

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD pada materi Bangun

Datar antara yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dan yang menerapkan konvensional?

1.5 Tujuan Penelitian


Di dalam setiap penelitian tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Terdapat dua

tujuan di dalam penelitian ini, yaitu tujuan umum dan khusus.


7

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum diadakannya penelitian ini untuk mengetahui keefektifan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensional pada pembelajaran Matematika.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD antara yang menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang menerapkan konvensional pada

pembelajaran Matematika materi Bangun Datar.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1.6.1 Manfaat Teoritis

(1) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Matematika

khususnya pada materi Bangun Datar.

(2) Memberikan informasi bagi guru mengenai pembelajaran kooperatif tipe

make a match.

(3) Membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan institusional.

1.6.2 Manfaat Praktis

(1) Meningkatnya hasil belajar siswa kelas III SD khususnya mata pelajaran

Matematika materi Bangun Datar.

(2) Memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran inovatif.

(3) Memotivasi sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang

mengikutsertakan keterlibatan siswa.


BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Landasan teori berasal dari dua kata, yaitu kata landasan yang berarti dasar

atau tumpuan (KBI 2008: 808) dan teori yang berarti (1) pendapat yang didasarkan

pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; (2) penyelidikan

eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika,

metodologi, argumentasi; (3) asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu

kesenian atau ilmu pengetahuan; (4) pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan

sesuatu (KBI 2008: 1501). Teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan yang

membantu peneliti menyusun penelitian yaitu hakikat belajar, hakikat pembelajaran,

hasil belajar, hakikat Matematika sekolah dasar, teori belajar Matematika, materi

Geometri di kelas III sekolah dasar, karakteristik siswa sekolah dasar, model

pembelajaran, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe

make a match, dan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe make a

match.

2.1.1 Hakikat Belajar

Cronbach (t.t) dalam Suprijono (2012: 2) berpendapat bahwa learning is

shown by a change in behavior as a result of experience, yang berarti belajar adalah

perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat lain dikemukakan oleh

Winkel (1989) dalam Kurnia dkk. (2007: 1.3) yang menyatakan bahwa belajar

merupakan suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam

8
9

interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan

yang relatif menetap dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hamalik (2008: 27) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Jadi, belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif menetap

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi

individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi

secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, serta mempunyai tujuan terarah pada

kemajuan yang progresif.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan

mempelajari (Suprijono 2012: 13). Menurut Corey (1986) dalam Ruminiati (2007:

1.14), pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang dikelola

secara disengaja untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu,

sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respons terhadap situasi

tertentu juga. Nurani (2003) dalam Ruminiati (2007: 1.14) mengemukakan bahwa

konsep pembelajaran merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses

belajar pada diri siswa selaku siswa dan guru sebagai pendidik, dengan didukung

oleh seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran. Pendapat lain

dikemukakan oleh Rusman (2011: 144) yang mengemukakan bahwa pembelajaran

pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, baik

interaksi secara langsung maupun tidak langsung.


10

Jadi, pembelajaran selalu melibatkan guru dan siswa. Semua kegiatan yang

dilakukan oleh guru semata-mata diarahkan untuk membantu siswa mempelajari

materi tertentu. Peran guru dalam pembelajaran juga diungkapkan oleh Dykstra

dalam pernyataan berikut ini the role of the teacher is not to steer the learning

process, but rather to create a rich learning environment (2006: 15). Dykstra

menyatakan bahwa peran guru bukan untuk mengendalikan pembelajaran, lebih jauh

lagi yaitu menciptakan suasana pembelajaran yang baik.

Untuk dapat membantu siswa dengan baik, guru harus merencanakan

pembelajaran secara matang, dan mengetahui latar belakang serta kemampuan dasar

siswa. Latar belakang siswa yang dimaksud di sini yaitu latar belakang ekonomi, asal

sekolah, orang tua, dan keberadaan siswa di kelas. Pembelajaran yang dipersiapkan

secara matang akan memberi dampak positif terhadap hasil belajar siswa.

2.1.3 Hasil Belajar

Menurut Suprijono (2012: 5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Bloom (1956)

dalam Poerwanti dkk. (2008: 1.23) memberikan penjelasan bahwa hasil belajar

mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

(1) Ranah Kognitif

Dalam hubungannya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang

tempat utama, terutama dalam tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar,

Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menegah Atas. Jenjang ranah

kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi.
11

(2) Ranah Afektif

Ranah afektif diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah

pertumbuhan batiniah yang terjadi bila individu menjadi sadar tentang

nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian

dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya.

Jenjang kemampuan dalam ranah afektif yakni menerima, menjawab,

menilai, dan organisasi.

(3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya

mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kata operasional untuk

aspek psikomotor harus menunjuk pada aktualisasi kata-kata yang dapat

diamati, yaitu muscular or motor skill, manipulations of materials or objects,

neuromuscular coordination.

2.1.4 Hakikat Matematika Sekolah Dasar

Ibrahim dan Suparni (2012: 35) berpendapat bahwa Matematika merupakan

ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai

peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, matematika

sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga matematika perlu

dikenalkan kepada siswa sejak Sekolah Dasar, bahkan Taman Kanak-kanak.

Tujuan mata pelajaran Matematika termaktub dalam Peraturan Menteri nomor

22 tahun 2006 sebagai berikut:

Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
12

dan tepat, dalam pemecahan masalah, 2) Menggunakan penalaran pada


pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika; 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4) Mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah; 5) Memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, ruang lingkup mata pelajaran

Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek Bilangan, Geometri dan

Pengukuran, serta Pengolahan data. Salah satu aspek Geometri yang diajarkan pada

siswa di kelas III SD yaitu materi Bangun Datar. Sebenarnya, pengenalan berbagai

bentuk bangun datar bukan merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan, hanya

saja, selama ini guru sering kali kurang memerhatikan batasan-batasan sejauh mana

materi yang perlu diberikan kepada siswa.

Matematika merupakan ilmu yang cara bernalarnya abstrak, tetapi harus

diberikan kepada siswa SD yang cara berpikirnya masih pada tahap operasi konkret.

Oleh karena itu, guru perlu berhati-hati dalam mengajarkan konsep-konsep

matematika tersebut. Siswa SD belum mampu berpikir abstrak, berpikirnya harus

dikaitkan dengan gambar-gambar ataupun benda-benda konkret yang ada di sekitar

mereka.

2.1.5 Teori Belajar Matematika

2.1.5.1 Teori Belajar Bruner

Berdasarkan teori ini, manusia adalah pemroses, pemikir, dan pencipta

informasi. Menurut Bruner (t.t) dalam Aisyah dkk. (2007: 1.5), belajar matematika

adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang


13

terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-

konsep dan struktur-struktur matematika itu. Siswa harus dapat menemukan

keteraturan dengan cara mengotak-atik objek. Jadi, siswa haruslah terlibat aktif agar

dapat mengenal konsep dan struktur yang sedang dibicarakan, siswa akan memahami

materi yang harus dikuasainya itu. Bruner memaparkan tiga tahapan penyajian

pengetahuan yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik yang dikenal dengan teori

belajar Bruner.

(1) Tahap Enaktif

Pada tahap ini, siswa belajar sesuatu pengetahuan secara aktif. Siswa

belajar dengan menggunakan benda-benda konkret. Siswa akan

memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.

(2) Tahap Ikonik

Dalam tahap ini, kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran

internal di mana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-

gambar atau grafik yang dilakukan siswa. Rangkaian gambar atau

grafik tersebut berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran

dari objek-objek yang dimanipulasinya.

(3) Tahap Simbolik

Pada tahap ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol-

simbol abstrak, yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan

kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik

simbol-simbol verbal, lambang-lambang matematika, maupun lambang-

lambang abstrak yang lain.


14

Bruner (t.t) dalam Aisyah dkk. (2007: 1.20) memaparkan bahwa terdapat

beberapa langkah dalam penerapan teori belajarnya. Langkah-langkah yang

dimaksud yaitu sebagai berikut:

(1) Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang hendak diajarkan.

Misalnya: guru hendak mengajarkan bentuk bangun datar segiempat.

Untuk contoh, guru memberikan bangun datar persegi dan persegi

panjang, sedangkan segitiga, segilima, dan lingkaran mewakili bangun

yang bukan merupakan contoh dari segiempat.

(2) Bantu siswa untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep.

Misalnya berikan pertanyaan kepada siswa seperti berikut ini: Apakah

nama bentuk ubin yang sering digunakan untuk menutupi lantai rumah?

Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat digunakan?.

(3) Berikan satu pertanyaan dan biarkan siswa untuk mencari jawabannya

sendiri. Misalnya: Jelaskan ciri-ciri bangun ubin tersebut!.

(4) Ajak dan beri semangat siswa agar mereka berani mengemukakan

pendapatnya. Guru dapat menggunakan pertanyaan yang dapat

memandu siswa untuk berpikir dan mencari jawaban yang benar

sehingga akan tercipta pembelajaran yang efektif.

2.1.5.2 Teori Belajar Dienes

Teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan. Dienes (1992)

dalam (Aisyah dkk. 2007: 2.8) memaparkan tahap-tahap belajar, yaitu permainan

bebas, menggunakan aturan, kesamaan sifat, representasi, simbolisasi, dan

formalisasi.
15

(1) Permainan Bebas

Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari pengembangan

konsep bermula dari permainan bebas. Permainan bebas merupakan

tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak

diarahkan. Siswa diberi kebebasan untuk mengatur dan memanipulasi

benda benda. Selama permainan, pengetahuan siswa akan muncul.

Dalam tahap ini, siswa mulai membentuk struktur mental dan sikap

dalam mempersiapkan diri untuk memahami konsep yang sedang

dipelajari.

(2) Permainan yang Menggunakan Aturan

Dalam permainan yang menggunakan aturan, siswa sudah mulai meneliti

pola-pola serta keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu. Keteraturan

ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu, tetapi tidak terdapat dalam

konsep yang lainnya. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan yang

diberikan dalam konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang dipahami

siswa, karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis

dalam konsep yang dipelajari itu. Menurut Dienes, untuk membuat konsep

abstrak, anak didik memerlukan suatu kegiatan untuk mengumpulkan

bermacam-macam pengalaman yang dapat diperoleh dari permainan.

(3) Permainan Kesamaan Sifat

Dalam permainan kesamaan sifat, siswa akan mencari kesamaan sifat

dari objek yang mereka amati. Siswa mulai diarahkan dalam kegiatan

menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti.


16

(4) Permainan Representasi

Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang

sejenis. Siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu

setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam

situasi-situasi yang dihadapinya.

(5) Permainan dengan Simbolisasi

Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan

kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep

dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan

verbal.

(6) Permainan dengan Formalisasi

Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam

tahap ini, siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan

kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut.

2.1.5.3 Teori Belajar Van Hiele

Van Hiele adalah seorang pengajar matematika yang telah mengadakan

penelitian di lapangan. Penelitian yang dilakukan Van Hiele memunculkan beberapa

kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami

geometri. Van Hiele (1998) dalam Aisyah dkk. (2007: 4.2) menyatakan bahwa

terdapat 5 tahap pemahaman geometri, yaitu pengenalan, analisis, pengurutan,

deduksi, dan keakuratan.

(1) Tahap Pengenalan

Pada tahap pengenalan, siswa hanya mengenal bangun-bangun geometri

seperti bola, kubus, segitiga, persegi, dan bangun-bangun geometri


17

lainnya. Siswa belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun

geometri yang dikenalnya.

(2) Tahap Analisis

Pada tahap analisis, siswa sudah dapat memahami sifat-sifat dari

bangun-bangun geometri, namun belum mampu mengetahui hubungan

yang terkait antara suatu bangun geometri dan bangun geometri lainnya.

(3) Tahap Pengurutan

Pemahaman siswa terhadap geometri lebih meningkat lagi. Pada tahap

ini siswa sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu

bangun geometri dan bangun geometri lainnya. Pada umumnya, siswa

SD hanya mampu mencapai tahap ini.

(4) Tahap Deduksi

Pada tahap ini, siswa sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil

kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif

yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus.

(5) Tahap Keakuratan

Siswa sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-

prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahapan ini

memerlukan cara berpikir yang kompleks dan rumit. Oleh karena itu,

hanya sedikit sekali siswa yang sampai pada tahap berpikir ini.

Selain memaparkan tahapan pemahaman geometri, Van Hiele (1998) dalam

Aisyah dkk. (2007: 4.10) juga memaparkan fase-fase pada pembelajaran geometri.

Van Hiele mengemukakan pendapatnya bahwa dalam pembelajaran geometri

terdapat 5 fase yang dilalui oleh siswa.


18

(1) Fase Informasi

Pada awal tingkat ini, guru dan siswa melaksanakan tanya jawab dan

kegiatan mengenai objek-objek yang dipelajari. Tujuan dari kegiatan ini

yaitu: (1) Guru mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa

tentang topik yang dibahas dan (2) guru mempelajari petunjuk yang

muncul dalam rangka menentukan pembelajaran selanjutnya yang akan

diambil.

(2) Fase Orientasi

Setelah melewati tahap informasi, siswa akan memasuki tahap orientasi.

Pada tahap ini, siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat

yang telah disiapkan guru.

(3) Fase Penjelasan

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan pandangan

yang muncul mengenai struktur yang diamati. Untuk membantu siswa

menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru memberi bantuan

secukupnya.

(4) Fase Orientasi Bebas

Pada tahap orienrasi bebas, siswa akan mencoba untuk memperoleh

pengalaman sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru.

(5) Fase Integrasi

Pada fase ini, siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah

dipelajari. Pada akhir fase ini, siswa mencapai tahap berpikir yang baru.

Siswa siap untuk mengulangi fase-fase belajar pada tahap sebelumnya.


19

2.1.6 Materi Geometri di Kelas III Sekolah Dasar

Materi Geometri, khususnya materi Bangun Datar merupakan salah satu materi

di kelas III semester 2. Materi Bangun Datar termasuk dalam standar kompetensi

memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana. Alokasi waktu yang

disediakan untuk mengajar materi Bangun Datar yaitu 8 jam pelajaran. Berikut ini

merupakan rangkuman materi Bangun Datar yang menc akup Jenis dan Besar Sudut,

Sudut sebagai Jarak Putar, serta Sifat-sifat Bangun Datar.

2.1.6.1 Jenis dan Besar Sudut

Kaki sudut

Sudut A
Titik sudut B
Kaki sudut

Gambar 2.1 Bagian-bagian Sudut

Sudut Siku-siku Sudut Tumpul Sudut Lancip

Gambar 2.2 Jenis-jenis Sudut


20

2.1.6.2 Sudut sebagai Jarak Putar

b b

b a

b b

Gambar 2.3 Sudut sebagai Jarak Putar

2.1.6.3 Sifat-sifat Bangun Datar

2.1.6.3.1 Segitiga

Gambar 2.4 Jenis-jenis Segitiga

Untuk dapat mengetahui dan menanamkan pemahaman siswa

tentang konsep segitiga, guru dapat menempuh langkah-langkah berikut

ini:

(1) Menyediakan beberapa gambar bangun datar sederhana.


21

(2) Menyuruh siswa untuk menyebutkan benda-benda di sekeliling

mereka yang berbentuk segitiga.

(3) Selanjutnya, menyuruh siswa untuk memilih benda-benda yang

termasuk segitiga di antara bangun datar yang telah disediakan.

(Heruman 2008: 97).

2.1.6.3.2 Persegi

Gambar 2.5 Persegi

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun persegi yaitu:

(1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang.

(2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

Untuk menanamkan pemahaman siswa tentang konsep persegi,

guru dapat menempuh langkah-langkah berikut ini:

(1) Menyediakan kertas berwarna.

(2) Bila kertas tersebut tidak berbentuk persegi, maka guru bersama

dengan siswa melipat kertas secara diagonal, menghimpitkan

sisinya, kemudian mengguntingnya.

(3) Menanyakan kepada siswa mengenai bangun tersebut dan

memberitahu bahwa bangun tersebut bernama persegi.

(4) Memberikan waktu kepada siswa untuk menganalisis bangun persegi

yang dipegangnya.
22

(5) Menyimpulkan ciri-ciri persegi bersama siswa.

(Heruman 2008: 88)

2.1.6.3.3 Persegi Panjang

Gambar 2.6 Persegi Panjang

Sifat-sifat bangun persegi panjang yaitu:

(1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan

sejajar.

(2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

Untuk menanamkan pemahaman siswa tentang konsep persegi

panjang, guru dapat menempuh langkah-langkah berikut ini:

(1) Menugasi siswa untuk membawa 2 lembar kertas.

(2) Mengingatkan siswa tentang sifat-sifat persegi sebelum mengajarkan

sifat-sifat persegi panjang.

(3) Menugasi mereka untuk menganalisis kertas yang berbentuk persegi

panjang tersebut.

(Heruman 2008: 92).

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Masa usia sekolah dasar (6-12 tahun) merupakan tahap perkembangan yang

paling penting dan bahkan sangat fundamental bagi kesuksesan di tahap


23

perkembangan yang selanjutnya (Sumantri dan Permana 2001: 10). Basset, Jacka,

dan Logan (1983) dalam Sumantri dan Permana (2001: 11) memaparkan beberapa

karakteristik umum yang dimiliki siswa SD, yaitu:

(1) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta tertarik dengan dunia sekitar

yang mengelilingi mereka.

(2) Senang bermain dan bergembira riang.

(3) Senang bereksplorasi dan bereksperimen.

(4) Terdorong untuk berprestasi.

(5) Belajar secara efektif ketika puas dengan situasi yang terjadi.

(6) Belajar dengan cara bekerja, mengamati, berinisiatif, dan mengajar

teman-temannya.

2.1.8 Model Pembelajaran

Arends (1997) dalam Suprijono (2012: 46) mengemukakan bahwa model

pembelajaran mengacu kepada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya,

tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolalaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono

2012: 47). Pendapat lain dikemukakan oleh Joyce dan Weil (1980) dalam Rusman

(2011: 133) bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau

yang lain.
24

Pengertian model pembelajaran di atas, mengasumsikan bahwa guru terikat

erat dengan model pembelajaran. Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu

siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan

ide. Rusman (2011: 136) mengemukakan ciri-ciri model pembelajaran sebagai

berikut:

(1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar para ahli tertentu.

(2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.

(3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar

di kelas.

(4) Memiliki langkah pembelajaran, prinsip reaksi, sistem sosial, dan

sistem pendukung.

(5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.

(6) Membuat persiapan mengajar dengan model pembelajaran yang

dipilihnya.

2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif

Pada umumnya, masyarakat menilai bahwa pembelajaran kooperatif sama

dengan belajar kelompok. Padahal, pembelajaran kooperatif yang sesungguhnya

bukan sekedar kegiatan pembelajaran yang mengelompokkan siswa ke dalam

kelompok kecil kemudian menyuruh mereka untuk belajar bersama.

Menurut Suprijono (2012: 54), pembelajaran kooperatif merupakan konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk yang dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan belajar

kelompok. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran

efektif apabila pembelajaran itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Memudahkan
25

siswa belajar dan (2) Pengetahuan, nilai, serta keterampilan diakui oleh mereka yang

berkompeten menilai (Suprijono 2012: 58).

Lie (2010:31) menyatakan bahwa terdapat 5 ciri-ciri khusus pembelajaran

kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap

muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.

(1) Saling ketergantungan positif

Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan

masing-masing tugasnya. Kerja sama merupakan kunci dari keberhasilan

pembelajaran kooperatif. Kerja sama akan berhasil jika masing-masing

anggota berkontribusi terhadap pekerjaannya.

(2) Tanggung jawab perseorangan

Sebelum pembelajaran kooperatif diadakan, perlu diadakan persiapan dan

pembagian tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota

kelompok melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjunya

dalam kelompok bisa dilaksanakan.

(3) Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan

berdiskusi. Kegiatan ini akan memberikan siswa untuk membentuk sinergi

yang menguntungkan semua siswa. Hasil pemikiran beberapa kepala akan

lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala. Lebih jauh lagi, hasil

kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing

anggota. Inti dari sinergi yaitu menghargai perbedaan, memanfaatkan

kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing anggota. Sinergi


26

sangat dibutuhkan karena pada dasarnya, setiap anggota kelompok

memiliki latar belakang pengalaman, keluarga, sosial, dan ekonomi yang

berbeda antara satu dan lainnya. Sinergi tidak dapat terbentuk dalam waktu

yang singkat. Melalui kegiatan tatap muka ini, siswa akan mengenal satu

sama lain dan belajar untuk menerima kelebihan serta kekurangan teman

saru kelompoknya.

(4) Komunikasi antar anggota

Unsur komunikasi menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai

keterampilan berkomunikasi. Perlu disadari bahwa tidak semua siswa

mempunyai keahlian dalam mendengarkan dan berbicara. Sebelum

memberikan tugas kepada siswa dalam kelompok, guru perlu mengajarkan

cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung

pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan

kemampuan mereka untuk mengungkapkan gagasan. Keterampilan

berkomunikasi dakam kelompok juga membutuhkan proses yang panjang.

(5) Evaluasi proses kelompok

Guru perlu membuat jadwal waktu khusus untuk mengevaluasi proses dan

hasil kerja sama kelompok. Hasil penilaian tersebut dapat dijadikan

sebagai tolok ukur, agar pada kesempatan selanjutnya mereka bisa bekerja

sama dengan lebih efektif.

Selanjutnya, Trianto (2010: 66) menyatakan terdapat enam tahap dalam

pembelajaran kooperatif. Enam tahap pembelajaran kooperatif tersebut disajikan

pada tabel 2.1


27

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru


Guru menyampaikan semua
Fase-1 tujuan pembelajaran yang ingin
Menyampaikan tujuan dan dicapai pada pembelajaran
memotivasi siswa tersebut dan memotivasi siswa
belajar.
Guru menyajikan informasi
Fase-2 kepada siswa dengan jalan
Menyajikan informasi demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
Guru menjelaskan kepada siswa
Fase-3 bagaimana caranya membentuk
Mengorganisasikan siswa ke kelompok belajar dan membantu
dalam kelompok kooperatif setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
Guru membimbing kelompok-
Fase-4
kelompok belajar pada saat
Membimbing kelompok bekerja
mereka mengerjakan tugas
dan belajar
mereka.
Guru mengevaluasi hasil belajar
Fase-5 tentang yang telah dipelajari atau
Evaluasi masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru mencari cara-cara materi
Fase-6 untuk menghargai baik upaya
Memberikan Penghargaan maupun hasil belajar individu dan
kelompok.

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan)

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Teknik ini mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keunggulan teknik ini yaitu siswa

mencari pasangan sambil belajar mencari konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan

gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa (Rusman 2011: 223). Hamruni (2012:
28

157) mengemukakan beberapa gaya belajar yang dimiliki oleh siswa, yaitu gaya

belajar visual, auditorial, dan kinestetik.

(1) Gaya Belajar Visual

Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki ciri-ciri berikut: (1)

Rapi dan teratur; (2) Berbicara dengan cepat; (3) Teliti; (4) Lebih

mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar; (5)

Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika

ditulis; dan (6) Lebih suka membaca daripada dibacakan.

(2) Gaya Belajar Auditorial

Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial memiliki ciri-ciri berikut:

(1) Berbicara pada diri sendiri saat bekerja; (2) Menggerakkan bibir

mereka ketika membaca; (3) Pandai bercerita; (4) Pembicara yang

fasih; dan (5) Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang

lebar.

(3) Gaya Belajar Kinestetik

Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri berikut:

(1) Menanggapi perhatian fisik; (2) Mencari perhatian dengan cara

menyentuh orang; (3) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak sekali

bergerak; (4) Belajar melalui memanipulasi dan praktik; (5) Tidak dapat

duduk dan diam dalam waktu lama; dan (6) Menyukai permainan yang

menyibukkan.

Berdasarkan penjelasan mengenai macam-macam gaya belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan

gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa, karena dalam prosesnya siswa akan
29

terlibat dalam permainan menyenangkan yang melibatkan penglihatan, pendengaran,

serta gerak tubuh mereka.

2.1.11 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran yang menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut

yaitu kartu pertanyaan dan jawaban. Kartu jawaban merupakan kartu yang berisi

jawaban dari pertanyaan yang ada di kartu pertanyaan. Menurut Suprijono (2012:

94), jika kartu telah disiapkan, maka langkah make a match berikutnya yaitu:

(1) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama

merupakan kelompok pembawa kartu pertanyaan. Kelompok kedua

merupakan kelompok yang membawa kartu jawaban dan Kelompok

ketiga sebagai kelompok penilai.

(2) Atur posisi perkelompok hingga membuat huruf U untuk ketiga

kelompok tersebut dengan kelompok pertama dan kedua saling

berhadapan.

(3) Guru memberi tanda, misalnya dengan membunyikan peluit atau

tepukan, agar kelompok pertama dan kedua bergerak saling mencari

pasangan jawaban yang cocok.

(4) Berikan waktu pada kelompok pertama dan kedua untuk

mendiskusikan isi dari kartu yang mereka bawa.

(5) Hasil diskusi ditandai oleh terbentuknya pasangan antara anggota

kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kartu jawaban.


30

(6) Pasangan-pasangan tersebut wajib memberikan pertanyaan dan jawaban

yang dibawanya kepada kelompok penilai.

(7) Penilai menilai jawaban pasangan-pasangan yang terbentuk dari diskusi.

(8) Pelaksanaan make a match dapat diulangi hingga semua siswa dalam

kelas mengalami berada dalam ketiga kelompok di atas dengan

perannya masing-masing.

2.2 Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian relevan tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match, di antaranya yaitu:

(1) Penelitian yang berjudul Keefektifan Penerapan Model Make A Match

pada Pembelajaran Matematika Kelas V Materi Geometri di Sekolah

Dasar Negeri 1 Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga yang

dilakukan oleh Wendi Nugraha pada tahun 2012. Rata-rata persentase

aktivitas belajar siswa yang menerapkan model make a match sebesar

88,45, sedangkan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa yang

menerapkan model konvensional sebesar 75,42. Hal ini membuktikan

aktivitas belajar di kelas yang menerapkan model make a match lebih

baik daripada kelas yang menggunakan model konvensional.

(2) Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Satyawati, mahasiswi jurusan

Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun

2009. Penelitian tersebut berjudul Upaya Meningkatkan Minat Belajar

Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model

Cooperative Learning Tipe Make a Match. Berdasarkan hasil


31

observasi, minat belajar matematika siswa setelah siklus I 63,3% dan

setelah siklus II naik menjadi 81,4%. Berdasarkan hasil angket, minat

belajar siswa sebelum tindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II

berturut-turut 59,3%, 61,5%, dan 67,8%. Meningkatnya minat belajar

matematika siswa berdampak pada hasil tes prestasi siswa, yang

ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata hasil tes prestasi siswa dari

75,6 pada siklus I menjadi 78,2 pada siklus II. Hal ini membuktikan

bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe make a match

dapat meningkatkan minat belajar Matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Jetis Bantul.

(3) Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Esti Jayanti, mahasiswi jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang pada

tahun 2012. Penelitian tersebut berjudul Keefektifan Penggunaan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap

Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas

IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal. Hasil penelitian

menunjukkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa kelas ekperimen

pada pertemuan pertama sebesar 79,61 dan pertemuan kedua sebesar

85,27 dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Rata-rata skor aktivitas

belajar siswa kelas kontrol pada pertemuan pertama sebesar 70,65 dan

pertemuan kedua sebesar 74,86 dengan kriteria penilaian sangat tinggi.

Hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar

74,76, sedangkan kelas kontrol sebesar 62,83. Jadi, model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terbukti efektif meningkatkan aktivitas


32

dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Pekiringan 02

Kabupaten Tegal.

Dari beberapa hasil penelitian yang telah disebutkan, terdapat perbedaan dan

persamaan dengan apa yang akan peneliti lakukan. Perbedaannya terletak pada jenis

penelitian yang digunakan yaitu pada mata pelajaran Matematika menggunakan

penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan yang peneliti lakukan yaitu jenis

penelitian eksperimen, serta perbedaan pada materi dan mata pelajarannya yaitu IPS.

Persamaannya terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model

pembelajaran kooperatif teknik make a match.

Hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan dapat menjadi rujukan dalam

meneliti apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran Matematika materi

Bangun Datar SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal.

2.3 Kerangka Berpikir

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh

siswa di sekolah. Isi pelajaran Matematika itu sendiri berupa objek mental yang

bersifat abstrak, sedangkan pada umumnya perkembangan kognitif siswa sekolah

dasar baru mencapai tahap operasional konkret. dalam pembelajaran Geometri, guru

masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Bernero (2000) dalam

Hillen dan Leigh (2006: 4) mengungkapkan pendapat mengenai pembelajaran

konvensional melalui pernyataan traditional teaching in math classrooms has

focused on teacher talksstudents listen, learning in this manner tends to be very

passive and memory-based, making low cognition demands on learners. Pendapat


33

Bernero tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran Matematika yang

menggunakan model konvensional terfokus pada guru yang berbicara dan siswa yang

mendengarkan. Pembelajaran seperti ini cenderung sangat pasif dan bersifat hafalan,

serta membuat rendahnya perkembangan kognisi siswa. Oleh karena itu, guru perlu

menggunakan media atau model pembelajaran yang mempermudah mereka untuk

memahami setiap materi Matematika yang diajarkan di sekolah.

Geometri membahas mengenai logika keruangan atau pemahaman ruang.

Pembelajaran Geometri di kelas III SD bertujuan untuk menanamkan konsep Bangun

Datar. Untuk membantu siswa memahami konsep tersebut, guru membutuhkan

media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk menyampaikan materi

Geometri. Tentunya, cara yang ditempuh harus sesuai dengan materi serta

perkembangan siswa yang akan menerima materi tersebut. Model pembelajaran

kooperatif merupakan pembelajaran berbasis sosial, di mana siswa dikelompokkan

ke dalam kelompok-kelompok kecil, sedangkan guru bertugas sebagai pemimpin

atau pemberi arahan saja. Model pembelajaran tersebut mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan, karena siswa akan mempelajari suatu konsep

dengan cara bermain mencari pasangannya.

Tentu saja, kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan siswa

mengalami perubahan tingkah laku sebagai wujud adanya proses belajar. Untuk

mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa terhadap materi ini,

guru perlu melakukan evaluasi.


34

2.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian berfungsi memberikan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah atau research questions (Sukardi, 2008: 42).

2.4.1 Hipotesis Operasional

Hipotesis operasional yang diajukan yaitu:

Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara yang

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan

yang menerapkan model pembelajaran konvensional.

Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara yang

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make match dan yang

menerapkan model pembelajaran konvensional.

2.4.2 Hipotesis Statistik

Ho: 1 = 2

Ha: 1 2


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 119), populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas III di SD Negeri Randugunting 1 dan 3

yang berjumlah 75 siswa. Rincian siswa kelas III sebagai berikut:

(1) Kelas III SD Negeri Randugunting 1 sebanyak 36 siswa.

(2) Kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebanyak 39 siswa.

Alasan penentuan populasi tersebut yaitu karena kedua sekolah tersebut

memiliki karakteristik sebanding dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Karakteristik sekolah yang dimaksud yaitu: (1) Siswa yang memiliki kondisi dan

karakteristik yang relatif sama, yaitu berasal dari daerah dan tempat tinggal yang

sama, yang berdekatan dengan sekolah; (2) Kondisi guru yang mempunyai

klasifikasi yang sama, yaitu guru dengan kualifikasi S-1; dan (3) Kurikulum dan

materi pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku. Di

samping itu, kedua sekolah tersebut juga memiliki tingkat akreditasi yang sama,

yaitu A.

3.1.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 120), sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Sukardi (2008: 58) menyatakan

35
36

bahwa pemilihan teknik pengambilan sampel dengan probability sampling sangat

dianjurkan, karena prinsip objektivitas antara peneliti dan yang diteliti masih dapat

dijamin. Cara pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu

cara pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono 2011: 82). Berdasarkan

tabel Krecjie dengan = 5% dan jumlah populasi 75 siswa, diambil sampel sebanyak

63 siswa. Berdasarkan banyak siswa masing-masing kelas, sampel dalam penelitian

ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Jumlah siswa
Sampel tiap kelas = x jumlah sampel
Jumlah populasi

Berdasarkan penghitungan dengan rumus di atas, rincian siswa kelas

eksperimen dan kontrol sebagai berikut:

(1) Kelas eksperimen sebanyak 33 siswa.

(2) Kelas kontrol sebanyak 30 siswa.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi

experimental design. Quasi experimental design merupakan pengembangan dari true

eksperimental design (eksperimen yang betul-betul) yang sulit dilaksanakan. Desain

ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen

(Sugiyono 2011: 116). Bentuk quasi experimental design yang digunakan oleh

peneliti yaitu nonequivalent control group design yang diterapkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan paradigma sebagai berikut:


37

Diagram 3.1 Paradigma Nonequivalent Control Group Design

O1 X O2

O3 O4
Keterangan:

O1 dan O3 adalah kondisi siswa sebelum diberi perlakuan

O2 adalah kondisi siswa setelah diberi perlakuan

O4 adalah kondisi siswa yang tidak diberi perlakuan

(Sugiyono 2011)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara

acak. Kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebagai kelompok eksperimen (O1) diberi

perlakuan X (pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match) dan kelas III SD Negeri Randugunting 1 (O3) sebagai

kelompok kontrol tidak diberi perlakuan X ( pembelajaran menggunakan model

konvensional). Kelompok O3 (kelompok kontrol) tidak diberi perlakuan (menerapkan

model pembelajaran konvensional). Kedua kelompok diberi tes awal untuk

mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. Setelah kelompok

eksperimen diberi perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut diberi tes akhir

untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Hasil dari tes akhir pada

kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding bagi dampak perlakuan yang

diberikan pada kelompok eksperimen. Pengaruh rmodel pembelajaran kooperatif tipe

make a match bisa dikaji secara empiris dengan penghitungan (O2 - O1) - (O4 - O3).

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 63), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh
38

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam

penelitian ini ada dua, yaitu:

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2011: 64). Variabel bebas

pada penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 64). Variabel terikat pada

penelitian ini yaitu hasil belajar Matematika materi Bangun Datar siswa kelas III SD.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dokumentasi, tes, dan observasi.

3.4.1 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,

foto-foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan (Riduwan 2012: 77).

Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh nama-nama siswa

dan data kemampuan awal siswa yang didapat melalui daftar nilai Matematika

Ulangan Tengah Semester (UTS) semester genap tahun ajaran 2012/ 2013.

3.4.2 Tes

Dalam penelitian ini, prosedur tes yang digunakan yaitu tes awal dan akhir. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III SD pada materi
39

Bangun Datar. Tes awal dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Hasil tes awal

digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk mengetahui kemampuan awal siswa

kelas eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan. Tes akhir dilakukan setelah

peneliti memberi perlakuan. Hasil tes akhir digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah diberi perlakuan.

3.4.3 Observasi

Dalam penelitian kuantitatif, observasi lebih sering digunakan sebagai

instrumen pelengkap bagi instrumen lainnya. Observasi akan dilaksanakan ketika

pembelajaran sedang berlangsung. Ada beberapa alat bantu observasi, yaitu: (1) buku

catatan; (2) check list; (3) kamera; dan (4) film (Sukardi 2008: 78). Pengamatan

dalam penelitian ini akan dilakukan oleh guru kelas III SD dengan menggunakan

lembar observasi. Lembar pengamatan tersebut dibuat oleh peneliti. Pengamatan

dilakukan untuk mengamati keefektifan penerapan model pembelajaran make a

match pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar. Selain itu, pengamatan

juga dilakukan untuk mengamati seberapa tepat peneliti dalam menerapkan model

pembelajaran make a match pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang hendak diukur yaitu hasil

belajar siswa. Hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar dapat mengacu pada

hasil pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan atau pada kurun

waktu tertentu (Poerwanti dkk. 2008: 4.7). Beberapa instrumen yang diperlukan
40

dalam penelitian ini di antaranya yaitu silabus kelas III SD, lembar observasi,

dokumentasi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal-soal tes.

3.5.1 Lembar Observasi

Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi. Pengamat

akan memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Pengamat akan

memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Adapun lembar

observasi dan deskriptor pedoman observasi dalam pembelajaran dapat dilihat pada

lampiran 5.

3.5.2 Dokumentasi

Instrumen dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu daftar nama

siswa dan nilai ujian tengah semester (UTS) semester genap yang digunakan sebagai

data kemampuan awal siswa untuk menentukan terpenuhi tidaknya persyaratan

penelitian eksperimen. Di samping itu, peneliti juga mengambil foto dan video untuk

mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

3.5.3 RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat sebelum melakukan

pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol. RPP dibuat dengan mengembangkan

silabus pada materi Bangun Datar. Alokasi waktu yang disediakan untuk materi ini

yaitu 8 jam pelajaran. Peneliti membuat dua macam RPP yang berbeda. RPP yang

digunakan pada kelas eksperimen merupakan RPP yang menggunakan model

pembelajaran make a match, sedangkan RPP yang digunakan pada kelas kontrol

menggunakan model konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

22, 23, dan 24 untuk RPP kelas eksperimen pertemuan pertama, kedua, dan ketiga,
41

sedangkan lampiran 25, 26, dan 27 untuk RPP kelas kontrol pertemuan pertama,

kedua, dan ketiga.

3.5.4 Soal-soal Tes

Pada penelitian ini, instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa berupa soal

tes akhir yang diujikan di akhir kegiatan pembelajaran. Bentuk dari instrumen ini

berupa 20 soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban dan 2 soal uraian.

Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar, terlebih dahulu soal

tersebut diujicobakan kepada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal.

Banyak butir soal yang diperlukan dalam penelitian ini sebetulnya hanya 22 butir

soal, namun karena soal harus diujicobakan terlebih dahulu, maka dari satu kisi-kisi

dibuat dua paket soal paralel yang setara baik dalam tingkat kesukaran soal maupun

materinya. Banyak butir soal dengan dibuatnya dua paket soal menjadi 44.Untuk

lebih jelasnya, kisi-kisi dan soal-soal tes dapat dilihat pada lampiran 8. Selanjutnya,

langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian instrumen yaitu sebagai berikut:

3.5.4.1 Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki

validitas yang rendah (Arikunto 2010: 211). Terdapat beberapa validitas instrumen

dalam penelitian ini. Validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu:

(1) Validitas Logis

Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

penalaran. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai


42

kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat

sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan tiga penilai

ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs.

Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti Arifah,

S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1.

(2) Validitas Empirik

Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas

empirik, apabila sudah teruji dari pengalaman (Arikunto 2010: 66).

Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product

moment. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan pearson

correlation pada program Statistical Product and Service Solution

(SPSS) versi 20.

3.5.4.2 Reliabilitas

Reliabilitas berarti konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian

dikatakan reliabel, ketika tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur variabel yang hendak diukur (Sukardi 2008: 127). Pengujian reliabilitas

soal tes bentuk pilihan ganda menggunakan formula KR-21, sedangkan soal tes

bentuk uraian menggunakan uji Cronbachs Alpha. Reliabilitas instrumen penelitian

ini dihitung menggunakan program aplikasi SPSS versi 20.

3.5.4.3 Indeks Kesukaran Soal

Menurut Arikunto (2010: 207), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya
43

suatu soal disebut difficulty index. Untuk menghitung indeks kesukaran soal pilihan

ganda peneliti menggunakan rumus:

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto 2010: 208)

Tabel 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

No. Indeks Kesukaran Soal Kategori


1 0,00 - 0,30 Soal sukar
2 0,31 - 0,70 Soal sedang
3 0,71 - 1,00 Soal mudah
Arikunto (2010: 225)

Untuk menghitung indeks kesukaran soal uraian peneliti menggunakan rumus:

Sh + Sl (2N x Skormin)
IF =
2N x (Skormax Skormin)
Keterangan:

IF = (Item Facility) indeks tingkat kesulitan yang dicari

Sh = Jumlah skor betul kelompok tinggi

Sl = Jumlah skor betul kelompok rendah

N = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27,5%)

Skormax = Skor maksimal suatu bentuk soal

Skormin = Skor minimal suatu bentuk soal

(Nurgiyantoro 2001: 147)


44

3.5.4.4 Daya Pembeda Butir Soal

Arikunto (2010: 211) berpendapat bahwa daya pembeda soal adalah

kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan yang bodoh.

Soal yang baik yaitu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pintar

saja. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks

diskriminasi, disingkat D. Untuk menghitung daya pembeda soal bentuk pilihan

ganda, peneliti menggunakan rumus:

Keterangan:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto 2010: 213).

Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Soal

No. Daya Pembeda Soal Kategori


1 0,00 0,20 Jelek
2 0,21 0,40 Cukup
3 0,41 0,70 Baik
4 0,71 1,00 Sangat baik
Arikunto (2010: 232)
45

Jika daya pembeda soal bernilai negatif, berarti soal tersebut tidak baik. Butir

soal yang mempunyai nilai daya pembeda soal negatif sebaiknya tidak dipakai.

Selanjutnya, daya pembeda butir soal uraian dihitung menggunakan rumus:

Sh - Sl
ID =
N (Skormax Skormin)
Keterangan:
ID = (Item Discrimination) indeks daya pembeda yang dicari

Sh = Jumlah skor betul kelompok tinggi

Sl = Jumlah skor betul kelompok rendah

N = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27,5%)

Skormax = Skor maksimal suatu bentuk soal

Skormin = Skor minimal suatu bentuk soal

(Nurgiyantoro 2001: 147)

3.6 Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen.

Data yang diamati dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif adalah

data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono 2011: 6).

Data kuantitatif berupa data nilai hasil belajar siswa baik di kelas kontrol maupun di

kelas eksperimen.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini antara lain yaitu uji

prasyarat analisis yang terdiri atas uji normalitas dan homogenitas serta uji hipotesis
46

akhir. Keterangan lengkap mengenai metode analisis data dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

3.7.1 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas dan homogenitas.

(1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai tes akhir

memiliki sebaran yang normal atau tidak. Uji normalitas terhadap nilai

tes akhir ini dilakukan menggunakan uji Liliefors pada taraf signifikan

5%. Pengolahan data diolah menggunakan program SPSS versi 20.

Pengolahan data dalam SPSS versi 20 yang menggunakan uji Liliefors

dilakukan dengan cara melihat nilai pada kolom Kolmogorof-Smirnov.

Data dapat dikatakan normal apabila nilai yang ditunjukkan pada kolom

nilai Kolmogorof-Smirnov lebih besar daripada 0,05. Hipotesis yang

diuji yaitu:

Ho = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha = Sampel berasal dari pupolasi yang berdistribusi tidak normal.

(2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

homogen atau tidak. Uji homogenitas yang akan peneliti gunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan uji Levene dengan pengambilan keputusan

dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5%. Uji

homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS


47

versi 20. Jika signifikansinya lebih besar daripada 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variansnya sama (homogen), namun jika

signifikansinya kurang dari 0,05, maka variansnya berbeda (tidak

homogen). Hipotesis yang diajukan dalam uji homogenitas penelitian ini

yaitu:

Ho = Varians kedua kelas sampel homogen.

Ha = Varians kedua kelas sampel tidak homogen.

3.7.2 Uji Hipotesis Akhir

Setelah melakukan uji homogenitas, langkah senlajutnya yaitu menguji

hipotesis akhir. Uji hipotesis akhir dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian.

Jika data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

berdistribusi normal, maka uji hipotesisnya menggunakan uji statistik independent

sample t tes. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai

berikut:

Keterangan:
= rata-rata nilai kelompok kontrol

= rata-rata nilai kelompok eksperimen

= simpangan baku kelompok kontrol

= simpangan baku kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

= varians kelompok eksperimen

= korelasi antara dua kelompok


48

(Sugiyono 2010: 121)

Jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, maka analisis akhir

menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Guna uji ini

untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa

perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).

Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian menggunakan uji U

Mann Whitney. Harga U yang lebih kecil digunakan untuk pengujian dan

dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus tersebut yaitu sebagai berikut:

n1 (n1 + 1)
Rumus 1 : U1 = n1 n2 + R1
2
n 2 (n 2 + 1)
Rumus 2 : U2 = n1 n2 + R2
2
Keterangan :

n1 : jumlah sampel 1

n2 : jumlah sampel 2

U1 : jumlah peringkat 1

U2 : jumlah peringkat 2

R1 : jumlah ranking pada sampel n1

R1 : jumlah ranking pada sampel n2

(Sugiyono 2010: 61)

Peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk menguji hipotesis akhir. Ketentuan

yang dijadikan pedoman yaitu jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka

Ho diterima (Priyatno 2010: 35).


49

3.8 Prosedur Penelitian

Dalam sebuah penelitian selalu dibutuhkan prosedur atau langkah-langkah

tertentu yang disusun secara sistematis supaya penelitian berjalan dengan teratur dan

terstruktur. Prosedur penelitian ini disajikan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Prosedur Penelitian Eksperimen

No.
Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
1. Tempat Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sekolah Dasar Negeri
Randugunting 3 Randugunting 1
a. Alamat Jl. Merak no. 15 Jl. Merpati no. 148
Randugunting, Randugunting,
Kecamatan Tegal Kecamatan Tegal
Selatan, Kota Tegal. Selatan, Kota Tegal.
b. Akreditasi A A
2. Kelas III III
Populasi 39 siswa 36 siswa
Sampel 33 siswa 30 siswa
3. Kemampuan Awal Menggunakan uji Menggunakan uji
kesamaan rata-rata. kesamaan rata-rata.
a. Data Nilai UTS Semester Nilai UTS Semester
Genap tahun ajaran Genap tahun ajaran
2012/2013. 2012/2013.
b. Mata Pelajaran Matematika Matematika
c. Kelas III III
4. Perlakuan Model pembelajaran Model pembelajaran
kooperatif tipe make a konvensional.
match.
5. Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Pertemuan I
1) Hari Selasa Senin
2) Tanggal 16 April 2013 15 April 2013
3) Waktu 08.15 10.10 09.15 10.35
4) RPP Terlampir Terlampir
b. Pertemuan II
1) Hari Senin Rabu
2) Tanggal 22 April 2013 17 April 2013
3) Waktu 08.15 10.10 09.15 10.35
50

No.
Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
4) RPP Terlampir Terlampir
c. Pertemuan III
1) Hari Selasa Kamis
2) Tanggal 23 April 2013 18 April 2013
3) Waktu 08.15 10.10 09.15 10.35
4) RPP Terlampir Terlampir
d. Pertemuan IV
(Tes Akhir)
1) Hari Selasa Selasa
2) Tanggal 30 April 2013 30 April 2013
3) Waktu 07.00 08. 10 09. 15 10. 35
51
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data dalam penelitian yaitu hasil belajar Matematika materi Bangun Datar

siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 Kota Tegal. Deskripsi data hasil

belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N Valid 33 30
Mean 81.27 73.73
Median 84.00 72.00
Std. Deviation 14.316 13.380
Minimum 44 44
Maximum 100 100

Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh data hasil pengukuran hasil belajar

Matematika siswa kelompok eksperimen dan kontrol setelah dilakukan

pembelajaran. Banyak siswa kelompok eksperimen yaitu 33 siswa dan kontrol 30

siswa. Dari hasil pengukuran hasil belajar Matematika siswa yang dilakukan dengan

cara pengisian soal tes akhir Matematika, diperoleh rata-rata nilai pada siswa

kelompok eksperimen sebesar 81,27, median sebesar 84, nilai tertinggi sebesar 100,

nilai terendah sebesar 44, dan standar deviasi sebesar 14,316, sedangkan rata-rata

nilai pada siswa kelompok kontrol sebesar 73,73, median sebesar 72, nilai tertinggi

sebesar 100, nilai terendah sebesar 44, dan standar deviasi sebesar 13,38.

52
53

4.2 Uji Prasyarat Instrumen

Instrumen soal yang akan diujikan kepada siswa terlebih dahulu diuji

validitas, reliabilitas, dan kesamaan rata-rata untuk mengetahui apakah soal tersebut

layak untuk diujikan kepada siswa. Berikut ini merupakan beberapa uji prasyarat

instrumen, antara lain:

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen uji coba pada penelitian ini menggunakan pearson

correlation pada program SPSS versi 20. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 22

soal dan diparalelkan menjadi 44 butir soal untuk diujicobakan kepada siswa kelas

III SD Negeri Randugunting 3. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal

tersebut telah dinilai validitas isinya oleh tiga orang penilai ahli, yaitu Drs. Yuli

Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai

dosen pembimbing II dan Siti Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD

Negeri Randugunting 1.

Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan, selanjutnya

dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 pada

tanggal 12 April 2013. Hasil uji coba selanjutnya dianalisis validitasnya dengan

menggunakan program SPSS versi 20.

Dari 44 butir soal, diperoleh 27 butir soal yang valid dan 17 butir soal yang

tidak valid. Butir soal bentuk pilihan ganda yang valid yaitu nomor 1, 5, 6, 7, 9, 11,

12, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, dan 40. Semua butir soal

bentuk uraian sebanyak 4 butir dinyatakan valid. Butir soal bentuk pilihan ganda
54

yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 1, 22, 23,

24, 5, 6, 7, 28, 9, 30, 31, 12, 33, 34, 35, 16, 17, 38, 39, dan 40. Butir soal bentuk

uraian yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 41

dan 44. Berdasarkan penghitungan tersebut, semua indikator soal sudah terwakili.

Hasil out put pengujian validitas soal bentuk pilihan ganda ada pada lampiran 13 dan

soal bentuk uraian pada lampiran 16.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Berdasarkan penghitungan validitas tersebut, diperoleh item yang valid

sebanyak 27 butir soal. Butir soal tersebut yaitu 1, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 16, 17, 20, 22,

23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43 dan 44. Dari item yang valid

tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya. Berikut merupakan keseluruhan hasil

penghitungan reliabilitas soal bentuk pilihan ganda yang dianalisa menggunakan

formula Kuder dan Richardson (KR-21)1:

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir soal

m = skor rata-rata

= varians total

Diketahui:

k= 20, M= 15,08, V1= 15,79


55

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-

21), diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,8043 lebih besar dari rtabel sebesar

0,325. Dengan demikian, dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka

semua butir soal yang valid dan akan digunakan dinyatakan sudah reliabel.

Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal bentuk uraian, peneliti

menggunakan cronbachs alpha pada SPSS versi 20. Reliabilitas soal bentuk uraian

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Bentuk Soal Uraian

Cronbach's N of Items
Alpha
,641 2

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98), reliabilitas kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal bentuk uraian di atas, diperoleh nilai

cronbachs alpha sebesar 0,641. Apabila mengacu pada pendapat Sekaran, instrumen

soal sudah terbukti reliabel.

4.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar

(Arikunto 2010: 207). Untuk mengetahui tingkat kesukaran, dilakukan penghitungan

dengan membandingan banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada setiap butir

soal dibandingkan dengan banyaknya peserta tes. Berdasarkan hasil penghitungan


56

manual, diperoleh data indeks tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda yang

disajikan pada tabel 4.3 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.4:

Tabel 4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda


No. No. No. No.
P Kriteria P Kriteria P Kriteria P Kriteria
Soal Soal Soal Soal

1 0, 41 Sedang 11 0, 49 Sedang 21 0, 95 Mudah 31 0, 54 Sedang

2 0, 86 Mudah 12 0, 89 Mudah 22 0, 81 Mudah 32 0, 95 Mudah

3 1, 00 Mudah 13 1, 00 Mudah 23 0, 92 Mudah 33 0, 92 Mudah

4 1, 00 Mudah 14 0, 86 Mudah 24 0, 89 Mudah 34 0, 89 Mudah

5 0, 92 Mudah 15 0, 86 Mudah 25 0, 92 Mudah 35 0, 62 Sedang

6 0, 76 Mudah 16 0, 78 Mudah 26 0, 95 Mudah 36 0, 95 Mudah

7 0, 65 Sedang 17 0, 78 Mudah 27 0, 70 Mudah 37 0, 81 Mudah

8 0, 81 Mudah 18 0, 81 Mudah 28 0, 43 Sedang 38 0, 81 Mudah

9 0, 68 Sedang 19 0, 97 Mudah 29 0, 95 Mudah 39 0, 89 Mudah

10 0, 81 Mudah 20 0, 78 Mudah 30 0, 68 Sedang 40 0, 81 Mudah

Tabel 4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian


No. Soal P Kriteria
1 0, 60 Diterima
2 0, 31 Diterima
3 0, 70 Diterima
4 0, 39 Diterima

4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa

yang pintar dengan yang bodoh. Soal yang baik yaitu soal yang dapat dijawab benar

oleh siswa-siswa yang pintar saja (Arikunto 2010: 211). Berdasarkan hasil

penghitungan manual, diperoleh data indeks daya pembeda soal bentuk pilihan ganda

yang disajikan pada tabel 4.5 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.6:
57

Tabel 4.5 Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda


No. No. No. No.
D Kriteria D Kriteria D Kriteria D Kriteria
Soal Soal Soal Soal

Sangat
1 0, 40 Cukup 11 0, 8 21 0, 1 Jelek 31 0, 6 Baik
Baik

2 0, 0 Jelek 12 0, 3 Cukup 22 0, 5 Baik 32 0, 0 Jelek

3 0, 0 Jelek 13 0, 0 Jelek 23 0, 3 Cukup 33 0, 3 Cukup

4 0, 0 Jelek 14 0, 2 Jelek 24 0, 3 Cukup 34 0, 4 Cukup

Sangat
5 0, 3 Cukup 15 0, 2 Jelek 25 0, 1 Jelek 35 0, 8
Baik

6 0, 4 Cukup 16 0, 4 Cukup 26 0, 0 Jelek 36 0, 0 Jelek

7 0, 7 Baik 17 0, 5 Baik 27 0, 4 Cukup 37 0, 4 Cukup

8 0, 4 Cukup 18 0, 2 Jelek 28 0, 5 Baik 38 0, 5 Baik

9 0, 7 Baik 19 0, 0 Jelek 29 0, 0 Jelek 39 0, 4 Cukup

10 0, 0 Jelek 20 0, 3 Cukup 30 0, 6 Baik 40 0, 3 Cukup

Tabel 4.6 Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian


No. Soal D Kriteria
1 0, 50 Diterima
2 0, 58 Diterima
3 0, 45 Diterima
4 0, 68 Diterima

4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan

siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila rata-

rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji

kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS Matematika pada semester genap

tahun ajaran 2012/2013 siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 Kota Tegal.

Data nilai UTS Matematika pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada kelas

eksperimen yang disajikan pada tabel 4.7 dan kelas kontrol pada tabel 4.8:
58

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval Frekuensi


1 58 63 5
2 64 69 1
3 70 75 5
4 76 81 8
5 82 87 6
6 88 93 6
7 94 100 8
Jumlah 39

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol

No. Kelas Interval Frekuensi


1 65 69 5
2 70 74 4
3 75 79 5
4 80 84 10
5 85 89 2
6 90 94 24
7 95 100 6
Jumlah 36

Rata-rata nilai UTS kelas eksperimen dan kontrol digunakan untuk menguji

kesamaan rata-rata. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 81,07, sedangkan kelas

kontrol sebesar 82,36. Dari rata-rata nilai tersebut, terlihat bahwa perbedaan rata-rata

nilai kelas eksperimen dan kontrol tidak begitu jauh sehingga secara empiris dapat

dianggap relatif sama.

Bentuk tabel distribusi frekuensi data nilai UTS di atas yaitu tabel distribusi

frekuensi bergolong, karena memuat data bergolong/berkelompok. Interval kelas


59

yang ada dalam tabel distribusi frekuensi bergolong di atas disusun dengan

menggunakan aturan rumus sturges.

Selanjutnya, uji kesamaan rata-rata dilakukan secara statistik menggunakan

uji one sample test yang diolah dengan SPSS versi 20. Hasil uji kesamaan rata-rata

secara statistik disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata

Test Value = 80.61


t Df Sig. (2-tailed) Mean 95% Confidence Interval of the
Difference Difference
Lower Upper
VAR00001 1,052 35 ,300 1,751 -1,63 5,13

Berdasarkan hasil uji kesamaan rata-rata secara statistik di atas, diperoleh

nilai 0,300 pada kolom sig. (2-tailed). Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol, sehingga penelitian eksperimen dapat

dilaksanakan.

4.3 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan pada hari Senin tanggal 15 April, Rabu tanggal 17 April

dan Kamis 18 April 2013 di kelas III SD Negeri Randugunting 1 sebagai kelas

kontrol dan hari Selasa tanggal 16 April, Senin tanggal 22 April dan Selasa 23 April

2013 di kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebagai kelas eksperimen. Sebelum

penelitian dilaksanakan, peneliti telah mempersiapkan instrumen yang digunakan

dalam penelitian, seperti kisi-kisi soal, soal, lembar observasi, dan lembar kerja siswa

yang sudah dimuat di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berikut ini

data nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen yang yang disajikan pada tabel 4.10

dan kelas kontrol pada tabel 4.11:


60

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval Frekuensi


1 40 59 1
2 50 59 2
3 60 69 4
4 70 79 5
5 80 89 11
6 90 100 10
Jumlah 33

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

No. Kelas Interval Frekuensi


1 40 49 1
2 50 59 2
3 60 69 10
4 70 79 6
5 80 89 6
6 90 100 5
Jumlah 30

4.4 Uji Prasyarat Analisis


Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan langkah-langkah

berikutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang

digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas

dan homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu data nilai hasil belajar Matematika

siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar.

4.4.1 Uji Normalitas Data

Data yang akan diuji yaitu data nilai tes akhir siswa kelas III SD Negeri

Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar. Uji normalitas data menggunakan
61

liliefors pada program SPSS versi 20. Data hasil uji normalitas data pada kelas

ekperimen disajikan pada tabel 4.12 dan kelas kontrol pada tabel 4.13:

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
NILAI ,121 33 ,200* ,925 33 ,025

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
NILAI ,157 30 ,057 ,958 30 ,269

Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi (sig.) pada kolom Kolmogorov-

Smirnov lebih dari 0,05. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi data

kelas eksperimen sebesar 0,200 dan data kelas kontrol sebesar 0,57. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa data nilai hasil belajar kedua kelas tersebut berdistribusi normal

(Priyatno 2010: 73).

4.4.2 Uji Homogenitas Data

Penghitungan homogenitas data dilakukan apabila data berdistribusi normal.

Jika data berdistribusi tidak normal, maka tidak perlu menguji homogenitas data.

Penghitungan homogenitas data dilakukan dengan menggunakan progran SPSS versi

20, yaitu dengan Lavenes test karena data berdistribusi normal dan untuk menguji

varians dari beberapa populasi. Jika nilai signifikansi uji F 0,05, maka data dapat

dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi uji F < 0,05, maka data tidak

homogen (Priyatno 2010: 32).

Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Data


Levene's Test for
Equality of Variances

F Sig.
NILAI Equal variances assumed ,116 ,734
Equal variances not assumed
62

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi uji

F sebesar 0,734, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

4.4.3 Pengujian Hipotesis (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian. Pada uji t ini, ada

beberapa ketentuan yang dijadikan pedoman, yaitu jika thitung < ttabel atau nilai

signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan jika thitung ttabel atau nilai signifikansi

0,05, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35). Dengan dk = n 2 = (63 - 2) = 61 dan

taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak, diketahui harga ttabel = 2,000 (Priyatno 2010:

112). Penghitungan uji t melalui SPSS versi 20 menggunakan independent samples t

test. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.15 Hasil Uji t

t-test for Equality of Means


T Df Sig. Mean Std. Error 95% Confidence
(2-tailed) Difference Difference Interval of the
Difference
Lower Upper
N Equal variances
2,153 61 ,035 7,539 3,501 ,538 14,540
I assumed
L
Equal variances
A 2,160 60,948 ,035 7,539 3,490 ,561 14,518
not assumed
I

Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa

nilai thitung = 2,153 dan signifikansinya sebesar 0,35. Dari hasil penghitungan tersebut

dapat diketahui bahwa 2,153 > 2,000 atau thitung > ttabel dan 0,035 < 0,05 atau nilai

signifikansi < 0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis

yang telah peneliti paparkan di atas, maka Ho ditolak. Jadi, simpulan dari penelitian

ini yaitu ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa pada kelas yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang tidak.

Jika dikaji secara empiris, maka penghitungan yang berlaku untuk pengujian

hipotesis berdasarkan desain penelitian yang dipakai yaitu (O2 - O1) - (O4 - O3).
63

Berdasarkan penghitungan tersebut, diperoleh data bahwa nilai hasil belajar kelas

eksperimen dengan kontrol terpaut 5,13. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran

kooperatif tipe make a match efektif pada mata pelajaran Matematika materi Bangun

Datar siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 kota Tegal.

4.5 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Matematika. Pembelajaran pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match. Langkah pertama yang ditempuh sebelum melakukan

penelitian eksperimen yaitu menganalisis data nilai UTS semester genap tahun ajaran

2012/ 2013. Nilai tersebut diuji kesamaan rata-ratanya. Jika rata-ratanya tidak terpaut

jauh, maka penelitian eksperimen dapat dilakukan. Rata-rata nilai UTS kelas

eksperimen 81,07, sedangkan kelas kontrol 82,36. Berdasarkan data tersebut,

penelitian eksperimen dapat dilakukan.

Dalam penelitian ini, variabel yang hendak diukur yaitu hasil belajar siswa.

Hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar dapat mengacu pada hasil

pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan atau pada kurun waktu

tertentu (Poerwanti dkk. 2008: 4.7). Untuk mendapatkan instrumen yang baik,

diperlukan uji instrumen. Soal-soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda sebanyak

40 butir yang masing-masing memiliki empat alternatif jawaban dan 4 soal uraian.

Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas isinya

oleh tiga orang penilai ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen

pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti

Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1. Setelah

soal-soal tersebut dinyatakan layak untuk diujicobakan, selanjutnya dilakukan uji


64

coba soal kepada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 pada tanggal 12 April

2013.

Data hasil uji coba kemudian diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

dan daya pembeda soalnya. Untuk menguji validitas soal, peneliti menggunakan

program SPSS ver*si 20 dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari

Karl Pearson. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan

rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan harga rtabel dengan

jumlah n = 37, yaitu sebesar 0,325 (Priyatno 2010: 115). Artinya, apabila r hitung >

0,325, maka butir soal tersebut valid, sedangkan apabila harga r hitung < 0,325, maka

butir soal tersebut tidak valid (Priyatno 2010: 91). Dari penghitungan, diperoleh 23

butir soal bentuk pilihan ganda yang valid dan 17 butir soal yang tidak valid. Semua

soal bentuk uraian sebanyak 4 butir dinyatakan valid.

Langkah berikutnya yaitu uji reliabilitas. Soal yang diuji reliabilitasnya yaitu

soal-soal yang valid dan akan digunakan. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap

butir soal, peneliti menggunakan cronbachs alpha pada SPSS versi 20. Dari hasil

penghitungan, diperoleh data bahwa semua butir soal yang diujikan reliabel. Dari

hasil uji validitas dan reliabilitas, instrumen dapat dinyatakan seluruh soal sebanyak

27 butir dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Setelah uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya yaitu analisis tingkat

kesukaran dan daya pembeda soal. Berdasarkan hasil penghitungan manual, soal-soal

tes bentuk pilihan ganda memilki kriteria soal sedang dan mudah, sedangkan semua

soal bentuk uraian memiliki kriteria dapat diterima. Analisis daya pembeda soal yaitu

kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan yang bodoh.

Berdasarkan hasil penghitungan manual, 25 butir soal bentuk pilihan ganda memiliki

kriteria cukup, baik, dan sangat baik. Tetapi, terdapat 15 butir soal bentuk pilihan
65

ganda yang memiliki kriteria jelek, sehingga tidak dapat digunakan. Semua soal

bentuk uraian memiliki kriteria dapat diterima.

Setelah semua instrumen diuji dan dinyatakan memenuhi syarat, penelitian

dapat dilaksanakan. Peneliti menentukan kelas eksperimen dan kontrol secara acak,

begitu juga saat menentukan sampel. Peneliti menetapkan kelas III SD Negeri

Randugunting 3 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Randugunting 1 sebagai

kelas kontrol. Berdasarkan tabel Krecjie, jumlah sampel yang digunakan jika

populasi sebanyak 75, yaitu 63. Sampel pada kelas eksperimen sebanyak 33 siswa

dan pada kelas kontrol sebanyak 30 siswa.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi

experimental design. Bentuk quasi experimental design yang digunakan yaitu

nonequivalent control group design. Hasil belajar kedua kelompok tersebut akan

dianalisis untuk mendapatkan simpulan penelitian.

Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

konvensional. Selama penelitian berlangsung, siswa dari kelompok eksperimen yang

diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match cenderung lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran daripada

siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Tahapan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di

kelas eksperimen yaitu dimulai dengan pembentukan kelompok besar, pembagian

kartu, diskusi pasangan, dan pengoreksian jawaban.

Dalam memulai pembelajaran, guru menyampaikan salam pembuka, doa,

presensi, menyiapkan alat dan media pembelajaran, dan apersepsi. Pada tahap

eksplorasi, guru menjelaskan materi Bangun Datar menggunakan media yang relevan

kepada siswa sesuai standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.
66

Pada tahap elaborasi, guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar dan

setiap kelompok beranggotakan 13 siswa, kemudian guru membagikan kartu kepada

kelompok pertama dan kedua. Setelah itu, guru memberikan waktu kepada kelompok

pertama dan kedua untuk menemukan pasangannya. Setelah bertemu dengan

pasangannya, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok ketiga

dan guru. Tahap terakhir yaitu kelompok penilai dan guru akan mengoreksi jawaban

dari tiap-tiap pasangan.

Berbeda dengan perlakuan di kelas kontrol, guru memberikan materi dengan

model pembelajaran konvensional, sehingga siswa cenderung pasif dan merasa bosan

saat proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi, lalu siswa mendengarkan

penjelasan dari guru. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari

2 siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru secara berkelompok. Di akhir pembelajaran, guru menyimpulkan materi yang

telah dipelajari dan membagikan soal evaluasi, dilanjutkan dengan menutup

pelajaran.

Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match diketahui lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan

model konvensional. Terbukti dengan hasil rata-rata nilai Matematika materi Bangun

Datar pada kelas eksperimen sebesar 81,27, sedangkan kelas kontrol hanya 73,73.

Mengacu pada rata-rata nilai hasil belajar, dapat dinyatakan bahwa bahwa nilai hasil

belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan)

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Dari uraian mengenai proses pembelajaran

dan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol, model

pembelajaran kooperatif tipe make a match terbukti mampu menciptakan suasana


67

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keunggulan teknik ini yaitu siswa

mencari pasangan sambil belajar mencari konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan

gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa (Rusman 2011: 223). Di samping itu,

model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan teori belajar

Matematika yang dicetuskan oleh Bruner, Dienes, dan Van Hiele.

Selanjutnya, dari data nilai hasil belajar siswa dilakukan uji prasyarat analisis

data yang bertujuan menentukan rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji

prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas. Uji normalitas data ini

menggunakan liliefors pada program SPSS versi 20 dan diperoleh data nilai

signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,200 pada kelas eksperimen

dan 0,057 pada kelas kontrol. Hal ini berarti nilai signifikansi pada kedua kelas

tersebut > 0,05 dan dinyatakan data berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis

selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan dengan

menggunakan independent samples t test dan diperoleh hasil yaitu dengan melihat

nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Hasil uji homogenitas data

memiliki nilai signifikansi 0,734 atau > 0,05, maka data nilai tersebut dinyatakan

homogen, sehingga langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis.

Berdasarkan penghitungan analisis statistik uji t yang dihitung menggunakan


independent samples t test pada SPSS versi 20, diperoleh hasil thitung > ttabel, yaitu
2,153 > 2,000 dan 0,035 < 0,05 atau nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan ketentuan
yang berlaku, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji t, terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai hasil belajar siswa kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang tidak. Ditinjau dari nilai rata-
rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol, peneliti mengasumsikan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada pembelajaran

matematika materi Bangun Datar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri

Randugunting 1 dan 3 membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi Bangun

Datar. Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi

Bangun Datar ditunjukkan melalui perbedaan nilai hasil belajar kelas eksperimen dan

kontrol.

Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran


kooperatif tipe make a match lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan
model pembelajaran konvensional. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 81,27,
sedangkan kelas kontrol hanya 73,73. Data hasil penghitungan dengan menggunakan
rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 20 menunjukkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung > ttabel, (2,153 > 2,000) dan
signifikansi 0,035 < 0,05. Ditinjau dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan kontrol, peneliti mengasumsikan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.

68
69

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, yaitu model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terbukti efektif dan signifikan terhadap hasil belajar

Matematika siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun

Datar, disarankan:

(1) Bagi Guru

Guru hendaknya mulai menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match, karena terbukti lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa daripada pembelajaran

menggunakan model konvensional. Sebelum menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match, hendaknya guru merencanakan

pembelajaran dengan baik, sehingga pelaksanaan pembelajaran kooperatif

tipe make a match dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.

(2) Bagi Siswa

Pada pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe make a match,

sebaiknya siswa lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang

dimilikinya semaksimal mungkin. Siswa diharapkan aktif berkomunikasi

dengan teman-temannya. Selain itu, diharapkan tidak ada siswa yang malu

bertanya kepada guru atau temannya apabila mengalami kesulitan dalam

belajar.

(3) Bagi Sekolah

Kepala sekolah sebaiknya juga lebih memotivasi guru-guru untuk berkreasi

dan berinovasi dalam pembelajaran, salah satunya yaitu dengan

menggunakan model kooperatif tipe make a match. Pihak sekolah perlu

mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan


70

pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe make a match, tidak

hanya pada pelajaran Matematika, tetapi juga pada mata pelajaran yang

lainnya. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas berupa buku-buku

sebagai referensi dan berbagai media pembelajaran yang mendukung

pembelajaran.


71

Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 3 RANDUGUNTING
Jl. Merak No. 15 Telp. ( 0283 ) 351188 Tegal

DAFTAR POPULASI SISWA KELAS EKSPERIMEN


TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN


1 BELINDA LIDIA NATALIA PEREMPUAN
2 MOH. TEGAR ADHITYANTO LAKI-LAKI
3 TEGAR EKANANDA S. LAKI-LAKI
4 ADAM YOS FARHAN Y. LAKI-LAKI
5 ADITYA DWI SAPUTRA LAKI-LAKI
6 AHMAD MUNARUN LAKI-LAKI
7 ALIF SEPTIAWAN LAKI-LAKI
8 ANNISA RIZQI S.A. PEREMPUAN
9 AULIA ASMARANI PEREMPUAN
10 AZHAR APRILIAN P. LAKI-LAKI
11 DAFFA NAUVAL K.H. LAKI-LAKI
12 FAYZA ALAYDA AZRA PEREMPUAN
13 FIKRI AMIR LAKI-LAKI
14 HARIS MAULANA MALIK A. LAKI-LAKI
15 KEVIN FEBRIANSYAH LAKI-LAKI
16 MERAH PUTIH UMBU AWANG LAKI-LAKI
17 MOH. FAHMI IRAWAN LAKI-LAKI
18 MOH. HALIM ALFIANSYAH LAKI-LAKI
19 MOH. RIZKY SYABAN S. LAKI-LAKI
20 MOH. ARIF MAULANA LAKI-LAKI
21 MOH. BAGUS PAMUNGKAS LAKI-LAKI
22 MOH. FIRDI FIRDAUS LAKI-LAKI
23 MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH LAKI-LAKI
24 MOH. JAUHAR NUR ISMAIL LAKI-LAKI
25 MUH. RIDHO PAMUNGKAS LAKI-LAKI
26 MUKTI ZULFA PUTRA LAKI-LAKI
27 MUTIARA KHANSA R. PEREMPUAN
28 NADYA AINUN ZAHRA PEREMPUAN
29 NIKEN AYU P. PEREMPUAN
30 NAWAL SUNGKAR PEREMPUAN
31 RAFINA ARINITA PEREMPUAN
32 REGITA SILVIANA D.P. PEREMPUAN
33 REVANDA MAULANA Z. LAKI-LAKI
34 RIFADH ADIT SYAH P. LAKI-LAKI
35 RISKA SEKAR ADDIEN PEREMPUAN
36 VIRA ADORIA SASHA PEREMPUAN
37 ZAHRA MUTIA SHAHAB PEREMPUAN
38 MUHAMMAD TONDI NASUTION LAKI-LAKI
39 MAULANA AGIL SUMAWANG LAKI-LAKI
72

Lampiran 2

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 1 RANDUGUNTING
Jl. Merpati No. 148 Telp ( 0283 ) 357723 Tegal

DAFTAR POPULASI SISWA KELAS KONTROL


TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN


1 DEDY ANDRIANSYAH PEREMPUAN
2 M. AYAS NUR RACHMAT LAKI-LAKI
3 AMELIA ANJELIKA SAPUTRI PEREMPUAN
4 ADIB ADZKIA LAKI-LAKI
5 ADITYA RAYYIS HAQQANI LAKI-LAKI
6 ANGGITA AULIA PUTRI PEREMPUAN
7 ANNISA SARAH DEWI PEREMPUAN
8 DHEA AGUSTINA PEREMPUAN
9 DIAN ALVIRA PUTRI PEREMPUAN
10 DIAN OKTAVIANI PEREMPUAN
11 FAIZAL WAHYU PRATAMA LAKI-LAKI
12 FARAH NUR IZZATI PEREMPUAN
13 GALIH RAMADHANI N. LAKI-LAKI
14 HAFRIZA HEISEL HAFIZ LAKI-LAKI
15 KHANSA NEVA AURELIA PEREMPUAN
16 M. ROY ARDIANSYAH LAKI-LAKI
17 M. IKHZAM LAKI-LAKI
18 M. IRFAN ILYASA LAKI-LAKI
19 M. ARFAN FAUZAN LAKI-LAKI
20 M. ERZA PADMANEGARA LAKI-LAKI
21 M. ILHAM LAKI-LAKI
22 NOVITA RAMADHANI PEREMPUAN
23 NURZAKIYYA RAHMA PEREMPUAN
24 RISA REGITANIA PEREMPUAN
25 RENDY AKBAR MAULANA LAKI-LAKI
26 RISMARA MEI FADILLAH PEREMPUAN
27 RIZKI SETIAWAN LAKI-LAKI
28 SETYANING NUR ISLAMI PEREMPUAN
29 SHAFANUHA NUR FILLAH PEREMPUAN
30 SHAFIRA MAHARANI PEREMPUAN
31 SASKYA PUTRI NATASYA PEREMPUAN
32 TEGUH NURUL AULIA FIRLI LAKI-LAKI
33 VIVI PUSPITASARI PEREMPUAN
34 ISFARA REISHA AZ ZAHRA PEREMPUAN
35 M. IVAN KURNIAWAN LAKI-LAKI
36 DIVA ELSA ABELLIANA PEREMPUAN
73

Lampiran 3

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 3 RANDUGUNTING
Jl. Merak No. 15 Telp. ( 0283 ) 351188 Tegal

DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS EKSPERIMEN


SD NEGERI 3 RANDUGUNTING TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN


1. ADAM YOS FARHAN Y. LAKI-LAKI
2. AHMAD MUNARUN LAKI-LAKI
3. AULIA ASMARANI PEREMPUAN
4. ANNISA RIZQI S.A. PEREMPUAN
5. HARIS MAULANA MALIK A. LAKI-LAKI
6. FAYZA ALAYDA AZRA PEREMPUAN
7. DAFFA NAUVAL K.H. LAKI-LAKI
8. BELINDA LIDIA NATALIA PEREMPUAN
9. MOH. ARIF MAULANA LAKI-LAKI
10. FIKRI AMIR LAKI-LAKI
11. MOH. BAGUS PAMUNGKAS LAKI-LAKI
12. MOH. FAHMI IRAWAN LAKI-LAKI
13. MUHAMMAD TONDI NASUTION LAKI-LAKI
14. MOH. HALIM ALFIANSYAH LAKI-LAKI
15. MUKTI ZULFA PUTRA LAKI-LAKI
16. NADYA AINUN ZAHRA PEREMPUAN
17. MOH. FIRDI FIRDAUS LAKI-LAKI
18. MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH LAKI-LAKI
19. MOH. TEGAR ADHITYANTO LAKI-LAKI
20. MUH. RIDHO PAMUNGKAS LAKI-LAKI
21. NAWAL SUNGKAR PEREMPUAN
22. NIKEN AYU P. PEREMPUAN
23. RAFINA ARINITA PEREMPUAN
24. REGITA SILVIANA D.P. PEREMPUAN
25. REVANDA MAULANA Z. LAKI-LAKI
26 RIFADH ADIT SYAH P. LAKI-LAKI
27. RISKA SEKAR ADDIEN PEREMPUAN
28. MOH. RIZKY SYABAN S. LAKI-LAKI
29. TEGAR EKANANDA S. LAKI-LAKI
30. VIRA ADORIA SASHA PEREMPUAN
31. ZAHRA MUTIA SHAHAB PEREMPUAN
32. MUTIARA KHANSA R. PEREMPUAN
33. MOH. JAUHAR NUR ISMAIL LAKI-LAKI
74

Lampiran 4

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS PENDIDIKAN
UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN
SD NEGERI 1 RANDUGUNTING
Jl. Merpati No. 148 Telp ( 0283 ) 357723 Tegal

DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS KONTROL


SD NEGERI 1 RANDUGUNTING TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN


1. M. ARFAN FAUZAN LAKI-LAKI
2. ADITYA RAYYIS HAQQANI LAKI-LAKI
3. DEDY ANDRIANSYAH LAKI-LAKI
4. ANGGITA AULIA PUTRI PEREMPUAN
5. ANNISA SARAH DEWI PEREMPUAN
6. HAFRIZA HEISEL HAFIZ LAKI-LAKI
7. M. IRFAN ILYASA LAKI-LAKI
8. DHEA AGUSTINA PEREMPUAN
9. DIAN ALVIRA PUTRI PEREMPUAN
10. DIAN OKTAVIANI PEREMPUAN
11. FAIZAL WAHYU PRATAMA LAKI-LAKI
12. DIVA ELSA ABELLIANA PEREMPUAN
13. FARAH NUR IZZATI PEREMPUAN
14. ISFARA REISHA AZ ZAHRA PEREMPUAN
15. M. AYAS NUR RACHMAT LAKI-LAKI
16. M. ERZA PADMANEGARA LAKI-LAKI
17. M. IKHZAM LAKI-LAKI
18. M. IVAN KURNIAWAN LAKI-LAKI
19. NOVITA RAMADHANI PEREMPUAN
20. RISA REGITANIA PEREMPUAN
21. RENDY AKBAR MAULANA LAKI-LAKI
22. RISMARA MEI FADILLAH PEREMPUAN
23. RIZKI SETIAWAN LAKI-LAKI
24. SASKYA PUTRI NATASYA PEREMPUAN
25. SETYANING NUR ISLAMI PEREMPUAN
26. SHAFANUHA NUR FILLAH PEREMPUAN
27. SHAFIRA MAHARANI PEREMPUAN
28. TEGUH NURUL AULIA FIRLI LAKI-LAKI
29. VIVI PUSPITASARI PEREMPUAN
30. NURZAKIYYA RAHMA PEREMPUAN


73

Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
PADA KELAS EKSPERIMEN

Petunjuk
Pedoman Observasi
Skala Penilaian Penjelasan
Skor 1 Tidak ada deskriptor yang tampak
Skor 2 Jika satu deskriptor tampak
Skor 3 Jika dua deskriptor tampak
Skor 4 Jika tiga deskriptor tampak

Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas guru menggunakan model kooperatif tipe
make a match dalam pembelajaran Matematika, berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3
Kegiatan Memotivasi siswa secara psikis dan fisik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pendahuluan untuk mengikuti proses pembelajaran
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
1. materi yang akan dipelajari
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
Kegiatan Inti Melibatkan siswa dala mencari informasi yang
Eksplorasi lugas dan dalam tentang materi Bangun Datar
2. Menggunakan media pembelajaran dan
berbagai sumber belajar untuk membantu
siswa memahami materi Bangun Datar
74

No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3
Memaparkan materi Bangun Datar
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa
serta antara siswa dengan guru, lingkungan,
dan sumber belajar lainnya
Elaborasi Membagi siswa menjadi tiga kelompok, yaitu
kelompok pembawa kartu soal, pembawa kartu
jawaban, dan krlompok penilai.
Membagikan kartu soal dan jawaban kepada
kelompok pembawa kartu soal dan jawaban
Menjelaskan aturan permainan dalam model
pembelajaran make a match
Memberi kesempatan kepada tiap-tiap siswa
untuk memikirkan jawaban atau soal dari kartu
yang mereka bawa
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan pasangannya
Menilai jawaban setiap pasangan kelompok
Konfirmasi Memberikan penguatan
Mengulas ulang materi yang telah dibahas
secara singkat
Memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum jelas
Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi
yang telah dibahas
Kemampuan Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai
Mengelola Kelas dengan rencana
Menciptakan suasana kelas yang kondusif
3. Tidak terjadi penundaan kegiatan selama
pembelajaran
Tidak terjadi penyimpangan selama
pembelajaran.
Keterapan antara Pembelajaran dimulai sesuai dengan rencana
4.
Waktu dan Materi Waktu digunakan dengan efektif
75

No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3
Tidak terburu-buru atau diperlambat
Pembelajaran diakhiri sesuai dengan rencana
Menyampaikan Menjelaskan materi dimulai dengan hal yang
Materi sesuai dengan konkret menuju ke yang abstrak
Hierarki Belajar dan Materi berkaitan dengan materi lain
5. Karakter Siswa
Bermuara pada simpulan
Pembelajaran dimulai dari hal yang telah
diketahui siswa.
Kegiatan Penutup Memberi tugas individu kepada siswa melalui
Lembar Tugas Siswa (LTS)
6. Mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS
Mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir
Memberikan tindak lanjut
Jumlah Skor 26 28 29
Skor pelaksanaan model kooperatif tipe make a match 81,5 87,5 90,6
Skor maksimal = 32
jumlahperolehanskor
Skor pelaksanaan model kooperatif tipe make a match = 100
skormaksimal

Tegal, 30 April 2013

Tri Wiyanti, S. Pd
19650521 198806 2 002
76

Lampiran 6

SILABUS MATEMATIKA KELAS III SD


Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III (Tiga)/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi : 2.2 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
Kegiatan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Pembelajaran
Mengidentifikasi Bangun Mengidentifikasi Menjelaskan Teknik: Tes 8 x 35 menit Buku
berbagai bangun Datar jenis sudut sudut sebagai Bentuk Matematika
datar sederhana Sudut Menjelaskan jarak putar Instrumen: Kelas III
menurut sifat sudut sebagai Membuat Tertulis:
atau unsur jarak putar sudut satu, Pilihan
Membuat sudut setengah, dan ganda, dan
satu, setengah, seperempat uraian
dan seperempat putaran Instrumen
putaran Membangun Tes:
Menggambar bangun sesuai Lembar Tugas
bangun sesuai dengan sifat- Siswa (LTS)
dengan sifat- sifatnya
sifatnya
77

Lampiran 7

SILABUS PENGEMBANGAN MATEMATIKA KELAS III SD


Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III (Tiga)/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi : 2.2 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Media Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
Mengidentifikasi Bangun Kegiatan Gambar Menjelaskan Teknik: Tes 8 x 35 Terampil
berbagai bangun Datar Pendahuluan bangun datar sudut sebagai Bentuk menit Berhitung
datar sederhana Sudut Menyampaikan Gambar jarak putar Instrumen: Matematika
menurut sifat atau motivasi, tujuan sudut Membuat sudut Tertulis: Pilihan untuk SD
unsur pembelajaran, dan garis Kartu satu, setengah, ganda, dan kelas III
besar materi Bangun Jawaban dan seperempat uraian Bahan Ajar
Datar dan Sudut. Kartu putaran Instrumen Tes: materi
Kegiatan Inti Pertanyaan Membangun Lembar Tugas Bangun Datar
Eksplorasi Lembar bangun sesuai Siswa (LTS)
Dengan Tugas Siswa dengan sifat-
menggunakan (LTS) sifatnya
media gambar
bangun datar dan
sudut, siswa diberi
kesempatan untuk
menggali
78

Media Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
pengetahuannya.
Elaborasi
Kelompok
pembawa kartu
pertanyaan dan
jawaban mencari
pasangannya.
Konfirmasi
Meluruskan
kesalahpahaman
mengenai materi yang
telah dibahas
Kegiatan Penutup
Guru memberi tugas
individu kepada
siswa melalui LTS
Siswa dibimbing
untuk membuat
simpulan.
Guru menyampaikan
materi untuk
pertemuan
berikutnya.

79

Lampiran 8

KISI-KISI SOAL UJI COBA MATEMATIKA


Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester : III/2
Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Jenis Ranah Nomor Kunci Taraf Kesulitan Soal


Kompetensi Dasar Indikator
Soal Kognitif Soal Jawaban Mudah Sedang Sulit
Mengidentifikasi berbagai bangun 1. Siswa dapat menyebutkan Pilihan 1 B
C1 V
datar sederhana menurut sifat atau definisi sudut. Ganda 21 A
unsur. 2. Siswa dapat menyebutkan Pilihan 2 C
C1 V
benda yang memiliki pojok. Ganda 22 B
3. Siswa mampu menunjukkan
Pilihan 3 A
gambar yang memiliki sudut C2 V
Ganda 23 D
siku-siku.
4. Siswa mampu menunjukkan
Pilihan 4 C
gambar yang memiliki sudut C2 V
Ganda 24 B
lancip.
5. Siswa mampu menunjukkan
Pilihan 5 D
gambar yang memiliki sudut C2 V
Ganda 25 A
tumpul.
80

Jenis Ranah Nomor Kunci Taraf Kesulitan Soal


Kompetensi Dasar Indikator
Soal Kognitif Soal Jawaban Mudah Sedang Sulit
6. Disajikan beberapa gambar,
Pilihan 6 A
siswa dapat memilih gambar C3 V
Ganda 26 B
yang memiliki sudut.
7. Disajikan beberapa gambar,
Pilihan 7 D
siswa dapat memilih sudut yang C3
Ganda 27 B
paling besar.
8. Siswa dapat menyebutkan besar Pilihan 8 A
C1 V
sudut satu putaran penuh. Ganda 28 D
9. Disajikan gambar, siswa dapat
Pilihan 9 C
menunjukkan sudut setengah C2 V
Ganda 29 C
putaran.
10. Disajikan gambar, siswa dapat
Pilihan 10 D
menyebutkan besar sudut C1 V
Ganda 30 B
seperempat putaran.
11. Disajikan gambar, siswa dapat
Pilihan 11 B
menyebutkan besar sudut C1 V
Ganda 31 C
setengah putaran.
12. Disajikan gambar, siswa dapat
Pilihan 12 D
menunjukkan bangun persegi C2 V
Ganda 32 C
panjang.
13. Disajikan beberapa pernyataan,
Pilihan 13 A
siswa dapat menyebutkan sifat- C1 V
Ganda 33 A
sifat bangun segitiga sama sisi.
14. Disajikan beberapa pernyataan,
Pilihan 14 B
siswa dapat menyebutkan sifat- C1 V
Ganda 34 C
sifat bangun segitiga sebarang.
15. Disajikan gambar dan Pilihan 15 B
C1 V
pernyataan, siswa dapat Ganda 35 B
81

Jenis Ranah Nomor Kunci Taraf Kesulitan Soal


Kompetensi Dasar Indikator
Soal Kognitif Soal Jawaban Mudah Sedang Sulit
menyebutkan sifat-sifat bangun
persegi.
16. Disajikan beberapa gambar,
siswa dapat memilih bangun Pilihan 16 D
C1 V
segitiga sama kaki, persegi, dan Ganda 36 D
persegi panjang.
17. Disajikan gambar, siswa
mampu menentukan bangun
segitiga siku-siku yang Pilihan 17 A
C2 V
terbentuk dari titik-titik yang Ganda 37 C
dihubungkan dengan ruas-ruas
garis.
18. Disajikan gambar, siswa
mampu menentukan bangun
Pilihan 18 C
segitiga sama kaki yang C2 V
Ganda 38 B
terbentuk dari titik-titik yang
dihubungkan dengan ruas garis.
19. Disajikan gambar, siswa
mampu menentukan bangun
Pilihan 19 B
persegi panjang yang terbentuk C2 V
Ganda 39 C
dari titik-titik yang
dihubungkan dengan ruas garis.
20. Disajikan gambar, siswa
mampu menentukan bangun
Pilihan 20 D
trapesium yang terbentuk dari C1 V
Ganda 40 B
titik-titik yang dihubungkan
dengan ruas garis.
Jumlah Soal 10 20 10
82

Jenis Ranah Nomor Kunci Taraf Kesulitan Soal


Kompetensi Dasar Indikator
Soal Kognitif Soal Jawaban Mudah Sedang Sulit
Persentase Taraf Kesukaran Soal 25% 50% 25%

83

Lampiran 9
Proses Validasi Soal
1. Soal Uji Coba
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Bangun Datar
Kelas : III/2
Waktu : 45 menit

A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1. Sudut adalah .
a. panjang suatu bangun
b. pojok pada suatu benda
c. garis tengah pada suatu bangun
d. sisi pada suatu bangun
2. Benda-benda di bawah ini yang memiliki pojok yaitu .
a. piring makan, papan tulis, dan jam dinding
b. jam dinding, piring makan, dan tutup botol
c. papan tulis, penggaris, dan buku tulis
d. buku tulis, jam dinding, dan papan tulis
3. Perhatikan gambar dibawah ini!

B
C

ABC merupakan sudut .


a. siku-siku
b. lurus
c. lancip
d. tumpul
84

4. Manakah yang disebut dengan sudut lancip?


a. c.

b. d.

5. Manakah yang disebut dengan sudut tumpul?


a. c.

b. d.

6. Manakah gambar yang mempunyai sudut?


a. c.

b. d.

7. Perhatikan gambar di bawah ini!


A D
G
J

B C E F H I
K L

Sudut yang paling besar yaitu .


a. ABC c. GHI
b. DEF d. JKL
85

8. Besar sudut satu putaran penuh yaitu .


a. 3600 c. 900
b. 1800 d. 450
9. Manakah gambar yang menunjukkan sudut setengah putaran?
a. c.

b. d.

10. Manakah gambar yang menunjukkan sudut dengan besar 900?


a. c.

b. d.

11. Perhatikan gambar di bawah!


Besar sudut pada gambar di bawah yaitu ....
a. 900
b. 1800
c. 3600
d. 450
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
Nama bangun di bawah yaitu ....

a. trapesium c. persegi
b. jajar genjang d. persegi panjang
86

13. Berikut ini yaitu sifat-sifat sebuah bangun datar:


1) Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang.
2) Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar.
Sifat-sifat tersebut dimiliki oleh bangun segitiga ....
a. sama sisi c. sebarang
b. sama kaki d. siku-siku
14. Sifat yang dimiliki oleh segitiga sebarang yaitu memiliki ....
a. dua sisi sejajar dan sama panjang
b. empat sudut siku-siku
c. tiga sisi yang panjangnya tidak sama
d. dua sisi yang panjangnya sama
15. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu mempunyai ....


a. tiga sudut yang sama besar dan empat sisi yang sama panjang
b. empat sisi yang sama panjang dan empat sudut siku-siku
c. tiga sisi yang sama panjang dan sudut yang sama besar
d. empat sisi yang sama panjang dan dua sudut yang sama besar
16. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!

(1) (2) (3)


Nama-nama bangun datar di atas secara berurutan yaitu ....

a. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama kaki


b. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama sisi
c. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama sisi
d. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama kaki
87

17. Perhatikan gambar di bawah ini!


A

B C

Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan terbentuk bangun ....
a. segitiga siku-siku
b. segitiga sama sisi
c. persegi panjang
d. persegi
18. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika dari titik E ditarik garis lurus ke titik F, maka akan terbentuk bangun ....
D

E F

a. persegi panjang
b. persegi
c. segitiga sama kaki
d. segitiga sama sisi
19. Perhatikan gambar di bawah ini!
J I

G H

Jika dari titik J ditarik garis lurus ke titik I dan dari titik I ditarik garis lurus
ke titik H, maka akan terbentuk bangun ....
a. persegi
b. persegi panjang
c. jajar genjang
d. trapesium
88

20. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....


a. jajar genjang
b. persegi panjang
c. layang-layang
d. trapesium
21. Pojok pada suatu benda disebut ....
a. sudut
b. sisi
c. luas
d. keliling
22. Papan pengumuman, penggaris, dan buku gambar merupakan benda-benda
yang ....
a. tidak memiliki sudut
b. memiliki sudut
c. memiliki 4 sisi yang sama panjang
d. memiliki 3 sudut yang sama besar
23. Manakah yang disebut dengan sudut siku-siku?
a. c. D
J

K L E F

b. G
d. A

H I B C
89

24. Perhatikan gambar di bawah ini!


Sudut ABC merupakan sudut ....
A a. tumpul
b. siku-siku
c. lancip
C
B d. lurus
25. Perhatikan gambar di bawah ini!
J
Sudut JKL merupakan sudut ....
a. tumpul c. lancip
K L b. siku-siku d. lurus
26. Perhatikan gambar di bawah ini!

(1) (2) (3) (4)

Gambar yang memiliki sudut ditunjukkan oleh nomor ....


a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (1) dan (4)
27. Perhatikan gambar di bawah ini!
A
D

E F
B C

J
G

K L
H I

Sudut yang paling besar yaitu ....


a. ABC c. GHI
b. DEF d. JKL
90

28. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut pada gambar di atas yaitu ....


a. 450 c. 1800
b. 900 d. 3600
29. Perhatikan gambar di bawah ini!

Nama sudut pada gambar di atas yaitu ....


a. lancip
b. siku-siku
c. setengah putaran
d. satu putaran penuh
30. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut pada gambar di samping yaitu ....


a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
31. Berapa derajat besar sudut yang dimiliki oleh sudut setengah putaran?
a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
91

32. Manakah yang disebut dengan persegi panjang?


a. c.

b. d.

33. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu memiliki ....


a. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang sama panjang
b. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang tidak sama panjang
c. dua sisi yang sejajar dan dua sudut siku-siku
d. tiga sisi yang sama panjang dan tiga sudut siku-siku
34. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Memiliki 3 sisi yang panjangnya tidak sama
(2) Memiliki 3 sudut yang besarnya tidak sama

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun segitiga ....


a. sama kaki
b. sebarang
c. sama sisi
d. siku-siku
92

35. Perhatikan pernyataan berikut!


(1) Mempunyai 4 sisi yang sama panjang
(2) Mempunyai 4 sudut yang siku-siku

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun ....


a. c.

b. d.

36. Manakah yang disebut dengan bangun segitiga sama kaki, persegi, dan
persegi panjang?
a.

b.

c.

d.
93

37. Perhatikan gambar di bawah ini!

J K

Jika dari titik J ditarik garis lurus ke titik L, maka akan terbentuk bangun
segitiga ....
a. sama sisi
b. sama kaki
c. siku-siku
d. sebarang
38. Perhatikan gambar di bawah ini!
A Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka
akan terbentuk bangun segitiga ....
a. siku-siku c. sebarang
b. sama kaki d. sama sisi
B C

39. Perhatikan gambar di bawah ini!

P Q

S R

Jika dari titik P ditarik garis lurus ke titik S dan dari titik Q ditarik garis lurus
ke titik R, maka akan terbentuk bangun ....
a. trapesium
b. persegi
c. persegi panjang
d. jajar genjang
94

40. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....


a. persegi panjang
b. trapesium
c. segitiga sebarang
d. jajar genjang

B. Uraian
Gambarlah bangun datar sesuai dengan perintah!
41. Gambarlah bangun persegi ABCD dengan panjang sisi 3 cm!
42. Gambarlah bangun segitiga sama sisi PQR dengan panjang sisi 4 cm!
43. Gambarlah bangun persegi panjang EFGH dengan panjang sisi EF 5 cm dan
EH 2 cm!
44. Gambarlah bangun segitiga sama kaki XYZ dengan panjang sisi XY 3 cm dan
YZ 5 cm!
95

2. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Yuli Witanto, M.Pd)


TELAAH SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun
Datar, berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk pilihan ganda
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari
tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis
4. Hanya ada satu kunci jawaban
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif
ganda
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi
materi
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
96

Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
kronologisnya
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya

C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

Tegal, 10 April 2013


Penilai Ahli

Drs. Yuli Witanto, M.Pd.


19640717 198803 1 002




97

3. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd)


TELAAH SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun
Datar, berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk pilihan ganda
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari
tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis
4. Hanya ada satu kunci jawaban
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif
ganda
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi
materi
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
98

Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
kronologisnya
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya

C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

Tegal, 10 April 2013


Penilai Ahli

Drs. Teguh Supriyanto,


M.Pd.
19611018 198803 1
002

99

4. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Siti Arifah, S.Pd)


TELAAH SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun
Datar, berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai
Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk
bentuk pilihan ganda
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari
tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis
4. Hanya ada satu kunci jawaban
B. Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif
ganda
5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi
materi
6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi
7. Panjang pilihan jawaban relatif sama
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
100

Nomor Soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
kronologisnya
10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya

C. Bahasa/Budaya
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

Tegal, 10 April 2013

Penilai Ahli

Siti Arifah, S.Pd


101

Lampiran 10

DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN NILAI


1 BELINDA LIDIA NATALIA 84
2 MOH. TEGAR ADHITYANTO 82
3 TEGAR EKANANDA S. 76
4 ADAM YOS FARHAN Y. 58
5 ADITYA DWI SAPUTRA 100
6 AHMAD MUNARUN 94
7 ALIF SEPTIAWAN 86
8 ANNISA RIZQI S.A. 80
9 AULIA ASMARANI 100
10 AZHAR APRILIAN P. 60
11 DAFFA NAUVAL K.H. 90
12 FAYZA ALAYDA AZRA 58
13 FIKRI AMIR 60
14 HARIS MAULANA MALIK A. 74
15 KEVIN FEBRIANSYAH 72
16 MERAH PUTIH UMBU AWANG 78
17 MOH. FAHMI IRAWAN 96
18 MOH. HALIM ALFIANSYAH 94
19 MOH. RIZKY SYABAN S. 74
20 MOH. ARIF MAULANA 86
21 MOH. BAGUS PAMUNGKAS 76
22 MOH. FIRDI FIRDAUS 96
23 MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH 80
24 MOH. JAUHAR NUR ISMAIL 88
25 MUH. RIDHO PAMUNGKAS 68
26 MUKTI ZULFA PUTRA 94
27 MUTIARA KHANSA R. 60
28 NADYA AINUN ZAHRA 70
29 NIKEN AYU P. 90
30 NAWAL SUNGKAR 74
31 RAFINA ARINITA 88
32 REGITA SILVIANA D.P. 80
33 REVANDA MAULANA Z. 82
34 RIFADH ADIT SYAH P. 76
35 RISKA SEKAR ADDIEN 100
36 VIRA ADORIA SASHA 88
37 ZAHRA MUTIA SHAHAB 80
38 MUHAMMAD TONDI NASUTION 82
39 MAULANA AGIL SUMAWANG 88
NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 58
JUMLAH NILAI 3144
RATA-RATA NILAI 80,61

102

Lampiran 11

DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA KELAS KONTROL

NO. NAMA SISWA KELAS KONTROL NILAI


1 DEDY ANDRIANSYAH 68
2 M. AYAS NUR RACHMAT 76
3 AMELIA ANJELIKA SAPUTRI 76
4 ADIB ADZKIA 82
5 ADITYA RAYYIS HAQQANI 98
6 ANGGITA AULIA PUTRI 82
7 ANNISA SARAH DEWI 76
8 DHEA AGUSTINA 84
9 DIAN ALVIRA PUTRI 82
10 DIAN OKTAVIANI 96
11 FAIZAL WAHYU PRATAMA 82
12 FARAH NUR IZZATI 80
13 GALIH RAMADHANI N. 100
14 HAFRIZA HEISEL HAFIZ 98
15 KHANSA NEVA AURELIA 94
16 M. ROY ARDIANSYAH 68
17 M. IKHZAM 74
18 M. IRFAN ILYASA 68
19 M. ARFAN FAUZAN 80
20 M. ERZA PADMANEGARA 78
21 M. ILHAM 90
22 NOVITA RAMADHANI 100
23 NURZAKIYYA RAHMA 82
24 RISA REGITANIA 80
25 RENDY AKBAR MAULANA 74
26 RISMARA MEI FADILLAH 77
27 RIZKI SETIAWAN 82
28 SETYANING NUR ISLAMI 88
29 SHAFANUHA NUR FILLAH 68
30 SHAFIRA MAHARANI 88
31 SASKYA PUTRI NATASYA 72
32 TEGUH NURUL AULIA FIRLI 92
33 VIVI PUSPITASARI 74
34 ISFARA REISHA AZ ZAHRA 68
35 M. IVAN KURNIAWAN 90
36 DIVA ELSA ABELLIANA 98
NILAI TERTINGGI 100
NILAI TERENDAH 68
JUMLAH NILAI 2965
RATA-RATA NILAI 82,36

103

Lampiran 12
INPUT DATA NILAI HASIL UJI COBA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

No.
Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 SKOR

No.
Siswa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39
2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
11 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 35
12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 35
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 34
14 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 34
15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
17 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 33
18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 33
19 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 32
20 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 32
21 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 31
22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 31
23 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 30
25 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 30
27 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
28 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28
29 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 28
30 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 29
31 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 27
32 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 28
33 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 28
34 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 26
35 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 22
36 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 23
37 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 22
104

Lampiran 13
OUT PUT VALIDITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

S OAL27

S OAL28
SOAL10

SOAL11

SOAL12

SOAL13

SOAL14

SOAL15

SOAL16

SOAL17

SOAL18

SOAL19

SOAL20

SOAL21

SOAL22

SOAL23

SOAL24

SOAL25

SOAL26

SOAL29

SOAL30

SOAL31

SOAL32

SOAL33

SOAL34

SOAL35

SOAL36

SOAL37

SOAL38

SOAL39

SOAL40
SOAL1

SOAL2

SOAL3

SOAL4

SOAL5

SOAL6

SOAL7

SOAL8

SOAL9
JUMLAH

- - - - - - - - -
,24 ,14 ,11 ,21 ,25 ,18 ,28 ,16 ,16 ,16 ,13 ,30 ,19 ,11 ,24 ,28 ,04 ,16 ,21 ,09 ,24 ,28 ,19 ,25 ,39 ,11 ,25
Pearson Correlation 1 ,15 .
a
.
a
5
,17
6 8 9 8 8 7
.
a
5 5
,10
6
,16
8 0 7 8 5 7 4
,04 ,06
8
,04
9 9
,04
5 7 0
,28
8 9
*
0 8 ,349*
7 3 1 3 6 5 6 6 9
SOAL1

,35 ,14 ,30 ,38 ,48 ,19 ,12 ,26 ,08 ,32 ,32 ,55 ,32 ,33 ,41 ,07 ,24 ,48 ,14 ,08 ,79 ,78 ,70 ,32 ,78 ,19 ,56 ,78 ,14 ,08 ,26 ,08 ,12 ,01 ,51 ,12
Sig. (2-tailed)
4
. .
3 5 7 8 2 3 6 4
.
8 8 1 5 4 7 1 2 8 3 4 8 7 2 0 7 2 2 7 3 4 0 2 3 4 6 3 ,034

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
a a ,01 ,06 ,06 a ,07 ,30 ,01 ,25 ,23 ,11 ,18 ,01
Pearson Correlation ,1 1 . . ,11 ,22 ,29
1 4
,19
8
,13 .
5 6
,01 ,01
1
,06 ,20
5
,19 ,11 ,13 ,11 ,09 ,25 ,45 ,09
3 1
,09 ,11 ,13
1
,09
1
,19 ,13 ,19 -,107
SOAL2

**
57 7 4 1 1 8 6 6 6 8 1 7 8 7 4 7 3 4 4 7 8 4 1 8 1
,3 ,48 ,18 ,08 ,94 ,70 ,25 ,68 ,41 ,65 ,06 ,92 ,92 ,94 ,69 ,21 ,12 ,25 ,48 ,41 ,48 ,57 ,12 ,00 ,57 ,16 ,51 ,57 ,48 ,41 ,28 ,57 ,94 ,25 ,41 ,25
Sig. (2-tailed)
54
. .
9 2 1 9 7 8 8 7
.
9 5 7 7 9 8 8 8 8 9 7 9 8 4 5 8 6 1 8 9 7 5 8 9 8 7 8 ,530
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
Pearson Correlation .
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.a
SOAL3

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
Pearson Correlation .
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.a
SOAL4

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - -
,2 ,29 ,19 ,21 ,09 ,21 ,17 ,46 ,32 ,32 ,36 ,32 ,36 ,27 ,53 ,27 ,02 ,05 ,21 ,32 ,63 ,53 ,17 ,61 ,21 ,61
Pearson Correlation
45
,11 .
a
.
a
1
3 6
,14
7
,14
1 5
.
a
2 2
**
5
*
5
*
2
* ,05
5
* ,07
2
*
5 4
**
5
,07
3 9
,07
7 2
,07
7
**
4
**
7
,07 ,14
5
**
5 5
** ,607**
SOAL5

7 3 3 0 1 1 1 1 1 3
,1 ,48 ,07 ,24 ,39 ,19 ,39 ,59 ,20 ,30 ,00 ,05 ,05 ,02 ,77 ,05 ,67 ,02 ,10 ,00 ,10 ,67 ,89 ,72 ,67 ,19 ,05 ,67 ,00 ,00 ,29 ,67 ,39 ,00 ,20 ,00
Sig. (2-tailed)
43 9
. .
8 5 7 7 7 2 0
.
8 4 0 0 8 1 0 6 8 0 1 0 6 1 7 6 7 2 6 0 1 6 6 7 0 0 0 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - -
,29 ,37 ,20 ,14 ,30 ,14 ,14 ,46 ,00 ,20 ,16 ,20 ,06 ,20 ,29 ,14 ,32 ,24 ,36 ,14 ,06 ,00 ,07 ,14 ,04 ,20 ,00 ,20
Pearson Correlation ,1 ,22 .
a
.
a
3
1
4
*
9 5
,27
0
,19 .
a
4 4 7
**
8 9
,09
1
,13
9 2 8 3 3 0 1
,13 ,12
2
*
3 2 5 7 3 8 9 5 9 ,434**
SOAL6

73 4 4 7 4 6 6 4
,3 ,18 ,07 ,02 ,21 ,39 ,10 ,07 ,24 ,39 ,39 ,00 ,96 ,21 ,57 ,34 ,42 ,21 ,71 ,21 ,07 ,39 ,05 ,15 ,42 ,46 ,02 ,39 ,71 ,97 ,65 ,39 ,77 ,21 ,97 ,21
Sig. (2-tailed)
05 2
. .
8 2 5 0 1 1 2
.
4 4 4 1 5 8 0 4 5 4 6 8 8 3 2 4 6 8 8 4 4 0 8 9 5 4 5 ,007
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - -
,1 ,19 ,37 ,22 ,33 ,07 ,37 ,29 ,30 ,16 ,16 ,07 ,22 ,19 ,38 ,30 ,07 ,21 ,11 ,40 ,47 ,47 ,36 ,22 ,29 ,07
Pearson Correlation
46
,29 .
a
.
a
6 4
* 1
3 7
*
8 7
*
1
.
a
,12 ,12
1 4
,06 ,12
4 4 3 6
,07 ,21 ,17
8
*
0 4 6 7
,17
4
*
3
**
6
** ,17
7
*
3 1 8 ,537**
SOAL7

1 5 5 6 3 4 9 6 6 6
,3 ,08 ,24 ,02 ,18 ,04 ,64 ,02 ,08 ,46 ,46 ,07 ,33 ,69 ,47 ,33 ,66 ,18 ,24 ,66 ,19 ,29 ,01 ,07 ,66 ,20 ,49 ,29 ,01 ,00 ,00 ,29 ,02 ,18 ,08 ,64
Sig. (2-tailed)
87 1
. .
5 2 5 2 6 2 1
.
0 0 0 3 6 0 3 2 5 5 4 4 8 8 2 2 0 2 8 3 3 3 8 5 5 1 6 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - -
,1 ,01 a a ,20 ,22 ,10 ,11 ,47 a ,21 ,01 ,24 ,08 ,08 ,29 ,10 ,05 ,29 ,28 ,24 ,19 ,29 ,27
Pearson Correlation
18 1
. . ,14
9 3
1
8 9 0
** ,16 .
3 1 9 2
,05 ,08
2
,11
5 9 4
,14 ,11
0 2
,11 ,18
7
,11 ,14 ,16
2
,11 ,05
5 6
,05 ,314
SOAL8

3 8 7 1 5 3 5 5 7 5 3 8 5 7 7
,4 ,94 ,39 ,21 ,18 ,52 ,48 ,00 ,32 ,20 ,94 ,13 ,63 ,73 ,63 ,63 ,49 ,07 ,52 ,75 ,39 ,49 ,08 ,09 ,49 ,26 ,14 ,49 ,39 ,32 ,25 ,49 ,73 ,07 ,09 ,73
Sig. (2-tailed)
88 9
. .
7 5 5 6 3 3 0
.
6 9 7 1 7 6 1 6 6 0 1 7 6 2 0 6 7 1 6 7 0 4 6 7 6 8 7 ,059
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - -
SO

,2 ,06 ,21 ,14 ,33 ,10 ,10 ,55 ,13 ,06 ,23 ,19 ,34 ,10 ,42 ,13 ,00 ,05 ,13 ,38 ,05 ,09 ,21 ,31 ,41 ,09 ,25 ,10 ,13 ,10
AL

a a a
,498**
9

Pearson Correlation . . * 1 ** . ,08 ,04 ,11 ,08 * ** ,16 ,16 * *


19 4 7 5 7 8 8 9 1 4 3 7 5 8 9 1 6 5 9 3 6 0 7 7 2 0 5 8 1 8
3 0 5 3 6 6
105

,1 ,70 ,19 ,39 ,04 ,52 ,52 ,00 ,44 ,70 ,16 ,62 ,24 ,81 ,49 ,62 ,03 ,52 ,00 ,44 ,97 ,32 ,74 ,41 ,32 ,01 ,74 ,59 ,19 ,05 ,01 ,59 ,12 ,52 ,44 ,52
Sig. (2-tailed)
92 7
. .
7 0 2 6 6 0 1
.
7 6 4 2 5 6 4 6 6 8 1 3 7 8 3 7 9 0 7 7 6 1 7 8 6 1 6 ,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
,2 a a ,07 ,11 ,10 ,27 a ,21 ,08 ,34 ,10 ,19 ,28 ,49 ,10 ,10 ,19 ,05
Pearson Correlation ,19 . . ,14 ,27 1 ,08 . ,19 ,25 ,23 * ,08 ,11 ,23 ,16 ,14 ,01 ** ,14 ,16 ,09 ,11 ,05 ,05 ,05 ,054
SOAL10

58 8 9 8 6 3 2 5 9 0 2 5 8 9 0 4
1 3 4 2 1 4 3 6 5 3 8 3 2 3 8 2 5 7 7 7
,1 ,25 ,39 ,10 ,64 ,48 ,52 ,62 ,09 ,20 ,25 ,13 ,63 ,16 ,03 ,61 ,49 ,16 ,52 ,32 ,39 ,26 ,94 ,09 ,00 ,52 ,52 ,26 ,39 ,32 ,58 ,49 ,73 ,73 ,75 ,73
Sig. (2-tailed)
23 8
. .
7 1 6 3 6 9 8
.
6 8 0 1 5 6 2 6 5 0 0 7 1 3 0 2 6 3 1 7 0 7 6 7 7 1 7 ,750
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - -
,1 ,06 ,09 ,30 ,37 ,47 ,55 ,22 ,22 ,38 ,11 ,23 ,33 ,28 ,16 ,16 ,24 ,32 ,46 ,09 ,16 ,20 ,19 ,33 ,16 ,05
Pearson Correlation .
a
.
a
* ** ** ,08 1 ,00 .
a
* ,08 ,17 ,01 * ,10 ,24 ,24 * ** ,00 ,00 * ,577**
SOAL11

88 8 1 0 7 0 9 7 7 0 7 3 2 9 5 0 2 8 3 1 5 2 4 2 5 6
2 9 2 1 4 7 6 6 6 6
,2 ,68 ,59 ,07 ,02 ,00 ,00 ,62 ,95 ,17 ,17 ,02 ,49 ,62 ,31 ,93 ,16 ,04 ,08 ,33 ,52 ,14 ,34 ,14 ,14 ,04 ,00 ,97 ,59 ,33 ,23 ,97 ,25 ,04 ,33 ,74
Sig. (2-tailed)
66 8
. .
2 1 2 3 0 9 6
.
8 8 0 0 9 1 4 6 5 3 0 8 3 5 9 3 8 4 0 2 0 1 0 0 5 0 2 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - -
,2 ,21 ,29 ,13 ,27 ,11 ,02 ,66 ,05 ,47 ,02 ,05 ,21 ,30 ,15 ,30 ,50 ,02 ,30 ,53 ,43 ,26 ,27 ,05 ,43 ,05
Pearson Correlation ,13 .
a
.
a
,19 ,16 ,00 1 .
a
,13 ** ** ,08 ,12 ,10 ,04 ** ** ** ,08 ** ,426**
SOAL12

87 5 1 1 6 7 9 3 4 9 9 4 5 2 4 2 3 8 2 4 9 7 6 4 9 4
8 7 8 9 8 3 1 3 7 3
,0 ,41 ,20 ,24 ,08 ,32 ,44 ,09 ,95 ,49 ,41 ,86 ,00 ,75 ,00 ,86 ,62 ,75 ,20 ,47 ,54 ,07 ,36 ,78 ,07 ,00 ,86 ,07 ,00 ,00 ,11 ,62 ,09 ,75 ,00 ,75
Sig. (2-tailed)
84 7
. .
0 2 1 0 1 8 6
.
1 7 7 0 1 3 7 4 1 0 5 2 0 2 0 0 2 8 0 1 7 0 4 8 1 7 1 ,009
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
Pearson Correlation .
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.
a
.a
SOAL13

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - -
,1 ,07 a a ,17 ,14 ,21 ,06 ,21 ,22 ,11 a ,30 ,17 ,01 ,42 ,01 ,17 ,11 ,17 ,25 ,08 ,02 ,25 ,40 ,27 ,25 ,01 ,01 ,01
Pearson Correlation . . ,12 . 1 ,01 ** ,20 ,09 * ,11 ,13 ,09 ,19 ,13 ,290
SOAL14

65 5 2 4 3 4 3 7 7 6 6 1 2 1 2 7 2 5 9 6 5 2 0 5 8 1 1
5 6 8 4 7 8 4 1 8
,3 ,65 ,30 ,39 ,46 ,20 ,70 ,20 ,17 ,49 ,06 ,92 ,29 ,94 ,00 ,21 ,57 ,94 ,30 ,49 ,30 ,12 ,60 ,87 ,12 ,01 ,10 ,12 ,48 ,41 ,91 ,57 ,25 ,94 ,41 ,94
Sig. (2-tailed)
28 9
. .
8 4 0 6 7 6 8 1
.
5 7 6 9 9 8 8 9 8 1 8 8 1 9 8 4 6 8 9 7 8 8 8 9 7 9 ,082
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - -
,1 ,30 a a ,46 ,14 ,01 ,23 ,22 a ,30 ,01 ,25 ,01 ,17 ,37 ,17 ,02 ,06 ,27 ,17 ,11 ,18 ,25 ,21 ,21 ,21
Pearson Correlation . . ** ,12 ,19 ,13 . 1 ,01 ,01 ,06 ,01 * ,09 ,25 ,09 ,09 ,13 ,306
SOAL15

65 6 2 4 1 3 7 6 1 5 1 2 2 2 6 4 0 2 7 1 5 3 3 3
5 1 8 6 6 6 6 4 7 4 4 8
,3 ,06 ,00 ,39 ,46 ,94 ,16 ,25 ,17 ,41 ,06 ,92 ,92 ,94 ,69 ,92 ,12 ,94 ,30 ,02 ,30 ,57 ,12 ,87 ,57 ,70 ,10 ,57 ,30 ,49 ,28 ,12 ,20 ,20 ,41 ,20
Sig. (2-tailed)
28 5
. .
4 4 0 9 6 8 8 7
.
5 7 7 9 8 7 8 9 8 4 8 8 4 9 8 7 6 8 8 1 5 8 6 6 7 6 ,065
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - -
,32 ,46 ,30 ,24 ,38 ,02 ,20 ,20 ,24 ,08 ,24 ,23 ,06 ,05 ,57 ,16 ,32 ,24 ,16 ,41 ,24 ,08
Pearson Correlation ,1 ,01 .
a
.
a
* ** ,08 ,25 * .
a
,01 ,01 1 ,08 ,08 ,12 ,15 ,12 ,12 ** * ,00 ,08 * ,437**
SOAL16

5 7 1 9 0 9 3 3 9 5 0 3 1 7 0 5 5 0 5 7 0 2
01 6 3 4 6 6 6 8 6 6 6 6 4 6
,5 ,92 ,05 ,00 ,07 ,13 ,62 ,13 ,02 ,86 ,92 ,92 ,22 ,61 ,60 ,22 ,45 ,13 ,61 ,15 ,35 ,45 ,16 ,72 ,45 ,73 ,00 ,33 ,05 ,15 ,98 ,33 ,61 ,01 ,15 ,63
Sig. (2-tailed)
51 7
. .
0 4 0 7 4 0 0 7
.
7 7 9 2 6 9 9 7 9 2 6 9 5 0 9 8 0 0 0 2 3 0 2 0 2 1 ,007
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - -
,1 ,32 ,00 ,16 ,08 ,19 ,08 ,11 ,66 ,17 ,20 ,08 ,31 ,04 ,41 ,08 ,24 ,08 ,16 ,08 ,06 ,16 ,33 ,17 ,16 ,32 ,24 ,13 ,08 ,24 ,45 ,08
Pearson Correlation ,01 .
a
.
a
* ** .
a
,01 1 ,12 * * * ,12 ** ,506**
SOAL17

66 5 8 4 2 7 2 7 3 6 3 2 7 3 7 5 0 5 5 9 1 5 7 4 5 5 0 2 2 9 1 2
6 6 6 6
,3 ,92 ,05 ,96 ,33 ,63 ,24 ,63 ,49 ,00 ,29 ,92 ,22 ,63 ,05 ,80 ,45 ,01 ,61 ,15 ,61 ,33 ,59 ,72 ,33 ,04 ,30 ,33 ,05 ,15 ,43 ,45 ,63 ,13 ,00 ,63
Sig. (2-tailed)
25 7
. .
0 1 3 1 2 1 0 0
.
6 7 9 1 6 0 9 0 9 2 9 0 9 0 0 1 2 0 0 2 7 9 1 7 5 1 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - -
,01 a a ,36 ,20 ,05 a ,01 ,01 ,08 ,24 ,47 ,05 ,36 ,19 ,13 ,14 ,10 ,10 ,10 ,05 ,05 ,29 ,27 ,47
Pearson Correlation ,1 . . * ,06 ,05 ,04 ,23 ,08 . ,08 1 ,08 ,11 ** ,14 * ,11 ,11 ,11 ,23 ** ,270
SOAL18

1 2 9 4 1 1 2 9 1 4 2 0 9 3 8 9 9 4 0 5 6 1
63 6 7 0 3 2 6 1 5 3 5 5 5 3
,3 ,94 ,02 ,21 ,69 ,73 ,81 ,16 ,62 ,75 ,94 ,94 ,61 ,63 ,63 ,13 ,49 ,00 ,39 ,75 ,02 ,26 ,41 ,39 ,49 ,52 ,52 ,49 ,52 ,75 ,76 ,49 ,16 ,07 ,09 ,00
Sig. (2-tailed)
34 9
. .
8 5 6 7 5 5 9 1
.
9 9 2 1 6 7 6 3 7 1 8 1 3 8 6 6 3 6 0 1 9 6 5 6 8 3 ,105
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SO

,1 ,34 ,47 ,42 ,31 ,69 ,69 ,24 ,69


AL
19

a a a
Pearson Correlation
38
,06 . . ,05 ,09 ,12 ,08 ,11
5
* ,17
9
** .
2
** ,06 ,08
7
,08 1 ,08 ,04 ,08 ,05 ,05 ,05
7
** ,10 ,19
7
**
1
,15
7
** ,05 ,05 ,13 ,04 ,08 ,08 ,05 ,08 ,073
6 0 4 3 1 5 1 6 8 1 8 0 1 0 8 0 8 1 4 0 8 0 0 1 1 8 1
106

,4 ,69 ,77 ,57 ,47 ,63 ,49 ,03 ,31 ,00 ,00 ,69 ,60 ,05 ,63 ,60 ,81 ,63 ,77 ,73 ,77 ,00 ,52 ,25 ,00 ,15 ,36 ,00 ,77 ,73 ,44 ,81 ,63 ,63 ,73 ,63
Sig. (2-tailed)
17 8
. .
1 8 0 6 6 6 1 3
.
9 8 6 6 6 6 5 6 1 3 1 0 3 8 0 2 4 0 1 3 3 5 6 6 3 6 ,666
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - -
,3 ,32 ,16 ,16 ,08 ,02 ,20 ,04 ,24 ,24 ,08 ,45 ,32 ,16 ,08 ,19 ,17 ,32 ,24 ,58 ,24 ,75
Pearson Correlation ,20 .
a
.
a
* ,08 ,08 ,01 .
a
,20 ,01 ,08 1 ,12 ** * ,12 ,22 ,12 * ,00 ,12 ,08 ** ** ,369*
SOAL20

00 5 1 4 2 9 3 3 9 9 5 1 5 5 9 3 4 5 0 4 0 2
8 3 6 4 8 6 8 6 6 4 6 4 6 6
,0 ,21 ,05 ,34 ,33 ,63 ,62 ,61 ,93 ,86 ,21 ,92 ,22 ,80 ,13 ,60 ,45 ,13 ,61 ,00 ,05 ,33 ,59 ,25 ,45 ,18 ,30 ,45 ,05 ,15 ,98 ,45 ,61 ,00 ,15 ,00
Sig. (2-tailed)
71 8
. .
0 0 3 1 4 2 4 7
.
8 7 9 0 7 6 9 7 9 5 0 0 9 1 9 3 2 9 0 2 3 9 2 0 2 0 ,025
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
,1 ,25 a a ,07 ,34 ,23 a ,25 ,19 ,34 ,01 ,30 ,06 ,49
Pearson Correlation . . ,07 ,13 ,11 * ,11 ,08 . ,09 ,12 ,12 ,11 ,04 ,12 1 ,07 ,08 ,07 ,05 ,15 ,03 ,05 * ,05 ,07 ,05 ** ,11 ,08 ,11 ,105
SOAL21

97 5 4 5 3 5 0 5 9 2 0 5
1 6 5 5 3 4 6 6 5 0 6 1 3 1 7 5 3 7 7 1 7 5 3 5
,2 ,12 ,67 ,42 ,66 ,49 ,03 ,49 ,16 ,62 ,57 ,12 ,45 ,45 ,49 ,81 ,45 ,26 ,67 ,62 ,67 ,73 ,35 ,84 ,73 ,03 ,90 ,73 ,67 ,07 ,72 ,73 ,00 ,49 ,62 ,49
Sig. (2-tailed)
42 8
. .
6 4 2 6 6 6 6 4
.
8 8 9 9 6 5 9 1 6 4 6 7 8 8 7 6 9 7 6 0 5 7 2 6 4 6 ,535
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - -
,1 ,36 ,20 ,22 ,29 ,10 ,33 ,05 ,01 ,01 ,24 ,41 ,47 ,24 ,19 ,27 ,10 ,13 ,28 ,10 ,24 ,10 ,27 ,05 ,47 ,49 ,29
Pearson Correlation ,19 .
a
.
a
* ,23 * .
a
* ** ,08 1 ,14 ,11 ,11 ,11 ,11 ,05 ** ** ,501**
SOAL22

18 2 9 3 5 8 2 4 1 1 9 7 1 9 0 6 9 9 2 8 7 9 6 0 1 9 5
1 3 1 3 5 5 5 5 7
,4 ,25 ,02 ,21 ,18 ,07 ,52 ,16 ,04 ,75 ,94 ,94 ,13 ,01 ,00 ,63 ,13 ,26 ,39 ,09 ,52 ,49 ,41 ,09 ,49 ,52 ,14 ,49 ,52 ,09 ,76 ,49 ,73 ,00 ,00 ,07
Sig. (2-tailed)
88 8
. .
8 5 5 6 6 5 5 1
.
9 9 7 0 3 6 7 1 7 8 0 6 3 0 6 6 1 6 0 8 9 6 7 3 2 6 ,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - -
,2 ,27 ,06 ,19 ,10 ,42 ,10 ,28 ,21 ,17 ,17 ,08 ,08 ,08 ,21 ,02 ,25 ,21 ,12 ,63 ,53 ,38 ,10 ,10 ,10
Pearson Correlation ,11 .
a
.
a
** .
a
,14 ,05 ,07 ,14 1 ,08 ,07 ,07 ,07 ** ** * ,07 ,10 ,400*
SOAL23

45 5 2 6 9 9 9 9 5 2 2 5 5 5 5 3 9 7 4 7 4 1 9 9 9
7 3 0 1 3 8 1 1 1 1 3
,1 ,48 ,10 ,71 ,24 ,52 ,00 ,52 ,08 ,20 ,30 ,30 ,61 ,61 ,39 ,77 ,61 ,67 ,39 ,20 ,60 ,67 ,89 ,12 ,67 ,19 ,46 ,67 ,00 ,00 ,02 ,67 ,52 ,52 ,54 ,52
Sig. (2-tailed)
43 9
. .
0 4 5 0 8 0 3 0
.
8 8 9 9 7 1 9 6 7 0 4 6 1 1 6 7 6 6 0 1 0 6 0 0 2 0 ,014
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - -
,2 ,53 ,20 ,05 ,13 ,16 ,11 ,37 ,24 ,24 ,05 ,45 ,27 ,21 ,53 ,30 ,20 ,21 ,15 ,49 ,15 ,49
Pearson Correlation ,13 .
a
.
a
** ,07 ,16 ,12 .
a
* ,05 ** ,08 1 ** ,08 ,03 ,08 ,05 ,08 ,09 ,08 ,16 ** ** ,408*
SOAL24

87 4 8 4 1 5 7 2 0 0 4 1 6 5 4 4 3 5 9 9 9 9
8 4 8 1 8 3 3 6 3 5 3 2 3 8
,0 ,41 ,00 ,21 ,66 ,75 ,44 ,32 ,33 ,47 ,49 ,02 ,15 ,15 ,75 ,73 ,00 ,62 ,09 ,20 ,00 ,62 ,83 ,06 ,62 ,74 ,22 ,62 ,20 ,34 ,58 ,62 ,32 ,00 ,34 ,00
Sig. (2-tailed)
84 7
. .
1 6 4 1 1 0 0 5
.
1 4 2 2 1 3 5 4 8 0 1 4 2 7 4 5 8 4 0 7 7 4 0 2 7 2 ,012
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - -
,0 a a ,27 ,29 ,00 a ,17 ,17 ,08 ,36 ,32 ,10 ,53 ,36 ,24 ,25 ,00 ,12 ,10 ,61
Pearson Correlation ,11 . . ,21 ,14 ,14 ,10 ,10 . ,15 * ,05 * ,07 ,08 ** 1 * ,07 ,07 ,08 ,10 ,23 ,07 ,14 ,10 ** ,214
SOAL25

44 5 3 6 2 2 5 2 5 9 4 7 0 9 6 4 9 5
7 9 3 3 7 3 6 0 1 8 1 1 8 3 2 1 3 3
,7 ,48 ,10 ,07 ,19 ,39 ,97 ,39 ,52 ,54 ,30 ,30 ,35 ,61 ,02 ,77 ,05 ,67 ,52 ,60 ,00 ,02 ,15 ,12 ,67 ,97 ,46 ,67 ,60 ,54 ,16 ,67 ,39 ,52 ,54 ,00
Sig. (2-tailed)
98 9
. .
0 8 4 7 3 7 8 2
.
8 8 6 9 8 1 0 6 0 4 1 6 2 1 6 3 6 6 4 2 8 6 7 0 2 0 ,204
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
a a ,14 ,19 ,30 a ,25 ,16 ,19 ,69 ,16 ,36 ,10 ,47 ,09 ,01 ,47 ,19
Pearson Correlation ,0 ,09 . . ,07 ,17 ,11 ,16 ,24 . ,09 ,12 ** ,05 ,11 ,07 ,08 * 1 ,03 ** ** ,07 ,08 ,18 ,05 ,11 ,11 ,08 ,105
SOAL26

3 0 2 5 5 0 7 5 7 6 1 0 9 1 0
46 4 1 6 5 6 6 4 6 7 5 1 3 3 1 3 7 7 5 5 3
,7 ,57 ,67 ,39 ,29 ,49 ,32 ,26 ,14 ,07 ,12 ,57 ,45 ,33 ,26 ,00 ,33 ,73 ,49 ,67 ,62 ,02 ,53 ,84 ,00 ,59 ,90 ,00 ,67 ,62 ,26 ,73 ,49 ,49 ,62 ,26
Sig. (2-tailed)
87 8
. .
6 8 8 6 7 1 3 0
.
8 8 9 0 1 0 0 7 6 6 4 6 2 8 3 7 9 3 6 4 9 7 6 6 4 1 ,535
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - -
,02 ,32 ,38 ,29 ,05 ,16 ,15 ,08 ,23 ,08 ,13 ,08 ,13 ,02 ,24 ,10 ,21 ,18 ,23 ,02 ,22 ,34 ,13
Pearson Correlation ,0 ,25 .
a
.
a
* ,01 .
a
,25 ,10 ,15 ,03 1 ,15 ,15 ,03 ,15 ,01 ,01 * ,348*
SOAL27

3 0 8 0 5 0 4 9 3 9 9 9 9 3 0 6 0 1 1 3 4 5 9
65 7 2 7 8 5 6 5 5 6 5 2 2
,7 ,12 ,89 ,05 ,01 ,08 ,74 ,94 ,34 ,36 ,60 ,12 ,16 ,59 ,41 ,52 ,59 ,35 ,41 ,89 ,83 ,15 ,53 ,21 ,35 ,28 ,16 ,35 ,89 ,83 ,18 ,35 ,94 ,94 ,03 ,41
Sig. (2-tailed)
02 4
. .
1 3 8 2 8 3 5 2
.
1 4 5 9 3 3 9 8 3 1 2 2 2 3 8 4 9 8 1 2 2 8 3 3 7 3 ,035
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - -
,1 ,05 ,24 ,30 ,28 ,13 ,28 ,24 ,02 ,02 ,06 ,06 ,14 ,19 ,28 ,25 ,30 ,25 ,21 ,25 ,05 ,12 ,00 ,14 ,28 ,12 ,28
Pearson Correlation ,45 .
a
.
a
,04 .
a
,19 ,03 ,03 1 ,03 ,09 ,27 ,03 ,413*
SOAL28

68 ** 9 1 0 2 9 2 2 6 6 1 1 3 3 2 9 4 9 0 7 9 8 6 3 2 8 2
3 7 1 3 3 3 4 4 3
,3 ,00 ,72 ,15 ,07 ,09 ,41 ,09 ,14 ,78 ,87 ,87 ,72 ,72 ,39 ,25 ,25 ,84 ,09 ,12 ,06 ,12 ,84 ,21 ,84 ,57 ,12 ,10 ,72 ,45 ,97 ,84 ,39 ,09 ,45 ,09
Sig. (2-tailed)
20 5
. .
7 2 2 0 3 0 9 0
.
9 9 0 0 8 8 1 8 0 1 7 1 8 3 8 8 4 1 7 0 2 8 8 0 0 0 ,011
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SO

,07 ,49 ,30 ,25 ,16 ,69 ,47 ,09 ,01 ,47
AL
29

a a a
Pearson Correlation ,0 ,09 . . ,07 ,13
4
,11 ,16
5
** ,24
2
.
5
,09 ,12
5
,11
7
** ,12 ,05 ,11 ,07 ,08 ,07
1
** ,15 ,03 1
0 9 1
** ,07 ,08 ,18 ,05 ,11 ,11 ,08 ,11 ,005
46 4 1 6 5 6 6 4 6 5 6 7 5 1 3 1 5 3 1 3 7 7 5 5 3 5
107

,7 ,57 ,67 ,42 ,66 ,49 ,32 ,00 ,14 ,07 ,12 ,57 ,45 ,33 ,49 ,00 ,45 ,73 ,49 ,67 ,62 ,67 ,00 ,35 ,84 ,59 ,90 ,00 ,67 ,62 ,26 ,73 ,49 ,49 ,62 ,49
Sig. (2-tailed)
87 8
. .
6 4 2 6 7 2 3 0
.
8 8 9 0 6 0 9 7 6 6 4 6 3 8 8 7 9 3 6 4 9 7 6 6 4 6 ,975
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - -
,2 ,23 ,21 ,21 ,38 ,10 ,32 ,50 ,40 ,06 ,05 ,33 ,10 ,24 ,34 ,10 ,21 ,00 ,09 ,18 ,09 ,17 ,09 ,21 ,31 ,29 ,25 ,13
Pearson Correlation .
a
.
a
,12 ,18 * * ** .
a
* * ,22 * ,05 ,09 1 ,16 ,04 ,04 ,450**
SOAL30

19 3 7 6 3 8 8 3 2 4 7 7 8 1 5 8 7 6 0 1 0 2 0 7 7 3 5 1
4 7 4 5 4 6 0 0
,1 ,16 ,19 ,46 ,20 ,26 ,01 ,52 ,04 ,00 ,01 ,70 ,73 ,04 ,52 ,15 ,18 ,03 ,52 ,19 ,74 ,97 ,59 ,28 ,57 ,59 ,30 ,59 ,19 ,05 ,07 ,32 ,12 ,81 ,44 ,81
Sig. (2-tailed)
92 6
. .
7 6 0 7 9 6 8 2
.
4 7 8 1 6 2 3 6 6 7 5 3 7 4 8 7 8 7 7 6 9 7 8 5 1 5 ,005
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - -
,0 ,11 ,32 ,36 ,11 ,24 ,05 ,10 ,46 ,02 ,27 ,27 ,57 ,17 ,10 ,17 ,01 ,24 ,12 ,20 ,12 ,01 ,23 ,25 ,01 ,17 ,01 ,12 ,02 ,01 ,38 ,20 ,24
Pearson Correlation .
a
.
a
* ** .
a
** ,15 1 ,04 ,03 * ,565**
SOAL31

99 1 2 2 7 7 6 9 3 8 0 0 0 4 9 4 9 7 4 3 4 9 1 7 9 2 9 4 8 9 5 3 7
4 8 0
,5 ,51 ,05 ,02 ,49 ,14 ,74 ,52 ,00 ,86 ,10 ,10 ,00 ,30 ,52 ,36 ,30 ,90 ,14 ,46 ,22 ,46 ,90 ,16 ,12 ,90 ,30 ,90 ,46 ,86 ,77 ,90 ,86 ,01 ,22 ,14
Sig. (2-tailed)
62 1
. .
2 8 2 1 0 3 4 8
.
6 6 0 2 3 4 2 9 1 6 8 6 9 9 4 9 8 9 6 8 6 9 0 8 8 1 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
a a ,14 ,09 ,19 ,30 a ,25 ,16 ,16 ,69 ,47 ,47 ,09 ,01 ,47
Pearson Correlation ,0 ,09 . . ,07 ,17 ,11 ,00 . ,09 ,11 ** ,12 ,05 ,11 ,07 ,08 ,07 ** ,15 ,27 ** 1 ,07 ,08 ,18 ** ,11 ,11 ,08 ,11 ,055
SOAL32

3 0 0 2 5 5 5 7 1 1 0 9 1
46 4 1 6 5 6 4 5 6 7 5 1 3 1 5 4 1 3 7 5 5 3 5
,7 ,57 ,67 ,39 ,29 ,49 ,59 ,26 ,97 ,07 ,12 ,57 ,33 ,33 ,49 ,00 ,45 ,73 ,49 ,67 ,62 ,67 ,00 ,35 ,10 ,00 ,59 ,90 ,67 ,62 ,26 ,00 ,49 ,49 ,62 ,49
Sig. (2-tailed)
87 8
. .
6 8 8 6 7 1 0 0
.
8 8 0 0 6 0 9 7 6 6 4 6 3 8 1 3 7 9 6 4 9 3 6 6 4 6 ,745
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - -
,2 ,63 ,06 ,40 ,21 ,09 ,53 ,17 ,32 ,32 ,10 ,32 ,10 ,63 ,21 ,02 ,05 ,21 ,12 ,85 ,38 ,10 ,36 ,21 ,36
Pearson Correlation ,11 .
a
.
a
** * ,14 ,14 ** .
a
,11 * * ,05 * ,07 ** ,08 ,07 ,07 ,07 1 ** * ,07 * * ,524**
SOAL33

45 7 2 4 7 1 4 2 5 5 9 5 9 7 5 3 9 7 4 3 1 9 2 5 2
7 3 3 7 0 1 8 1 1 1 1
,1 ,48 ,00 ,71 ,01 ,39 ,19 ,39 ,59 ,00 ,48 ,30 ,05 ,05 ,52 ,77 ,05 ,67 ,52 ,00 ,20 ,60 ,67 ,89 ,72 ,67 ,19 ,46 ,67 ,00 ,02 ,67 ,52 ,02 ,20 ,02
Sig. (2-tailed)
43 9
. .
0 4 3 7 7 7 2 1
.
9 8 0 0 0 1 0 6 0 0 0 4 6 1 7 6 7 6 6 0 0 6 0 8 0 8 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - -
,2 ,53 ,00 ,47 ,31 ,16 ,43 ,11 ,24 ,24 ,05 ,24 ,30 ,27 ,53 ,15 ,12 ,31 ,02 ,85 ,44 ,27 ,27 ,15 ,27
Pearson Correlation ,13 .
a
.
a
** ** ,16 ,16 ** .
a
,13 ,05 ** ,10 ,08 ,03 ,08 ,08 ** 1 ** ,08 ,517**
SOAL34

87 4 5 3 7 5 9 7 0 0 4 0 2 6 4 9 8 7 8 3 6 6 6 9 6
8 8 8 8 8 3 3 6 3 3 3
,0 ,41 ,00 ,97 ,00 ,32 ,05 ,32 ,33 ,00 ,41 ,49 ,15 ,15 ,75 ,73 ,15 ,07 ,09 ,00 ,34 ,54 ,62 ,83 ,45 ,62 ,05 ,86 ,62 ,00 ,00 ,62 ,09 ,09 ,34 ,09
Sig. (2-tailed)
84 7
. .
1 4 3 0 6 0 0 7
.
7 1 2 2 1 3 2 0 8 1 7 2 4 2 0 4 6 8 4 0 6 4 8 8 7 8 ,001
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - -
,1 ,18 ,17 ,07 ,47 ,19 ,41 ,20 ,26 ,01 ,18 ,13 ,05 ,06 ,05 ,38 ,22 ,00 ,29 ,38 ,44 ,06 ,47 ,05 ,26
Pearson Correlation .
a
.
a
** * ,09 .
a
,00 ,13 ,00 * ,09 ,23 ,18 ,18 ,04 ,18 * ** 1 ** ,09 ,425**
SOAL35

90 1 7 7 6 2 2 2 7 8 1 2 0 0 0 1 4 6 3 1 6 0 7 0 7
2 4 0 4 2 2 7 7 8 7 2
,2 ,28 ,29 ,65 ,00 ,25 ,01 ,58 ,23 ,11 ,91 ,28 ,98 ,43 ,76 ,44 ,98 ,72 ,76 ,02 ,58 ,16 ,26 ,18 ,97 ,26 ,07 ,77 ,26 ,02 ,00 ,72 ,00 ,76 ,11 ,58
Sig. (2-tailed)
60 5
. .
6 0 3 4 1 7 1 0
.
8 5 3 7 9 3 3 5 9 0 7 8 9 2 2 9 9 6 9 0 6 5 3 9 0 7 ,009
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
a a ,14 ,09 a ,25 ,16 ,01 ,47 ,06 ,19
Pearson Correlation ,2 ,09 . . ,07 ,17 ,11 ,11 ,00 ,08 . ,09 ,12 ,11 ,04 ,12 ,05 ,11 ,07 ,08 ,07 ,05 ,15 ,03 ,05 ,16 ** ,07 ,08 1 ,11 ,08 ,11 -,045
SOAL36

3 0 5 5 9 1 0 0
89 4 1 6 5 5 6 3 4 6 5 0 6 7 5 1 3 1 7 5 3 7 6 1 3 5 3 5
,0 ,57 ,67 ,39 ,29 ,49 ,59 ,49 ,97 ,62 ,57 ,12 ,33 ,45 ,49 ,81 ,45 ,73 ,49 ,67 ,62 ,67 ,73 ,35 ,84 ,73 ,32 ,90 ,00 ,67 ,62 ,72 ,26 ,49 ,62 ,49
Sig. (2-tailed)
82 8
. .
6 8 8 6 7 6 0 4
.
8 8 0 9 6 5 9 7 6 6 4 6 7 8 8 7 7 9 3 6 4 5 1 6 4 6 ,793
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - - - - - - - - -
,2 ,01 a a ,04 ,36 ,25 ,19 ,27 a ,21 ,08 ,49 ,10 ,14 ,25 ,10 ,27 ,47 ,19 ,05
Pearson Correlation . . ,14 * ,05 ,05 . ,19 ,08 ,23 ,08 ,08 ** ,05 ,16 ,14 ,11 ,01 ,11 ,03 ,11 ** 1 ,05 ,23 ,227
SOAL37

58 1 8 7 5 4 6 3 2 5 9 3 5 9 6 7 0 4
3 7 7 1 6 3 1 6 7 8 3 5 2 5 0 5 7 3
,1 ,94 ,39 ,77 ,02 ,73 ,12 ,73 ,25 ,09 ,25 ,20 ,61 ,63 ,16 ,63 ,61 ,00 ,73 ,52 ,32 ,39 ,49 ,94 ,39 ,49 ,12 ,86 ,49 ,52 ,09 ,00 ,26 ,73 ,75 ,16
Sig. (2-tailed)
23 9
. .
7 9 5 7 8 7 0 8
.
8 6 2 1 5 6 2 2 7 0 0 7 6 3 8 6 8 0 6 0 8 3 1 7 1 5 ,176
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
,3 - - - - - - - - - - -
,61 ,20 ,22 ,29 ,10 ,33 ,05 ,01 ,21 ,41 ,24 ,29 ,58 ,47 ,10 ,49 ,10 ,28 ,38 ,36 ,27 ,05 ,27 ,64
Pearson Correlation 99 ,19 .
a
.
a
** ,05 * .
a
* ,08 ** ,11 ** ** ,11 ,01 ,11 ,04 * ,11 * ,11 ,05 1 ** ,588**
SOAL38

* 5 9 3 5 8 2 4 1 3 7 9 5 4 1 9 9 9 2 5 2 6 0 6 8
1 7 1 5 5 2 5 0 5 5 7
,0 ,25 ,00 ,21 ,18 ,07 ,52 ,73 ,04 ,75 ,94 ,20 ,01 ,13 ,07 ,63 ,00 ,49 ,00 ,52 ,00 ,52 ,49 ,94 ,09 ,49 ,81 ,01 ,49 ,02 ,09 ,76 ,49 ,73 ,09 ,00
Sig. (2-tailed)
14 8
. .
0 5 5 6 6 7 5 1
.
9 6 0 7 6 6 0 6 3 0 2 0 6 3 0 6 5 8 6 8 8 9 6 7 8 0 ,000
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - -
SO

,1 ,21 ,00 ,29 ,27 ,13 ,05 ,16 ,43 ,24 ,45 ,27 ,24 ,49 ,15 ,34 ,12 ,13 ,20 ,21 ,15 ,26 ,05 ,27 ,05
AL

,444**
39

a a a
Pearson Correlation ,13 . . ** . ,13 ,13 ** ,05 ,08 ** ,10 ,10 ,08 * ,08 ,08 ,08 1
10 5 5 1 6 1 4 5 9 0 1 6 0 9 9 5 8 1 3 5 9 7 4 6 4
8 8 8 8 3 3 3 3 3 3 3
108

,5 ,41 ,20 ,97 ,08 ,09 ,44 ,75 ,33 ,00 ,41 ,41 ,15 ,00 ,09 ,73 ,15 ,62 ,00 ,54 ,34 ,54 ,62 ,03 ,45 ,62 ,44 ,22 ,62 ,20 ,34 ,11 ,62 ,75 ,09 ,75
Sig. (2-tailed)
16 7
. .
0 4 1 8 1 1 0 7
.
7 7 2 5 8 3 2 4 2 2 7 2 4 7 0 4 1 8 4 0 7 0 4 1 8 1 ,006
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
- - - - - - - - - - -
,2 ,61 ,20 ,07 ,10 ,05 ,05 ,01 ,21 ,08 ,08 ,47 ,75 ,29 ,10 ,49 ,61 ,19 ,13 ,28 ,24 ,36 ,27 ,64 ,05
Pearson Correlation ,19 .
a
.
a
** ,05 ,05 .
a
** ,08 ** ,11 ** ** ,11 ,04 ,11 * ,09 ,11 ,23 ** 1 ,487**
SOAL40

58 5 9 8 8 6 4 1 3 2 2 1 2 5 9 9 5 0 9 2 7 2 6 8 4
1 7 7 1 5 5 0 5 2 5 3
,1 ,25 ,00 ,21 ,64 ,73 ,52 ,73 ,74 ,75 ,94 ,20 ,63 ,63 ,00 ,63 ,00 ,49 ,07 ,52 ,00 ,00 ,26 ,41 ,09 ,49 ,81 ,14 ,49 ,02 ,09 ,58 ,49 ,16 ,00 ,75
Sig. (2-tailed)
23 8
. .
0 5 6 7 6 7 2 1
.
9 6 1 1 3 6 0 6 6 0 2 0 1 3 0 6 5 1 6 8 8 7 6 5 0 1 ,002
N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
,3 - -
a a ,60 ,43 ,53 ,31 ,49 ,05 ,57 ,42 a ,29 ,30 ,43 ,50 ,27 ,07 ,36 ,10 ,50 ,40 ,40 ,21 ,10 ,34 ,41 ,00 ,45 ,56 ,05 ,52 ,51 ,42 ,22 ,58 ,44 ,48
Pearson Correlation 49 ,10 . .
7
**
4
**
7
**
4 8
**
4 7
**
6
** .
0 6 7
**
6
**
0 3 9
*
5 1
**
0
*
8
*
4 5 8
*
3
*
5 0
**
5
**
5 4
**
7
**
5
** ,04
7 8
**
4
**
7
** 1
JUMLAH

*
7 5
,0 ,53 ,00 ,00 ,00 ,05 ,00 ,75 ,00 ,00 ,08 ,06 ,00 ,00 ,10 ,66 ,02 ,53 ,00 ,01 ,01 ,20 ,53 ,03 ,01 ,97 ,00 ,00 ,74 ,00 ,00 ,00 ,79 ,17 ,00 ,00 ,00
Sig. (2-tailed) . . .
34 0 0 7 1 9 2 0 0 9 2 5 7 1 5 6 5 5 2 4 2 4 5 5 1 5 5 0 5 1 1 9 3 6 0 6 2

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37



109

Lampiran 14

OUT PUT RELIABILITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA


SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

Berikut merupakan keseluruhan hasil penghitungan reliabilitas soal bentuk


pilihan ganda yang dianalisa menggunakan formula Kuder dan Richardson (KR-
21)1:
Diketahui:
k= 20, M= 15,08, V1= 15,79

Keterangan:
= reliabilitas instrumen

k = banyak butir soal


m = skor rata-rata
= varians total

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21),


diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,8043 lebih besar dari rtabel sebesar 0,325.
Dengan demikian, dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka semua
butir soal yang valid dan akan digunakan dinyatakan sudah reliabel.
110

Lampiran 15
INPUT DATA NILAI HASIL UJI COBA
SOAL BENTUK URAIAN

NO. SOAL

1 2 3 4 JUMLAH
NO.
SISWA
1 10 8 10 10 38
2 8 8 10 8 34
3 8 4 10 10 32
4 8 8 10 6 32
5 8 8 10 6 32
6 8 10 4 10 32
7 10 6 10 6 32
8 10 10 10 2 32
9 10 2 10 10 32
10 8 4 10 10 32
11 8 10 8 4 30
12 10 4 10 6 30
13 6 10 10 2 28
14 10 2 8 8 28
15 10 4 8 6 28
16 4 8 6 8 26
17 8 4 10 4 26
18 8 8 8 2 26
19 8 6 8 4 26
20 8 4 8 4 24
21 10 2 8 4 24
22 10 4 4 6 24
23 6 6 4 8 24
24 8 2 8 6 24
25 8 2 8 6 24
26 8 2 8 6 24
27 8 2 8 6 24
28 8 2 8 4 22
29 4 4 10 2 20
30 6 2 8 2 18
31 4 2 6 4 16
32 4 2 8 2 16
33 4 2 6 2 14
34 6 2 4 2 14
35 6 2 2 2 12
36 4 2 2 2 10
37 2 2 4 2 10
111

Lampiran 16

OUT PUT VALIDITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA

SOAL BENTUK URAIAN

Correlations

S1 S2 S3 S4 JUMLAH
** **
Pearson Correlation 1 ,213 ,482 ,483 ,746**

S1 Sig. (2-tailed) ,205 ,003 ,002 ,000

N 37 37 37 37 37
Pearson Correlation ,213 1 ,281 ,186 ,640**
S2 Sig. (2-tailed) ,205 ,092 ,270 ,000
N 37 37 37 37 37
**
Pearson Correlation ,482 ,281 1 ,258 ,702**
S3 Sig. (2-tailed) ,003 ,092 ,124 ,000
N 37 37 37 37 37
**
Pearson Correlation ,483 ,186 ,258 1 ,700**
S4 Sig. (2-tailed) ,002 ,270 ,124 ,000
N 37 37 37 37 37
** ** ** **
Pearson Correlation ,746 ,640 ,702 ,700 1

JUMLAH Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37


112

Lampiran 17

OUT PUT RELIABILITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA

SOAL BENTUK URAIAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

S1 17,46 32,366 ,550 ,482


S2 20,27 32,925 ,290 ,661
S3 17,19 32,547 ,454 ,535
S4 19,68 31,003 ,401 ,573

113

Lampiran 18

ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL BENTUK PILIHAN GANDA



No. Soal B Js P Kriteria No. Soal B Js P Kriteria
1. 15 37 0, 41 Sedang 21. 35 37 0, 95 Mudah
2. 32 37 0, 86 Mudah 22. 30 37 0, 81 Mudah
3. 37 37 1, 00 Mudah 23. 34 37 0, 92 Mudah
4. 37 37 1, 00 Mudah 24. 33 37 0, 89 Mudah
5. 34 37 0, 92 Mudah 25. 34 37 0, 92 Mudah
6. 28 37 0, 76 Mudah 26. 35 37 0, 95 Mudah
7. 24 37 0, 65 Sedang 27. 26 37 0, 70 Mudah
8. 30 37 0, 81 Mudah 28. 16 37 0, 43 Sedang
9. 25 37 0, 68 Sedang 29. 35 37 0, 95 Mudah
10. 30 37 0, 81 Mudah 30. 25 37 0, 68 Sedang
11. 18 37 0, 49 Sedang 31. 20 37 31 Sedang
12. 33 37 0, 89 Mudah 32. 35 37 32 Mudah
13. 37 37 1, 00 Mudah 33. 34 37 33 Mudah
14. 32 37 0, 86 Mudah 34. 33 37 34 Mudah
15. 32 37 0, 86 Mudah 35. 23 37 35 Sedang
16. 29 37 0, 78 Mudah 36. 35 37 36 Mudah
17. 29 37 0, 78 Mudah 37. 30 37 37 Mudah
18. 30 37 0, 81 Mudah 38. 30 37 38 Mudah
19. 36 37 0, 97 Mudah 39. 33 37 39 Mudah
20. 29 37 0, 78 Mudah 40. 30 37 40 Mudah
















114

Lampiran 19

ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL BENTUK URAIAN

No. Soal SH SL Skor Maks Skor Min 2N IF Kriteria

1. 88 48 10 2 20 0, 60 Diterima

2. 68 22 10 2 20 0, 31 Diterima

3. 94 58 10 2 20 0, 70 Diterima

4. 78 24 10 2 20 0, 39 Diterima




115

Lampiran 20

ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

No. BA JA BB JB No. BA JA BB JB
D Kriteria D Kriteria
Soal Soal
5 10 1 10 0, 10 10 9 10
1 Cukup 21 0, 1 Jelek
40
2 10 10 10 10 0, 0 Jelek 22 10 10 5 10 0, 5 Baik
3 10 10 10 10 0, 0 Jelek 23 10 10 7 10 0, 3 Cukup
4 10 10 10 10 0, 0 Jelek 24 10 10 7 10 0, 3 Cukup
5 10 10 7 10 0, 3 Cukup 25 10 10 9 10 0, 1 Jelek
6 10 10 6 10 0, 4 Cukup 26 10 10 10 10 0, 0 Jelek
7 10 10 3 10 0, 7 Baik 27 9 10 5 10 0, 4 Cukup
8 10 10 6 10 0, 4 Cukup 28 6 10 1 10 0, 5 Baik
9 10 10 3 10 0, 7 Baik 29 10 10 10 10 0, 0 Jelek
10 8 10 8 10 0, 0 Jelek 30 10 10 4 10 0, 6 Baik
9 10 1 10 Sangat 9 10 3 10
11 0, 8 31 0, 6 Baik
Baik
12 10 10 7 10 0, 3 Cukup 32 10 10 10 10 0, 0 Jelek
13 10 10 10 10 0, 0 Jelek 33 10 10 7 10 0, 3 Cukup
14 10 10 8 10 0, 2 Jelek 34 10 10 6 10 0, 4 Cukup
10 10 8 10 10 10 2 10 Sangat
15 0, 2 Jelek 35 0, 8
Baik
16 10 10 6 10 0, 4 Cukup 36 10 10 10 10 0, 0 Jelek
17 10 10 5 10 0, 5 Baik 37 10 10 6 10 0, 4 Cukup
18 9 10 7 10 0, 2 Jelek 38 10 10 5 10 0, 5 Baik
19 10 10 10 10 0, 0 Jelek 39 10 10 6 10 0, 4 Cukup
20 10 10 7 10 0, 3 Cukup 40 10 10 7 10 0, 3 Cukup
















116

Lampiran 21

ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL BENTUK URAIAN

No. Soal SH SL Skor Maks Skor Min N ID Kriteria


1 88 48 10 2 10 0, 50 Diterima
2 68 22 10 2 10 0, 58 Diterima
3 94 58 10 2 10 0, 45 Diterima
4 78 24 10 2 10 0, 68 Diterima


117

Lampiran 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan 1
Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang Jenis dan Besar Sudut,
siswa dapat menyebutkan jenis sudut dengan benar.
2. Melalui model pembelajaran tipe make a match, siswa dapat
menggambarkan macam-macam sudut dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran tipe
make a match, siswa dapat mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
E. Materi Ajar
1. Benda yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai Sudut

a b c d

Pojokpadabendaataubangundisebutsudut
118

Bangun yang mempunyai Bangun yang tidak


sudut mempunyai sudut
Bangun a Bangun b

Bangun c Bangun d

2. Jenis dan Besar Sudut


a) Sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar

Kaki sudut

Sudut A
Titik sudut B
Kaki sudut
b) Jenis-jenis Sudut

Sudut Sudut Sudut


Siku-siku Tumpul Lancip

F. Metode dan Model Pembelajaran


1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan disiplin).
119

b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin doa


(taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media pembelajaran,
dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan menyayikan lagu Lingkaran Kecil (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu
Jenis dan Besar Sudut, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti pelajaran, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi
dan menggambarkan macam-macam sudut.
2. Kegiatan Inti (40)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa gambar benda dan menempelkannya di
papan tulis.
2) Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan benda yang mempunyai dan
yang tidak mempunyai pojok.
3) Guru menjelaskan materi mengenai Jenis dan Besar Sudut.
4) Guru menjelaskan materi Jenis dan Besar Sudut menggunakan media
gambar.
5) Guru mencontohkan cara menggambar macam-macam sudut di papan
tulis.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk
berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, pembawa kartu
jawaban, dan penilai. Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan
jawaban masing-masing beranggotakan 13 siswa. Kelompok penilai
beranggotakan 12 siswa.
2) Guru mengatur posisi bangku membentuk huruf U sehingga kelompok
pembawa kartu pertanyaan dan jawaban saling berhadapan.
120

3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa kartu


jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai sudut
oleh guru.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban dari
kartu yang didapatnya.
5) Setelah guru memberikan tanda, kelompok pembawa kartu pertanyaan
dan kartu jawaban mencari pasangan jawaban yang cocok.
6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan
pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.
7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban memperlihatkan
pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada kelompok penilai.
8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota
kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok
pembawa kartu jawaban.
9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan
anggota kelompok pembawa kartu jawaban mempresentasikan hasil
diskusi mereka.
10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan jawaban
dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban.
11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga kelompok
yang memiliki tugas masing-masing.
12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa (Elaborasi: disiplin, kerja
keras, serta menghargai pendapat orang lain).
Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum jelas.
3. Kegiatan Penutup (25)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
121

b. Siswa mengerjakan LTS.


c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari materi
pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu Sudut
sebagai Jarak Putar.

H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
Teknik
No Aspek Waktu Penilaian Ket
Penilaian
1. Pemahaman Tes tertulis
Akhir pertemuan Soal pada LTS
konsep dan
penalaran
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Manakah bangun datar di bawah ini yang mempunyai sudut dan tidak
mempunyai sudut?

a b c d e

f g h
122

a. Bangun yang memiliki sudut yaitu ....

b. Bangun yang tidak memiliki sudut yaitu ....

2. Buatlah garis lurus dari titik sudut ke arah lain, sehingga membentuk
sudut siku-siku!

b
3. Sudut yang lebih besar yaitu ....
d
a

b c e f
3. Kunci Jawaban
1. Bangun yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut
Nama Tidak mempunyai
Mempunyai sudut
Bangun sudut
A V
B V
C V
D V
E V
F V
G V
H V
2. Sudut abc merupakan sudut siku-siku
a

b
c
123

3. Sudut abc lebih besar daripada sudut def


4. Pedoman Penilaian

Bobot Soal
Nomor 1 = 80 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10
Nomor 2 = 10
Nomor 3 = 10

Rumus Penilaian:

NA x 100

I. Buku Sumber dan Media


1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas
III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Gambar bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut
b. Kartu pertanyaan dan jawaban
c. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013
Guru Kelas, Peneliti,

Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia


19650521 198806 2 002 1401409143

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Maesari, S.Pd
19630514 198304 2 010
124

KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH


No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
Papan tulis dan penggaris termasuk
1 Sudut
benda yang memiliki ....
a

2 b c sudut tumpul

Sudut abc merupakan ....

a d

3 b ... lebih besar


c e f

Sudut abc ... daripada sudut def

4 Bagaimanakah bentuk sudut siku-


siku?

Sebutkan benda yang tidak memiliki Tutup botol dan piring


5
sudut!
e
a

6 lebih besar
b c d f

Sudut abc ... sudut edf

a c

7 Lancip
b

Sudut cab merupakan sudut ....


a

8 siku-siku
b c

Sudut abc merupakan sudut ...


125

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

9 sudut lancip

b
10 a Lebih kecil

Sudut a ... sudut b

a
11 Siku-siku
Bila ditarik garis tegak lurus dari
titik a, maka akan terbentuk sudut ....
a

12 Titik sudutnya yaitu titik b


b c
Manakah titik sudutnya?

g f

13 tumpul

h
Sudut fgh merupakan sudut....

126

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2


Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Jenis Ranah Nomor


Kompetensi Dasar Indikator Soal Tingkat Kesulitan
Soal Kognitif Soal
Mengidentifikasi berbagai 1. Disajikan gambar bangun datar, ISIAN C2 1 Mudah
bangun datar sederhana siswa dapat mengklasifikasikan
menurut sifat atau unsur bangun datar yang mempunyai dan
tidak mempunyai sudut.
2. Disajikan garis tegak lurus, siswa ISIAN C2 2 Sulit
dapat menggambarkan garis,
sehingga terbentuk sudut siku-siku.
3. Disajikan gambar dua sudut, siswa ISIAN C3 3 Sedang
dapat memilih sudut yang lebih
besar.
127

PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3
MATA PELAJARAN : MATEMATKA
KELAS /SEMESTER : III/2
RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR
PERTEMUAN :1
ALOKASI WAKTU : 2 x 35

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi Mengidentifikasi jenis Kegiatan Pendahuluan Gambar bangun datar Penilaian Terampil
berbagai bangun dan besar sudut. Menyampaikan Gambar sudut tertulis Berhitung 2x35
datar sederhana motivasi, tujuan Kartu jawaban (hasil LTS) Matematika
menurut sifat atau pembelajaran, dan garis Kartu Pertanyaan untuk SD kelas
unsur. besar materi Jenis dan Lembar Tugas Siswa III
Besar Sudut (LTS) Bahan Ajar
Kegiatan Inti materi Bangun
Eksplorasi Datar
Dengan
menggunakan
media gambar
bangun datar dan
sudut, siswa diberi
kesempatan untuk
menggali
pengetahuannya.
Elaborasi
Kelompok
pembawa kartu
pertanyaan dan
128

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
jawaban mencari
pasangannya.
Konfirmasi

Kegiatan Penutup
Guru memberi tugas
individu kepada siswa
melalui LTS
Siswa dibimbing
untuk membuat
simpulan.
Guru menyampaikan
materi untuk
pertemuan
berikutnya.

129

Lampiran 23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan 2

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.
2. Menggambar sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sudut sebagai
Jarak Putar, siswa dapat menjelaskan pengertian sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match, siswa dapat mengidentifikasi sudut satu,
setengah, dan seperempat putaran dengan benar.
E. Materi Ajar
Sudut Satu Putaran Penuh

Sudut sebagai Jarak Putar Sudut Setengah Putaran

Sudut Seperempat Putaran


130
b b

b a

b b

SudutSatuPutaranPenuh

b b

b a

b b

(1) (2)

a
3600

(3)

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar,
yaitu potongan karton (a) dan (b).

Gambar (2) : potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b) diputar
satu putaran penuh sampai kembali ke tempat semula.

Gambar (3) : hasil satu putaran penuh sehingga potongan karton (a) dan (b)
berimpit kembali.

Besarsudutsatuputaranpenuhyaitu3600
131

SudutSetengahPutaran

1800
a
b a

(1) (2)

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum


diputar.
Gambar (2) : potongan kartu (a) diam sedangkan potongan karton (b)
diputar setengah putaran, sampai kedua potongan karton
membentuk garis lurus. Sudut setengah putaran disebut
sudut lurus.

Besarsudutsetengahputaranyaitu1800

SudutSeperempatPutaran

(1)
b

900

(2)
132

Gambar (1): dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum


diputar.
Gambar (2): potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b)
diputar seperempat putaran. Hasilnya, kedua potongan
tersebut membentuk garis tegak lurus. Sudut seperempat
putaran disebut sudut asiku-siku.

Besarsudutseperempatputaranyaitu900

F. Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan
memimpin doa (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa dengan mengulas kembali materi
yang lalu, yaitu Jenis dan Besar Sudut (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan
dibahas yaitu Sudut sebagai Jarak Putar, serta menuliskannya di
papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi sudut
satu, setengah, dan seperempat putaran dengan benar.
133

2. Kegiatan Inti (40)


Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi Sudut sebagai Jarak Putar menggunakan
media kertas karton.
2) Guru menjelaskan sudut satu, setengah, dan seperempat putaran
menggunakan media kertas karton.
3) Guru menunjukkan gambar sudut satu, setengah, dan seperempat
putaran dan menempelkannya di papan tulis.
4) Guru membimbing siswa dalam menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)

Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk
berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, pembawa
kartu jawaban, dan penilai. Kelompok pembawa kartu pertanyaan
dan kartu jawaban masing-masing beranggotakan 13 siswa.
Kelompok penilai beranggotakan 12 siswa.
2) Guru mengatur posisi perkelompok hingga membentuk huruf U
untuk ketiga kelompok tersebut dengan kelompok pembawa kartu
pertanyaan dan kelompok pembawa kartu jawaban saling
berhadapan.
3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa
kartu jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai
sudut oleh guru.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban
dari kartu yang didapatnya.
5) Guru memberi tanda agar masing-masing anggota dari kedua
kelompok mencari pasangannya.
6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan
pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.
134

7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan


dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban
memperlihatkan pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada
kelompok penilai.
8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota
kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok
pembawa kartu jawaban.
9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan
anggota kelompok pembawa kartu jawaban mempresentasikan
hasil diskusi mereka.
10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan
jawaban dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa
kartu pertanyaan dengan anggota kelompok pembawa kartu
jawaban.
11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga
kelompok yang memiliki tugas masing-masing.
12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas
2. Kegiatan Penutup ( 25)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
135

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada


pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari
materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu
Sifat-sifat Bangun Datar.
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
Teknik
No Aspek Waktu Penilaian Ket
Penilaian
1 Pemahaman Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
konsep dan
penalaran
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 2
Waktu: 15 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam
putaran!

a.

...

b.

...

c.
...

d.
...
136

2. Gambarlah sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh!

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu ....

b. Besar sudut satu putaran yaitu ....

c. Sudut setengah putaran disebut sudut ....

3. Kunci Jawaban
1. a. Sudut seperempat putaran.
b. Sudut setengah putaran.
c. Sudut satu putaran penuh.
d. Sudut seperempat putaran.
2.
Sudut seperempat putaran

Sudut setengah putaran

Sudut satu
Putaran penuh

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu 900.


b. Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600.
c. Besar sudut setengah putaran yaitu 1800.
4. Pedoman Penilaian
Bobot Soal

Nomor 1 = 40 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10


Nomor 2 = 45 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 15
Nomor 3 = 15 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 5
137

Rumus Penilaian:

NA x 100

I. Buku Sumber dan Media


1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2.
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Gambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh
b. Kartu pertanyaan dan kartu jawaban
c. Lembar Tugas Siswa (LTS)
Tegal, 2013
Guru Kelas, Peneliti,

Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia


19650521 198806 2 002 1401409143

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Maesari, S.Pd
19630514 198304 2 010

138

KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH


No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
Berapa besar sudut satu putaran
1 penuh? 3600

Berapa besar sudut setengah


2 putaran? 1800

Sudut setengah putaran juga bisa


3 disebut dengan .... sudut lurus

900
4
Besarsudutnyayaitu....

Seperti apa gambar sudut satu


5 putaran penuh?

6 Sudut siku-siku
Sudutdiatasdisebut....

Berapa besar sudut seperempat


7 900
putaran?

8 Sudut lurus

9 3600
Besarsudutnyayaitu....

Sudut yang besarnya 3600


10 Sudut satu putaran penuh
disebut ....

11 Satu putaran penuh

Sudut di atas merupakan sudut ....


139

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

12 Sudut siku-siku

Sudut di atas merupakan sudut ....

Sudut setengah putaran


Sudut satu putaran penuh
13
Nama sudut di atas secara
berurutan yaitu ....

140

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2


Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Ranah Nomor
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Tingkat Kesulitan
Kognitif Soal
Mengidentifikasi berbagai 1. Disajikan gambar beberapa sudut, ISIAN C1 1 Mudah
bangun datar sederhana siswa dapat menyebutkan nama
menurut sifat atau unsur sudut.
2. Siswa dapat menggambar sudut ISIAN C2 2 Sulit
seperempat, setengah, dan satu
putaran penuh.
3. Siswa dapat menyebutkan besar ISIAN C1 3 Sedang
sudut seperempat, setengah, dan
satu putaran penuh.
141

PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3
MATA PELAJARAN : MATEMATKA
KELAS /SEMESTER : III/2
RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR
PERTEMUAN :2
ALOKASI WAKTU : 2 x 35

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi 1. Menjelaskan Kegiatan Pendahuluan Kertas karton Penilaian Terampil
berbagai bangun sudut sebagai Menyampaikan motivasi, tujuan Jangka tertulis Berhitung 2x35
datar sederhana jarak putar. pembelajaran, dan garis besar Gambar sudut (hasil LTS) Matematika
menurut sifat atau 2. Membuat sudut materi Sudut sebagai Jarak Putar. seperempat, untuk SD kelas
unsur satu, setengah, Kegiatan Inti setengah, dan III
dan seperempat Eksplorasi satu putaran Bahan Ajar
putaran. Dengan menggunakan media penuh materi Bangun
media kertas karton, jangka, Kartu Datar
dan gambar sudut, siswa pertanyaan dan
diberi kesempatan untuk jawaban
menggali pengetahuannya. LTS
Elaborasi
Kelompok pembawa kartu
pertanyaan dan jawaban
mencari pasangannya.
Konfirmasi
Kegiatan Penutup
Guru memberi tugas individu
kepada siswa melalui LTS.
Siswa dibimbing untuk
membuat simpulan.
Guru menyampaikan materi
untuk pertemuan berikutnya.
142

Lampiran 24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan 3

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat Bangun
Datar, siswa dapat menyebutkan nama-nama bangun datar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat Bangun
Datar, siswa dapat menyebutkan sifat masing-masing bangun datar.
3. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.

143

E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Datar

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifat-sifat


1) Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama
panjangnya.
1. Segitiga Sebarang
2) Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya
tidak sama.
1) Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang.
2) Mempunyai dua buah sudut yang sama besar.
2. Segitiga Sama Kaki

1) Mempunyai tiga sisi yang sama panjang.


3. Segitiga Sama Sisi
2) Mempunyai tiga sudut yang sama besar.

1) Mempunyai satu sudut siku-siku.


4. Segitiga Siku-siku 2) Mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus.
3) Mempunyai satu sisi miring.

1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang.


5. Persegi
2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan


6. Persegi Panjang sama panjang dan sejajar.
2) Mempunyai empat sudut siku-siku.
144

E. Metode dan Model Pembelajaran


1. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan penugasan.
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin
doa (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu Bangun Apa (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu Sifat-sifat Bangun Datar, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat menggambar bangun
datar sesuai dengan sifat-sifatnya.
2. Kegiatan Inti (40)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa bangun datar.
2) Guru menyuruh siswa untuk mengamati bangun datar tersebut.
3) Guru menjelaskan materi Sifat-sifat Bangun Datar menggunakan
media bangun datar.
4) Guru menyuruh siswa untuk menggambar bangun datar yang telah
mereka amati sebelumnya.
5) Guru membimbing siswa dalam menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
145

Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk
berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, kelompok
pembawa kartu jawaban, dan kelompok penilai. Kelompok
pembawa kartu pertanyaan beranggotakan 13 siswa. Kelompok
pembawa kartu jawaban beranggotakan 13 siswa. Kelompok
penilai beranggotakan 12 siswa.
2) Guru mengatur posisi perkelompok hingga membentuk huruf U
untuk ketiga kelompok tersebut dengan kelompok pembawa kartu
pertanyaan dan kelompok pembawa kartu jawaban saling
berhadapan.
3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa
kartu jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai
sudut oleh guru.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban
dari kartu yang didapatnya.
5) Setelah guru memberikan tanda, kelompok pembawa kartu
pertanyaan dan kartu jawaban mencari pasangan jawaban yang
cocok.
6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan
pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.
7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan
dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban
memperlihatkan pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada
kelompok penilai.
8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota
kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok
pembawa kartu jawaban.
9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan
pembawa kartu jawaban mempresentasikan hasil diskusi mereka.
146

10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan


jawaban dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa
kartu pertanyaan dengan anggota kelompok pembawa kartu
jawaban.
11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga
kelompok yang memiliki tugas masing-masing.
12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas.
2. Kegiatan Penutup ( 25)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian.
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
Teknik
No Aspek Waktu Penilaian Ket
Penilaian
1 Pemahaman Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
konsep dan
penalaran
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 3
Waktu: 15 menit
147

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!


No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
1. Mempunyai 1 buah
Segitiga
sudut siku-siku.
1. Siku-siku ...
2. Mempunyai 2 sisi yang
saling tegak lurus.
2. Segitiga Sama Sisi 1. ....
2. ....

1. Mempunyai 2 pasang
sisi yang berhadapan
3. sama panjang dan
... sejajar.
2. Mempunyai 4 buah
sudut siku-siku.
4. Persegi ... 1. ....
2. ....
1. Mempunyai 3 sisi yang
panjangnya tidak sama.
5. Segitiga Sebarang .... 2. Mempunyai 3 sudut
yang besarnya tidak
sama.
1. Mempunyai 2 sisi yang
6. ... .... sama panjang.
2. Mempunyai 2 sudut
yang sama besar.
3. Kunci Jawaban
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
1. Mempunyai 1 buah sudut
1. Segitiga siku-siku.
Siku-siku 2. Mempunyai 2 sisi yang
saling tegak lurus.
2. 1. Mempunyai 3 sisi yang
sama panjang.
Segitiga Sama Sisi 2. Mempunyai 3 sudut yang
sama besar.
1. Mempunyai 2 pasang sisi
yang berhadapan sama
3. Persegi Panjang panjang dan sejajar.
2. Mempunyai 4 buah sudut
siku-siku.
1. Mempunyai 4 sisi yang
4. Persegi sama panjang.
2. Mempunyai 4 sudut siku-
siku.
1. Mempunyai 3 sisi yang
5. Segitiga Sebarang panjangnya tidak sama.
2. Mempunyai 3 sudut yang
besarnya tidak sama.
6. Segitiga 1. Mempunyai 2 sisi yang
Sama Kaki sama panjang.
2. Mempunyai 2 sudut yang
sama besar.

4. Pedoman Penilaian

Tes Akhir Pertemuan 3

Bobot Soal
Nomor 1 = 15
Nomor 2 = 10 dengan rincian tiap poin benar mendapat skor 5
Nomor 3 = 10
148

Nomor 4 = 25 dengan rincian sebagai berikut:


Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan sifat-
sifatnya mendapat nilai 15.
Siswa menyebutkan 2 sifat-sifat bangun datar dengan tepat
mendapat nilai 10.
Nomor 5 = 15
Nomor 6 = 25 dengan rincian sebagai berikut:
Siswa memberi nama bangun datar dengan benar mendapat
nilai 10.
Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan sifat-
sifatnya mendapat nilai 15.

Rumus Penilaian:

NA x 100

E. Buku Sumber dan Media


1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Bangun Datar
b. Kartu pertanyaan dan kartu jawaban
c. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013
Guru Kelas, Peneliti,

Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia


19650521 198806 2 002 1401409143

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Maesari, S.Pd
19630514 198304 2 010
149

KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH


No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban
Mempunyai 4 sisi yang sama
1 Sebutkan sifat-sifat persegi! panjang.
Mempunyai 4 sudut siku-siku.
Mempunyai 3 sisi yang
Sebutkan sifat-sifat segitiga panjangnya tidak sama.
2
sebarang! Mempunyai 3 sudut yang
besarnya tidak sama.
Bagaimana gambar bangun
3
persegi?
Apa nama bangun di bawah ini?

4 Segitiga siku-siku

Bagaimana gambar bangun


5
segitiga sebarang?

6 Bagaimana gambar bangun persegi


panjang?
Berikut ini merupakan sifat-sifat
sebuah bangun datar:
Mempunyai 3 sisi yang sama
panjang.
7
Mempunyai 3 sudut yang sama
besar.
Bagaimana bentuk bangun datar
tersebut?
Sebutkan sifat-sifat bangun datar Mempunyai 2 sisi yang sama
di bawah ini! panjang
8 Mempunyai 2 sudut yang sama
besar.

Sebutkan sifat-sifat bangun datar Mempunyai 2 pasang sisi yang


di bawah ini! berhadapan sama panjang dan
sejajar.
9 Mempunyai 4 sudut suku-siku.
150

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban


Lengkapilah sifat-sifat dan berilah Nama bangun datar : Persegi
nama bangun datar di bawah ini! Sifat bangun datar : mempunyai 4
sudut siku-siku

10

Mempunyai 4 pasang sisi


yang sama panjang.
....
Berapa pasang jumlah sisi sejajar
dan sama panjang yang dimiliki
11 2 pasang
oleh bangun persegi panjang?

Sebutkan 4 macam bangun


Segitiga sebarang, siku-siku, sama
12 segitiga!
kaki, dan sama sisi.
Sebutkan 2 macam bangun
Persegi panjang dan persegi.
13 segiempat!
151

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 3

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2


Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Ranah Nomor
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Tingkat Kesulitan
Kognitif Soal
Mengidentifikasi berbagai 1. Siswa dapat menggambar bangun ISIAN C2 1 Sedang
bangun datar sederhana segitiga siku-siku.
menurut sifat atau unsur 2. Disajikan gambar bangun segitiga
sama sisi, siswa dapat menyebutkan ISIAN C1 2 Mudah
sifat-sifat bangun datar tersebut.
3. Disajikan gambar sebuah bangun
datar, siswa dapat menyebutkan ISIAN C1 3 Mudah
bangun datar sesuai dengan gambar
dan sifat-sifatnya.
4. Siswa dapat menggambar dan
menyebutkan sifat-sifat bangun ISIAN C2 dan C1 4 Sulit
persegi.
5. Siswa dapat menggambar bangun
segitiga sebarang. ISIAN C2 5 Sedang
6. Siswa dapat menyebutkan nama dan
menggambar bangun datar sesuai ISIAN C1 dan C2 6 Sulit
dengan sifat-sifat yang dimiliki
bangun datar tersebut.

152

PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3
MATA PELAJARAN : MATEMATKA
KELAS /SEMESTER : III/2
RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR
PERTEMUAN :3
ALOKASI WAKTU : 2 x 35
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi Menggambar Kegiatan Pendahuluan Bangun Datar Penilaian Terampil
berbagai bangun bangun sesuai Menyampaikan motivasi, Kartu pertanyaan dan tertulis Berhitung 2x35
datar sederhana dengan sifat- tujuan pembelajaran, dan jawaban (hasil LTS) Matematika
menurut sifat atau sifatnya. garis besar materi Sifat- LTS untuk SD kelas
unsur sifat Bangun Datar III
Kegiatan Inti Bahan Ajar
Eksplorasi materi Bangun
Dengan menggunakan Datar
media bangun datar,
siswa diberi
kesempatan untuk
menggali
pengetahuannya.
Elaborasi
Kelompok pembawa
kartu pertanyaan dan
jawaban mencari
pasangannya.
Konfirmasi
Kegiatan Penutup
Guru memberi tugas
individu kepada siswa
melalui LTS.
Siswa dibimbing untuk
membuat simpulan.
Guru menyampaikan
bahwa pada pertemuan
berikutnya akan
153

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
diadakan ulangan harian.

154

Lampiran 25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan 1

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang Jenis dan Besar Sudut,
siswa dapat menyebutkan jenis sudut dengan benar.
2. Melalui metode ceramah, diskusi, dan penugasan, siswa dapat
menggambarkan macam-macam sudut dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran
tersebut, siswa dapat mengidentifikasi jenis dan besar sudut.
E. Materi Ajar
1. Benda yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai Sudut

a b c d

Pojok pada benda atau bangun disebut sudut


155

Bangun yang mempunyai Bangun yang tidak


sudut mempunyai sudut

Bangun a Bangun b

Bangun c Bangun d
2. Jenis dan Besar Sudut
1) Sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar

Kaki sudut

Sudut A
Titik sudut B
Kaki sudut
2) Jenis-jenis Sudut

Sudut Sudut Sudut


Siku-siku Tumpul Lancip
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, dan penugasan.
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran konvensional .
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin
doa (taqwa).
156

c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media


pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menyanyikan lagu Lingkaran Kecil (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu Jenis dan Besar Sudut, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi dan
menggambarkan macam-macam sudut.
2. Kegiatan Inti (40)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa gambar benda kepada siswa dan
menempelkannya di papan tulis.
2) Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan benda yang mempunyai
dan tidak mempunyai pojok.
3) Guru menjelaskan materi Jenis dan Besar Sudut menggunakan media
gambar.
4) Guru mencontohkan cara menggambar macam-macam sudut di
papan tulis.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi

1) Guru membentuk kelas menjadi 18 kelompok dan masing-masing


kelompok terdiri dari dua orang siswa.
2) Guru membagikan gambar bangun datar kepada masing-masing
kelompok.
3) Guru menyuruh siswa untuk mengklasifikasikan bangun yang
memiliki dan tidak memiliki sudut.
4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.
5) Guru menyuruh beberapa siswa untuk menggambar sudut tumpul,
lancip, dan siku-siku di papan tulis.
157

6) Guru menyuruh siswa untuk menggambarkan sudut tumpul, lancip


dan siku-siku di buku mereka masing-masing.
7) Guru mengawasi kegiatan siswa dalam menggambar.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman mengenai materi
yang telah dibahas.
3. Kegiatan Penutup ( 25)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari
materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu
Sudut sebagai Jarak Putar.
H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
Teknik
No Aspek Waktu Penilaian Ket
Penilaian
1 Pemahaman Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
konsep dan
penalaran
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa LTS)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Manakah bangun datar di bawah ini yang mempunyai sudut dan
tidak mempunyai sudut!
158

a b c d e

f g
h
3. Buatlah garis lurus dari titik sudut ke arah lain, sehingga
membentuk sudut siku-siku!
a

4. Sudut yang lebih besar yaitu ....


d
a

b c e f
3. Kunci Jawaban
1. Bangun yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut
Nama Mempunyai sudut Tidak mempunyai
Bangun sudut
A V
B V
C V
D V
E V
F V
G V
H V
2. Sudut abc merupakan sudut siku-siku
a

b c
3. Sudut abc lebih besar daripada sudut def
159

4. Pedoman Penilaian
Bobot Soal

Nomor 1 = 80 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10


Nomor 2 = 10
Nomor 3 = 10

Rumus Penilaian:

NA x 100

I. Buku Sumber dan Media


1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Gambar bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut
b. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013
Guru Kelas, Peneliti,

Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia


1401409143

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Abu Suud, S.Pd


19561125 197802 1 001
160

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2


Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Jenis Ranah Nomor


Kompetensi Dasar Indikator Soal Tingkat Kesulitan
Soal Kognitif Soal
Mengidentifikasi berbagai 1. Disajikan gambar bangun datar, ISIAN C2 1 Mudah
bangun datar sederhana siswa dapat mengklasifikasikan
menurut sifat atau unsur bangun datar yang mempunyai dan
tidak mempunyai sudut.
2. Disajikan garis tegak lurus, siswa ISIAN C2 2 Sulit
dapat menggambarkan garis,
sehingga terbentuk sudut siku-siku.
3. Disajikan gambar dua sudut, siswa ISIAN C3 3 Sedang
dapat memilih sudut yang lebih
besar.
161

PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1
MATA PELAJARAN : MATEMATKA
KELAS /SEMESTER : III/2
RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR
PERTEMUAN :1
ALOKASI WAKTU : 2 x 35
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi Mengidentifikasi jenis Kegiatan Pendahuluan Gambar bangun datar Penilaian Terampil
berbagai bangun dan besar sudut Menyampaikan Gambar sudut tertulis Berhitung 2x35
datar sederhana motivasi, tujuan LTS (hasil LTS) Matematika
menurut sifat atau pembelajaran, dan garis untuk SD kelas
unsur besar materi Jenis dan III
Besar Sudut Bahan Ajar
Kegiatan Inti materi Bangun
Eksplorasi Datar
Dengan
menggunakan
media gambar
bangun datar dan
sudut, siswa diberi
kesempatan untuk
menggali
pengetahuannya.
Elaborasi
Siswa mengerjakan
soal latihan.
Konfirmasi
162

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kegiatan Penutup
Guru memberi tugas
individu kepada siswa
melalui LTS
Siswa dibimbing
untuk membuat
simpulan.
Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.

163

Lampiran 26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan 2

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.
2. Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sudut sebagai
Jarak Putar, siswa dapat menjelaskan pengertian sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode ceramah,
diskusi, dan penugasan, siswa dapat mengidentifikasi sudut satu,
setengah, dan seperempat putaran dengan benar.
F. Materi Ajar
Sudut Satu Putaran Penuh

Sudut sebagai Jarak Putar Sudut Setengah Putaran

Sudut Seperempat Putaran


164

b b

b a

b b

SudutSatuPutaranPenuh

b b

b a

b b

(1) (2)

a
3600

(3)

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar,
yaitu potongan karon (a) dan (b).
Gambar (2) : potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b) diputar
satu putaran penuh sampai kembali ke tempat semula.
Gambar (3) : hasil satu putaran penuh sehingga potongan karton (a) dan (b)
berimpit kembali.
165

Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600

Sudut Setengah Putaran

1800
a
b a

(1)
(2)

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar.

Gambar (2) : potongan kartu (a) diam sedangkan potongan karton (b) diputar
setengah putaran, sampai kedua potongan karton membentuk garis
lurus. Sudut setengah putaran disebut sudut lurus.

Besar sudut setengah putaran yaitu 1800

Sudut Seperempat Putaran

a
b

(1)

900

(2)
166

Gambar (1): dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum


diputar.
Gambar (2): potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b)
diputar seperempat putaran. Hasilnya, kedua potongan
tersebut membentuk garis tegak lurus. Sudut seperempat
putaran disebut sudut asiku-siku.

Besar sudut seperempat putaran yaitu 900

G. Metode dan Model Pembelajaran


1. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Penugasan
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran konvensional.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan
memimpin doa (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan mengulas materi yang lalu, yaitu Jenis dan
Besar Sudut (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan
dibahas yaitu Sudut sebagai Jarak Putar, serta menuliskannya di
papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi sudut
satu, setengah, dan seperempat putaran dengan benar.
167

2. Kegiatan Inti (40)


Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi Sudut sebagai Jarak Putar menggunakan
media kertas karton.
2) Guru menjelaskan sudut satu, setengah, dan seperempat putaran
menggunakan media kertas karton.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri
dari dua orang siswa.
2) Guru membagikan beberapa gambar sudut satu, setengah, dan
seperempat putaran.
3) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk menentukan
manakah yang termasuk sudut satu, setengah, atau seperempat
putaran.
4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.
5) Guru menyuruh siswa untuk menggambar sudut satu, setengah, dan
seperempat putaran.
6) Guru membimbing siswa dalam menggambar sudut satu, setengah,
dan seperempat putaran.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas.
3. Kegiatan Penutup ( 25)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.
168

d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.


e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari
materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu
Sifat-sifat Bangun Datar.
I. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
Teknik
No Aspek Waktu Penilaian Ket
Penilaian
1 Pemahaman Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
konsep dan
penalaran
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam putaran!

a.

...

b.
...

...
c.

d.
...
169

2. Gambarlah sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh!

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu ....

b. Besar sudut satu putaran yaitu ....

c. Sudut setengah putaran disebut sudut ....

3. Kunci Jawaban
1. a. Sudut seperempat putaran.
b. Sudut setengah putaran.
c. Sudut satu putaran penuh.
d. Sudut seperempat putaran.
2.
Sudut seperempat putaran

Sudut setengah
putaran

Sudut satu
putaran penuh

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu 900


d. Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600
e. Besar sudut setengah putaran yaitu 1800
2. Pedoman Penilaian
Tes Akhir Pertemuan 2
Bobot Soal
Nomor 1 = 40 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10

Nomor 2 = 45 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 15


Nomor 3 = 15 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 5

Rumus Penilaian: NA x 100


170

J. Buku Sumber dan Media


1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Kertas karton dan jangka
b. Gambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh
c. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013
Guru Kelas, Peneliti,

Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia


NIP 1401409143

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Abu Suud, S.Pd


19561125 197802 1 001

171

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 2


Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2
Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Jenis Ranah Nomor Tingkat


Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Kognitif Soal Kesulitan
Mengidentifikasi berbagai 1. Disajikan gambar beberapa ISIAN C1 1 Mudah
bangun datar sederhana sudut, siswa dapat menyebutkan
menurut sifat atau unsur nama sudut.
2. Siswa dapat menggambar sudut ISIAN C2 2 Sulit
seperempat, setengah, dan satu
putaran penuh.
3. Siswa dapat menyebutkan besar ISIAN C1 3 Sedang
sudut seperempat, setengah, dan
satu putaran penuh.

PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1
MATA PELAJARAN : MATEMATKA
KELAS /SEMESTER : III/2
RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR
172

PERTEMUAN :2
ALOKASI WAKTU : 2 x 35
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi 1. Menjelaskan Kegiatan Pendahuluan Kertas karton Penilaian Terampil
berbagai bangun sudut sebagai Menyampaikan motivasi, tujuan Jangka tertulis Berhitung 2x35
datar sederhana jarak putar. pembelajaran, dan garis besar Gambar (hasil Matematika
menurut sifat atau 2. Membuat sudut materi Sudut sebagai Jarak sudut LTS) untuk SD kelas
unsur satu, setengah, Putar. seperempat, III
dan seperempat Kegiatan Inti setengah, dan Bahan Ajar
putaran. Eksplorasi satu putaran materi Bangun
Dengan menggunakan penuh Datar
media media kertas karton, Lembar
jangka, dan gambar sudut, Tugas Siswa
siswa diberi kesempatan (LTS)
untuk menggali
pengetahuannya.
Elaborasi
Siswa mengerjakan soal
latihan.
Konfirmasi
Kegiatan Penutup
Guru memberi tugas individu
kepada siswa melalui LTS.
Siswa dibimbing untuk
membuat simpulan.
Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.

173

Lampiran 27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Pertemuan 3

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi
Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat
Bangun Datar, siswa dapat menyebutkan nama-nama bangun datar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat
Bangun Datar, siswa dapat menyebutkan sifat masing-masing bangun
datar.
3. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.

174

E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Datar

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifat-sifat


1) Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama
panjangnya.
1. Segitiga Sebarang
2) Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya
tidak sama.

1) Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang.


2. Segitiga Sama Kaki
2) Mempunyai dua buah sudut yang sama besar.

1) Mempunyai tiga sisi yang sama panjang.


3. Segitiga Sama Sisi
2) Mempunyai tiga sudut yang sama besar.

1) Mempunyai satu sudut siku-siku.


4. Segitiga Siku-siku 2) Mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus.
3) Mempunyai satu sisi miring.

1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang.


5. Persegi
2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan


6. Persegi Panjang sama panjang dan sejajar.
2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

175

E. Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Penugasan
2. Model pembelajaran
Model pembelajaran konvensional
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (5)
a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan
disiplin).
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin
doa (taqwa).
c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media
pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).
d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan menyanyikan lagu Bangun Apa (ramah).
e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas
yaitu Sifat-sifat Bnagun Datar, serta menuliskannya di papan tulis.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:
Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat menggambar bangun datar
sesuai dengan sifat-sifatnya.
2. Kegiatan Inti (40)
Eksplorasi
1) Guru menunjukkan beberapa bangun datar.
2) Guru menyuruh siswa untuk mengamati bangun datar tersebut.
3) Guru menjelaskan materi Sifat-sifat Bangun Datar menggunakan
media bangun datar.
(Eksplorasi: disiplin dan tekun)
Elaborasi
1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil.
176

2) Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk mendaftar benda


yang berbentuk persegi, peresegi panjang, dan segitiga.
3) Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk menyebutkan
sifat-sifat bangun persegi, peresegi panjang, dan segitiga.
4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.
5) Guru menyuruh beberapa siswa untuk menggambar bangun datar di
papan tulis.
6) Guru menyuruh siswa untuk menggambar bangun datar sesuai
dengna sifat-sifatnya.
7) Guru membimbing siswa dalam menggambar bangun datar sesuai
dengan sifat-sifatnya.
8) Guru mengawasi semua kegiatan siswa.
(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang
lain).
Konfirmasi
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
2) Guru memberi penguatan kepada siswa.
3) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman mengenai materi
yang telah dibahas.
3. Kegiatan Penutup ( 25)
a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
b. Siswa mengerjakan LTS.
c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan Lembar Tugas Siswa
(LTS).
d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.
e. Guru memberikan tindak lanjut.
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada
pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian dengan materi Bangun
Datar.
177

H. Penilaian
1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian
Teknik
No Aspek Waktu Penilaian Ket
Penilaian
1 Pemahaman Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS
konsep dan
penalaran
2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)
Tes Akhir Pertemuan 1
Waktu: 15 menit
Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam putaran!
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
4. Mempunyai 1 buah
Segitiga
sudut siku-siku.
1. Siku-siku ...
5. Mempunyai 2 sisi yang
saling tegak lurus.
2. Segitiga Sama Sisi 1. ....
2. ....

3. Mempunyai 2 pasang
sisi yang berhadapan
sama panjang dan
3.
... sejajar.
4. Mempunyai 4 buah
sudut siku-siku.
3. ....
4. Persegi ...
4. ....
3. Mempunyai 3 sisi yang
panjangnya tidak sama.
5. Segitiga Sebarang .... 4. Mempunyai 3 sudut
yang besarnya tidak
sama.
5. Mempunyai 2 sisi yang
sama panjang.
6. ... ....
6. Mempunyai 2 sudut
yang sama besar.

3. Kunci Jawaban
No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat
1. Mempunyai 1 buah
Segitiga
sudut siku-siku.
1. Siku-siku
2. Mempunyai 2 sisi yang
saling tegak lurus.

1. Mempunyai 3 sisi yang


sama panjang.
2. Segitiga Sama Sisi
2. Mempunyai 3 sudut
yang sama besar.
178

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat


1.Mempunyai 2 pasang
sisi yang berhadapan
sama panjang dan
3. Persegi Panjang
sejajar.
2. Mempunyai 4 buah
sudut siku-siku.
1. Mempunyai 4 sisi yang
sama panjang.
4. Persegi
2. Mempunyai 4 sudut
siku-siku.
1. Mempunyai 3 sisi yang
panjangnya tidak sama.
5. Segitiga Sebarang 2. Mempunyai 3 sudut
yang besarnya tidak
sama.
1. Mempunyai 2 sisi yang
Segitiga sama panjang.
6.
Sama Kaki 2. Mempunyai 2 sudut
yang sama besar.

4. Pedoman Penilaian

Tes Akhir Pertemuan 3


Bobot Soal
Nomor 1 = 15
Nomor 2 = 10 dengan rincian tiap poin benar mendapat skor 5
Nomor 3 = 10
Nomor 4 = 25 dengan rincian sebagai berikut:
Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya mendapat nilai 15.
Siswa menyebutkan 2 sifat-sifat bangun datar dengan
tepat mendapat nilai 10.
Nomor 5 = 15
Nomor 6 = 25 dengan rincian sebagai berikut:
Siswa memberi nama bangun datar dengan benar
mendapat nilai 10.
Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan
sifat-sifatnya mendapat nilai 15.
179

Rumus Penilaian: NA x 100

I. Buku Sumber dan Media


1. Buku Sumber
a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2
b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD
Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.
2. Media
a. Bangun datar
b. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013
Guru Kelas, Peneliti,

Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia


1401409143

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Abu Suud, S.Pd


19561125 197802 1 001

180

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 3


Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2
Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Jenis Ranah Nomor


Kompetensi Dasar Indikator Soal Tingkat Kesulitan
Soal Kognitif Soal
Mengidentifikasi berbagai 1. Siswa dapat menggambar bangun ISIAN C2 1 Sedang
bangun datar sederhana segitiga siku-siku.
menurut sifat atau unsur 2. Disajikan gambar bangun segitiga
sama sisi, siswa dapat ISIAN C1 2 Mudah
menyebutkan sifat-sifat bangun
datar tersebut.
3. Disajikan gambar sebuah bangun ISIAN C1 3 Mudah
datar, siswa dapat menyebutkan
bangun datar sesuai dengan
gambar dan sifat-sifatnya.
4. Siswa dapat menggambar dan ISIAN C2 dan C1 4 Sulit
menyebutkan sifat-sifat bangun
persegi.
5. Siswa dapat menggambar bangun ISIAN C2 5 Sedang
segitiga sebarang.
6. Siswa dapat menyebutkan nama ISIAN C1 dan C2 6 Sulit
dan menggambar bangun datar
sesuai dengan sifat-sifat yang
dimiliki bangun datar tersebut.
181

PENGEMBANGAN SILABUS
SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1
MATA PELAJARAN : MATEMATKA
KELAS /SEMESTER : III/2
RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR
PERTEMUAN :3
ALOKASI WAKTU : 2 x 35
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mengidentifikasi Menggambar Kegiatan Pendahuluan Bangun Datar Penilaian Terampil
berbagai bangun bangun sesuai Menyampaikan motivasi, LTS tertulis Berhitung 2x35
datar sederhana dengan sifat- tujuan pembelajaran, dan (hasil LTS) Matematika
menurut sifat atau sifatnya. garis besar materi Sifat- untuk SD kelas
unsur sifat Bangun Datar III
Kegiatan Inti Bahan Ajar
Eksplorasi materi Bangun
Dengan Datar
menggunakan media
bangun datar, siswa
diberi kesempatan
untuk menggali
pengetahuannya.
Elaborasi
Siswa mengerjakan
soal latihan.
Konfirmasi
Kegiatan Penutup
Guru memberi tugas
individu kepada siswa
melalui Lembar Tugas
Siswa (LTS).
Siswa dibimbing untuk
membuat simpulan.
Guru menyampaikan
bahwa pada pertemuan
berikutnya akan
182

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
diadakan ulangan
harian.
183

Lampiran 28
SOAL TES AKHIR
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : III/ Genap
Waktu : 20 menit

PETUNJUK:
1. Kerjakan soal di bawah ini secara individu dan dilarang bekerja sama.
2. Cermati tiap soal dan telitilah dalam menjawab.

A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1. Sudut adalah .
a. panjang suatu bangun
b. pojok pada suatu benda
c. garis tengah pada suatu bangun
d. sisi pada suatu bangun
2. Papan pengumuman, penggaris, dan buku gambar merupakan benda-benda
yang ....
a. tidak memiliki sudut
b. memiliki sudut
c. memiliki 4 sisi yang sama panjang
d. memiliki 3 sudut yang sama besar
3. Manakah yang disebut dengan sudut siku-siku?
a. J
c. D

K L
E F

b. G d. A

H I
B C
184

4. Perhatikan gambar di bawah ini!


Sudut ABC merupakan sudut ....
A
a. tumpul
b. siku-siku

C
c. lancip
B
d. lurus
5. Manakah yang disebut dengan sudut tumpul?
a. c.

b. d.

6. Manakah gambar yang mempunyai sudut?


a.

b.

c.

d.
185

7. Perhatikan gambar di bawah ini!


A
D

E F
B C

J
G

K L H I

Sudut yang paling besar yaitu ....


a. ABC c. GHI
b. JKL d. DEF
8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut pada gambar di atas yaitu ....


a. 450 c. 1800
b. 900 d. 3600
9. Manakah gambar yang menunjukkan sudut setengah putaran?
a. c.

b. d.
186

10. Perhatikan gambar di bawah ini!


Besar sudut pada gambar di samping yaitu ....
a. 450
b. 900
c. 1800
d. 3600
11. Berapa derajat besar sudut yang dimiliki oleh sudut setengah putaran?
a. 450 c. 1800
b. 900 d. 3600
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
Nama bangun di samping yaitu ....
a. trapesium c. persegi
b. jajar genjang d.persegi panjang
13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu memiliki ....


a. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang sama panjang
b. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang tidak sama panjang
c. dua sisi yang sejajar dan dua sudut siku-siku
d. tiga sisi yang sama panjang dan tiga sudut siku-siku
14. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Memiliki 3 sisi yang panjangnya tidak sama
(2) Memiliki 3 sudut yang besarnya tidak sama

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun segitiga ....


a. sama kaki c. sama sisi
b. sebarang d. siku-siku
187

15. Perhatikan pernyataan berikut!


(1) Mempunyai 4 sisi yang sama panjang
(2) Mempunyai 4 sudut yang siku-siku

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun ....


a. c.

b. d.

16. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!

(1) (2) (3)


Nama-nama bangun datar di atas secara berurutan yaitu ....
a. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama kaki
b. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama sisi
c. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama sisi
d. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama kaki
17. Perhatikan gambar di bawah ini!

B C

Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan terbentuk bangun ....
a. segitiga siku-siku
b. segitiga sama sisi
c. persegi panjang
d. persegi
188

18. Perhatikan gambar di bawah ini!


A

Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan


terbentuk bangun segitiga ....
a. siku-siku c. sebarang
b. sama kaki d. sama sisi
B C

19. Perhatikan gambar di bawah ini!


P Q

S R

Jika dari titik P ditarik garis lurus ke titik S dan dari titik Q ditarik garis lurus
ke titik R, maka akan terbentuk bangun ....
a. trapesium
b. persegi
c. persegi panjang
d. jajar genjang
20. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....


a. persegi panjang
b. trapesium
c. segitiga sebarang
d. jajar genjang
189

B. Uraian
Gambarlah bangun datar sesuai dengan perintah!
1. Gambarlah bangun persegi ABCD dengan panjang sisi 3 cm!
2. Gambarlah bangun segitiga sama kaki XYZ dengan panjang sisi XY 3 cm
dan YZ 5 cm!
190

Lampiran 29
DATA NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA NILAI


1. ADAM YOS FARHAN Y. 53
2. AHMAD MUNARUN 100
3. AULIA ASMARANI 96
4. ANNISA RIZQI S.A. 84
5. HARIS MAULANA MALIK A. 81
6. FAYZA ALAYDA AZRA 96
7. DAFFA NAUVAL K.H. 96
8. BELINDA LIDIA NATALIA 77
9. MOH. ARIF MAULANA 100
10. FIKRI AMIR 44
11. MOH. BAGUS PAMUNGKAS 68
12. MOH. FAHMI IRAWAN 88
13. MUHAMMAD TONDI NASUTION 93
14. MOH. HALIM ALFIANSYAH 81
15. MUKTI ZULFA PUTRA 69
16. NADYA AINUN ZAHRA 77
17. MOH. FIRDI FIRDAUS 92
18. MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH 88
19. MOH. TEGAR ADHITYANTO 96
20. MUH. RIDHO PAMUNGKAS 76
21. NAWAL SUNGKAR 96
22. NIKEN AYU P. 88
23. RAFINA ARINITA 79
24. REGITA SILVIANA D.P. 84
25. REVANDA MAULANA Z. 84
26 RIFADH ADIT SYAH P. 65
27. RISKA SEKAR ADDIEN 76
28. MOH. RIZKY SYABAN S. 88
29. TEGAR EKANANDA S. 53
30. VIRA ADORIA SASHA 96
31. ZAHRA MUTIA SHAHAB 84
32. MUTIARA KHANSA R. 65
33. MOH. JAUHAR NUR ISMAIL 69
191

Lampiran 30
DATA NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL

NO. NAMA NILAI


1. M. ARFAN FAUZAN 76
2. ADITYA RAYYIS HAQQANI 100
3. DEDY ANDRIANSYAH 67
4. ANGGITA AULIA PUTRI 53
5. ANNISA SARAH DEWI 93
6. HAFRIZA HEISEL HAFIZ 67
7. M. IRFAN ILYASA 81
8. DHEA AGUSTINA 76
9. DIAN ALVIRA PUTRI 86
10. DIAN OKTAVIANI 67
11. FAIZAL WAHYU PRATAMA 100
12. DIVA ELSA ABELLIANA 84
13. FARAH NUR IZZATI 65
14. ISFARA REISHA AZ ZAHRA 81
15. M. AYAS NUR RACHMAT 66
16. M. ERZA PADMANEGARA 72
17. M. IKHZAM 44
18. M. IVAN KURNIAWAN 65
19. NOVITA RAMADHANI 66
20. RISA REGITANIA 65
21. RENDY AKBAR MAULANA 53
22. RISMARA MEI FADILLAH 96
23. RIZKI SETIAWAN 78
24. SASKYA PUTRI NATASYA 84
25. SETYANING NUR ISLAMI 69
26. SHAFANUHA NUR FILLAH 72
27. SHAFIRA MAHARANI 67
28. TEGUH NURUL AULIA FIRLI 82
29. VIVI PUSPITASARI 65
30. NURZAKIYYA RAHMA 72

192

Lampiran 31
HASIL UJI NORMALITAS

Tabel Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

NILAI ,121 33 ,200* ,925 33 ,025

Tabel Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NILAI ,157 30 ,057 ,958 30 ,269


193

Lampiran 32
HASIL UJI HOMOGENITAS DAN T TES

Independent Samples Test


Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Error 95% Confidence


Difference Difference Interval of the
Difference
Lower Upper

Equal variances assumed ,116 ,734 2,153 61 ,035 7,539 3,501 ,538 14,540

NILAI

Equal variances not assumed 2,160 60,948 ,035 7,539 3,490 ,561 14,518

194

Lampiran 33

HASIL PENGHITUNGAN MANUAL UJI T NILAI TES AKHIR

DENGAN PIHAK KANAN

Diketahui:

n1 = 33 s1 = 14,31

n2 = 30 s2 = 13,38

= 81,27

2 = 73,73

Jawaban:

t=

t=

t=

t=
195

t=

t=

t=

t=

t = 2,22

Hasil penghitungan secara manual diperoleh nilai thitung sebesar 2,22,

sedangkan untuk menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi pada tabel t

dengan = 0,05, sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan Karena

thitung > ttabel (2,22 > 2,00), maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata nilai hasil belajar siswa

kelas III yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.

196

Lampiran 34
DOKUMENTASI

1. KELAS EKSPERIMEN

Guru mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siwa Guru memaparkan materi menggunakan media

Siswa mendiskusikan jawaban atau pertanyaan dari Guru dan kelompok penilai mencocokkan kartu
kartu yang mereka bawa

Siswa mengerjakan soal evaluasi


197

2. KELAS KONTROL


Guru mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siwa Guru memaparkan materi menggunakan media


Siswa berdiskusi dalam mengerjakan lembar kerja Siswa mengerjakan soal evaluasi

Siswa mengerjakan soal evaluasi


198

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

________________. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dykstra, Toon. (2006). High Perfomance and Success in Education in Flemish


Belgium and the Netherlands. Available at http://findpdf.net/reader/High-
Performance-and-Success-in-Education-in-Flemish-Belgium.html [accessed
1/15/13].

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT


Pustaka Rosdakarya.

Hillen, Karen dan Leigh, NE. (2006). Discourse and Cooperative Learning in the
Math Classroom. Available at http://findpdf.net/reader/Discourse-and-
Cooperative-Learning-in-the-Math-Classroom.html [accessed 1/15/13].

Huda, Miftahul. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Metode, Teknik, Struktur,


dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim dan Suparni. 2012. Pembelajaran Matematika, Teori, dan Aplikasinya.


Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Press.

Jayanti, Dwi Esti. 2012. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif


Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi
Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten
Tegal. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Kurnia, I. dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Direktorat


Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.


199

Nugraha, Wendi. 2012. Keefektifan Penerapan Model Make A Match pada


Pembelajaran Matematika Kelas V Materi Geometri di Sekolah Dasar
Negeri 1 Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga. Skripsi Universitas
Negeri Semarang.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22. 2006. Badan Standar Nasional
Pendidikan.

Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik dengan SPSS. Yogyakarta:


MediaKom.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta: Rajawali Pers.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Satyawati, Ratna. 2009. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa


Kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model Cooperative Learning
Tipe Make a Match. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

_______. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

_______. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
CV Maulana.

Suprijono, Agus. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.


200

Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2003. Dewan Perwakilan Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai