Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

SAMPEL MAKANAN, ALAT MAKAN, AIR MINUM, AIR BERSIH, DAN

USAP TANGAN PENJAMAH MAKANAN

Bulan November 2016

Kesim
No. Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
1 1. Air Bersih 2. Fisik :- Bau Tidak berbau Tidak berbau
Kimia Air
- Zat 93 mh/l 1500
padat
terlarut MS
- Keruh 0.25 skala NTU 25
- Rasa - Tidak berasa
- Suhu 25.1C Suhu Udara
3C
- Warna Tt<2 Skala TCU 50
3. Kimia (18 14.69 mg/l 10 TMS Nitrat adalah kontaminan didalam Pakai filter RO reverse osmosis Tid
parameter) air minum yang umumnya Pencampuran ; ak
- Nitrat berkaitan erat dengan kegiatan Cara ini adalah dengan mencampurkan terl
sebagai N pertanian. Sumber nitrat lainnya air yang telah dicemari nitrat dengan air alu
pada air sumur adalah dari sumber yang berbeda dan ber
pencemaran dari sampah organik mempunyai kadar nitrat yang rendah, bah
hewan dan rembesan dari septic sehingga dengan pencampuran kedua air aya
tank. ini diharapkan kadar nitrat dapat bagi
diturunkan. man
usia
- pH 6.11 6.5-9.0
2. Air Bersih MPN Coliform <2 /100 ml 50 MS Tidak ada masalah Septic tank setiap tahun dikuras agar
Mikrobiologi tidak mencemari air tanah.
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
2 1. Air Minum 1. Fisik : Bau, Baik MS Tidak ada masalah Setiap tahun sekali wajib periksakan air
Kimia Air keruh, rasa, minum kimia
warna, &
zat padat
larut
2. Kimia (24 Baik MS
parameter)
2. Air Minum MPN Coliform 40/100 ml 0 TMS Perlakuan yg tidak baik pd saat Penyimpanan gallon air minum harus
Mikrobiologi E.coli 0 0 mulai pengiriman, penyimpanan ditempat yg bersih, jauh dari bahan
(Dapur) (terjemur matahari), perilaku kimia, tidak terkena sinar matahari
petugas saat mengisih air gallon langsung, dll.
ke dispenser tidak higienes, dan Perilaku petugas saat mengisi gallon
perilaku manusia pada saat dalam keadaan sehat, tangan bersih dan
mengambil air minum dengan memakai tissue alcohol dan bagian luar
tangan yg kotor gallon di cuci atau dibersihkan sebelum
diletakkan di Dispenser

3. 1. Sampel
Makanan Menu
Pagi
- Sayur, lauk E.coli <10 koloni/g 0 koloni/g MS
nabati, lauk
hewani
Salmonella sp. Negatif (-)/25g Negatif (-)/25g MS
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
2.Sampel Makanan
Menu Siang
- Sayur E.coli 1600 koloni/g 0 koloni/g TMS Dalam jumlah yang berlebihan 1. Bahan sayur harus dr bahan pilihan
bakteri E. Coli dapat mengakibatkan yang baik, perlakuan
diare, dan bila bakteri ini menjalar 2. Cara mencuci sayur1. Bersihkan bak
ke sistem/organ tubuh yang lain cucian (kitchen sink) terlebih dahulu.
dapat menginfeksi. Letakkan sayuran yg hendak dicuci
3. Bukalah kran air, dan jangan lupa
untuk menutup lubang pembuangan
air di bak cucinya. Biarkan air bersih
mengalir dari kran. Untuk membunuh
bakteri ataupun hewan kecil seperti
ulat di sayuran, kemudian taburkan
sedikit garam pada air yang
tertampung di bak cuci.
4. Mulailah mencuci sayuran-sayuran
tersebut secara keseluruhan. Setelah
itu, sisihkan sayuran tersebut.
Kemudian, buanglah air yang
tertampung dalam bak cuci tersebut
kemudian mencuci sayuran satu per
satu di bawah air mengalir
5. Setelah mencuci secara menyeluruh,
sekarang saatnya untuk mencuci
sayuran itu satu per satu dan cucilah
sayur itu di bawah air yang mengalir
dari kran.
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
6. Pastikan bagian batang dan daunnya
telah bersih dibilas dengan air bersih.
Setelah itu, tiriskan sayuran yang
telah bersih pada wadah yang bersih
pula
7. Cara menyimpan makanan yang
aman. Makanan yg sudah masak
diletakkan di tempat yg bersih dan
jauh dr bahan mentah yg belum
diolah
8. Menggunakan alat masakan yg bersih
dan tidak tercemar bakteri. Penjamah
makanan yg menyajikan dalam
keadaan sehat, bersih, dan rapi

Salmonella sp. Negatif (-)/25g Negatif (-)/25g MS


- Lauk nabati, E.coli <10 koloni/g 0 koloni/g MS
lauk hewan
Salmonella sp. Negatif (-)/25g Negatif (-)/25g MS
3.Sampel
Makanan Menu
Sore
- Sayur E.coli <10 koloni/g 0 koloni/g MS
Salmonella sp. - Negatif (-)/25g Negatif (-)/25g MS
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan pulan Masalah Pemecahan Masalah Ket

- Lauk Nabati E.coli 20 koloni/g 0 koloni/g TMS Dalam jumlah yang berlebihan HACCP bertujuan menjamin makanan
bakteri E. Coli dapat mengakibatkan yang benar- benar aman dan sehat yang
diare, dan bila bakteri ini menjalar akan dikonsumsi oleh konsumen. Sistem
ke sistem/organ tubuh yang lain ini dimulai dari pembelian dan
dapat menginfeksi. penerimanan bahan, penyimpanan bahan
makanan, pengolahan bahan, penyajian
makanan sampai masalah sanitasi area
kerja .
Poin-poin HACCP :
Pembelian dan penerimaan bahan.
Bahan makanan yang kita perlukan
hendaknya di beli dari toko atau suplier
yang memang sudah terbukti menjamin
kebersihan dan kualitas makanan.
Proses pengiriman yang tepat, sebagai
contoh bahan segar harus
dikirim dan dijaga suhunya minimal 5C
dan bahan makanan beku minimal -
18C.
Sebelum diterima cek setiap barang
apakah memang kualitasnya baik?
Apakah belum expired/kadaluwarsa?
Bahan kalengan sebaiknya tidak
diterima bila kalengnya sudah pecok-
pecok. Begitu juga yang botolan,
pastikan botolnya masih mulus dan
tidak menggelembung.
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
Penyimpanan bahan.
Cara menyimpan bahan-bahan makanan
harus dilakukan dengan tepat sesuai
prosedurnya. Tujuannya untuk menjaga
kualitas bahan-bahan makanan agar
tidak rusak sebelum diolah, dan
mencegah terjadinya pencemaran
terhadap makanan (food poisoning),
sehingga nantinya dapat menghasilkan
makanan yang sehat bagi customers
Sanitize, mematikan kuman-kuman
dengan disinfectan atau larutan khlorin.
Pest Kontrol.
Merupakan cara untuk mengendalikan
penyakit agar tidak mengkontaminasi
bahan makanan yang dapat disebarkan
oleh binatang seperti kecoa, semut,
lalat,ulat dan sebagainya. Biasanya
menggunakan ahli pest kontrol untuk
melakukan hal ini

Salmonella sp. Negatif (-)/25g Negatif (-)/25g MS


- Lauk Hewani E.coli 2000 koloni/g 0 koloni/g TMS Idem
Salmonella sp. Negatif (-)/25g Negatif (-)/25g MS
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
4. Usap Alat Makan
1. Sendok ALT 13 koloni/ml 100 koloni/ml MS Hasil pemeriksaan mikroba usap Persyaratan Tempat mencuci peralatan
2. Tempat makan ALT 80 koloni/ml alat makan RSUD Jagakarsa yaitu menurut Permenkes No 309 tahun 1989
sendok dan tempat makan sudah yaitu :
memenuhi syarat kesehatan a. a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman,
tidak berkarat dan mudah dibersihkan.
b. b. Air untuk keperluan pencucian
dilengkapi dengan air panas dengan suhu 40
derajat Celcius - 80 derajat Celcius dan air
dingin yang bertekanan 15 psi (1,2kg/cm2).
Tempat pencuci peralatan dihubungkan
dengan saluran pembuangan air limbah.
c. c. Bak pencucian sedikitnya terdiri dan 3
(tiga) bilik/bak pencuci yaitu untuk
mengguyur, menyabun dan membilas.

E.coli Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-) MS


3. Gelas ALT 200 koloni/ml 100 koloni/ml TMS Hasil pemeriksaan mikroba alat Persyaratan Tempat mencuci peralatan
makan gelas RSUD Jagakarsa menurut Permenkes No 309 tahun 1989
Tidak memenuhi Syarat yaitu :
Kesehatan a. Terbuat dari bahan yang kuat, aman,
tidak berkarat dan mudah dibersihkan.
b. Air untuk keperluan pencucian
dilengkapi dengan air panas dengan suhu
40 derajat Celcius - 80 derajat Celcius
dan air dingin yang bertekanan 15 psi
(1,2kg/cm2). Tempat pencuci peralatan
dihubungkan dengan saluran
pembuangan air limbah.
c. Bak pencucian sedikitnya terdiri dan 3
(tiga) bilik/bak pencuci yaitu untuk
mengguyur, menyabun membilas.
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
5 Rektal Swab Hasil pemeriksaan Rektal Swab Syarat utama pengelola makanan adalah
Ny. Aisyah Salmonella sp. Negatif (-) Negatif (-) MS penjamah makanan untuk Nyonya memiliki kesehatan yang baik. Untuk itu
Aisyah dan Ny. Arpiah memenuhisyarat. disarankan pekerja melakukan tes kesehatan,
Ny Arpiah E.coli patogen Negatif (-) Negatif (-) Keracunan makanan bukan terutama tes darah dan pemotretan rotgen pada
hanya disebabkan makanan saja, tetapi dada untuk melihat kesehatan paru-paru dan
dapat juga disebabkan oleh tenaga saluran pernapasannya.
penjamah makanan yang tidak sehat. Tes kesehatan tersebut sebaiknya dilakukan
Hygiene perorangan mencakup semua setiap 6 bulan sekali, terutama bagi
segi kebersihan dari pribadi karyawan pengelola makanan di dapur (Indonesia.Public
(penjamah makanan) tersebut. Health 2013
Menjaga hygiene perorangan berarti
menjaga hidup bersih dan menjaga
kebesihan seluruh anggota tubuh
(Widyarobol, 2012).

Reni (19) Salmonella sp. Negatif (-) Negatif (-) MS


E.coli patogen Negatif (-) Negatif (-)
Ari (28) Salmonella sp. Negatif (-) Negatif (-) MS
E.coli patogen Negatif (-) Negatif (-)
Ayu (22) Salmonella sp. Negatif (-) Negatif (-) MS
E.coli patogen Negatif (-) Negatif (-)
6. Bakteri ALT 360 CFU/3 200-500 MS
Udara/Bakteri CFU/3
Udara
1. R. Perina ALT 248 CFU/3 200-500 MS
CFU/3
Kesim
No Jenis Sampel Parameter Hasil Persyaratan Masalah Pemecahan Masalah Ket
pulan
1. Usap Dinding
Ruang OK ALT 40 CFU/3 10 CFU/3 TMS Hasil Lab ini menunjukkan bahwa a. Perlu tingkatkan sterilisasi ruang OK
Bakteri udara ALT 40 CFU/3 10 CFU/3 TMS udara ruang operasi RSUD secara berkala.
Ruang OK Jagakarsa masih terkontaminasi b. Sangat perlu dilakukan pemeriksaan
mikro organisme dan ini berkala dan teratur untuk sterilsasi
menunjukan bahwa tingkat udara, lingkungan sekitar ruang
sterilisasi yang ada di ruang operasi operasi, petugas dan alat-alat yang
belum baik sehingga harus digunakan di dalam ruang operasi. Hal
ditingkatkan kualitasnya demi
ini dapat membantu untuk
terwujudnya pelayanan kesehatan
meminimalisasikan kuman yang ada di
yang baik.
ruang operasi.
Bakteri yang ditemukan
merupakan jenis bakteri
kontaminan udara. Kontaminasi
biasanya ditularkan lewat
tubuh/tangan, pakaian petugas,
dan peralatan yang digunakan di
dalam ruang operasi.

Jakarta, 27 Februari 2017

Mengetahui,

Kaseksi Penunjang Pelaksana Kesling RSUD Jagakarsa

Deden Muliadi Verra Eva B.


NIP. 197801112008011012 NIP. 197109111994032004
ALT : Keberadaan bakteri kontaminan dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan pada makanan, misalnya terjadi perubahan warna pada
makanan, berbau yang tak sedap, terjadi perubahan rasa pada makanan

Anda mungkin juga menyukai