Anda di halaman 1dari 10

LINKAGE KAWASAN PARIWISATA SEJARAH KABUPATEN MINAHASA UTARA

Hamdi Umanailo1, Faizah Mastutie ST.MT2 & Ir. Johannes Van Rate, MT 3
1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulanggi Manado
2&3
Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak
Kecamatan Airmadidi adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara yang memiliki berbagai
objek wisata yakni wisata alam dan wisata buatan manusia yang berupa peninggalan sejarah sejak dahulu
kala. Keberadaan objekobjek wisata sejarah tersebut sangat disayangkan belum dikelola dengan baik
sehingga kurang diminati oleh pengunjung.Tersebarnya objek wisata sejarah yang ada di Kecamatan
Airmadidi tersebut membentuk suatu kawasan yang dihubungkan oleh sebuah lingkage.Oleh karena itu,
dilakukan penelitian yang bertujuan mengidentifikasi eksistensi dari objek objek wisata sejarah di
kecamatan airmadidi dan menganalisis keterhubungan objek objek wisata sejarah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis spasial Overlay ( tumpang susun ) data spasial dengan
menggunakan software ( SIG ) Sistem Informasi Geografis. Dari hasil penelitian dapat diketahui ada empat
objek wisata budaya dan sejarah yaitu Waruga Airmadidi, Tumatenden, Waruga Raprap dan Waruga
Sawangan. Keterhubungan Objek Wisata Waruga Raprap dan Objek Wisata Waruga Airmadidi,
Berdasarkan hasil identifikasi, linkage visual yang menghubungkan kedua tempat wisata tersebut adalah
elemen garis berupa jalan dan elemen koridor berupa bangunan dan pohon. Elemen garis, menghubungkan
secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa, keterhubungan objek wisata sejarah waruga
airmadidi waruga sawangan dan tumatenden. Berdasarkan dari hasil identifikasi, linkage visual yang
menghubungkan ketiga objek wisata tersebut yaitu elemen linkage garis yang berupa jalan. Elemen garis
yaitu yang menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa. sepajang jalan. yang
menghubungkan objek objek wisata dikecamatan airmadidi belum memudahkan untuk pejalan kaki karena
belum adanya jalur pedestrian. Oleh karena itu, dilakukan konsep pengembangan fisisk seperti adanya
jalur pedistrian, adanya tempat duduk, penataan pohon, dan adanya lampu penerangan atau lampu jalan.

Kata Kunci : Linkage, Wisata, Bersejarah

PENDAHULUAN pengunungan, air terjun, danau dan sebagainya,


Pariwisata merupakan salah satu faktor dan objek wisata buatan manusia yang berupa
penting dalam perkembangan perekonomian peninggalan sejarah sepertiWaruga,
Indonesia. Hal ini kerena pariwisata merupakan Tumatenden,Penjara Tua, dan Goa Jepang.
ujung tombak perekonomian suatu negara. Tujuan Kecamatan Airmadidi adalah salah satu
pengembangan pariwisata akan berhasil dengan kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara yang
optimal bila ditunjang oleh potensi daerah yang memiliki berbagai objek wisata yakni wisata alam
berupa objek wisata, baik wisata alam maupun dan wisata buatan manusia yang berupa
wisata buatan manusia. Pembangunan dan peninggalan sejarah sejak dahulu kala.
pengembangan suatu daerah menjadi tujuan Keberadaan objekobjek wisata sejarah tersebut
wisata tergantung dari daya tarik wisata itu sendiri sangat disayangkan belum dikelola dengan baik
yang dapat berupa keindahan alam, tempat sehingga kurang diminati oleh pengunjung.
bersejarah, tata cara hidup bermasarakat maupun Tersebarnya objek wisata sejarah yang ada di
upacara keagamaan. Kecamatan Airmadidi tersebut membentuk suatu
Kabupaten Minahasa Utara memiliki kawasan yang dihubungkan oleh sebuah lingkage.
beberapa lokasi wisata yang berpotensi bernilai Linkage merupakan garis semu yang
jual tinggi. Berdasarkan RTRW Kabupaten menghubungkan antara elemen satu dengan
Minahasa Utara ada beberapa objek wisata. elemen lainnya, kawasan satu dengan kawasan
Namun sayangnya berbagai objek wisata tersebut lainnya atau distrik yang satu dengan distrik yang
masih kurang dikunjungi oleh wisatawan lokal lainnya. Garis ini bisa berbentuk jaringan jalan,
maupun wisatawan luar pulau. Hal ini disebabkan jalur pedestrian, maupun ruang terbuka yang
pengelolaan objek wisata yang belum berbentuk garis dan sebagainya. Namun
optimalObjekobjek wisata tersebut terdiri atas sayangnya hingga saat ini linkage yang
wisata alam yang berupa pantai, pulau, menghubungkan objek-objek wisata tersebut

52
belumdikelola denganbaik sehingga perlu adanya peninjauaanuntuk tujuan studi maupun
pengembangan pada linkage-linkage tersebut. menikmati segarnya taman disekitarnya.
Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang
Linkage Kawasan Pariwisata Sejarah Kabupaten 2. Wisata ziarah atau religi istilah religi secara
Minahasa Utara. harfiah berarti kepercayaan akan adanya
kekuatan akodrati diatas manusia
KAJIAN TEORI (Gayarti,1994).
Pengertian Pariwisata 3. Wisata sosial budaya, yang terdiri dari:
Secara umum pariwisata merupakan suatu 1. Peninggalan sejarah kepurbakala dan
perjalanan yang dilakukan seseorang untuk monumen, wisata ini termasuk golongan
sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu budaya, monumen nasional, gedung
tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan bersejarah, kota, desa, bangunan
tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bangunan keagamaan, serta tempat
bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat tempat bersejarah lainnya seperti tempat
yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk bekas pertempuran yang merupakan daya
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi tari wisata utama di banayak negara.
untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. 2. Moseum dan fasilitas budaya lainnya,
Menurut Kodhyat (1998) pariwisata adalah merupakan wisata yang berhubungan
perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, dengan aspek alam dan kebudayaan
bersifat sementara, dilakukan perorangan atau disuatu kawasan atau daerah tertentu.
kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan Museum dapat dikembangkan
atau keserasian dan kebahagian dengan berdasarkan pada tempatnya, antara lain
lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam moseum arkeologi, sejarah, entologi,
dan ilmu. sejarah alam, seni dan kerajinan, ilmu
pengetahuaan dan teknologi, industri,
Jenis Jenis Pariwisata ataupun dengan tema kusus lainnya.
Wisata berdasarkan jenisjenisnya dapat 3. Wisata heritage menurut Rusli Cahyadi
dibagi dalam dua kategori, yaitu: (2009:2), pariwisata pusaka atau heritage
1. Wisata alam yang terdiri dari: tourism biasanya disebut juga dengan
a. Wisata pantai merupakan kegiatan wisata pariwisata pusaka budaya atau lebih spesifik
yang di tunjang oleh sarana dan prasarana disebut dengan pariwisata budaya dan alam.
untuk berenang, memancing, menyelam,
dan olahraga air lainnya, termasuk sarana Klasifikasi motif dan tipe wisata
dan prasarana akomodasi, makan dan Untuk mengadakan klasifikasi motif wisata
minum. harus diketahui semua atau setidak tidaknya
b. Wisata etnik merupakan perjalanan untuk semua motif wisata. Akan tetapi tidak ada
menikmati perwujudan kebudayaan dan kepastian untuk dapat mengetahui semua jenis
gaya hidup masarakat yang dianggap motif wisata tersebut.tidak ada kepastian bahwa
menarik. hal hal yang dapat diduga dapat menjadi
c. Wisata cagar alam merupakan wisata yang motivasi wisata tersebut telah meliputi semua
banyak dikaitkan dengan kegemaran akan kemungkinan motif wisata tersebut tidak terbatas
keindahan alam, kesegaran hawa udara dan tidak dapat dibatasi. Motif motif wisata
dipegunungan, keajaiban hidup binatang yang dapat diduga dikasifikasikan menjadi empat
(margasatwa) yang langka, serta tumbuh kelompok, yaitu:
tumbuhan yang jarang dapat ditempat 1. Motif fisik yaitu motif motif yang
tempat lain. berhubungan dengan kebutuhan badaniah
d. Wisata buru merupakan wisata yang seperti olahraga, istirahat, kesehatan, dan
dilakukan di negri negri yang memang sebagainya.
memiliki daerah atau hutan tempat berburu 2. Motif budaya motif tersebut lebih
yang dibenarkan oleh pemerintah dan memperhatiakan morif wisatawan bukan
digagalkan oleh agen atau biro perjalanan. atraksinya.
e. Wisata argo merupakan jenis wisata yang 3. Motif interpesonal , merupakan motif yang
mengorganisasikan perjalanan ke proyek - berhubungan dengan keinginan untuk
proyek pertanian, perkebunan, dan ladang bertemu dengan keluarga, teman , tetangga,
pembibitan dimana wisata rombongan berkenalan dengan orang orang tertentu
dapat mengadakan kunjungan dan atau sekedar melihat tokoh tokoh terkenal.

53
4. Motif status atau prestise, merupakan motif Menurut Jamieson dan Noble (2000)
yang berhubungan dengan gengsi atau status menuliskan beberapa prinsip penting dari
seseorang. pembangunan pariwisata berkelanjutan yaitu :
1. Pariwisata tersebut mempunyai prakarsa
Pengembangan potensi pariwisata untuk membantu masarakat agar dapat
mempertahankan kontrol/pengawasan
Pada dasarnya pengembangan pariwisata terhadap perkembangan pariwisata
adalah suatu proses yang berkeseimbanagan untuk tersebut.
melakukan macthing dan adjusment yang terus- 2. Pariwista ini mampu menyediakan tenaga
menerus antara sisi supply dan demand kerja yang berkualitas kepada dan dari
kepariwisataan yang tidak tersedia untuk masarakat setempat dan terdapat pertalian
mencapai misi yang telah ditentukan, (Nurhayati, yang erat (yang harus dijaga) antara usaha
1994). Sedangkan pembangunan pariwisata lokal dan pariwisata.
mengandung makna upaya untuk lebih 3. Terdapat peraturan tentang perilaku yang
meningkatkan sumberdaya yang dimiliki suatu disusun untuk wisatawan pada semua
objek wisata dengan cara melakukan tingkatan (nasional, regional dan
pembangunan unsur unsur fisik maupun setempat) yang didasarkan pada standar
nonfisik dari sistem pariwisata sehingga kesepakatan internasional. Pedoman
meningkatkan produktivitas. tentang operasi pariwisata, taksiran
penilaian dampak pariwisata, pengawasan
Uraian teoritis pengembangan pariwisata dari dampak komulatif pariwisata, dan
Pengembangan pariwisata merupakan salah ambang batas perubahan yang dapat
satu usaha untuk mempromosikan daya tarik suatu diterima merupakan contoh peraturan
objek wisata agar menjadi berkembang sesuai yang harus disusun.
dengan visi dan misi. Pengembangan pariwisata 4. Terdapat program program pendidikan
hendaknya tidak terlepas dari arah pengembangan dan pelatihan untuk meningkatkan setara
kebudayaan nasional Indonesia. Dengan kata menjaga warisan budaya dan sumberdaya
lain,dalam keadaan nasional itulah hendaknya alam yang ada.
terletak landasan bagi kebijakan pengembangan
pariwisata. Kementrian kebudayaan dan Teori linkage
pariwisata RI menyatakan sebagai visinya bahwa Hubungan sebuah tempat dengan yang lain.
pembangunan kebudayaan bangsa, meningkatkan kawasan perkotaan serta bagaimanakah
peradaban dan persatuan bangsa, serta keteraturan massa dan ruangnya secara tekstural
meningkatkan persahabatan antarnegara. (tata ruang perkotaan).dari teori figure/ground
terdapat keterbatasan dikarenakan pendekatan ini
Pengertian pembangunan pariwisata sering mengarah ke gagasan ruang perkotaan yg
Menurut peraturan pemerintah tentang bersifat dua dimensi saja dan perhatiannya
rencana induk pembangunan kepariwisataan tahun terhadap ruang perkotaan statis.artinya dinamika
2010-2025. Dalam Peraturan Pemerintah ini yang hubungan secara arsitektural antara berbagai
dimaksud dengan: kawasan kota belum diperhatikan dengan
1. Kepariwisataan adalah keseluruhan baik.Pada teori linkage perhatian lebih mengarah
kegiatan yang terkait dengan pariwisata kepada hubungan sebuah tempat dengan yang lain
dan bersifat multidimensi serta dari berbagai aspek sebagai suatu generator
multidisiplin yang muncul sebagai perkotaan. Contoh : New York, Mexico City, juga
wujud kebutuhan setiap orang dan kota kota di asia hal ini menunjukan bahwa
negara serta interaksi antara wisatawan jumlah kuantitas dan kualitas masing masing
dan masyarakat setempat, sesama bagian fragmen dikota tersebut belum memenuhi
wisatawan, Pemerintah, Pemerintah kemampuan untuk menjelaskan sebagai bagian
Daerah, dan pengusaha. dalam keseluruhan kota. Oleh karena itu,
2. Pembangunan adalah suatu proses diperlukan elemen penghubung yaitu elemen
perubahan ke arah yang lebih baik yang elemen linkage dari fragmen kota sebagai bagian
di dalamnya meliputi upaya-upaya dari suatu keseluruhan yang lebih besar. Linkage
perencanaan, implementasi dan perkotaan akan dikemukakan dalam tiga
pengendalian, dalam rangka penciptaan pendekatan yaitu:
nilai tambah sesuai yang dikehendaki. 1. Linkage yang visual
2. Linkage yang struktural
Pariwisata berkelanjuatan 3. Linkage yang kolektif

54
Jalan / linkage demikian dapat memudahkan peniliti dalam
Definisi jalan menurut dinas pekerjaan melakukan survey lapangan, untuk
umum (1996) adalah suatu prasarana perhubungan mendapakan deliniasi kelurahan diri
darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian kecamatan airmadidi dan sebaran objek
jalan termasuk bangunan pelengkap dan wisata sejarah.
perlengkapannya yang diperuntukan bagi 2. Pembuatan jaringan jalan
lalulintas (konsep petunjuk teknis penyusunan Pada tahap ini dilakukan penggambaran
rencana induk sistem perkotaan, dinas PU 1996). jaringan jalan dengan memanfaatkan citra
Sedangkan jalan yang baik menurut Francis, D.K. satelit dengan cara digitasi on-screen
Ching adalah yang mampu menampung pengguna didalam sofwer ArxGis.
segala aktifitas yang berbeda beda pula (Francis 3. Overlay ( pertampalan ) pada tahap ini
1987). dilakukan pertampalan atara peta
administrasi Kecamatan airmadidi, peta
METODOLOGI administrasi kelurahan, peta jaringan jalan
Pada awal penelitian akan menghimpun dan peta sebaran objek wisata sejarah.
informasi informasi dari berbagai subjek 4. Pembuatan linkage pada tahap ini
melalui teknik pengumpulan data berupa dilakukan pengagmbaran keterhubungan
obserfasi, wawancara dan dokumentasi yang (lingkage) objek- objek wisata sejarah
dilakukan selama enam minggu. Penilitiaan ini dengan cera menghubungkan titik titk
dilakukan di kabupaten minahasa utara. Dalam objek wista sejarah yang ada di lokasi
penyusunan hasil laporan penelitian ini meliputi penilitian dengan memanfaatkan peta hasil
beberapa jenis kegiaatan diantaranya penyusunan overlay.
data dan pengetikan data. Penyusunan data
dilakukan melalui tahap pengolahan data yang Lokasi Penelitian
dihasilkan dari penilitiaan dilapangan. Hal ini Kabupaten Minahasa Utara dengan daratan
dilakukan agar laporan penelitian menjadi seluas 1.059,244 Km2 terbagi diatas 10 wilayah
sistematis. kecamatan, yang terdiri dari 118 unit desa dan 6
unit kelurahan.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan teknik observasi, yaitu melakukan
survey dan pengamatan secara langsung pada
lokasi penelitian di Kecamatan Airmadidi
kabupaten Minahasa Utara

Metode Analisis
Analisis yang digunakan pada penilitian ini
merupakan analisis system informasi geografi dan
pengindraan jauh yang menggunakan bantuan
perangkat lunak ESRI ArcGis 10.3 versi
trial.Secara umum teknik pengolahan data dalam
penilitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu 1. Gambar 3.1. Peta kabupaten minahasa utara
Pembuatan delineasi kecamatan airmadidi. Sumber : Penelitian 2016
2.penggambaran jaringan jalan. 3. Overlay.
1. Pembuatan deelineasi dan identifikasi Kecamatan airmadidi merupakan salah satu
sebaran objek wisata kecamatan yang terletak dikabupaten minahasa
Pada tahap ini dilakukan delineasi lokasi utara, beribukota di kelurahan sorongsong satu
penilitian yaitu di kecamatan airmadidi dengan memiliki luas wilayah sebasar 89,5 km.
dengan memanfaatkan peta administrsi kecamatan airmadidi terdiri dari 6 kelurahan dan 3
kabupaten minahasa utara yang bersumber desa, yakni Tanggari, Sampiri, Sawangan,
dari peta RTRW kabupaten minahasa Airmadidi Bawah, Airmadidi Atas, Rap-Rap,
utara.setelah itu tahapan selanjutnya Sorongsong Satu, Sorongsong Dua, dan Sukur.
dilakukan survey lapangan dengan Desa yang memilikiluas paling besar adalah
menafaatkan GPS handled dan peta surfey tanggari yaitu sebesar 27,5 km sedangkan desa
lapangan.peta survey lapangan dibuat dengan yang luas wilayahnya paling kecil adalah desa
cara dilakukan pertampalan antara citra sorongsong satu yakni hanya seluas 0,70km.
satelit dengan delineasi kecamatan dengan kecamatan airmadidi 150 meter dari atas
permukaan laut.

55
Desa yang memilikiluas paling besar adalah
tanggari yaitu sebesar 27,5 km sedangkan desa
yang luas wilayahnya paling kecil adalah desa
sorongsong satu yakni hanya seluas 0,70km.
kecamatan airmadidi 150 meter dari atas
permukaan laut. Berdasarkan hasil data yang
diperoleh dari BPS kabupaten minahasa utara
jumlah tempat wisata di kecamatan airmadidi
pada tahun 2014 berjumlah tujuh. Objek tempat
wisata yang paling terkenal ada di desa sawangan
yaitu waruda. Ada juga taman SBY, Kaki Dian
dan Gunung Klabat yang merupakan gunung
Gambar 3.2. Peta kecamatan airmadidi tertinggi di Sulawesi Utara, di kelurahan
Sumber : Penelitian 2016 airmadidi bawah terkenal dengan objek wisata
Tumatenden dan sorongsong satu memiliki juga
HASIL DAN PEMBAHASAN objek pariwisata Air tuang.
Gambaran Umum objek wisata di Minahasa
Utara Tabel 4.1. Table sebaran objek wisata kec.
Kabupaten minahasa utara merupakan Airmadidi
salah satu dari 15 kabupaten kota yang ada
diprovinsi Sulawesi utara dengan ibukota
airmadidi sekitar 19 km dari manado, daerah ini
merupakan pemekaran dari kabupaten minahasa
berdasarkan factor georgrafi dan factor
pendukung yang ada pariwisata di kabupaten
minahasa utara sangat potensial sebagai daya tarik
wisata dan berdasarkan RTRW kabupaten
minahasa utara kawasan pariwisata yang
sebagaimana dimaksud terdiri atas : kawasan
pariwisata alam, kawasan pariwisata budaya dan
sejarah, kawasan pariwisata rohani, kawasan
pariwisata buatan.

Sumber : Penelitian 2016

Gambar. 4.6. Peta kawasan objek wisata


Minahasa Utara
Sumaber : Penelitian 2016 Gambar 4.7. Peta sebaran objek wisata di
Gambaran khusus objek wisata di kecamatan kecamatan Airmadidi
airmadidi Sumaber : Penelitian 2016
Kecamatan airmadidi merupakan salah Objek Wisata Budaya dan Sejarah di
satu kecamatan yang terletak dikabupaten Kecamatan Airmadidi
minahasa utara, beribukota di kelurahan Wisata budaya dan sejarah merupakan jenis
sorongsong satu dengan memiliki luas wilayah pariwisata yang memiliki daya tarik utama pada
sebasar 89,5 km. kecamatan airmadidi terdiri dari kebudayaan masyarakat yang memiliki nilai
6 kelurahan dan 3 desa, yakni tanggari, sampiri, sejarah didalamnya. Objek wisata budaya dan
sawangan, airmadidi bawah, airmadidi atas, rap- sejarah yang ada di Kecamatan Airmadidi ada 4,
rap, sorongsong satu, sorongsong dua, dan sukur. yaitu: 1). Waruga Sawangan, 2). Waruga

56
Airmadidi, 3). Tumatenden dan 4). Waruga Rap
rap.
Waruga
Waruga merupakan makam etnis Minahasa
kuno berupa batu berongga bersegi empat setinggi
sekitar 1 meter tempat meletakkan jasad dalam
posisi duduk, dan cungkup batu berbentuk
segitiga yang menutupinya. Satu Waruga biasanya
digunakan sebagai batu kubur untuk satu
keluarga, sehingga bisa berisi sampai 12 jasad,
yang bisa dilihat dari jumlah garis yang ditoreh
pada cungkup Waruga. Gambar 4.9. Peta kondisi eksisting waruga
Tumatenden Rap-Rap
Tumatenden merupakan sebuah kolam Sumber : Penelitian 2016
mata air yang terdapat di Kelurahan Airmadidi Kondisis eksisting waruga airmadidi
Bawah, Kabupaten Minahasa Utara. Kolam air
Tabel 4.3. kondisi eksisting waruga
bersih tersebut dilindungi pemerintah setempat
airmadidi
karena airnya yang tak pernah surut.

Gambar 4.8. Peta sebaran objek wisata sejarah


dikecamatan Airmadidi
Sumber : Penelitian 2016
Kondisis Eksisting Objek Wisata Sejarah di
Kecamatan Airmadidi
Kondisis Eksisting Waruga Rap Rap

Tabel 4.2. kondisis eksisting waruga Rap Rap

Sumber : Penelitian 2016

4.11. Gambar Peta kondisi eksisting waruga


Airmadidi
Sumber : Penelitian 2016 Sumber : Penelitian 2016

57
Tabel 4.4. kondisi eksisting tumatenden

Gambar 4.12.Peta kondisi eksisting


waruga sawangan
Sumber : Penelitian 2016
Data Kunjungan Objek Wisata Waruga
Airmadidi
Berdasarkan hasil yang didapatkan
dilapangan hanya data kunjungan waruga
airmadidi.

Sumber : Penelitian 2016 Tabel 4.6.tabel Data pengunjung tahun 2015

4.11. Gambar Peta kondisi eksisting


tumetenden
Sumber : Penelitian 2016
Kondisi Eksisting Waruga Sawangan
Tabel 4.5. table kondisi eksisting waruga
sawangan
Sumber : Penelitian 2016

Tabel 4.6.tabel Data pengunjung tahun 2016

Sumber : Penelitian 2016

Sumber : Penelitian 2016

58
Identifikasi linkage wisata cultural and heritage tourism
yakni merupakan jenis pariwisata yang
4.7 Tabel Identifikasi Linkage
memiliki daya tarik utama pada
kebudayaan masyarakat setempat serta
situs-situs peninggalan sejarah. Situs
sejarah waruga yang ada di Kecamatan
Airmadidi tersebut merupakan benda
cagar budaya yang harus dijaga dan
dilestarikan keberadaannya ditengah
perkembangan Kabupaten Minahasa
Utara.
2. Jarak dan Aksesibilitas
Pada umumnya wilayah Kecamatan
Airmadidi dapat ditempuh dengan jarak
19 Km dari Kota Manado yang
Sumber : Penelitian 2016
merupakan ibukota Provinsi Sulawesi
Pembahasan Penelitian
Utara. Dengan jarak yang saling
berdekatan dan aksesibilitas yang mudah
Eksistensi ObjekObjek Wisata Budaya dan
dicapai membuat lokasi-lokasi wisata
Sejarah
tersebut menarik untuk dikunjungi.
Oleh karena itu, berbagai objek wisata
sejarah yang ada membutuhkan konsep Identifikasi linkage Per Objek Wisata
pengembangan untuk meningkatkan daya tarik Yang menghubungkan objek wisata
wisata sehingga kedepannya tempat-tempat wisata waruga airmadidi dan tumatenden yaitu linkage
tersebut dapat berkembang dan dapat memberikan garis. Dan yang menghubungkan objek wisata
kontribusi bagi Kabupaten Minahasa Utara waruga airmadidi dan waruga Rap Rap linkage
khususnya dalam bidang pariwisata. garis dan linkage koridor sedangkan yang
Berdasarkan hasil penelitian bahwa objek menghubungkan objek wisata waruga sawangan
wisata sejarah yang ada di Kabupaten Minahasa dan waruga airmadidi yaitu linkage garis dan
Utara Kecamatan Airmadidi dari data diatas ada koridor. Jadi secara keseluruhan linkage yang
empat objek wisata budaya dan sejarah yaitu menghubungkan empat objek wisata sejaran yang
Waruga Airmadidi, Tumatenden, Waruga Rap ada di kecamatan airmadidi yaitu linkage visual
rap dan Waruga Sawangan. Hasil observasi elemen garis dan koridor
dilapangan dari empat objek wisata, Waruga Lingkage Keseluruhan
Airmadidi memiliki kondisi eksisting yang cukup Lingkage merupakan garis semu yang
layak, seperti tersedianya fasilitas jalan setapak menghubungkan antara elemen yang satu dengan
yang mengililingi 152 objek wisata waruga. yang lain, titik yang satu dengan titik yang lain
Keberadaan jalan setapak ini membuat wisatawan atau wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
nyaman untuk berkunjung ke objek wisata Garis ini dapat berbentuk jaringan jalan, jalur
waruga. Selain jalan setapak objek wisata ini juga pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris
dilengkapi dengan fasilitas lain berupa tempat dan sebagainya.
sampah serta lampu penerangan jalan. Sedangkan Berdasarkan hasil identifikasi secara
pada objek wisata lainnya belum memiliki keseluruhan lingkage atau garis semu penghubung
fasilitas penunjang pariwisata yang memadai. ketiga lokasi wisata tersebut adalah lingkage
Eksistensi Objek Wisata Dalam Kawasan visual yang terdiri dari elemen garis yaitu jalan
Keberadaan objek wisata budaya Mata Air dan elemen koridor berupa deretan masa
Tumatenden merupakan salah satu daya tarik bangunan.
pariwisata bagi Kecamatan Airmadidi pada
khususnya. Apabila dikelola dengan baik dan Keterhubungan Objek Wisata Waruga Rap
maksimal maka dapat meningkatkan Pendapatan Rap dan Objek Wisata Waruga Airmadidi
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Minahasa Utara. Objek wisata Waruga Rap rap dan
1. Jenis wisata Waruga Airmadidi dihubungkan oleh linkage
Pariwisata dapat dibedakan jenisnya visual. Linkage visual terdiri atas dua atau lebih
berdasarkan berbagai hal misalnya banyak fragmen kota yang dihubungkan menjadi
berdasarkan motif tujuan perjalanan dan satu kesatuan secara visual. Sebuah linkage yang
jenis pariwisata berdasarkan objek yang visual mampu menyatukan daerah kota dalam
ditawarkan. Pada kawasan wisata yang berbagai skala. Terdapat lima elemen yang dapat
membentuk segitigaini menawarkan jenis menjelaskan linkage visual, yaitu elemen garis,

59
koridor, elemen sisi, elemen sumbu dan elemen visual. Linkage visual terdiri atas dua atau lebih
irama. banyak fragmen kota yang dihubungkan menjadi
hasil identifikasi, linkage visual yang satu kesatuan secara visual. Sebuah linkage yang
menghubungkan kedua tempat wisata tersebut visual mampu menyatukan daerah kota dalam
adalah elemen garis berupa jalan dan elemen berbagai skala. Terdapat lima elemen yang dapat
koridor berupa bangunan dan pohon. Elemen menjelaskan linkage visual, yaitu elemen garis,
garis, menghubungkan secara langsung dua koridor, elemen sisi, elemen sumbu dan elemen
tempat dengan satu deretan massa. Untuk massa irama.
tersebut bisa dipakai sebuah deretan bangunan
ataupun sebuah deretan pohon yang memiliki rupa Berdasarkan dari hasil identifikasi, linkage
massif. Sedangkan elemen koridor, yang dibentuk visual yang menghubungkan ketiga objek wisata
oleh dua deretan massa (bangunan atau pohon) tersebut yaitu elemen linkage garis yang berupa
membentuk sebuah ruang. Namun, elemen- jalan. Elemen garis yaitu yang menghubungkan
elemen linkage visual yang ditemukan di secara langsung dua tempat dengan satu deretan
lapangan tersebut masih lemah, dikarenakan massa.
beberapa permasalahan seperti: (1) belum Berdasarkan hasil identifikasi dilapangan.
memadainya kondisi jalan sebagai penghubung jalan yang menghubungkan objek objek wisata
kedua tempat wisata tersebut, yakni belum sejarah di kecamatan airdadidi sudah lebih baik
tersedianya jalur yang aman bagi pejalan kaki karena dari jalan utama maupun lorong lorong
berupa pedestrian; dan (2) deretan massa kecil sudah beraspal. Namun jalan yang ada di
bangunan sebagai pembentuk elemen koridor kecamatan airmadidi tidak menyatakan kualitas
masih belum tertata rapi, serta masih kurangnya pergerakan pejalan kaki dilihat dari cukupnya dan
pepohonan yang ada pada koridor tersebut. Salah ridaknya lebar perkerasan, kondisi, lindungan dari
satu contoh linkage visual yang menghubungkan cuaca dan perlengkapan lainnya seperti banguku
pusat kota dengan kawasan sekitarnya, terdapat di bangku.
Kawasan La Rambla, Kota Barcelona. Elemen Sepajang jalan. yang menghubungkan
garis berupa jalan yang menghubungkan dua objek objek wisata dikecamatan airmadidi belum
tempat. Sedangkan elemen koridor sebagai memudahkan untuk pejalan kaki karena belum
penghubung pusat kota dengan laut dibentuk dari adanya jalur pedestrian. Dan fungsi dari jalur
deretan bangunan dan deretan pohon yang tertata pedistrian sangat penting bagi wisatawan yang
rapi. berjalan kaki dan adanya jalur pedistrian juga
Lemahnya linkage visual sebagai memiliki fungsi untuk menjamin keamanan dan
penghubung kedua objek wisata di Kecamatan kenyamanan bagi para wisatawan yang berjalan
Airmadidi, menyebabkan kurangnya wisatawan kaki yang berkunjung ke objek objek wisata
yang mengunjungi lokasi wisata tersebut. Adapun sejarah yang ada di kecamatan
data pengunjung yang mengunjungi lokasi wisata airmadidi.lemahnya elemen linkage visual garis
Waruga Airmadidi pada tahun 2015 berjumlah sebagai penghubung objek objek wisata sejarah
120 pengunjung dan pada tahun 2016 berjumlah dikecamatan airmadidi, menyebabkan wisatawan
68 pengunjung. jarang berkunjung diobjek objek wista sejarah
kecamatan airmadidi.

Gambar 4.16.Peta linkage visual . elemen koridor


Sumber : Penelitian 2016a Gambar 4.16.Peta Identifikasi Linkage Per Objek
Wisata
Keterhubungan objek wisata sejarah waruga Sumber : Penelitian 2016
airmadidi waruga sawangan dan tumatenden
Objek wisata Waruga Rap rap dan
Waruga Airmadidi dihubungkan oleh linkage

60
DAFTAR PUSTAKA
Alifiana Hafidian Rizkiyani. Jurnal,
pengembangan kawasan wisata pesisir
talangsari di kabupaten pamekasan prodi
perencanaan wilayah dan kota,FTSP,Institut
Teknologi Sepuluh Nopember(ITS)
Surabaya.
Kartini La Ode Unga, I Made Benyamin dan
Roland Alexander Barkey . Jurnal Strategi
pengembangan kawasan pariwisata
kepulauwan banda.
Putu Hendra Santika,ST,MT. Blog
Gambar 4.18.Peta linkage visual . elemen garis
ARCABANA(Architecture And Urban
Sumber : Penelitian 2016
Design), Teori linkage dikutip dari Buku
Perancangan Kota Terpadu Oleh : Markus
Zahnd.
Rustiadi, E., Sunsun, S., dan Dyah, Buku.
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta.
Renaldi mirsa. Buku, elemen tataruang
kota.Penerbit garaha ilmu Yogyakarta.
Anonimus. 2007. Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang.
Anonimus. 2007. Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Gambar 4.19.Peta linkage visual . elemen garis Kepariwisataan.
dan koridor Badan pusat satistik kabupaten minahasa
Sumber : Penelitian 2016 utara.
http://sulutpos.com/2015/08/misteri-waruga-
makam-kuno-minahasa.html
http://sulutpos.com/2015/08/misteri-waruga-
PENUTUP
makam-kuno-minahasa.html
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah
dilakukan mengenai linkage kawasan parawisata
sejarah di Kecamatan Airmadidi kabupaten
Minahasa Utara maka dapat ditarik kesimpulan.
Objek wisata sejarah yang di kecamatan
Airmadidi secra eksistensi objek wisata tersebut
belum terlalu kuat. Karena dari lima elemen
linkage visual hanya terdapat dua elemen linkage
visual yaitu elemen garis yang berupa jalan dan
elemen koridor yang berupa deretan bangunan
warga. Dan elemen linkage visual garis yang
berupa jalan Namun jalan yang ada di kecamatan
airmadidi tidak menyatakan kualitas pergerakan
pejalan kaki dilihat dari lebar perkerasan, kondisi,
lindungan dari cuaca dan perlengkapan lainnya
seperti banguku bangku dan belum adanya jalur
pedistrian dan linkage koridor yang berupa
bangunan rumah warga belum tertata dengan rapi
hal ini yang membuat kurangnya eksistensi dari
objek objek wisata sejarah yang ada di
kecamatan airmadidi dan jarang di kunjungi oleh
wisatawan.

61

Anda mungkin juga menyukai