2. Diagnosa medis : Asma 3. Tindakan keperawatan dan rasional : Pengambilan Sampel Darah Vena 4. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernafas 5. Data Ny.N umur 60 tahun datang ke IGD dengan diagnosa medis Asma brochial sementara tanda vital HR: 100/80 mmhg, Suhu: 38,5 derajat, N: 81 x/menit regular, RR: 30 x/menit , kesadaran composmentis, klien tampak pucat dan sesak. 6. Prinsip tindakan & rasional No. Prosedur Rasional 1. Lakukan penjelasan kepada penderita Mengurangi rasa cemas dan (tentang apa yang dilakukan terhadap meningkatkan kerjasama. penderita, kerjasama penderita, sensasi Mencegah hiperventilasi akibat yang dirasakan penderita, dsb). ansietas, yang menimbulkan perubahan sementara pada gas darah. 2. Cari vena yang akan ditusuk (superfisisal, -Meningkatkan kemudahan insersi cukup besar, lurus, tidak ada peradangan, jarum. tidak diiinfus). -Memungkinkan perawat menempatkan jarum menjadi paralel dengan vena. Sehingga saat vena dipungsi, risiko menusuk vena sampai tembus ke luar berkurang. -Vena yang diinfus harus dihindari karena meningkatkan risiko bercampurnya cairan infuse dengan sampel darah yang akan diambil yang dapat mengakibatkan hasil test tidak valid. 3. Letakkan tangan lurus serta ekstensikan Memungkinkan dilatasi vena dengan bantuan tangan kiri operator atau sehingga vena dapat dilihat. diganjal dengan telapak menghadap ke atas sambil mengepal. 4. Lakukan desinfeksi daerah yang akan Mengurangi risiko bakteri yang ditusuk dengan kapas steril yang telah berada di kulit memasuki tempat dibasahi alcohol 70% dan biarkan sampai pungsi. kering. 5. a. Lakukan pembendungan pada daerah a. Meningkatkan dilatasi vena. proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat Tourniquet harus menghambat penusukan agar vena tampak lebih jelas aliran vena, bukan aliran arteri. (bila tourniquet berupa ikatan simpul Aliran arteri yang terhenti terbuka dan arahnya ke atas) mencegah pengisian vena. b. Pembendungan tidak boleh terlalu lama b. Mencegah hemokonsentrasi dan (maksimal 2 menit, terbaik 1 menit). hematoma. 6. Ambil spuit dengan ukuran sesuai jumlah Memastikan spuit cukup untuk darah yang akan diambil, cek jarum dan jumlah darah yang diambil. karetnya. Memastikan spuit tidak rusak dan dalam keadaan baik. 7. Pegang spuit dengan tangan kanan, Mencegah terlepasnya jarum dari kencangkan jarumnya dan dorong spuit. penghisap sampai ke ujung depan. Mengeluarkan udara dalam spuit 8. Fiksasi pembuluh darah yang akan ditusuk Meningkatkan dilatasi vena. dengan ibu jari tangan kiri. Mencegah bergesernya vena. 9. Tusukkan jarum dengan sisi menghadap ke Memungkinkan perawat atas membentuk sudut 15-30 sampai ujung menempatkan jarum menjadi jarum masuk ke dalam vena dan terlihat paralel dengan vena. Sehingga saat darah dari pangkal jarum. vena dipungsi, risiko menusuk vena sampai tembus ke luar berkurang. 10. Fiksasi spuit dengan tangan kiri dengan Menghindari pergeseran jarum. membentuk sudut. 11. Penghisap spuit ditarik pelan-pelan sampai Memastikan jumlah darah yang didapatkan volume darah yang didinginkan. diambil sesuai dengan yang diinginkan. 12. a. Kepalan tangan dibuka, lepaskan a. Mengurangi aliran balik darah. bendungan. Mencegah hemokonsentrasi dan b. Letakkan kapas alcohol 70% di atas hematoma.Memperlancar aliran jarum, cabut jarum dengan menekan kapas darah kembali. menggunakan tangan kanan pada bekas b. Mencegah perdarahan. tusukan selama beberapa menit untuk mencegah perdarahan, plester, tekan dengan telunjuk dan ibu jari penderita selama 5 menit. 13. Lepaskan jarum, alirkan darah dalam Mencegah terjadinya hemolisa. wadah melalui dindingnya supaya tidak terjadi hemolisa. 14. Tuangkan darah ke dalam botol Mengamankan specimen untuk penampungan yang volumenya sesuai diantar ke laboratorium terkait. (sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta). 15. Jika menggunakan antikoagulan, kocok Mencegah terjadinya pembekuan botol beberapa menit agar antikoagulan darah. tercampur dengan darah dan tidak terjadi pembekuan. 7. Tujuan tindakan Pemeriksaan diagnostik sampel darah klien 8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya a. Hematoma Cara pencegahannya: Jika terjadi hematoma lepaskan jarum dan tekan dengan kuat sehingga darah tidak menyebar dan mencegah pembengkakan. Apabila ingin cepat hilang, kompres dengan air hangat seraya diurut dan diberi salep trombopop. b. Nyeri pada bekas tusukan Cara pencegahannya: Setelah kulit didesinfeksi, tunggu alkohol hingga mengering sebelum dilakukan pengambilan darah. Penarikan jarum jangan terlalu kuat. c. Kerusakan vena Cara pencegahannya: Dengan menghindari pengambilan berulang kali pada tempat yang sama. d. Alergi Cara pencegahannya: Tenangkan pasien dan beri penjelasan Panggil dokter untuk penanganan selanjutnya 9. Analisa Sintesa Penurunan tingkat pernapasan
Sesak nafas
Akumulasi secret dijalan nafas dan alveoli
Pertukaran O2 dan CO2 dimembran kapiler alveolar terganggu
Dapat diketahui dengan hasil pemeriksaan darah
10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)
a. Darah vena telah berhasil diambil 5cc b. Pasien tidak merasa sakit saat diambil darah c. Maknanya : Darah telah selesai diambil melalui arteri brachialis sebanyak 5 cc melalui IV. Banjarmasin, ...........................2016