Abstract
The aim of this research was to analize the relationship between diet with the risk of gastritis for competency-based curriculum
system students. This study was a correlational study with cross sectional approach. The sampling technique was simple random
sampling with 115 competency-based curriculum system students were selected based on inclusion criteria. Data were analyzed by
using univariate analysis to determine the distribution of frequencies and bivariate analysis by using Chi-Square. The results
showed that p value (0,004) < alpha (0,05). It meant that there was a relationship between diet and the risk of gastritis
competency-based curriculum system students. Besed on this result, it suggest to students keep their health statis by maintaining a
regular diet and prevent the causes that can stimulate to gastritis.
PENDAHULUAN
Timbulnya suatu penyakit berpengaruh kasus tertinggi pada perempuan (Kemenkes RI,
terhadap perubahan gaya hidup dan pola konsumsi 2011).
makanan, sehingga banyak timbul masalah Gastritis merupakan masalah saluran
kesehatan, salah satunya gangguan pada lambung pencernaan yang paling sering ditemukan
seperti gastritis. Gastritis merupakan peradangan dikehidupan sehari-hari dan gangguan kesehatan
dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor yang sering dijumpai di klinik, karena diagnosisnya
iritasi dan infeksi (Wijoyo, 2009). Gastritis adalah sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan
suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat pemeriksaan histopatologi (Sudoyo, Setiohadi,
akut, kronik, difus atau lokal, dengan karakteristik Alwi, Simadibrata, & Setiati 2009). Gastritis atau
anoreksia, perasaan penuh diperut (tengah), tidak dikenal dengan sakit maag merupakan peradangan
nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor
(Ardiansyah, 2012). Gastritis sering dianggap iritasi dan infeksi (Wijoyo, 2009). Gastritis adalah
penyakit ringan, namun dapat merusak fungsi suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat
lambung dan dapat meningkatkan resiko untuk akut, kronik, difus atau lokal, dengan karakteristik
terkena kanker lambung hingga menyebabkan anoreksia, perasaan penuh diperut (tengah), tidak
kematian. nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah
Berdasarkan Angka Kematian Kasar sepuluh (Ardiansyah, 2012).
penyakit utama penyebab kematian menurut Gastritis biasanya diawali oleh pola makan
golongan sebab akibat di rumah sakit di Indonesia yang tidak teratur. Kebiasaan makan yang buruk
tahun 2007 dan 2008 adalah penyakit saluran cerna dan mengkomsumsi makanan yang tidak hygien
dengan posisi kelima, sedangkan angka morbiditas merupakan faktor resiko terjadinya gastritis
termasuk ke dalam sepuluh besar penyakit (Wahyu, 2011). Gastritis terjadi karna
terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit ketidaksesuaian lambung dengan makanan yang
tahun 2007 dengan posisi keempat dan tahun 2008 dimakan seperti makanan yang pedas (cabai atau
pada posisi ketiga (Depertemen Kesehatan RI, merica) atau makanan yang memiliki kadar lemak
2009). Berdasarkan sepuluh penyakit terbanyak di tinggi, sehingga produksi asam lambung tidak
rumah sakit di Indonesia tahun 2010 adalah gastritis terkontrol (Yuliarti, 2009). Penyakit gastritis dapat
dengan posisi ke lima pada pasien rawat inap dan menyerang dari semua tingkat usia maupun jenis
posisi ke enam pada pasien rawat jalan dengan kelamin. Beberapa survey menunjukkan bahwa
JOM PSIK VOL. 1 NO.2 OKTOBER 2014
gastritis paling sering menyerang usia produktif. tampak mahasiswa saat istirahat yang hanya makan
Pada usia produktif rentan terserang gejala gastritis snack dan minuman kaleng yang mengandung
karna tingkat kesibukan serta gaya hidup yang gas/soda untuk mengisi perut yang kosong.
kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang Berdasarkan hasil wawancara dengan
mudah terjadi akibat pengaruh faktor-faktor mahasiswa program A yang menjalani sistem KBK
lingkungan. angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013 dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni, sepuluh orang mahasiswa didapatkan delapan
Najamuddin, dan Sirajuddin (2012) Hasil penelitian diantaranya menyatakan bahwa jadwal kuliah yang
ini menyatakan terdapat adanya hubungan antara padat, mahasiswa mengatakan aktivitas banyak
ketepatan waktu makan dan tingkat stress dengan dilakukan diluar rumah sehingga pola makan
kejadian gastritis pada mahasiswa strata 1 FKM mereka terganggu. Mahasiswa mengatakan sering
Universitas Hasanuddin. Mahasiswa Program Studi membeli makanan dan cemilan untuk mengisi perut
Ilmu Keperawatan Universitas Riau memiliki yang kosong serta minuman bersoda/bergas di
kesibukan yang cukup tinggi seperti adanya kuliah, kantin.
praktikum, labolatorium, kerja lapangan seperti Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan
klinik di RSUD Arifin Ahmad dan di komunitas, masalah penelitiannya yaitu apakah ada hubungan
penelitian, penyusunan skripsi (Buku Pedoman pola makan dengan resiko terjadinya gastritis pada
Prodi Keperawatan, 2012). mahasiswa yang menjalani sistem KBK?
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau menggunakan sistem pembelajaran TUJUAN PENELITIAN
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
memiliki banyak metode pembelajaran salah apakah ada hubungan antara pola makan dengan
satunya metode Problem Based Learning (PBL). resiko gastritis pada mahasiswa yang menjalani
Pembelajaran pokok dalam PBL berupa belajar sistem KBK.
dalam jumlah kecil dengan sistem tutorial.
Mahasiswa harus mengikuti langkah-langkah PBL MANFAAT PENELITIAN
seperti mengetahui konsep dasar, mendifinisikan 1. Bagi perkembangan Ilmu Keperawatan
masalah, adanya pembelajaran mandiri, adanya Menjadi sumber Kajian Ilmiah Keperawatan
pertukaran pengetahuan, penilaian dan mahasiswa khususnya hubungan pola makan dengan resiko
harus menyiapkan pleno untuk presentasi hasil terjadinya gastritis.
(Sudarman, 2007). Selain itu, salah satu kelemahan 2. Bagi institusi yang menjadi tempat penelitian
PBL adalah memerlukan waktu yang banyak dalam Memberikan informasi kepada institusi tentang
menyelesaikan masalah yang diberikan, standar satu hubungan pola makan dengan resiko terjadinya
jam pelajaran yang banyak dijumpai diberbagai gastritis pada mahasiswa Program Studi Ilmu
kampus tidak mencukupi standar waktu pelaksanaan Keperawatan Universitas Riau, sehingga
PBL sehingga mahasiswanya banyak memiliki institusi dapat memberi alternatif guna dalam
kesibukan diluar rumah dan terjebak dengan pola pencegahan penyakit gastritis.
makan yang tidak sehat. 3. Bagi responden
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari Memberikan sumber informasi, menambah
hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa pengetahuan mahasiswa tentang pola makan
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau yang baik dan faktor resiko gastritis.
memiliki jadwal kuliah yang padat. Kesibukan 4. Bagi penelitian berikutnya
mahasiswa banyak diluar rumah seperti ke kampus, Menjadi referensi untuk penelitian berikutnya
praktik labor maupun praktik lapangan yang dan sebagai data awal dalam penelitian
membuat mahasiswa tidak sempat sarapan pagi dan selanjutnya.
siang dirumah sehingga mereka hanya membeli
jajan di kantin dengan makan makanan yang pedas METODOLOGI PENELITIAN
dan berbumbu seperti mie rebus, nasi goreng, soto, Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif
bakso, sate, atau gorengan dengan menambah saos menggunakan desain deskriptif korelasi dengan
yang banyak kedalam makanan tersebut dan juga pendekatan Cross sectional yang dilaksanakan pada