Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I Juni 2003 : 43 - 57 43
RADIKALISME AGAMA
SEBAGAI
SALAH SATU BENTUK PERILAKU MENYIMPANG:
Studi Kasus Front Pembela Islam
Abstract
This article explores vigilant activities taken by Front Pembela Islam (the Front of Islamic
Defender) which was set up during this reform era. Heavily spirited by fundamental spirit
or Islam, this organization radically againsts secularistic phenomenon in Indonesian
society as the members of FPI thought it has been too much away of Islamic principles.
Using status-frustration theory by Cohen, the writers have encouraged to see FPI as
deviant organization performed deviant behavior.
berbagai cara.1 Ini dapat kita lihat of conduct yang ada dalam
saat perusakan yang dilakukan FPI masyarakat. Menurut Cohen4 :
terhadap kawasan wisata di Jalan
Jaksa, Jakarta Pusat pada hari Rabu ...behavior which violates
26 Juni 2002.2 institutionalized expectations
Dari tindakan yang mereka that is expectations that are
lakukan tersebut, muncul berbagai shared and recognized as
reaksi yang cukup keras dari legitimate within social system
berbagai pihak, baik masyarakat (terjemahan bebas: perilaku
maupun aparat penegak hukum. yang melanggar harapan yang
Tindakan mereka melakukan razia diinstitusionalisasikan, harapan
tanpa surat izin dari aparat, yang dibagi dan dipahami
misalnya, dianggap sebagai secara legal dalam sistem
perbuatan semena-mena. sosial)
Ketidakjelasan penyerbuan yang
dilakukan oleh FPI, membuat warga Melalui pandangan tersebut,
sekitar merasa kaget dan berang, dalam makalah ini akan dicoba
bahkan sejumlah warga menyatakan untuk dianalisa tindakan-tindakan
siap melawan jika FPI menyerbu yang dilakukan oleh kelompok yang
lagi.3 Reaksi juga dilontarkan oleh menganut radikalisme agama,
Wakil Ketua II Komnas HAM, dengan menggunakan contoh kasus
Bambang W Suharto, saat kelompok Front Pembela Islam
menyesalkan aksi perusakan yang (FPI). Dari sini, dapat diihat apakah
dilakukan oleh Laskar FPI terhadap perilaku tersebut dapat dikategorikan
kantor Komnas HAM di Jalan sebagai perilaku menyimpang atau
Latuharhari, Jakarta Pusat. tidak, dengan menggunakan salah
Artikel ini selanjutnya satu teori dari kelompok strain
membahas perilaku menyimpang theory, yaitu status-frustation theory
berdasarkan konsepsi makro- yang dikemukakan oleh Albert
obyektivis. Menurut pandangan Cohen.
ini, suatu penyimpangan adalah Singkatnya, permasalahan
tindakan yang melanggar norma yang diajukan adalah sebagai
atau aturan yang merupakan rules berikut: Apa yang melatarbelakangi
dan mendasari FPI melakukan
berbagai perilaku tersebut? Apakah
perilaku FPI tersebut merupakan
salahsatu bentuk dari radikalisme
agama?"
1
Radikalisme Agama (FPI, FKAWJ, MMI,
dan Hammas) dan Perubahan Sosial di DKI
Jakarta, available at "http://www.pbb-
iainjakarta.or.id/researchDetail.cfm?Researc
h=1
2
Kawasan Wisata Jalan Jaksa Diobrak-
abrik, available at
4
http://www.kompas.com/metro/news/0206/2 Ward, David et. al. 1994, Social Deviance :
6/041200.htm Being, Behaving and Branding, Allyn and
3
Ibid. Bacon,. p.6
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 3 No. I Juni 2003 : 43 - 57 45
divisi dalam budaya induk yang Dalam hal ini, kami akan
memiliki norma-norma, keyakinan- menggunakan sudut pandang teori
keyakinan dan nilai-nilainya sendiri. makro obyektivis, yaitu Status
Menurut Cohen, pada setiap Frustration Theory dari Albert K.
kebudayaan induk selalu ada sub- Cohen.
sub kebudayaan yang memiliki Menurut Cohen, dalam
norma dan nilai yang tidak masyarakat juga berkembang
semuanya sesuai dengan subkultur-subkultur yang mengarah
kebudayaan induknya yang dianut pada penyimpangan (subculture
oleh masyarakat secara umum.30 deviance) yang diakibatkan adanya
FPI sebagai sebuah kelompok frustrasi status.32 Dalam kaitannya
merupakan sebuah subkultur yang dengan perilaku, status erat
mengembangkan nilai-nilai agama kaitannya dengan konformitas
Islam dan berpatokan pada norma- terhadap seperangkat norma, yang
norma Islam dalam bertingkah laku tidak perlu dibantah lagi juga
bagi para anggotanya. Hal ini menjelaskan mengenai keberadaan
berbeda dengan nilai dan norma dan efektivitas norma tersebut saat
yang berlaku umum pada dihadapkan dengan norma lain yang
masyarakat Indonesia sebagai bertentangan.
kebudayaan induk. Walaupun Fenomena radikalisme agama
mayoritas penduduk Indonesia jelas tidak bisa dilepaskan dari arus
beragama Islam, namun masyarakat deras modernisasi dan
Indonesia tidak sepenuhnya pembangunan yang dijalankan
menganut nilai dan norma agama negara dalam rentang tiga puluh
Islam dalam bertingkah laku. Pada tahun terakhir ini.33 Perubahan-
tingkat ekstrim, FPI menganggap perubahan sosial, politik dan budaya
nilai-nilai yang dianutnya adalah membawa masyarakat kepada nilai-
benar. Bahkan, secara terang- nilai tertentu yang juga mengalami
terangan mereka melakukan perubahan. Karena perubahan
perlawanan terhadap nilai dan sosial berupa modernisasi dan
norma yang bertentangan dengan globalisasi tersebut, nilai-nilai dan
mereka. Salah satu bentuknya norma yang dianut oleh masyarakat
adalah dengan melakukan cenderung mengarah pada nilai-nilai
perusakan tempat hiburan dan kafe barat-sekuler.
tenda di Jalan Jaksa serta Selain itu, adanya krisis
menyerang sebuah kafe di multidimensi pada tahun 1998,
31
Kemang. membuat beberapa ormas beraliran
Apakah yang menyebabkan Islam radikal mencuat. Hal ini
FPI menjadi sebuah subkultur yang dikarenakan, pada masa Orde Baru,
menganut nilai yang berbeda negara mempunyai standar yang
dengan kebudayaan induk yaitu diterapkan pada semua organisasi
masyarakat Indonesia dan massa atau partai politik dimana
dikategorikan sebagai menyimpang? ormas atau partai politik haruslah
menjadi sebuah organisasi yang
30
Rubington and Weinberg, p.262
31 32
Kawasan Wisata Jalan Jaksa Diobrak- Weis, Op.Cit., hlm 244-246
33
abrik. Loc.Cit. Radikalisme Agama (FPI, .... Loc. Cit.,
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 3 No. I Juni 2003 : 43 - 57 52
34 37
Ibid., Ibid.,
35 38
Weis, Op.Cit., Zada, Khamami. Op Cit., hlm 11
36 39
Afif, Muhammad. Loc.Cit., Bynum, Jack E., Op.Cit., p.165-166
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 3 No. I Juni 2003 : 43 - 57 53
45 47
Radikalisme Agama (FPI.... Loc. Cit., Zada, Khamami. Op Cit., hlm 17
46 48
Afif, Muhammad. Op.Cit., Weis, Joseph G. Op.Cit., p.244-246
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 3 No. I Juni 2003 : 43 - 57 55
Buku Internet
Bynum, J. E., and W. Thompson Afif, Muhammad. Akar-akar
1989 Juvenile Delinquency : Gerakan Islam Radikal, available at
Sociological Approach, http://www.pikiran-
Boston : Allyn and Bacon. rakyat.com/cetak/0103/24/0801.htm
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 3 No. I Juni 2003 : 43 - 57 57
Skripsi