JARINGAN TUMBUHAN
LAPORAN
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
yang dibimbing oleh Haslinda Yasti Agustin, S.Si, M.Pd
Oleh Kelompok 1 :
Iis Nurrahma Wati (17208153041)
Sigma Maula Khoirunnail (17208153051)
Rizal Miftakhul Khoirudin (17208153062)
Rica Santica Devi (17208153067)
Beta larasati (17208153070)
B. Tujuan
3
Ibid, Hal 4
Mahasiswa diharapkan dapat :
a. Membedakan proses terjadinya potensial osmotic dan potensial air
jaringan tumbuhan
b. Mengamati terjadinya peristiwa plasmolysis
Prinsip
a. Potensial osmotic jaringan tumbuhan dapat diukur dengan
menggunakan berbagai konsentrasi larutan gula atau garam
membandingkan larutan sel.
b. Potensial air dalam jaringan dapat diukur dengan menggunakan
berbagai konsentrasi larutan gula atau garam dengan membandingkan
larutan dengan ditandai keluar masuknya air dari dalam dan luar sel
tumbuhan.
Metode Pengukuran
a. Pengukuran dengan cara membandingkan sel tumbuhan dengan larutan
sukrosa dengan berbagai konsentrasi
b. Pengukuran meliputi : jumlah sel yang berplasmolisis, penyebaran
methylene blue sesudah dan sebelum, direndam air larutan
B. CARA KERJA
1. Mengukur potensial osmotic dengan cara plasmolysis
a. Sediakan 7 botol vial berturut diisi dengan larutan sukrosa yang :
0,14M, 0,16M, 0,18M, 0,20M, 0,22M, 0,24M, 0,26M masing masing
senbanyak 5 ml
b. Kemudian buatlah beberapa sayatan epidermis bawah dari bawang
c. Tiap sayatan paling sedikit mengandung 25 sek epidermis
d. Masukkan sayatan sayatan epidermis tadi kedalam botol vial yang
berisi larutan sukrosa, yang untuk tiap konsentrasi cukup 2-3 sayatan
saja.
e. Biarkan selama 30 menit dan setelah itu periksa di bawah mikroskop
dengan meletakkan sayatan tadi pada gelas obyek dengan setetes
larutan di dalam mana sayatan tadi disimpan.
f. Perhatikan pada konsentrasi larutan sukrosa berapa sebagian dari sel
epidermis tadi.
g. Keadaan ini disebut : insipient plasmolisa (incipient plasmolysis) dan
potensial osmotic yang diukur dengan cara ini adalah potensial
osmotic pada insipient plasmolysis, yang harganya lebih kecil dari
harga potensial osmotic sel epidermis yang sebenarnya.
2. Mengukur potensial air dalam jaringan tumbuhan
Mengukur potensial air umbi kentang solanum tuberosum
Bahan dan alat yang digunakan
- Satu seri larutan sukrosa yang 0,0, 0,2, 0,4, 0,6, 0,8, dan 1,0 Molar
- Pisau cukur yang masih tajam
- Botol bermulut besar dengan kapasitas 50 ml
- Mistar dengan ukuran mm
Cara Kerja
a. Pilih umbi kentang yang cukup besar dan ptonglah persegi panjang
dengan pisau , dengan ukuran 4 cm
b. Selanjutnya masukan masing dalam larutan sukrosa yang konsentrasi
nya berbeda
c. Setelah dua jam keluarkan kentang tadi dan ukur kembali panjang,
masa dan kondisi, amati perubahan.
BAB III
DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DATA
Mengukur Potensial Air pada Umbi Kentang
No Konsentrasi Panjang Berat Kondisi
4
Dila Handayani dkk, Pengukuran Potensial Osmotik Dan Potensial Air Jaringan
Tumbuhan(Malang:UM Press,2013).hal 9
Dinding sel dan membran sel tumbuhan merupakan ciri khas yang
membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan. Membran sel dapat dilalui zat-
zat terlarut dengan mudah, sedangkan dinding sel yang bahan penyusunnya
bersifat kaku mengakibatkan terjadinya tekanan pada sel. Struktur dinding sel
dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas
lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat
permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan
memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah
yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga
bila timbul tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi
saat sel darah merah dimasukkan dalam air.
Sel yang turgor banyak berperan dalam menegakkan tumbuhan yang
tidak berkayu .Sifat air, air mempunyai sejumlah sifat yang unik atau tidak
lazim sehingga memungkinkan terlaksananya banyak peranan khusus dalam
biosfer. Pada suhu rendah air berbentuk padat, pada suhu normal air berbentuk
cair, sedang pada suhu tinggi air dalam wujud gas. Keberadaan air dalam sel
tumbuhan, menyebabkan terjadinya difusi ataupun osmosis ketika terjadi
ketidak setimbangan zat-zat terlarut dalam ruang-ruang sel tumbuhan.
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang
menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi.
Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada
volume yang sedikit, dibawah kondisi yang sama.
Memahami potensial air sel tumbuhan merupakan salah satu kunci
untuk memahami fungsi seluler. Untuk mengukur besarnya potensial air dapat
dilakukan dengan metode Chardakov, yaitu berdasarkan perubahan kekentalan
larutan maupun dengan teknik gravimetrik, yaitu berdasarkan perubahan berat
jaringan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa air merupakan hal
yang tidak dapat dipisahkan dari tumbuhan. Besarnya potensial air juga
menjadi penentu dalam proses pergerakan air. Potensial kimia adalah energi
bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia. Oleh karena itu,
potensial kimia, suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan temperature
konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada. Dalam hal
hubungan air dan tanaman, potensial kimia dan air sering dinyatakan dengan
istilah potensial air. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan
sebagai ukuran energy dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak.
Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-
molekul air untuk molekul difusi.5
Potensial air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang
terlarut di dalam air tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga
potensial air dari suatu larutan adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya
berlaku pada tekanan atmosfir. Apabila tekanan di sekitar system ditingkatkan
atau diturunkan, maka secara otomatis potensial air akan naik atau turun
sesuai dengan perubahan tekanan tersebut. Di dalam suatu sel, potensial air
memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial osmosis.
Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air,
sedangkan potensial osmosis menunjukkan status larutan di dalam sel tersebut.
Dengan memasukkan suatu jaringan tersebut ke dalam seri larutan yang telah
diketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tumbuhan tersebut
dapat diketahui. Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan
penentuan secara tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan.
Semakin rendah potensial dari suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka
semakin besar kemampuan tanaman untuk menyerap air dari dalam tanah.
Sebaliknya, semakin tinggi potensial air, semakin besar kemampuan jaringan
untuk memberikan air kepada sel yang mempunyai kandungan air lebih
rendah.
Pengukuran Potensial Osmotik dan Potensial Air pada Bawang
(RIJAL)
5
Ibid, hal 10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
PA yang terdapat pada kentang pada saat konsentrasi larutan sukrosa 0%
adalah bertambahnya volume panjang umbi kentang yang ditunjukkan
dengan adanya potensial osmosis cairan sel, yaitu air murni cenderung
memasuki sel, serta potensial turgor di dalam sel mengakibatkan air
meninggalkan sel. PA pada kentang pada saat konsentrasi larutan 40%,
60%, 80%, 10% adalah menyusutnya ukuran kentang dan semakin tinggi
konsentrasi larutan sukrosa semakin besar penyusutan yang terjadi pada
umbi kentang
B. Saran
Lebih Objektif dalam mengikuti pratikum, karena masih ada yang tidak
sesuai dengan teori
Lebih efektif dalam melaksanakan tahap tahap dalam pengerjaan cara
kerja sesuai petunjuk pratikum
DAFTAR RUJUKAN
Susilowati.Petunjuk Pratikum.Malang.UM press.2000
Ayu,Renyta dkk.Laporan Pratikum Potensial Osmotik dan Potensial Air
Jaringan Tumbuhan.Universitas Negeri Surabaya Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Jurusan Biologi.Surabaya.UNESA Press.2015
Handayani, Dila dkk.Pengukuran Osmotik dan Potensial Air Jaringan
Tumbuhan.Universitas Negeri Malang Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Jurusan Biologi.Malang.UM Press.Januari 2013
LAMPIRAN
Kentang dimasukkan pada Beberapa Larutan Sukrosa denga konsentrasi yang
berbeda beda