Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dian Azizatul Fatkah

NIM : 030452596
Jurusan: Manajemen
Tugas : Manajemen
UPBJJ-UT MALANG
Tugas 2 Manajemen
Kerjakan tugas ini di A4 dengan format huruf TNR, size 12, spasi 1,5. Sertakan Nama
Lengkap dan Nomor Mahasiswa dan Jurusan. Di kumpulkan paling lambat 8 Oktober
2017, pukul 23.55 WIB. Materi uji: materi inisiasi 4.
1. Jelaskan perkembangan kelompok dan pembagian tipe kelompok serta berikan contoh
pada saat ini!
2. Jelaskan maksud dari manajemen konflik dan hubungan manajemen konflik dengan
peran manajer!
3. Jelaskan model komunikasi beserta penggunaannya!
4. Bagaimana motivasi manajer mengembangkan potensi sumber daya para karyawan!
5. Jelaskan strategi pemecahan konflik berdasarkan kebutuhan penyediaan sumber daya
manusia!

Jawab :
1. Perkembangan kelompok merupakan proses belajar,belajar bekerja sama, saling menerima
dan saling percaya. Perkembangan kelompok sebagai berikut : pada tahap pertama(saling
menerima), anggota kelompok pada mulanya merasa asing terhadap lainnya. Mereka
masih belajar menyesuaikan diri satu sama lain. Pada tahap kedua, komunikasi antar
anggota menjadi lebih terbuka bersamaan dengan membaiknya pemahaman anggota
terhadap anggota lainnya. Kelompok kemudian mencapai kedewasaan pada tahap
berikutnya yang biasanya yang diawali dengan letupa (burst) aktivitas tertentu. Tahap
terakhir perkembangan secara lambat. Kelompok mulai memfokuskan secara intensif
problem yang ada.
Tipe kelompok
Kelompok dalam organisasi pada dasarnya terdiri atas dua kategori : formal dan informal.
Untuk formal sebagai berikut :
1. Kelompok formal : diciptakan dengan sengaja oleh manajer untuk melaksanakan tugas
tertentu dengan tujuan mencapai tujuan organisasi. Yang paling sering dijumpai adalah
kelompok komando dan kelompok fungsional.
2. Membuat kelompok formal lebih efektif : kelompok formal mempunyai peranan
penting dalam organisasi, manajer manajer perlu memahami bagaimana menggunakan
kelompok formal secara efektif.
3. Kelompok informal : terbentuk karena orang bertemu dan berinteraksi secara teratur.
2. Manajemen konflik adalah suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang
mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak
luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.
Konflik dapat didorong, dikurangi,atau dipecahkan/diatasi
1. Mendorong konflik : manajer dapat mendorong konflik dengan mengadakan kompetisi
atau persaingan, menawarkan bonus, atau menggunakan stimulus yang lain.
2. Mengurangi konflik : menambah sumber daya yang diperebutkan dapat mengurangi
konflik, tentunya jika organisasi mempunyai sumber daya yang cukup.
3. Mengatasi konflik : ada tiga macam jenis pemecahan konflik
a. Dominasi : mempunyai ciri : menekan konflik, menghasilkan situasi menang - kalah
b. Kompromi : menentukan jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang
bertentangan.
c. Pendekatan integrative : konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan
masalah bersama yang dapat diselesaikan dengan teknik pemecahan masalah. Tiga
jenis pemecahan yang integral :
1) Konsensus: pihak yang terlibat dipertemukan, kemudian mendiskusikan
pemecahan terbaik
2) Konfrontasi : pihak pihak yang bertentangan dihadapkan dan saling menyatakan
pendapatnya secara langsung satu sama lain.
3) Penetapan tujuan yang lebih tinggi juga dapat dipakai dalam pendekatan ini jika
tujuan tersebut dapat memasukkan tujuan yang lebih rendah yang saling
bertentangan.
Hubungan manajemen konflik dengan peran manajer
Dalam upaya penanganan konflik sangat penting dilakukan, hal ini disebabkan karena
setiap jenis perubahan dalam suatu organisasi cenderung akan mendatangkan konflik.
Maka dari itu manajer memiliki peranan penting dalam mengelola/penanganan konflik
dalam suatu organisasi. Adapun peranan manajer dalam manajemen konflik sebagai
berikut:
a. Manajer sebagai mediator dalam pemecahan masalah
b. Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan
c. Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya
d. Manajer mempunyai peranan penting dalam mengambil keputusan
e. Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan dapat
diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum memutuskannya
3. Model komunikasi
Proses komunikasi yang paling sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : Pengirim -
> pesan -> penerima
a. Pengirim (sender) merupakan sumber pesan atau pihak yang memulai komunikasi
b. Encoding merupakan proses penerjemahan informasi ke dalam simbol-simbol tertentu
yang akan disampaikan ke penerima informasi
c. Pesan merupakan bentuk fisik hasil dari proses encoding
d. Media komunikasi merupakan metode penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak
lainnya
e. Penerima merupakan pihak menerima dan diharapkan mengerti pesan yang
disampaikan oleh pengirim
f. Decoding merupakan kebalikan encoding. Merupakan proses saat penerima
menerjemahkan atau mengartikan pesan yang diterima
g. Gangguan merupakan faktor-faktor yang menghambat komunikasi yang efektif

4. Motivasi manajer atau dorongan kepada karyawan untuk mengembangkan potensi sumber
daya para karyawan terdapat dua macam:
1) Motivasi financial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan
financial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif.
2) Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk
financial/uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan, dan
lain sebagainya
5. Strategi pemecahan konflik berdasarkan kebutuhan penyediaan sumber daya manusia yang
pertama adalah adanya pendekatan terhadap konflik yang dialami, pendekatan yang
dilakukan diantaranya:
1) Menghindar. Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu
konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan
akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang
memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.
namun pendekatan ini menurut saya kurang baik, kenapa ? kalau kita menghindari
konflik yang terjadi bukankah nantinya malah akan menimbulkan konflik yang lebih
besar. Lebih baik menerima konflik tersebut lalu meluruskan permasalahannya lalu
diskusikan agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.
2) Mengakomodasi. Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi
pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini
memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk
membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat
mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat
yang pertama.
3) Kompetisi. Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak
informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi
bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
4) Kompromi atau Negosiasi. Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada
waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5) Memecahkan Masalah atau Kolaborasi. Pemecahan sama-sama menang dimana
individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama dalam penyelesain
masalahnya.
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi
perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan
dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan
disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
1) Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan
kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa
dicapai suatu unit kerja saja.
2) Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme
diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator
dari dua atau lebih unit kerja.
3) Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta
anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
4) Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama.
Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan
permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
5) Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang
akan mendengarkan dan membuat keputusan.
6) Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas
pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan
perselisihan.
7) Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan
makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula
kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat
mempermudah kerjasama.
8) Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi
yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.
Ada tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi atau
penekanan, kompromi, dan pemecahan masalah integratif. Dominasi atau penekanan.
Dominasi atau penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1) Kekerasan (forcing) : yaitu penekanan otokratik.
2) Penenangan (smoothing) : menenangkan diri dari konflik
3) Penghindaran (avoidance) : menghidari konflik itu sendiri
4) Aturan mayoritas (majority rule) yaitu menyelesaikan konflik antar kelompok dengan
melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil.
5) Kompromi : yaitu mencari jalan tengah untuk kedua pihak yang terjadi konflik
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahawa strategi pemecahan konflik berdasarkan
kebutuhan penyediaan sumber daya manusia dapat diselesaikan dengan pendekatan, dan
pendekatan yang paling baik adalah memecahkan masalah dan kolaborasi yaitu
menyelesaikan masalah dengan kedua pihak menang. kemudian konflik juga dapat
dikendalikan atau dapat diturunkan instesitasnya dengan berbagai cara diantaranya adalah
membentuk forum agar masalah yang terjadi dapat diselesaikan.kemudian yang terakhir
adalah metode penyelesaian konflik, dan menurut sayang yang terbaik adalah kompromi
yaitu mencari jalan tengah untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai