PENELITIAN
PENDIDIKAN
KEDOKTERAN
Kolaborasi Pendidikan Kedokteran
Universitas Indonesia Universitas Andalas Universitas Sebelas Maret
Proyek Pengembangan Pusat Penelitian dan Pendidikan Kedokteran dan
dua Rumah Sakit Pendidikan (P4K-RSP)
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2016
PANDUAN
PENELITIAN
PENDIDIKAN
KEDOKTERAN
Tim Penyusun
Universitas Indonesia:
dr. Rita Mustika, M.Epid
dr. Diantha Soemantri, MMedEd, PhD
dr. Estivana Felaza, MPdKed
Dr. dr. Mardiastuti, MSc, SpMK(K)
dr. Ardi Findyartini, PhD
dr. Rina Agustina, MSc, PhD
dr. Enggar Sari Kesuma Wardhani
Universitas Andalas:
dr. Nur Afrainin Syah, MMedEd, PhD
dr. Detty Iryani, MKes, MPdKed, Alf
dr. Laila Isrona, MSc
DAFTAR ISI ii
Direktur Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi
Prof. Intan Ahmad
Untuk itu, panduan penelitian pendidikan kedokteran yang telah dihasilkan oleh Proyek
Pengembangan Pusat Pendidikan dan Penelitian Kedokteran dan Dua Rumah Sakit Pendidikan
(P4K-RSP) ini, diharapkan dapat digunakan oleh dosen, mahasiswa, peneliti, maupun praktisi di
Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit Pendidikan, maupun wahana pendidikan kedokteran. Di sisi
lain, panduan ini diharapkan dapat menjadi model panduan penelitian untuk bidang
pendidikan tinggi kesehatan lainnya. Panduan ini diharapkan dapat menjadi buku tumbuh
yang selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan pendidikan kedokteran yang paling
mutakhir.
Assalamualaikum Wr. Wb
Pertama tama kami panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat-
Nya sehingga Modul Panduan Penelitian Pendidikan Kedokteran dapat diterbitkan.
Kami menyambut baik penerbitan buku ini, oleh karena buku sejenis masih jarang
khususnya yang diterbitkan di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama, penelitian di
bidang Pendidikan Kedokteran di Indonesia masih relatif jarang. Sehingga Modul
Panduan ini menjadi penting keberadaanya.
Akhirnya kami ucapkan selamat dan terima kasih kepada tim redaksi atas terbitnya
Modul ini, semoga Modul ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
KATA PENGANTAR iv
Ketua Perhimpunan Pengkaji Ilmu Pendidikan
Kedokteran Indonesia
Prof. Dr. Marcellus Simadibrata Kolopaking PhD SpPD KGEH
Seiring dengan majunya ilmu kedokteran, makin dituntut pula peningkatan kualitas pendidikan
kedokteran, agar dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dunia dan Indonesia
khususnya. Peningkatan kualitas pendidikan kedokteran di dunia sudah terlihat dengan makin
kuat dan berkembangnya ilmu pendidikan kedokteran yang merupakan cabang ilmu kedokteran
terbaru. Di Indonesia ilmu pendidikan kedokteranpun sudah cukup lama dikenal, akan tetapi
mulai diresmikan sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran dalam Institusi pendidikan di
departemen pendidikan kedokteran di Fakultas KedokteranUnivesitas Indonesian dan Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada tahun 2006/2007.
Agar dapat maju dan berkembang, ilmu pendidikan kedokteran dituntut agar selalu uptodate
sesuai kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia dan perkembangan/kemajuan ilmu
pendidikan kedokteran dinegara maju dan dunia. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut
maka diperlukan selalu pembaruan dalam tridarma perguruan tinggi yang mencakup penelitian,
pendidikan dan pelayanan masyarakat. Dibidang penelitian telah dilakukan kolaborasi 3 fakultas
kedokteran universitas-universitas di Indonesia yaitu Universitas Indonesia(UI), Universitas
Andalas(UNAND) dan Universitas Sebelas Maret(UNS) dengan banyak topik yang diperlukan
sesuai dengan masalah pendidikan kedokteran yang ada di Indonesia. Dalam melakukan
penelitian tersebut, agar pelaksanaan dan hasilnya baik, diperlukan pedoman/panduan
pelaksanaan penelitian dibidang ilmu pendidikan kedokteran. Sudah banyak panduan penelitian
dibidang kedokteran akan tetapi lebih banyak membahas penelitian kuantitatif. Sedangkan
penelitian dibidang ilmu pendidikan biasanya mencakup penelitian kualitatif, penelitian
kuantitatif atau penelitian campuran kualitatir-kuantitatif. Panduan penelitian dibidang ilmu
pendidikan kedokteran masih sangat jarang didapatkan. Berdasarkan hal tersebut diatas, sangat
diperlukan sebuah panduan penelitian dibidang ilmu pendidikan kedokteran yang dapat
membantu pelaksanaan penelitian pendidikan kedokteran kolaborasi FKUI-FKUNAND-
FKUNS. Buku panduan ini dapat pula dipakai untuk dokter-dokter lain atau mahasiswa
kedokteran yang berminat dalam melakukan penelitian pendidikan kedokteran.
Saya ucapkan selamat pada tim editor dan kontributor buku panduan ini yang telah bersusah
payah membuat buku ini sampai selesai.
KATA PENGANTAR v
Anchor Kolaborasi Pendidikan
FK UI - FK UNAND - FK UNS
dr. Rita Mustika,M.Epid
Buku Panduan Penelitian Pendidikan Kedokteran ini merupakan salah satu luaran kegiatan
kolaborasi pendidikan three in one (Universitas Indonesia Universitas Andalas Universitas
Sebelas Maret) Proyek Pengembangan Pusat Pendidikan dan Penelitian Kedokteran dan Dua
Rumah Sakit Pendidikan (P4K-RSP) IDB-KEMENRISTEKDIKTI. Wacana pembuatan buku
ini mengemuka sebagai hasil brain-storming narasumber ilmu pendidikan kedokteran dari ketiga
institusi kolaborasi. Penelitian pendidikan kedokteran sebagai salah satu penelitian kedokteran
dirasa masih perlu disosialisasikan di kalangan dosen kedokteran. Penelitian pendidikan
kedokteran didefinisikan sebagai berbagai bentuk penelitian yang berhubungan dengan
pendidikan profesi kedokteran bahkan profesi kesehatan lainnya. Meliputi penelitian pendidikan
kedokteran di tahap akademik, profesi, spesialis bahkan tahap pendidikan berkelanjutan.
Penelitian pendidikan kedokteran ini sesungguhnya dapat dilakukan oleh seluruh sivitas
akademika sebuah institusi pendidikan dokter.
Seperti juga halnya klinisi yang melakukan penelitian klinik pada setting kliniknya, seorang dosen
kedokteran dapat pula melakukan penelitian pendidikan kedokteran pada setting pengajarannya.
Peserta didik juga dapat melakukan penelitian pada setting pembelajaran yang dialaminya sehari-
hari. Pengelola pendidikan dapat melakukan penelitian pada setting pendidikan yang dikelolanya,
untuk selanjutnya dijadikan masukan untuk pengambilan keputusan. Seandainya banyak
penelitian pendidikan dilakukan, tentu saja makin banyak bukti terkini diperoleh dan pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran.
Buku panduan penelitian pendidikan kedokteran ini disusun dalam beberapa kali pertemuan di
tahun 2015. Melibatkan tim penyusun dari ketiga institusi dan reviewer dari luar institusi yang
berkolaborasi yaitu dari Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah
Mada. Proses penyusunan dilakukan dengan penulisan bersama dan diskusi dinamis dalam
beberapa lokakarya yang difasilitasi oleh proyek. Penyempurnaan tulisan dan editing dilakukan
dengan perantara surat elektronik.
Buku panduan ini ditujukan untuk memberikan panduan yang bersifat umum, diharapkan dengan
membaca panduan ini sivitas akademika mendapatkan pemahaman mengenai
penelitian pendidikan kedokteran, disain yang digunakan, ruang lingkup penelitian, road map
dan tentu saja tergerak untuk melakukan penelitian pendidikan kedokteran pada akhirnya.
Sebagai sebuah karya kolaborasi, proses review dan pemberian masukan telah dilakukan berulang
kali. Namun demikian kami tetap menanti kritik membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan di waktu mendatang. Besar harapan kami buku panduan ini dapat bermanfaat
bagi pendidikan kedokteran di Indonesia.
KATA PENGANTAR vi
PANDUAN PENELITIAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN
1
Pendahuluan
PENDAHULUAN
12
PENDAHULUAN
14
yang sedemikian pesat ini membutuhkan dukungan berupa kurikulum dan strategi
pendidikan kedokteran
bukti-bukti ilmiah yang dapat diperoleh dari berbagai yang sedemikian pesat
penelitian, khususnya penelitian di bidang pendidikan ini membutuhkan
kedokteran. Penelitian pendidikan kedokteran akan dukungan berupa
bukti-bukti ilmiah yang
berkontribusi secara signifikan dalam pendidikan ilmuwan
dapat diperoleh dari
muda di bidang kedokteran (Collier, 2012). Pelaksanaan berbagai penelitian,
penelitian pendidikan kedokteran ini diperkuat oleh Undang- khususnya penelitian
PENDAHULUAN
16
PENDAHULUAN
PANDUAN PENELITIAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN
2
Lingkup dan Fokus
Penelitian Pendidikan
Kedokteran
Sebagai sebuah cabang ilmu kedokteran yang masih sangat Selain memiliki
kesamaan dengan ilmu
muda, penelitian pendidikan kedokteran juga berada pada
kedokteran lain,
tahap awal. Metodologi penelitian yang digunakan pada misalnya ilmu
penelitian pendidikan kedokteran masih dalam tahap biomedik, ilmu
perkembangan. Seperti halnya penelitian pada umumnya, pendidikan kedokteran
juga memiliki ciri sosial
penentuan desain penelitian sangat bergantung kepada
yang cukup besar
pertanyaan penelitian. Selain memiliki kesamaan dengan ilmu seperti halnya ilmu
kedokteran lain, misalnya ilmu biomedik, ilmu pendidikan pendidikan dan ilmu
sosial lainnya. Sehingga
kedokteran juga memiliki ciri sosial yang cukup besar seperti
penelitian pendidikan
halnya ilmu pendidikan dan ilmu sosial lainnya. Sehingga kedokteran dapat
penelitian pendidikan kedokteran dapat menggunakan desain menggunakan desain
kuantitatif dan desain kualitatif. kuantitatif dan desain
kualitatif.
Lingkup penelitian pendidikan kedokteran mencakup seluruh
tahapan pendidikan kedokteran dari pendidikan kedokteran
Area Topik
Mempelajari
sekelompok orang
Cohort, case-control
secara alami atau
Observasional dan studi asosiasi
statis dengan tujuan
atau komparasi.
untuk memprediksi
sejumlah outcome.
Knowledge creation
Penerapan berbagai
(systematic reviews)
pengetahuan dan
Knowledge
temuan riset pada
Translasional implementation
situasi sebenarnya
(guidelines)
yang cenderung
Efficiency studies
kompleks.
Membuat model
dengan berupaya Studi deskriptif
mengidentifikasi Studi kualitatif
dan menjelaskan Studi psikometri
Eksploratif
berbagai elemen (validitas dan
dari satu fenomena reliabilitas suatu
dan hubungannya alat ukur)
satu sama lain.
Mencari
pembenaran
Randomized
(justification);
Eksperimental Controlled Trial
menemukan bukti
(RCT)
terhadap efek suatu
intervensi.
Desain eksperimental Selain itu tidak sedikit pula digunakan desain eksperimental.
di bidang pendidikan Desain eksperimental di bidang pendidikan kedokteran yang
kedokteran yang
sering dilakukan yaitu perbandingan antara berbagai metode
sering dilakukan yaitu
perbandingan antara pembelajaran pada mahasiswa tahap akademik dan klinik
berbagai metode (Todres dkk, 2007). Desain eksperimental pada penelitian
pembelajaran pada
ilmu pendidikan kedokteran memiliki beberapa keterbatasan.
mahasiswa tahap
akademik dan klinik Menurut Ringsted dkk (2011), keterbatasan tersebut di
antaranya adalah:
Penetapan intervensi dan kontrol dapat sangat sulit
diterapkan dalam pendidikan kedokteran, karena
masih banyaknya ketidaksepakatan terminologi
(misalnya terkait problem based learning), dan bahwa
suatu intervensi tertentu dapat mempengaruhi hasil
pada tiap individu secara bervariasi.
Perbandingan antara kelompok yang diintervensi
dengan yang tidak diintervensi dapat menjadi tidak
berarti. Misalnya saat peneliti membandingkan
performa kemampuan resusitasi antara kelompok
yang dilatih dengan yang tidak dilatih, terdapat
kemungkinan hasil penelitian menunjukkan
performa dua kelompok tersebut akan sama Oleh
karena itu, dalam penelitian pendidikan kedokteran,
direkomendasikan untuk membandingkan suatu
intervensi dengan bentuk intervensi yang lain.
Dalam upaya randomisasi, proses blinding sulit
dilakukan karena intervensi dapat diketahui dengan
mudah dan terkendala aspek etika.
Penelitian bagi S1 :
Survei tentang tingkat empati mahasiswa adaptasi
dan validasi kuesioner (e.g Jeffersonscale of empathy)
(desain: cross sectional)
Penelitian bagi S2 :
Intervensi proses pengajaran dan pembelajaran
(teaching-learning) dengan evaluasi jangka pendek
dan jangka panjang untuk kemampuan empati serta
evaluasinya (desain: Randomized Control Trial)
Penelitian bagi S3 :
Systematic review atau modelling pendidikan empati dalam
pendidikan dokter dan dokter spesialis
lain sebagainya.
Melaksanakan pelatihan penulisan artikel hasil
penelitian pendidikan kedokteran untuk publikasi di
jurnal nasional dan internasional.
Melaksanakan seminar hasil penelitian pendidikan
kedokteran tingkat universitas, nasional, dan
internasional.
Memfasilitasi staf pengajar untuk terlibat aktif dalam
pertemuan ilmiah pendidikan kedokteran dalam
berbagai level. Contoh seminar yang dapat diikuti di
luar negeri konferensi Association of Medical Education in
Europe (AMEE), Asia Pasific Medical Education Conference
(APMEC), South East Asia Regional Association for
Medical Education (SEARAME), Asian Medical Education
Association (AMEA), International Medical Education
Conference (IMEC); dan di dalam negeri Jakarta Meeting
on Medical Education (JAKMED), Pertemuan Pengkaji
Ilmu Pendidikan Kedokteran Indonesia (PERPIPKI),
Pertemuan dan Ekspo Pendidikan Kedokteran
Indonesia (PEPKI), International Symposium on One
Health Approach for Health Professions Education (IASHE
AIDI-PROKESI).
Peta jalan (road map) penelitian adalah arah jalan atau Peta jalan (road map)
penelitian adalah arah
rencana strategis suatu institusi dalam bidang penelitian,
jalan atau rencana
yang dijadikan kerangka acuan umum bagi berbagai pihak strategis suatu institusi
yang berkepentingan dengan pelaksanaan penelitian di dalam bidang
institusi tersebut (ARUP 2013, Canadian Institutes of Health penelitian, yang
dijadikan kerangka
Research). Peta jalan penelitian menggambarkan sasaran
acuan umum bagi
atau tujuan yang ingin dicapai oleh insitusi dalam bidang berbagai pihak yang
penelitian, strategi pencapaian dan evaluasi, serta indikator berkepentingan
dengan pelaksanaan
pencapaiansasaran/tujuan tersebut. Keberadaan peta jalan
penelitian di institusi
penelitian memungkinkan institusi memastikan setiap tersebut
kegiatan penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika
berada pada jalur yang benar dan dapat mendWukung
pencapaian visi dan misi universitas (Noor, 2013). Namun,
peta jalan penelitian bersifat tentatif dan dapat berubah sesuai
Selain itu, peta jalan penelitian ini dapat pula disusun dalam
bentuk alur aktivitas penelitian yang memiliki beberapa topik
penelitian sebagaimana tergambar pada bagan 7.
Rencana Induk Penelitian UNS 2011-2015: Kesehatan, Penyakit Tropis, Gizi dan Obat-obatan
(5) dan Pembangunan Manusia dan Daya Saing Bangsa (12)
PENUTUP
62
Tinjauan
Pustaka
Amin Z (2000). How do our new graduate prefer to learn?. Singapore
Medical Journal. 2000; Vol 41: 317-323
PENUTUP
64
Harden HM, Grant J, Buckley G dan Hart IR (1999). BEME Guide No.1: Best
Evidence Medical Education, Medical Teacher. 1999; Vol 21:6.
Scherpbier A (2013). Medical education research: a new area. Presented in the 6th
Jakarta Meeting on Medical Education, 7-8 December 2013.
Wahid MH, Werdhani RA (2011). Grade point average, progress test, and try outs test as
a tools for curriculum evaluation and graduates performance prediction at the national
board examination. J Med Sci 2: 13021305.
PENUTUP