Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Hasil pengolahan data dari total populasi target, diperoleh gambaran umum
beserta distribusi dan frekuensi usia, masa menopause, jumlah kehilangan gigi,
dan densitas tulang, sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi dan frekuensi usia, masa menopause, jumlah kehilangan
gigi, dan densitas tulang populasi target

Variabel Kelompok Frekuensi Persentase


40 50 57 18,3 %
Usia
51 60 162 51,9 %
(tahun)
> 60 93 29,8 %
Total 312 100%
Masa 15 160 51,3 %
Menopause 6 10 62 19,9 %
(tahun) > 11 90 28,8 %
Total 312 100%
0 34 10,9 %
Jumlah
15 111 35,6%
Kehilangan
6 10 82 26,3%
Gigi
> 10 85 27,2%
Total 312 100%
Normal 58 18,6 %
Densitas Tulang Osteopenia 138 44,2 %
Osteoporosis 116 37,2 %
Total 312 100%

33 Universitas Indonesia
34

Tabel 4.2. Gambaran umum populasi target

Rata-Rata Nilai Minimum Nilai Maksimum

Usia
57,53 41 82
(tahun)
Masa Menopause
8,41 1 35
(tahun)
Jumlah Kehilangan
8,13 0 32
Gigi

Berdasarkan tabel 4.1., terlihat bahwa terdapat total 312 subyek, namun dari
312 subyek tersebut, hanya 278 sampel yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan, 34 sampel lainnya tidak memenuhi kriteria karena subyek tidak
memiliki gigi hilang. Gambaran umum derajat resorbsi tulang alveolar di daerah
tidak bergigi disajikan dalam grafik berikut:

160 135
140 (48,6%)

120 102
(36,7%)
100
Frekuensi

Rendah
80
Sedang
60 41
(14,7%) Tinggi
40

20

0
Derajat Resorbsi Tulang Alveolar di Daerah Tidak Bergigi

Gambar 4.1. Distribusi dan frekuensi derajat resorbsi tulang alveolar di


daerah tidak bergigi

Universitas Indonesia
35

Setelah diperoleh gambaran umum keadaan subyek penelitian, analisis data


dilanjutkan untuk mengetahui distribusi dan frekuensi derajat resorbsi tulang
alveolar di daerah tidak bergigi pada perempuan pascamenopause dengan
penurunan densitas tulang. Subyek-subyek yang telah memenuhi syarat pun
dipilih yang mengalami penurunan densitas tulang, yakni osteopenia sebanyak
122 subyek dan osteoporosis sebanyak 108 subyek (total subyek=230 orang), 48
subyek lainnya memiliki densitas tulang normal, sehingga tidak dianalisis. Hasil
yang diperoleh adalah sebagai berikut:

80 71
(65,7%)
70
55
60 (45,1%)
48
50 (39,3%)

40
25
30 (23,1%)
19
(15,6%)
20 12
(11,1%)
10

0
Osteopenia Osteoporosis

Resorbsi tulang alveolar di daerah tidak bergigi dengan derajat rendah


Resorbsi tulang alveolar di daerah tidak bergigi dengan derajat sedang
Resorbsi tulang alveolar di daerah tidak bergigi dengan derajat tinggi

Gambar 4.2. Perbandingan derajat resorbsi tulang alveolar di daerah tidak


bergigi pada perempuan osteopenia dan osteoporosis pascamenopause

Berdasarkan gambar 4.2., resorbsi tulang alveolar dengan derajat sedang


adalah yang paling banyak ditemukan pada perempuan osteopenia
pascamenopause. Sedangkan pada perempuan osteoporosis pascamenopause,
Universitas Indonesia
36

resorbsi tulang alveolar dengan derajat tinggi. adalah yang paling banyak
ditemukan
Pada perempuan osteopenia, selisih antara derajat resorbsi sedang dan tinggi
hanya 7 subyek atau 5,8%. Sedangkan selisih antara derajat resorbsi sedang dan
rendah cukup besar, yakni 36 subyek atau 29,5%.
Pada perempuan osteoporosis, terdapat selisih yang cukup besar antara
derajat resorbsi tinggi dan sedang, yakni 46 subyek atau 42,6%. Begitu pula antara
derajat resorbsi tinggi dan rendah, yakni 59 subyek atau 54,6%.
Derajat resorbsi tinggi pada perempuan osteoporosis lebih tinggi dibanding
pada perempuan osteopenia, dengan selisih 23 subyek atau 10%. Derajat resorbsi
sedang lebih banyak ditemukan pada perempuan osteopenia dibanding perempuan
osteoporosis, dengan selisih 30 subyek atau 13,04%. Sedangkan derajat resorbsi
rendah lebih banyak ditemukan pada perempuan osteopenia dibanding perempuan
osteoporosis, namun dengan selisih yang cukup kecil, yakni 7 subyek atau 3,04%.

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai