Anda di halaman 1dari 11

Akuntansi Sektor Publik

REGULASI DAN STANDAR SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK 2 :

NUR AMANDA SARI (A31114006)

RAFIQAH ITSNAINI (A31114011)

ANDI MUH. FARID WAJDI (A31114521)

SALMAN ALFARIDZI (A31114523)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASASSAR

2016
REGULASI DAN STANDAR SEKTOR PUBLIK

A. Latar Belakang
Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau prinsip-prinsip yang
mengatur perlakukan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan
pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi
merupakan praktek khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar.
Untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, sistem akuntansi sektor
publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern atas penerimaan dan
pengeluaran dana publik.
Dalam konteks organisasi sektor publik diperlukan sebuah paket standar
akuntansi tersendiri dikarenakan adanya kekhususan uang signifikan antara organisasi
sektor publik dengan perusahaan komersial. Diantaranya adanya kewajiban
pertanggungjawaban kepada publik yang lebih beasar atas penggunaan dana-dana
yang dimiliki.

B. Pengertian Dan Tujuan Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-
lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggung jawaban kepada publik yang
meliputi suatu proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan dan
pelaporan transaksi keuangan suatu organisasi publik yang menyediakan informasi
keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan
keputusan.

Tujuan Akuntansi Sektor Publik:


1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumberdaya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan management control.
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer sektor publik untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif
program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya; dan
memungkinkan bagi pegawai sektor publik untuk melaporkan kepada publik atas
hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan
accountablity.

C. Pengertian Dan Tujuan Standar Akuntansi Sektor Publik


Standar akuntansi sektor publik adalah adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi sektor
publik. Tujuan regulasi dan standar pelaporan akuntansi sektor publik adalah
agar pembaca laporan keuangan dapat memahami laporan keuangan.
Regulasi di sektor publik dibagi dalam dua bagian besar, yaitu perkembangan
regulasi yang terkait dengan organisasi nirlaba dan instansi pemerintahan. Sifat
regulasi disektor publik setiap jenis bersifat lebih spesifik untuk setiap organisasi.
Pada instansi pemerintah, regulasi yang digunakan cenderung lebih rumit dan detail.

D. Perumusan Standar Akuntansi


Perumusan standar akuntansi oleh suatu komite independen bisa
mempengaruhi banyak aspek. Banyak sekali faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan agar suatu standar tidak menyimpang jauh dari kerangka konseptual
akuntansi dan tetap memperhitungkan konsekuensi ekonomi. Standar diturunkan dari
suatu postulat. Penurunan standar dari suatu postulat harus mempertimbangkan
kendala-kendala para pengguna laporan keuangan agar informasi akuntansi
bermanfaat secara optimal. Kendala-kendala tersebut antara lain faktor materialitas
(materiality), konsistensi (consistency), keseragaman (uniformity), keterbandingan
(comparability) dan ketepatan waktu (timeliness).

E. Perkembangan Regulasi Dan Standar Akuntansi Sekor Publik


a. Perkembangan Regulasi Terkait Organisasi Nirlaba
Regulasi Tentang Yayasan.
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial,
keagaamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Regulasi
yang terkait dengan yayasan adalah undang undang RI Nomor 16 Tahun
2001, yang dimaksudkan untuk menjamin kepastian dan ketertiban hukum
agar yayasan dapat berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya
berdasarkan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas kepada masyarat.
Regulasi tentang Partai Politik.
Regulasi tentang partai politik mulai berkembang pesat sejak era eformasi
dengan sistem multipartainya. Undang-undang yang pertama ada setelah era
reformasi adalah undang-undang nomor 2 tahun 1999 tentang partai politik.
Seiring dengan perkembangan masyarakat dan perubahan sistem
ketatanegaraan yang dinamis diawal-awal era reformasi, undang-undang ini
diperbarui dengan Undang-undang nomor 31 tahun 2002 tentang partai
politik.
Regulasi tentang Badan Hukum Milik Negara dan Badan Hukum
Pendidikan Badan Hukum Milik Negara (BHMN)
adalah satah satu bentuk badan hukum di Indonesia yang awalnya dibentuk
untuk mengakomodasi kebutuhan khusus dalam rangka privatisasi lembaga
pendidikan yang memiliki karakteristik tersendiri, khususnya sifat non-profit
meski berstatus sebagai badan usaha.
Regulasi tentang Badan Layanan Umum.
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instasi dilingkungan pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan. BLU dibentuk untuk mempromosikan peningkatan layanan
publik melalui fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU yang dikelola secara
profesional dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas.

b. Perkembangan Regulasi Terkait Keuangan Negara


UU 17 tahun 2003 adalah tonggak sejarah penting yang mengawali reformasi
keuangan negara kita menuju pengelolaan keuangan yang efisien dan modern
berikut beberapa hal penting yang diatur dalam undang-undang ini.
1. Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara
2. Penyusunan dan penetapan APBN
3. Penyusunan dan penetapan APBD
4. Hubungan Keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral, pemerintah
daerah serta pemerintah/lembaga asing
5. Hubungan Keuangan antara pemerintah dan perusahaan negara,perusahaan
daerah, perusahaan swasta, serta badan pengelola dana masyarakat
6. Pertaggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


1. Pejabat perbendaharaan Negara
2. Penatausahaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
3. Penyelesaian Kerugian Negara
4. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
5. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

d. Perkembangan Regulasi Terkait Otonomi Daerah


Selama tiga tahun pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah menyadari
masih terdapat banyak aspek yang menjadi kelemahan sekaligus celah dalam
peraturan perundangan yang sering menimbulkan kerancuan, disamping itu UU
Nomor 22 Tahun 1999 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan,
ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggara otonomi daerah yang lebih efisien.
Dengan demikin dikeluarkanlah UU pengganti berikut:
1. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan
2. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Daerah.

F. Standar Akuntansi Pemerintahan


Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah,
yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan akuntansi pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan
LKPD
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 24
Tahun 2005. SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan
dan disusun mengacu kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.
SAP harus digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan
pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah.

Tahap-tahap penyiapan SAP adalah sebagai berikut:


a. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
b. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
c. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
d. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
e. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
f. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
g. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
h. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik
(Public Hearings)
i. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
j. Finalisasi Standar

Kandungan PP SAP
PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan
PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran
PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas
PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan
PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi
PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap
PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban
PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,
dan Peristiwa Luar Biasa
PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian

PP SAP akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan


laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah berupa:
1. Neraca,
2. Laporan Realisasi Anggaran,
3. Laporan Arus Kas, dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Tujuan SAP yaitu dengan adanya SAP maka laporan keuangan pemerintah
pusat/daerah akan lebih berkualitas (dapat dipahami, relevan, andal dan dapat
diperbandingkan). Dan laporan tersebut akan diaudit terlebih dahulu oleh BPK untuk
diberikan opini dalam rangka meningkatkan kredibilitas laporan, sebelum
disampaikan kepada para stakeholder antara lain: pemerintah (eksekutif), DPR/DPRD
(legislatif), investor, kreditor dan masyarakat pada umumnya dalam rangka
tranparansi dan akuntabilitas keuangan negara.

G. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku
petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi atau kesepakatan, peraturan dan
prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau institut resmi. Dengan kata lain
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan sebuah peraturan
tentang prosedur akuntansi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh sebuah
lembaga atau institut resmi. PSAK mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori
yang berlaku dalam hal praktek pembuatan laporan keuangan guna memperoleh
inforamsi tentang kondisi ekonomi.
Ikatan Akuntansi Indonesia sebenarnya telah memasukan standar untuk
organisasi nirlaba di Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar ini
tercantum pada PSAK nomor 45 tentang organisasi nirlaba. Namun, standar ini belum
mengakomodasi praktik-praktik lembaga pemerintahan ataupun organisasi nirlaba
yang dimilikinya. Karna itu, pemerintah mencoba menyusun suatu standar yang
disebut dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Standar akuntansi sektor publik juga telah diatur secara internasional.
Organisasi yang merancang standar ini adalah International Federation of
Accountants-IFAC (Federasi Auntan Internasional). Mereka membuat suatu standar
akuntansi sector publik yang disebut Internation Public Sector Accounting Standards-
IPSAS ( Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik ). Standar ini menjadi
pedoman bagi perancangan standar akuntansi pemerintahan di setiap Negara di dunia.

H. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara


Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) adalah patokan untuk
melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dinyatakan dalam bentuk Pernyataan
Standar Pemeriksaan (PSP). Standar Pemeriksaan Keuangan Negara digunakan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagai pedoman dalam pemeriksaan Laporan
Keuangan. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara ditetapkan dengan Peraturan
BPK Nomor 1 Tahun 2007
SPKN ini berlaku untuk semua pemeriksaan yang dilaksanakan terhadap
entitas, program,kegiatan serta fungsi yang berkaitan dengan pelaksanaan
pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. SPKN berlaku bagi:
1. Badan Pemeriksaan Keuangan RI
2. Akuntan publik atau pihak lainnya yang melakukan pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara, untuk dan atas nama
BPK-RI
3. Aparat pengawas Internal Pemerintah (APIP) termaksud Satuan Pengawasan
Intern (SPI) BUMN/BUMD, sebagai acuan dalam menyusun standar
pemeriksaan sesuai dengan kedudukan, tugas pokok, dan fungsi masing-
masing.
4. Pihak-pihak lainnya yang ingin menggunakan SPKN

Fungsi SPKN dapat menjadi acuan bagi aparat pengawasan internal pemerintah
maupun pihak lain dalam penyusunan standar pengawasan sesuai kedudukan,
tugas, dan fungsinya. Pelaksanaan pemeriksaan yang didasarkan pada Standar
Pemeriksaan akan meningkatkan kredibilitas informasi yang dilaporkan atau
diperoleh dari entitas yang diperiksa melalui pengumpulan dan pengujian bukti
secara obyektif.
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara memuat:
1. Persyaratan profesional pemeriksa,
2. Mutu pelaksanaan pemeriksaan,
3. Persyaratan laporan pemeriksaan yang profesional

Tujuan SPKN adalah untuk menjadi ukuran mutu bagi para pemeriksa dan
organisasi pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara.

SPKN membagi audit menjadi tiga jenis:


1. Pemeriksaan keuangan
Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan.
Pemeriksaan keuangan tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan yang
memadai (reasonable assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Pemeriksaan kinerja.
Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara
yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan
aspek efektivitas.
3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu bertujuan untuk memberikan simpulan
atas suatu hal yang diperiksa. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu dapat
bersifat: eksaminasi (examination), reviu (review), atau prosedur yang
disepakati (agreed-upon procedures).

Jenis pemeriksaan yang diuraikan dalam SPKN meliputi:


PSP 01 : STANDAR UMUM
PSP 02 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEUANGAN
PSP 03 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN KEUANGAN
PSP 04 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA
PSP 05 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN KINERJA
PSP 06 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DENGAN
TUJUAN TERTENTU
PSP 07 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN
TERTENTU

Standar Umum SPKN

Standar umum SPKN memberikan kerangka dasar yang penting untuk


menerapkan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan secara efektif. Standar
umum SPKN ini akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Persyaratan Kemampuan/Keahlian
Standar umum pertama SPKN mengharuskan audit dilakukan oleh staf yang
secara kolektif memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang dibutuhkan
untuk melaksanakan audit.
2. Persyaratan Indenpendensi
Standar umum kedua SPKN mengatur tentang indenpendensi auditor. Standar ini
mengharuskan organisasi pemeriksa dan para pemeriksanya untuk
mempertahankan indenpendensinya, sehingga pendapat, kesimpulan,
pertimbangan, atau rekomendasi dari hasil pemeriksaan tidak memihak.
3. Penggunaan Kemahiran Profesional secara cermat dan Saksama
Dalam hal ini, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya secara
cermat dan saksama, dengan memerhatikan prinsip-prinsip pelayanan atas
kepentingan publik serta memelihara integritas, objektifitas, dan indenpendensi
dalam menerapkan kemahiran profesional terhadap setiap aspek pekerjaanya.
4. Pengendalian Mutu
Sistem pengendalian mutu tersebut harus dapat memberikan keyakinan bahwa
organisasi pemerikasa telah menerapkan dan mematuhi standar pemerikasaan
yang berlaku, serta telah menetapkan dan mematuhi kebijakan dan prosedur
pemeriksaan yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :
Nordiawan, Deddi. Akuntansi Sektor Publik.Jakarta : Salemba Empat , 2009.

INTERNET :
https://prezi.com/3jqgjeavzp1d/copy-of-regulasi-dan-standar-akuntansi-sektor-publik/

http://www.kkn.planetbiru.com/apps/smartroom/view.php?type=html&key=czoyOToiZD0y
MDAwKzcmZj1icGsxLTIwMDcuaHRtJmpzPTEiOw==

https://wiraswadesi.wordpress.com/2011/10/25/standar-pemeriksaan-keuangan-negara/

http://ar-alfajri.blogspot.co.id/2013/10/regulasi-dan-standar-akuntansi-sektor.html

Anda mungkin juga menyukai