Documents - Tips Laporan Spektrofotometri Uv Visible
Documents - Tips Laporan Spektrofotometri Uv Visible
TUJUAN
DASAR TEORI
Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal
ini dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan.
Secara kuantitatif, besarnya energi yang diserap oleh zat akan identik dengan jumlah zat di
dalam larutan tersebut. Secara kualitatif, panjang gelombang dimana energi dapat diserap akan
menunjukkan jenis zatnya (Keenan 1992).
Bila cahaya putih yang berisi seluruh spektrum panjang gelombang, melewati suatu
larutan kimia yang berwarna dan tembus cahaya bagi panjang-panjang gelombang tertentu tetapi
menyerap panjang-panjang gelombang lain, larutan itu akan tampak berwarna bagi pengamat,
karena hanya gelombang yang diteruskan yang sampai ke mata. Panjang-panjang gelombang
itulah yang menentukan warna larutan.
Cahaya yang dapat dilihat oleh manusia disebut cahaya terlihat atau sinar tampak.
Biasanya cahaya yang terlihat merupakan campuran dari senyawa yang mempunyai berbagai
panjang gelombang, mulai dari 400 nm hingga 760 nm, seperti pelangi di langit.
Bila seberkas sinar radiasi dengan intensitas I0 dilewatkan melalui medium yang
panjangnya b dan mengandung atom-atom pada tingkat energi dasar dengan konsentrasi c, maka
radiasinya akan diserap sebagian dan intensitas radiasinya akan berkurang menjadi I sehingga
berlaku persamaan:
I = I0 ek.b.c .(1)
Atau
k
a = koefisien serapan (serapan molar)
2,303
k = tetapan perbandingan
Metode kurva kalibrasi, yaitu dengan membuat kurva antara konsentrasi larutan standar
terhadap absorbansi berbentuk garis lurus. Menginterpolasikan absorbansi dari larutan cuplikan
ke dalam kurva kalibrasi tersebut akan diperoleh konsentrasi larutan cuplikan.
ALAT BAHAN
Spektrofotometer Labo Larutan induk Fe2+ 1000 ppm
Pipet tetes Larutan HNO3 4 N
Pipet ukur 5 ml, 10 ml, 25 ml Larutan KCNS 10%
Labu takar 50 ml 6 buah Aquades
Botol semprot
Gelas kimia 100 ml, 250 ml
Bola hisap
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan
Pembahasan
Dila Adila
Praktikum kali ini merupakan praktikum untuk mencari konsentrasi sampel dengan
menggunakan data dari panjang gelombang yang terbaca. Penentuan Panjang gelombang
menggunakan dua spektrofotometer yaitu spektrofotometer Labo. Larutan yang akan diamati
melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal ini dilakukan supaya zat di dalam
larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan. Sehingga larutan induk dari Fe3+
harus ditambahkan KSCN sebagai pengompleknya (pemberi warna) dalam suasana asam
(dengan ditambahankan H2SO4 pekat) sehingga larutan induk Fe3+ berwarna merah (aran
komplementer). Tujuan penambahan HNO3 adalah sebagai penstabil saat pengkompleksian
dengan KCNS (oksidator).
Larutan standar dengan memvariasikan konsentrasi Fe3+ 100 ppm menjadi 10 ppm, 15 ppm,
20 ppm, 22 ppm dan 25 ppm. Sehingga seharusnya semakin tinggi konsentrasi semakin pekat
pula warna pengompleksan Fe3+. Larutan blanko yang manjadi standar dibuat tanpa penambahan
larutan Fe3+ sehingga warna larutan tetap bening dengan tidak adanya cahaya yang terserap
(%T=100 dan A=0). Larutan blanko digunakan untuk proses pengkalibrasian dan untuk
mengetahui daya absorbansi dari larutan tersebut.
Dari hasil penentuan panjang gelombang maksimum dengan menggunakan larutan Fe3+ pada
spektro Labo didapatkan panjang gelombang maksimum = 480 nm. Panjang gelombang
maksimum digunakan untuk menentukan tingkat adsorbansi Larutan standar yang lain dan
sampel.