Anda di halaman 1dari 15

PROFIL PERUSAAAN

PERESMIAN dan PERGESERAN KEPEMILIKAN

Perusahaan diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas
terpasang 250.000 ton semen per tahun, dan di tahun 2014 kapasitas terpasang mencapai 31,8 juta ton/tahun.

Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa EfekSurabaya (kini
menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta
lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan masyarakat
27%.
Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang
mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15
September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.Total
kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun.

Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14% melalui
penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang berpusat di
Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%.
Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi: Pemerintah Republik
Indonesia 51,0%, masyarakat 23,4% dan Cemex 25,5%.

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepadaBlue Valley
Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,0% Blue Valley
Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24,0%. Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTELtd,
menjual seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga komposisi pemegang saham Perseroan
berubah menjadi Pemerintah 51,0% dan publik 48,9%.

PRODUK YANG DIHASILKAN


Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen utama yang diproduksi adalah semen
Portland Tipe II-V (Non-OPC). Di samping itu, juga memproduksi berbagai tipe khusus dan semen
campur (mixed cement), untuk penggunaan yang terbatas. Berikut ini penjelasan mengenai jenis
semen yang diproduksi serta penggunaannya. Semen produksi perseroan memiliki kualitas yang
tinggi dan telah memenuhi standar SNI, ini wujud komitmen perusahaan sebagai produsen semen
berkualitas di Indonesia dan produsen semen terbesar di Asia Tenggara.

SEMEN LPORTLAND TIPE I SEMEN PORTLAND II

Semen Portland II adalah semen yang mempunyai


ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa,
Dikenal pula sebagai Ordinary Portland dermaga, saluran irigasi, beton, massa dan bendungan.
Cement(OPC), merupakan semen hidrolis yang
dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum,
seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan
persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan,
gedung-gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan
raya.

SEMEN PORTLAND TIPE III SEMEN PORTLAND TIPE V

Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi


Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung
untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi
memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air,
proses pengecoran dilakukan dan memerlukan jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit
penyelesaian secepat mungkin, seperti pembuatan tenaga nuklir.
jalan raya bebas hambatan, bangunan tingkat tinggi
dan bandar udara.

SPECIAL BLENDED CEMENT (SBC) SUPER MASONRY CEMENT (SMC)


Adalah semen khusus yang diciptakan untuk Adalah semen yang dapat digunakan untuk
pembangunan megaproyek jembatan konstruksi perumahan dan irigasi yang
Surabaya-Madura (Suramadu) dan sesuai struktur betonnya maksimal K225, dapat juga
digunakan untuk bangunan di lingkungan air digunakan untuk bahan baku pembuatan
laut, dikemas dalam bentuk curah. genteng beton hollow brick, paing
block dan tegel.

PORTLANDT POZZOLAN CEMENT PORTLAND COMPOSITE CEMENT


(PPC) (PCC)

Adalah bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan
menggiling terak, gypsum, dan bahanpozzolan. bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih
Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang bahan anorganic. Kegunaan semen jenis ini sesuai
memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
sedang, seperti : jembatan, jalan raya, perumahan, plesetan bangunan khusus seperti beton para-cetak,
dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi, beton para-tekan dan paving block.
dan fondasi pelat penuh.

OIL WELL CEMENT (OWC) CLASS G HRC

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam
dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah
diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai Basic OWC.
Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.
SEMEN THANG LONG PCB40

Portland cement blender (PCB40) sesuai dengan TCVN 6260:19979. Semen Thang Long
PCB40 dapat meningkatkan daya kerja concrete, meningkatkan daya tahan terhadap
penyerapan air, erosi lingkungan dan bertahan lama, dan sangat cocok untuk iklim di Vietnam.

Selain sifat-sifat yang unggul tersebut, semen Thang Long memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Sangat Halus.
Berwarna abu-abu sesuai selera pelanggan.
Setting Time: Initial Time:sekitar 120-170 menit. Final Time: setelah 3 4 jam. Cocok
untuk pekerjaan konstruksi.
Mutu yang stabil. Cement Strength selalu melampaui standar untuk menghemat jumlah
pemakaian semen.
Daya tahan tinggi terhadap sulfat untuk konstruksi bawah tanah dan bawa air. Emisi panas
yang rendah saat setting Time, bermanfaat untuk konstruksi yang luas yang menggunakan
bata ringan (concrete blocks).

SEMEN THANG LONG PC50

Semen jenis ini sesuai untuk bangunan berspesifikasi tinggi atau beton khusus yang digunakan
untuk proyek-proyek besar, sesuai dengan standar negara-negara pengimpor semen di Asia,
Eropa dan Amerika. Produk ini cocok diaplikasikan pada jenis proyek konstruksi dengan
persyaratan rumit, misalnya: jembatan, jalan, proyek pembangkit listrik tenaga air, konstruksi
beton bertulang, maupun konstruksi beton dengan kuat tekan tinggi. Produk ini memiliki
toleransi penyimpanan yang lebih panjang, sehingga mendukung proyek yang jauh lokasinya
meski dalam bentuk ready mix concreate. PC50 memiliki tingkat resistensi yang tinggi
terhadap sulfat sehingga tepat jika diaplikasikan dalam bangunan yang ada di bawah tanah
atau air. Kadar kapur dan suhu panas rendah sehingga mampu mengurangi kemungkinan retak
atau pecah pada blok beton besar atau konstruksi beton.
Super White Cement

adalah semen putih berkualitas tinggi yang dapat diaplikasikan untuk keperluan dekorasi
baik interior maupun eksterior, serta melapisi nat sambungan keramik, profile, dan lainnya.
Selain lebih putih, produk semen putih Semen Gresik memiliki banyak keunggulan seperti
lebih hemat, lebih rekat dan lebih kuat

Semen Portland Tipe I dan PPC tersedia di pasar retail, sementara jenis lainnya hanya diproduksi
berdasarkan pesanan dalam jumlah tertentu. Produk-produk tersebut dipasarkan terutama untuk
kebutuhan pasar dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Sebagian besar produk dipasarkan
dalam bentuk kemasan zak, sedangkan selebihnya dalam bentuk curah. Perseroan merupakan
produsen semen yang memiliki berbagai jenis produk semen berkualitas untuk memenuhi
kebutuhan pasar di Indonesia.

Produk unggulan

Super White Cement

adalah semen putih berkualitas tinggi yang dapat diaplikasikan untuk keperluan dekorasi baik
interior maupun eksterior, serta melapisi nat sambungan keramik, profile, dan lainnya. Selain lebih
putih, produk semen putih Semen Gresik memiliki banyak keunggulan seperti lebih hemat, lebih
rekat dan lebih kuat
PRODUK PESAING
-
PROSES PRODUKSI
A. Proses Basah

Pada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan menambahkan air dalam jumlah tertentu
serta dicampurkan dengan luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25-40% (slurry)
dikalsinasi dalam tungku panjang (long rotary kiln).

B. Proses Kering

Pada proses ini bahan baku diolah (dihancurkan) di dalam Raw Mill dalam keadaan kering dan
halus, dan hasil penggilingan (tepung baku) dengan kadar air 0,5-1% dikalsinasi dalam rotari kiln.
Proses ini menggunakan panas sekitar 1500-1900 Kcal /Kg kilnker.

2. 2 Pemilihan Proses

A. Proses Basah

Proses Basah Proses ini dimulai dengan mencampur semua bahan baku dengan air. Setelah itu
dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancukan tadi dibakar menggunakan bahan bakar
minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses ini sudah jarang dilakukan oleh produsen
semen.

B. Proses kering

Proses ini memakai proses penggilingan yang dilanjutkan dengan proses pembakaran. Ada lima
tahapan dalam proses ini, seperti proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer
dan roller meal, proses pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen, proses
pembakaran bahan baku untuk menghasilkan terak, proses pendinginan terak, dan terakhir proses
penggilingan clinker dan gypsum.

Bahan baku pembuatan semen terdiri dari 2 komponen yaitu bahan baku utama dan bahan
tambahan. Bahan baku utama yang digunakan adalah batu kapur (CaCO3) kemurnian 55%-60%
dan tanah liat (Al2O3) kemurnian 65%-70%. Sedangkan bahan penolong yaitu: pasir silica (SiO2),
pasir besi (Fe2O3) dan gypsum (CaSO4.2H2O).

3.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan

A. Bahan Baku

Bahan baku adalah suatu material dasar yang digunakan dalam menciptakan suatu produk.

1. Batu Kapur/Limestone (CaCO3)

Berdasarkan kandungan CaCO3-nya Batu Kapur dapat dibagi 3 kelompok, yaitu :

Batu Kapur Kadar Tinggi (High Grade). Kandungan CaCO3 nya tinggi, lebih dari 93%, MgO
maksimal 2%, bersifat rapuh, H2O maksimal 5%.

Batu Kapur Menengah (Middle Grade). Kandungan CaCO3 88% 92%, bersifat kurang keras.

Batu Kapur Kadar Rendah (Low Grade). Kandungan CaCO3 85%-87%, bersifat keras.

Batu kapur yang digunakan adalah batu dengan kadar tinggi dan menengah (CaCO3 > 88%).
Adapun komposisi batu kapur secara umum ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Sifat fisik batu kapur:

- Fase : Padat

- Warna : Putih

- Kadar air : 7-10

- Bulk density : 1,3 ton/m3


- Spesifik Gravity : 2,49

- Kandungan CaO : 47-56

- Kuat tekan : 31,6 N/mm2

- Silika ratio : 2,6

- Alumina ratio : 2,57

2 Tanah Liat/Clay (Al2SiO7.xH2O)

Semua jenis tanah liat adalah hasil pelapukan kimia yang disebabkan adanya pengaruh air dan gas
CO2 dari batuan adesit, granit dan treakti. Batu-batuan ini menjadi bagian yang halus, tidak larut
dalam air dan mengendap berlapis-lapis, lapisan ini tertimbun tidak beraturan. Tanah liat
bercampur dengan material lain antara lain Besi Oksida, Kalium Oksida, Natrium Oksida,
Phosphor Oksida dan bahan Organik. Sifat dari tanah liat bila dipanaskan atau dibakar akan
memampat dan menjadi keras.

Adapun komposisi tanah liat yang digunakan secara umum ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Sifat fisik tanah liat:

- Fase : Padat

- Warna : Coklat Kekuningan

- Kadar air : 8-25%

- Bulk density : 1.7 ton/m3

- Spesifik Grafity : 2,36

- Silika ratio : 2.9

- Alumina ratio : 2,7

B. Bahan Penolong
Bahan tambahan yang digunakan adalah pasir besi atau copper slag, pasir silika dan Gips atau
Gypsum.

1 Pasir silika (SiO2)

Pasir silika berfungsi sebagai pembawa oksida silica (SiO2) dengan kadar yang cukup tinggi yaitu
sekitar 90-95 %. Depositnya berbentuk gunung-gunung pasir silika dan berkadar SiO2 sekitar 90
%. Semakin murni pasir silika akan semakin putih warnanya dan biasa disebut pasir kuarsa yang
berkadar SiO2 mencapai 98,5 98 %. Warna pasir silika dipengaruhi oleh adanya kotoran seperti
Oksida Logam dan bahan Organik. Pasir silika ini digunakan sebagai bahan tambahan pada
pembuatan semen jika kadar SiO2-nya masih rendah.

Spesifikasi pasir silika :

- Fase : padat

- Warna : coklat kemerahan

- Kadar air :6%

- Bulk density : 1,45 ton/m3

- Spesifik grafity : 2,37

- Silika ratio : 5,29

- Alumina ratio : 2,37

2 Gips/Gypsum (CaSO4.2H2O)

Gypsum ini yang pada umumnya terdapat di gunung-gunung disekitar gunung gamping (kapur)
adalah bahan sediment CaSO4 yang mengandung 2 molekul hidrat. Bahan ini ditambah setelah
campuran bahan mentah dibakar menjadi terak. Penambahan gypsum dilakukan pada penggilingan
akhir dengan perbandingan 96 : 4. Untuk pembuatan semen gypsum yang diijinkan mempunyai
kandungan CaSO4 5060 % dan air bebas 2,8 %.
Spesifikasi gypsum :

- Fase : Padat

- Warna : Putih

- Kadar air : 10%

- Bulk density : 1,7 ton / m3

3 Copper slag

Copper slag merupakan produk samping pada proses peleburan dan pemurnian tembaga dari
bahan baku konsentrat tembaga. Copper slag dihasilkan dari proses peleburan tembaga disemelter
dari hasil pengikatan besi dengan pasir silika dan batu gamping yang ditambahkan sebagai fluks
untuk membentuk senyawa stabil dari CaO-FeO-SiO2.

Komponen utama copper slag adalah Oksida Besi (FeO), Dioksida Silikon (SiO2), Oksida
Kalsium (CaO) dan Oksida Alumminium(AL2O3). Copper slag mempunyai sifat fisik dan
kimiawi sangat stabil.

Komposisi Copper Slag pada Pembuatan Semen Portland

% FeO 45-55

% SiO2 30-38

% CaO 3-7

% Al2O3 1-5

Specific gravity

True 3,5-3,7

Apparent 1,0-2,1

Spesifikasi Kopper Slag :

- Fase : Padat
- Warna : Hitam

- Bulk density : 1,8 ton/m3

Kandungan besi yang tinggi pada copper slag menyebabkan material ini mempunyai densitas yang
tinggi dan juga berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan pasir alam. Sebagai pengganti pasir besi
alam, copper slag mempunyai keunggulan-keunggulan di bandingkan pasir besi alam, yaitu:

Tidak terpengaruh cuaca

Suplai yang stabil

Kwalitas yang stabil

Mengurangi kebutuhan energy

Harga yang lebih terjangkau

3.2 Proses Penyiapan Bahan Baku

Semua bahan baku dihancurkan sampai menjadi bubuk halus dan dicampur sebelum memasuki
proses pembakaran. Pengeringan awal bahan baku diperlukan untuk proses penggilingan dengan
sistim kering dan sebelum dilanjutkan pada proses selanjutnya bahan tersebut harus dianalisa
terlebih dahulu. Analisa yang dilakukan meliputi :

1. Analisa Kadar Air Bahan Mentah

2. Analisa kadar CaO, SiO2, Al2O3, Fe2O3 dan MgO

3.3 Proses Pembuatan Semen

Semen dapat dibuat dengan 2 cara Proses Basah Proses Kering Perbedaannya hanya terletak pada
proses penggilingan dan homogenisasi.

1. Quarry ( Penambangan ):

Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat, dan material-material lain yang
mengandung kalsium, silikon,alumunium,dan besi oksida yang diekstarksi menggunakan drilling
dan blasting.
- Penambangan Batu Kapur:

Membuang lapisan atas tanah Pengeboran Membuat lubang dengan bor untuk tempat Peledakan
Blasting ( peledakan ) Dengan teknik electrical detonation.

- Penambangan Batu Silika:

Penambangan silika tidak membutuhkan peledakan karena batuan silika merupakan butiran yang
saling lepas dan tidak terikat satu sama lain. Penambangan dilakukan dengan pendorongan batu
silika menggunakan dozer ke tepi tebing dan jatuh di loading area.

- Penambangan Tanah Liat:

Penambangan Tanah Liat Dilakukan dengan pengerukan pada lapisan permukaan tanah dengan
excavator yang diawali dengan pembuatan jalan dengan sistem selokan selang seling.

2. Crushing:

Pemecahan material material hasil penambangan menjadi ukuran yang lebih kecil dengan
menggunakan crusher. Batu kapur dari ukuran < 1 m < 50 m Batu silika dari ukuran < 40 cm
< 200 mm

3.Conveying:

Bahan mentah ditransportasikan dari area penambangan ke lokasi pabrik untuk diproses lebih
lanjut dengan menggunakan belt conveyor.

4. Raw Mill ( Penggilingan Bahan Baku ):

Proses Basah Penggilingan dilakukan dalam raw mill dengan menambahkan sejumlah air
kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air 34-38 %.Material-material ditambah air diumpankan
ke dalam raw mill. Karena adanya putaran, material akan bergerak dari satu kamar ke kamar
berikutnya.Pada kamar 1 terjadi proses pemecahan dan kamar 2/3 terjadi gesekan sehingga
campuran bahan mentah menjadi slurry.

Proses Kering Terjadi di Duodan Mill yang terdiri dari Drying Chamber, Compt 1, dan Compt 2.
Material-material dimasukkan bersamaan dengan dialirkannnya gas panas yang berasal dari
suspension preheater dan menara pendingin. Pada ruangan pengering terdapat filter yang berfungsi
untuk mengangkut dan menaburkan material sehingga gas panas dan material berkontaminasi
secara merata sehingga efisiensi dapat tercapai. Terjadi pemisahan material kasar dan halus dalam
separator.

5. Homogenisasi:

Proses Basah Slurry dicampur di mixing basin,kemudian slurry dialirkan ke tabung koreksi; proses
pengoreksian. Proses Kering Terjadi di blending silo dengan sistem aliran corong.

6. Pembakaran/ Pembentukan Clinker:

Pembakaran/ Pembentukan Clinker terjadi di dalam kiln. Kiln adalah alat berbentuk tabung yang
di dalamnya terdapat semburan api. Kiln di design untuk memaksimalkan efisiensi dari
perpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar.

TATA LETAK FASLITAS OPERASI


PENGENDALIAN KUALITAS

Pengendalian kualitas proses pengantongan semen yang dilakukan di PT Semen Indonesia


(Persero) Tbk, selama ini dengan cara yang sederhana yaitu menggunakan diagram pareto, dimana
informasi yang diperoleh hanya mengidentifikasi jenis cacat yang paling sering terjadi.
Berdasarkan hasil proses pengantongan semen pada bulan Desember 2014, jumlah produk yang
reject adalah 4,84%, jika dikonversikan ke level sigma menjadi 4,09 sigma. sehingga
permasalahan dalam penelitian ini adalah menentukan level sigma untuk bulan selanjutnya. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka dilakukan analisis menggunakan peta kendali p multivariat, level
sigma, diagram pareto dan diagram ishikawa. Data yang digunakan adalah data release packer bag
kantong semen PPC 50 kg Tuban 4 bulan Januari dan februari 2015, dimana hasilnya peta p
multivariat belum terkendali secara statistik, dengan level sigma pada bulan Januari 2015 sebesar
4,10 dan pada bulan Februari 2015 sebesar 4,12 sehingga level sigma mengalami kenaikan sebesar
0,02. Penyebab terjadinya produk cacat adalah kualitas bahan baku yang belum baik, karyawan
kurang teliti dan kelelahan, lingkungan berdebu, keadaan mesin yang sudah aus, plat besi dan spot
yang sudah tua.

KEBIJAKAN KUALITAS
KEBIJAKAN PERUSAHAAN

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai perusahaan yang berusaha dibidang industri,
persemenan, pertambangan, produksi, perdagangan barang dan jasa, energi, pengelolaan limbah
investasi dan pemberiaan jasa yang terkait dengan industri semen dan/atau industri lainnya
mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku
kepentingan. Dalam mengelola Perusahaan, Direksi menetapkan kebijakan sebagai berikut :

1. Senantiasa berupaya memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen serta mengutamakan


mutu, ketersediaan dan layanan.
2. Melakukan upaya peningkatan efisiensi, produktifitas dan kapasitas produksi dalam rangka
memenuhi permintaan pasar serta menjaga penguasaan pangsa pasar domestik dan
mengembangkan pasar regional.
3. Melakukan upaya pemenuhan bahan baku dan energi serta
melakukan pengembangan Organization Capital, Information Capital dan Human
Capital untuk menjamin kelangsungan operasional dan pertumbuhan usaha.
4. Meningkatkan nilai perusahaan melalui pengembangan usaha dengan mengoptimalkan
potensi sumberdaya yang dimiliki dan peluang bisnis yang ada serta melaksanakan
proyek-proyek strategis yang produktif dan efektif secara mandiri.
5. Memperkuat sinergi group dalam upaya peningkatan daya saing dengan
mengoptimalkan sumberdaya dan jaringan bisnis yang dimiliki perusahaan.
6. Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan dengan cara :
a. selalu menaati peraturan & perundang-undangan yang relevan dengan bisnis
perusahaan;
b. pengelolaan lingkungan yang lebih baik untuk mengantisipasi dampak pemanasan
global, termasuk upaya pengurangan pencemar udara; pengurangan dan
pemanfaatan limbah B3 dan/atau non B3; konservasi air; perlindungan
keanekaragaman hayati; serta efisiensi energi;
c. pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja untuk mencegah kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta kejadian berbahaya;
d. pengelolaan dan optimalisasi aset untuk menciptakan operasional yang aman, efisien
dan produktif;
e. pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional, melakukan
pengujian menggunakan peralatan yang terkalibrasi, metode pengujian yang standar
serta didukung sumberdaya manusia yang kompeten dan bebas tekanan;
f. secara proaktif meningkatkan komitmen terhadap pengembangan masyarakat
sekitar.
Peningkatan profitabilitas, pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar yang
dilakukan perusahaan sejalan dengan fungsi triple bottom line dan selalu memperhatikan aspek
risiko serta praktek terbaik Good Corporate Governance (GCG) untuk mewujudkan Perusahaan
bertaraf internasional.

Kebijakan Perusahaan dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan dan dilaksanakan secara


konsisten, dievaluasi serta ditingkatkan secara terus-menerus di dalam rencana kegiatan yang
dituangkan dalam Sasaran Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai