Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
POWER SUPPLAY DAN SISTEM DISRTIBUSI
YOHANES Y. KERAF
221 15 068
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atasselesainya
makalah yang berjudul Makalah Power Suplay. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Apridus K. Lapenangga ST.,MT., dan Bapak Herman Harmans Florianus
ST.,MT., sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada halangan yang
berarti sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas perkuliahan. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menjadi pemacu semangat belajar
tentang power suplay dan spesifikasinya.
Demikian kiranya makalah ini saya buat, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan. Untuk itu saran dan koreksi sangat saya harapkan, dan
atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Materi yang berkaiatan dengan pengetahuan power supplay
2. Materi yang berkaitan dengan pengetahuan kuat arus, tegangan dan daya
3. Materi yang berkaitan dengan pengatahuan sistem distribusi, skema vertikal dan
skema horizontal
BAB II PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi
pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal
terjadi.
Pada saat switch tertutup maka IL mengalir dari Vin ke beban ( Rl). Karena terdapat
perbedaan tegangan antara tegangan output ( ) dan tegangan input ( ) maka IL naik. Pada
saat switch terbuka maka energi yang tersimpan di dalam induktor (L) memaksa agar IL
tetap mengalir ke beban dan IL turun. Arus rata-rata yang melewati induktor sama dengan
arus beban. Karena tegangan Vo dijaga konstan oleh kapasitor (C) maka Io akan
konstant. Kondisi ini terus berulang sehingga menghasilkan suatu gelombang yang
periodik dan operasi kerja regulator dalam kondisi steady state.
Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya
tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting dalam
hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya
perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran
air dalam pipa.
Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang
menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial
(dinyatakan dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda
potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir.
Perlu dicatat bahwa beda potensial diukur antara ujung-ujung suatu konduktor.
Namun kadang-kadang kita berbicara tentang potensial pada suatu titik tertentu. Dalam
hal ini kita sebenarnya mengukur beda potensial pada titik tersebut terhadap suatu titik
acuan tertentu. Sebagai standar titik acuan biasanya dipilih titik tanah ( ground ).
Lebih lanjut kita dapat menganalogikan sebuah baterai atau accu sebagai tabung air
yang diangkat. Baterai ini mempunyai energi kimia yang siap diubah menjadi energy listrik.
Jika baterai tidak digunakan, maka tidak ada energi yang dilepas, tapi perlu diingat bahwa
potensial dari baterai tersebut ada di sana. Hampir semua baterai memberikan potensial
Makalah Utilitas II. 10
(tepatnya electromotive force - e.m.f) yang hampir sama walaupun arus dialirkan dari
baterai tersebut.
3 Suhadi, Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1, 2008, Departemen Pendidikan Nasional Hal.21
c. Jaringan Distribusi Jaring-Jaring (Net)
Fungsi "express feeder" dalam hal ini selain sebagai cadangan pada saat terjadi
gangguan pada salah satu "working feeder", juga berfungsi untuk memperkecil terjadinya
drop tegangan pada sistem distribusi bersangkutan pada keadaan operasi normal. Dalam
keadaan normal memang "express feeder" ini sengaja dioperasikan tanpa beban.
4 Suhadi, Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1, 2008, Departemen Pendidikan Nasional Hal.24
BAB III
3.1 Kesimpulan
Sebuah power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk
satu atau lebih beban listrik. Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat yang
mengkonversi salah satu bentuk energi listrik yang lain, meskipun mungkin juga
merujuk ke perangkat yang mengkonversi energi bentuk lain (misalnya, mekanis,
kimia, surya) menjadi energi listrik. Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang
mengontrol tegangan output atau saat ini untuk nilai tertentu, nilai dikendalikan
mengadakan hampir konstan, meskipun variasi baik dalam beban arus atau
stegangan yang diberikan oleh sumber energi catu daya.
Prinsip kerja power supply : Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN diturunkan
oleh trafo atau transformator penurun tegangan yang menerapkan perbandingan
lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan mempengaruhi
perbandingan tegangan yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo
masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan
penyearah. Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah dioda
yang telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang ac menjadi
satu arah saja.
3.2 Saran
Menurut Saya makalah ini masih kurang sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan lebih detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan bisa dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Gapsari, F., Sugiarto, & N. Bagus. 2011. Pengaruh Besar Arus Listrik Pada Proses Wire EDM
Terhadap Profile Error Involute Roda Gigi Lurus. Jurnal Rekayasa Mesin, 2(3): 199-204.