BAB I
IBADAH
Menurut lughat, ibadah berarti taat, mengikuti dan tunduk. Ibadah dapat
Ibadah yang berarti taat sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surah
bahwa ibadah dalam Islam sebenarnya bukan bertujuan agar Allah SWT disembah
Ibadah itu tidak hanya terbatas pada manasik taabbudi saja, seperti
shalat, puasa, haji. Tetapi ia mempunyai makna yang jauh lebih dalam dari itu.
Sesungguhnya ibadah itu ialah ibadah ubudiyah kepada Allah satu satuNya
1
Bahan Ajar
Allah SWT.
B. Makna Ibadah
1. Penyembahan (Taabbud)
(Mutaabbad bihi)
Yakni mencakup segala apa-apa yang dicintai Allah dan diridhaiNya, baik
diperintahkan.
2
Bahan Ajar
C. Jalan Beribadah
Hak allah atas penduduk langit dan bumi adalah agar mereka
Oleh karena itu, sekiranya Allah mengazab penduduk langit dan bumi,
maka siksaan itu bukanlah bentuk kezhaliman Allah kepada mereka, dan jika
Allah mengasihi mrereka, maka kasih sayangNYa melebihi perbuatan baik yang
Dari Muadz bin Jabal ra., dia berkata: Aku pernah membonceng
Rasulullah saw. di atas keledainya yang dinamai dengan Ufair, kemudian beliau
bersabda, Wahai Muadz, apakah kamu tahu apa hak Allah atas hambaNya? Dan
apa hak hamba atas Allah Taala? Aku berkata,Allah dan RasulNya yang lebih
tahu. Kemudian Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya hak Allah yang harus
3
Bahan Ajar
yang harus dipenuhi oleh Allah adalah Dia tidak mengazab hambaNya yang tidak
apakah boleh aku sampaikan kabar gembira ini kepada manusia? Beliau
menjawab, Jangan sampaikan kabar gembira ini, sehingga kan membuat mereja
bergantung (pasrah)
Barang siapa yang dapat melaksanakan kewajiban dalam tiga keadaan ini,
yang sama atas ibadah hambaNya baik dalam keadaan susah maupun
dalam keadaan lapang, baik atas perkara yang dibenci atau perkara yang
sikap yang berbeda. Berwudhu dengan air yang dingin pada waktu cuaca
panas adalah ibadah, menikah dengan perempuan yang baik adalah ibadah,
4
Bahan Ajar
berwudhu dengan air yang dingin pada waktu cuaca yang dingin adalah
ibadah, meninggalkan maksiat dan hawa nafsu tanpa adanya rasa takut
kepada manusia adalah ibadah, dan sabar dalam menahan rasa lapar dan
rasa sakit adalah ibadah. Akan tetapi ada perbedaan antara dua keadaan
ibadah ini.
Barang siapa dapat beristiqamah dalam beribadah kepada Allah pada dua
keadaan tersebut, yaitu dalam keadaaan lapang dan sempit, dalam keadaan yang
dibenci dan disukai, maka ia tergolong hamba yang tidak pernah merasa takut dan
bersedih, tidak ada jalan bagi mush untuk mencelakainya karena Allah selalu
hamba terkadang diuji dengan kelupaan, syahwat dan kemarahan, sedang syaitan
selalu datang kepada hamba melalui tiga pintu ini. Allah telah memberikan
kekuasaan bagi hambaNya, berkenaan dengan hawa nafsu, syaitan dan ujian yang
pemuasan syahwat. Allah menghendaki agar kita beramal untuk akhirat sedangkan
kebenaran dan pelita yang mmenyinari kebenaran, disinilah medan ujian yang
sebenarnya.
5
Bahan Ajar
6
Bahan Ajar
BAB II
IBADAH
A. Definisi Thaharah
menghilangkan najis, atau melakukan sesuatu yang semakna atau memiliki bentuk
1. Air Mutlak, yaitu air suci menyucikan yang airnya bisa suci
esensinya (artinya: air yang ketika ada sesuatu zat yang lain merasuk
padanya, ia tidak menjadi najis) dan sekaligus bisa menyucikan zat yang
lain atau menghilangkan hadats dan najis. Misal: Air Hujan, Air sungai,
2. Air Mustamal, yaitu air yang telah dipakai untuk bersuci. Air ini
suci, tetapi tidak mensucikan atau tidak boleh dipakai untuk bersuci.
Namun kalau belum berubah rasa dan baunya, masih tetap suci
Allah menciptakan air itu suci dan tidak ada sesuatu pun menajiskannya,
7
Bahan Ajar
dengan sisa air wudhu yang ada pada kedua tangannya. Hadis ini diriwayatkan
Jika membersihkan najis dari badan, pakaian, atau bejana dengan air
mutlak. Lalu, berpisahlah air bekas basuhan itu dengan sendirinya atau dengan
jalan diperas, maka air yang terperas itu disebut juga dengan air mustamal. Air
semacam ini hukumnya najis karena ttelah bersentuhan dengan benda najis
walaupun air itu tidak mengalami perubahan apapun. Air itu tidak bisa digunakan
Selanjutnya, jika orang yang bernujub ke dalam air yang sedikit kemudian
maka menurut Imam hambali, air itu menjadi mustamal dan tidaak
menghilangkan janabat. Bahkan, orang itu wajib mandi lagi. Syafii dan Hanafi
berpendapat bahwa air itu menjadi mustamal, tetapi menyucikan janabat orang
3. Air Yang Bersuci Dengan Benda Yang Suci, yaitu air yang
bercampur denngan benda yang suci, seperti sabun, gula, gincu dan
berubah baud an rasanya, tetap suci tetapi tidak menyucikan lagi. Jika
maka air itu tetap suci lagi menyucikan sesuai dengan hadis yang
Zainab dan berkata, Mandikanlah ia tiga kali, lima kali, atau lebih
banyak lagi jika kalian amu, dengan air daun bidara dan campurlah yang
8
Bahan Ajar
penghabisan dengan air kapur barus atau sedikit daripadanya. Jika telah
Air yang dipergunakan untuk memandikan mayat haruslah air suci lagi
menyucikan. Lalu, adanya percampuran air mandi untuk mayat yang disebutkan
dalam hadis di atas adalah percampuran yang sedikit. Artinya, tidak sampai pada
dengan najis yang merubah salah suatu diantaranya rrasa dan baunya,
maka tidak dapat dipakai untuk bersuci. Namun, jika salah satu sifatnya
tidak berubah, hukumnya adalah suci dan mensucikan walau sedikit atau
banyak. Demikian yang dinukilkan oleh Ibnu Munzir dan Ibnu al-Mulaqin.
untuk mempeersulitnya
sesudah buang air dan buang air kecil. Istinjak dapat dilakukan dengan salah satu
9
Bahan Ajar
Rasulullah saw :
Apabila diantara kamu pergi untuk buang air (besar), maka pergilah
membawa tiga buah batu untuk bersuci sebab batu-batu itu mencukupinya
1. Batu atau benda yang kesat itu suci dan dapat menarik najis.
2. Batu atau benda yang kesat itu tidak dihormati, misalnya bahan
makanan manusia atau batu mesjid.
3. Tempat keluar najis disapu sampai bersih.
4. Najis itu belum kering.
5. Najis itu tidak berpindah dati tempat keluarnya atau tidak melewati
ujung kemaluan atau daratan yang terkatup ketika berdiri pada tempat
buang air.
6. Najis itu tidak kena sesuatu yang lain walaupun suci, misalnya
tidak kena
adabnya, antara lain : tidak menghadap kiblat dan membelakangi, tidak pada air
yang menggenang khususnya air yang dipakai untuk mandi, tidak sambil berdiri
10
Bahan Ajar
Najis menurut bahasa artinya kotoran dan tidak suci. Menurut istilah fiqih,
2. Klasifikasi Najis.
a) Semua yang keluar dari Qubul dan Dubur kecuali sperma atau
Imam Ahmad)
Adapun hati dan limpah hukumnya suci sesuai dengan hadist Nabi saw,
Telah menghalalkan bagi kita najis dua macam bangkai dan dua macam
darah, yaitu ikan dan belalang atau hati dan limpah (HR.SyafiI,
11
Bahan Ajar
agama atau sebagian organ tubuh hewan yang diambil ketika masih hidup
Turmudzi)
d) Anjing dan Babi. Dalil babi sebagai najis telah disebut terdahulu dasar
hukumnya, yaitu firman Allah dalam surat Al-Anam: 145, sedangkan mengenai
pada macam (bagian) apa yang najis itu. Pembagian Najis dan cara
1. Najis Mughallazah (berat) adalah najis yang berasal dari anjing dan
babi. Cara, mensucikannya benda yang terkena najis ini dibasuh tujuh kali
anak laki-laki yang belum makan apapun kecuali air susu ibu dan usianya
12
Bahan Ajar
syara, wudhu adalah membasuh muka , kedua tangan sampai siku, mengusap
sebagian kepala dan membasuh kaki yang sebelumnya didahului dengan niat serta
dan merupakan salah satu syarat sahnya shalat. Hal ini berdasarkan Firman Allah
Hai orang-orang yang beriman jika kami akan melaksanakan shalat, maka
a. Islam
13
Bahan Ajar
3. Rukun Wudhu
a. Niat
b. Membasuh muka
c. Membasuh dua tangan sampai siku
d. Mengusap sebagian kepala
e. Membasuh kaki sampai mata kaki
f. Tertib
g. Muwalat atau berurutan
4. Sunat-Sunat Wudhu
14
Bahan Ajar
G. Mandi
kebiasaan.
termasuk rambut. Lalu, jika ada sesuatu yang mengahalangi air sampai ke
15
Bahan Ajar
H. Shalat
doa dan rahmat. Selanjutnya, menurut istilah shalat ialah ibadah yang dimulai dari
perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah Taala
sahnya, yaitu:
a. Niat
b. Berdiri dengan sikap yang sempurna
c. Taibiratul Ihram
d. Membaca Al-Fatihah
e. Ruku Dengan Thumaninah
f. Itidal
g. Sujud serta Thumaninah
h. Duduk yang akhir sambil membaca tasyahud
i. Membaca shalawat pada Nabi Muhammad
j. Memberi salam yang pertama
yaitu:
16
Bahan Ajar
BAB III
IBADAH
A. Puasa
Secara lughat, puasa berarti menahan atau imsak. Menurut istilah fiqh
puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa yang dimulai dari
terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan disertai niat. Firman Allah dalam
Makanlah dan minumlah kamu sampai waktu kelihatan benang putih dan
17
Bahan Ajar
Dari Ibn Umar yang berkata.Saya telah mendengar Nabi SAW berkata:
apabila malam datang dan siang lenyap dan matahari telah terbenam, maka
Pada ayat lain Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185
Pada bulan Ramadhan ketika diturunkan Al-Quran yang menjadi petunjuk dan
penjelas bagi manusia, serta pemisah antara yang hak dan yang bathil. Lalu,
1. Rukun Puasa
Rukun puasa ada dua yang merupakan unsur terpenting dari hakikat puasa
itu,
Puasa Ramadhan diwajibkan atas orang Islam yang berakal, baligh, sehat
dan menetap sedangkan wanita hendaklah suci dari haid dan nifas. Ini adalah
pendapat Ijma Ulama. Dengan kata lai, tidak wajib puasa bagi orang kafir, orang
gila, anak-anak, orang sakit, musafir, perempuan haid dan nifas, orang uzur,
18
Bahan Ajar
Di antara yang tersebut di atas ada yang tidak wajib puasa sama sekali,
seperti orang kafir, orang gila, anak-anak, orang yang wajib berbuka dan
membayar fidyah.
Orang yang diberi keringanan berbuka dan wajib membayar fidyah, yaitu
orang yang telah tua (uzur), orang yang sakit yang tidak ada harapan sembuh, dan
orang yang mempunyai pekerjaan yang berat setiap hari. Mereka harus membayar
fidyah satu gantang aatau satu sukat. Dasar hukumnya yaitu Al-Quran surat al-
pekerja berat, orang-orang narapidana yang diberi hukuman pekerjaan berat terus
menerus, juga termasuk wanita hamil dan yang menyusukan anak ini dengan
membayar fidyah dan wajib mengqadhanya. Demikian menurut Ibnu Umar dan
Ibnu Abbas.
19
Bahan Ajar
berpuasa di bulan Ramadhan dan berpuasa pula enam hari pada bulan
menghapuskan dosa dua tahun; satu tahun yang telah lalu dan satu tahun
20
Bahan Ajar
B. Zakat
Pungutlah zakat dan harta benda mereka, yang dapat membersihkan dan
mensucikan mereka(At-Taubah:103)
Zakat menurut istilah ialah mengeluarkan sebagian dari harta benda atas
perintah Allah sebagai sedekah wajib kepada mereka yang telah ditentukan oleh
hukum Islam. Sebagaimana Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 60 yang
berbunyi:
Zakat itu diperuntukkan kepada kafir, miskin, amil, muallaf, budak, orang yang
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Allah telah
menetapkan hukum wajib nya, baik ddengan kitabNya maupun ddengan sunnah
RasulNya. Allah telah memfardhukan zakat atas hambaNya itu dan menyebutkan
dalam ayat-ayat Al-Quran yang selalu beriringan dengan shalat, antara lain,
Orang-orang yang berhak menerima zakat telah diatur oleh Allah SWT
21
Bahan Ajar
ayat diatas.
a) Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta atau usaha yang
dapat menjamin separuh kebutuhan hidupnya sehari-hari.
b) Miskin adalah orang yang mempunyai harta atau usaha yang dapat
menjamin separuh hidupnya, tetapi tidak mencukupi.
c) Amil adalah panitia zakat yang dapat dipercaya untuk
mengumpulkan dan membagi-bagikan kepada yang berhak menerimanya
sesuai dengan hukum Islam
d) Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam dan belum kuat
imannya. Jiwanya perlu dibina agar bertambah kuat meneruskan Islam
e) Hamba sahaya adalah orang yang mempunyai perjanjian akan
dimerdekakakan oleh tuannya dengan jalan menebus dirinya.
f) Gharim adalah orang yang berhutang untuk sesuatu kepentingan
yang bukan maksiat dan ia tidak sanggup melunasinya
g) Sabilillah adalah orang yang berjuang ddengan sukarela untuk
menegaakkan agama Allah
h) Ibnu Sabil adalah orang (musafir) yang kekurangan perbekalan
dalam perjalanan dengan maksud baik, seperti menuntut ilmu, menyiarkan
agama, dan sebagainya.
b. Orang Yang Tidak Berhak Menerima Zakat
Untuk penjelasan orang-orang yang tidak berhak menerima zakat ada lima
macam, yaitu:
bersabda,
22
Bahan Ajar
Tidak halal zakat bagi orang kaya dan orang yang memiliki harta
c) Keturunan Rasulullah.
Dari Abu Hurairah berkata,Pada suatu hari Hasan bin Ali telah
Islam! Diwajibkan atas mereka zakat. Zakat itu diambil dari orang-orang
B. Haji
1. Pengertrian Haji
thawaf, saI dan seluruh menasiknya untuk memperkenankan perintah Allah dan
mencari keridhaan-Nya.
23
Bahan Ajar
Seluruh kaum muslimin telah sepakat bahwa haji itu adalah fardhu yang
merupakan salah satu rukun islam yang wajib dilaksanakan sekali dalm seumur
hidup. Firman Allah SWT tentang wajibnya haji terdapat di dalam surat Ali-Imran
; 197 ,
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu (bagi orang
melaksanakan haji dengan syarat bagi orang yang mampu secara fisik, harta,
maupun keamanan. Selain firman Allah tersebut, di dalam hadis juga ditemui
bahwa Rasulullah saw juga mewajibkan ibadah haji itu terhadap umatnya
sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh bukhari dan Muslim yang artinya,
Islam dibina atas lima perkara, (1) Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan Muhammad itu Rasulullah (2) Mendirikan shalat (3) Menunaikan zakat (4)
Puasa di bulan Ramadhan (5) Melakukan haji ke Baitullah bagi orang yang
Barang siapa yang mengingkari fardhunya haji, maka tergolong pada orang yang
Haji bagi anak-anak terdapat khilafiyah di antara beberapa ulama. Imam Malik
24
Bahan Ajar
Baitullah.
sendiri tidak diperselisihkan. Syarat tersebut adalah sanggup badan, harta, dan
hajinya, tetapi ia sanggup mewakilinya kepada orang lain, maka Imam Malik dan
3. Rukun-rukun Haji
dihalalkan,maka haji tersebut menjadi batal dan tidak bisa diganti denga kafarat
dan fidiah apapun juga. Adapun rukun-rukun haji tersebut ada lima, yaitu :
a. Ihram.
b. Wukuf di Arafah.
c. Thawaf Ifadah.
d. SaI antara Shafa dan Marwah.
e. Mencukur Rambut Kepala.
25
Bahan Ajar
h. Berburu
i. Melangsungkan akad nikah
j. Bersenggama
dikenakan war.jib membayar fidiah yang berulang kali sesuai dengan perbuatan
melanggar
5. Macam-Macam haji
BAB V
MUAMALAH
26
Bahan Ajar
umat Islam, dalam konteks hubungan ekonomi dan jasa, seperti jual beli, sewa
menyewa dan gadai dalam kajian ilmu fiqh disebut dengan Muamalat.
material, dengan ikatan kekeluargaan dan distribusi harta waris sebagai hubungan
menguntungkan satu sama lain. Pendapat serupa yaitu dari Mahmud Syaltut yang
Dari catatan pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa Fiqh Muamalat itu
memperoleh harta dan mengembangkannya, jual beli, hutang piutang, dan jasa
penitipan diantara masyarakat sesuai keperluan mereka yang dipahami dari dalil-
27
Bahan Ajar
daalil syara yang terperinci. Ciri uatama Fiqh Muamalat ini adaalah terdapatnya
dalam rangka menjaga kepentingan para Mukallaf terhadap harta mereka sehingga
tidak dirugikan oleh tindakan orang lain atau pihak yang ingin mennguasai harta
Beberapa hal yang dianggap penting akan dibahas di bawah ini mengenai
Sekalipun ada kata Al-BaI (jual) daan kata Asy-Syira (beli) tetapi
syara jual beli ialah pertukaran harta atas dasar saling rrela. Atau
Pertama: Jual beli barang yang ada dan kelihatan oleh penjual dan
perjanjian. Jual beli ini boleh dilakukan jika barang tersebut ada dan sifat-
yang dijual, Harga dan Ijab Qabul. Bagi penjual daan begitu juga pembeli
28
Bahan Ajar
dikuasai, milik sendiri dan mesti kadar benda, harga, jenis dan sifatnya.
Ijab Qabul dalam kegiatan jual beli dianggap sah apabila terpenuhi
pembeli, tidak diselingi dengan ucapan lainnya, tidak bertalik dan tidak
b. Hutang Piutang
kriteria barang yang dipesannya. Cara ini lazim disebut ddengan salam
atau salaf, yang berarti pembelian barang lewat pemesanan. Hal ini
orang yang biasa memproduksi barang tersebut dan dia pun mengerti
tentang tipe barang tersebut serta harus jelas rentang waktu pemesanannya.
Dalam pada itu, tidak selamanya orang itu memiliki persiapan uang
yang memadai sebagai alat tukar dalam proses jual beli, sehingga perlu
jasa orang lain atau badan hukum tertentu yang dapat menolong
meminjamkan uang kepada mereka. Hal ini dibenarkan dalamn Islam yang
29
Bahan Ajar
Rasulullah saw:
pula dengan ar-rima. Maka salnya ialah tambah,, tumbuh dan subur.
disyaratkan bagi salah seorang dari dua orang yang membuat akad
(transaksi)
tambahannya.
ayat 275:
30
Bahan Ajar
tidak boleh menjualnya kepada siapapun. Sebab barang yang dibeli dan
belum diterima masih dalam ikatan jual beli yang pertama, belum
tidak
d. Syirkah
bersyarikat itu ikhlas, tetapi apabila seseorang atau lebih berkhianat maka
31
Bahan Ajar
SWT berfirman: Aku adalah ketiga dari orang yang bersyarikat dagang,
perak)
e. Mudharabah
diperbolehkan sejauh barang yang akan dijualnya itu ada dan jelas
jumlahnya. Jelas pula nilai awal sebagai modalnya dan jelas pula
pembagian keuntungannya.
32
Bahan Ajar
f. Mukhabarah
g. Musyaqah
BAB VI
33
Bahan Ajar
MUNAKAHAT
1. Pengertian Nikah
akad. Sedangkan Nikah secara syari adalah dihalalkannya seorang lelaki dan
membatasi hak dan kewajiban antara seorang laki-laki dan perempuan yang antara
keduanya bukan muhrim. Firman Allah SWT Artinya : Dan jika kamu takut tidak
akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS An Nisa : 3)
Pernikahan merupakan suatu hal yang sangat penting dan mulia untuk
merupakan salah satu asas pokok hidup yang utama dalam pergaulan masyarakat.
Tanpa pernikahan tidak akan terbentuk rumah tangga yang baik, teratur dan
bahagia serta akan timbul hal-hal yang tidak didinginkan dalam masyarakat.
mengenal, tolong menolong antar keluarga suami dengan keluarga istri dan
34
Bahan Ajar
Dari Abdullah bin Masud, ia berkata, telah bersabda Raulullah SAW kepada
kami, Hai pemuda-pemuda barang siapa yang mampu diantara kamu serta
perkawinan itu akan memejamkan mata terhadap orang yang tidak halal
dilihatnya dan akan memeliharanya dari godaan syahwat. Dan barang siapa
yang tidak mampu kawin hendaklah dia puasa karena dengan puasa hawa
2. Tujuan Nikah
Tujuan nikah dalam agama Islam disebutkan dalam surat Ar Rum : 21,
yaitu untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia, keluarga yang
merasakan kebahagian lahir dan bathin, keluarga yang sakinah dan sejahtera.
dengan perkawinan agar merasakan ketentraman hidup dan penuh kasih sayang
diantara suami istri. Suami ataupun istri masing-masing mempunyai tugas dan
kepala rumah tangga bertanggung jawab penuh terhadap anak dan istrinya dengan
35
Bahan Ajar
jawab dalam mendidik anak-anak, istri harus taat dan patuh kepada semua
perintah suaminya, selama perintah tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Istri rela
dirinya. Begitu pula sebagai anak sebagai anggota keluarga, harus taat dan patuh
menjalankan agama, berbakti kepada orang tua, berakhlak mulia, rajin beribadah
dan belajar sehingga menjadi anak yang shlaeh berguna bagi agama, nusa, bangsa
dan negara. Kaum Pria diperintahkan oleh Allah SWT supaya selalu berdoa untuk
kebahagian keluarga, istri dan anak yang menyenangkan hati. Hal tersebut
Artinya : Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah
kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa. (QS Al Furqan : 74)
Rumah merupakan satu-satunya tempat tinggal di sebuah keluarga. Di
rumah itu, mereka dapat menikmati bersama pada saat senang, tempat istirahat
membutuhkan, tempat hiburan pada saat susah, tempat beribadah seluruh anggota
keluarga dan sebagainya. Agar tujuan nikah untuk membentuk keluarga yang
bahagia dan sakinah itu dapat tercapai maka dalam memilih calon istri yang
beragama dan berakhlak mulia, selalu beramal shaleh, taat kepada Allah dan
suaminya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya : Dari Jabir sesungguhnya Nabi
36
Bahan Ajar
hartanya, dan kecantikannya maka pilihlah yang beragama. (HR Muslim dan
Turmudzi).
Dalam hadis yang lain disebutkan yang artinya barang siapa menikahi
melenyapkan harta dan kecantikannya. Dan barang siapa yang menikahi karena
lain:
1) Tujuan Fisiologis
2) Tujuan Psikologis
keluarga.
3) Tujuan Sosiologis
37
Bahan Ajar
kandungan keutamaan dan hikmah yang besar. Demikian pula dalam nikah,
Baihaqi)
barang siapa diantara kalian mampu kawin, maka kawinlah. Sebab ia lebih dapat
38
Bahan Ajar
Akad nikah tidak akan sah kecuali jika terpenuhi rukun-rukun yang enam
perkara ini :
1. Ijab-Qabul
wanita kepada mempelai pria) dan Qabul (pernyataan mempelai pria dalam
39
Bahan Ajar
c) Tidak dipaksa.
d) Orangnya jelas.
c) Tidak dipaksa.
d) Orangnya jelas.
5. Adanya wali.
b) Adil
c) Tidak dipaksa.
40
Bahan Ajar
41
Bahan Ajar
berlaku. Boleh sedikit, tetapi tetap harus berbentuk, memiliki nilai dan
bermanfaat. Rasulullah saw senang mahar yang mudah dan pernah pula
C. Hukum-Hukum Nikah
1. Fasakh
sebab-sebab tertentu tanpa ucapan talak. Kedua-dua pasangan suami isteri tidak
kedua-dua pihak, sama ada pihak suami atau pihak isteri. Isteri boleh menuntut
antaranya:
42
Bahan Ajar
dalam pergaulan antara suami istri tidak mencapai tujuan pernikahan, yakni
membentuk rumah tangga yang bahagia (misalnya suami atau istri tidak
tidak ada kecocokan lagi dan tidak dapat didamaikan) maka jala keluar satu-
satunya ialah talak atau perceraian. Meskipun talak merupakan jaan yang
SWT.Sabda Rasulullah SAW yang artinya : Dari Ibnu Umar, katanya, telah
bersabda Rasulullah SAW, Sesuatu yang halal namun amat dibenci Allah ialah
empat.
43
Bahan Ajar
Lafal Talak Kalimat yang digunakan untuk perceraian (talak) ada dua
macam.
talaknya ialah dan talak satu sampai talak tiga. Apabila suami mentalak istrinya
satu atau dua, suami masih boleh rujuk (kembali) kepada istrinya, sebelum habis
iddahnya, dan boleh nikah kembali dengan akad baru apabila iddahnya sudah
habis. Firman Allah SWT.Artinya : Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah
itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara
yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah
kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat
isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas
44
Bahan Ajar
keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya.
Kemudian apabila suami telah mentalak tiga maka suami tidak boleh rujuk
atau nikah lagi dengan bekas istrinya, kecuali apabila perempuan tersebut telah
nikah dengan orang lain, sudah dicampur dan sudah diceraikan oleh suaminya
yang kedua dan sudah habis masa iddahnya. Firman Allah SWT.Artinya :
perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain.
Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi
keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya
230)
Selain macam talak diatas, adalagi talak yang disebut talak tebus. Talak
tebus ialah talak atas permintaan istri kepada suaminya agar suaminya
3. Ruju
penuh setelah terjadi talak raji yang dilakukan oleh mantan suami terhadap
45
Bahan Ajar
mantan istrinya dalam masa iddahnya dengan ucapan tertentu. Firman Allah SWT
kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang
seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang maruf. Akan tetapi para
suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha
a. Wajib khusus bagi laki-laki yang mempunyai istri lebih dari satu
jika salah seorang ditalak sebelum gilirannya disempurnakannya.
c. Makruh kalau diteruskan bercerai akan lebih baik bagi suami istri
e. Sunah jika rujuk akan membuat lebih baik dan manfaat bagi suami
istri
46
Bahan Ajar
1. Dzihar
sehingga haram atasnya, seperti kata suami kepada istrinya, Engkau bagiku
kembali dan membayar kifarat sebelum istrinya digauli. Kafarat (denda) zihar ada
2. Lian
Lian alah sumpah seorang suami yang menuduh istrinya berbuat zina.
Menurut surat An nur 6-9 bahwa apabila suami yang menuduh istrinya berbuat
zina dan tidak ada saksi, maka ia diwajibkan bersumpah empat kali dengan
ucapan, Demi Allah, saya benar dalam tuduhan saya kemudian disumpah yang
kelima ia wajib bersumpah Demi Allah jika saya dusta dalam tuduhan saya,
47
Bahan Ajar
Untuk menghindari dari hukuman, istri juga wajib bersumpah empat kali
dengan ucapan Demi Allah suami saya itu berdusta dan untuk sumpah yang
kelima, ia wajib bersumpah dengan ucapan Demi Allah kemurkaan Allah akan
menimpa saya jika suami saya itu benarApabila seseorang menuduh orang
berzina, sedangkan saksi yang cukup (empat saksi) tidak ada maka penuduh tadi
dipukul (didera) 80 kali, tetapi kalau yang menuduh itu suaminya, ial lepas dari
siksaan atau dera (pukulan 80 kali), yaitu dengan jalan Lian.Akibat dari lian
suami, timbul beberapa hukum dibawah ini.a. Dia tidak disiksa (dipukuli)b. Istri
wajib disiksa dengan siksaan zinac. Suami istri bercerai selama-lamanyad. Kalau
ada anak, anak itu tidak dapat diakui oleh suamiUntuk menghindari siksaan zina,
3. Iddah
Iddah ialah masa menunggu bagi wanita yang telah dicerai oleh suaminya
baik cerai biasa maupun ditinggal mati suaminya untuk tidak menikah dengan
orang lain. Diadakan masa idah untuk mengetahui apakah selama idah wanita
tersebut hamil atau tidak dan apabila ia hamil maka naka tersebut sebagai anak
48
Bahan Ajar
wanita yang ditalak suami dan ia sudah tidak haid lagi maka iddahnya
ialah tiga bulan.
49
Bahan Ajar
a) Perempuan yang dalam masa iddah rajiyah talak satu dan dua
berhak menerima dari bekas suaminya tempat tinggal, pakaian dan segala
belanja perempuan yang dalam iddah bain (talak tiga) kalau ia
mengandung, ia berhak menerima tempat tinggal, nafkah dan pakaian.
Firman Allah SWT Artinya: Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana
kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu
menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka
(isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah
kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka
upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan
baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh
menyusukan (anak itu) untuknya. (QS At Thalaq : 6)
50
Bahan Ajar
51
Bahan Ajar
BAB VII
FARDHU KIFAYAT
A. Pengertian
Fardhu Kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam
yang wajib dilakukan, namun bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka
Jihad ibtida`i
Mendirikan Khilafah
dll
fardhu 'ain apabila perbuatan dimaksud belum dapat terlaksana dengan hanya
B. Tajhiz Mayat
52
Bahan Ajar
1. Kebutuhan Tajhiz
1. Kain kafan, kain basahan, handuk, kain persalinan, alas keranda, air (atau tanah
untuk tayammum), tikar, sekarat pelepah pisang, batang pisang untuk kuda-
kuda bila tidak ada yang memangkunya.
2. Ramuan-ramuan, seperti kapas, kapur barus, kayu cendana, jeruk purut, bunga,
kemenyan, minyak wangi, sabun, daun bidara, dan air bunga
3. Kain kafan, (Minimal satu lapis baik laki-laki maupun perempuan. Maksimal
untuk laki-laki tiga lapis kain besar tanpa baju, sarung, dan surban. Untuk
perempuan lima lapis, terdiri dari dua lembar kain besar untuk alas, baju, rok,
dan jilbab), tali pengikat kafan, kain perca, sarung tangan, bantal tiga buah,
dan lain-lain yang dirasa perlu.
dan najis dengan cara mengalirkan air secara merata keseluruh tubuh jenazah.
53
Bahan Ajar
Tiada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa, tiada syarikat bagi-Nya, Dia-lah
yang Maha Memiliki, bagi-Nya segala puji, Dia Maha Menghidupkan dan Maha
54
Bahan Ajar
Mematikan, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, jadikanlah kami dan
dia termasuk dari golongan orang-orang yang selalu bertaubat.
Ya Allah, Jadikanlah kain kafan ini baginya sebagai rahmat, kemuliaan, cahaya,
dan hijab yang menghalanginya dari neraka.
55
Bahan Ajar
Kali yang lain, yaitu pada waktu manusia dibangkitkan dari kuburnya).
Ya Allah, jadikanlah pohon ini sebagai rahmat dan karunia yang luas di dalam
kuburnya, Wahai Yang Maha Pengasih.
56
Bahan Ajar
Dengan nama Allah, Allah yang telah mengairi kuburnya, mendinginkan tempat
pembaringannya, dan jadikan syurga tempat tinggalnya, Wahai Yang Maha
Pengasih.
57
Bahan Ajar
BAB VII
A. Inseminasi Buatan
58
Bahan Ajar
vitro adalah pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tabung petri yang
dilakukan oleh petugas medis. Inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu
bisa bertahan hidup lama bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam
suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan
mulai ada perkembangan dimana kemudian program ini diterapkan pula pada
pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya yang menyebabkan tidak
59
Bahan Ajar
1. Istri diberi obat pemicu ovulasi yang berfungsi untuk merangsang indung
telur mengeluarkan sel telur yang diberikan setiap hari sejak permulaan
haid dan baru dihentikan setelah sel-sel telurnya matang.
2. Pematangan sel-sel telur sipantau setiap hari melalui pemeriksaan darah Istri
dan pemeriksaan ultrasonografi.
4. Setelah dikeluarkan beberapa sel telur, kemudian sel telur tersebut dibuahi
dengan sel sperma suaminya yang telah diproses sebelumnya dan dipilih
yang terbaik.
5. Sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan di dalam tabung petri
kemudian dibiakkan di dalam lemari pengeram. Pemantauan dilakukan
18-20 jam kemudian dan keesokan harinya diharapkan sudah terjadi
pembuahan sel
60
Bahan Ajar
Ada Qadha, ada Qodar, diantaranya ada ihktiar. Qodha adalah ketetapan
Allah yang masih menjadi rahasiaNya, sementara Qodar adalah ketetapan Allah
yang telah menjadi fakta kejadian. Ini bagian dari rukun iman.
Salah satu yang sering menjadi kegundahan manusia terkait dengan qodha
dan qodar adalah seputar jodoh, anak dan rejeki. Khususnya seputar anak. Siapa
yang tidak berkehendak dirinya diberi keturunan anak-anak yang insya allah akan
menjadi penerus generasinya.Namun apa daya ada qadha dan qodar yang harus
ikhtiar untuk itu, maka sebagaimana nasehat seorang ulama kepada diri saya
terkait dengan masalah keyakinan, beliau berkata : kalau kita sakit, yakin kepada
obat adalah syirik , meninggalkan obat adalah haram, maka wajib kita berobat
Maka bagi yang belum dikarunai keturunan, ikhtiar perlu juga dilakukan,
namun bila berhasil janganlah yakin kepada hasil ikhtiar, ini bisa berakibat syirik,
jangan pula sampai tidak berikhtiar karena selama masih ada usaha terletak
gunakan prinsip-prinsip syariat dan sunnah agar kita tetap dalam jalan yang
diridhoiNya.
61
Bahan Ajar
Salah satu bentuk ikhtiar adalah upaya lewat bantuan teknologi yang
kemudian dikenal dengan bayi tabung. Masalah ini termasuk ke dalam bab fiqih
kontemporer, sebuah kajian fiqih yang sedikit rumit, lantaran belum pernah terjadi
di masa lampau. Sehingga para ulama di masa lalu tidak pernah menulisannya.
Untuk itu diperlukan ijtihad yang bersifat komprehensif, aktual serta tingkat
Menurut Fatwa MUI (hasil komisi fatwa tanggal 13 Juni 1979), Dewan
1. Bayi tabung dengan sperma clan ovum dari pasangan suami isteri
yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhiar
berdasarkan kaidahkaidah agama.
3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah
meninggal dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd a z-zariah ( ),
sebab hal ini akan menimbulkan masala~ yang pelik, baik dalam kaitannya
dengan penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan..
62
Bahan Ajar
sama dengan hubungan kelamin antar lawan jenis di luar pernikahan yang
sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd az-zariah ( ), yaitu untuk
menghindarkan terjadinya perbuatan zina sesungguhnya.
Menurut salah satu putusan Fatwa Ulama Saudi Arabia, disebutkan bahwa
Alim ulama di lembaga riset pembahasan ilmiyah, fatwa, dakwah dan bimbingan
Islam di Kerajaan Saudi Arabia telah mengeluarkan fatwa pelarangan praktek bayi
saya, hendaknya seseorang ridha dengan keputusan Allah Taala, sebab Dia-lah
wal jamaah berpendapat lain, beliau berpendapat sebagai berikut : Tidak boleh,
minimalnya sang dokter (laki-laki) akan melihat aurat wanita lain. Dan melihat
aurat wanita lain (bukan istri sendiri) hukumnya adalah haram menurut pandangan
haram ini. Bahkan terkadang berkonsekuensi sang dokter melihat aurat suami
63
Bahan Ajar
Lebih dari itu, menempuh cara ini merupakan sikap taklid terhadap
peradaban orang-orang Barat (kaum kuffar) dalam perkara yang mereka minati
atau (sebaliknya) mereka hindari. Seseorang yang menempuh cara ini untuk
mendapatkan keturunan dikarenakan tidak diberi rizki oleh Allah berupa anak
dengan cara alami (yang dianjurkan syariat), berarti dia tidak ridha dengan takdir
untuk mencari rizki berupa usaha dan harta dengan cara yang halal, maka lebih-
membimbing mereka untuk menempuh cara yang sesuai dengan syariat (halal)
syara. Sebab upaya tersebut adalah upaya untuk mewujudkan apa yang
disunnahkan oleh Islam, yaitu kelahiran dan berbanyak anak, yang merupakan
salah satu tujuan dasar dari suatu pernikahan. Diriwayatkan dari Anas RA bahwa
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA bahwa Rasulullah saw telah bersabda :
64
Bahan Ajar
nanti.(HR. Ahmad)
dan kelahiran alami telah dilakukan dan ternyata tidak berhasil, maka
alami. Kemudian sel telur yang telah terbuahi oleh sel sperma suami dikembalikan
ke tempatnya yang alami di dalam rahim isteri agar terjadi kehamilan alami.
Proses ini dibolehkan oleh Islam, sebab berobat hukumnya sunnah (mandub) dan
di samping itu proses tersebut akan dapat mewujudkan apa yang disunnahkan oleh
tidak alami tersebut hendaknya tidak ditempuh, kecuali setelah tidak mungkin lagi
mengusahakan terjadinya pembuahan alami dalam rahim isteri, antara sel sperma
kelahiran tersebut, disyaratkan sel sperma harus milik suami dan sel telur harus
milik isteri. Dan sel telur isteri yang telah terbuahi oleh sel sperma suami dalam
Hukumnya haram bila sel telur isteri yang telah terbuahi diletakkan dalam
rahim perempuan lain yang bukan isteri, atau apa yang disebut sebagai ibu
pengganti (surrogate mother). Begitu pula haram hukumnya bila proses dalam
65
Bahan Ajar
pembuahan buatan tersebut terjadi antara sel sperma suami dengan sel telur bukan
isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalam rahim
isteri. Demikian pula haram hukumnya bila proses pembuahan tersebut terjadi
antara sel sperma bukan suami dengan sel telur isteri, meskipun sel telur yang
Ketiga bentuk proses di atas tidak dibenarkan oleh hukum Islam, sebab
melalui perzinaan, hanya saja di dalam prosesnya tidak terjadi penetrasi penis ke
dalam vagina. Oleh karena itu laki-laki dan perempuan yang menjalani proses
tersebut tidak dijatuhi sanksi bagi pezina (hadduz zina), akan tetapi dijatuhi sanksi
BAB VIII
ABORTUS
A. PENGERTIAN ABORTUS
66
Bahan Ajar
sebelum janin mencapai berat 1.000 gram. Definisi lain menyatakan, aborsi
adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram. Aborsi merupakan suatu proses
pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh (Kapita
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari
oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun
beranak).
67
Bahan Ajar
contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi
menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon
ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis
lebih mudah dilakukan. Makin besar makin lebih sulit dan resikonya makin
banyak bagi si ibu, cara-cara yang dilakukan di kilnik-klinik aborsi itu bermacam-
dengan cairan garam yang pekat seperti saline. Dengan jarum khusus,
68
Bahan Ajar
biasa
Dengan berbagai alasan seseorang melakukan aborsi tetapi alasan yang paling
lain :
Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama
mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak.
Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang
seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan geliatan anak dalam
kandungannya.
Alasan-alasan seperti ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia yang
kandungannya adalah boleh dan benar. Semua alasan-alasan ini tidak berdasar.
wanita, yang hanya mementingkan dirinya sendiri Data ini juga didukung oleh
69
Bahan Ajar
studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan
bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu
darah), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena janin akan
bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius. Sedangkan 93% kasus aborsi adalah
karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri termasuk takut
yaitu sebelum berumur 4 bulan, ada beberapa pendapat. Ada ulama yang
dengan alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa. Ada ulama yang
pertumbuhan. Dan ada pulu ulama yang mengharamkannya antara lain Ibnu Hajar
dalam kitabnya Al-Tuhfah dan Al-Gazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin. Dan
apabila abortus dilakukan sesudah janin bernyawa atau telah berumur 4 bulan,
Menurut hemat saya, pendapat yang benar ialah seperti yang diuraikan oleh
bertemunya sel sperma (mani lelaki) dengan ovum (sel telur wanita), maka
belum diberi nyawa, Sebab sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang
Dan makin jahat dan makin besar dosanya, apabila pengguguran dilakukan setelah
70
Bahan Ajar
janin bernyawa, apalagi sangat besar dosanya kalau sampai dibunuh atau dibuang
yang dianut suatu masyarakat. Paham asing ini tak diragukan lagi telah menjadi
pintu masuk bagi merajalelanya kasus-kasus aborsi, dalam masyarakat mana pun.
lahir dari paham sekularisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan (Abdul
Terlepas dari masalah ini, hukum aborsi itu sendiri memang wajib dipahami
dengan baik oleh kaum muslimin, baik kalangan medis maupun masyarakat
Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka
Dan tidak patut bagi seorang mu`min laki-laki dan mu`min perempuan, jika
Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka
71
Bahan Ajar
sebelum atau sesudah ruh (nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah setelah
ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan, maka semua
ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan keharamannya. Tetapi para ulama fiqih
Muhammad Ramli (w. 1596 M) dalam kitabnya An Nihayah dengan alasan karena
belum ada makhluk yang bernyawa. Ada pula yang memandangnya makruh,
Yang mengharamkan aborsi sebelum peniupan ruh antara lain Ibnu Hajar
(w. 1567 M) dalam kitabnya At Tuhfah dan Al Ghazali dalam kitabnya Ihya`
berpendapat bahwa sejak bertemunya sel sperma dengan ovum (sel telur) maka
aborsi adalah haram, sebab sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang
eksistensinya. Akan makin jahat dan besar dosanya, jika aborsi dilakukan setelah
janin bernyawa, dan akan lebih besar lagi dosanya kalau bayi yang baru lahir dari
kandungan sampai dibuang atau dibunuh (Masjfuk Zuhdi, 1993, Masail Fiqhiyah
72
Bahan Ajar
Kapita Selekta Hukum Islam, halaman 81; M. Ali Hasan, 1995, Masail Fiqhiyah
Cholil Uman, 1994, Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah Abad Modern,
halaman 91-93; Mahjuddin, 1990, Masailul Fiqhiyah Berbagai Kasus Yang Yang
kenyataan bahwa peniupan ruh terjadi setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan.
hari dalam bentuk nuthfah, kemudian dalam bentuk alaqah selama itu pula,
kemudian dalam bentuk mudghah selama itu pula, kemudian ditiupkan ruh
Maka dari itu, aborsi setelah kandungan berumur 4 bulan adalah haram,
karena berarti membunuh makhluk yang sudah bernyawa. Dan ini termasuk dalam
akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu. (TQS Al Anaam : 151)
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami
73
Bahan Ajar
melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut syara). (TQS Al Isra` : 33)
Dan apabila bayi-bayi yang dikubur hidup-hidup itu ditanya karena dosa
yang bernyawa atau telah berumur 4 bulan, sebab dalam keadaan demikian berarti
aborsi itu adalah suatu tindak kejahatan pembunuhan yang diharamkan Islam.
diuraikan di atas, para fuqoha berbeda pendapat dalam masalah ini. Akan tetapi
(1998), hukum syara yang lebih rajih (kuat) adalah sebagai berikut. Jika aborsi
dilakukan setelah 40 (empat puluh) hari, atau 42 (empat puluh dua) hari dari usia
kehamilan dan pada saat permulaan pembentukan janin, maka hukumnya haram.
Dalam hal ini hukumnya sama dengan hukum keharaman aborsi setelah
belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh (jaiz) dan tidak apa-apa. (Abdul
Dalil syari yang menunjukkan bahwa aborsi haram bila usia janin 40 hari
74
Bahan Ajar
Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat puluh dua malam, maka Allah
mengutus seorang malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia
belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepada Allah),Ya Tuhanku, apakah dia
telah berbuat dosa dan telah melakukan tindak kriminal yang mewajibkan
pembayaran diyat bagi janin yang gugur, yaitu seorang budak laki-laki atau
75
Bahan Ajar
perempuan Bani Lihyan yang gugur dalam keadaan mati, dengan satu ghurrah,
yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan (HR. Bukhari dan Muslim, dari
Sedangkan aborsi pada janin yang usianya belum mencapai 40 hari, maka
hukumnya boleh (jaiz) dan tidak apa-apa. Ini disebabkan bahwa apa yang ada
dalam rahim belum menjadi janin karena dia masih berada dalam tahapan sebagai
nutfah (gumpalan darah), belum sampai pada fase penciptaan yang menunjukkan
hukum dapat disamakan dengan azl (coitus interruptus) yang dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Azl dilakukan oleh seorang laki-laki yang tidak
sel telur, sehingga akan mengakibatkan tiadanya pertemuan sel sperma dengan sel
bersabda kepadanya :
76
Bahan Ajar
Lakukanlah azl padanya jika kamu suka ! (HR. Ahmad, Muslim, dan Abu
Dawud)
Namun demikian, dibolehkan melakukan aborsi baik pada tahap penciptaan janin,
ataupun setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang terpercaya menetapkan
bahwa keberadaan janin dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan
janinnya sekaligus. Dalam kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi dan
adalah sesuatu yang diserukan oleh ajaran Islam, sesuai firman Allah SWT :
Di samping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya
Jika berkumpul dua madharat (bahaya) dalam satu hukum, maka dipilih yang
77
Bahan Ajar
adalah suatu mafsadat. Begitu pula hilangnya nyawa sang ibu jika tetap
mempertahankan kandungannya juga suatu mafsadat. Namun tak syak lagi bahwa
telur dengan sel sperma dengan alasan karena sudah ada kehidupan pada
kandungan, adalah pendapat yang tidak kuat. Sebab kehidupan sebenarnya tidak
hanya wujud setelah pertemuan sel telur dengan sel sperma, tetapi bahkan dalam
sel sperma itu sendiri sudah ada kehidupan, begitu pula dalam sel telur, meski
kedua sel itu belum bertemu. Kehidupan (al hayah) menurut Ghanim Abduh
sesuatu yang ada pada organisme hidup. (asy syai` al qa`im fi al ka`in al hayyi).
kehidupan ini, maka dalam sel telur dan sel sperma (yang masih baik, belum
rusak) sebenarnya sudah terdapat kehidupan, sebab jika dalam sel sperma dan sel
telur tidak ada kehidupan, niscaya tidak akan dapat terjadi pembuahan sel telur
oleh sel sperma. Jadi, kehidupan (al hayah) sebenarnya terdapat dalam sel telur
78
Bahan Ajar
dan sel sperma sebelum terjadinya pembuahan, bukan hanya ada setelah
pembuahan.
setelah pertemuan sel telur dan sel sperma dengan alasan sudah adanya
kehidupan, adalah pendapat yang lemah, sebab tidak didasarkan pada pemahaman
fakta yang tepat akan pengertian kehidupan (al hayah). Pendapat tersebut secara
implisit menyatakan bahwa sebelum terjadinya pertemuan sel telur dan sel
sperma, berarti tidak ada kehidupan pada sel telur dan sel sperma. Padahal
azl. Sebab dalam aktivitas azl terdapat upaya untuk mencegah terjadinya
kehidupan, yaitu maksudnya kehidupan pada sel sperma dan sel telur (sebelum
bertemu). Padahal azl telah dibolehkan oleh Rasulullah SAW. Dengan kata lain,
pendapat yang menyatakan haramnya aborsi setelah pertemuan sel telur dan sel
sperma dengan alasan sudah adanya kehidupan, akan bertentangan dengan hadits-
Kesimpulan
Aborsi bukan sekedar masalah medis atau kesehatan masyarakat, namun juga
problem sosial yang muncul karena manusia mengekor pada peradaban Barat.
radikal, yang intinya adalah dengan mencabut sikap taqlid kepada peradaban
Barat dengan menghancurkan segala nilai dan institusi peradaban Barat yang
79
Bahan Ajar
Hukum aborsi dalam pandangan Islam menegaskan keharaman aborsi jika umur
kehamilannya sudah 4 (empat) bulan, yakni sudah ditiupkan ruh pada janin.
Untuk janin yang berumur di bawah 4 bulan, para ulama telah berbeda pendapat.
Jadi ini memang masalah khilafiyah. Namun menurut pemahaman kami, pendapat
yang rajih (kuat) adalah jika aborsi dilakukan setelah 40 (empat puluh) hari, atau
42 (empat puluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan
yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh (jaiz) dan tidak
apa-apa.
BAB IX
JINAYAH
11. Pengertian
80
Bahan Ajar
Kata jinayah berasal dari kata janayajni yang berarti akhaza (mengambil)
atau sering pula diartikan kejahatan, pidana atau kriminal. Jinayah adalah
Jinayah menurut fuqaha ialah perbuatan atau perilaku yang jahat yang
dilakukan oleh seseorang untuk mencerobohi atau mencabul kehormatan jiwa atau
benda, akal fikiran dan sebagainya adalah termasuk dalam jinayah yang umum
81
Bahan Ajar
1. Hukuman Hudud
Allah di dalam Al-Quran dan Al-Hadith. Hukuman hudud ini adalah hak Allah
yang bukan sahaja tidak boleh ditukar ganti hukumannya atau diubahsuai atau
dipinda malah tidak boleh dimaafkan oleh sesiapapun di dunia ini. Mereka yang
melanggar ketetapan hukum Allah yang telah ditentukan oleh Allah dan RasulNya
adalah termasuk dalam golongan orang yang zalim. Firman Allah s.w.t. yang
e) Murtad, iaitu orang yang keluar dari agama Islam, sama ada
dengan perbuatan atau dengan perkataan, atau dengan itiqad
kepercayaan.
82
Bahan Ajar
2. Hukuman Qisas
Hukuman qisas adalah sama seperti hukuman hudud juga, iaitu hukuman
yang telah ditentukan oleh Allah di dalam Al-Quran dan Al-Hadith. Hukuman
mencederakan.
83
Bahan Ajar
orang lain atau melukakannya wajib dibalas dengan hukuman qisas mengikut
kadar kecederaan atau luka seseorang itu juga mengikut jenis anggota yang
3. Hukuman Diyat
Hukuman diyat ialah harta yang wajib dibayar dan diberikan oleh
84
Bahan Ajar
maka baginya azab siksa yang tidak terperi sakitnya. (Surah Al-
Baqarah, 2:178)
4. Hukuman Tazir
Hukuman tazir adalah hukuman yang tidak ditentukan kadar atau bentuk
C. Pembagian Jinayat
1. Pembunuhan
85
Bahan Ajar
2. Pencurian
Pencurian adalah mengambil sesuatu milik orang lain secara diam-diam dan
rahasia dari tempat penyimpannya yang terjaga dan rapi dengan maksud
lebih berat dari pencurian. Dan Pengambilan harta orang lain tanpa
terbukti bersalah, baik melalui pengakuan, saksi dan alat bukti serta barang
3. Perzinahan
86
Bahan Ajar
4. Qadzaf
5. Muharobah
aturan perundang-undangan.
D. Pelaksanaan Hukuman
Peradilan berasal dari kata adil yang artinya menempatkan sesuatu pada
sesuatu pada tempatnya. Peradilan dalam bahasa arab digunakan kata Qudha
87
Bahan Ajar
bermusuhan terpenuhi sebagian hak yang umum dari kaum muslimin dengan
pertimbangan membantu pihak yang lemah yang kena Jinayat, anak-anak yatim
berwibawa
Apa yang disebut dengan hak asasi manusia dalam aturan buatan manusia
adalah keharusan (dharurat) yang mana masyarakat tidak dapat hidup tanpa
88
Bahan Ajar
tujuan akhir syariah Islam adalah menjaga akal, agama, jiwa, kehormatan dan
Islam berbeda dengan sistem lain dalam hal bahwa hak-hak manusia
sebagai hamba Allah tidak boleh diserahkan dan bergantung kepada penguasa dan
kepada soal shadaqah tetap dipandang sebagaimana hal-hal besar lain. Misalnya
Allah melarang bershadaqah (berbuat baik) dengan hal-hal yang buruk. "Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya..."
(QS. 2: 267).
1. Hak-hak Alamiah
sebagai makhluk yang diciptakan dari unsur yang sama dan dari sumber yang
a. Hak Hidup
dan meng-qishas pembunuh (lihat QS. 5: 32, QS. 2: 179). Bahkan hak mayit pun
Kebebasan pribadi adalah hak paling asasi bagi manusia, dan kebebasan
paling suci adalah kebebasan beragama dan menjalankan agamanya, selama tidak
89
Bahan Ajar
berbuat aniaya terhadap kelompok lain (QS. 49: 9). Begitu pula hak beribadah
kalangan non-muslim.
bagi mereka diatur syariat Islam dengan syarat mereka bersedia menerimanya
sebagai undang-undang.
Jika mereka tidak mengikuti aturan hukum yang berlaku di negara Islam,
maka mereka boleh mengikuti aturan agamanya - selama mereka berpegang pada
ajaran yang asli. Firman Allah: "Dan bagaimana mereka mengangkat kamu
sebagai hakim, sedangkan ada pada mereka Taurat yang di dalamnya ada hukum
c. Hak Bekerja
kewajiban. Bekerja merupakan kehormatan yang perlu dijamin. Dan Islam juga
menjamin hak pekerja, seperti terlihat dalam hadist: "Berilah pekerja itu upahnya
2. Hak Hidup
90
Bahan Ajar
a. Hak Pemilikan
cara apapun untuk mendapatkan harta orang lain yang bukan haknya. Oleh karena
itulah Islam melarang riba dan setiap upaya yang merugikan hajat manusia. Islam
juga melarang penipuan dalam perniagaan. Sabda nabi saw: "Jual beli itu dengan
pilihan selama antara penjual dan pembeli belum berpisah. Jika keduanya jujur
dalam jual-beli, maka mereka diberkahi. Tetapi jika berdusta dan menipu berkah
Islam juga melarang pencabutan hak milik yang didapatkan dari usaha
ganti yang setimpal bagi pemiliknya. Pelanggaran terhadap hak umum lebih besar
dan sanksinya akan lebih berat, karena itu berarti pelanggaran tehadap masyarakat
secara keseluruhan.
b. Hak Berkeluarga
di bawah perwaliannya (QS. 24: 32). Allah menentukan hak dan kewajiban sesuai
dengan fithrah yang telah diberikan pada diri manusia dan sesuai dengan beban
keluarga yaitu kaum laki-laki. Inilah yang dimaksudkan sebagai kelebihan laki-
91
Bahan Ajar
laki atas wanita (QS. 4: 34). Tetapi dalam hak dan kewajiban masing-masing
c. Hak Keamanan
(QS. 24: 27). Jika warga negara tidak memiliki tempat tinggal, negara
memberi tunjangan kepada fakir miskin, anak yatim dan yang membutuhkannya.
Diantara jaminan keamanan adalah hak mendpat suaka politik. Ketika ada warga
tertindas yang mencari suaka ke negeri yang masuk wilayah Darul Islam. Dan
masyarakat muslim wajib memberi suaka dan jaminan keamanan kepada mereka
d. Hak Keadilan
92
Bahan Ajar
Diantara hak setiap orang adalah hak mengikuti aturan syariah dan diberi
putusan hukum sesuai dengan syariah (QS. 4: 79). Dalam hal ini juga hak setiap
orang untuk membela diri dari tindakan tidak adil yang dia terima.
penguasa yang sah yang dapat memberikan perlindungan dan membelanya dari
muslim juga berhak menolak aturan yang bertentangan dengan syariah, dan
hak dan mencegah kedzaliman. Bahkan rasul melarang sikap mendiamkan sesama
muslim, memutus hubungan relasi dan saling berpaling muka. Sabda nabi saw:
"Hak muslim terhadap muslim ada lima: menjawab salam, menjenguk yang sakit,
Bukhari).
93
Bahan Ajar
mendeklarasikan persamaan dan keadilan bagi seluruh umat manusia (lihat QS.
Al-Hadid: 25, Al-Araf: 157 dan An-Nisa: 5). Manusia seluruhnya sama di mata
hukum. Sabda nabi saw: "Seandainya Fathimah anak Muhammad mencuri, pasti
94