Anda di halaman 1dari 9

Tahapan persalinan Water Birth

Tahapan persalinan
Proses persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti
melahirkan normal. Hanya saja dengan ibu berendam dalam air
hangat, membuat sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik.
Akibatnya akan berpengaruh pula pada kontraksi rahim yang jadi
lebih efektif dan lebih baik. Sehingga waktu tempuh dalam
proses persalinan ini lebih singkat daripada proses melahirkan
normal biasa.

Tahap 1

Yaitu tahap mulainya pembukaan rahim Ibu, mulai dari tanpa


pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa berlangsung 24-48
jam. Proses dan jangka waktu terbukanya jalan lahir ini berbeda
bagi tiap Ibu. Tapi jangan panik, terapkan apa yang Ibu dapatkan
di kelas prenatal bersama suami. Jangan lupa bahwa keluarga
dan suami selalu mendukung Ibu melewati proses persalinan
hingga si Kecil lahir nanti.
Bagaimana Gejalanya?

Rasa mulas adalah gejala paling khas menjelang


persalinan. Ibu mungkin akan merasakan perut kram, mirip
saat menstruasi. Kadang disertai rasa mual, kembung, dan
nyeri punggung. Bahkan ada yang diare atau pusing.
Menjelang persalinan, sistem pencernaan Ibu akan
melambat. Untuk mengatasinya, sebaiknya Ibu makan
makanan ringan saja seperti sup, sereal, atau roti dan
banyak minum air putih. Membukanya jalan lahir memang
diawali rasa mulas. Dari rasa yang tak beraturan
datangnya, sampai akhirnya Ibu akan merasakannya tiap 5
menit. Inilah yang disebut kontraksi

Flek

Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil,


sehingga kepala janin terdorong ke arah jalan lahir.
Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit
mulai membuka. Perlu Ibu tahu, sejak terjadinya
kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh
semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini
bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan
sekaligus melindungi janin dari kuman. Pada awal
pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan
lendir yang berwana merah muda keluar melalui vagina.
Kita bisa menyebutnya flek. Tapi tak perlu cemas kalau Ibu
tidak mengalaminya, karena flek muncul secara alami pada
beberapa tahap persalinan.
Ketuban Pecah

Air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi


selama kehamilan. Ketika saat melahirkan tiba, kantung
ketuban pecah dan airnya keluar melalui vagina. Pecah
ketuban juga jadi tanda umum menjelang persalinan.
Jumlah air ketuban yang keluar pada tiap Ibu mungkin
berbeda. Ada yang keluar sedikit demi sedikit, ada yang
langsung berupa semburan keras. Kalau ketuban pecah,
hati-hati terhadap bahaya infeksi. Jaga kebersihan area
vagina dan hubungi dokter untuk memastikan kapan
perkiraan waktu Ibu melahirkan.

Kontraksi

Ini termasuk bagian yang cukup berat, karena rasa sakit


yang ditimbulkan bisa sangat kuat. Sabar ya, Bu, kontraksi
ini merupakan pertanda bahwa bayi Ibu mulai memasuki
jalan lahirnya. Pola kontraksi juga menjadi panduan untuk
mengetahui kapan bayi Ibu akan lahir. Menjelang
persalinan, kontraksi makin kuat dan frekuensinya makin
sering. Biasanya kondisi ini secara alami merangsang Ibu
mengejan untuk mendorong bayi keluar. Ayo terapkan
teknik pengaturan nafas yang Ibu dapatkan di kelas
prenatal!

Tips Nyaman Menjelang Persalinan

Menjaga Ibu tetap nyaman menjelang persalinan sangatlah


penting. Selain dapat membantu mengurangi rasa sakit
akibat kontraksi, Ibu juga akan dapat menikmati setiap
tahapan persalinan dengan baik. Untuk itu, cobalah
bayangkan kebahagiaan menyambut si Kecil dan rasa
hangat saat mendekapnya nanti. Pikiran yang
menyenangkan akan membantu Ibu merasa lebih tenang
dan nyaman.

Tahap 2

Yaitu mulainya pembukaan 3-10, yang biasanya berlangsung


sekitar 7 jam bagi persalinan anak pertama Ibu. Waktu ini akan
berkurang sampai 3 1/2 jam pada persalinan kedua dan
seterusnya. Kontraksi yang makin meningkat, umumnya diiringi
meningkatnya pembukaan leher rahim. Saat leher rahim Ibu
terbuka 10 cm dan si Kecil lahir, Ibu telah memasuki persalinan
fase 2. Lama proses kelahiran bayi berbeda bagi tiap Ibu. Apalagi
bila melahirkan pertama kali. Tahap ini bisa berlangsung 1 jam
bahkan lebih.
Siap Mengejan Ya, Bu!

Saat rasa mulas semakin kuat, insting Ibu akan


mengatakan kini saatnya mengejan untuk mendorong bayi
keluar. Ketika kepala bayi Ibu mulai keluar dari vagina,
dokter akan meminta Ibu untuk mengatur nafas dan
berhenti mengejan untuk mengurangi sobekan pada jalan
lahir. Pada tahap ini Ibu akan merasa lega dan semua rasa
sakit seolah hilang. Melihat bayi Ibu nanti akan membuat
semua rasa sakit berganti dengan kebahagiaan tak terkira.

Tahap 3

Ini adalah tahap terakhir dari proses persalinan. Setelah bayi


lahir, dokter akan mengeluarkan plasenta atau ari-ari. Jangan
takut, dokter akan membantu mengeluarkan ari-ari secara alami
atau dengan bantuan suntikan.
Mengeluarkan Plasenta
Dengan bantuan suntikan, proses mengeluarkan plasenta
bisa berlangsung 5-15 menit. Tapi jika dilakukan secara
alami, akan berlangsung 1 jam. Proses ini diikuti kontraksi
lagi, tapi tidak sedahsyat saat menjelang persalinan. Untuk
memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari
dinding rahim atau belum, dokter atau bidan akan
menekan perut Ibu dan menarik perlahan-lahan tali pusar
agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta
tali pusar keluar, barulah tubuh Ibu dibersihkan.

Berikut beberapa manfaat dari waterbirth yang dapat diperoleh ibu:

1. Saat ibu berendam dalam air, maka tubuhnya yang menjadi ringan
memungkinkan ibu untuk dapat bergerak atau mobilisasi lebih mudah
atau waterbirth mampu memfasilitasi pergerakan ibu &
memungkinkan ibu mengambil posisi- posisi yg nyaman waktu mules
dan saat bersalin
2. Rasa nyaman dan relaksasi dapat tercipta saat ibu berendam di air
3. Rasa sakit dan nyeri berkurang dan meningkatkan relaksasi ibu
4. Mempersingkat lama persalinan
5. Mengurangi trauma pada perineum dan menghindari episiotomy
6. Membuat ibu lebih merasa kontrol (yang menentukan)
7. Menghamat energi/tenaga ibu saat persalinan
8. Memberi ibu ruang private yg terlindung
9. Menurunkan angka kejadian SC.
10. Berendam dalam air saat persalinan mengurangi tekanan pada perut,
menambah efisiensi sirkulasi darah dan oksigenasi pada uterus, otot-
otot juga pada bayi.
11. Membuat ibu bersalin lebih mudah (easier birth) dengan menyambut
kelahiran bayi mereka dengan lebih lemah lembut (a gentler welcome
for baby)
12. Dengan meletakkan kolam/ bak air di ruang bersalin segera merubah
suasana sehingga suara lebih lembut, ibu lebih tenang & orang sekitar
menjadi berkurang stress-nya.

Manfaat bagi bayi :

1. Menurunnya resiko cedera kepala bayi.


2. Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat
memerah setelah dilahirkan.

3. Beberapa penelitian menyatakan bahwa bayi yang dilahirkan dengan


waterbirth mempunyai rata-rata kejadian infeksi neonatal yang rendah
dan APGAR Skore secara signifikan lebih tinggi.

Sedangkan di bawah ini adalah kekurangan dari metode waterbirth:

1. Mengurangi kekuatan dan frekuensi kontraksi uterus, terutama bila


digunakan sebelum fase aktif.
2. Kemungkinan terjadinya aspirasi pada bayi
3. Hypothermia kemungkinan bisa terjadi bila air yang digunakan adalah
air dingin
4. Perkiraan volume perdarahan dan penanganan perdarahan pada kala 3
sulit dilakukan pada saat ibu masih di dalam air
5. Secara teori, ibu mempunyai resiko untuk terjadi emboli air

Lalu bagaimana kriteria yang direkomendasikan untuk kolam


airnya?

1. Waterbirth sebaiknya digunakan pada ibu yang tidak mempunyai


resiko komplikasi atau resiko tinggi selama kehamilannya.
2. Sebaiknya ibu mulai masuk ke air pada saat fase aktif dalam proses
persalinannya.
3. Dilakukan didalam sebuah kolam cukup besar (berukuran 2 meter)
yang terbuat dari plastik atau bath tube dengan benjolan-benjolan pada
alasnya agar posisi ibu tidak merosot.
4. Selain kolam plastik, fasilitas pendukung lainnya adalah pompa
pengatur air agar tetap bersikulasi, pengatur suhu (water heater) untuk
menjaga air tetap hangat, serta termometer untuk mengukur suhu

Berikut kontraindikasi bagi waterbirth:

1. Persalinan premature
2. Ibu yang menderita penyakit infeksi seperti HIV, Hepatitis B maupun
hepatitis C.
3. Wanita yang berusia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.
4. Mengalami komplikasi seperti pra-eklampsia atau diabetes.
5. Akan melahirkan anak kembar dua atau lebih.
6. Usia bayi prematur.
7. Posisi bayi sungsang.
8. Diperkirakan melahirkan bayi yang berbobot besar.
9. Memiliki kondisi yang mengharuskan ibu untuk dimonitor secara
teratur dan tidak dapat dilakukan di kolam.

Rekomendasi untuk penggunaan metode waterbirth:

1. Dokter dan perawat seharusnya mendiskusikan keuntungan dan


kerugian dari waterbirth kepada pasien.
2. Tanda-tanda vital dan Detak Jantung Janin harus dalam keadaan
normal.
3. Detak Jantung Janin harus selalu dimonitor saat ibu berada dalam air.
4. Pertahankan dan monitor suhu air sekitar 36 sampai 37,5C untuk
mencegah hypo atau hyperthermia.
5. Suhu ibu juga harus dimonitor. Dan ibu harus keluar dari air bila suhu
tubuhnya melebihi 37C.
6. Ruangan dalam waterbirth di set sedemikian rupa sehingga dekat
dengan tempat persalinan alternative.
7. Sebisa mungkin air dijaga kebersihannya dari lendir maupun kotoran,
sehingga tidak mudah terjadi kontaminasi.
8. Bayi sebaiknya dilahirkan sampai komplit tanpa adanya kontak udara
sampai karena perbedaan tekanan udara dan suhu dapat merangsang
bayi untuk bernafas dan mempertinggi resiko terjadinya aspirasi air.
9. Perawatan intensif bagi bayi untuk menghindari hypothermia.
10. Sebaiknya air di keluarkan pada saat, pengeluaran plasenta atau
tatalaksana kala III untuk mengetahui perdarahan ibu secara akurat.
11. Kolam yang digunakan di RS sebaiknya disposible atau dibersihkan
dulu dengan chlorine untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen.
Proses Melahirkan Di Air

Proses dan melahirkan dalam air sama saja dengan melahirkan normal,
hanya tempatnya yang berbeda. Dilakukan didalam sebuah kolam cukup
besar (berukuran 2 meter) yang terbuat dari plastik atau bath tube dengan
benjolan-benjolan pada alasnya agar posisi Anda tidak merosot. Selain
kolam plastik, fasilitas pendukung lainnya adalah pompa pengatur air agar
tetap bersikulasi, pengatur suhu (water heater) untuk menjaga air tetap
hangat, serta termometer untuk mengukur suhu. Kolam yang sudah
disterilisasi kemudian diisi air yang suhunya disesuaikan dengan suhu
tubuh, yaitu sekitar 36-37 Celcius. Ini bertujuan agar bayi tidak merasakan
perbedaan suhu yang ekstrem antara didalam perut dan diluar, dan agar
bayi tidak mengalami hipotermia.

Selanjutnya Anda mengejan seperti biasa. Mengingat tempatnya di air,


bayi yang baru keluar otomatis berendam dulu selama beberapa saat
didalam air (sekitar 5-10 detik). Ini tidak masalah karena suhu air hampir
sama dengan suhu cairan ketuban tempat bayi "berenang" sebelum
dilahirkan. Itu sebabnya ketika baru keluar, bayi tidak menangis, mungkin
dia merasa seolah seperti belum lahir karena kondisinya sama antara
didalam dan diluar.

Batasan Melahirkan Di Air

Melahirkan diair tetap ada batasan dan pertimbangan medis untuk


diperkenankan. Beberapa faktor yang tidak membolehkan persalinan
dalam air, antara lain panggul ibu kecil, bayi lahir sungsang atau
melintang, ibu yang sedang dalam perawatan medis, ibu memiliki penyakit
herpes, serta beberapa keadaan lainnya. Ibu yang mengindap herpes
disarankan untuk tidak melahirkan dengan metode ini, karena kuman
herpes tidak mati didalam air sehingga dapat menular kepada bayi melalui
mata,selaput lendir,dan tenggorokan bayi.
Syarat lainnya, proses melahirkan didalam air tidak bisa dilakukan
sembarangan, kendati terlihat mudah. Pengawasan dari pihak medis tetap
diperlukan untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Resiko Melahirkan di Air

Resiko yang terjadi adalah bayi menelan air. Maka dari itu, air kolam
dibuat steril sehingga walaupun tertelan bayi tidak membahayakan. Bayi
juga mengalami temperatur shock jika suhu air tidak sama dengan suhu
ibu saat dilahirkan, yaitu 36-37 celcius. Resiko pada ibu adalah
hiportemia(suhu tubuh terlalu rendah) akibat proses melahirkan yang lebih
lama dibandingkan waktu yang diperkirakan.

TIPS :

Buatlah keputusan yang tepat setelah berkonsultasi dengan dokter.


Jika Anda memastikan melahirkan di dalam air, yakinlah itu cara
terbaik bagi Anda.
Mengikuti senam hamil. Senam hamil berguna untuk melatih
pernapasan dan melenturkan lubang vagina sehingga memudahkan
kelahiran si bayi.

Pilihlah rumah sakit yang memiliki fasilitas water birth dengan


tenaga dpkter dan perawat yang terlatih.

Anda mungkin juga menyukai