0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan2 halaman
1. Katup dibuka dan ditutup oleh poros engkol melalui camshaft, yang memutar karena putaran poros engkol. Camshaft memutar valve lifter untuk membuka dan menutup katup.
2. Ada beberapa metode untuk menggerakkan camshaft, termasuk menggunakan timing gear, timing chain, atau timing belt dari poros engkol. Sebagian besar mesin menggunakan timing belt.
3. Transmisi digunakan untuk mengubah momen mesin menjadi tenaga yang
1. Katup dibuka dan ditutup oleh poros engkol melalui camshaft, yang memutar karena putaran poros engkol. Camshaft memutar valve lifter untuk membuka dan menutup katup.
2. Ada beberapa metode untuk menggerakkan camshaft, termasuk menggunakan timing gear, timing chain, atau timing belt dari poros engkol. Sebagian besar mesin menggunakan timing belt.
3. Transmisi digunakan untuk mengubah momen mesin menjadi tenaga yang
1. Katup dibuka dan ditutup oleh poros engkol melalui camshaft, yang memutar karena putaran poros engkol. Camshaft memutar valve lifter untuk membuka dan menutup katup.
2. Ada beberapa metode untuk menggerakkan camshaft, termasuk menggunakan timing gear, timing chain, atau timing belt dari poros engkol. Sebagian besar mesin menggunakan timing belt.
3. Transmisi digunakan untuk mengubah momen mesin menjadi tenaga yang
Bila poros engkol berputar menyebabkan exhaust camshaft juga berputar melalui timing belt. Sedangkan intake camshaft diputarkan oleh exhaust camshaft melalui roda-roda gigi. Bila sumbu nok (camshaft) berputar, nok akan menekan kebawah pada valve lifter dan membuka katup. Bila sumbu nok terus berputar, maka katup akan menutup dengan adanya tekanan peges. Setiap sumbu nok berputar satu kali, akan membuka dan menutup katup hisap dan katup buang satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol. 2. Metode menggerakkan katup Sumbu nok digerakkan oleh poros engkol dengan beberapa metode, termasuk timing gear, timing chain dan timing belt. Sebagian besar mesin menggunakan camshaft yang di gerakkan oleh belt dan ada beberapa camshaft yang di gerakkan oleh rantai. a. Metode timing gear Metode ini digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV (over head valve), yang letak sumbu noknya di dalam blok silinder. Timing gear biasanya menimbulkan bunyi yang besar dibanding dengan rantai (timing chain), sehingga mesin bensin yang menggunakn metode ini menjadi kurang populer pada mesin bensin jaman populer ini b. Metode timing chain Metode ini digunakan pada mesin OHC (over head camshaft) dan DOHC (dual overhead camshaft) sumbu noknya terletak diatas kepala silinder. Sumbu nok digerakkan oleh rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai pengganti timing gear, timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli. c. Metode timing belt Sumbu nok (camshaft) digerakkan oleh sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing chain. Sabuk (belt) selain tidak menimbulkan bunyi dibanding dengan rantai (chain), juga tidak diperlukan pelumasan serta penyetelan tegangan. Transmisi Manal a. Uraian Momen yang dihasilkan oleh mesin mendekati tetap, sementara tenaga bertambah sesuai putaran mesin. Bagaimanapun juga kendaraan memerlukan momen yang besar untuk memulai berjalan atau menempuh jalan yang tinggi. Pada jalan yang mendaki roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga kita harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubahan momen. Tetpi momen yang besar tidak diperlukan selama kecepaan tinggi pada saat roda membutuhkan putaran yng cepat. Pada saan mobil menempuh jalan rata, momen mesin cukup untuk menggerakkan mobil. Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tersebut ke roda-roda. Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah ke roda-roda. b. Kombinasi roda gigi transmsi Bila roda gigi dikombinasi, arah putaran dari input shaft (A, sisi mesin & input shaft) akan berbalik arah pada output shaft (B, sisi output shaft & propeler shaft)
B (jumlah gigi dari roda gigi)
perbandingan roda gigi = A (jumlah gigi dari roda gigi) Dalam transmisi ini dua pasang roda gigi dikombinasi untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft. Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut :