Anda di halaman 1dari 2

Parameter Interior X0, Y0, dan Fokus

Dalam berbagai kasus fotogrametri, elemen dari principle point (xo, yo) dan
perspektif distance (panjang fokus) harus ditentukan, hal ini dikarenakan semua
sistem persamaan matematis yang digunakan dalam fotogrametri bergantung dari
ketiga parameter ini. Secara geometris hubungan antara ketiga parameter ini dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Geometri foto


Posisi principle point (xo, yo) merupakan proyeksi garis lurus dari letak
perspective center ke bidang foto dan jarak dari principle point ke perspective center
merupakan panjang fokus (c). Secara praktis panjang fokus kamera dan letak
principle point tidak mutlak berada di tengah-tengah pusat foto, permasalahan ini
disebabkan oleh kurang stabilnya susunan lensa dan CCD yang berguna untuk
merekam bayangan objek pada saat perakitan.

Parameter Distorsi Radial (K1, K2, K3)


Distorsi radial adalah pergeseran linier titik foto dalam arah radial terhadap titik
utama dari posisi idealnya. Distorsi lensa biasa diekspresikan sebagai fungsi
polonomial dari jarak radial (dr) terhadap titik utama foto.

Efek yang terjadi apabila pada kamera memiliki nilai distorsi, maka gambar foto
yang dihasilkan akan berbentuk cembung atau cekung, tergantung dari nilai
parameter distorsi radial bernilai positif atau negatif (Wolf). Efek distorsi radial
adalah sekitar 1 sampai 2 piksel di perbatasan CCD sensor. Dalam kaitannya
dengan definisi distorsi radial, ada korelasi besar antara koefisien distorsi itu
sendiri K1, K2, K3 dan antara principle distance. Hubungan antara distorsi radial
dengan principle distance adalah dalam kaitannya sesuai principle distance dengan
deviasi rata-rata akan dihitung menjadi minimum.

Parameter Distorsi Decentring atau tangensial (P1, P2)


Distorsi decentring adalah pergeseran linier titik di foto pada arah normal (tegak
lurus) garis radial melalui titik foto tersebut. Distorsi decentring disebabkan
kesalahan sentering elemen-elemen lensa dalam satu gabungan lensa dimana titik
pusat elemen-elemen lensa dalam gabung lensa tersebut tidak terletak pada satu
garis lurus. Pergeseran ini biasa dideskripsikan dengan 2 persamaan
polonomial untuk pergeseran pada arah x (dx) dan y (dy). Efek dari distorsi
decentring ini akan menyebabkan kesan hiperbolik pada foto yang terekam oleh
kamera.

Gambar 3. Distrorsi Lensa

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita melakukan kalibrasi kamera, kita


bisa menggunakan software Fotomedeller,Photomodeler Scanner adalah software
fotogrametri yang menyediakan pemodelan berdasarkan gambar (image) untuk
pengukuran yang akurat serta model 3D dalam bidang engineering, arsitektur, film,
forensik, kebudayaan, dan lain-lain. Photomodeler Scanner menyediakan utilitas
untuk menciptakan pengukuran dan model 3D yang akurat dan berkualitas tinggi
dari kumpulan foto. Proses ini disebut dengan scanning 3D berbasis foto.

Anda mungkin juga menyukai