Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim
Assalamuaalaikum Wr, Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan hidayahnya serta limpahan kasih sayangnya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum Peledakan yang berjudul
Pengantar Kegiatan Peledakan Industri Pertambangan ini.
Pengantar Kegiatan Peledakan Industri Pertambangan ini sangat penting
untuk diketahui, karena menjadi dasar pengetahuan untuk mengetahui kegiatan
Peledakan di dalam pertambangan. Penyusunan laporan ini juga merupakan
salah satu syarat untuk mengikuti praktikum Peledakan selanjutnya.
Laporan akhir ini dapat di selesaikan tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan materi dan masukan-masukan yang sangat penting
bagi pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada para Asisten Laboratorium Tambang Unisba.
Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam pembuatan laporan akhir ini, maupun dari segi materi dan
dalam penyajiannya, yang di karenakan kurang pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr, Wb

Bandung, 29 September 2017

Jani Nurul Rohman

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................... 1
1.2.1 Maksud .............................................................................. 1
1.2.2 Tujuan ................................................................................ 1

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................... 2


2.1 Pengertian Peledakan ................................................................. 2
2.2 Pengertian Bahan Peledak.......................................................... 3
2.3 Peralatan dan Perlengkapan Peledak ......................................... 3
2.4 Kemampugalian .......................................................................... 6

BAB III Tugas dan Pembahasan ...................................................................... 7


3.1 Tugas .......................................................................................... 7
3.1.1 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grafis .......... 7
3.1.2 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grading ....... 7
3.2 Pembahasan ............................................................................... 7
3.2.1 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grafis .......... 7
3.2.2 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grading ....... 9

BAB IV ANALISA ............................................................................................ 10

BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peledakan adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memperkecil
atau memberakan suatu material dalam hal ini batuan menggunakan suatu
bahan peledak sehingga terjadi reaksi yang sedemikian rupa yang menghasilkan
ledakan. Ledakan merupakan ekspansi yang besar dari gas, panas dan tekanan
yang sangat tinggi sehingga dihasilkan getaran dan ledakan.
Kegiatan peledakan umum di temui pada industri pertamban, pembuatan
terowongan, kontruksi dan lain-lain. Dalam pertambangan sendiri kegiatan
peledakan ini digunakan untuk memberakaikan suatu massa batuan yang keras
dan tidak dapat di gali dengan alat mekanis sehingga perlu di berakaikan terlebih
dahulu, selain itu peledakan ini di gunakan untuk membuat terowongan pada
tambang bawah tanah.
Seiring dengan kemajuan dibidang teknologi kegiatan peledakan juga
mengalami perkembangan baik bahan peledak, alat pelakan, dan metode
peledakannya. Dengan perkembangan ini tidak dapat dipungkiri jika kegiatan
peledakan merupakan suatu cara terbaik untuk memberaikan massa batuan
yang tidak dapat di gali mengaunakan alat berat.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Dengan mempelajari peledakan ini adalah untuk mengetahui apa itu
peledakan dan bahan peledak yang digunakannya.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengtahui pengertian peledakan dan bahan peledak.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan peledakan pada
tambang.
3. Mengetahui standar yang baik dari proses peledakan pada tambang.

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peledakan


Ledakan merupakan ekspansi yang besar dari gas, panas dengan
tekanan dan kecepatan sangat tinggi yang di ikuti dengan getaran dan dan suara
sehingga menghasilkan efek yang merukan sifat mekanik dari suatu material
dalam kaitan pertambangan adalah massa batuan. Sedangkan peledakan adalah
kegiatan untuk memecahkan atau memberaikan suatu massa batuan dengan
menggunakan bahan peledak sehingga terjadi ledakan.
Dalam tambang sendiri peldakan ini banyak digunakan untuk meledakan
massa batuan yang memiliki kekerasan tinggi sehingga tidak dapat digali
menggunakan alat mekanis dan harus diberaikan terlebih dahulu sebelum digali
alat mekanis. Aplikasi peledakan pada tambang umumnya di gunakan untuk
memberaikan overburden, membuat jenjang, dan pembuatan lubang bukaan
bawah tanah.

Sumber : Putra. 2014.


Foto 2.1
Kegiatan Peledakan

2.2 Pengertian Bahan Peledak


Bahan peledak adalah suatu zat atau material yang berbentuk padat, cair,
gas ataupun campuran yang jika diberikan aksi berupa panas, benturan, tekanan,
gesekan akan terjadi perubahan secara fisik maupun kimiawi menjadi zat lain
yang lebih stabil dari sebelumnya. Perubahan zat tersebut akan berlangsung
dalam jangka waktu yang sangat singkat dan menghasilkan tekanan yang sangat
tinggi.

2
3

Sumber : bululengky.wordpress.com
Foto 2.2
Bahan Peledak ANFO

2.3 Peralatan dan Perlengkapan Peledak


Peralatan dan perlengkapan peledakan adalah dua komponen penting
yang menunjang dalam kegitan peledakan, keduanya tidak dapat dipisahkab satu
sama lain, keduanya memiliki pengertian yang berbeda sebagai berikut.
1.2.1 Peralatan Peledakan
Peralatan peledakan adalah alat-alay yang memiliki kegunaan untuk
membantu proses peledakan yang dapat digunakan secara berulang. Peralatan
peledakan dapat dikelompokan sebagai berikut
1. Peralatan yang langsung berhubungan langsung dengan peledakan
Alat yang berhubungan langsung dengan peledakan adalah alat yang
lansung berguna dalam peledakan, diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Alat pemicu ledak, seperti Blasting Machine dan Shotgun.
b) Alat bantu ledakan listrik seperti, Blasting Ohmmeter, Multimeter
Peledakan, dan lighting detector.
c) Alat bantu peledakan lain seperti, lead wire, cramper, dan meteran
2. Peralatan pendukung peledakan
Alat yang berguna untuk medukung peledakan seperti alat bor.
1.2.2 Perlengkapan Peledakan
Perlengkapan peledakan adalah bahanbahan peledakan yang
membantu peledakan terjadi yang berhubungan secara langsuung dengan
peledakan dan habis dipakai dalam sekali peledakan, dinataranya adalah:
1. Detonator
Detenator adalah alat yang digunakan untuk memberikan inisiasi kepada
primer dengan letupan kecil sehingga memberukan efek kejut terhadap
primer, ada dua jenis priemer yaitu primary charge yang berguna untuk

3
4

menerima efek panas yang sangat cepat sehingga menimbulkan


gelombang kejut dan juga base charge berfungsi untuk menerima
gelombang kejut dan meledak sesuai dengan besarnya isian. Terdapat
beberapa jenis detenator seperti berikut.
a) Detonator biasa (plain detonator)
b) Detonator listrik (electric detonator)

Sumber : pindad.com.2013
Foto 2.3
Detonator Listrik
c) Detonator nonel (nonel detonator)

Sumber : pindad.com. 2013


Foto 2.4
Detonator Nonel
d) Detonator elektronik (electronic detonator)

Sumber : Anonim. 2015


Foto 2.5
Detonator Elektronik

4
5

2. Sumbu Peledakan
Sumbu ledak adalah sumbu api yang berguna untuk memberikan
rambatan panas atau api dari atas permukaan umumnya dikenal dengan
surface delay.

Sumber : pindad.com. 2013


Foto 2.6
Sumbu Peledak
Adapun peralatan dan perlengkapan lain yang digunakan dalam
peledakan yang disesuaikan dengan metode peledakannya adalah
sebagai berikut.
Tabel 2.1
Peralatan dan Perlengkapan Peledakan
Metode
Perlengkapan Peralatan
Peledakan
1. Plain detonator 1. Cap crimper
2. Sumbu api 2. Penyulut (lighter) : korek
Sumbu Api (Cap &
3. Igneter cord api.
Fuse)
4. Igneter cord conector 3. Tamper

2. Sumbu ledak
3. Detonatring Relay/
Tergantung detonator yang
Dellay connector
Sumbu Ledak dipakai
4. Initator (detonator
listrik/biasa)
1. Blasting machine/ exploder
2. Blasting machine tester :
- Rheostat
- Blasting VOM meter
1. Detonator listrik
Listrik 3. Circuit tester :
2. Connecting wire
- Galvanometer
- Voltmeter
4. Tamper
5. Leading wire
1. Detonator non listrik
1. Exploder
(Nonel, Hercudet)
2. Gas supply unit (untuk
Non Listrik 2. Connector
hercudet)
3. Sumbu ledak (untuk
3. Circuit tester
nonel)
Sumber : Bagas. 2010.

5
6

2.4 Kemamgalian
Kemampu galian adalah tingkatan kemudahan batuan atau tanah untuk
digali. Dalam pertambangan kemampugalian ini akan menentukan tahapan
penambangan apakah suatu massa batuan akan digali langsung dengan alat
mekanis atau diberaikan terlebih dahulu dengan menggunakan peledakan.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kemampugalian suatu massa
batuan seperti berikut.
1. Nilai kuat tekan batuan
2. Struktur dari batuan, dan
3. Pelapukan
Untuk mengetahui kemampugalian suatu batuan dapat diketahui dengan
menggunakan beberapa cara seperti pengujian didasarkan pada klasifikasi point
load index dan spasi kekar, Q-system, RMR, menggunakan diagram Franklin.

Sumber : Annisa. 2015.


Foto 2.1
Diagram Franklin

6
7

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

4.2.1 Tugas
Tugas pada praktikum pengantar peledakan industri pertambangan ini
adalah sebagai berikut.
3.1.1 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grafis
3.1.2 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grading

3.2 Pembahasan
3.2.1 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grafis
Penilaian kemampugalian dilakukan dengan menngunakan metode
franklin dan metode pettifer and fooker. Kedua metode ini menggunakan dasar
penilaian yang sama yaitu berdasarkan kepada nilai point load dan nilai jarak
spasi kekar. Berikut ini adalah data yang diberikan.
Tabel 3.1
Tabel Nilai Point Load dan Join Spacing
Litologi PLI (Mpa) Js (m)
Batu lempung CU 0.34 0.37
Batu kapur LS 1.46 0.86
Batu lempung CR 0.43 0.84
Batu kapur LR 0.75 0.87
Batu lempung CM 0.30 0.23
Batu kapur LM 1.27 0.58
Batu lempung CL 2.30 2.17
Batu lempung CS 0.52 0.18
Batu kapur LL 1.60 0.90
Batu lempung CC 1.80 1.30

Dari data yang diberikan kemudian dilakukan penyekalaan sesuai dengan


nilai yang terdapat pada tabel yang disesuaikan dengan keadaan dan jarak nilai
yang pada diagram. Setelah hasil penyekalaan didapatkan langkah selanjutnya
adalah melakukan plotting pada kedua diagram. Berikut ini adalah hasil plotting
dari data yang sudah dilakukan penyekalaan.

7
8

Gambar 3.1
Penilaian Kemampugalian Dengan Metode Franklin

Gambar 3.2
Penilaian Kemampugalian Dengan Metode Pattider and Fookes

8
9

3.2.2 Menilai kemampugalian berdasarkan metode Grading


Penilaian menggunakan metode Grading menghasilkan data yang dapat
dikatakan lebih baik karena parameter yang digunakan lebih mendetail sehingga
hasilnya dapat dikatakan lebih presisi dan lebih mendetail.
Kelas batuan I II III IV V
Deskripsi Sangat baik Baik Sedang Buruk Sangat buruk
Kecepatan seismik
>2150 2150-1850 1850-1500 1500-1200 1200-450
(m/s)
26 24 20 12 5
bobot
Eks. Keras Sangat keras Keras Lunak Sangat lunak
Kekerasan bobot
10 5 2 1 0
Tdk. Lapuk Agak lapuk Lapuk Sangat lapuk Lapuk total
Pelapukan batuan
9 7 5 3 1
Jarak kekar (mm) >3000 3000-1000 1000-300 300-50 <50
bobot 30 25 20 10 5
Tdk. Menerus Agak menerus Menerus-tdk Menerus- Menerus
Kemenerusan kekar 5 5 ada gouge beberapa dgn.gouge
bobot 3 gouge 0
0
Tdk ada Agak Pemisahan Gouge < 5 Gouge >5
Gouge kekar
Pemisahan pemisahan <1mm mm Mm
bobot
5 5 4 3 1
Sgt. Agak tdk Tidak Sgt.
Orientasi kekar Menguntungkan Menguntungkan menguntungkan Menguntugkan Menguntungk
bobot 15 13 10 5 an
3
Bobot total 100-90 90-70 70-50 50-25 <25
Penaksiran Peledakan Eks. Susah Sangat susah Susah garu Mudah garu
Kemampugaruan garu dan ledak garu
Pemilihan traktor - D9G D9/D8 D8/D7 D7
Horse power 770-385 385-270 270-180 180
Kilowatt 575-290 290-200 200-135 135

9
10

BAB IV
ANALISA

Dalam penilaian kemampugalian mengguakan cara grafis parameter


utama yang digunakana dalah nilai kuat tekan batuan dan jarak dari kekar pada
batuan. Kedua parameter ini akan berkaitan erat satu sama lain karena nilai jarak
kekar akan menentukan kekuatan batuan. Batuan yang keras atau yang memiliki
nilai kuat tekan tinggi adalah batuan yang memiliki jarak kekar jauh sehingga
batuan ini tidak mudah hancur karena tidak banyaknya bidang lemah pada
batuan ini sehingga batuan yang memiliki jarak kekar jauh akan lebih keras dan
dalam penilaian kemampugalian harus diledakan seperti pada batu lempung CL
dengan jarak kekar 2.17 m dan nilai kuat tekannnya 2.10 MPa.
Dalam hasil plotting menggunakan metode grafis didapatkan beberapa
kejanggalan pada beberapa batuan yaitu pada batu lempung yang dikenal rapuh
dan mudah hancur akan tetapi menurut hasil plotting harus diledakan seperti
batu lempung CC dan juga batu kapur yang umumnya keras dapat dilakukan
dengan penggaruan seperti batu kapur LM. Batu lempung CC memiliki nilai kuat
tekan 1.80 Mpa dengan jarak kekar 1.30 m batuan ini memiliki jarak kekar yang
jauh sehingga batuan tidak memiliki banyak bidang lemah yang menjadikannya
memiliki nilai kuat tekan, sedangkan batu kapur LM memiliki nilai kuat tekan 1.27
Mpa dengan jarak kekar 0.58 m dengan kecilnya jarak kekar ini batuan akan
memiliki nilai kuat tekan yang rendah. Meskipun batu kapur dapat digaru namun
disaran kan untuk batu kapur ini agar tetap diledakan hal ini karena pada
umumnya batu kapur itu keras walaupun jarak kekarnya rapat batu kapur tetap
harus diledakan karena jika tetap dilakukan dengan penggaruan tidak akan
efisien dari segi alat yang akan mudah aus karena menggaruk batuan yang keras
dan dari segi waktu akan lama karena memakan waktu lama untuk menggaru
batuan kapur yang keras, sehingga walaupun hasil plotting menyatakan batu
kapur dapat di garu namun disaran kan untuk tetap dilakukan peledakan pada
batu kapur.

10
11

BAB V
KESIMPULAN

Peledakan adalah kegiatan untuk memecahkan atau memberaikan suatu


massa batuan dengan menggunakan bahan peledak sehingga terjadi ledakan.
Peledakan banyak digunakan untuk memberaikan massa batuan yang memiliki
kekerasan tinggi sehingga tidak dapat digali menggunakan alat mekanis dan
harus diberaikan terlebih dahulu sebelum digali alat mekanis. Untuk melakukan
suatu peledakan harus ada bahan peledak, bahan peledak merupakan suatu zat
yang berbentuk padat, cair, gas ataupun campuran yang jika diberikan aksi
berupa panas atau gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi
zat lain yang lebih stabil.
Untuk menentukan apakah suatu massa batuan perlu dilakukan
peledakan atau tidak adalah dengan memberikan penilaian terlebih dahulu
terhadap massa batuan tersebut karena tidak semua batuan harus diledakan,
salah satu cara penilaian massa batuan ini adalah dengan menggunakan metode
grafis dan grading. Dari hasil penilaian menggukana metode grafis didapat
kejanggalan yaitu batu lempung yang harus diledakan dan batu kapur yang
cukup dengan digaru. Meskipun demikian tetap disaranakan untuk melakukan
peledakan pada batu kapur agar meningkatkan efisiensi dari segi penggunaan
alat dan waktu, karena batu kapur jika digaru memerlukan waktu yang lama dan
dapat merusak alat karena batu kapur yang keras. Penilian menggunakan
metode grading di rasa mengasilkan penilaian yang lebih baik dikarenakan dalam
metode ini faktor yang menjadi pertimbangan lebih banyak sehingga hasil yang
didapat cukup detail dan lebih baik.

11
7

DAFTAR PUSTAKA

1. Annisa. 2015. Grafik Kemampugalian Franklin. docslide.us. Diakses


Tanggal 28 September 2017 Pukul 07.50 WIB. (Referensi
Internet).

2. Gisya. 2012. Makalah Peledakan. aysigahat.blogspot.co.id. Diakses


Tanggal 28 September 2017 Pukul 06.40 WIB. (Referensi
Internet).

3. Pindad. 2013. Bahan Peledak Komersial. pindad.com. Diakses Tanggal


27 September 2017 Pukul 20.40 WIB. (Referensi Internet).

4. Putra. 2014. Tahapan Peledakan. putraadventure.blogspot.co.id.


Diakses Tanggal 27 September 2017 Pukul 20.10 WIB. (Referensi
Internet).

Anda mungkin juga menyukai