Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN

KOMBINASI METODE CERTAINTY FACTOR DAN METODE


FORWARD CHAINING
(Studi Kasus Rumah Sakit M. Djamil-Padang)
Firdaus, Dr. H. Sarjon Defit,S.Kom,MSc, Dr. Ir. Gunadi Widi Nurcahyo,
MSc
Abstrak - Aplikasi Sistem Pakar ini adalah merupakan paket perangkat lunak yang
membahas bagaimana cara untuk mendeteksi penyakit ginjal pada
manusia.Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi sistem
pakar ini adalah Microsoft Visual Studio 6.0 dengan databasenya menggunakan
Microsoft Access 2003. Sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan
maka interface yang akan ditampilkan dalam memberikan informasi bagi user
akan berbentuk visual. Pada penelitian ini dijelaskan cara Sistem Pakar
mendiagnosis Penyakit Ginjal menggunakan metode Certainty Factor dan dan
teknik pelacakan dengan metode Forward Chaining serta basis pengetahuan yang
dapat di update sesuai perkembangan pengetahuan. Sistem pakar untuk
mendiagnosa Penyakit Ginjal dengan metode certainty factor ini dirancang dan
dibangun dengan tujuan untuk mendiagnosa dan mendokumentasikan berbagai
macam jenis penyakit ginjal beserta solusi dan pengobatannya terutama bagi
akademisi kesehatan. Kemampuan penalaran Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Ginjal menggunakan forward chaining dan certainty factor.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal , Metode Certainty Factor, Metode Forward
Chaining.

1. PENDAHULUAN bagi dokter untuk dapat mengambil


1.1 Latar Belakang keputusan secara cepat dan lebih
Sistem Pakar (Expert System) akurat.
adalah program berbasis pengetahuan Forward chaining adalah strategi
yang menyediakan solusi-solusi untuk untuk memprediksi atau mencari
problema dengan kualitas pakar. solusi dari suatu masalah yang dimulai
Sistem pakar merupakan program dengan sekumpulan fakta yang
komputer yang meniru proses diketahui, kemudian menurunkan
pemikiran dan pengetahuan pakar fakta baru berdasarkan aturan
dalam menyelesaikan suatu masalah premisnya cocok dengan fakta yang
tertentu. System implementation diketahui. Proses ini dilanjutkan
(implementasi sistem) pakar dapat dengan sampai mencari goal atau
diterapkan dalam dunia kesehatan tidak ada lagi aturan premisnya cocok
selain sebagai media informasi bagi dengan fakta yang diketahui.
masyarakat terutama penderita Penelitian ini bertujuan untuk
penyakit untuk mengetahui jenis mempelajari sistem pakar dengan
penyakit yang diderita sebagai metode forward chaining dan
diagnosa awal, juga sebagai alat bantu mengaplikasikannya ke dalam

1
masalah diagnosa penyakit ginjal di menyajikan informasi tersebut
dunia nyata. pada user?
Pada tesis ini dijelaskan cara
Sistem Pakar mendiagnosis Penyakit 1.3 Batasan Masalah
Ginjal menggunakan metode Batasan masalah dalam penelitian
Certainty Factor dan teknik pelacakan ini adalah sebagai berikut :
dengan metode Forward Chaining 1. Dengan penggunaan aplikasi
serta basis pengetahuan yang dapat sistem pakar ini hanya
ditambah sesuai perkembangan menampikan gejala-gejala yang
pengetahuan. Program Sistem Pakar ditimbulkan oleh penyakit ginjal
ini diimplementasikan dengan bahasa serta cara penanganannya.
pemrograman Visual Basic 6.0 dengan 2. Dalam penelitian ini, aplikasi
database Microsoft Access. Untuk itu hanya sebagai alat untuk
penulis bermaksud mengajukan membuktikan keakuratan dari
sebuah judul tesis yaitu SISTEM hasil diagnosa yang diharapkan
PAKAR UNTUK DIAGNOSIS sesuai dengan pakar, user yang
PENYAKIT GINJAL DENGAN menggunakan aplikasi ini
KOMBINASI METODE adalah masyarakat umum yang
CERTAINTY FACTOR DAN akan melihat informasi penyakit
METODE FORWARD CHAINING seputar penyakit ginjal
(Studi Kasus Rumah Sakit M. sedangkan yang menjadi ahli
Djamil-Padang). adalah dokter.
3. Dengan menggunakan metode
1.2 Perumusan Masalah forward chaining dan teori
Perumusan masalah pada certainty factor akan
penelitian ini, antara lain: mendapatkan hasil berupa
1. Bagaimana merancang sistem kepastian yang akan sesuai
pakar untuk menentukan penyakit dengan data yang diisi oleh pasien
ginjal dengan mengunakan penyakit ginjal.
metode certainty factor dan Penggunaan aplikasi ini hanya
forward chaining yang dapat menampilkan informasi
digunakan untuk mengukur penyakit-penyakit ginjal pada
persentasi penyakit ginjal pasien umumnya seperti : Urolitiasis,
dengan tampilan yang sedemikian penyakit ginjal kronik (CKD),
rupa sehingga menarik, mudah Infeksi Saluran Kemih (ISK).
dan nyaman untuk digunakan?
2. Bagaimana sistem pakar ini dapat 1.4 Tujuan Penelitian
merancang untuk diagnosa Tujuan yang akan dicapai
penyakit yang berdasarkan gejala- dalam penelitian ini adalah sebagai
gejala yang ada? berikut:
3. Bagaimana solusi untuk 1. Dapat membantu penderita
permasalahan yang didasarkan penyakit ginjal dalam mengetahui
pada hubungan antara pertanyaan jenis penyakit dan gejalanya serta
dan solusi yang disimpan dalam penanggulangannya melalui
basis pengetahuan? komputer, sehingga penanganan
4. Bagaimana perancangan lebih lanjut terhadap penyakit
antarmuka atau interface untuk tersebut dapat dengan cepat
dilakukan.

2
2. Untuk dapat menganalisa aspek- Tiruan (Artificial Neural System),
aspek internal dan eksternal dari Pengenalan Suara (Speech
penyakit ginjal. Recognition) dan Sistem Pakar
3. Untuk dapat mengetahui gejala- (Expert System) (Sri Hartati dan Sari
gejala apa saja yang diderita oleh Iswanti, 2008).
pasien dan cara penanganannya.
4. Dapat mengetahui strategi dalam Salah satu teknik bidang
keputusan yang harus dilakukan kecerdasan buatan yang menirukan
oleh penderita penyakit ginjal. proses penalaran manusia adalah
5. Dapat mempermudah melakukan Sistem Pakar. Pemecahan masalah-
identifikasi penyakit ginjal masalah yang komplek biasanya
secara dini melalui media hanya dapat dilakukan oleh sejumlah
aplikasi desktop kepada orang yang sangat terlatih, yaitu
masyarakat umum, sehingga pakar.
penanganan lebih lanjut terhadap
2.2 Sistem Pakar
penyakit tersebut dapat dengan
cepat dilakukan. Sistem pakar merupakan
Membangun sebuah sistem sistem yang berusaha mengadopsi
berbasis pengetahuan kedokteran pengetahuan manusia ke komputer,
dalam menentukan resiko agar komputer dapat menyelesaikan
penyakit ginjal yang dapat masalah seperti yang bisa dilakukan
ditampilkan dalam aplikasi para ahli. Sistem pakar adalah
desktop, sehingga alasan efisiensi aplikasi berbasis komputer yang
waktu dan kurangnya digunakan untuk menyelesaikan
pengetahuan masyarakat akan masalah sebagaimana yang dipikirkan
kesehatan dapat teratasi. oleh pakar. Pakar yang dimaksud
adalah orang yang mempunyai
2. LANDASAN TEORI keahlian khusus yang dapat
menyelesaikan masalah yang tidak
2.1 Kecerdasan Buatan dapat diselesaikan oleh orang awam
Kecerdasana buatan (Artifial (Kusrini, 2006).
Intelligence) merupakan bagian dari
Ada beberapa definisi tentang sistem
komputer yang mempelajari
pakar oleh beberapa ahli yang terlihat
bagaimana membuat mesin
dalam tabel 2.1 (Sri Hartati dan Sari
(komputer) dapat melakukan
Iswanti, 2008), yaitu :
pekerjaan seperti dan sebaik yang
dilakukan oleh manusia bahkan bisa Tabel 2.1 Definisi Tentang Sistem
lebih baik daripada yang dilakukan Pakar
oleh manusia (Idhawati
Hestiningsi,2006). Berdasarkan
definisi diatas, maka teknologi
kecerdasan buatan dipelajari dalam
bidang-bidang seperti : Robotika
(Robotics), Penglihatan Komputer
(Computer Vision), Pengolah Bahasa
Alami (Natural Language
Processing), Pengenalan Pola
(Pattern Recognition), Sistem Syaraf

3
2.3Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar juga dapat dilihat
dari sudut pandang lingkungan Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar
(environment) dalam sistem.
Terdapat dua lingkungan yaitu 2.4 Metode Pencarian (Searching)
lingkungan konsultasi dan lingkungan Pada dasarnya teknik searching
pengembangan. Lingkungan (pencarian) dapat dibagi menjadi 2
konsultasi diperuntukkan bagi (dua) kelompok besar yaitu pencarian
pengguna bukan pakar untuk buta (blind search) dan pencarian
melakukan konsultasi dengan sistem terbimbing (heuristic search). Untuk
yang tujuannya adalah mendapatkan mengukur performa metode
nasehat pakar. Sedangkan, pencarian, terdapat beberapa empat
lingkungan pengembangan ditujukan kriteria yang dapat dilakukan, yaitu
bagi pembangun sistem pakar untuk (Sutojo dan Edy Mulyanto, 2011) :
membangun komponen dan
memasukkan pengetahuan hasil 1. Completeness. Apakah metode
akuisisi pengetahuan ke dalam basis tersebut menjamin adanya solusi
pengetahuan. Secara lengkap struktur jika solusinya ada?
sistem pakar yang menekankan pada 2. Time Complexity. Berapa lama
lingkungan yang ada dalam sistem waktu yang diberikan untuk
terlihat pada gambar 2.1 (Ginanjar , menemukan solusi tersebut?
2011). 3. Space Complexity. Berapa
banyak memori yang dibutuhkan
untuk menemukan solusi
tersebut?
4. Optimality. Apakah metode
tersebut menjamin untuk
menemukan solusi terbaik, jika
terdapat beberapa solusi yang
berbeda?
Pelacakan (searching) adalah
suatu strategi untuk melakukan
pencarian dalam ruang problema

4
secara aktif, yang memandu proses node yang selevel. Pencarian dimulai
pencarian sepanjang jalur yang dari node akar (node S) ke level yang
memiliki kemungkinan sukses paling lebih tinggi. Proses ini diulangi terus
besar. Teknik ini dipakai pada hingga ditemukannya goal (node G) ),
situasi dimana hasil yang terlalu seperti pada gambar 2.3.
mahal atau tidak mungkin dilakukan,
sehingga pemecahan yang diperoleh
lebih bersifat cukup (sufficient).
Ada beberapa metode dalam
Searching yaitu :
1. Pencarian Buta (Blind Search)
atau Un-Informed Search, ada
dua metode yang digunaka,
yaitu
a. Pencarian Melebar Pertama
(Breadth-Firts Search)
Pada metode Breadth-Firts
Gambar 2.3 Metode Depth-First
Search (BFS), semua node pada
Search
level n akan dikunjungi terlebih
dahulu sebelum mengunjugi node- 2. Pencarian Terbimbing
node pada level n+1. Pencarian (Heuristik) atau Inform Search
dimulai dari node akar (node S), Ada dua macam hill climbing
terus ke level ke-1 dari kiri ke kanan, yaitu :
kemudian berpindah ke level a. Simple Hill Climbing
berikutnya, demikian pula dari kiri Berikut langkah-langkah algoritma
ke kanan hingga ditemukannya goal Simple Hill Climbing :
(node G), seperti pada gambar 2.2. 1) Mulai dari keadaan awal,
lakukan pengujian: jika
merupakan tujuan, maka
berhenti dan jika tidak
lanjutkan dengan keadaan
sekarang sebagai keadaan
awal.
2) Kerjakan langkah-langkah
berikut sampai solusinya
ditemukan atau sampai tidak
ada operator baru yang akan
diaplikasikan pada keadaan
sekarang.
Gambar 2.2 Metode Breadth-First 3) Cari operator yang belum
Search pernah digunakan: gunakan
operator ini untuk
b. Pencarian Mendalam Pertama mendapatkan keadaan yang
(Depth-Firts Search) baru.
Pada Depth-Firts Search 4) Evaluasi keadaan baru
(DFS), proses pencarian akan tersebut, dengan :
dilakukan pada semua anaknya
sebelum dilakukan pencarian ke node-

5
a) Jika keadaan baru tidak lebih baik, nilai
merupakan tujuan, SUCC tidak berubah.
keluar. c) Jika SUCC lebih baik
b) Jika bukan tujuan, daripada nilai heuristik
namun nilainya lebih keadaan sekarang, ubah
baik daripada keadaan node SUCC menjadi
sekarang, maka jadikan keadaan sekarang.
baru tersebut menjadi 3) Best Firts Search
keadaan sekarang. Metode Best Firts Search
c) Jika keadaan baru tidak merupakan kombinasi dari
lebih baik daripada metode depth-firts seacrh dan
keadaan sekarang, maka metode breadth-firts search
lanjutkan iterasi. yang mana pencarian
diperolehkan mengunjungi
b. Steepest-Ascent Hill Climbing node yang ada di level yang
Berikut langkah-langkah algoritma lebih rendah asalkan node ini
Steepest-Ascent Hill Climbing : memiliki nilai heuristik yang
1) Mulai dari keadaan awal, lebih baik.
lakukan pengujian: jika
merupakan tujuan, maka
berhenti dan jika tidak
lanjutkan dengan keadaan
sekarang sebagai keadaan 2.5 Metode Runut Maju (Forward
awal. Chaining)
2) Kerjakan hingga tujuan
Runut maju (Forward
tercapai atau hingga iterasi
Chaining) merupakan aturan yang
tidak memberikan perubahan
didahulukan kondisi dan diakhiri
pada keadaan sekarang,
dengan aksi. Penentuan aturan
dengan:
dimulai dengan menyesuaikan data
a) Tentukan SUCC sebagai
dan kebutuhan, proses akan terus
nilai heuristic terbaik
berlangsung hingga menemukan hasil
dari successor-successor.
yang dijadikan tujuan. Metode
b) Kerjakan untuk tiap
inferensi runut maju sesuai digunakan
operator yang digunakan
dalam masalah pengendalian
oleh keadaan sekarang :
(controlling) dan peramalan
- Gunakan operator
(prognosis). Untuk memudahkan
tersebut dan betuk
pemahaman mengenai metode ini
keadaan baru.
akan diberikan ilustrasi kasus
- Evaluasi keadaan baru
pembuatan sistem pakar sebagai
tersebut. Jika
berikut : Jika diperoleh konklusi dari
merupakan tujuan,
daftar konklusi yang ada berdasarkan
keluar. Jika bukan,
premis-premis dalam aturan dan fakta
bandingkan nilai
yang diberikan oleh user. Berikut ini
heuristic dengan SUCC.
adalah daftar aturannya atau R (Sri
Jika lebih baik, jadikan
Kusumadewi, 2005) :
nilai heuristic keadaan
baru tersebut sebagai
SUCC. Namun jika

6
kepastian diperkenalkan oleh
Shortliffe Buchanan dalam merancang
MYCIN. Faktor Kepastian (CF)
adalah nilai parameter klinis yang
diberikan oleh MYCIN untuk
menunjukkan kepercayaan tingkat.
Secara umum, rule dipresentasikan
dalam bentuk sebagai berikut :

IF E1 [AND / OR] E2 [AND / OR]


En THEN H (CF = CFi)

Dimana:

Gambar 2.4Forward Chaining E1 ... En: Fakta fakta (evidence)


yang ada.
Forward chaining merupakan
pencocokkan fakta atau pernyataan H : Hipotesa atau konklusi yang
dimulai dari bagian kiri (IF dulu). dihasilkan.
Dengan kata lain, penalaran dimulai
dari fakta terlebih dahulu untuk CF : Tingkat keyakinan (Certainty
menguji kebenaran hipotesis (Sri Factor) terjadinya hipotesa H akibat
Kusumadewi, 2005). adanya fakta fakta E1 s/d En .

Faktor kepastian (certainty


factor) merupakan ukuran kepastian
terhadap suatu fakta atau aturan.
Notasi faktor kepastian :

CF (H, E) = MB (H, E) - MD (H, E)


Dimana:
Gambar 2.5 Penalaran Forward CF (H,E) : certainty factor dari
CHaining hipotesis H dipengaruhi
oleh bukti nilai E.
2.6 Faktor Kepastian (Certainty
CertaintyFactor bisa
Factor)
bernilai dari -1 sampai 1.
Faktor kepastian digunakan untuk Nilai menunjukkan -1
menyatakan seberapa akurat, jujur, merupakan ketidakpastian
atau dapat diandalkan. Sebuah sistem mutlak sedangkan nilai 1
pakar harus mampu bekerja dalam menunjukkan kepastian
ketidakpastian. teori yang ditemukan yang mutlak.
untuk memecahkan ketidakpastian MB (H,E): mengukur peningkatan
seperti klasik probabilitas, probabilitas ketidak kepercayaan
Bayesian, teori Hartley berdasarkan hipotesis H dipengaruhi
himpunan klasik, teori Shannon oleh bukti E.
berdasarkan probabilitas, teori MD (H,E) : ukuran peningkatan
Dempster-Shafer, teori kabur Zadeh kepercayaan pada
dan Faktor Kepastian. Faktor

7
hipotesis H dipengaruhi perkemihan (ginal-ureter-
oleh bukti E. kandungkemih-uretra). Penyakit
Setelah didapatkan nilai ginjal dapat meningkatkan resiko
diatas, maka dicari nilai certainty kematian bagi penderita dapat juga
factor gabungan evidence menjadi pemicu timbulnya penyakit
antesedenyang terdapat dalam sebuah jantung. Apabila penyakit ginjal bisa
kaidah. Hal ini dapat dilihat pada dideteksi secara dini, penyakit lain
tabel 2.2 Tabel Kombinasi evidence yang menyebabkan kematian bisa
anteseden. segera dicegah. Karena ketidak
normalan fungsi ginjal sering kali
Tabel 2.2 Kombinasi Evidence menggambarkan tahapan awal dari
Anteseden gejala penyakit jantung. Penyakit
ginjal adalah suatu penyakit dimana
fungsi organ ginjal mengalami
penurunan hingga akhirnya tidak lagi
mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit
tubuh, menjaga keseimbangan cairan
Maka rumus yang dapat dan zat kimia tubuh seperti sodium
digunakan adalah : dan kalium didalam darah atau
produksi urin. Penyakit ginjal
CF(E,e) = min [CF(E1,e),CF(E2,e) berkembang secara perlahan kearah
... CF(En ,e), dan nilai CF(H,e) adalah, yang semakin buruk dimana ginjal
CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E). sama sekali tidak lagi mampu bekerja
sebagaimana fungsinya. Dalam
Berarti besarnya kepercayaan bahwa
dunia kedokteran dikenal dua (2)
pasien menderita terhadap penyakit
macam jenis ginjal yaitu gagal ginjal
adalah hasil dari nilai CF(H,e).
akut dan gagal ginjal kronis .
Dimana: 2.8 Pengobatan dan Penanganan
Penyakit Ginjal
CF(E,e) : certainty factorevidence E
dipengaruhi oleh evidence e. Pada intinya, tujuan
pengobatan adalah untuk
CF(H,e): certainty factor hipotesa H mengendalikan gejala, meminimalkan
dengan asumsi evidence diketahui komplikasi dan memperlambat
dengan pasti ketika CF(E,e) = 1. perkembangan penyakit. Sebagai
CF(H,e) : certainty factor hipotesa contoh, pasien mungkin perlu
yang dipengaruhi oleh evidnece e melakukan diet penurunan
(nilai kepercayaan pasien terhadap intakesodium, kalium, protein dan
penyakit yang dideritanya). cairan. Bila diketahui penyebabnya
adalah dampak penyakit lain, maka
dokter akan memberikan obat-obatan
atau therapy misalnya pemberian obat
2.7 Penyakit Ginjal untuk pengobatan hipertensi, anemia
atau mungkin kolesterol yang tinggi
Ginjal merupakan organ tubuh (Tim Vitahealth, 2008). Seseorang
manusia yang sangat vital. Karena yang mengalami kegagalan fungsi
ginjal merupakan salah satu organ ginjal sangat perlu dimonitor

8
pemasukan (intake) dan pengeluaran a. Dokter akan meresepkan
(output) cairan, sehingga tindakan dan analgetik (obat penghilang
pengobatan yang diberikan dapat nyeri akibat infeksi yang
dilakukan secara baik. terjadi). Fenazopiridina-HCL
Dalam beberapa kasus serius, (100mg/tablet) untuk
Pasien akan disarankan atau diberikan mengurangi gejala sakit, perih
tindakan pencucian darah atau atau rasa terbakar pada saat
Haemodialisa/dialysis. Kemungkinan berkemih akibat infeksi pada
lainnya adalah dengan tindakan saluran kencing bagian bawah.
pencangkokan ginjal atau transplantasi Merek produk yang beredar
ginjal (Dokter RSUP M. Djamil- adalah Pyridium (Warner
Padang, 2014) . Lambert, Parke Davis) dan
Berikut ini adalah beberapa Urogetix (Ifars).
penyakit ginjal dan pengobatannya, b. Kemudian akan diberikan
yaitu : antibiotik untuk mengatasi
1. Infeksi Saluran Kmeih kuman penginfeksi tersebut.
Infeksi saluran kemih bisa menjadi Antibiotik yang sering
awal dari gagal ginjal, sering terjadi diberikan adalah
pada wanita karena konsruksi saluran perfloksasina, floksasina,
kemihnya lebih rawan terkena infeksi. ofloksasina dan
Walaupun infeksi saluran kemih ini spirofloksasina HCL. Merek
diobati dengan antibiotika, sebagian produk yang beredar
pasien mengalami kondisi yang mengandung perfloksasina
semakin parah menjadi infeksi (400 mg/tablet) adalah Abaktal
kandung kemih dan infeksi ginjal, (Lek, Phapros), Dexaflox
dengan konsekuensi yang serius. (Dexa Medica), dan Perflacine
Gejalanya : (Aventis). Yang mengandung
1. Rasa panas atau nyeri ketika ofloksasina (400 mg/tablet)
buang air kecil. adalah Akilen (Sanbe Farma),
2. Rasa ingin sering buang air Betaflox (Mahakam Beta
kecil. Farma), Danoflox (Dankos).
3. Kencing terasa sakit, sering
tetapi sedikit-sedikit disertai 2. Batu Ginjal
rasa panas atau nyeri dan Batu ginjal berupa gumpalan padat
muntah. seperti kerikil yang terdapat di
4. Demam dan menggigil berbagai bagian dari ginjal atau
5. Ditemukannya kuman E.coli, saluran kemih. Ada 4 jenis batu ginjal,
Klebsiela dan Enterobakter yang paling umum adalah batu
atau Proteus. kalsium, akibat dari kelebihan kalsium
6. Jumlah koloni bakteri lebih yang berasal dari makanan yang tidak
dari atau sama dengan diperlukan oleh tulang dan otot.
100.000/ml. Gejalanya :
7. Urin berbau busuk, 1. Tidak ada gejala selama batu
mengandung darah atau nanah, tersebut diam di tempatnya.
dan terlihat keruh. 2. Rasa nyeri yang hebat pada
8. Rasa sakit yang menetap di pinggang di atas ginjal, yang
perut bagian bawah. dapat menyebar ke perut
Pengobatan : bagian bawah. Nyeri

9
berlangsung sekitar 1 menit, Algur(Merck), Alofar (Ifars),
reda sebentar, kemudian terasa Puricemia (Sanbe Farma) dan
lagi selama beberapa menit. Isoric (Interbat). Diberikan
3. Sering buang air kecil, atau juga kalium sitrat untuk
dorongan ingin air buang kecil. menaikkan ph atau keasaman
4. Nyeri ketika buang air kecil. darah.
5. Darah di dalam urin c. Operasi/ bedah untuk
(hematuria). mengeluarkan batu yang besar.
6. Demam dan bengkak pada
pinggang menandakan batu 3. Kanker Ginjal
ginjal yang disertai dengan Ginjal juga dapat terkena kanker.
infeksi, atau terjadi sumbatan Pada orang dewasa umumnya terjadi
yang membengkak. kanker sel ginjal sedangkan pada
7. Muntah. anak-anak adalah jenis kanker ginjal
Pengobatan : yang disebut Wilms tumor akibat
a. Disuntikkan obat analgesik kelainan gen bawaan. Bila terjadi
untuk mengurangi rasa nyeri gangguan pada ginjal, misalnya
yang meradang, karena posisi karena infeksi atau batu ginjal yang
batu ginjal yang bergeser-geser disertai dengan lingkungan kimiawi
sehingga terjadi luka pada darah yang asam yang memicu
ginjal atau saluran kemih produksi lendir, maka dapat terjadi
Fenazopiridina-HCL kanker pada ginjal.
(100mg/tablet) untuk 1. Terdapat darah pada urin.
mengurangi gejala sakit, perih 2. Rasa sakit yang menetap pada
atau rasa terbakar pada saat salah satu daerah pinggang
berkemih akibat infeksi pada sedikit di bawah tulang rusuk.
saluran kencing bagian bawah. 3. Berat badan turun.
Merek produk yang beredar 4. Ada benjolan di ginjal,
adalah Pyridium (Warner ditemukan pada waktu
Lambert, Parke Davis) dan dilakukan pemeriksaan.
Urogetix (Ifars). 5. Kelelahan yang tidak diketahui
b. Mengatasi batu ginjal dengan sebabnya.
mencegah terjadinya kelebihan 6. Demam yang berulang.
garam kalsium (hypercalciuri) 7. Rasa sakit pada daerah tubuh
diberikan diuretik (obat lainnya di sekitar ginjal, bila
peluruh kencing) dan untuk sel kanker telah menyebar.
menghancurkan batu ginjal Pengobatan :
yang terjadi akan diberikan a. Terapi radiasi, kemoterapi, dan
diuretik dan urolitikum (obat operasi bedah untuk
peluruh batu ginjal). Diuretik mengangkat sel kanker.
yang bisa diberikan adalah b. Immunotheraphy untuk
allopurinol dan memperkuat sistem kekebalan
hidroklorothiazida tubuh agar mampu membunuh
(hydrochlorothiazide), yang sel kanker. Obat yang
biasanya disertai dengan diberikan adalah interleukin-2
pembatasan konsumsi garam. dan interferon.
Merek allopurinol yang
beredar antara lain

10
c. Diberikan cyroablation untuk Gagal ginjal akut berarti
membekukan sel kanker agar penurunan fungsi ginjal secara
tidak berkembang. mendadak, biasanya dalam beberapa
d. Arterialembolization yaitu hari.
menyuntikkan bahan khusus ke Gejalanya :
pembuluh darah utama ginjal 1. Penurunan jumlah urin.
untuk menghambat suplai 2. Tidak ada urin sama sekali.
oksigen dan nutrisi ke lokasi 3. Peninggian kadar ureum dan
sel kanker agar sel kanker mati kreatinin darah dalam beberapa
kelaparan. hari.
e. Tergetedtheraphy, semacam 4. Pusing, mual, kehilangan nafsu
kemoterapi yang langsung ke makan, lemas dan sesak nafas.
sasaran (bagian ginjal yang
terserang kanker), sehingga Pengobatan
bisa memperkecil efek
a. Diberikan obat deuretik lebih
samping obat mempertahankan
dahulu untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. Obat
pembuangan natrium serta air
targetedtheraphy adalah
oleh ginjal, karena
sorafenib, sunitinib.
penyebabnya yang perlu
dikontrol adalah hipertensi dan
4. Kista Ginjal
diabetes. Untuk menetralkan
Kista-kista (benjolan berisi cairan)
tekanan darah maka deuretik
kecil yang terbentuk pada ginjal
yang sering diberikan untuk
biasanya terjadi sebagai kelainan
gagal ginjal akut adalah
bawaan, yang dikenal sebagai kasus
furosemida (40 mg/tablet),
penyakit kista ginjal. Biasanya gejala
merek yang beredar adalah
baru diketahui setelah penderita
Lasix (Aventis), Hygroton
dewasa. Pembesaran kista tersebut
(Novartis), Furosemida
dapat mengganggu fungsi ginjal, dan
(Kimia Farma).
berakibat gagal ginjal.
b. Bila belum berhasil natrium
keluar dari dalam tubuh
Gejalanya :
makadiberikan obat golongan
1. Perut terasa kembung akibat
beta-blocker untuk
terjadinya pembesaran ginjal.
menurunkan jumlah kerja
2. Urin keluar dalam jumlah yang
jantung, sehingga terjadi
banyak, karena ginjal tidak
penurunan tekanan darah. Atau
bisa lagi memekatkannya.
diberikan ACE
3. Adanya gumpalan besar pada
(angiotensinconvertingenzym)
bagian kanan atau kiri pinggul
untuk mencegah enzim yang
Pengobatan :
bekerja mengerutkan
a. Pembedahan untuk
pembuluh darah, sehingga
mengangkat kista tersebut bila
terjadi penurunan pembuluh
dianggap sudah menganggu.
darah. Pilihan akhir adalah
b. Terapi untuk mengontrol agar
calcium-channelbloker yang
tidak terjadi gagal ginjal.
bekerja melonggarkan
pembuluh darah, sehingga
5. Gagal Ginjal Akut aliran darah melambat.

11
c. Kadar gula dalam darah yang perlu dikontrol adalah
sudah mengkhawatirkan akan hipertensi dan diabetes. Untuk
diberikan sulfonilurea untuk menetralkan tekanan darah
membantu pankreas lebih maka deuretik yang sering
banyak insulin, dan diberikan untuk gagal ginjal
meningkatkan jumlah reseptor akut adalah furosemida (40
(tempat bekerjanya) insulin, mg/ tablet), merek yang
agar insulin dapat bekerja lebih beredar adalah Lasix (Aventis),
efisien. Hygroton (Novartis),
d. Diberikan suplemen kalsium Furosemida (Kimia Farma).
dan kalsitriol untuk mengatasi b. Bila belum berhasil natrium
osteodistrofi ginjal. keluar dari dalam tubuh maka
e. Cuci darah bila keadaan ginjal diberikan obat golongan beta-
sudah sangat parah, blocker untuk menurunkan
memberikan suntikan hormon jumlah kerja jantung, sehingga
eritroprotin (EPO) untuk terjadi penurunan tekanan
mempertahankan kadar HB darah. Atau diberikan ACE
pasien tetap stabil 9-10 g/dL. (angiotensinconvertingenzym)
Memberikan suplemen zat untuk mencegah enzim yang
besi, vitamin B12, asam folat bekerja mengerutkan
untuk mengatasi anemia. pembuluh darah, sehingga
f. Jalan terakhir adalah cangkok terjadi penurunan pembuluh
ginjal. darah. Pilihan akhir adalah
calcium-channel bloker yang
6. Gagal Ginjal Kronik bekerja melonggarkan
Penyakit ini disebabkan oleh pembuluh darah, sehingga
kerusakan nefron yang progresif dan aliran darah melambat.
tidak bisa sembuh kembali. Waktu c. Kadar gula dalam darah yang
timbulnya ginjal kronik ini berbulan- sudah mengkhawatirkan akan
bulan sampai bertahun. diberikan sulfonilurea untuk
Gejalanya : membantu pankreas lebih
1. Peninggian kadar ureum dan banyak insulin, dan
kreatinin darah. meningkatkan jumlah reseptor
2. Penurunan nilai tes kliren (tempat bekerjanya) insulin,
kreatinin. agar insulin dapat bekerja
3. Sesak nafas karena lebih efisien.
penumpukan air di paru-paru. d. Diberikan suplemen kalsium
4. Adanya sumbatan karena batu dan kalsitriol untuk mengatasi
dan infeksi. osteodistrofi ginjal.
5. Ginjal kistik (adanya e. Cuci darah bila keadaan ginjal
gelembung berisis cairan pada sudah sangat parah,
ginjal). memberikan suntikan hormon
Pengobatan eritroprotin (EPO) untuk
a. Diberikan obat deuretik lebih mempertahankan kadar HB
dahulu untuk meningkatkan pasien tetap stabil 9-10 g/dL.
pembuangan Memberikan suplemen zat
natrium serta air oleh ginjal, besi, vitamin B12, asam folat
karena penyebabnya yang

12
untuk mengatasi anemia. Jalan dikontrol adalah hipertensi dan
terakhir adalah cangkok ginjal. diabetes. Untuk menetralkan
tekanan darah maka deuretik
7. Gagal Ginjal Kronik yang sering diberikan untuk
Gagal ginjal terminal terjadi gagal ginjal akut adalah
apabila fungsi ginjal sudah sangat furosemida (40 mg/ tablet),
buruk, dan penderita mengalami merek yang beredar adalah
gangguan metabolisme protein, lemak, Lasix (Aventis), Hygroton
dan karbohidrat. Kemampuan ginjal (Novartis), Furosemida (Kimia
menyaring darah dinilai dengan Laju Farma).
Filtrasi Glomelurus (LFG). Bila nilai b. Bila belum berhasil natrium
LFG-nya 90, fungsi ginjal masih keluar dari dalam tubuh maka
dikatagorikan 90 persen baik. diberikan obat golongan beta-
Kemampuan fungsi ginjal tersebut blocker untuk menurunkan
dihitung dari kadar kreatinin dan jumlah kerja jantung, sehingga
kadar nitrogen urea (BUN) di dalam terjadi penurunan tekanan
darah. Kreatinin adalah hasil darah. Atau diberikan ACE
metabolisme sel otot yang terdapat di (angiotensinconvertingenzym)
dalam darah setelah melakukan untuk mencegah enzim yang
kegiatan. Kadar kreatinin normal bekerja mengerutkan
dalam plasma darah adalah 0,6-1,2 pembuluh darah, sehingga
mg/dL. terjadi penurunan pembuluh
Gejalanya : darah. Pilihan akhir adalah
1. Perubahan frekuensi kencing. calcium-channelbloker yang
Sering ingin berkemih pada bekerja melonggarkan
malam hari. pembuluh darah, sehingga
2. Pembengkakan pada aliran darah melambat.
pergelangan kaki. c. Kadar gula dalam darah yang
3. Kram otot pada malam hari. sudah mengkhawatirkan akan
4. Lemah dan lesu, kurang diberikan sulfonilurea untuk
berenergin, nafsu makan turun, membantu pankreas lebih
mual dan muntah. banyak insulin, dan
5. Sulit tidur. meningkatkan jumlah reseptor
6. Bengkak seputar mata pada (tempat bekerjanya) insulin,
pagi waktu bangun pagi hari agar insulin dapat bekerja lebih
atau mata merah dan berair efisien.
karena deposit garam kalsium d. Diberikan suplemen kalsium
fosfat yang dapat dan kalsitriol untuk mengatasi
menyebabkan iritasi hebat osteodistrofi ginjal.
pada selaput lendir mata. e. Cuci darah bila keadaan ginjal
7. Kulit gatal dan kering. sudah sangat parah,
memberikan suntikan
Pengobatan hormoneritroprotin (EPO)
untuk mempertahankan kadar
a. Diberikan obat deuretik lebih
HB pasien tetap stabil 9-10
dahulu untuk meningkatkan
g/dL. Memberikan suplemen
pembuangan natrium serta air
zat besi, vitamin B12, asam
oleh ginjal, karena
folat untuk mengatasi anemia.
penyebabnya yang perlu

13
Jalan terakhir adalah cangkok ginjal. dengan model sebuah sistem. Hal
ini perlu dilakukan agar dapat
memahami bagaimana sebuah
model biasa digunakan dalam
3. METODOLOGI PENELITIAN pengolahan data pada penentuan
Metode penelitian adalah gambaran, penyakit ginjal.
langkahlangkah yang akan dilaksanakan - Mempelajari jurnaljurnal yang
dalam melakukan penelitian.Ini perlu berhubungan dengan penelitian
ditetapkan supaya penelitian dapat yang dilakukan.
dilakukan dengan terstruktur.Langkah
yang akan dilakukan harus mencakup b. Studi Lapangan
mulai dari mempelajari masalah sampai Studi lapangan dilakukan dengan
dengan adanya suatu sistem yang dapat mengumpulkan datadata yang digunakan
dihasilkan sehingga masalah dapat dalam proses penyakit ginjal, seperti
teratasi.Maka di sini akan ditetapkan gejala penyakit ginjal, macam-macam
beberapa tahapan yang akan digambarkan penyakit ginjal, dan sebagainya. Dengan
pada gambar 3.1 berikut: adanya data ini akan dapat ditetapkan
suatu keputusan yang nantinya bisa
digunakan oleh pasien untuk langkah
selanjutnya dalam mengatasi penyakit
ginjal.

c. Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak
yang terkait, dalam hal ini adalah dengan
dokter dan pasien. Wawancara ini
dilakukan agar dapat mengumpulkan
semua data-data yang diperlukan.

2. Menganalisa Data
Pada tahap ini akan dilakukan
analisa terhadap datadata yang sudah
dilakukan sebelumnya. Berdasarkan
literaturliteratur yang ada, data yang
didapat dari hasil wawancara dan studi
lapangan akan dilakukan
pengelompokannya menjadi beberapa
bagian. Hal ini dilakukan karena sistem
pakar akan mengelompokan data
berdasarkan batasanbatasan yang
ditetapkan dari kelompok data yang ada.
Gambar 3.1 Kerangka Kerja
Penelitian
3. Menganalisa Sistem
1. Mengumpulkan Data Beberapa hal yang diharapkan
Pengumpulan data merupakan dapat dihasilkan dari metode analisis ini
langkah awal dalam melakukan adalah:
penelitian. Pada tahap ini ada beberapa a. Menemukan Masalah
metode yang dilakukan: Dengan adanya analisis ini
a. Studi Literatur diharapkan akan dapat ditemukan
Kegiatan yang dilakukan adalah: permasalah yang dihadapi dalam penyakit
- Mempelajari teoriteori yang ginjal, dari permasalah yang ada akan
mendukung dan berhubungan dicari apa yang menyebabkan masalah

14
tersebut, sehinga akan ditemukan suatu pengobatan penyakit ginjal dan dari
solusi untuk mengatasinya. batasanbatasan yang sudah ditetapkan
seperti contoh berikut:
b. Menetapkan VariabelVariabel Yang - Untuk faktor gejala penyakit Kanker
Dibutuhkan Ginjal, dengan gejala Darah di dalam
Dengan adanya analisis ini juga air kencing, Demam, Mudah Lelah,
dapat diketahui variabel-variabel yang Nyeri di daerah kandung kemih,
diperlukan dalam menentukan penyakit Penurunan berat badan, Sering
ginjal. Dari variabelvariabel yang ada kencing dan Tekanan darah tinggi .
akan didapatkan suatu model yang dapat - Untuk faktor gejala Pielonefritis
digunakan dalam menyelesaikan masalah seperti Demam, Menggigil, Mual,
yang dihadapi. Masalah penyakit ginjal Muntah, Nyeri di daerah ginjal,
adalah merupakan masalah optimasi dari Nyeri ketika kencing, Nyeri perut,
variabel-variabel yang ada, sehingga Nyeri punggung bagian bawah dan
disini kita dapat menghindari Sering kencing, kemungkinan
pertentangan dari variabelvariabel penderita menderita Pielonefritis.
tersebut.
c. Menetapkan Batasan- Batasan Dalam 5. Mengimplementasi Sistem
Penentuan Kinerja Tahap ini dari penelitian yang
Menganalisa masalah penyakit ginjal dilakukan adalah melakukan
dengan lebih rinci dapat menentukan implementasi terhadap sistem yang
batasanbatasan yang sudah ditetapkan. dirancang. Sistem ini akan
diimplementasikan dengan cara
4. Merancang Sistem mengambil sampel dari penderita
Pada tahap ini akan dilakukan penyakit ginjal. Di sini akan
perancangan model yang cocok, dimanfaatkan rule yang sudah dirancang
perancangan input dan perancangan rule untuk mendukung penelitian tersebut.
rule dari pengalaman yang ada. Pada penelitian ini ini tidak lepas
a. Perancangan Model dari piranti atau perangkat yang
Model merupakan gambaran dari digunakan, dimana perangkat ini dapat
solusi yang akan dihasilkan. Jadi dengan digunakan untuk membantu penulis untuk
adanya perancangan model akan melakukan pengujian. Adapun perangkat
digambarkan apa yang akan dihasilkan. yang digunakan dalam penyusunan tesis
Sehingga model merupakan pedoman kita ini adalah :
dalam merancang suatu sistem. a) Perangkat keras, perangkat ini terdiri
dari :
b. Perancangan Input - Processor Intel dengan teknologi
Dari data-data yang sudah coreduo 2 dengan kecepatan
didapatkan pada hasil studi lapangan dan akses processor 1.30 ghz.
wawancara maka akan dapat dirancang - Memory RAM sebesar 2 GB
bentuk input yang akan digunakan. DDR3.
Dalam perancangan input digunakan tools - Harddisk dengan kapasitas 320
dan software pendukung untuk GB.
mendukung alur proses ini. Tools yang
digunakan adalah flowchart dan software b) Perangkat lunak, perangkat ini terdiri
yang dipakai adalah visual basic 6.0. Data dari :
input yang akan diproses berupa jenis - Sistem Operasi
penyakit ginjal dan gejala penyakit ginjal. MicrosoftWindows 7.
- Software Microsoft Visual Basic
c. Perancangan Rule - rule 6.0.
Perancangan rulerule yang - Software Microsoft Office Access
dilakukan berdasarkan pengalaman 2003.
pengalaman dari orang yang ahli dalam

15
6. MengujiSistem
Pengujian sistem yang telah
dirancang perlu dilakukan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
sistem yang dirancang tersebut sesuai
dengan yang diharapkan atau tidak.
Pengujian dilakukan dengan cara
menetapkan rule yang sudah dibangun
pada program aplikasi yang digunakan.
Software pemrograman yang digunakan
adalah Visual Basic 6.0. Hasil yang
didapatkan akan dievaluasi, apakah
masalah yang dihadapi selama ini dapat
diatasi atau tidak.

4. ANALISA DAN DESAIN


4.1 Arsitektur Sistem
Sesuai dengan arsitektur sistem
pakar pada BAB II, dengan
melakukan penyederhanaan di
beberapa komponen, maka arsitektur
sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit ginjal ini didesain seperti
pada gambar 4.1, yaitu :

Gambar 4.1 Desain Arsitektur


Sistem Pada Sistem Pakar Penyakit
Ginjal

4.2 Basis Pengetahuan


Basis Pengetahuan (Knowled
Base) adalah basis pengetahuan yang
berisi pengetahuan relevan yang
diperlukan untuk memahami,
merumuskan dan memecahkan
persoalan. Referensi pengetahuan dari
seorang atau beberapa pakar
diperlukan untuk memahami,
menformulasikan dan memecahkan
masalah. Dalam hal ini digunakan
untuk memecahkan masalah penyakit
ginjal. Knowled Base ini terdiri dari
dua elemen dasar yaitu fakta dan

16
rules. Ada beberapa cara
mempresentasikan data basis
pengetahuan, yaitu dalam bentuk
atribut, aturan-aturan, jaringan
semantik, frame dan logika.
Basis pengetahuan penentuan
gejala penyakit ginjal dapat dilihat
pada tabel 4.1 Tabel pengkodean
penyakit ginjal dan Tabel 4.2
Pengkodean Gejala Penyakit Ginjal
dan Nilai Persentasenya.
Tabel 4.1 Pengkodean Penyakit
Ginjal

Tabel 4.2 Pengkodean Gejala


Penyakit Ginjal

4.3 Penyajian Fakta


Berikut ini dijelaskan kaidah dari
Aturan (Rule) berdasarkan hipotesa
terhadap evidence dan nilai certainty

17
factor. Berikut ini himpunan kaidah sebabnya AND Demam yang
dari penyakit ginjal : berulang AND Rasa sakit pada
a. IF Rasa panas atau nyeri ketika daerah tubuh lainnya di sekitar
buang air kecil AND Rasa ingin ginjal, bila sel kanker telah
sering buang air kecil AND menyebar THEN menderita
Kencing terasa sakit, sering tetapi Kanker Ginjal, dengan CF =
sedikit-sedikit disertai rasa panas 0.65%.
atau nyeri dan muntah AND d. IF Perut terasa kembung akibat
Demam dan menggigil AND terjadinya pembesaran ginjal AND
Ditemukannya kuman E.coli, Urin keluar dalam jumlah yang
Klebsiela dan Enterobakter atau banyak, karena ginjal tidak bisa
ProteusAND Jumlah koloni lagi memekatkannya AND
bakteri lebih dari atau sama Adanya gumpalan besar pada
dengan 100.000/ml AND Urin bagian kanan atau kiri pinggul
berbau busuk, mengandung darah THEN menderita Kista Ginjal,
atau nanah, dan terlihat keruh dengan CF = 0.85%.
AND Rasa sakit yang menetap di e. IF Penurunan jumlah urin AND
perut bagian bawah THEN Tidak ada urin sama sekali AND
menderita Infeksi Salurann Peninggian kadar ureum dan
Kemih, dengan CF = 0.80%. kreatinin darah dalam beberapa
b. IF Tidak ada gejala selama batu hari AND Pusing, mual,
tersebut diam di tempatnya AND kehilangan nafsu makan, lemas
Rasa nyeri yang hebat pada dan sesak nafas THEN menderita
pinggang di atas ginjal, yang Gagal Ginjal Akut, dengan CF =
dapat menyebar ke perut bagian 0.70%.
bawah. Nyeri berlangsung sekitar f. IF Peninggian kadar ureum dan
1 menit, reda sebentar, kemudian kreatinin darah AND Penurunan
terasa lagi selama beberapa menit nilai tes klirenkreatininAND
AND Sering buang air kecil, atau Sesak nafas karena penumpukan
dorongan ingin air buang kecil air di paru-paru AND Adanya
AND Nyeri ketika buang air kecil sumbatan karena batu dan infeksi
AND Darah di dalam urin AND Ginjal kistik (adanya
(hematuria) AND Demam dan gelembung berisis cairan pada
bengkak pada pinggang ginjal) THEN menderita Gagal
menandakan batu ginjal yang Ginjal Kronik, dengan CF =
disertai dengan infeksi, atau 0.90%.
terjadi sumbatan yang IF Perubahan frekuensi kencing.
membengkak AND Muntah THEN Sering ingin berkemih pada
menderita Batu Ginjal, dengan CF malam hari AND Pembengkakan
= 0.70%. pada pergelangan kaki AND Kram
c. IF Terdapat darah pada urin AND otot pada malam hari AND Lemah
Rasa sakit yang menetap pada dan lesu, kurang berenergi, nafsu
salah satu daerah pinggang sedikit makan turun, mual dan muntah
di bawah tulang rusuk AND Berat AND Sulit tidur AND Bengkak
badan turun AND Ada benjolan di seputar mata pada pagi waktu
ginjal, ditemukan pada waktu bangun pagi hari atau mata merah
dilakukan pemeriksaan AND dan berair karena deposit garam
Kelelahan yang tidak diketahui kalsium fosfat yang dapat

18
menyebabkan iritasi hebat pada diberikan oleh sistem. Setelah
selaput lendir mata AND Kulit menjawab pertanyaan dari sistem,
gatal dan kering, THEN menderita maka sistem akan memberikan hasil
Gagal Ginjal Terminal, dengan dari diagnosa yang telah dilakukan.
CF = 0.95%. Dan jika pengguna menjawab
pertanyaan dengan jawaban TIDAK
4.4 Mekanisme Inferensi maka pengguna / user langsung keluar
Inference Engine merupakan dari sistem penyakit ginjal dan tidak
bagian dari sistem pakar yang bertugas diberikan hasil diagnosanya.
sebagai otak dalam menemukan solusi
star
yang tepat dari banyaknya solusi yang
ada. Kesesuaian fakta atau pertanyaan
pada inferensi forward chaining Declaration variabel
dimulai dari fakta-fakta yang ada
dalam basis pengetahuan terlebih Buku tabel
dahulu, kemudian baru ditemukan
hipotesanya. Nama,password
Teknik yang digunakan dalam
mekanisme inferensi ini adalah For I=1 to
penalaran maju, yaitu aturan-aturan Tabel.recordcount

diuji satu demi satu. Jika kondisinya


benar maka aturan itu disimpan
kemudian aturan berikutnya diuji.
Sebaliknya jika kondisi salah, aturan Gejala ke-i
itu tidak disimpan dan aturan
berikutnya diuji. Dengan semua fakta
Pertanyaan
yang tersimpan dalam basis data, input
yang masuk melalui antarmuka
Jawab
pemakai akan diproses dengan Ya
T

program inferensi menjadi data yang Y

diinginkan sebagai outputnya. Gejala ke- Gejala ke-


Pada gambar Gambar 4.2 i=True i=False

Diagram Alir Program Sistem Pakar


Penyakit Ginjal dapat dijelaskan
Baca Rule
bahwa mendeklarasikan variabel-
variabel apa saja yang di gunakan Y
untuk menyesuaikannya dengan buku
tabel penyakit ginjal. Dengan
memasukkan nama dan password Hasil

yang benar, maka pengguna akan


melakukan diagnosa penyakit dengan T

menjawab pertanyaan gejala-gejala


yang diberikan oleh sistem. Jika Stop
pertanyaan pertama dijawab dengan
YA maka sistem akan membaca Gambar 4.2 Diagram Alir Pogram
rule yang ada di database Sistem Pakar Penyakit Ginjal
pengetahuan, dan pengguna harus
menjawab semua pertanyaan yang

19
5. IMPLEMENTASI DAN sistem pakar dan jika username serta
PENGUJIAN password dimasukkan salah maka
5.1 Implementasi Sistem akan muncul pesan peringatan, seperti
Implementasi merupakan salah pada gambar 5.2 berikut.
satu tahap dari daur hidup
pengembangan sistem, dimana
tujuannya adalah untuk meletakkan
sistem siap untuk dioperasikan. Tahap
awal dari pembuatan program ini
dimulai dari menentukan data-data
yang diperlukan dalam pembuatan
program, seperti jenis penyakit,
gejala-gejala dan hasil diagnosa dari
penyakit ginjal.
Setelah semua data yang
diperlukan sudah jelas maka barulah
dirancang databsenya dengan Gambar 5.1 Tampilan Login
menggunakan MicrosoftAccess.
Pemilihan software ini didasari atas
beberapa hal diantaranya mudah
digunakan karena mempunyai fitur-
fitur yang familiar. Perancangan
database disesuaikan dengan struktur
tabel serta relasi tabel yang telah
diuraikan pada bab IV. Setelah
merancang database, selanjutnya Gambar 5.2 Pesan Error
dirancang antarmuka (interface)
sistem, yaitu form-form yang 2. Form Tampilan Menu Utama
dibutuhkan di dalam pembuatan Pada form ini akan menjelaskan
program dengan menggunakan Bahasa mengenai pengolahan sistem pakar
Pemrograman Visual Basic 6.0. yang terdiri dari dua bagian menu
utama dan beberapa sub menu utama.
5.2 Desain Antar Muka Keseluruhan sub-sub menu tersebut di
Bentuk nyata implementasi eksekusi dalam menu utama. Untuk
bahasa pemrograman adalah lebih jelasnya dapat dilihat pada
perancangan interface yang Gambar 5.3.
dibutuhkan untuk penyelesaian proses.
Interface berbentuk form yang bisa
diuraikan sebagai berikut:
1. Form Tampilan Login
Pada form ini akan menjelaskan
mengenai form tampilan login. Form
tampilan login dapat dilihat pada
gambar 5.1. Pada sistem pakar yang
muncul pertama adalah form login,
jika username dan password
dimasukkan dengan betul akan
muncul tampilan program menu utama
Gambar 5.3 Menu Utama

20
3. Form Tampilan Diagnosis
Pada form ini merupakan
tampilan Diagnosis pasien, dengan
menjawab pertanyaan pertanyaan yang
diberikan oleh sistem. Di form ini
pasien juga harus menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh sistem
dengan mengklik tombol YA atau
TIDAK. Jika pasien menjawab
YA, maka akan muncul pertanyaan
berikutnya. Tetapi bila pasien
menjawab TIDAK, maka proses
konsultasi dinyatakan selesai. Pasien Gambar 5.5 Tampilan Hasil
juga diberikan hasil diagnosa berupa Diagnosa
laporan hasil diagnosa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar
5.3. 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan
pembahasan yang dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan adanya program sistem
pakar yang telah dibuat ini, dapat
membantu dalam melakukan
diagnosa terhadap gejala penyakit
yang dirasakan oleh pasien dan
metode forward chaining yang
digunakan mampu melakukan
penelurusan gejala penyakit dan
solusi berdasarkan input yang
Gambar 5.4 Tampilan Diagnosis diberikan oleh user atau pasien.
2. Nilai kepercayaan yang dihasilkan
4. Form Laporan Konsultasi (Hasil dari sistem ini sama dengan hasil
Diagnosa) perhitungan secara manual
Pada form ini merupakan dengan menggunakan teori
tampilan Hasil Diagnosis, setelah certainty factor. Sehingga
menjawab pertanyaan-pertanyaan keakuratan hasilnya sudah sesuai
yang diberikan oleh sistem, maka akan dengan perhitungan yang
muncul hasil diagnosis. Di form ini diharapkan.
pengguna sistem terutama pasien bisa 3. Semakin akurat gejala yang
mengikuti saran atau solusi yang dimasukkan ke dalam sistem,
diberikan oleh sistem. Untuk lebih maka semakin tinggi pula nilai
jelasnya dapat dilihat pada Gambar certainty factor atas penyakit
5.5 Hasil Diagnosa. yang diderita.
4. Dengan penggunaan certainty
factor pengguna dapat
mengetahui derajat kepercayaan
terhadap penyakit yang diderita.

21
6.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
Sebagai akhir dari penelitian
ini, penulis ingin menyampaikan Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan
saran-saran yang mungkin bermanfaat Desain Sistem Informasi :
bagi siapa-siapa saja yang berminat Pendekatan Terstruktur, Teori
untuk menggunakan sistem ini. dan Praktek Aplikasi Bisnis..
1. Pada tesis ini, penyelesaian Yogyakarta: Penerbit Andi
permasalahan sistem pakar Offset.
hanya menggunakan metode
Kadir, Abdul. 2003. Dasar
Certainty Factor dan Forward
Pemrograman Java2.
Chaining saja. Oleh karena itu
Yogyakarta: Penerbit Andi
dapat dikembangkan dengan
Offset.
membandingkannya dengan
metode yang lain seperti Teori Kristanto, Andri. 2003. Perancangan
Dempster-Shafer. Sistem Informasi dan
2. Dapat dikembangkan lebih luas Aplikasinya.
lagi yaitu dapat berupa sistem Yogyakarta:Penerbit Gaya
pakar berbasis web. Media.
Kurniawan, Eko. 2009. Pemograman
Java.
http://www.eecchhoo.wordpres
s.com. (14 Desember 2010).
Lea Douglas, Concurent Programing
in Java: Design Principles and
Pattern 2nd Edition,
http://www.sun.com/books/jav
a_series.html (10 November
2010).
Nugroho, Adi 2002. Analisis
Perancangan Sistem Informasi
dengan Metodologi
Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002.
Perancangan dan
Pembangunan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Prasetio, Didik Dwi. 2002.
Administrasi Database Server
MySQL. Jakarta.
Suarga . 2009. Dasar Pemrograman
Komputer dalam Bahasa Java.
Yogyakarta: Andi Offset.

22
Supardi, Dede. 2004. Java2 untuk
segala tingkat. Jakarta: Elex
Media Komputindo.

23

Anda mungkin juga menyukai