Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era modern saat ini kebutuhan akan energi sangat besar. Hal ini
meyebabkan sumber daya yang ada mulai menipis, apalagi sumber energi yang sulit
untuk di perbaharui seperti halnya sumber energi dari fossil. Negara negara di dunia
mulai mengembangkan energi yang dapat diperbaharui agar dapat bertahan hidup.
Energi yang mulai dikembangkan secara terus-menerus seperti energi surya, energi
angin, energi panas bumi, dan energi nuklir. Kapasitas kebutuhan mencapai 60000
MW. Saat ini energi angin merupakan sumber energi yang ekonomis untuk dibangun
pabrik energi angin. Selain ekonomis dampak yang ditimbulkan juga bersifat positif
sebagai sumber energi yang bersifat renewable.
Di negara yang memiliki hutan yang besar sangat memungkinkan untuk
membangun pabrik energi angin. Sejauh ini negara yang memanfaatkan energi angin
yaitu Amazon, Kongo, dan Asia Tenggara. karena kapasitas angin tersedia dan sangat
berguna karena memiliki area hutan yang besar. Tetapi saat ini ada negara di Somalia
dan Malawi yang memiliki sumber daya angin yang baik tetapi belum bisa
memanfaatkan energi angin yang tersedia. Sebaiknya saat ini Indonesia juga harus
memikirkan energi alternatif terutama energi angin dan energi panas bumi yang
sumber daya sangat berlimpah dan besar. Dalam pemilihan sumber energi setidaknya
ada tiga parameter yang harus diperhatikan seperti, cadangan energi, kemudahan
penyimpanan energi dan dampak lingkungan yang akan disebabkan oleh sumber
energi tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud energi angin?
2. Bagaimana perkembangan pembangkit listrik tenaga angin?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi angin?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud pembangkit listrik tenaga angin.
2. Mengetahui perkembangan pembangkit listrik tenaga angin.
3. Menegetahui keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi angin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat merubah energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat
berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak
terbatas di alam.
Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System
memanfaatkan angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini
sangat cocok sekali digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara
umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor.
Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan dari putaran baling-baling tersebut
akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari
penggabungan dari beberapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan
listrik. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi
angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin
(bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan
angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin,
lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin
angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan
elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material
ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk
fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros
generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel
jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat
dimanfaatkan. Secara sederhana proses pembangkitan listrik dengan kincir angin
adalah listrik dialirkan melalui kabel penyebaran yang dibagikan ke rumah-rumah,
kantor, sekolah, dan sebagainya. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750
kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan,
piringan parabola, atau pemompaan air.
2.2. Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin energi kincir angin. Pemanfaatan energ angin merupakan
pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data
dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007
perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85
GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global.
Amerika, Spanyol dan China merupakan energi terdepan dalam pemanfaatan energi
angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin
secara glogal mencapai 170 GigaWatt. Cara kerjanya cukup sederhana, energi
angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator
dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi
Listrik ini biasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Indonesia,energi kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42 Km merupakan
wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik tenaga angin. Di tengah
potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia tersebut, total kapasitas
terpasang dalam energi konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt.
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-
masing 80 kilowatt (Kw) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas
sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit,
Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-
masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik
tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
2.3. Keuntugan dan Kerugian Menggunakan Energi Angin

Anda mungkin juga menyukai