Kebijakan Single Use Reuse 210513 Ok
Kebijakan Single Use Reuse 210513 Ok
TENTANG
Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya mempertahankan kualitas prosedur pelayanan di rumah
sakit harus selalu berorientasi pada keselamatan pasien di rumah sakit.
b. Bahwa adanya keterbatasan karena sulit didapat dan harga yang mahal dalam
pengadaan alat medis single use di rumah sakit, diperlukan suatu kebijakan yang
mengatur tentang penggunaan alat medis single use-re use dengan tetap
mempertimbangkan keamanan dalam penggunaannya.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
4. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Nomor Kep / 50 / XII / 2006 tanggal
29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
Ditetapkan di J a k a r t a
Pada tanggal ................ 2012
2. Alat medis single usere use yang di maksud adalah alat yang terdapat dalam
daftar yang ditulis adalah sircuit ventilator, oropharingeal airway, laringo masker
airway, aortic root, venous canule, aortic punch, citology brush, kaligator biopsy dan
dialyser.
3. Alat single use-re use di gunakan maksimal 3 (tiga) kali pemakaian kecuali
dialyser digunakan maksimal 6 (enam) kali pemakaian.
1. Dalam kemasan alat medis single usere use harus dituliskan jumlah pemakain
ulang pada kemasan steril dengan tata cara penulisan yang diatur dalam kartu monitor.
2. Alat medis single usere use yang sudah di nilai tidak layak meskipun belum
mencapai batas maksimal tidak boleh digunakan kembali dan di lakukan pencatatan
dan pelaporan kepada Tim PPIRS.
3. Penggunaan alat medis single use-re use harus dilakukan evaluasi secara
berkala oleh Tim PPIRS dan di laporkan kepada komite PPI.
4. Pemprosesan alat medis single usere use harus sesuai dengan SPO.