Anda di halaman 1dari 13

RMK

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI


JENIS-JENIS PENELITIAN
Dosen Pengampu : Dr. Drs. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si,Ak., CA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

NI KETUT SRI WAHYUNI 1515351003


PUTU ARISNA DEWI 1515351011
PUTU AYU REGITA NARASWARI 1515351014
IDA AYU MANIK 1515351015
LAILA SUSANTI 1515351018
NI KADEK YUTA PARAMITHA 1515351026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
JENIS-JENIS PENELITIAN

Jenis-jenis Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu


menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplansi, dan analisis dan jenis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan
Penelitian menurut tujuan dapat dikelompokan menjadi penelitian murni
(pure research) dan terapan (applied research). Berikut beberapa pendapat
mengenai penelitian murni dan terapan.
Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business (1994)
menyatakan bahwa, bila penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut
dinamakan penelitian terapan, tetapi bila penelitian yang dilakukan diarahkan
sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam maka hal itu
dinamakan penelitian dasar/murni. Hasil penelitian yang diperoleh akan
berguna untuk pengembangan ilmu administrasi atau manajemen.
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau
murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

2. Penelitian Menurut Metode


Penelitian menurut metode dikelompokkan menjadi beberapa metode
penelitian, yaitu:
a. Penelitian survey
Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Contoh :
penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam
memilih pemimpin nasional, dan daerah; kualitas SDM masyarakat
Indonesia; sikap masyarakat terhadap amandemen undang-undang dasar,
pengaruh anggaran pendidikan terhadap kualitas SDM negara, dll
b. Penelitian Ex Post Facto
Penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat yang menyebabkan timbulnya
kejadian tersebut. Contoh : penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab
terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah; penelitian
untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah,
penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab si A atau B terpilih menjadi
Gubernur, Bupati, dll.

c. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat. Contoh : penelitian penerapan metode kerja baru
terhadap produktivitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang
tiga terhdap kemacetan lalu lintas, pengaruh gaya kepemimpinan tertentu
terhadap disiplin kerja pegawai dan lain-lain.

d. Penelitian Naturalistik (sering disebut metode kualitatif)


Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah.(sbagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan pada makna
dari pada generalisasi. Contoh : penelitian untuk mengungkapkan makna
upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian demonstrasi
berbagai kelompok masyarakat, penelitian untuk menemukan faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
penelitian untuk menentukan metode mengajar yang paling efektif untuk
anak yang berasal daro daerah terpencil.

e. Policy Research (Penelitian Kebijaksanaan)


Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses
penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah masalah
social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan
kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah. Contoh : penelitian untuk membuat undang-
undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk mendapatkan informasi
guna menentukan system pengajian karyawan, penelitian untuk
mendapatkan nfromasi guna mementukan jenis pendidikan yang perlu
dikembangkan di suatu daerah, penelitian untuk mengembangkan struktur
organisasi, dll.

f. Action Research (penelitian tindakan)


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang
paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas
lembaga dapat meningkat. Penelitian melibatkan peneliti dan karyawan
untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan kebaikan prosedur
kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan selama ini dan
selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang dipandang paling
efisien. Metode krja baru tersebut selanjutnya dicobakan, dievaluasi secara
terrus-menerus dalam pelaksanaanya sehingga samapai ditemukan metode
yang paling efisien untuk dilaksanakan. Contoh : penelitian untuk
memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat,
penelitian mencari metode mengajar yang paling baik, dll.
Jadi dapat dinyatakan di sini bahwa, penelitian tindakan adalah suatu
proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki
perubahan dalam situasi tertentuk untuk menguji prosedur yang
diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah
sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan,
melaksanakan prosedur ini.

g. Penelitian Evaluasi
Dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai
evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian.
Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan
keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan
produk dengan membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk
dengan standard an program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai
penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu : penelitian evaluasi
formatif yang menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang
menekankan pada produk.
Evaluasi formatif digunakan untuk mendaptkan feedback dari suatu
aktivitas dalam bentuk proses, sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas program atau produk yang berupa barang atau
ajasa. Evaluasi sumatif menenkankan pada evektiviras pencapaian
program yang berupa produk tertentu. Contoh : penelitian evaluasi
sumatif, penelitian hasil dari suatu kebijakan, misalnya efektivitas program
IDT, Jaring Pengaman Sosial, Keluarga Berencana, Kebijakan mobil
berpenumpang tiga, kebijakan pendidikan link dan match, hasil proses
belajar mengajar dengan metode tertentu, dll.

h. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah berkenan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu. Jadi penelitian tidak
mungkin lagi mengamati kejadian yang akan diteliti. Walaupun demikian
sumber datanya bisa primer, yaitu orang terlibat langsung dalam kejadian
itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah menurut ISSAC (1981) adalah untuk
merekontruksi kejadiam-kejadian masa lampau secara sistematis dan
objektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data
diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu
kesimpulan. Namun demikian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih
hipotesis.
Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan tentang : kapan kejadian iu berlangsung, siapa pelaku-
pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contoh : penelitian untuk
mengetahui kapan berdirinya kata tertentu sehingga dapat digunakan untuk
menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui bagaimana
manajemen pembuatan candi Borobudur atau Prambanan, penelitian untuk
mengetshui perkembangan pendapatan kelompok masyarakat tertentu dan
lain-lain.

3. Penelitian Menurut Tingkat Ekplanasinya


Tingkat ekplanasi menurut David Kline (level of explanation) adalah
tingka penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat ekplanasi adalah penelitian
yang bermaksud menjelaskna kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variable dengan variable yang lain. Berdasarkan hal ini,
penelitian dapat dikelompokkan menjadi, deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara
variable satu dengan variable yang lain. Contoh: bagaimanakah profil
Gubernur di Bali, seberapa besar produktivitas kerja Pegawai Negeri,
bagaimanakah kualitas SDM Indonesia, seberapa besar keuntungan
BUMN dan BUMD tahun ini

b. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan.
Contoh: adakah perbedaan profil Gubernur Bali dari waktu-ke waktu,
adakah perbedaan kemampuan kerja anatara lulusan SMK dengan SMA,
adakah perbedaan keuntungan antara BUMN dengan Perusahaan swasta.
c. Penelitian Asosiatif/hubungan
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian
ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
Bentuk hubungan antara variable ada tiga yaitu: simetris, kuarsal, dan
inteaktif / reciprocal.

Hubungan simestris adalah suatu bentuk hubungan karena munculnya


bersama-sama, misalnya ada hubungan antara datangnya kupu-kupu
dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan akan ada
tamu, yang menyebabkan datangnya tamubukan kupu-kupu.
Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y.
Contoh: bila pelayanan kepada/masyarakat baik, maka tidak akan terjadi
demonstrasi. Jadi yang menyebabkan masyarakat tidak demo adalah
karena pelayanan kepada masyarakat baik. Pengaruh panas terhadap muai
panjang, dalam hal ini yang menyebabkan terjadinya muai pajang adalah
panas. Dalam hal ini pelayanan dan panas adalah variable independen,
sedangkan demonstrasi dan muai panjang adalah variable dependen
Hubungan interaktif atau reciprocal atau timbal balik adalah hubungan
yang saling mempengaruhi. Bila pengeluaran untuk iklan naik, maka nilai
penjualan juga akan naik, dan bila nilai penjualan naik, maka biaya untuk
iklan akan naik juga.
4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
Jenis data dan analisis nya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi
tiga hal utama yaitu data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya. Pada
suatu proses penelitian sering hanya terdapat suatu jenis data yaitu kuantitaf
atau kualitatif saja, tetapi mungkin juga gabungan keduanya. Dalam analisis
data juga terdapat tiga macam, yaitu analisis data kuantitaf dengan statistic
dan kualitatif (tidak mengutamakan statistic) atau gabungan keduanya.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan
gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan (skoring)
misalnyaterdapatdalamskalapengukuran. Contohsuatupernyataan/pertanyaan
yang memerlukan alternative jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju,
tidak setuju dimana masing-masing pilihan jawaban diberi sko rmisalnya:
sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurangsetuju 2, dan tidaksetuju 1.
Penelitian dengan pendekatan naturalistic/kualitatif kebanyakan datanya
adalah data kualitatif, walaupun tidak menolak data dan analisis secara
kuantitatif.

5. Macam Macam Data Penelitian


Macam macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Pengertian Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata,
kalimat dan gambar.

b. Pengertian Data Kuantitatif


Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan (skoring : baik sekali = 4, baik = 3, kurang = 2 dan tidak
baik = 1). Data kualitatif dibagi menjadi dua, yaitu data nominal dan data
kontinum.

c. Pengertian Data Nominal


Pengertian data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-
golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh
dari hasil menghitung, contohnya dalam suatu kelas setelah dihitung
terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam suatu
kelompok terdapat 1000 orang suku jawa dan 500 orang suku sunda. Jadi
data nominal merupakan data diskrit, bukan data kontinum.

d. Pengertian Data Kontinum


Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan data
ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinum dibagi menjadi data
ordinal, data interval dan data ratio.
1. Pengertian Data Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau
peringkat. Contohnya juara 1, 2, 3 dan seterusnya. Data ini
dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yang lain
tidak sama.
2. Pengertian Data Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak
mempunyai nilai nol absolut atau mutlak. Contoh skala termometer,
walaupun ada nilai 0 derajat celcius, tetapi tetap ada nilainya. Data-
data yang diperoleh dari pengukutan dengan instrumen sikap dengan
skala Linkert misalnya adalah berbentuk data interval. Data interval
dapat dibuat menjadi data ordinal atau peringkat.
3. Pengertian Data Ratio adalah data yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol mutlak. Contohnya data mengenai berat,
panjang dan volume. Berat 0 Kg berarti tidak ada bobotnya, panjang
0 m berarti tidak ada panjangnya. Data ini dapat dirubah ke dalam
interval dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat
perkalian secara aljabar. Contohnya 2m + 3m = 7m. Kalau dalam
data interval penjumlahannya tidak seperti dalam data ratio.
Contohnya air 1 gelas dengan suhu 20 derajat celcius + air 1 gelas
dengan suhu 15 derajat celcius maka suhunya tidak menjadi 35
derajat celcius, akan tetapi sekitar 17,5 derajat celcius. Data ratio
adalah data yang paling teliti.
6. Penelitian dan Pengambilan Keputusan
a. Pengambilan Keputusan
Setiap keputusan yang diambil selalu tergantung pada tingkat
keputusan yang disusun. Pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan
terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Keputusan Strategis: keputusan yang menentukan arah kegiatan
perusahan dalam jangka panjang
2. Keputusan Taktis: merupakan implementasi dari keputusan strategis
dan keputusan ini berfokus kepada kegiatan oprasional jangka
pendek
3. Keputusan Teknis: keputusan dalam kegiatan rutin sehari-hari
berhubungan dengan pengendalian untuk kegiatan tertentu.

b. Proses Pengambilan Keputusan


Langkah pengaambilan keputusan ini bervariasi namun pada dasarnya
akan menyangkut kegiatan berikut:
1. Penemuan dan perumusan masalah
2. Pemilihan Model
3. Pengumpulan informasi
4. Analisis data
5. Evaluasi alternative dan,
6. Pengambilan keputusan
Dalam beberapa kasus, tahap-tahap ini perlu dimodifikasi sebelum
hasil akhir diimplementasikan.
1. Penemuan dan Perumusan Masalah
Proses pengambilan keputusan dimulai dari proses ini. Penemuan
masalah ini dapat berasal dari keputusan manajemen untuk membuat
produk baru atau bisa juga merupakan persoalan kompleks lainnya.
Contohnya; perencanaan unit bisnis menyebabkan beberapa
permasalahan lain dan memerlukan penelitian sendiri.

2. Pemilihan Model
Permasalahan yang muncul biasanya beragam, untuk menyelesaikan
masalah ini diperlukan model pemecahan masalah yang tepat.. Model
diperlukan karena dunia nyata terdiri atas fakta yang membingunkan dan
susah menentukan sebab akibat. Model secara umum adalah abstraksi
dari realitas dunia nyata sedangkan, dalam ekonomi model adalah suatu
kontruksi teoritis yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan,
persamaan, kesamaan dan ketidak samaan dari mana kesimpulan akan
diturunkan. Kendati terdapat fleksibelitas dalam penyusunan
model,namun tidak menutup kemungkinan terdapat fariabel dan
parameter Variabel adalah jumlah yang terukur yang dapat bervariasi.
Variabel dikategorikan menjadi Variabel independen dan Variabel
dependen. Sedangkan variabel ekonomi dibedakan menjadi tiga yaitu
Variabel endogen (variabel yang menjadi pusat perhatian si pembuat
model); Variabel eksogin (variabel yang dianggap ditentukan diluar
system); dan Variebel kelambanan (variabel yang umumnya digunakan
untuk data runtut waktu).

3. Pengumpulan Data
Pengumpulan informasi dapat dilakukan sebelum tahap perumusan
masalah, namun pengumoulan informasi dan data dalam tahap ini
ditekankan terhadap informasi atau data yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan diselesaikan serta sesuai dengan model yang
dipilih.
4. Analisis Data
Analisis data dapat dilakukan apabila data yang diperlukan telah
terkumpul. Dari analisis data ada kemungkinan munculnya
permasalahan baru sehingga memerlukan data yang baru. Penggunaan
beberapa model analisis yang tepat dapat meningkatkan kualitas
alternative keputusan yang dihasilkan.

5. Evaluasi Alternatif
Dari berbagai artenatif yang didapat dari analisis data, masing-
masing diperlukan evaluasi berdasarkan kriteria dari manajemen. Baik
itu kelebihan maupun kekurangan masing-masing alternatif perlu
dipertimbangkan dalam proses evaluasi. Sehingga dari hasil evaluasi
didapatkan daftar urutan alternative dan mendapatkan alternative yang
paling layak untuk menjadi keputusan perusahaan.

6. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah salah satu alternative terbaik
berdasarkan data yang telah dikumpulkan, setiap situasi dan kondisi yang
ada dalam perusahaan perlu dipertimbangkan sehingga diperoleh
keputusan yang tepat karena, sangat mungkin jika suatu keputusan yang
diambil akan menimbulkan permasalah baru di perusahaan. Tahap proses
pengambilan keputusan akan mengutamakan dalam penyusunan keputusan
strategis dan keputusan taktis.

c. Peran Penelitian dalam Pengambilan Keputusan


Penelitian bisnis merupakan suatu pendidikan yang sistematis,
terkendali, empiris, dan kritis dari fenomena yang berhubungan dan
diperlukan dalam pengambilan keputusan manajerial. Terdapat dua hal
yang penting dalam pengertian penelitian bisnis, yaitu:
1. Penelitian ini merupakan penyelidikan yang sistematis dan kritis dari
fenomena yang dikendalikan oleh peneliti.
2. Lingkup penelitian yang meliputi segala macam fenomena yang
berhubungan dan diperlukan dalam pengambilan keputusan
manajerial.

Seorang menajemen akan dihadapkan pada dua atau lebih pilihan


tindakan bisnis dalam pengambilan keputusan, apakah penelitian
diperlukan atau tidak dan keputusan yang akan diambil tergantung pada:
a) Kendala waktu
b) Ketersediaan data
c) Jenis keputusan yang harus diambil ,dan
d) Nilai informasi yang dihasilkan oleh penelitian bisnis dibandingkan
biayanya

Referensi :
Kuncoro Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai

  • MENGELOLA KONFLIK
    MENGELOLA KONFLIK
    Dokumen13 halaman
    MENGELOLA KONFLIK
    wahyunimiftah
    100% (1)
  • Kurva Permintaan Agregat
    Kurva Permintaan Agregat
    Dokumen16 halaman
    Kurva Permintaan Agregat
    Achintya Wibawa
    100% (1)
  • WPPE-HE-4-Perilaku Dan Etika WPPE
    WPPE-HE-4-Perilaku Dan Etika WPPE
    Dokumen18 halaman
    WPPE-HE-4-Perilaku Dan Etika WPPE
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Lembaga Kliring Dan Penjaminan
    Lembaga Kliring Dan Penjaminan
    Dokumen4 halaman
    Lembaga Kliring Dan Penjaminan
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Analisis Laporan Sril 2015
    Analisis Laporan Sril 2015
    Dokumen6 halaman
    Analisis Laporan Sril 2015
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Sap 1
    Sap 1
    Dokumen10 halaman
    Sap 1
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Sap 9
    Sap 9
    Dokumen6 halaman
    Sap 9
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • EKONOMI PASAR
    EKONOMI PASAR
    Dokumen3 halaman
    EKONOMI PASAR
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Umkm Sap 5
    Umkm Sap 5
    Dokumen5 halaman
    Umkm Sap 5
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Akpri Sap 1
    Akpri Sap 1
    Dokumen10 halaman
    Akpri Sap 1
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Akpri Sap 1
    Akpri Sap 1
    Dokumen10 halaman
    Akpri Sap 1
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Sap 13
    Sap 13
    Dokumen11 halaman
    Sap 13
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Sap 5 Fix
    Sap 5 Fix
    Dokumen6 halaman
    Sap 5 Fix
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • FAKTOR MANUSIA DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL
    FAKTOR MANUSIA DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL
    Dokumen6 halaman
    FAKTOR MANUSIA DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Lembaga Pemyimpanan
    Lembaga Pemyimpanan
    Dokumen6 halaman
    Lembaga Pemyimpanan
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Pere Kin
    Pere Kin
    Dokumen4 halaman
    Pere Kin
    Rakhmat Ryan
    Belum ada peringkat
  • Sap 4 Fix
    Sap 4 Fix
    Dokumen8 halaman
    Sap 4 Fix
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen4 halaman
    Sap 3
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • RMK Sap 1
    RMK Sap 1
    Dokumen13 halaman
    RMK Sap 1
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen4 halaman
    Sap 3
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen4 halaman
    Sap 3
    Achintya Wibawa
    Belum ada peringkat