DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
c. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat. Contoh : penelitian penerapan metode kerja baru
terhadap produktivitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang
tiga terhdap kemacetan lalu lintas, pengaruh gaya kepemimpinan tertentu
terhadap disiplin kerja pegawai dan lain-lain.
g. Penelitian Evaluasi
Dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai
evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian.
Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan
keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan
produk dengan membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk
dengan standard an program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai
penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.
Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu : penelitian evaluasi
formatif yang menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang
menekankan pada produk.
Evaluasi formatif digunakan untuk mendaptkan feedback dari suatu
aktivitas dalam bentuk proses, sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas program atau produk yang berupa barang atau
ajasa. Evaluasi sumatif menenkankan pada evektiviras pencapaian
program yang berupa produk tertentu. Contoh : penelitian evaluasi
sumatif, penelitian hasil dari suatu kebijakan, misalnya efektivitas program
IDT, Jaring Pengaman Sosial, Keluarga Berencana, Kebijakan mobil
berpenumpang tiga, kebijakan pendidikan link dan match, hasil proses
belajar mengajar dengan metode tertentu, dll.
h. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah berkenan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu. Jadi penelitian tidak
mungkin lagi mengamati kejadian yang akan diteliti. Walaupun demikian
sumber datanya bisa primer, yaitu orang terlibat langsung dalam kejadian
itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
Tujuan penelitian sejarah menurut ISSAC (1981) adalah untuk
merekontruksi kejadiam-kejadian masa lampau secara sistematis dan
objektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data
diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu
kesimpulan. Namun demikian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih
hipotesis.
Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan tentang : kapan kejadian iu berlangsung, siapa pelaku-
pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contoh : penelitian untuk
mengetahui kapan berdirinya kata tertentu sehingga dapat digunakan untuk
menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui bagaimana
manajemen pembuatan candi Borobudur atau Prambanan, penelitian untuk
mengetshui perkembangan pendapatan kelompok masyarakat tertentu dan
lain-lain.
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara
variable satu dengan variable yang lain. Contoh: bagaimanakah profil
Gubernur di Bali, seberapa besar produktivitas kerja Pegawai Negeri,
bagaimanakah kualitas SDM Indonesia, seberapa besar keuntungan
BUMN dan BUMD tahun ini
b. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan.
Contoh: adakah perbedaan profil Gubernur Bali dari waktu-ke waktu,
adakah perbedaan kemampuan kerja anatara lulusan SMK dengan SMA,
adakah perbedaan keuntungan antara BUMN dengan Perusahaan swasta.
c. Penelitian Asosiatif/hubungan
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian
ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
Bentuk hubungan antara variable ada tiga yaitu: simetris, kuarsal, dan
inteaktif / reciprocal.
2. Pemilihan Model
Permasalahan yang muncul biasanya beragam, untuk menyelesaikan
masalah ini diperlukan model pemecahan masalah yang tepat.. Model
diperlukan karena dunia nyata terdiri atas fakta yang membingunkan dan
susah menentukan sebab akibat. Model secara umum adalah abstraksi
dari realitas dunia nyata sedangkan, dalam ekonomi model adalah suatu
kontruksi teoritis yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan,
persamaan, kesamaan dan ketidak samaan dari mana kesimpulan akan
diturunkan. Kendati terdapat fleksibelitas dalam penyusunan
model,namun tidak menutup kemungkinan terdapat fariabel dan
parameter Variabel adalah jumlah yang terukur yang dapat bervariasi.
Variabel dikategorikan menjadi Variabel independen dan Variabel
dependen. Sedangkan variabel ekonomi dibedakan menjadi tiga yaitu
Variabel endogen (variabel yang menjadi pusat perhatian si pembuat
model); Variabel eksogin (variabel yang dianggap ditentukan diluar
system); dan Variebel kelambanan (variabel yang umumnya digunakan
untuk data runtut waktu).
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan informasi dapat dilakukan sebelum tahap perumusan
masalah, namun pengumoulan informasi dan data dalam tahap ini
ditekankan terhadap informasi atau data yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan diselesaikan serta sesuai dengan model yang
dipilih.
4. Analisis Data
Analisis data dapat dilakukan apabila data yang diperlukan telah
terkumpul. Dari analisis data ada kemungkinan munculnya
permasalahan baru sehingga memerlukan data yang baru. Penggunaan
beberapa model analisis yang tepat dapat meningkatkan kualitas
alternative keputusan yang dihasilkan.
5. Evaluasi Alternatif
Dari berbagai artenatif yang didapat dari analisis data, masing-
masing diperlukan evaluasi berdasarkan kriteria dari manajemen. Baik
itu kelebihan maupun kekurangan masing-masing alternatif perlu
dipertimbangkan dalam proses evaluasi. Sehingga dari hasil evaluasi
didapatkan daftar urutan alternative dan mendapatkan alternative yang
paling layak untuk menjadi keputusan perusahaan.
6. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah salah satu alternative terbaik
berdasarkan data yang telah dikumpulkan, setiap situasi dan kondisi yang
ada dalam perusahaan perlu dipertimbangkan sehingga diperoleh
keputusan yang tepat karena, sangat mungkin jika suatu keputusan yang
diambil akan menimbulkan permasalah baru di perusahaan. Tahap proses
pengambilan keputusan akan mengutamakan dalam penyusunan keputusan
strategis dan keputusan taktis.
Referensi :
Kuncoro Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta: Penerbit Erlangga.